• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. TEORI PENUNJANG. 5 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. TEORI PENUNJANG. 5 Universitas Kristen Petra"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. PLC (Programmable Logic Controller)

PLC adalah controller yang berbasiskan mikroprosesor dan dapat diprogram. Pada umumnya PLC digunakan untuk mengontrol mesin-mesin di pabrik dan industri, sehingga mesin-mesin itu dapat berjalan secara otomatis. Keunggulan PLC dibandingkan dengan microcontroller adalah kemudahan untuk memprogramnya. PLC dirancang sedemikian hingga tidak hanya programmer saja yang memiliki kapabilitas untuk memprogram PLC.

Perancang dan pembuat PLC telah menempatkan sebuah program awal dalam PLC. Program ini berguna untuk mempermudah proses pemrograman. Sehingga memungkinkan untuk memasukkan atau mengubah program yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sederhana dan mudah dimengerti. Pengguna PLC yang ingin memprogram PLC, hanya perlu mengerti tentang logic (logika).

Istilah logic dipergunakan karena sebagian besar pemrograman berkaitan dengan pengimplementasian operasi-operasi logika dan switching (penyambungan). Berikut adalah contoh suatu logika sederhana tentang logic AND dan logic OR:

Tabel 2.1. Logika AND dan OR

A B AND OR

0 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 1

Operasi-operasi logika seperti di atas dapat dibawa dan diproses ke dalam bahasa pemrograman PLC. Salah satunya adalah ladder diagram. Penggunaan ladder diagram untuk membentuk operasi logika AND dan OR dapat dilihat pada gambar 2.1.

(2)

Gambar 2.1. Ladder Diagram logika AND dan OR

Salah satu keunggulan PLC yang lainnya adalah PLC dapat dipergunakan untuk mengontrol beraneka ragam sistem kontrol. Contohnya, untuk mengubah sebuah sistem kontrol atau aturan-aturan dalam sistem kontrol tersebut, tidak perlu merubah rangkaian sistem kontrol tersebut. Pengguna hanya perlu untuk memasukkan beberapa instruksi yang berbeda dari yang semula digunakan untuk mengubah sistem. Hal itu berdampak pada keefektifan, kefleksibelan, dan penghematan biaya dan waktu, meskipun sistem yang perlu dirubah adalah sebuah sistem yang sangat kompleks.

Penggunaan PLC di bidang perindustrian membuat PLC memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

1. Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan kebisingan.

2. Interface untuk input dan output telah tersedia secara built-in di dalamnya. 3. Mudah diprogram dan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah

dipahami dan sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan (switching).

4. Dapat menangani input atau output dalam jumlah besar dan dalam bentuk sinyal analog maupun digital.

Pada umumnya, sebuah sistem PLC memiliki lima komponen dasar, yaitu: 1. Unit processor atau cental processing unit (CPU) atau unit pengolahan pusat

adalah unit yang berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-tindakan pengotrolan, sesuai dengan program yang tersimpan di dalam memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal-sinyal kontrol ke interface output.

(3)

2. Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan AC sumber menjadi tegangan rendah DC (5V dan 24V) yang dibutuhkan oleh processor dan rangkaian-rangkaian di dalam modul-modul antarmuka input dan output. 3. Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukkan program yang

dibutuhkan ke dalam memori. Program tersebut dibuat dengan menggunakan perangkat ini dan kemudian dipindahkan ke dalam unit memori PLC.

4. Unit memori adalah tempat program yang digunakan untuk melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor disimpan.

5. Bagian input dan output adalah antarmuka dimana processor menerima informasi dari dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat-perangkat eksternal. Sinyal-sinyal input dapat berasal dari saklar-saklar, sensor-sensor lain, seperti misalnya sel-sel fotoelektrik, sensor suhu atau sensor-sensor lain, seperti misalnya sel-sel fotoelektrik, sensor suhu atau sensor aliran cairan, dsb. Sinyal-sinyal output mungkin diberikan pada kumparan-kumparan starter motor, katup-katup, solenoid, dll. Ada dua tipe I/O pada PLC yaitu I/O digital dan I/O analog. Pada I/O digital, input dan outputnya dapat menerima dan menghasilkan sinyal digital yang berbentuk data biner ‘1’ dan ‘0’ atau kondisi ‘on-off’, sebagai contoh, saklar on-off sebagai input digital dan outputnya mengontrol on-off solenoid. Sedangkan, pada I/O analog, input atau output analog nya dapat menerima dan menghasilkan sinyal analog yang tidak hanya on-off saja.

Tabel 2.2. Struktur Memori PLC OMRON CPM1-20CDR-A

Data Area Words Bits Fungsi

Input Area IR 000 – IR 009 (10 words) IR 00000 – IR 00915 (160 bits) Output Area IR 010 – IR 019 (10 words) IR 01000 – IR 01915 (160 bits)

Bit-bit ini dapat dialokasikan ke terminal I/C eksternal IR Area Work Area IR 200 – IR 231 (32 words) IR 20000 – IR 23115 (512 bits)

Bit-bit ini dapat digunakan dalam program SR Area SR 232 – SR 255 (24 words) SR 23200 – SR 25507 (384 bits) Bit-bit ini disediakan untuk fungsi spesifik seperti flag dan control bits

(4)

Tabel 2.2. Struktur Memori PLC OMRON CPM1-20CDR-A (lanjutan) TR Area --- TR 0 – TR 7 (8 bits) Bit-bit ini digunakan untuk menyimpan status ON/OFF pada cabang program HR Area HR 00 – HR 19 (20 words) HR 0000 – HR 1915 (320 bits) Bit-bit ini menyimpan data dan mempertahankan status ON/OFF pada saat power dimatikan AR Area AR 00 – AR 15 (16 words) AR 0000 – AR 1515 (256 bits) Bit-bit ini disediakan untuk fungsi spesifik seperti flag dan control bits LR Area LR 00 – LR 15 (16 words) LR 0000 – LR 1515 (256 bits) Digunakan untuk data link 1:1 dengan PC lain Timer/Counter Area TC 000 – TC 127 (nomer

timer/counter)

Nomer yang sama digunakan untuk timer dan counter

DM Area Read/Write DM 0000 – DM 0999 DM 1022 – DM 1023 (1.022 words) --- Data DM Area

hanya dapat diakses dalam unit word saja

Nilai word akan tetap dipertahankan ketika power dimatikan Error Log DM 1000 – DM 1021 (22 words) --- Digunakan untuk menyimpan waktu kejadian dan error code yang ditemukan. Word-word ini dapat digunakan sebagai DM read/write ketika error log tidak digunakan. Read-Only DM 6144 – DM

6599 (456 words)

--- Tidak dapat diisi

program FC Setup DM 6600 – DM 6655 (56 words) --- Digunakan untuk menyimpan berbagai parameter yang mengontrol kerja PLC.

(5)

Tabel 2.3. Spesifikasi Input PLC

Item Specification

Input Voltage 24 VDC +10%/-15%

Input Impedance IN00000 to IN00002: 2k ; other inputs: 4.7 k

Input Current IN00000 to IN00002: 12mA typical; other input: 5mA typical

ON Voltage 14.4 VDC min. OFF Voltage 5.0 VDC max. ON Delay 2 ms max. OFF Delay 2 ms max.

Tabel 2.4. Spesifikasi Output PLC

Item Specification

Output Type All output are relay outputs Max. Switching capacity 2 A, 250 VAC (cos Ö = 1)

2 A, 24 VDC (4 A/common) Min. Switching capacity 10 mA, 5 VDC

Relay G6R-1A

Service life of relay Electrical: 300,000 operations (resistive load) 100,000 operations (inductive load) Mechanical: 20,000,000 operations

ON delay 15 ms max.

OFF delay 15 ms max.

Sumber: A Beginner’s Guide to PLC OMRON, Singapore: OMRON, 1996, p.41, 170-172

2.2. ADC (Analog to Digital Converter)

Fungsi dasar ADC adalah untuk mengubah nilai analog (biasanya dalam bentuk tegangan) menjadi digital (bit-bit biner) yang memberikan perkiraan yang tepat untuk nilai analog tersebut. Secara konseptual, proses ini dapat membentuk rasio antara sinyal input dan sebuah tegangan referensi Vref, dan membulatkan (pembulatan ke bawah) hasilnya ke dalam bentuk data n-bit biner. Secara matematis, proses ini dapat diwakilkan oleh rumus:

(6)

        × = n ref in V V round Data 2 (2.1)

dimana: Vin adalah tegangan analog Vref adalah tegangan referensi Data adalah data output word

n adalah resolusi dari converter (jumlah bit pada Data)

Fungsi round merupakan fungsi pembulatan ke bawah dari hasil perhitungan. Contoh, jika hasil perhitungan adalah 16,7, maka hasil tersebut akan dibulatkan menjadi 16 (bukan menjadi 17). Tegangan referensi merupakan tegangan tetap yang dibangkitkan secara internal. Dalam beberapa kasus, tegangan referensi ini diberikan oleh rangkaian eksternal. Tegangan referensi ini diperlukan untuk menentukan skala input maksimum dari converter. Jadi, dapat dikatakan pula tegangan referensi merupakan tegangan input maksimum dari converter.

Parameter-parameter ADC yang lainnya adalah resolusi dan akurasi. Resolusi menyatakan banyaknya level dari rentang output. Biasanya dinyatakan dalam Volt/bit. Bisa juga dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap full scale-nya. Namun pada prakteknya resolusi seringkali dinyatakan dalam jumlah bit-nya saja.

Sedangkan akurasi adalah seberapa teliti output sebenarnya terhadap output keluaran yang diharapkan (ideal). Akurasi biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase atau relatif terhadap LSB.

2.2.1. ADC 0804

ADC 0804 merupakan ADC dengan resolusi 8-bit dengan kecepatan konversi 100 ìs. ADC ini berguna untuk mengkonversikan tegangan analog dari potensiometer menjadi digital, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh PLC. Bentuk konversi input analog ke output digital yang dilakukan oleh ADC 0804 dapat dilihat pada tabel 2.5.

(7)

Tabel 2.5. Konversi Input Analog ke Output Digital oleh ADC 0804

Sumber: National Semiconductors. ADC0801 / ADC0802 / ADC0803 / ADC0804 / ADC0805 8-bit µP Compatible A/D Converters Datasheet. 1989. 7 April 2006, p.25

<http://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/8105/NSC/ADC0804. html> ADC ini memiliki resolusi 8 bit, error ± 1 LSB (Vref/28) dan waktu konversi 100 ìs.

2.3. DAC (Digital to Analog Converter)

DAC adalah kebalikan dari ADC. DAC merupakan pengubah atau pengkonversi input tegangan digital menjadi tegangan analog yang memberikan perkiraan nilai kombinasi dari bit-bit tegangan digital tersebut.

2.3.1. R2R Ladder DAC

R2R Ladder DAC adalah salah satu jenis DAC yang sering digunakan, karena tidak mahal dan mudah dibuat karena hanya terdiri dari 2 macam nilai resistor. Berikut merupakan gambar rangkaian dari N bit R2R Ladder:

(8)

Gambar 2.2. Rangkaian R2R Ladder DAC

Pada gambar 2.2. R2R Ladder DAC memiliki range bit dari MSB (Most Significant Bit) ke LSB (Least Significant Bit). Sedangkan untuk nilai input bit-bit tersebut adalah 0 V dan Vref. Nilai Vout akan berkisar antara 0 V dan Vref tergantung pada input dari bit-bit tersebut. MSB akan menyebabkan perubahan paling besar pada Vout, sedangkan LSB akan menyebabkan perubahan paling kecil pada Vout.

2.4. OP AMP (Operational Amplifier)

OP AMP mempunyai lima terminal dasar, yaitu dua terminal untuk menyuplai daya, dua terminal lagi untuk input, dan satu terminal terakhir untuk output. Simbol rangkaian untuk OP AMP merupakan sebuah ujung panah, dapat dilihat pada gambar 2.3.

(9)

2.4.1. LM 324

LM 324 berisi 4 buah op-amp dan dapat digunakan hanya dengan supply tunggal 3-32 volt. Gambar rangkaian dalam LM 324 dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Tampak Atas dan Rangkaian LM 324

2.4.2. Rangkaian Komparator

Rangkaian komparator bekerja dengan membandingkan antara input positif dan input negatif. Jika input positif lebih besar dari input negatif, maka tegangan yang keluar pada output sama dengan tegangan supply positif. Demikian pula sebaliknya, jika input negatif lebih besar daripada input positif, maka tegangan yang keluar pada output sama dengan tegangan supply negatif.

Gambar 2.5. Rangkaian Komparator

2.5. Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman visual yang digunakan secara umum untuk membuat program aplikasi yang bekerja

(10)

menggunakan Operating System (OS) Microsoft Windows. Bahasa pemrograman Visual Basic yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman pendahulunya, yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code), yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung OOP (Object Oriented Programming).

Visual Basic cukup user-friendly, dalam arti pengguna pasti akan merasakan mudahnya membuat program aplikasi dengan tampilan grafis yang cukup baik dalam waktu yang relatif singkat.

2.5.1. Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

Memulai pengenalan pada VB 6 bisa dimulai dengan membuka program Microsoft Visual Basic 6.0. Akan tampil tampilan:

Gambar 2.6. Tampilan Awal Microsoft Visual Basic 6.0

Untuk memulai membuat sebuah program aplikasi standar, pilih Standard EXE dan klik Open.

(11)

Akan terlihat area kerja atau IDE VB 6. Berikut bagian-bagian utama di dalam IDE VB 6:

Gambar 2.7. IDE Microsoft Visual Basic 6.0 Keterangan gambar 2.7.:

1. Menubar 2. Toolbar 3. Toolbox

Untuk memunculkan Toolbox, pilih menu View, Toolbox. 4. Form Window

Untuk memunculkan Form Window, pilih menu View, Object. 5. Code Window

Untuk memunculkan Code Window, pilih menu View, Code. 6. Project Explorer

(12)

7. Properties Window

Untuk memunculkan Properties Window, pilih menu View, Properties Window.

2.5.2. Object, Properties, Method, dan Event

Dalam menggunakan OOP (Object Oriented Programming), pengguna perlu memahami beberapa istilah seperti berikut:

1. Object

Object adalah komponen yang terdapat dalam sebuah program. 2. Properties

Properties adalah karakteristik-karakteristik yang dimiliki object. 3. Method

Method adalah aksi yang dapat dilakukan oleh object. 4. Event

Event adalah kejadian yang dapat dialami oleh object.

Gambar 2.8. Object, Properties, Method, Event

2.6. Komunikasi Microsoft Visual Basic 6.0 dengan PLC

PLC dapat berkomunikasi dengan PC menggunakan Host Link Unit. Host Method: Hide Move Show Event: Click Load Resize Properties: Back Color Border Style Caption

(13)

memonitor status pengoperasian dan lokasi data pada PLC. PLC yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah OMRON CPM1-20CDR-A. Parameter yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah parameter standar, yaitu:

1. Kecepatan Transmisi Baud Rate = 9.600 bps 2. Format Data

Start bit = 1, panjang data = 7 bit, event parity = 1 bit, stop bit = 2.

Jika tidak ingin menggunakan parameter standar, seperti dalam Tugas Akhir ini, pengguna PLC dapat mengubah setting komunikasi pada alamat DM 6650 sampai dengan DM 6653.

Setelah selesai dengan setting pada PLC, langkah selanjutnya adalah men-setting PC. Tugas Akhir ini menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0, karena komponen “MSComm” sudah tersedia. Komponen ”MSComm” adalah komponen yang berfungsi untuk melakukan komunikasi secara serial melalui port COM. Parameter kecepatan dan format data dapat di-setting pada bagian properties dari komponen “MSComm”. Parameter-parameter tersebut haruslah sesuai dengan parameter-parameter di Host Link Unit.

Dalam hal ini, PC berfungsi sebagai Master, yang artinya PC dapat memberi perintah, dapat melakukan operasi Write (tulis) dan Read (baca). Sebaliknya, PLC berfungsi sebagai Slave, artinya PLC hanya memberikan respon atas perintah yang dilakukan PC. Perintah-perintah yang dapat dikirimkan oleh PC ke PLC bermacam-macam. Perintah tersebut terdiri dari satu rangkaian data yang harus dikirim dengan bentuk paket terstruktur yang disebut frame. Contoh penulisan frame adalah:

Gambar 2.9. Contoh penulisan frame

@ 0 0 R R 0 0 1 0 0 0 0 1 4 5 *

Node No. Header

Code

Beginning Word

(14)

Perintah pada gambar 2.9. adalah perintah untuk membaca alamat IR 0010 sebanyak 1 word. Untuk lebih jelasnya format penulisan frame adalah:

Gambar 2.10. Format penulisan Command Frame Keterangan dari gambar 2.10. adalah:

1. @ : kode awal yang harus diberikan sebagai tanda komunikasi dengan PLC 2. Node No. : nomor node sebagai identitas PLC

3. Header Code : penunjuk operasi write atau read sekaligus penanda area memori PLC

4. Text : alamat yang dituju dan jumlah word-nya atau data yang ingin ditulis ke PLC

5. FCS (Frame Check Sequence) : untuk mengecek kesalahan pada pengiriman data.

6. Terminator : harus diberikan * dan (karakter ASCII 13)

Bentuk-bentuk header code yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel 2.6.

Tabel 2.6. Bentuk-bentuk header code yang umum digunakan PC Mode

Header Code

RUN MON PRG Name

RR Valid Valid Valid IR/SR Area Read

RL Valid Valid Valid LR Area Read

RH Valid Valid Valid HR Area Read

RC Valid Valid Valid PV Read

RG Valid Valid Valid TC Status Read

RD Valid Valid Valid DM Area Read

RJ Valid Valid Valid AR Area Read

WR Not Valid Valid Valid IR/SR Area Write

WL Not Valid Valid Valid LR Area Write

@

Node No. Header

Code

(15)

WH Not Valid Valid Valid HR Area Read

WC Not Valid Valid Valid PV Write

WG Not Valid Valid Valid TC Status Write

Tabel 2.6. Bentuk-bentuk header code yang umum digunakan (lanjutan)

WD Not Valid Valid Valid DM Area Write

WJ Not Valid Valid Valid AR Area Write

Setelah PC mengirimkan Command Frame ke PLC, maka PLC akan memberi respon, berupa response frame. Format dari response frame adalah:

Gambar 2.11. Format Response Frame dari PLC Contoh dari end code dapat dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7. Contoh end code End

Code

Contents Probable Cause Corrective

Measures

00 Normal Completion ---

---01 Not executable in RUN mode

The command that was sent can not be executed when the PC is in RUN mode

02 Not executable in MONITOR mode

The command that was sent can not be executed when the PC is in MONITOR mode

Check the relation between the command and the PC mode.

0B Not executable in PROGRAM mode

The command that was sent can not be executed when the PC is in MONITOR mode

This code is not presently being used.

13 FCS Error The FCS is wrong. Check the FCS

@

Node No. Header

Code

Text FCS Terminator

(16)

Either the FCS calculation is mistaken or there is adverse influence from noise. calculation method. IF there was influence from noise, transfer the command again.

Tabel 2.7. Contoh end code (lanjutan)

14 Format Error The command

format is wrong.

Check the format and transfer the command again. 15 Entry number data error The areas for

reading and writing are error.

Check the areas and transfer the command again. 16 Command not supported The specified

command does not exist.

Check the command code.

18 Frame length error The maximum

frame length was exceeded.

Divide the command into multiple frames. 19 Not executable Items to read not

registered for composite command (QQ). Execute QQ to register items to read before attempting batch read.

Algoritma program pada Microsoft Visual Basic 6.0 meliputi pengaktifan port, pembacaan isi port, pembuatan Command Frame, pengiriman data, dan pembacaan respon dari PLC. Properties yang dibutuhkan untuk mengaktifkan port adalah:

1. “CommPort” berfungsi mengatur setting nomor serial COM port yang digunakan oleh PC. Seandainya menggunakan port COM1 dan nama kontrol komunikasinya adalah Comm, maka kodenya adalah Comm.CommPort = 2. 2. “Settings” berfungsi mengatur setting baud rate, parity, data bits, stop bits

COM2. Dalam hal ini, penulis menggunakan baud-rate = 9.600 bps, nilai parity = even, panjang data = 7 bit, dan stop bit = 2.

3. “PortOpen” berfungsi mengatur setting keadaan COM2, apakah COM port sedang terbuka atau tertutup. Kodenya adalah Comm1.PortOpen = True.

(17)

FCS, agar data yang diterima oleh PLC dapat diketahui apakah sesuai dengan data yang dikirimkan oleh PC. FCS (Frame Check Sequence) adalah hasil konversi 8-bit data ke 2 digit karakter ASCII. Ke 8-8-bit data merupakan hasil dari XOR secara berurut (sequence) karakter pertama hingga karakter terakhir pada sebuah frame.

Sedangkan untuk pembacaan input, menggunakan perintah Comm1.Input. Perintah Comm1.Input adalah perintah untuk mengambil data dari dari input yang ada di COM port. Data yang telah diambil tersebut dapat dimasukkan ke dalam suatu variabel ataupun ditampilkan dalam sebuah textbox. Contohnya ketikkan perintah Text1.Text = Comm1.Input. Hal ini menyebabkan textbox1 terisi dengan data yang telah diambil pada COM port.

2.7. Membuat Database Menggunakan MySQL

SQL adalah singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa komputer yang digunakan untuk berkomunikasi dengan MySQL. Kebanyakan bahasa MySQL diadaptasi dari Bahasa Inggris. Beberapa contoh bahasa MySQL antara lain adalah create, drop, alter, show, insert, select, dan delete.

Gambar 2.12. Ilustrasi skema database pada MySQL

Untuk membuat database menggunakan MySQL, langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah:

DATABASE TABLE TABLE FIELD FIELD FIELD FIELD FIELD

(18)

1. Masuk ke program MySQL

2. Masukkan password, agar dapat masuk ke MySQL console 3. Membuat database

Membuat database dengan cara mengetikkan “create database nama_database;”

4. Memilih database yang sedang aktif

Memilih database yang sedang aktif dengan cara mengetikkan “use nama_database;”

5. Membuat table

Membuat table dengan cara mengetikkan “create table nama_table (field1 tipe_field1, field2 tipe_field2, dst..”

6. Memasukkan data ke dalam table

Memasukkan data ke dalam table dengan cara mengetikkan “insert into nama_table values (data1_field1, data1_field2), (data2_field1, data2_field2), dst...;”

7. Menampilkan data yang sudah ada dalam table

Menampilkan data yang sudah ada dalam table dengan cara mengetikkan “select * from nama_table;”

8. Menampilkan data yang sudah ada dalam table yang sesuai dengan kondisi tertentu

Menampilkan data yang sudah ada dalam table yang sesuai dengan kondisi tertentu dengan cara mengetikkan “select * from nama_table where kondisi;” 9. Menampilkan data yang sudah ada dalam table, namun dibatasi pada field

tertentu

Menampilkan data yang sudah ada dalam table, namun dibatasi pada field tertentu dengan cara mengetikkan “select field1, field2,dst... from name_table <where> kondisi;”

10. Menghapus data yang sudah ada dalam table

Menghapus data yang sudah ada dalam table dengan cara mengetikkan “delete from nama_table <where> kondisi;”

(19)

Menghapus table yang sudah ada pada database dengan cara mengetikkan “drop table nama_table;”

12. Menghapus database yang sudah ada

Menghapus database yang sudah ada dengan cara mengetikkan “drop database nama_database;”

2.8. Menghubungkan MySQL dengan Microsoft Visual Basic 6.0

Untuk menghubungkan MySQL dengan Microsoft Visual Basic 6.0 perlu ditambahkan sebuah program bernama MySQL Connector / ODBC 3.51 atau seringkali disebut MyODBC. Setelah melakukan peng-install-an MyODBC, yang harus dilakukan selanjutnya adalah men-setting User Data Source pada ODBC Data Source Administrator. Caranya adalah:

1. Memulai dengan Start 2. Memilih Control Panel

3. Memilih Administrative Tools 4. Memilih Data Sources (ODBC) 5. Memilih Add

6. Memilih “MySQL ODBC 3.51 Driver”

7. Memasukkan data-data yang diperlukan, seperti pada gambar 2.13.

Data Source Name diisi dengan nama yang dikehendaki. Server diisi dengan “localhost”. User dan Password diisi sesuai dengan user dan password pada MySQL. Kemudian memilih database.

(20)

Gambar 2.13. Connector / ODBC 3.51.12 – Add Data Source Name

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah penambahan komponen pada Microsoft Visual Basic 6.0, yaitu komponen Microsoft ADO Data Control 6.0 (OLEDB). Setelah berhasil menambahkan komponen tersebut, klik kanan pada komponen tersebut, kemudian klik di ADODC Properties. Agar lebih jelas, lihat gambar 2.14.

Gambar 2.14. ADODC Properties

Setelah itu, akan muncul Property Pages, kemudian klik “Build” di “Use Connection String”, seperti pada gambar 2.15. Kemudian akan muncul window baru yang bejudul “Data Link Properties”, seperti pada gambar 2.16.

(21)

Gambar 2.15. Property Pages

Pilih “Microsoft OLE DB Provider for ODBC Drivers” dan klik “Next”, seperti pada gambar 2.16.

Gambar 2.16. Data Link Properties 1

(22)

Gambar 2.17. Data Link Properties 2

Kemudian pilih “Use data source name”, cari nama koneksi yang telah dibuat pada Data Source (ODBC) yang menggunakan MyODBC. Kemudian tekan “Test Connection”, jika sukses, maka akan muncul window box yang menyatakan test koneksi sukses, dan siap untuk digunakan.

2.9. PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berguna untuk membuat web. PHP kayak akan fitur-fitur dan penggunaannya sangat umum. Dalam bukunya, Valade mengatakan, “Sekitar 13 juta domain yang menggunakan bahasa pemrograman ini” (16). PHP sebenarnya bernama PHP: HyperText Preprocessor. Dikembangkan oleh seorang yang bernama Rasmus Lerdorf. PHP adalah singkatan dari Personal Home Page tools.

Perintah-perintah pada bahasa pemrograman PHP ini dapat dikatakan mirip dengan bahasa pemrograman C. Sehingga penggunaan PHP, sangat umum digunakan, karena setiap orang yang menguasai bahasa pemrograman C, pasti

(23)

banyak digunakan juga dikarenakan hubungan atau koneksinya dengan database sangat kuat. Maksudnya, PHP sangat mudah untuk dikoneksikan dengan database.

Beberapa keuntungan dari PHP antara lain:

Cepat, karena ditulis di atas HTML code

• Tidak mahal. PHP dapat didapatkan dengan cuma-cuma

Mudah untuk digunakan. PHP didesain untuk dimasukkan ke dalam file HTML dengan mudah

Dapat dijalankan pada berbagai OS (Operating System), seperti Windows, Linux, Mac OS, dan lain-lain.

Technical support dapat dicari secara luas, dan ada di mana-mana.

• Sekuritinya terjamin

Didesain untuk mudah dikoneksikan dengan database

Dapat dikustomisasi, artinya software PHP sendiri dapat dimodifikasi, dalam artian dapat ditambahi atau dikurangi fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan.

2.10. Apache Server 2.0

Apache Server 2.0 adalah salah satu program Web Server. Web Server adalah sebuah program yang dibutuhkan untuk membuat sebuah server. Jadi, agar web yang telah dibuat menggunakan PHP dapat diakses oleh client, dibutuhkan sebuah Web Server untuk menjadikan komputer yang digunakan sebagai server, dan dapat diakses oleh client. Perlu diketahui agar Apache Server 2.0 dapat digunakan untuk membuat server kompatibel dengan PHP, perlu ditambahkan beberapa konfigurasi pada file “httpd.conf”, yaitu:

PHPIniDir "C:/php"

LoadModule php4_module "c:/php/php4apache2.dll" AddType application/x-httpd-php .php

Ketiga baris di atas harus ditambahkan pada konfigurasi Apache Server 2.0 agar bahasa pemrograman PHP dapat digunakan dan dikenali oleh server.

(24)

Untuk menghubungkan PHP dengan MySQL, perlu memperhatikan dari sisi PHP dan sisi MySQL. Pada MySQL, perlu diketikkan dalam console seperti ini:

mysql> UPDATE mysql.user SET Password = OLD_PASSWORD ('newpwd')

-> WHERE Host = 'some_host' AND User = 'some_user'; mysql> FLUSH PRIVILEGES;

Sedangkan untuk PHP sendiri, perlu diketikkan kode program seperti ini:

$connection=mysql_connect("host","user","password") or die("couldnt"); $db=mysql_select_db("database",$connection);

Kemudian, untuk mengambil data dari MySQL untuk digunakan dalam PHP, dapat digunakan perintah:

$query="select * from field"; $result=mysql_query($query)

$query digunakan untuk memasukkan query yang akan ditulis pada console MySQL, jika pengguna menggunakan MySQL. Contoh di atas adalah “select * from field”. Setelah itu, ketikkan perintah “$result=mysql_query($query)”. Artinya, jalankan query dari variabel $query, dan hasilnya akan disimpan pada variabel $result.

