• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI

DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Najiib Adzani

Jurusan Psikologi Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara

Jl. Kemanggisan Ilir III No.45 Kemanggisan/Palmerah, Jakarta Barat 11480. Telp. (62-21) 532 7630

najiib.adzani@gmail.com Dra. Lisa Ratriana Chairiyati, M.Si.

(2)

ABSTRACT

This study aims to determine the relation between the Achievement Motivation and Academic Procrastination of Student of Psychology Department of BINUS University Jakarta. According to McClelland (1987) achievement motivation is the motive that drives individuals to achieve success and aims to achieve results with certain standards. Achievement Motivation was measured with a scale of Achievement Motivation consisting of 14 items (α = .824). Academic Procrastination is a tendency to delay the start or complete the tasks as a whole to perform other activities that are not useful, so that the tasks become stunted, never completing the task on time, and often late to class meetings (Solomon & Rothblum, 1984) . This research is a correlation. Academic procrastination was measured with scale of Academic Procrastination adapted from the PASS (Academic Procrastination Scale for Student), consisting of 20 items (α = .866). The results on 132 students majoring in Psychology, BINUS University Jakarta consisting of 108 womens and 24 mens, with a range of students of semester 4, 6 and 8 person correlation showed a significant relationship between achievement motivation with academic procrastination (r = .364 , p <0.05) with a positive direction means that the higher the level of achievement motivation, the higher the academic procrastination conversely the lower the level of achievement motivation, it will also lower the academic procrastination.

Keywords: students, achievement motivation, academic procrastination

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Menurut McClelland (1987) motivasi berprestasi adalah sebagai motif yang mendorong individu untuk meraih sukses dan bertujuan untuk meraih hasil dengan standar tertentu. Motivasi Berprestasi diukur dengan skala Motivasi Berprestasi yang terdiri dari 14 item (α =0,824). Prokrastinasi Akademik adalah suatu kecenderungan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga tugas-tugas menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat mengikuti pertemuan kelas (Solomon & Rothblum, 1984). Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Prokrastinasi Akademik diukur dengan skala Prokrastinasi Akademik yang diadaptasi dari PASS (Procrastination Academic Scale for Student), terdiri dari 20 item (α =0,866). Hasil penelitian pada 132 orang mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta yang terdiri dari 108 perempuan dan 24 laki-laki, dengan rentang mahasiswa semester 4, 6 dan 8 dengan korelasi person menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik (r = .364, p < 0,05) dengan arah hubungan yang positif artinya semakin tinggi tingkat motivasi berprestasi maka akan semakin tinggi pula prokrastinasi akademiknya sebaliknya semakin rendah tingkat motivasi berprestasi maka akan semakin rendah pula prokrastinasi akademiknya.

(3)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan, serta proses, cara, perbuatan mendidik (Kamus Bahasa Indonesia Online). Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan formal adalah Perguruan Tinggi. Melalui perguruan tinggi para mahasiswa belajar berbagai macam hal, untuk mencapai keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Salah satu ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menyesuaikan diri terhadap bidang akademiknya, dapat dilihat dari prestasi akademik yang dicapai dan juga proses pengerjaan tugas-tugas kuliah. Menurut hasil observasi peneliti, mahasiswa memiliki kecenderungan untuk melakukan pekerjaan yang menyenangkan dibandingkan dengan pekerjaan yang kurang menyenangkan. Bagi mahasiswa, pekerjaan tugas kuliah sering diabaikan sehingga mereka kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Menurut observasi peneliti, setiap mahasiswa memiliki kondisi belajar yang berbeda-beda, sehingga berdampak dalam proses pengerjaan tugas kuliah. Dalam pengerjaan tugas kuliah ini mahasiswa mempunyai keinginan untuk menyelesaikan tugas dengan memanfaatkan waktu yang ada tanpa menunda-nunda dalam menyelesaikan tugas. Akan tetapi seringkali dalam menghadapi tugas-tugas tersebut muncul rasa enggan atau malas untuk mengerjakannya. Rasa enggan itu berasal dari kondisi psikologis yang dialami individu dan mendorong individu itu untuk menghindari tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan. Gejala dari perilaku ini dapat disebut dengan prokrastinasi, yang dapat diartikan sebagai perilaku menunda untuk memulai pekerjaan, menurut Lay (dalam Elmer, 2000) atau kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditangani tepat pada waktunya (Ferrari & Scher, 1995). Solomon dan Rothblum (1984) pada penelitian prokrastinasi yang kebanyakan dilakukan pada mahasiswa ditemukan bahwa 50% sampai dengan 90% terjadi prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

