• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PEKERJAAN BORED PILE DAN KEBUTUHAN PENULANGAN BORE PILE DI TITIK P11 PADA PEMBANGUNAN FLYOVER LENTENG AGUNG-IISIP, KOTA JAKARTA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PEKERJAAN BORED PILE DAN KEBUTUHAN PENULANGAN BORE PILE DI TITIK P11 PADA PEMBANGUNAN FLYOVER LENTENG AGUNG-IISIP, KOTA JAKARTA SELATAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PEKERJAAN BORED PILE DAN KEBUTUHAN PENULANGAN

BORE PILE DI TITIK P11 PADA PEMBANGUNAN FLYOVER LENTENG

AGUNG-IISIP, KOTA JAKARTA SELATAN

1Asri Wulan

1

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

(asri@staff.gunadarma.ac.id)

ABSTRAK

Pembangunan jalan flyover bertujuan untuk mengurai kemacetan yang ada di sekitar perlintasan rel kereta lenteng agung maka dibangunlah proyek Pembangunan Simpang Tak Sebidang Flyover Lenteng Agung-ISIIP yang berlokasi didaerah Lenteng Agung. Flyover Lenteng Agung-ISIIP memiliki panjang pada bagian sisi selatan adalah 529 m, sedangkan untuk panjang pada bagian sisi utara adalah 644 m. Metode yang dilaksanankan dalam pekerjaan pondasi(bored pile) meliputi persiapan, penentuan koordinat, pengeboran, pemasangan pembesian beton, pengecoran bored pile, dan pengelolahan limbah. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tulangan utama dan kebutuhan tulangan spiral, didapatkan hasil yaitu kebutuhan tulangan utama adalah 146916,000 kg, sedangkan kebutuhan tulangan spiral adalah 3977,736 kg. Maka total kebutuhan tulangan bored pile yang digunakan pada proyek pembangunan flyover Lenteng Agung-IISIP adalah sebesar 18668,736 kg.

Kata Kunci: Flyover, Pekerjaan Pondasi, Kebutuhan Tulangan.

ABSTRACT

The construction of the flyover road aims to unravel the congestion around the Lenteng Agung railroad crossing, so the Lenteng Agung-ISIIP Flyover Development Project is built which is located in the Lenteng Agung area. The Lenteng Agung-ISIIP flyover has a length on the south side is 529 m, while for the length on the north side is 644 m. The owner of the Tanjung Barat-Pasar Minggu flyover project is the DKI Jakarta Bina Marga Agency, the Constitutional Court consultant in this project is PT. Perentjana Djaja, and the contractor in this project is PT. PP (persero) tbk, in this Lenteng Agung-ISIIP flyover project there are also several subcontractors among PT. Paku Bumi Semesta, PT. Pratama Widya, and PT. Puja Mighty. The type of contract used in the Lenteng Agung-ISIIP flyover construction project is Lumpsump, with a contract value of Rp. 143,550,000,000.00. The construction of the Lenteng Agung-ISIIP flyover has a working period of 365 days and a maintenance period of 730 days. The methods carried out in the foundation work (bored pile) include preparation, determination of coordinates, drilling, concrete installation, bored pile

(2)

casting, and waste management. Based on the results of the calculation of the need for main reinforcement and needs for spiral reinforcement, the results obtained are the main reinforcement requirement is 146916,000 kg, while the need for spiral reinforcement is 3977,736 kg. Then the total need for bored pile reinforcement used in the Lenteng Agung-IISIP flyover construction project is 18668,736 kg.

Keyword: Flyover, Foundation Work, Reinforcement Needs.

1.

PENDAHULUAN

Kegiatan kerja praktek di pembangunan proyek dalam kurikulum jurusan teknik sipil yang dilaksanakan pada semester 6 adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan kepada seluruh mahasiswa/i untuk memenuhi tahapan pada jenjang pendidikan di perkuliahan. Mahasiswa/i diharapakan dapat memperoleh ilmu dari pengalaman dilapangan dan membandingkan dari teori yang sudah diberikan sewaktu perkuliahan berlangsung. Kerja praktek ini dianggap sebagai cara untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa/i secara nyata dilapangan. Kegiatan kerja praktek ini tidak hanya mendapatkan ilmu secara teoritis namun juga dapat menganalisis dan menerapkan ilmu yang didapat ke dunia perkerjaan lapangan sesungguhnya.

