• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ethical Hacking STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 / 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ethical Hacking STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 / 2013"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Ethical Hacking

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 / 2013

(2)

Latar belakang

•  Mengerti pentingnya keamanan

•  Pengenalan ethical hacking dan pentingnya mengenal terminologi yang dapat terjadi.

•  Mengetahui macam alur fase yang terkandung dalam exploit hacking.

•  Ethical hacking vs penetration testing. •  Menggambarkan tentang macam attack

(3)

Mengapa keamanan?

•  Evolution of technology focused on ease of use. –  Kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan. •  Increasing complexity of computer infrastructure

administration and management.

–  perlunya pengamanan yang lebih profesional. •  Decreasing skill level needed for exploits.

–  Semakin rendahnya kebutuhan skill dalam exploit.

Menunjukan makin banyaknya tool exploit dan makin mudahnya orang untuk melakukan exploit.

(4)

Mengapa keamanan?

•  Direct impact of security breach on corporate asset base and goodwill.

–  Akibat penerobosan keamanan akan berakibat pada

aset dan barang berharga perusahaan.

•  Increased networked environment and network based applications.

–  Meningkatnya lingkungan network dan aplikasi

network, maka meningkatkan resiko keamanan dan banyaknya celah keamanan.

(5)

Segitiga: keamanan, fungsionalitas

dan kenyamanan pengguna

•  Jumlah exploit akan menurun sebanding dengan merendahnya tingkat kelemahan. •  Fungsionalitas sistem makin minim.

•  Semakin mendekati tingkat keamanan maka makin jauh dari fungsionalitas dan

(6)

Keamanan

(7)

Hacking menjadi Ethical

•  Hacker : orang yang belajar detil tentang sistem komputer dan terus mengasah

kemampuannya.

•  Hacking : proses pengembangan cepat dari program baru atau reverse engineering dari software yang sudah ada untuk membuat

kode lebih baik dan efisien, atau upaya untuk menerobos sistem jaringan tanpa bermaksud untuk melakukan perusakan.

(8)

Hacking menjadi Ethical

•  Cracker : orang yang menggunakan kemapuan hackingnya untuk tujuan

menyerang dan melakukan pengrusakan. •  Ethical hacker : profesional pengaman yang

menerapkan kemampuan hacking untuk tujuan bertahan.

– An Auditor need to thinking out of the box. – Security Planner/Consultant must know the

(9)

Hacking menjadi Ethical

•  Ethical hacking didefinisikan sebagai metodologi yang diadopsi oleh ethical hacker untuk

menemukan vulnerability (celah keamanan) dalam lingkungan sistem operasi dan sumber (tempat) informasi.

•  Ethical hacking biasanya menggunakan tools dan teknik seperti penyerang kriminal (cracker), tetapi tidak merusak target sistem atau mencuri informasi melainkan merawat integritas dan

(10)

Hacking menjadi Ethical

•  Keamanan tanggung jawab semua pengguna sistem.

•  Sebagai ethical hacker harus dapat berpikir selangkah kedepan dari cracker.

(11)

Essential terminology

•  Threat : aksi atau peristiwa yang bersentuhan kuat dengan keamanan. Sebuah pelanggaran berpotensi terhadap keamanan sebagai indikasi kejadian yang tidak diharapkan.

–  Indikasi sebuah peristiwa potensial yang tidak

diinginkan.

–  Rangkaian keadaan atau peristiwa yang

memperbolehkan orang atau lainnya untuk

menyebabkan kerusakan informasi dari produk IT dengan konsep exploiting vulnerability.

–  Intention (inteligent, individual cracker, criminal

organization) atau accidental (computer malfuctioning, natural disaster)

(12)

Essential terminology

•  Vulnerability : adanya kelemahan, error desain atau implementasi yang dapat menghantarkan pada peristiwa tidak diinginkan yang

berhubungan dengan keamanan sistem.

–  Kelemahan keamanan pada target yang dievaluasi

(gagal analisis, desain, implementasi dan operasi)

–  Kelemahan informasi pada sistem atau komponen yang

dapat diexploit untuk menghasilkan informasi merusak.

–  peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak diharapkan

pada sistem, network, aplikasi atau yang berhubungan dengan protokol.

(13)

Essential terminology

•  Perbedaan mendasar threat dan vulnerabilty yaitu bahwa tidak semua threat hasil

penyerangan dan tidak semua penyerangan berhasil.

•  Keberhasilan penyerangan bergantung pada derajat vulnerability, kekuatan si

penyerangan dan keefektifan tools yang digunakan si penyerang.

