ANALISIS BIAYA STANDAR
SEBAGAI PENGENDALI BIAYA
PRODUKSI PADA PERUSAHAAN
Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun jasa selalu mengadakan stock persediaan untuk mempertahankan jumlah persediaan yang ada agar produktivitas perusahaan tetap berjalan dengan baik. Untuk dapat menjalankan usahanya dengan baik, perusahaan sebaiknya mampu merencanakan, menggunakan, dan mengendalikan berbagai sumber yang ada secara optimal untuk mencapai tujuan pengendalian agar perusahaan dapat memakai bahan baku secara efisien dan menghindari adanya kelebihan yang menyebabkan pemborosan dalam proses produksi.
Perusahaan dapat memproduksi barang dengan hasil produksinya semaksimal mungkin, maka secara berkala dapat dilakukan pengendalian biaya dengan perbandingan antara banyaknya bahan yang digunakan dengan produk yang dihasilkan.
Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan mengadakan perbandingan kuantitas yang distandarkan dengan kuantitas dan harga sesungguhnya. Kuantitas dan harga tersebut dapat menimbulkan selisih yang pada akhirnya menunjukkan apakah selisih tersebut dapat menguntungkan atau merugikan bagi perusahaan. Standar biaya produksi dibagi menjadi berbagai elemen biaya produksi yaitu standar bahan baku, standar tenaga kerja dan standar overhead pabrik.
Dari penjelasan diatas dalam penulisan ilmiah maka penulis mengambil judul “ Analisis Biaya
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
• Sesuai latar belakang masalah tersebut diatas, penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
• Memahami klasifikasi biaya standar pada Perusahaan Roti Shania.
• Mengetahui pelaporan biaya standar produksi untuk melihat efisiensi dalam Perusahaan Roti Shania.
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui pelaporan biaya standar produksi untuk melihat efisiensi dalam Perusahaan Roti Shania.
• Untuk memahami klasifikasi biaya standar pada Perusahaan Roti Shania.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Untuk menambah pengetahuan akan tentang akuntansi biaya terutama selisih biaya untuk memproduksi suatu produk serta masukkan dan mengevaluasi bagi masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Untuk perusahaan yang dijadikan objek penelitian dapat dijadikan masukkan guna untuk meningkatkan keuntungan yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan tersebut.
Metode Penelitian
Dalam penyusunan penulisan diperlukan data-data guna mempermudahkan penulisan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data. Adapun data-data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
Objek Penelitian
Adapun objek penelitian dalam penulisan ilmiah yang akan penulis teliti mengenai perhitungan analisis biaya standar dengan menggunakan model satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih. Objek penelitian yaitu pada :
Nama : Perusahan Roti Shania
Alamat : Jl. Raya Setu - Bantar Gebang, Bekasi
Data atau Variabel
Data-data dalam penulisan ilmiah ini adalah berupa data primer yaitu berupa perincian biaya bahan produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik tersebut pada bulan Maret 2012.
Metode Pengumpulan Data
Mendapatkan data yang diperlukan sebagai landasan dalam pembahasan masalah pada penulisan ilmiah ini digunakan metode penelitian sebagai berikut :
1. Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi terpilih sebagai objek penelitian atau data dari individu sebagai objek penelitian.
2. Metode Wawancara
Penulis mengadakan pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dari perusahaan tersebut dan mengolah data tersebut dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak manajemen didalam perusahaan tersebut.
RANGKUMAN HASIL PENELITIAN
Keterangan Roti Manis Selisih Roti Tawar Selisih
Biaya Bahan Baku Rp 1.743.540 Rp 2.731.280
Selisih Harga Rp 128.600 Rp 568.240 Selisih Kuantitas Rp 1.614.940 Rp 2.163.040 Biaya Tenaga Kerja Rp 1.400.000 Rp 1.075.000
Selisih Tarif Upah Rp 1.225.000 Rp 700.000 Selisih Efisiensi Upah Rp 175.000 Rp 375.000 Biaya Overhead Pabrik Rp 542.931,5 Rp 230.370,85 Selisih Kapasitas Rp 2.035,6 Rp 2.035,6 Selisih Pengeluaran Rp 476.525,39 Rp 163.964,65 Selisih Efisiensi Rp 64.370,6,- Rp 64.370,6,-Jumlah Rp 3.686.471,5 Rp 3.686.471,5 Rp 4.036.650,85 Rp 4.036.650,85
Pada perhitungan biaya bahan baku penulis menggunakan model dua selisih dimana model ini dapat dibagi menjadi dua yaitu selisih harga dan selisih kuantitas. Dimana selisih harga dan selisih kuantitas untuk roti manis dan roti tawar sama – sama mendapat keuntungan meskipun adanya selisih tidak menguntungkan yang terjadi di dalam selisih harga untuk bahan bakunya dan untuk mengantisipasinya pihak pembelian serta pihak produksi yang selaku bertanggung jawab atas selisih yang tidak menguntungkan terhadap selisih harga untuk bisa mengantisipasi adanya perubahan harga bahan baku di masa yang akan datang.