Pembangunan konstruksi infrastruktur membutuhkan tenaga ahli, yaitu salah satunya adalah tenaga dalam bidang teknik sipil. Dalam pembangunan infrastruktur seperti pada proyek konstruksi flyover. Pembangunan flyover bertujuan sebagai pemecah masalah lalu lintas seperti terjadinya kemacetan pada titik ruas jalan tertentu yang disebabkan oleh beberapa pengendara yang akan berputar arah pada titik putaran tersebut, sehingga permasalahan tersebut diselesaikan dengan membangun jalan flyover dikawasan yang padat tersebut.

Laporan kerja praktek ini disusun dengan mengamati metode pelaksanaan bored pile dan mengetahui metode perhitungan kebutuhan tulangan bored pile(P11) secara langsung di PT.PP(Persero)Tbk sebagai kontraktor lapangan pada proyek infrastruktur pembangunan flyover Lenteng Agung-IISIP, yang dilakukan selama 60 hari kerja.

2.

METODE PENELITIAN

Salah satu insfrastruktur dalam bidang transportasi adalah jalan. Jalan merupakan perlintasan yang dilalui untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lainnya. Seiring dengan banyaknya kebutuhan masyarakat, penggunaan kendaraan pribadi dan jumlah kendaraan yang terus bertambah setiap tahunnya menyebabkan kapasitas jalan tidak sesuai dengan rencana awal jalan tersebut. Ketidaksesuain tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukkan volume kendaraan disebuah titik ruas jalan, salah satu contoh penumpukkan volume kendaraan pada persimpangan yang biasa menjadi titik kemacetan yaitu, di wilayah kota Administrasi Jakarta Selatan terdapat putaran balik dari arah Lenteng Agung-IISIP dan sebaliknya yang dimana putaran balik tersebut melintasi jalur kereta api tujuan Jakarta – Bogor. Tidak hanya terjadi penumpukkan volume kendaaran pada putaran balik yang melewati jalur lintasan kereta api, ini juga menimbulkan frekuensi tinggi terjadinya tingkat kecelakaan.

Tingginya tingkat penumpukkan volume kendaraan dan sering terjadinya kecelakaan, pemerintah memberikan solusi terbaiknya dengan membangun flyover sebagai pemecah masalah

(3)

Pelaksanaan pembangunan flyover Lenteng Agung-IISIP dikerjakan selama 365 hari kerja dan waktu pemeliharaannya direncanakan selama 730 hari kerja. Panjang bangunan flyover untuk sisi selatan : 529 m, sedangkan untuk sisi utara : 644 m. Proses pelaksanaan pembangunan flyover ini telah dimulai pada bulan oktober tahun 2019, dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2020.

3.

HASIL & PEMBAHASAN

Metode Pelaksanaan Bored Pile

Metode pelaksanaan bored pile meliputi beberapa tahapan, seperti tahapan persiapan, penentuan koordinat/marking, pengeboran, pemasangan besi tulangan, pengecoran bored pile, dan pengelolahan limbah, adalah sebagai berikut.

a) Persiapan

Pekerjaan persiapan adalah hal utama dalam sebuah pekerjaan, terutama pada pekerjaan pembangunan di peroyek Leteng Agung-IISIP tahapan awal yang dilakukan yaitu mengajukan approval pada setiap gambar dan material yang dibutuhkan dalam pekerjaan bored

pile.

b) Penentuan Koordinat/Marking

Penentuan koordinat dilakukan setelah gambar rencana telah siap, maka tahapan pekerjaan marking dapat dilakukan. Pada saat ingin menentukan titik koordinat pastikan terlebih dahulu kawasan disekitar lahan yang akan di marking bersih dari sisa-sisa material proyek, jika kawasan tersebut telah bersih maka proses marking dapat dilakukan.

c) Pemasangan Besi Tulangan

Pemasangan besi tulangan pada proyek Lenteng Agung-IISIP, tulangan dirakit dilokasi proyek dengan menggunakan tulangan utama D25 dan tulangan sengkak/begel D13&D16. Pemasangan besi tulangan dilakukan setelah proses pengerjaan pengeboran selesai, maka tahapan selanjutnya dapat dilakukan.

d) Pengecoran Bored Pile

Proses pengecoran bored pile dilakukan dengan menggunakan mobil concrete pump, yang dimana campuran beton untuk proses pengecoran telah dilakukan uji test slump terlebih dahulu untuk mengetahui nilai slump pada campuran beton tersebut, sehingga proses pengecoran ini mendapatkan hasil mutu beton yang diinginkan. Proses pengecoran bored pile dengan menggunakan mobil conceret pump dengan mengarahkan corong pump pada lubang bored pile.

e) Pengelolahan Limbah

Proses pengelolahan limbah ini dilakukan agar menjaga kawasan sekitar proyek saat dilakukannya proses pengeboran, dimana dibuatnya satu bak air dan bak penampung sementara agar limbah yang dihasilkan pada saat proses pengeboran tidak mencemari kawasan sekitar proyek.