Menurut Solomon & Rothblum (1984) prokrastinasi akademik adalah suatu kecenderungan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga tugas-tugas menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat mengikuti pertemuan kelas. Kemudian mereka juga menyatakan bahwa terdapat 6 area akademik yaitu tugas mengarang (membuat paper), belajar dalam menghadapi ujian, membaca buku penunjang, tugas-tugas administratif penunjang proses belajar ,menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan. Mahasiswa melakukan prokastinasi meliputi manajemen waktu yang buruk, kesulitan untuk berkonsentrasi, rasa takut dan kecemasan, keyakinan negatif, adanya masalah pribadi, kebosanan, ekspektasi yang tidak realistis dan perfeksionisme serta ketakutan akan kegagalan (Santrock, 2009).

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta, cukup banyak ditemukan mahasiswa pada masa kuliah tingkat akhir melakukan tindakan prokrastinasi akademik sehingga dapat menghambat hasil prestasi yang akan diraihnya. Menurut peneliti hal tersebut terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor yang berperan pada prokrastinasi, faktor internal yang berasal dari dalam individu maupun faktor eksternal yang berasal dari luar individu, kedua faktor tersebut terdapat dalam diri mahasiswa. Faktor internal seperti kondisi fisik dan psikologi mahasiswa yang kurang baik seperti kelelahan, sakit, sedang mengalami masalah, kurangnya motivasi, cemas terhadap tugas. Kemudian pada faktor eksternal seperti kondisi lingkungan serta pertemanan yang memiliki peran sehingga muncul perilaku prokrastinasi tersebut. Setiap mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang berbeda-beda, ada mahasiswa yang memiliki motivasi untuk mendapatkan nilai A serta IPK 4.00, ada pula mahasiswa yang memiliki motivasi sekedar mencapai target lulus dalam mata kuliah, apalagi mata kuliah yang memang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan adanya sebuah motivasi bagi mahasiswa untuk meraih prestasi tersebut dengan berbagai macam dorongan atau hasrat agar berprestasi dalam bidang akademik.

Motivasi berprestasi menurut McClelland dalam (Rumiani, 2006) yaitu dorongan yang menggerakkan seseorang menuju suatu keberhasilan dan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik. Individu yang memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi adalah mereka yang menyukai tantangan dalam setiap pekerjaannya. Mereka didorong oleh hasrat untuk menjadi yang terdepan, untuk menyelesaikan permasalahan dan untuk menampilkan performa kerja yang luar biasa. Oleh sebab itu, peneliti ingin

(4)

mengetahui sejauh mana hubungan antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta?”. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian dan Tehnik Sampling Karakteristik subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang terdaftar aktif pada jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta.

Setting lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Setting penelitian dilakukan pada mahasiswa semester 4, semester 6 dan semester 8. Untuk mahasiswa semester 4 dan semester 6, kuesioner dibagikan di dalam kelas dan dibawah bimbingan serta pengawasan oleh dosen yang mengajar. Penelitian berjalan dengan baik, mahasiswa mampu mengerjakan kuesioner dengan baik dan lengkap sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Sedangkan untuk mahasiswa semester 8, kuesioner dibagikan melalui e-mail, hal ini dikarenakan mahasiswa semester 8 memakai sistem KRS (Kartu rencana studi) sehingga jadwal kuliah tidak sama dan tiap mahasiswa berbeda-beda dalam mengambil mata kuliahnya oleh sebab itu kuesioner dibagikan melalui e-mail.