Untuk biaya tenaga kerja langsung penulis menggunakan model dua selisih dimana terdapat selisih tarif upah dan selisih efisiensi upah. Dimana selisih ini memperoleh hasil yang menguntungkan karena kuantitas sesungguhnya yang dicapai lebih kecil dari kuantitas standar dimana perusahaan membebankan biaya tenaga kerja langsung dengan tarif upah standar.
Sedangkan untuk biaya overhead pabrik menggunakan model tiga selisih yang mencakup selisih kapasitas, pengeluaran dan efisiensi. Dimana hasil dari selisih kapasitas untuk kedua produk memperoleh hasil yang tidak meguntungkan karena BOP yang dianggarkan lebih besar daripada BOP yang dibebankan pada kapasitas produksi perusahaan. Selisih pengeluaran untuk kedua produk memperoleh hasil yang menguntungkan, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan BOP sesungguhnya lebih kecil daripada BOP yang dianggarkan perusahaan. Selisih efisiensi untuk kedua jenis produk memperoleh hasil yang menguntungkan dikarenakan BOP yang dianggarkan pada kapasitas standar lebih besar daripada BOP yang dibebankan pada kapasitas sesungguhnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan di dalam bab IV, penulis mengambil kesimpulan yaitu : • Analisa biaya standar sebagai pengendali biaya produksi untuk bulan Maret 2012 adalah sebagai
berikut :
• Besarnya selisih biaya bahan baku adalah Rp 696.840,- sedangkan untuk selisih kuantitas bahan baku sebesar Rp 3.777.980,-.
• Selisih tarif upah sebesar Rp 1.925.000,- sedangkan selisih efisiensi upah sebesar Rp 550.000,-• Selisih pengeluaran sebesar Rp 640.490,04,- sedangkan selisih kapasitas sebesar Rp 4.071,2,- dan
untuk selisih efisiensi sebesar Rp 128.741,2,-.
Dimana di dalam hasil ini perusahaan memperoleh hasil yang bersifat menguntungkan. Dari hasil analisis biaya standar pada pengendali biaya produksi pada Perusahaan Roti Shania ternyata dari setiap model yang terdiri dari model satu selisih, dua selisih dan tiga selisih terdapat selisih yang menunjukkan bahwa Perusahaan Roti Shania memperoleh keuntungan karena pengendalian biaya dapat dilakukan dengan mengadakan perbandingan kuantitas yang distandarkan dengan kuantitas dan harga sesungguhnya. Kuantitas dan harga tersebut dapat menimbulkan selisih yang pada akhirnya menunjukkan apakah selisih tersebut dapat menguntungkan atau merugikan bagi perusahaan.
Saran
Berdasarkan hasil yang telah penulis simpulkan diatas, maka penulis dapat memberikan saran – saran sebagai berikut :
• Perusahaan disarankan menggunakan metode biaya standar, hal ini dikarenakan perusahaan dapat memproduksi barang dengan hasil produksinya dengan semaksimal mungkin, maka dari itu secara berkala dapat dilakukan pengendalian biaya dengan perbandingan antara banyaknya bahan yang digunakan dengan produk yang dihasilkan. Adapun kegunaan dari biaya standar meliputi : penetapan anggaran, pengendalian biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi, dapat menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat penyusunan laporan biaya, membebankan biaya ketersediaan produkdalam proses dan produk jadi serta menetapkan tawaran kontrak. Agar terhindarnya dari kelebihan yang menyebabkan pemborosan dalam proses produksi.
• Perusahaan dapat memproduksi barang dengan hasil produksinya dengan semaksimal mungkin dapat dilakukan pengendalian biaya dengan perbandingan antara banyaknya bahan yang digunakan dengan produk yang dihasilkan. Hasil selisih yang menguntungkan sebaiknya terus dan dapat dipertahankan dengan cara terus memperhatikan anggaran yang telah ditetapkan dan jangan sampai terlalu menyimpang karena akan berdampak yang tidak menguntungkan.
• Perusahaan juga perlu menghindari terjadinya selisih harga dan kuantitas bahan baku yang dapat merugikan, ada baiknya jika perusahaan membuat anggaran dengan memperkirakan harga-harga bahan baku dimasa yang akan datang dengan melihat segala kemungkinan perubahan yang terjadi dipasaran dan juga dari harga bahan baku yang distandarkan perusahaan dan biaya sesungguhnya dari tahun ke tahun sehingga tidak terjadi selisih yang dapat merugikan perusahaan. Agar penyimpangan yang terjadi tidak terlampau besar sehingga efisiensi produk dapat tercapai serta penentuan harga jual sesuai dan akan meningkatkan penjualan secara maksimal sehingga produsen dapat mengukur beberapa keuntungan yang diperoleh.
• Perusahaan juga bisa menjadikan model tiga selisih sebagai acuan untuk menghindari terjadinya selisih harga yang tidak menguntungkan dan dapat menghasilkan produk dengan kemampuan penuh, dengan pertimbangan hambatan-hambatan intern dan trend penjualan dalam jangka panjang, dan kemampuan berproduksi yang diperkirakan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.