(14)

Klasifikasi penyerangan

•  Active attack : modifikasi sistem target. Active attack berpengaruh terhadap keberadaan,

kesempurnaan dan keaslian dari sistem.

•  Passive attack : merusak kerahasiaan tanpa berpengaruh terhadap keadaan sistem.

•  Perbedaannya yaitu active attack mencoba mengubah sumberdaya sistem atau berakibat pada operasi yang diserang, sedangkan passive attack mempelajari atau memakai informasi dari sistem tanpa berakibat pada sumberdaya sistem yang diserang.

(15)

Kategori penyerangan

•  Inside attack : penyerangan yang dikenali

sebagai entitas dari dalam perimeter keamanan. Entitas yang diperbolehkan untuk mengakses

sumberdaya sistem tetapi menggunakannya diluar hak yang diperbolehkan. (asal serangan dari dalam jaringan)

•  Outside attack : penyerangan yang dikenali dari luar perimeter keamanan. Entitas yang tidak

diperbolehkan atau dilarang akses oleh sistem. (asal serangan dari luar jaringan)

(16)

Essential terminology

•  Target of evaluation : sistem IT, produk atau komponen yang merupakan identifikasi dalam evaluasi keamanan.

•  Attack : adalah sebuah aksi/usaha untuk

menerobos keamanan (dengan pengetahuan/ teknik-teknik cerdas).

•  Exploit : didefinisikan sebagai cara untuk melanggar/menembus keamanan sistem IT melalui keadaan vulnerability.

(17)

Elemen keamanan

•  Keamanan adalah keadaan yang baik bagi informasi dan infrastuktur.

•  Kemungkinan kecil suksesnya pencurian yang tidak terdeteksi, perusakan dan gangguan pada informasi dan pelayanan.

•  Bila masih terjadi, keadaan tersebut masih dapat di toleransi.

•  Setiap peristiwa keamanan akan berdampak pada elemen keamanan.

(18)

Elemen keamanan

•  Confidentiality : menyembunyikan informasi dan sumberdaya.

•  Authenticity : identifikasi dan penjaminan dari keaslian informasi.

•  Integrity : tingkat kepercayaan data atau

sumberdaya dari sebuah perubahan yang tidak tepat dan tidak layak.

•  Availability : kemampuan untuk menggunakan informasi dan sumberdaya.

(19)

Proses hacker

•  Reconnaissance (pengintaian)

•  Scanning (mengamati dengan teliti). •  Gaining access (mendapatkan akses).

•  Maintaining access (mempertahankan akses). •  Covering tracks (menutupi jejak)

(20)
(21)

Proses hacker

•  Reconnaissance

– Dalam fase ini penyerang mencari informasi

tentang target dengan secara active atau passive.

•  Scanning

– Dalam fase ini penyerang memulai memeriksa

target dengan sangat teliti untuk mencari vulnerability yang dapat di exploit.

(22)

Proses hacker

•  Gaining access

– Jika vulnerability di temukan, maka

penyerang berusaha exploit ke dalam sistem untuk mendapatkan hak akses.

•  Maintaining access

– Sekali penyerang mendapatkan akses maka

akan mengembangkan hak aksesnya untuk memenuhi tujuannya masuk ke dalam sistem.

•  Covering access

– Menghapus jejak sehingga tidak terdeteksi

(23)

Reconnaissance

•  Fase persiapan dimana penyerang berusaha mencari sebanyak mungkin informasi tentang target yang akan di evaluasi sebelum memulai penyerangan. Termasuk external atau internal scanning.

•  Pencarian dapat menggunakan internet untuk mencari informasi seperti informasi pegawai, partner bisnis, teknologi yang dipakai dan

(24)

Reconnaissance

•  Sosial engineering, yaitu: orang yang memiliki kebiasaan berbicara dengan orang lain dengan baik sehingga dapat membuka informasi dari orang lain tersebut, seperti: daftar nomer telp, password hingga informasi yang sensitif.

•  Dumpstar diving, yaitu: proses untuk melihat ke dalam sampah sebuah organisasi atau

perusahaan untuk mencari informasi sensitif yang terbuang.

(25)

Reconnaissance

•  Passive reconnaissance, yaitu mencakup

monitoring terhadap jaringan data untuk mencari pola ataupun petunjuk.

–  Sniffing, information gathering, network

monitoring.

•  Active reconnaissance, yaitu mencakup

pemeriksaan jaringan untuk pendeteksian.