2.12. SCADA (Supervisory Control and Data Aqcuisition)

SCADA adalah sebuah sistem yang memungkinkan pengguna untuk melakukan:

1. Monitoring (Pengawasan) 2. Controlling (Pengendalian)

3. Data Aqcuisition (pengambilan dan perekaman data)

Ketiga fungsi di atas dapat dipenuhi dengan mewujudkan SCADA dalam bentuk hardware maupun software. Salah satu software SCADA yang umum digunakan adalah Wonderware. Software utama yang digunakan dalam sistem SCADA yaitu InTouch yang berfungsi sebagai Man Machine Interface (MMI). Istilah MMI muncul untuk menjembatani jurang antara manusia dengan mesin, sehingga pengguna dapat mengawasi dan mengendalikan plant dengan mudah.

(25)

Untuk mewujudkan suatu MMI (display untuk SCADA) yang baik, maka diperlukan batasan atau standar dalam pembuatannya. Berikut ini hirarki dari display grafik suatu MMI:

Gambar 2.18. Hierarki MMI

Sumber: City of London Environmental Service. Automation and Control Volume 3 Programming Requirements. 2002. 8 Mei 2006, p.36

<http://www.london.ca/StandardDocuments/SCADA_Std/Automation_Programm ing_V3_9.pdf>

Keterangan dari gambar 2.18. adalah: 1. Main Menu

Main Menu adalah tampilan awal untuk memasuki display. Untuk kebutuhan sekuriti, bisa diberi password.

2. Tampilan Overview

Gambaran grafis dari keseluruhan sistem, memiliki link navigasi ke berbagai grup lokal dari plant.

3. Area Graphics

Menampilkan detail dari keseluruhan proses beserta peralatannya dalam area plant tertentu, menampilkan

4. Control Display Main Menu Plant Overview Historical Trend Reports Area Graphics Area Graphics Area Graphics Alarm Display

Control Set Point Current

(26)

Untuk melakukan pengendalian output di plant dari software. Selain itu, control display juga memberikan ruang atau field bagi input dari operator. 5. Setpoint Display

Untuk melihat dan mengatur semua setpoint dari sistem kontrol pada area tertentu.

6. Trend Display

Memberikan tampilan grafis dari variabel proses. 7. Alarm Summary Display

Memberi daftar alarm yang diterima oleh SCADA. Dimana alarm bisa diatur prioritasnya sesuai kebutuhan pengguna.

Gambar

Tabel 2.1. Logika AND dan OR
Gambar 2.1. Ladder Diagram logika AND dan OR
Tabel 2.2. Struktur Memori PLC OMRON CPM1-20CDR-A
Tabel 2.2. Struktur Memori PLC OMRON CPM1-20CDR-A (lanjutan) TR Area --- TR 0 – TR 7 (8 bits) Bit-bit ini digunakan untuk menyimpan status ON/OFF pada cabang program HR Area HR 00 – HR 19 (20 words) HR 0000 – HR1915 (320 bits) Bit-bit ini menyimpan datadan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Peta I memiliki skala lebih kecil dari pada peta II, dengan bentang alam sama rincinya.. Berdasarkan peta kontur berikut ini, titik P berada pada ketinggian … dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesim- pulan sebagai berikut:Proses pem- belajaran dengan model pembelajar- an

Hal ini dapat dilihat dari prosentasi peran serta masyarakat Kota Lama yang pernah menerima sosialisasi perencanaan kota Semarang yang sehat melalui pengelolaan

Yang dibawah ini teori cara membuat pola model kebaya bagian belakang dan ukurannya masih tetap seperti ukuran yang di atas,. PERHATIKAN JUGA GAMBAR DIBAWAH INI yang warna Hijau

Universitas Negeri

(3) Dalam hal Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum dapat dipenuhi oleh Industri Pertahanan, Pengguna dan

Yang dimaksud dengan merupakan alternatif adalah bahwa selain Jalan Tol, harus ada lintas jalan umum lain yang mempunyai asal dan tujuan yang sama sehingga para