(4)

PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN BORED PILE.

Gambar 3.1 Detail Penulangan Bored Pile(P11)

a. Perhitungan Kebutuhan Besi Tulangan Utama

Besi tulangan utama adalah besi dengan arah longitudinal yang berfungsi menahan gaya tarik pada suatu konstruksi, besi tulangan utama pada proyek pembangunan

flyover Llenteng Agung – IISIP dititik P11 digunakan besi berdiamter D25 dengan

data besi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Tulangan Utama

Data tulangan utama

Diameter pondasi (m) Panjang tulangan utama (m) Jumlah tulangan utama (m) Diamter tulangan utama (m) Tebal selimut beton (m)

Berat Besi Per meter (kg/m3)

L1 L2 L3 L1 L2 L3

1,2 3 8 10 36 36 24 0,025 0,075 3,85

Perhitungan untuk kebutuhan tulangan utama dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Ws = L x berat nominal ulir per meter Wb = n x ws

(5)

1. Bagian 1 (3 m – 36 buah)

Gambar 3.2 Potongan 1 Tulangan Utama Sumber;PT.PP(Persero)tbk

Ws = L x berat nominal ulir per meter (Wn) = 3,000 x 3,850 = 11,550 kg Wb = n x ws = 36 x 11,550 = 415,800 kg 2. Bagian 2 (8m - 36 buah)

Gambar 3.3 Potongan 2 Tulangan Utama Sumber;PT.PP(Persero)tbk

Ws = L x berat nominal ulir per meter (Wn) = 8 x 3,85

= 30,800 kg Wb = n x ws

= 36 x 30,800 = 1108,800 kg

(6)

3. Bagian 3 (10m - 24 buah )

Gambar 3.4 Potongan 3 Tulangan Utama Sumber;PT.PP(Persero)tbk

Ws = L x berat nominal ulir per meter (Wn) = 10 x 3,85 = 38,500 kg Wb = n x ws = 24 x 38,500 = 924,000 kg Wb tot = 415,800 + 1108,800 + 924,000 = 24486,000 kg

Maka hasil dari perhitungan diatas yang didapat jumlah besi tulangan utama pondasi bore pile proyek pembangunan flyover Lenteng Agung – IISIP sebesar 24486,000 kg.

Tabel 3.2 Data Tulangan Spiral Data tulangan spiral

Diameter pondasi (m)

Panjang tulangan spiral (m)

Jarak tulangan spiral (m) diameter tulangan spiral (m)

Tebal selimut(m)

Berat Besi Per Meter (kg/m3)

L1 L2 L3 L1 L2 L3 D16 D13

1,2 3 8 10 0,070 0,100 0,200 0,016 0,013 0,075 1,58 1,04

b. Perhitungan kebutuhan besi tulangan spiral

Besi tulangan spiral adalah besi dengan arah melingkar yang berfungsi menahan gaya geser pada konstruksi bore pile, besi tulangan spiral pada proyek pembangunan flyover Lenteng Agung – IISIP digunakan besi berdiameter D16 dan D13 dengan data besi sebagai berikut:

(7)

Dimana :

n = jumlah tulangan begel (m) k = keliling kolom (m) Melalui rumus tersebut, maka dapat dihitung:

1. Bagian 1 ( 3 m – jarak 0,070m)

Gambar 3.5 Potongan Spiral Sumber:PT.PP(Persero)tbk

d = ∅ pondasi – (2 x tebal selimut beton) = 1,2 – (2 x 0,075) = 1,05 m L = n × keliling = (3000/70) × (3,14(1,2 ̶ (2 ̶ 0,075)) = 43 × 3,298 = 141, 814 m

Berat besi = L x berat per meter = 141,814 x 1,58 = 224,066 kg 2. Bagian 2 ( 8 m – 0,100m)

Gambar 3.6 Potongan Spiral Sumber:PT.PP(Persero)tbk

d = ∅ pondasi – (2 x tebal selimut beton) = 1,2 – (2 x 0,075)

(8)

L = n × keliling

= (8000/100) × (3,14(1,2 ̶ (2 ̶ 0,075)) = 80 × 3,298

= 263,84 m

Berat besi = L x berat jenis besi = 263,84 x 1,04 = 274,394kg 3. Bagian 3 ( 10 m – 0,200m)

Gambar 3.7 Potongan Spiral Sumber:PT.PP(Persero)tbk

d = ∅ pondasi – (2 x tebal selimut beton) = 1,2 – (2 x 0,075) = 1,05 m L = n × keliling = (10000/200) × (3,14(1,2 ̶ (2 ̶ 0,075)) = 50 × 3,298 = 164,9 m