–  Akses host jaringan. –  Port yang terbuka. –  Lokasi router.

(26)
(27)
(28)

Scanning

•  Scanning menunjuk pada fase pre-attack

dengan pengamatan jaringan sesuai informasi spesifik yang didapat dari reconnaissance.

•  Resiko  “high”

•  Scanning termasuk diantaranya port scanner, network mapping, sweeping, vulnerability

(29)
(30)

Gaining access

•  Merupakan fase attack yang sesungguhnya yaitu fase hacker mengexploit sistem target. •  Exploit dapat terjadi pada jaringan LAN,

internet, offline sebagai bagian penipuan dan pencurian.

•  Diantaranya yaitu dengan buffer over flow, denial of service, session hijacking,

(31)

Gaining access

•  Faktor yang mempengaruhi keberhasilan: arsitektur jaringan (topologi), konfigurasi

sistem dari target, level skill hacker dan level akses yang didapat.

(32)

Maintaining access

•  Menunjuk pada fase dimana hacker berusaha mempertahankan “kepemilikan” sistem yang didapat.

•  Hacker berhasil meng-exploit vulnerability dan dapat masuk ke dalam sistem.

•  Hacker mempertahankan sistem dari hacker yang lain dengan mengamankan aksesnya, yaitu dengan backdoor, rootkits, trojans dan trojan horse backdoors.

•  Hacker dapat meng upload, download hingga manipulasi data / aplikasi / konfigurasi dari

(33)

Covering tracks

•  Menunjuk pada aktifitas yang dilakukan oleh hacker untuk memperluas penyalahgunaan sistem tanpa terdeteksi.

•  Alasan diantaranya untuk memperpanjang keberadaan hacker, melanjutkan

penggunaan sumberdaya, menghilangkan bukti hacking, menjadi aksi legal dan

(34)

Covering tracks

•  Diantaranya steganography

(menyembunyikan data dalam file gambar atau suara), tunneling (menggunakan

tranmisi sebuah protokol ke protokol lain), altering log files dan sebagainya.

•  Hacker dapat mengingat jalur panjang yang dilalui tanpa terdeteksi dan menggunakan fase tersebut terhadap target lain yang

(35)
(36)

Clasifikasi hacker

•  Black hats

– Individu dengan kemampuan komputer luar

biasa, mengambil jalur untuk aktifitas yang melanggar dan merusak dengan tujuan ilegal dan jahat.

– Biasa disebut juga “cracker”.

– Kategori ini banyak berhubungan dengan

(37)

Clasifikasi hacker

•  White hats

– Individu berprofesi untuk memiliki

kemampuan hacker dan menggunakannya untuk tujuan pertahanan.

– Biasa disebut juga “security analyst”. – Kategori ini biasanya sebagai analis

keamanan yang memiliki pengetahuan

(38)

Clasifikasi hacker

•  Gray hats

– Individu yang bekerja di dua posisi yaitu

menyerang dan bertahan dalam berbagai waktu tertentu.

– Memiliki keyakinan “siapa yang dapat masuk

membuka informasi, maka ia memiliki hak / kebijaksanaan atas informasi tersebut”.

(39)

Clasifikasi ethical hacker

•  Former black hat (ex. cracker)

– Reformasi dari cracker menjadi defender. – Kemampuan mengamankan sesuai dengan

pengalaman.

– Terkadang masih kurang kredibilitas, (setelah

memasuki informasi yang sensitif, sering membuka akses bagi yang lain, sehingga berakibat resiko pada perusahaan).

(40)

Clasifikasi ethical hacker

•  White hats

– Independent security consultant baik

perseorangan atau grup.

– Memiliki pengetahuan tentang segala aktifitas

black hat.

– Efisien dalam gathering information (sharing

(41)

Clasifikasi ethical hacker

•  Consulting firm

– Bagian sebuah firma ICT sebagai third party

untuk evaluasi keamanan.

– Memiliki kemampuan dan kredibiliatas yang

bagus.

– Bertindak selayaknya konsultan yang

(42)

Tiga fase testing keamanan

•  Preparation : fase formal dengan membuat pertanyaan-pertanyaan seperti: “informasi apa yang dilindungi perusahaan, dari siapa, berapa biaya yang dianggarkan, sehingga akan dapat dibuat rencana yang sesuai.

•  Fase ini juga membuat kesepakatan evaluasi oleh ethical hacking untuk proses

penyingkapan informasi sehingga tidak ada penuntutan atas proses tersebut serta

membuat kontrak tentang aktifitas evaluasi, jadwal dan sumber daya yang ada.