Tehnik sampling

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling, jenis convenience sampling. Menurut Kuswanto (2012), Teknik convenience sampling adalah tehnik penentuan sample yang berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sample. Dalam hal ini, dengan kriteria mahasiswa semester 4, 6 dan 8 yang terdaftar aktif pada jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang dapat dianalisis dan disimpulkan dengan perhitungan statistik (Shaugnessy, Zechmeister & Zechmeister, 2000). Karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian korelasi. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasi merupakan salah satu bentuk penelitian non eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain non eksperimental yang bersifat ex post facto field study karena dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi dan pengendalian terhadap variabel. Penelitian ex post facto field study merupakan penelitian dimana variabel bebas (independent variable) sudah ada atau terjadi sebelum penelitian dilakukan, sehingga tidak perlu dilakukan manipulasi (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2005).

(5)

Alat ukur penelitian

Alat ukur dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu alat ukur untuk variabel prokrastinasi akademik dan juga alat ukur untuk variabel motivasi berprestasi. Untuk alat ukur prokrastinasi akademik, peneliti memilih untuk mengadaptasi alat ukur yang telah ada sebelumnya yaitu PASS (Procrastination

Assesment for Student) dan untuk alat ukur motivasi berprestasi, peneliti akan membuatnya sendiri sesuai

dengan konstruk dan variabel yang akan diukur (teori motivasi berprestasi oleh McClelland).

Agar dapat mengetahui valid dan reliable tidaknya sebuah item dalam kuesioner digunakan perhitungan Cronbach Alpha dikarenakan tipe item kuesioner menggunakan skala Likert. Cronbach

Alpha dapat dihitung secara manual atau menggunakan SPSS dengan nilai 0-1. Semakin mendekati nilai 1

maka semakin reliable item tersebut.

Alat ukur PASS (Procrastination Assesment for Student) yang sudah dibuat awalnya sebanyak 44 item pernyataan, namun setelah dilakukan uji reabilitas item melalui SPSS 15.0, ada beberapa hasil item Cronbach Alpha yang dibawah 0,3 sehingga item tersebut harus dihapus. Setelah dilakukan penghapusan item, jumlah item PASS menjadi sebanyak 20 item dengan realibilitas Cronbach Alpha sebesar 0,866. Untuk alat ukur motivasi berprestasi, awalnya dibuat sebanyak 18 item, namun setelah dilakukan uji reabilitas item melalui SPSS 15.0, juga ada beberapa hasil item Cronbach Alpha yang dibawah 0,3 sehingga item kuesioner yang dapat dipakai adalah sebanyak 14 item dengan reliabilitas

Cronbach Alpha sebesar 0,824.

Pengukuran variabel penelitian

Pengukuran variabel penelitian ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah untuk karakteristik mahasiswa (jenis kelamin: laki-laki, perempuan), kategori tingkat semester (4, 6, 8), Jumlah skor Indeks Prestasi kumulatif (IPK), tempat tinggal (dengan orangtua, kost), asal daerah (Jabodetabek, Jawa dan luar Jawa). Sedangkan bagian kedua adalah pertanyaan sesuai dengan variabel yang diukur (motivasi berprestasi dan prokrastinasi akademik). Semua item pertanyaan dalam kuesioner akan diukur dengan menggunakan skala Likert 1-5.

Prosedur

Persiapan penelitian

Persiapan penelitian dimulai dengan membuat alat ukur prokrastinasi akademik yang di adaptasi dari PASS (Procrastination Academic Scale for Students) dan juga alat ukur motivasi berprestasi yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan acuan dari teori motivasi berprestasi dari McClelland. Setelah alat ukur jadi, peneliti membuat surat izin yang ditujukan kepada pihak jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta dimana tempat tersebut akan dilaksanakan proses pengambilan data penelitian. Kemudian penelitian dimulai dengan penyebaran kuesioner langsung kepada mahasiswa jurusan Psikologi semester 4, 6 dan 8.

Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan pertama kali pada tanggal 15 Juni 2012 kepada mahasiswa jurusan Psikologi semester 4, yakni sebanyak 21 orang mahasiswa. Kemudian pelaksanaan selanjutnya dilakukan pada tanggal 26 Juni 2012 kepada mahasiswa semester 6 dengan jumlah 58 orang mahasiswa. Selanjutnya pelaksanaan penyebaran kuesioner dilakukan melalui e-mail untuk mahasiswa semester 8, hal ini dikarenakan karena sebagian mahasiswa semester 8 mulai mempunyai kegiatan kuliah yang berbeda sehingga sulit untuk ditemui pada satu waktu, adapun pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 20 s/d 27 Juni 2012, dengan hasil terkumpul sebanyak 53 kuesioner. Semua proses pelaksanaan penyebaran kuesioner berlangsung sesuai dengan harapan, yakni kuesioner diisi dengan lengkap sesuai dengan petunjuk. Total kuesioner yang diperoleh kembali oleh peneliti sebanyak 132 kuesioner.

(6)

Tehnik pengolahan data

Setelah uji coba alat ukur (pilot study) dan hasilnya menunjukkan reliabel, maka mulai dilakukan pengambilan data yang sebenarnya (field study) terhadap mahasiswa semester 4, 6, 8 jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Setelah data diperoleh tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Untuk analisis statistik deskriptif dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package

for Social Science) versi 15.0 for windows yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik partisipan

mahasiswa meliputi jenis kelamin responden (laki-laki , perempuan), kategori semester (4, 6, 8), Indeks Prestasi kumulatif (IPK), kategori tempat tinggal (dengan orangtua, kost, dengan famili), asal daerah partisipan (Jabodetabek, Jawa non Jabodetabek, Lainnya).

Kemudian untuk melakukan uji korelasi, peneliti menggunakan rumus Pearson Correlation yang dihitung dengan software SPSS versi 15.0. Rumus Pearson Correlation digunakan untuk mengetahui keeratan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi (Priyatno, 2010). Sedangkan untuk mencari tahu realibilitas alat ukur digunakan rumus Cronbach Alpha yang dihitung dengan bantuan software SPSS versi 15.0.

HASIL DAN BAHASAN

Analisis korelasi Pearson

Tabel 1. Gambaran Hasil Analisis Korelasi Pearson

Sumber: Pengolahan Data SPSS 15.0

Berdasarkan hasil data analisis dari tabel di atas, didapatkan bahwa hasil nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 ( p < 0,05) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan motivasi berprestasi. Arah hubungannya adalah positif artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin tinggi prokrastinasi sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin rendah pula prokrastinasi akademik.

(7)

Analisis regresi linier sederhana

Tabel 2. Gambaran hasil nilai koefisien korelasi dan nilai r square

Sumber Pengolahan Data SPSS 15.0

Berdasarkan hasil data analisis dari tabel diatas, didapatkan bahwa nilai koefisien korelasi adalah 0,364. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel ada di kategori lemah. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien korelasi yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 13,2 %, yang dapat ditafsirkan bahwa independent variable (prokrastinasi akademik) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 13,2 % terhadap dependent variable dan 86,8 % lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar independent variable (prokrastinasi akademik). Faktor lain yang turut berperan yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Tabel 3. Gambaran hasil nilai siginifikasi regresi

Sumber Pengolah Data SPSS 15.0

Dengan ketentuan nilai Sig. (p < 0,05) dan berdasarkan hasil data analisis dari tabel diatas, didapatkan hasil nilai Sig. = 0,000 artinya model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah siginifikan karena memenuhi kriteria diatas, yakni nilai Sig. yang didapat adalah 0,000 (p < 0,05).

(8)

Tabel 4. Gambaran model persamaan regresi

Sumber Pengolahan Data SPSS 15.0

Berdasarkan hasil data analisis pada tabel diatas, diperoleh bentuk Persamaan regresi hubungan yang linier antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik

y

=

37

,

302

+

0

,

208

x

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil sekaligus menjadi jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang siginifikan antara skor motivasi berprestasi dengan skor prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Kemudian untuk hasil skor korelasi koefisien yang didapat dari penelitian ini adalah 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesa alternatif penelitian ini diterima. Terdapat korelasi yang signifikan antara total skor motivasi berprestasi dengan total skor prokrastinasi akademik pada sampel penelitian.

Saran

Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat peneliti ajukan yaitu: 1. Memperbanyak jumlah sampel sehingga dapat mewakili populasi yang dituju dalam penelitian

serta menggunakan subjek yang lebih luas, misalnya pada mahasiswa jurusan Psikologi pada Universitas yang lain ataupun dengan fakultas yang berbeda dalam satu kampus, sehingga dapat memperoleh variasi subjek yang lebih beragam. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti juga harus membagi jumlah jenis kelamin sampel agar jauh lebih seimbang antara laki-laki dan perempuan. 2. Melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang memberikan

sumbangan terhadap prokrastinasi akademik dan motivasi berprestasi agar dapat diperoleh gambaran yang lebih menyeluruh.

(9)

REFERENSI

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ellis, A & Knaus,W.J. (1977). Overcoming Procrastination. New York: Institute for Rational Living Elmer, D. (2000). Wasted Time or Informed Delay? Academic Procastination Learning Style, and Self

Talk. Angelo State University Home Page.

Ferrari, JR., Johnson, JL & McCown, WG. (1995). Procrastination and Task Avoidance: Theory,

Research and Treatment. New York: Plenum Press

Fibrina, Rin. (2009). Prokrastinasi Akademik di Tinjau dari Motivasi Berprestasi dan Dukungan Sosial. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diambil pada tanggal 28 Juli 2012 dari

http://etd.eprints.ums.ac.id/6240/pdf

Gufron, N. M.& Risnawati, R. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Gufron, N. M. (2003). Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin

Orangtua dengan Prokrastinasi Akademik. Tesis (tidak diterbitkan), Yogyakarta; Fakultas Psikologi

Universitas Gadjah Mada

Kamus Bahasa Indonesia Online, Diunduh dari http://kamusbahasaindonesia.org/pendidikan , 18 Juli 2012

Kuswanto, Dedy. (2012). Statistik Untuk Pemula dan Orang Awam. Jakarta: Laskar Aksara

McClelland, D. E., Atkinson, J. W., Clark, R.A., Lowell, E.L. (1953). The Achievement Motive. New York: Appleton-Century-Crofts

Priyatno, Duwi. (2011). Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat. Yogyakarta: Media Kom

Rumiani. (2006). Prokrastinasi Akademik ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, vol 3 (2), 37-48

Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan (edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2009). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks.

Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2000). Research Methods in Psychology (5th

ed.) New York: McGraw-Hill

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Solomon, L.J & Rothblum,E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Cognitive Behavior

correlation. Journal of Counseling Psychology,vol 31,p 304-510.

Solomon, & Rothblum. (1986). Academic procrastination: Frequency, cognitif correlates. Journal of

Counceling Psychology, 31(4), 503-509.

Uno, Hamzah B (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara: Jakarta Woolfolk, A.E. (1995). Educational Psychology. 6th ed. Boston : Allyn and Bacon

(10)

RIWAYAT PENULIS

Najiib Adzani lahir di Jakarta pada 18 November tahun 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Psikologi pada tahun 2012.

Gambar

Tabel 3. Gambaran hasil nilai siginifikasi regresi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan di Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah, yang terdiri dari 15 kecamatan dan 248 desa atau kelurahan. Penentuan lokasi dilakukan secara

Miftahul Huda Malang yang berkaitan dengan kegiatan mutu pendidikan yang ada di sekolah, menyatakan bahwa: Untuk mutu di Mts ini saya rasa masih kurang dan perlu peningkatan lagi,

Perbedaaan di dalam sikap dominasi akan selalu terjadi, tetapi pada dasarnya tetap terdapat dua sistem kelas yaitu mereka yang berperan serta dalam struktur kekuasaan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kontrol yang didesain memiliki rangkaian yang lebih sederhana, konsumsi energi yang lebih efisien, dapat digunakan untuk

Secara singkat tehnik operasi dengan pendekatan laparotomi pada keadaan akut dan terdapat trauma organ intraabdomen lainnya atau transtotakal pada herniasi yang delayed,

Tujuan penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut: (1) Mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi low back pain miogenik dan

Élelmiszeripari 9,1% Hűtőház 5,4% Energetikai célú 4,1% Egyéb ipari 19,6% Szolgáltatási 20,7% Egyéb 41,2% Saját forrás 81,9% Banki hitel 5,9% Lízingelt berendezések

Kontribusi dari kegiatan pertanian ini juga belum dapat dievaluasi, karena sampling air laut yang dilakukan masih berada mendekati pantai, sehingga perlu dilakukan sampling