Berat besi = L x berat per meter = 164,9 x 1,04 =171,496 kg

Berat besi total = 244,066 + 247,394 + 171,496 = 662,956kg

Maka hasil dari perhitungan diatas yang didapat jumlah tulangan besi spiral pada proyek pembangunan flyover Lenteng Agung – IISIP sebesar 662,956 kg.

c. Hasil Perhitungan Penulangan Bored Pile

Berdasarkan perhitungan penulangan besi bore pile pada point a dan b,maka dapat dilihat pekerjaan penulangan kebutuhan besi bore pile pada titik P11 di proyek pembangunan flyover Lenteng Agung – IISIP dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini.

(9)

Tabel 3.3 Hasil Data Perhtungan Kebutuhan Besi Kebutuhan Besi

Jumlah Bore Pile di Titik P11 6 Buah

Total Kebutuhan Tulangan Utama di Titik P11 146916,000 Kg

Total Kebutuhan Tulangan Spiral di Titik P11 3977,736 Kg

Total Kebutuhan Tulangan di Titik P11 18668,736 Kg

Jadi setelah dilakukan perhitungan kebutuhan besi tulangan dengan 6 buah bored pile di titik P11 maka hasil total untuk kebutuhan besi penulangan utama sebesar 146916,000 kg dan untuk kebutuhan besi penulangan spiral sebesar 3977,736 kg.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penulisan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dari pembangunan flyover Lenteng Agung-IISIP yang memiliki 2 jenis pembangunan jalan, yaitu pembangunan jalan diatas tanah dan pembangunan jalan diatas struktur.

2. Tahapan pembangunan flyover yang dimana tahapan ini dibagi menjadi 2, yaitu tahapan pekerjaan struktur bawah yang meliputi pekerjaan: bored pile dan pile cap, sedangkan struktur atas meliputi pekerjaan: pier, pierhead dan erection girder.

3. Tahapan dalam proses pekerjaan pondasi (bored pile), yaitu tahapan pekerjaan meliputi persiapan, penentuan koordinat, pengeboran, pemasangan besi beton, pengecoran bored

pile, dan pengelolahan limbah.

4. Pada pengerjaan bored pile dititik P11, diperoleh hasil perhitungan kebutuhan tulangan utama sebesar 146916,000 kg dan kebutuhan tulangan spiral sebesar 3977,736 kg.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah:

1. Perlunya dilakukan evaluasi lebih lanjut setelah adanya flyover lenteng agung IISIP tidak lagi terjadi kemacetan di sekitar rel kereta.

2. Perlunya ditingkatkan lagi adanya perawatan untuk alat-alat berat sehingga pembangunan flyover lenteng agung IISIP berjalan dengan lancar.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Adriana (2013) Menghitung Kebutuhan Penulangan Pondasi https://perpusteknik.com/cara- menghitung-kebutuhan-tulangan/ [Diunduh 5 Januari 2021]

Fatmalia (2009) Undang-Undang Perkeretaapian

https://jdihkemenkeu.go.id/fulltext/2009/56TAHUN2009PP.HTM [Diunduh 19 April 2020]

Irene Radius (2020) Pengertian Kontrak Lumpsum https://www.cermati.com/artikel/kontrak- lump-sum-dan-bagaimana-penerapannya [Diunduh 5 Januari 2021]

M. Hadi (2018) Standart Besi Tulangan Beton

https://www.ilmubeton.com/2018/07/standard-besi-tulangan-beton-sebagai.html [Diunduh 27 November 2020]

Mudya Karya (2016) Pengertian Pondasi Bored Pile

https://multikaryaberdikari.com/pengertian-pondasi-bored-pile-dan-jenisnya/ [Diunduh 27 November 2020]

PT.PP(Persero)tbk (2020) Organisasi Proyek https://www.ptpp.co.id/ [Diunduh 5 Januari 2021]

Rizky Akbar (2008) Uji Test Slump https://betonprecast.com/slump-test-beton/ [Diunduh 5 Januari 2021]

Gambar

Gambar 3.1 Detail Penulangan Bored Pile(P11)  a.  Perhitungan Kebutuhan Besi Tulangan Utama
Gambar 3.3 Potongan 2 Tulangan Utama  Sumber;PT.PP(Persero)tbk
Gambar 3.4 Potongan 3 Tulangan Utama  Sumber;PT.PP(Persero)tbk
Gambar 3.5 Potongan Spiral  Sumber:PT.PP(Persero)tbk

Referensi

Dokumen terkait