(43)

Tiga fase testing keamanan

•  Conduct : fase ini melakukan metode-metode ethical hacking, yaitu: analisis vulnerability dan tes menerobos sistem

(penetration) baik dari internet maupun dari intranet (jaringan internal).

•  Mencari sebanyak mungkin vulnerability yang dapat terjadi pada target.

(44)

Tiga fase testing keamanan

•  Conclusion : fase ini memberikan

rekomendasi-rekomendasi dan

meng-komunikasikan perusahaan/client dengan saran-saran dan aksi yang harus dilakukan berdasarkan hasil evaluasi keamanan.

•  Kemungkinan vulnerability informasi dan data.

(45)

Mode ethical hacking

•  Remote network : mode ini mensimulasikan serangan penyusup yang melakukan

penyerangan melalui internet.

•  Pertahanan utama yang perlu diperhatikan yaitu batasan firewalls, filtering dalam router, Access List, dsb.

(46)

Mode ethical hacking

•  Remote dial-up network : mode ini mencoba mensimulasikan serangan

penyusup dengan melakukan penyerangan melalui alat-alat komunikasi dalam atau luar perusahaan/client (seperti: modem/hp, dll). •  Target yaitu segala alat dial-up seperti: HP, PBX units, fax machines dan central sound mail server (sound adapter server).

•  Pertahanan yang perlu di perhatikan pada skema autentifikasi pengguna.

(47)

Mode ethical hacking

•  Local network : mode ini mensimulasikan seorang pegawai dengan akses legal

mencari akses yang bukan otoritasnya melalui jaringan lokal.

•  Pertahanan yang perlu diperhatikan, yaitu: firewalls intranet, server web internal dan tindakan keamanan server.

(48)

Mode ethical hacking

•  Stolen equipment : mode ini

mensimulasikan mencurian terhadap data/ informasi penting, seperti: pencurian laptop pemilik perusahaan/client yang di evaluasi, kemudian menggunakan data penting di

dalamnya untuk akses ke server oleh sang pencuri (memanfaatkan cache memory PC). •  Pertahanan yang perlu diperhatikan

(49)

Mode ethical hacking

•  Social engineering : mode ini mengecek integritas dan mawas diri pegawai

perusahaan terhadap informasi penting milik perusahaan dan milik dirinya sendiri.

•  Pertahanan yang perlu diperhatikan yaitu kesadaran akan arti pentingnya keamanan dan perlunya peningkatan keamanan.

(50)

Mode ethical hacking

•  Physical entry : mode ini mencoba tes

penyerangan terhadap fisik infrastuktur ICT perusahaan/client yang di evaluasi.

•  Pertahanan yang perlu diperhatikan, yaitu: pada kekuatan kebijakan keamanan

(security policy), petugas keamanan,

ruangan kontrol akses dan monitoring serta kesiagaan keamanan (tindakan) bila ada

(51)

TUGAS

•  Mencari informasi tentang kelemahan sistem keamanan: 1. fisik, 2. infrastruktur, 3. sistem, 4. SDM, 5. pelayanan (service) yang ada di lingkungan STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Boleh salah satu atausemuanya

•  Tugas perorangan dikumpulkan dalam

bentuk paper A4 (print) Minggu depan, dan Kirim dalam bentuk email (attachment:

file .doc) ke melwin@dosen.pro sebelum tgl 10 Desember 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Gereja-gereja apa saja yang pernah terlibat dalam pendidikan agama Kristen di panti asuhan selama

 Berdiri dengan sikap melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu..  Badan berdiri agak

Beyoncé often expresses female empowerment issue in her songs, this study.. attempts to discover and investigate whether Beyoncé uses

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, tata cara pengangkatan Kepala Program Studi dan Sekretaris Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan terdapat perubahan yang bermakna pada tingkat skala nyeri pasien rematik (osteoartritis) sebelum

Penyakit apa saja pada anjing geriatri yang terbanyak di beberapa tempat pelayanan kesehatan hewan kota Surabaya pada periode tahun 2011-2014 berdasarkan breed dan jenis

Memiliki pengalaman pendampingan kepada pemerintah daerah bidang pembangunan perumahan minimal 2 tahun, khususnya dalam pendampingan daerah, penguatan kelembagaan,

Adalah suatu teknik yang memungkinkan suatu titik Adalah suatu teknik yang memungkinkan suatu titik ( Base Station ) untuk dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan