K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL III PALEMBANG
SNVT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL PROPINSI BENGKULUJL. Ir. RUSTANDI SUGIANTO TELP/FAX (0736) 52436 PULAU BAAI BENGKULU
Maret, 2011
L
L
A
A
P
P
O
O
R
R
A
A
N
N
A
A
K
K
H
H
I
I
R
R
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT
ACTION PLAN (LARAP) DI PROVINSI BENGKULU
RUAS JALAN IPUH-BANTAL
KABUPATEN MUKO-MUKO
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
D
D
A
A
F
F
T
T
A
A
R
R
I
I
S
S
I
I
Kata Pengantar Daftar Isi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 31.2. Metode Pendekatan RK-PTPK/LARAP 3
1.3. Lokasi Proyek 4
BAB II. HASIL SURVEI
2.1. Identifikasi Warga Terkena Proyek (WTP) dan Inventarisasi Aset
Yang Terkena 6
2.2. Kondisi Sosial Ekonomi Warga Terkena Proyek (WTP) 8
2.3. Persepsi Masyarakat Tentang Proyek 8
2.4. Informasi Harga Pasar dan NJOP 9
BAB III. KEBIJAKAN PENGADAAN TANAH, RELOKASI DAN PEMBERDAYAAN 3.1 Dasar Penyusunan Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman
Kembali (RK-PTPK) 10
3.2 Estimasi Anggaran Pelaksanaan 11
BAB IV. KONSULTASI MASYARAKAT
4.1 Mekanisme Sosialisai dan Konsultasi 13
4.2 Linkup Sosialisai dan Konsultasi 14
4.3 Pra Pleno RK-PTPK/LARAP 14
BAB V. KELEMBAGAAN DAN PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN
5.1 Kelembagaan Penanganan Keluhan 16
5.2 Prosedur Penanganan Keluhan 18
BAB VI. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
6.1 Pemantauan 20
BAB VII. JADUAL PELAKSANAAN DAN PEMBIAYAAN
7.1 Jadual Pelaksanaan 22
7.2 Kebijakan Pendanaan 22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rincian Daftar Nama WTP dan Aset Yang Terkena
Lampiran 2. Tabel Daftar Harga Tanah Menurut NJOP dan Harga Pasar Lampiran 3.1. Tabel Data Luas Lahan Terkena Per Desa
Lampiran 3.2. Tabel Data Status Lahan Terkena Per Desa Lampiran 3.3.Tabel Estimasi Besaran Kompensasi Atas Lahan Lampiran 3.4.Tabel Estimasi Besaran Kompensasi Atas Bangunan
dan Aset Lainnya
Lampiran 3.5.Tabel Estimasi Besaran Kompensasi Atas Tanaman Lampiran 4. Diagram Alur Mekanisme Penanganan Keluhanan
Lampiran 5. Contoh Formulir Laporan Monitoring Bulanan Pelaksanaan LARAP
Lampiran 6. Contoh Format Ringkasan Hasil Sosialisasi Lampiran 7. Workshop Proses Persiapan WINRIP
Lampiran 8. Dokumentasi Foto Kegiatan Penyusunan LARAP Lampiran 9. Gambar Sketsa LokasiWTP
Lampiran 10. Data Pendukung-A Lampiran 11. Data Pendukun-B
D
D
A
A
F
F
T
T
A
A
R
R
T
T
A
A
B
B
E
E
L
L
Tabel 1. Deskripsi Proyek Peningkatan Jalan Ruas Ipuh – Bantal 2 Tabel 2. Data Tanah, Bangunan, Tanaman dan Aset Lainnya
Terkena Proyek 3 Tabel 3. Informasi Harga Pasar dan NJOP 9 Tabel 4. Dasar Perhitungan Harga Penggantian Bangunan
dan Aset Lainnya 4 Tabel 5. Rencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman
Kembali 23
D
D
A
A
F
F
T
T
A
A
R
R
G
G
A
A
M
M
B
B
A
A
R
R
Gambar 1. Peta Orientasi Lokasi Studi Penyusuan LARAP DiProvinsi
Bengkulu (Ruas Ipuh –Bantal) 3 Gambar 2. Peta Lokasi Trase Jalan Kegiatan Penyusuan LARAP 4
K
K
A
A
T
T
A
A
P
P
E
E
N
N
G
G
A
A
N
N
T
T
A
A
R
R
Untuk memenuhi persyaratan sebagaimana termuat dalam kontrak pekerjaan, maka disusun Laporan Akhir sebagai bentuk konsep pelaporan akhir yang hasil kegiatan penyusunan LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan) berupa hasil survei lapang, identifikasi dan inventarisasi permasalahan beserta program-program penanganannya.Laporan Akhir ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan pihak proyek dan pemerintah daerah setempat dalam menindaklanjuti langkah-langkah yang harus ditempuh untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan Penyusunan LARAP Di Provinsi Bengkulu.
Demikian Laporan Akhir ini disusun, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Jakarta, Maret, 2011
I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pekerjaan Umum akan melaksanakan proyek peningkatan kapasitas ruas jalan Ipuh- Bantal yang terletak di Kabupaten Muko-Muko, Propinsi Bengkulu. Proyek ini rencananya akan dibiayai oleh pinjaman dari Bank Dunia (World Bank) melalui program Western Indonesia National Road Improvement Project (WINRIP). Ruas ini merupakan bagian dari Lintas Barat Sumatera yang merupakan jalan alternatif dalam pendistribusian kebutuhan barang dan jasa di Pulau Sumatera.
2. Ruas tersebut akan ditingkatkan lebarnya mengikuti standard jalan nasional, dengan lebar 7 m, dengan total Rumija yang harus disiapkan selebar 14 m. Untuk keperluan peningkatan ini dibutuhkan tambahan lahan diluar Rumija yang ada.
3. Sesuai dengan kesepakatan yang terdapat dalam Loan Agreement antara Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia, apabila suatu rencana pembangunan jalan memerlukan tambahan/ pengadaan lahan maka Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali (Land Acquisition and Resettlement Plan) harus disiapkan dengan mengacu kepada kebijakan pengadaan tanah dan pemukiman kembali yang dikeluarkan oleh Bank Dunia (IBRD). Maksud dan tujuan penyusunan studi RK-PTPKP adalah :
• Untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi sosial dan ekonomi penduduk yang tanahnya atau asset lainnya terkena pelebaran jalan dan mengetahui persepsi dan aspirasi penduduk setempat atas kehadiran rencana proyek jalan tersebut
• Menyiapkan alternatif kebijakan pengadaan tanah, relokasi, dan pembinaan terhadap warga terkena proyek
• Menyusun sebuah rencana kerja pengadaan tanah, pemukiman kembali dan pembinaan sebagai pedoman dan upaya terencana bagi proses pelaksanaan pengadaan lahan, relokasi dan pemberdayaan bagi penduduk yang terkena tindak proyek.
Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) atau Rencana Kerja Pengadaan Tanah, dan Pemukiman Kembali (RK-PTPK).
4. METODA PENDEKATAN. LARAP/RK-PTPK ini disusun berdasarkan informasi langsung dari warga yang terkena proyek, baik melalui wawancara maupun melalui diskusi kelompok terfokus yang melibatkan kelompok-kelompok masyarakat. Informasi ini diperoleh melalui survai sosial ekonomi yang dilakukan dengan metode sensus terhadap seluruh keluarga terkena proyek yang akan dibebaskan. Survai sosial ekonomi terhadap WTP dilaksanakan dengan wawancara dengan daftar pertanyaan terstruktur dan tidak terstruktur yang dilakukan dari rumah ke rumah. Data sekunder diperoleh dari beberapa institusi seperti Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Muko-Muko, Bappeda Kab. Muko-Muko-Muko, Pemerintah Kabupaten Muko-Muko dan Dinas Pertanian Kabupaten Muko-Muko.
5. Analisa data yang diperoleh dilakukan dengan metode statistik deskriptif yang dilengkapi tabel, gambar/peta rinci dengan penjelasan kualitatif. Uraian tentang persepsi dan kebutuhan penduduk untuk meningkatkan kondisi lingkungan dan kehidupan sosial ekonominya disajikan dalam bentuk analisis kualitatif. Hasil analisis beserta temuan-temuan yang ditemukan dilapangan, kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Pengadaan Lahan, dan Pemukiman Kembali (RK-PTPK) yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pengadaan lahan. Rencana Kerja ini disusun dalam sebuah matriks yang memuat jenis kegiatan/program, dana yang dibutuhkan, sumber pendanaan, dan pelaksana serta penanggung jawab kegiatan tersebut.
6. LOKASI PROYEK. Wilayah studi LARAP peningkatan jalan Ipuh-Bantal adalah sepanjang 42. Km dimulai dari KM 167+270 BKS sampai dengan KM 209 + 420 BKS yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Lintas Tengah Sumatera. Secara administrasi ruas jalan Ipuh-Bantal masuk ke dalam wilayah Kabupaten Mukomuko yang meliputi Kecamatan Ipuh, Kecamatan Sungai Rumbai, Kecamatan Pondok Suguh dan Kecamatan Tramang Jaya. Peta lokasi ruas proyek disajikan pada
Gambar 1. Uraian rencana kegiatan peningkatan Peningkatan Jalan Ipuh-Bantal
diuraikan dalam Tabel 1. berikut. Berdasarkan kebutuhan desain membutuhkan RUMIJA yang lebih lebar dari RUMIJA eksisting, sehingga diperlukan tambahan lahan tambahan sebesar ± 2,730 m2 yang harus dibebaskan oleh Pemerintah Daerah melalui proses pengadaan tanah.
Tabel 1. Deskripsi Proyek Peningkatan Jalan Ipuh-Bantal
Uraian Eksisting Rencana
• Panjang ruas 42 + 150 km 42 +150 km
• Lebar Perkerasan 4 – 6 m 7.0 m
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
Gambar 1. Peta Orinetasi Lokasi Studi Penyusunan LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
II. Hasil Survei Sosial Ekonomi dan Inventarisasi Aset
7. IDENTIFIKASI WARGA TERKENA PROYEK (WTP) DAN INVENTARISASI ASET YANG TERKENA. Identifikasi jumlah WTP, inventarisasi aset yang terkena dan survey ekonomi dan sosial telah dilaksanakan pada tanggal 11-16 November 2010. Tanggal ini akan menjadi batas penentuan (cut off date) data warga yang terkena proyek dan berhak mendapatkan kompensasi, bantuan pemukiman kembali da bantuan pemulihan taraf kehidupan. Jika nantinya terdapat jarak waktu yang lama antara persetujuan LARAP dengan pelaksanaan sub proyek, Panitia Pengadaan Tanah akan melakukan verifikasi kembali atas data WTP tersebut. Pengumuman nama-nama WTP telah ditempelkan di kantor kecamatan sejak tanggal 12 Maret 2011 (foto dapat dilihat di lampiran 8) dan Panitia Pengadaan Tanah akan segera memulai proses sosialisasi kepada WTP yang terkena dampak.
8. Hasil identifikasi jumlah WTP untuk Peningkatan Jalan ruas Ipuh - Bantal sebanyak 167 Kepala Keluarga (KK) dan 11 Institusi, dengan total luas Tanah terkena proyek adalah 2,730 m2 yang terdiri dari 167 bidang/persil (dimiliki oleh 165 KK) dan 4 bidang/persil Tanah Negara dan Umum. Inventarisasi aset yang terkena secara total dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 2. Data Tanah, Bangunan, Tanaman dan Aset Lainnya yang Terkena Proyek
No Uraian Jumlah Total Luasan (m2) Terkena Keterangan
1 Jumlah WTP 178
a. Perorangan 167
b. Institusi 11
2 Tanah yang akan dibebaskan
A Luas Tanah 2,730 m2
B Jumlah Bidang tanah yang akan dibebaskan
171 Persil
a. Tanah milik perorangan 167 Persil b. Milik Negara/umum 4 Persil
C Jumlah pemilik tanah yang tanahnya a. Dibebaskan keseluruhan - b. Dibebaskan sebagian/sepotong 171 Persil (165 KK/4 Institusi)
E Status kepemilikan tanah
a. Hak Milik /Sertifikat 120 Persil b. Hak Milik/Belum Sertifikat
(SKT)
47 Persil
c. Milik Negara/Umum 4 Persil
3 Bangunan yang akan terkena
proyek
No Uraian Jumlah Total Luasan (m2) Terkena Keterangan
Bangunan Permanen 3 unit 207 35 Terkena sebagian Bangunan Semi Permanen 1 unit 112 8 Terkena sebagian Bangunan Darurat 34 unit 1.432,5 183,8 1 Terkena Seluruh*
Teras Kayu 67 unit 474
Teras Permanen 24 unit 221,3
Pagar Kayu 22 unit 238
Pagar Permanen 23 unit 195,2
Pagar Kawat 0
Pondasi 6 unit 52
Kolam 2 unit 9,5
Makam 2 unit
B Institusi : 11 unit
Bangunan Permanen 2 unit 126 16 1 Pos Ronda terkena seluruh Teras Kayu Teras Permanen Pagar Kayu Pagar Tembok/Permanen Pagar Kawat 2 unit 1 unit 5 unit 1 unit 14 20 62,2 15 4 Tanaman
A Jumlah Tanaman Sawit = 11 Pepaya = 2 Pisang = 5 Jambu = 1 Nangka = 1 Kelapa = 8 Rambutan= 1 Mangga = 2 Coklat = 1 32 Tanaman
9. Rata-rata luas lahan yang terkena pembebasan adalah 1,7% dari total luas lahan yang dimiliki dan tidak ada WTP yang tanahnya terkena seluruhnya. Dari total 167 persil tanah milik perorangan yang terkena, 120 sudah memiliki sertifikat sementara 47 lainnya belum bersertifikat dan hanya memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) yang dikeluarkan oleh Camat setempat. Untuk bangunan yang terkena, sebagian besar hanya terkena sebagian dan masih dapat terus tinggal di lokasi yang sama. Dua bangunan yang terkena seluruhnya, 1 warung milik warga (luas 6 m2) dan 1 pos ronda milik Pemerintah Desa Air Bikuk, masih bisa mundur di sisa tanah yang ada dan tidak perlu direlokasi/dipindahkan ke tempat lain. Detail data nama, total luasan yang dimiliki dan total luasan yang terkena dapat dilihat di Lampiran 1.
10. KONDISI SOSIAL EKONOMI WARGA TERKENA PROYEK. Identitas warga terkena proyek dapat dilihat dari lamanya mereka tinggal. Secara umum sudah lebih dari 10 tahun 87% (145 orang), antara 6-10 tahun sebanyak 15 orang (9%), 2-5 tahun
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
sebanyak 6 orang (4%). Dilihat dari lama tinggal WTP mereka telah puluhan tahun tinggal didaerah tersebut secara turun temurun.
11. Adapun komposisi usia responden yang diwawancarai yaitu sebesar 62 orang (37%) yang berusia 31 – 40 tahun, 44 orang (26%) berusia 41-50 tahun, 30 orang (18%) berusia 20-30 tahun, 14 orang (8%) berusia antara 51-55 tahun, 12 orang (7%) berusia diatas 55 tahun dan sisanya 5 orang atau 3% berusia kurang dari 20 tahun. Dilihat dari komposisi usia WTP sebagian besar (81%) adalah kelompok usia diatas produktif (20 s/d 50 tahun),dan sebagian besar mereka bekerja sebagai petani perkebunan kelapa sawit.
12. Sebagian besar/mayoritas mata pencaharian WTP bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 94 orang (52%), pedagang 39 orang (23%), wiraswasta 12 orang (7%), pegawai negeri/ ABRI 9 orang (5%) dan sisanya bekerja sebagai Buruh, Sopir dan anggota DPRD. Nampak bahwa sebagian besar responden adalah petani pemilik perkebunan kelapa sawit.
13. Mayoritas tingkat pendidikan responden adalah tamat SD/SR yaitu sebesar 60 orang (36%), setingkat SLTA 58 orang (35%), SLTP 32 orang (19%), dan Perguruan Tinggi sebanyak 16 orang (10%).
14. Sebagian besar responden 98% atau 163 memiliki penghasilan diatas Rp.1,000,000/bulan. Mereka pada umumnya adalah petani. 4 orang responden (2 %) menjawab penghasilan rata-rata mereka Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000/bulan. Sebagian besar responden petani 163 orang (98%)menjawab pengeluaran mereka diatas Rp. 1,000.000, 4 orang (2%) responden mempunyai pengeluaran Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000.
15. PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROYEK. Sebagian besar masyarakat menyatakan bahwa mereka belum mengetahui tentang rencana pembangunan jalan, hal ini karena belum adanya kegiatan sosialisasi yang dilakukan baik oleh pemerintah daerah atau pihak lainnya. Tetapi pada dasarnya mereka mendukung rencana pembangunan jalan tersebut. Akan tetapi mereka mengharapkan adanya sosialisasi dari Pemerintah Daerah atau pihak Proyek secara resmi dan apabila ada aset WTP yang terkena rencana proyek agar bisa diselesaikan terlebih dahulu. Sosialisasi dan konsultasi masyarakat yang intensif akan menjadi kunci suksesnya rencana pengadaan tanah dan pemukiman kembali yang berarti juga suksenya rencana proyek peningkatan jalan Ipuh-Bantal ini. Semua responden berpendapat bahwa meningkatknya kelancaran lalulintas merupakan dampak positif akibat adanya perbaikan/pelebaran jalan. Kelancaran lalu lintas akan mengakibatkan lancarnya juga pemasaran hasil pertanian mereka, sehingga diharapkan hal ini akan membawa perbaikan taraf perekonomian warga sekitar ruas jalan pada umumnya.
16. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya proyek adalah berkurangnya kepemilikan aset milik warga, baik aset produktif (kebun), bangunan atau tanah. Namun dengan luas lahan yang dimiliki oleh setiap warga terkena
dampak, dan dengan pemberian kompensasi yang sesuai atas aset yang terkena, diharapkan akan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya proyek ini. Hampir semua WTP, menginginkan bentuk penggantian atau kompensasi untuk asset yang terkena proyek adalah dalam bentuk uang tunai, untuk semua aset yang terkena termasuk tanaman (sawit dsb.).
17. INFORMASI HARGA PASAR DAN NJOP. Berdasarkan hasil wawancara dengan warga dan aparat desa/Kecamatan berikut adalah harga pasar dan NJOP untuk tanah di masing-masing Desa/Kelurahan terkena dampak (Table 3.)
Table 3. Informasi Harga Pasar dan NJOP
No Nama Desa Kecamatan Harga Lahan
NJOP Pasar
1 Desa Medan Jaya
Ipuh
10.000 40.000 - 150.000
2 Desa Pulai Payung 1.200 40.000 - 150.000
3 Desa Sibak 1.200 40.000 - 150.000
4 Desa Retak Mudik
Sungai Rumbai
1.700 60.000 - 150.000 5 Desa Sumber Makmur 1.700 60.000 - 150.000
6 Desa Gajah Mati 1.700 80.000 - 150.000
7 Desa Gading Jaya 1.700 60.000 -125.000
8 Desa Tunggang
Pondok Suguh
1.200 60.000 -125.000
9 Desa Karya Mulya 1.200 60.000 -125.000
10 Desa Pondok Kandang 1.200 80-000 - 160.000 11 Desa Pondok Suguh 1.700 80-000 - 160.000
12 Desa Air Berau 1.200 80-000 - 160.000
13 Desa Lubuk Bento 1.200 80-000 - 160.000
14 Desa Air Bikuk 1.200 80-000 - 160.000
15 Desa Ejung
Tramang Jaya 3.000 100.000 - 200.000 16 Desa Bunga Tanjung 3.000 100.000 - 200.000
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
III. KEBIJAKAN PENGADAAN TANAH, RELOKASI, DAN PEMBERDAYAAN
18. DASAR PENYUSUNAN RENCANA PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI. Dalam membuat rencana kerja pengadaan tanah dan pemukiman kembali ini didasarkan pada kebijakan yang telah disepakati antara Pemerintah RI dan Bank Dunia tentang pengadaan tanah dan pemukiman kembali yang teruang dalam Guideline for Environmental and Social Management Framework (ESMF).
19. Dasar Perhitungan Kompensasi Lahan. Tanah yang terkena akan dikompensasi sesuai dengan nilai nyata dari tanah tersebut. Besaran kompensasi akan dimusyawarahkan antara Warga Terkena Proyek (WTP) dengan Pemerintah Daerah dengan menggunakan hasil penilaian yang dilakukan oleh Lembaga/Team Penilai Independen mengikuti aturan mekanisme pengadaan lahan (Perpres RI No. 36/2005; Perpres RI No. 65/2006 dan Peraturan Kepala BPN No. 3/2007), dengan tanpa adanya pemotongan pajak apapun.
20. Dasar Perhitungan Kompensasi Bangunan. Kompensasi atas bangunan berdasarkan harga pasar material bangunan dengan tanpa menghitung nilai depresiasi. Estimasi biaya penggantian bangunan yang terkena proyek akan dihitung dengan menggunakan perhitungan berdasarkan harga satuan material yang ditetapkan oleh Dinas Cipta Karya Propinsi Bengkulu. Demikian juga penggantian untuk aset lain yang terkena dihitung dengan metode yang sama. Besarnya harga dasar adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Dasar Harga untuk Penggantian Bangunan dan beberapa Aset Lainnya
No Keterangan Nilai (Rp.) Satuan
1 Bangunan permanen 1.600.000,- per m2
2 Bangunan semi permanen 1,050.000,- per m2
3 Bangunan darurat 650.000,- per unit
4 Pagar Tembok 350.000,- per m2
5 Pagar Kayu 45.000,- per m’
6 Pagar kawat (BRC) 300,000,- per m2
7 Pondasi 400,000,- per m2
8 Teras Kayu 350,000,- per m2
9 Teras Permanen (Cor) 450,000,- per m2
10 Kolam 1,500,000,- per m2
11 Makam 800,.000,- per m2
Sumber : Perhitungan berdasarkan harga material Propinsi Bengkulu
21. Untuk pemilik warung yang seluruh bangunannya terkena (1 orang), maka pemindahan/pembongkaran bangunan yang terkena dilakukan setelah kios pengganti selesai dibangun di sisa lahan yang ada, sehingga kehilangan penghasilan akibat perpindahan usaha dapat diminimalkan. Tidak ada warga terkena dampak yang harus dipindahkan.
22. Dasar Perhitungan Kompensasi Tanaman. Karena Dinas Pertanian/Perkebunan Kabupaten Mukomuko tidak mengeluarkan patokan harga untuk tanaman, maka dasar perhitungan penggantian tanaman diperoleh dari wawancara langsung dengan penduduk terkena. Sampai saat laporan ini dibuat sedang dicari patokan harga tanaman yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu, dan apabila ada maka harga dari Pemda Propinsi ini yang akan dipakai sebagai dasar kompensasi tanaman
Table 5. Dasar Harga untuk Penggantian Tanaman
No Nama Pohon Harga Satuan
1 Sawit 500.000 2 Pepaya 40.000 3 Pisang 50.000 4 Jambu 75.000 5 Nangka 100.000 6 Kelapa 10.000 7 Rambutan 1.000.000 8 Mangga 400.000 9 Coklat 150.000
23. Bantuan Biaya Pemindahan Kuburan: Disamping penggantian atas bangunan kuburannya sendiri (Rp. 800.000,-), maka akan diberikan bantuan biaya untuk upacara pemindahan kuburan, besarnya adalah Rp. 1.500.000,- per kuburan. Bantuan biaya pemindahan sudah diperhitungkan dalam penggantian kompensasi atas aset yang terkena.
24. Dasar Perhitungan Biaya Sertifikasi (Splitzing) : Bagi tanah yang bersertifikat, akan dilakukan pemecahan (Splitzing) dan pembuatan sertifikat baru untuk semua tanah yang belum bersertifikat. Biaya pengurusan adminitrasi pertanahan sampai diterbitkannya sertifikat baru ditanggung oleh pemerintah dan diperkirakan menelan biaya Rp. 750.000,- per sertifikat.
25. Anggaran Biaya Kompensasi Lahan. Dasar harga untuk estimasi biaya penggantian lahan menggunakan rata-rata harga pasar yang diperoleh dari informasi Kepala Desa/Camat disekitar ruas jalan, sementara nantinya harga yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran adalah harga musyawarah antara WTP dengan Panitia Pengadaan Lahan dengan menggunakan hasil penilaian yang dilakukan oleh Lembaga/Team Penilai Tanah Independen. Estimasi biaya untuk kompensasi lahan yang terkena adalah sebesar Rp. 286,743,000 (detail perhitungan/perkiraannya dapat dilihat di Lampiran 3)
26. Anggaran Biaya untuk Kompensasi Bangunan dan Aset lainnya. Adapun estimasi jumlah biaya kompensasi yang akan diberikan dalam bentuk penggantian terhadap
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
jenis bangunan meliputi bangunan (permanen, semi permanen, dan darurat), pagar tembok, pagar kayu,pondasi, teras rumah (kayu dan cor-coran), kolam ikan dan makam besarnya adalah Rp. 681,455,000,-. Untuk pemilik warung yang seluruh bangunannya terkena (1 orang), maka pemindahan/pembongkaran bangunan yang terkena dilakukan setelah kios pengganti siap, sehingga kehilangan penghasilan akibat perpindahan usaha dapat diminimalkan. Tidak ada warga terkena dampak yang harus dipindahkan. Detail perhitungannya dapat dilihat di Lampiran 3.
27. Anggaran Biaya untuk Penggantian Tanaman yang terkena Proyek. Adapun estimasi
jumlah biaya kompensasi yang akan diberikan untuk tanaman yang terkena adalah sebesar Rp.8,035,000 (detail perhitungan dapat dilihat di Lampiran 3)
28. Estimasi Biaya Sertifikasi. Sertifikasi akan diberlakukan untuk semua tanah yang terkena proyek, terdapat 171 persil, 120 persil merupakan pemecahan sertifikat, 51 persil lainnya adalah pembuatan sertifikat baru. Estimasi total biaya yang dibutuhkan adalah: Rp. 128,250,000.
29. Estimasi Biaya Pengamanan Lahan. Untuk pengamanan lahan yang sudah dibebaskan akan dipasang papan larangan mendirikan bangunan dibeberaa titik strategis sepanjang efektif ruas jalan. Perkiraan pemasangan 1 tiang adalah Rp. 500.000 dan akan dipasang 20 papan, total perkiraan biaya yang dibutuhkan Rp. 10,000,000,-. Detail rencana kerja, jadwal pelaksanaan, penanggungjawab kegiatan dan rincian biaya dapat dilihat padaTabel 5.
IV. KONSULTASI MASYARAKAT
30. Keikutsertaan warga terkena proyek adalah penting dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana penanganan (action plan), untuk mengetahui persepsi dan penerimaan mereka terhadap rencana penanganan dampak akibat adanya proyek. Dalam suatu masyarakat, terkenanya bangunan atau aset lainnya, akan menyebabkan perubahan dan mengakibatkan timbulnya keluhan/komplain. Untuk meminimalkan dampak dan efektivitas penyampaian keluhan, sangatlah penting melibatkan warga terkena proyek dalam proses konsultasi. Dirjen Bina Marga juga menjamin bahwa informasi tentang proyek akan diinformasikan kepada masyarakat, terutama warga terkena proyek dan stakeholder lainnya sebelum pelaksanaan proyek. Dalam situasi sosial masyarakat seperti ini, sosialisasi yang sangat intensif, dengan melibatkan masyarakat, khusunya warga terkena proyek, akan memudahkan dalam pencapaian kesepakatan dalam menentukan penanganan/kompensasi aset yang terkena, dengan sendirinya akan menjamin kelancaran pelaksanaan rencana proyek peningkatan ruas jalan Ipuh-Bantal
31. MEKANISME SOSIALISASI DAN KONSULTASI. Sosialisasi dan konsultasi dilakukan oleh Panitia Pengadaan Tanah, Pemerintah Kabupaten Mukomuko dan Pihak Proyek/Ditjen Bina Marga kepada warga yang lahan dan asetnya terkena pengadaan lahan. Mekanisme sosialisasi dan konsultasi dilakukan melalui dialog langsung kepada perorangan, atau secara berkelompok melalui focus group discussion (FGD). Sistem ini memiliki keuntungan karena informasi yang disampaikan dapat menerima umpan balik dari warga. Pada acara ini pula masyarakat dapat menyampaikan keluhan, pertanyaan, atau keberatan tentang rencana proyek. Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah melalui pengumuman atau majalah dinding yang dipasang pada papan informasi disekitar lokasi proyek, surat kabar, atau brosur-brosur yang memuat informasi proyek dan situasi di masyarakat akibat rencana proyek.
32. Proses sosialisasi secara informal telah dimulai sejak penentuan batas Ruang Milik Jalan yang dibutuhkan berdasarkan rencana desain dilakukan bersamaan survey awal, dilakukan oleh Konsultan bersama dengan P2JJ Propinsi Bengkulu tanggal tahap 11-16 November 2010 Survey sosial ekonomi dilakukan dengan wawancara melalui kuisioner guna memberi kesempatan kepada warga untuk menyampaikan tanggapan, pendapat, aspirasi dan keinginan serta usulan mengenai kompensasi yang akan diberikan.
33. Workshop/konsultasi publik tingkat stake holder mengenai ketentuan-ketentuan pengadaan lahan untuk ruas jalan yang dibiayai oleh Bank Dunia sebagai persiapan pelaksanaan program WINRIP telah dilaksanakan di Bengkulu,14 Desember 2010 (notulen terlampir di lampiran 7). Pengumuman daftar nama-nama WTP yang terkena telah ditempelkan sejak tanggal 12 Maret 2011, di kantor kecamatan terkait, yang dapat dengan mudah diakses/dibaca oleh WTP. Foto-fotonya dapat dilihat di
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
34. LINGKUP SOSIALISASI DAN KONSULTASI. Pertemuan/sosialisasi akan menginformasikan kepada WTP tentang detail dari :
• Deskripsi rencana pembebasan lahan, mekanisme dan jadwal pelaksanaannya termasuk pengukuran dan pematokan secara bersama
• Hak-hak WTP termasuk Detil kompensasi yang akan diberikan sesuai yang tercantum dalam dokumen LARAP dan bagaimana WTP akan menerima kompensasi mereka.
• Garis besar proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan nilai kompensasi. • Penjelasan tentang proses penerimaan kompensasi dan waktu penerimaannya. • Penjelasan tentang prosedur penyampaian keluhan dan komplain.
35. Dalam setiap pertemuan konsultasi dan sosialiasi akan didokumentasikan proses yang terjadi (lihat contoh table di halaman terakhir). Ringkasan dokumen Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali juga akan ditempelkan di papan pengumuman kantor desa atau tempat lain yang bisa diakses langsung oleh WTP selama satu bulan untuk memberi kesempatan kepada WTP untuk mengajukan keberatan.
36. PRA PLENO RK-PTPK/LARAP. Kegiatan konsultasi dan pembahasan Rencana Kerja Pembebasan Tanah dan Permukiman Kembali di tingkat Pemerintah Daerah dengan melibatkan semua stake holder terkait termasuk WTP merupakan salah satu faktor penentu bagi keberlanjutan proses pembebasan tanah. Bentuk kegiatan pembahasan awal adalah berupa pra-pleno ditingkat pemerintah daerah kabupaten yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pleno untuk penyepakatan dan penandatanganan RK-PTPK/LARAP.
37. Maksud pertemuan ini adalah untuk memperoleh masukan serta saran terkait dengan studi LARAP yang telah dilakukan serta untuk memperoleh kesepahaman bersama mengenai rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali paket Ipuh – Bantal. Draft LARAP ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Mukomuko. Pertemuan awal ini masih perlu ditindaklanjuti dengan serangkaian pertemuan berikutnya agar tercapai kesepakatan dan kesepahaman tentang mekanisme dan besaran kompensasi yang akan diberikan.
38. Menindaklanjuti hasil rapat pla pleno yang telah dilakukan di tingkat Kabupaten, maka hasil-hasil masukan digunakan untuk menyempurnakan dokumen LARAP. Dokumen yang pada garis besarnya sudah disepakati oleh semua pihak terkait dan telah mendapat persetujuan dari Bank Dunia, selanjutnya dibawa ke dalam forum pleno untuk mencapai kesepahaman bersama terhadap rencana kerja yang tertuang dalam dokumen LARAP.
39. Dokumen Rencana Kerja yang telah disepakati harus ditandatangani oleh Bupati sebagai bentuk persetujuan dan kesanggupan dari Pemkab untuk melaksanakan
LARAP yang selanjutnya akan menjadi pedoman kerja dalam pelaksanaan pembebasan tanah dan pemukiman kembali pada lokasi rencana proyek.
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
V. KELEMBAGAAN DAN PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN
40. Direktorat Jenderal Bina Marga adalah Institusi Pelaksana untuk West Improvement National Road Improvement Project. Semua koordinasi dan administrasi yang terkait dengan WINRIP, termasuk didalamnya masalah pengadaan tanah dan pemukiman kembali juga menjadi tanggung jawab Ditjen Bina Marga selaku institusi pelaksana. Dilain pihak, sesuai dengan Undang-Undang, Pemerintah Daerah Tingkat II bertanggung jawab menjadi pelaksana pengadaan tanah dan pemukiman kembali. 41. Ditjen Bina Marga melalui Project Management Unit (PMU) yang dibentuk khusus
untuk WINRIP, bertanggung jawab atas semua kegiatan pengadaan tanah, ekternal monitoring dan semua hal yang perlu dilaporkan ke World Bank. Pelaksanaan sub proyek menjadi tanggungjawab Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan dan Jembatan Propinsi Bengkulu
42. Dalam pelaksanaan pengawasan sub proyek, PMU dan Satker akan dibantu oleh Konsultan. Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, maka Pemerintah Kabupaten Muko-Muko akan membentuk Panitia Pengadaan Tanah (PPT) Kabupaten. PPT Kabupaten diamanatkan oleh Peraturan Tersebut diatas untuk menunjuk Lembaga Penilai Harga Tanah yang telah ditetapkan oleh Bupati untuk menilai harga tanah. Dalam hal di kabupaten atau disekitar kabupaten belum terdapat Lembaga Penilai Harga Tanah, Bupati dapat membentuk Tim Penilai Harga Tanah.
43. Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten. Keanggotaan Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten paling banyak 9 (sembilan) orang dengan susunan sebagai berikut :
• Sekretaris Daerah sebagai Ketua Merangkap Anggota;
• Pejabat daerah di provinsi yang ditunjuk setingkat eselon II sebagai wakil ketua merangkap anggota;
• Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional atau pejabat yang ditunjuk sebagai sekretaris merangkap anggota;
• Kepala Dinas/Kantor/Badan diprovinsi yang terkait dengan pelaksanaan pengadaan tanah atau pejabat yang ditunjuk sebagai anggota.
44. Sesuai dengan Pasal 7, Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, adapun Tugas pokok dan fungsi Panitia Pengadaan Tanah (PPT) adalah sebagai berikut :
• Mengadakan penelitian dan inventarisasi atas bidang tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, yang haknya akan dilepaskan atau diserahkan;
• Mengadakan penelitian mengenai status hukum bidang tanah yang haknya akan dilepaskan atau diserahkan dan dokumen yang mendukungnya;
• Mengumumkan hasil penelitian dan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c;
• Menerima hasil penilaian harga tanah, dan/atau bangunan, dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah dari Lembaga atau Tim Penilai Harga Tanah dan pejabat yang bertanggung jawab menilai bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah; • Mengadakan musyawarah dengan para pemilik dan instansi pemerintah yang
memerlukan tanah dalam rangka menetapkan bentuk dan/atau besarnya ganti rugi; • Menetapkan besarnya ganti rugi atas tanah yang haknya akan dilepaskan atau
diserahkan;
• Menyaksikan pelaksanaan penyerahan ganti rugi kepada para pemilik; • Membuat berita acara pelepasan atau penyerahan hak;
• Mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua berkas pengadaan tanah dan menyerahkan kepada instansi pemerintah yang memerlukan tanah dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota;
45. Selain tugas-tugas tersebut diatas, Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Muko-Muko perlu juga melaksanakan kegiatan yang meliputi:
• Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan perubahan status hukum atas tanah dan bangunan terkena.
• Menampung setiap keluhan, keberatan dan usulan dari WTP untuk kemudian dimusyawarahkan upaya pemecahannya serta hasilnya dipublikasikan
• Membuat laporan pelaksanaan RK-PTPK setiap akhir bulan selama rentang masa kerja.
• Menyerahkan laporan pelaksanaan RK-PTPK kepada Bupati dan Tim Monitoring Pengadaan Tanah.
46. Lembaga/Tim Penilai Harga Tanah. Lembaga/Tim Penilai Harga Tanah bertugas untuk melakukan penilaian harga tanah yang terkena proyek peningkatan jalan Ipuh – Bantal. Hasil penilaian Tim Penilai ini diserahkan kepada P2T untuk dipergunakan sebagai dasar musyawarah nilai kompensasi tanah. Lembaga Penilai Harga Tanah adalah lembaga/institusi yang memiliki akreditasi sebagai lembaga penilai
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
professional dari Departemen Keuangan dan memiliki lisensi dari BPN. Lembaga ini merupakan anggota Asosiasi Apraisal Indonesia. Keanggotaan Tim Penilai Harga Tanah apabila diperlukan dapat ditambah dari unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Perguruan Tinggi. Keanggotaan Tim Penilai Harga Tanah terdiri dari : • Unsur instansi yang membidangi Bangunan dan/atau Tanaman;
• Unsur instansi pemerintah daerah yang membidangi Pertanahan Nasional; • Unsur instansi Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan;
• Ahli atau orang yang berpengalaman sebagai Penilai Harga Tanah;
• Akademisi yang mampu menilai harga tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah.
47. PROSEDUR PENANGANAN KELUHAN. Tujuan utama dari prosedur penyampaian keluhan adalah untuk memberi kesempatan kepada WTP untuk menyuarakan ketidakpuasannya, menyampaikan komplain dan mengekspresikan keluhannya secara verbal atau tertulis. Keluhan dapat berisikan ketidakpuasan terhadap semua aspek pengadaan tanah dan pemukiman kembali termasuk keabsahan, besarnya kompensasi dan kemudahan bagi WTP dalam menerima kompensasi yang ditawarkan. Mekanisme penanganan keluhan, keberatan ataupun usulan terhadap pelaksanaan LARAP diproses melalui tahapan sebagai berikut :
• Semua keluhan pertama kali harus disampaikan kepada Tim Monitoring Internal/Bappeda/Pimpro/Panitia Pengadaan Tanah atau dapat juga disampaikan ke PMU WINRIP tentang semua aspek LARAP termasuk proses penyusunannya. Pengaduan secara tertulis dapat disampaikan dalam waktu 14 hari setelah menerima pengumuman ganti rugi.
• Berdasarkan keluhan, keberatan dan usulan yang disampaikan WTP, maka Pemerintah Daerah dan PMU-WINRIP melalui Ketua Bappeda, Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Bengkulu dan Tim Monitoring dan Evaluasi untuk melakukan penelitian;
• Hasil penelitian atau investigasi tersebut akan diinformasikan kepada Warga Terkena Proyek (WTP) paling lambat dalam jangka waktu 12 hari untuk kemudian dimusyawarahkan dengan WTP untuk diupayakan pemecahanannya berdasarkan prinsip win-win solution;
• Penyelesaian masalah atau penanganan atas keluhan, keberatan dan, usulan, akan didokumentasikan dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat, dipublikasikan di papan pengumuman di kantor proyek, kantor pemda dan kantor desa/kelurahan (Diagram Alir dapat dilihat di Lampiran 4).
48. Apabila dalam waktu lebih dari satu tahun belum ada kesepakatan tentang besaran kompensasi yang akan diberikan antara WTP dengan Pemerintah Daerah/PPT, sub proyek tersebut akan dikeluarkan dari program WINRIP atau sub proyek harus mencari alternatif alignment lain.
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
VI. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
49. PEMANTAUAN. Tim Monitoring dan Evaluasi akan dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Muko-Muko pada saat pelaksanaan Rencana Kerja (action plan) Pengadaan Tanah, Pemukiman Kembali dan Pemberdayaan akan dimulai. Tim ini berjumlah terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten Mukomuko, BAPPEDA), unsur masyarakat (WTP), unsur Perguruan Tinggi, atau unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Tim Monitoring dan Evaluasi akan dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih secara langsung oleh anggota tim, adapun tugas dari Tim tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Tim Monitoring dan Evaluasi, akan melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan program sebagaimana tercantum dalam rencana kerja (action plan) yang meliputi kegiatan sosialisasi, pengadaan tanah, persiapan dan pembangunan lokasi pemukiman kembali, termasuk pembangunan kembali fasum/fasos, dan pengumpulan apresiasi serta kegiatan pemberdayaan dalam upaya memulihkan tingkat kehidupan warga yang terkena pelebaran. Pemantauan akan dilanjutkan sampai pelaksanaan LARAP selesai dilaksanakan, seluruh kompensasi yang dijanjikan telah diberikan termasuk selesainya proses sertifikasi lahan.
• Masa penugasan Tim Monitoring Internal adalah selama kegiatan pengadaan tanah dan pemukiman kembali berlangsung. Tim akan mempunyai satu kantor sekretariat sehingga memudahkan WTP yang akan menyampaikan komplain dan keluhan
• Tim Monitoring dan Evaluasi, akan melakukan koordinasi setiap bulan dengan Panitia Pengadaan Tanah, Bappeda dan Proyek, untuk mendiskusikan permasalahan dan kendala yang dihadapi khususnya yang terkait dengan penyelesaian keluhan / keberatan WTP,sedangkan upaya penanggulangannya menjadi tanggungjawab Panitia Pengadaan Tanah dan instansi terkait lainnya lingkup pemerintah daerah.
• Tim Monitoring dan Evaluasi, akan menyusun Laporan Kemajuan pelaksanaan program setiap bulan dan pada akhir tahun anggaran pelaksanaan rencana kerja pengadaan tanah, akan dilakukan evaluasi akhir kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian tujuan pengadaan tanah, khususnya untuk mengetahui apakah warga terkena proyek mengalami kesulitan akibat pelaksanaan proyek.
50. PELAPORAN. Kebutuhan dana untuk keperluan pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Muko-Muko. Jenis laporan pemantauan internal terdiri dari laporan
pelaksanaan dan laporan akhir kegiatan pada saat kompensasi selesai dibayarkan 100%.
a) Laporan Pelaksanaan. Laporan pelaksanaan pertama akan dibuat/dikirimkan pada saat kegiatan pembayaran sudah terealisasi sekitar 50%. Laporan pelaksanaan ini dibuat oleh Ketua Tim Pemantauan dan disampaikan kepada PMU WINRIP, Bupati dan Proyek. Selanjutnya kemajuan pelaksanaan kompensasi akan disampaikan per bulan. Resume monitoring dapat menggunakan formulir seperti dalam Lampiran 5. Laporan ini akan berisi :
• rincian data sosialisasi yang telah dilakukan termasuk mulai dari persiapan sampai diskusi untuk mencapai kesepakatan harga kompensasi.
• hasil penilaian nilai tanah dari Tim Penilai Independen yang digunakan sebagai referensi dan kesepakatan dasar harga pemberian kompensasi aset lain yang terkena.
• jenis dan waktu penyerahan kompensasi sesuai yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan tanah dan pemukiman kembali.
• keluhan dan komplain yang masuk dari WTP tentang semua aspek pelaksanaan pengadaan tanah dan pemukiman kembali.
b) Laporan Akhir Kegiatan (saat kompensasi selesai dibayarkan 100%)
Laporan ini berisikan informasi tentang pencapaian target/sasaran fisik kegiatan, realisasi penyerapan (dan alokasi) anggaran, perkembangan kondisi sosial ekonomi WTP, permasalahan/kendala yang dihadapi dan upaya/rencana tindak penyelesaian, serta mengevaluasi hasil untuk penyiapan rencana pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya. Laporan dibuat oleh Ketua Tim Pemantauan dan disampaikan kepada PMU WINRIP, Bupati dan Proyek.
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
VII. JADWAL PELAKSANAAN DAN PEMBIAYAAN
51. JADUAL PELAKSANAAN. Jadual pelaksanaan pengadaan tanah dan pemukiman kembali dan penanggungjawabnya dapat dilihat di Tabel 5. Action Plan Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali
52. KEBIJAKSANAAN PENDANAAN. Kebutuhan dana untuk keperluan pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah untuk rencana kegiatan Peningkatan Jalan Ipuh – Bantal, Provinsi Bengkulu diharapkan/diupayakan bersumber dari APBD Kabupaten Muko-Muko. Termasuk didalamnya adalah komponen biaya Panitia Pengadaan Tanah dan Lembaga/Tim Penilai Independen. Biaya ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 58/PMK.02/2008 tentang biaya Panitia Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, yang besarnya 4% dari total biaya pengadaan tanah. Biaya untuk Tim Monitoring Internal juga berasal dari APBD Kabupaten Muko-Muko. Rencana Kerja Pengadaan Tanah, Pemukiman Kembali dan Pemberdayaan, secara rinci (program, kegiatan, perkiraan dana yang diperlukan, sumber pendanaan, pelaksanaan dan penanggung jawab) telah diuraikan dalam
Waktu Kebutuhan Keluaran Pelaksanaan Biaya
APBN. 2012 APBD Kab. 2012
1. Tim Pengadaan Tanah (TPT) 1. Pembentukan PPT yang telah dibentuk untuk kepentingan - Terbentuknya Panitia Pengadaan Kab. Mukomuko Paket P2T, P2JN dan SNVT
proyek Tanah di Tingkat Kabupaten Pembangunan Jalan
2 Penyusunan rencana kerja pelaksanaan pengadaan - Dokumen Rencana Kerja Nasional Provinsi Mei-Juni 2012 5 000 000 5 000 000
No. Program Kegiatan Lokasi Satuan/ Unit Penanggungjawab Sumber Biaya Keterangan
2. Penyusunan rencana kerja pelaksanaan pengadaan Dokumen Rencana Kerja Nasional Provinsi Mei Juni 2012 5.000.000 5.000.000
lahan seluas 2,609,5 M2 yang berada di Kecamatan Ipuh, Kec. Pengadaan Tanah Bengkulu
Sungai Rumbai, Kecamatan Pondok Suguh & Kecamatan Tramang Jaya. 3. Memfasilitasi pembentukan Tim Pemantau Independen
4. Melakukan kegiatan atas rencana kerja yang telah disusun
2. Pembentukan/Penetapan Tim Penilai 1. Panitia Pengadaaan Tanah Kabupaten Muko-muko menunjuk Tim - Terbentuknya/ditetapkannya Tim Kab. Mukomuko Paket P2T, P2JN dan SNVT
Independen Harga Tanah Penilai Harga Tanah yang ditetapkan Kabupaten Penilai Harga Tanah Pembangunan Jalan
2 Apabila diperlukan melibatkan LSM sebagai anggota - Masukan harga dasar kompensasi Nasional Provinsi Mei-Juni 2012 5.000.000 5.000.000
3 Melakukan penilaian harga tanah berdasarkan pada NJOP tahun Bengkulu
berjalan dg berpedoman pd variabel-variabel lokasi dan letak tanah, kesesuaian penggunaan tanah dengan rencana tata ruang wilayah, sarana dan prasarna yg tersedia & faktor lain yg mempengaruhi harga
3 Sosialisasi Pengadaan Tanah 1. Mengundang calon WTP yang akan terkena tanahnya - Tersosialisasikannya rencana Kec. Ipuh P2T, P2JN dan SNVT
dengan Calon WTP 2 Melakukan sosialisasi tentang rencana pengadaan tanah proyek dan pengadaan tanah Kec Sungai Rumbai Paket Pembangunan Jalan
dengan Calon WTP 2. Melakukan sosialisasi tentang rencana pengadaan tanah proyek dan pengadaan tanah Kec. Sungai Rumbai Paket Pembangunan Jalan
3 Melakukan sosialisasi tentang tata cara penghitungan yang dilengkapi dengan Berita Kec. Puguh Jaya Nasional Provinsi Oktober 2012 2.000.000 2.000.000
kompensasi dan cara pembayaran Acara, Notulen dan Daftar Hadir Kec. Tramang Jaya Bengkulu
4 Penandatanganan Berita Acara Sosialisasi
4 Identifikasi dan Inventarisasi 1. PPT melakukan pengukuran batas lahan yang - Terpasangnya patok tanda P2T, P2JN dan SNVT
-akan dibebaskan (ROW Disain) bersama dengan WTP, Proyek batas lahan yang akan Paket Pembangunan Jalan
dan aparat desa dibebaskan Nasional Provinsi Juni-Juli 2012 10.000.000 10.000.000
2. Penentuan bersama titik batas lahan yang akan diberi patok - Daftar WTP dan aset yang Bengkulu
3. Melakukan perhitungan aset warga yang akan terkena akan terkena
4. Pembuatan Berita Acara Pengukuran dan Pematokan - Tersusunnya Peta Bidang Tanah terkena proyek
5 Musyawarah untuk menentukan besaran 1. Musyawarah dengan Warga Terkena Proyek (WTP) - Terlaksananya proses Lumpsum P2T, P2JN dan SNVT
kompensasi 2. Kesepakatan besaran dan bentuk kompensasi musyawarah/negosiasi Pembangunan Jalan
3. Penghitungan Nilai Kompensasi bersama dengan WTP yang dilengkapi dengan Berita Nasional Provinsi Oktober- 2.000.000 2.000.000
berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan Acara, Notulen dan Daftar Hadir Bengkulu November 2012
Kec. Ipuh, Kec. Sungai Rumbai,Kec. Puguh Jaya,
Kec. Tramang Jaya Kec. Ipuh, Kec. Sungai Rumbai,Kec. Puguh Jaya,
Kec. Tramang Jaya
p g p , g
4. Kesepakatan Jadwal Pembayaran Hak Kompensasi 5. Pembuatan Berita Acara Negosiasi/Musyawarah
APBN. 2012 APBD Kab. 2012
6 Pelaksanaan Pengadaan Tanah 1. Pelaksaanaan Pembayaran Kompensasi Lahan warga - Terlaksananya pembayaran 2.730 M2 P2T, P2JN dan SNVT 285.743.000 285.743.000
2. Dokumentasi proses pemberian Kompensasi Kompensasi atas tanah warga Pembangunan Jalan
3. Penandatangan Surat Penyataan Pelepasan Hak (SPH) disepakati Nasional Provinsi
- Terlaksananya Kompensasi 242,8 M2 Bengkulu 209.470.000 209.470.000
Bangunan/Struktur
- Terlaksananya Kompensasi 530,4 M' 186.360.000 186.360.000
Pagar
T l k K i t k 640 7 M2 246 375 000 246 375 000
- Bentuk dan besaran kompensasi adalah harga yang diperoleh berdasarkan Kec. Ipuh, Kec. Sungai
Rumbai Kec Puguh Jaya
- Terlaksananya Kompensasi untuk 640,7 M2 246.375.000 246.375.000
Teras
- Terlaksananya Kompensasi untuk 61,5 M2 37.650.000 37.650.000
Pondasi dan kolam
- Terlaksananya kompensasi makam 2 unit 4.600.000 4.600.000
- Terlaksananya Kompensasi untuk 8.035.000 8.035.000
Tanaman
7 Sertifikasi Lahan Terkena Proyek 1. Pemisahan (splitzing) sertifikat lahan terkena yg sudah sertifikat - Terlaksananya pemisahan sertifikat 120 Persil 90.000.000 90.000.000
2. - Terlaksananya pembuatan sertifikat 50 Persil 2012 -2013 38.250.000 38.250.000
Baru
8 Pembongkaran Bangunan/aset yang terkena 1
Pembongkaran bangunan dan aset permanen yang terkena proyek (Rp.
600,000/unit) - 100 unit Pemkab. Mukomuko 60.000.000 60.000.000
2 Pembongkaran aset lain non permanen yang terkena (pagar,terasdll) (Rp.
300,000/unit) 93 unit 27.900.000 27.900.000
kesepakatan dengan WTP dengan mengedepankan asas musyawarah mufakat
32 pohon Rumbai,Kec. Puguh Jaya,
Kec. Tramang Jaya November 2012
Pembuatan sertifikat baru atas bidang tanah yang belm bersertifikat
Kec. Ipuh, Kec. Sungai Rumbai,Kec. Puguh Jaya,
Kec. Tramang Jaya
BPN Kab. Mukomuko
Terlaksananya Pembongkaran secara aman
November -Desember 2012 Kec. Ipuh, Kec. Sungai
Rumbai,Kec. Puguh Jaya, Kec. Tramang Jaya
9 Pengamanan Lahan yang telah Dibebaskan Pemasangan papan larangan pemanfaatan lahan yang sudah - Terlaksananya pemasangan papan 20 unit Pemkab. Mukomuko 10.000.000 10.000.000
dibebaskan di beberapa titik strategis larangan
10 Pelaksanaan Monitoring dan - 1 Pembentukan Tim Pemantau (Internal dan Eksternal) - Terbentuknya Tim Pemantau Lumpsum P2T, P2JN dan SNVT
Evaluasi Program Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Internal dengan SK Bupati Pembangunan Jalan 75.000.000 75.000.000
rencana kegiatan oleh PPT. Nasional Provinsi
2 Rekomendasi kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan - Dokumen Laporan Monitoring Bengkulu
Pelaksanaan LARAP
1.303.383.000
1.175.133.000 128.250.000
Kec. Ipuh, Kec. Sungai Rumbai,Kec. Puguh Jaya,
Kec. Tramang Jaya
Total Biaya
November 2012 - Juni 2013 Januari-Desember
2013 Kec. Ipuh, Kec. Sungai
Rumbai,Kec. Puguh Jaya, Kec. Tramang Jaya
Kolam Makam
Status Tanah Total (m2) Terkena(m2) Sisa (m2) % Terkena % Tersisa Penggunaan Awal (M2)Total/ Terkena(M2) Sisa (M2) Terkena% % Tersisa Tipe Bangunan Terkena(M2) Jenis Material Tembok(m2) Kayu (m2) Kawat(m2) (m2) (unit) Jenis Jumlah
1 Efrizal Sertifikat 1.200,0 15,75 1184,25 1% 99%
2 Sukrijal Sertifikat 242,5 14,55 227,95 6% 94% Jual Pakaian 120 0 120 0% 100% Permanen 14,55 6
3 Arbi Sertifikat 1.700,0 25,5 1674,5 2% 99% 17
4 Nur Sertifikat 345,0 5,75 339,25 2% 98%
5 Purnama Sertifikat 180,0 3 177 2% 98%
6 Supriyadi Sertifikat 100,0 2 98 2% 98%
7 Rini Ridwan Sertifikat 100,0 2 98 2% 98%
8 Sapuan Sertifikat 100,0 2 98 2% 98%
9 Kabri Sertifikat 48,0 2 46 4% 96%
10 Sofyan Sertifikat 255,0 12,75 242,25 5% 95%
11 Herwansyah Sertifikat 112,8 1,41 111,39 1% 99% Kantor 80 0 80 0% 100% Permanen 5 Semen
12 Yernita Sertifikat 275,0 5,5 269,5 2% 98% Rumah 275 0 275 0% 100% Permanen 5,5 Semen
13 Yuli Darmawani Sertifikat 1.700,0 25,5 1674,5 2% 99% 11
14 Bambang Irawan Sertifikat 162,5 3,25 159,25 2% 98% Warung 30 0 30 0% 100% Darurat 1,5 Kayu + Semen
15 H. Basri / Vera Sertifikat 800,0 8 792 1% 99% 12
16 Hj. Yawati Sertifikat 2.530,0 3,75 2526,25 0% 100% Warung 75 0 75 0% 100% Darurat 3,75 Kayu + Semen
17 Nurjanah Sertifikat 905,0 36,2 868,8 4% 96% Jual Pakaian 100 0 100 0% 100% Permanen 26,2 Semen 5
18 Sabri Sertifikat 147,0 8,4 138,6 6% 94% Warung 40 0 40 0% 100% Darurat 8,4 Kayu + Semen
19 Yuzarlis Sertifikat 210,0 10 200 5% 95% Jual Pakaian 95 0 95 0% 100% Permanen 10 Semen
187,31
1 Rahman Sertifikat 150,0 6 144 4% 96%
2 Kasiran. S Sertifikat 720,0 12 708 2% 98%
3 Mitra Sertifikat 180,0 12 168 7% 93% Warung 72 0 72 0% 100% Darurat 12 Kayu + Semen
4 Raham/ Dadang Sertifikat 300,0 15 285 5% 95% Bengkel 36 0 36 0% 100% Semi Permanen 3 Semen 8
5 Hermanto Sertifikat 300,0 0 300 0% 100% Warung 36 0 36 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen
6 Hermanto Sertifikat 150,0 0 150 0% 100% Warung 48 0 48 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen
7 Mardion Sertifikat 575,0 46 529 8% 92% 6
8 Mardison Sertifikat 3.190,0 5,5 3184,5 0% 100% Warung 121 0 121 0% 100% Permanen 5.5 Semen
9 Indra Jaya Sertifikat 382,5 17 365,5 4% 96% 2
10 Reza Sertifikat 1.250,0 75 1175 6% 94% 10
11 Drs. Gunawan N / Maishitoh Sertifikat 5.600,0 92,4 5507,6 2% 98% 28
12 Suwardi Sertifikat 400,0 10 390 3% 98%
13 Yurizal Sertifikat 1.500,0 20 1480 1% 99% 15
14 SPBU 800,0 0 800 0% 100% 12
310,9
1 Tanah Desa 72,0 6 66 8% 92% Warung 48 0 48 0% 100% Semi Permanen 6 Kayu + Semen
2 Tanah Desa 48,0 8 40 17% 83% Warung 40 0 40 0% 100% Semi Permanen 8 Kayu + Semen
1 Agus Sertifikat 1.400,0 14 1386 1% 99% Warung 48 0 48 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen 8
2 Burhandari Sertifikat 2.000,0 100 1900 5% 95% Sawit 10
3 Alfian Sertifikat 160,0 10 150 6% 94% 1,5
124
1 Mahardin/ Umiyani Belum Sertifikat 2.500,0 37,5 2462,5 1,5% 98,5% Warung 64 8 56 13% 88% Darurat Kayu + Semen
2 Asmiwati/ Rita Belum Sertifikat 225,0 15 210 7% 93% Warung 24 0 24 0% 100% Darurat 4
3 Haeruman Sertifikat 500,0 20 480 4% 96% Rumah 18
4 M. Husin Belum Sertifikat 210,0 9 201 4% 96%
5 Garwansyah Belum Sertifikat 414,0 27 387 7% 93% 10
6 Hasan Basri Belum Sertifikat 250,0 10 240 4% 96%
7 M. Nur / Nevi Belum Sertifikat 200,0 20 180 10% 90% Rumah 80 0 80 0% 100% Darurat 8 Kayu + Semen 6
8 Mas Rijal Sertifikat 325,0 19,5 305,5 6% 94% Rumah 13
9 H. Tarmizi Sertifikat 243,0 9 234 4% 96% Rumah 2
10 Doni Faizal Belum Sertifikat 120,0 6 114 5% 95% Bengkel 36 0 36 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
11 M Jail IB Belum Sertifikat 760,0 19 741 2,5% 97,5% Rumah 18
12 M Kari Belum Sertifikat 300,0 24 276 8% 92% Warung 30 0 30 0% 100% Darurat 7,2 Kayu + Semen
13 Bambang/ M. Habil Belum Sertifikat 200,0 4 196 2% 98% Rumah 8
14 Ahmad Syahir Sertifikat 432,0 18 414 4% 96% Warung 48 0 48 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen
15 Burhan Belum Sertifikat 320,0 8 312 2,5% 97,5% Rumah 8 Pepaya 1
Pisang 1
16 Syafei/Munaisyah Sertifikat 160,0 4 156 2,5% 97,5% Warung 32 0 32 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen 4
17 Daman Belum Sertifikat 600,0 15 585 2,5% 97,5% Rumah 8 Jambu 1
18 Dadang Belum Sertifikat 292,5 8,45 284,05 3% 97% Bengkel 65 0 65 0% 100% Darurat 8,45 Kayu + Semen
19 Main Ali/ Dahlia Belum Sertifikat 320,0 16 304 5% 95% Rumah 240 12 228 5% 95% Darurat Kayu + Semen
20 Masud Belum Sertifikat 86,8 15,5 71,3 18% 82% Rumah 84 0 84 0% 100% Permanen 15
21 Sutarman Belum Sertifikat 288,0 4 284 1% 99% Warung 28 0 28 0% 100% Permanen 4
22 Azis Sabri Belum Sertifikat 160,0 8 152 5% 95% Rumah 80 0 80 0% 100% Permanen 8
23 Tanjung Belum Sertifikat 200,0 10 190 5% 95% Warung 24 0 24 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
24 Sujiyati Belum Sertifikat 480,0 12 468 2,5% 97,5% Warung 65 0 65 0% 100% Darurat 6,5 Kayu + Semen
25 Abulani Sertifikat 540,0 28,8 511,2 5% 95% Rumah 98 9,6 88,4 10% 90% Semi Permanen
Perorangan Perorangan
Institusi
Desa Sibak, Kecamatan Ipuh
Perorangan
Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai
Pagar
Teras Tanaman
Desa Pulau Payung, Kecamatan Ipuh
Perorangan
No
Desa Medan Jaya, Kec Ipuh
1 Masjid Jamiatul Muklisin 775,0 46,5 728,5 6% 94% 6,2
1 Edison Sertifikat 60,0 17,4 42,6 29% 71% Rumah 48 0 48 0% 100% Darurat 17,4 Kayu + Semen
2 Jumadi Sertifikat 400,0 4,6 395,4 1% 99% Warung 27 4,6 22,4 17% 83% Darurat
3 Yusrizal Sertifikat 400,0 4 396 1% 99% Warung 28 4 24 14% 86% Darurat
1 Syrifa Belum Sertifikat 400,0 5 395 1% 99% Warung 35 5 30 14% 86% Darurat
2 Mansyur Sertifikat 504,0 28 476 6% 94%
3 Agus / Nurwisti Sertifikat 2.500,0 12,5 2487,5 1% 100% Warung 87,5 0 87,5 0% 100% Darurat 6,25 Kayu + Semen
4 Edi B Belum Sertifikat 2.500,0 0 2500 0% 100% Warung 36 3 33 8% 92% Darurat
5 Risman Belum Sertifikat 144,0 0 144 0% 100% Rumah 2
6 Sukarno Sertifikat 2.500,0 0 2500 0% 100% Warung 25 5 20 20% 80% Darurat
7 Yasri Belum Sertifikat 1.500,0 0 1500 0% 100% Warung 16 5,6 10,4 35% 65% Darurat
8 Tafsir Sertifikat 2.500,0 0 2500 0% 100% Warung 20 0 20 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
9 Afriyadi Sertifikat 324,0 12 312 4% 96%
10 Movi Sertifikat 1.200,0 16 1184 1% 99%
11 Supratman Belum Sertifikat 150,0 0 150 0% 100% Warung 20 4 16 20% 80% Darurat
1 SDN 06 Muko-muko 1.000,0 0 1000 0% 100% 20
1 Talim Sertifikat 1.500,0 30 1470 2% 98% Warung 196 0 196 0% 100% Darurat 28 Kayu + Semen
2 Tasrif Sertifikat 375,0 15 360 4% 96% Warung 60 0 60 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen
3 Tarmiji / Zaenab Belum Sertifikat 1.250,0 25 1225 2% 98% Warung 20 5 15 25% 75% Darurat
4 Amirusid Sertifikat 390,0 13 377 3% 97% Warung 16 4 12 25% 75% Darurat
5 M. Yusuf Sertifikat 575,0 11,5 563,5 2% 98% Warung 9 1,5 7,5 17% 83% Darurat
6 Suwardi Sertifikat 2.500,0 50 2450 2% 98% Warung 20 0 20 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
7 Nur Belum Sertifikat 300,0 0 300 0% 100% Warung 12 1,5 10,5 13% 88% Darurat
8 Lukman Sertifikat 2.500,0 0 2500 0% 100% Warung 32,5 0 32,5 0% 100% Darurat 3,25 Kayu + Semen Nangka 1
9 Bahar Belum Sertifikat 2.500,0 0 2500 0% 100% Warung 42 0 42 0% 100% Darurat 3,5 Kayu + Semen
10 Rahmadi Sertifikat 200,0 6,5 193,5 3% 97% Warung 52 0 52 0% 100% Darurat 6,5 Kayu + Semen
11 Tarmiji / Zaenab Belum Sertifikat 150,0 0 150 0% 100% Warung 40 0 40 0% 100% Darurat 8 Kayu + Semen
1 Wazir Sertifikat 20.000,0 0 20000 0% 100% Warung 33 5,5 27,5 17% 83% Darurat
2 Alif Lam/ rakiyah Belum Sertifikat 240,0 0 240 0% 100% Warung 36 2,5 33,5 7% 93% Darurat
3 Budi Sertifikat 80,0 0 80 0% 100% Bengkel 18 0 18 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen
4 Rasrul Sertifikat 200,0 0 200 0% 100% Darurat
5 Syafei Sertifikat 160,0 0 160 0% 100% Warung 12 0 12 0% 100% Darurat 1,5 Kayu + Semen
6 Bahrul Sertifikat 96,0 4 92 4% 96% Rumah Darurat 3
7 Tibrani Sertifikat 300,0 0 300 0% 100% Warung 12 0 12 0% 100% Darurat 1,5 Kayu + Semen
8 Syaipul Sertifikat 240,0 6,5 233,5 3% 97% Rumah Darurat 7
9 Dahlan Sertifikat 7.654,0 44,5 7609,5 1% 99% Warung 36 3 33 8% 92% Darurat
10 Mitra/Usma Sertifikat 350,0 7 343 2% 98% Warung 27 0 27 0% 100% Darurat 2,7 Kayu + Semen 6
11 Sadariun Sertifikat 420,0 6 414 1% 99% Rumah 12
12 Dakwah Belum Sertifikat 120,0 12 108 10% 90%
13 Anasrul/Anita Sertifikat 240,0 12 228 5% 95% Warung 42 3 39 7% 93% Permanen 1,5
14 Dahrul Belum Sertifikat 200,0 40 160 20% 80% Rumah 60 6 54 10% 90% Semi Permanen 18 Pisang 3
15 Jabani Belum Sertifikat 300,0 0 300 0% 100% Warung 6 6 0 100% 0% Darurat
16 Alim / Rusmayadi Belum Sertifikat 750,0 60 690 8% 92% 30 Pisang 1
Kelapa 1
Rambutan 1
17 Medianto /Ian Sertifikat 200,0 8 192 4% 96% Warung 40 0 40 0% 100% Darurat 8 Kayu + Semen
18 Chaerul Belum Sertifikat 250,0 0 250 0% 100% Warung 35 2,5 32,5 7% 93% Darurat Kelapa 2
19 Hanafi Belum Sertifikat 160,0 0 160 0% 100% Warung 28 0 28 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
20 Zaenal Belum Sertifikat 325,0 6,5 318,5 2% 98% Rumah 12
21 Dartoni Sertifikat 400,0 8 392 2% 98% Warung 48 0 48 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
1 Zaenal SP Sertifikat 200,0 0 200 0% 100% Warung 37,5 7,5 30 20% 80% Darurat
2 Abi Darba Belum Sertifikat 1.700,0 0 1700 0% 100% Warung 27 0 27 0% 100% Darurat 3 Kayu + Semen
3 M. Nasir Belum Sertifikat 560,0 24 536 4% 96% Warung 24 0 24 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen Mangga 1
4 Bustami Belum Sertifikat 560,0 24 536 4% 96% Rumah 14 Mangga 1
Kelapa 3
5 Edi Zaenal Sertifikat 1.250,0 25 1225 2% 98% Warung 40 0 40 0% 100% Darurat 10 Kayu + Semen
6 Chaerul Anwar Sertifikat 168,0 14 154 8% 92% Warung 78 0 78 0% 100% Permanen 12 Kayu + Semen
7 Hambali Sertifikat 600,0 30 570 5% 95% Rumah 68 12 56 18% 82% Semi Permanen
8 Sofyan/ Roslaili Belum Sertifikat 480,0 24 456 5% 95% Warung 96 0 96 0% 100% Darurat 24 Kayu + Semen
9 Nofrijal Belum Sertifikat 220,0 11 209 5% 95% Warung 35 0 35 0% 100% Permanen 11 Kayu + Semen
Perorangan Institusi
Desa Gading Jaya, Kecamatan Sungai Rumbai
Perorangan
Desa Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh
Perorangan
Desa Karya Mulya, Kecamatan Pondok Suguh Desa Sumber Makmur, Kecamatan Sungai Rumbai
Perorangan
Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Rumbai
1 Kantor Desa 800,0 0 800 0% 100% 10
1 Salman Sertifikat 230,0 0 230 0% 100% Warung 135 27 108 20% 80% Permanen
2 Herman / Mujiati Sertifikat 900,0 30 870 3% 97% Warung 100 0 100 0% 100% Darurat 10 Kayu + Semen
3 A Busrin Sertifikat 1.600,0 20 1580 1% 99% Bengkel 20 0 20 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
4 Rosdiana listianto Sertifikat 600,0 12 588 2% 98% Warung 18 0 18 0% 100% Darurat 3 Kayu + Semen
5 Sri Sumarni Sertifikat 400,0 8 392 2% 98% Warung 28 0 28 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
6 Rudi Wulung / Laila Sertifikat 750,0 15 735 2% 98% Warung 15 0 15 0% 100% Darurat 3 Kayu + Semen 6
7 Zaenal Sertifikat 1.800,0 30 1770 2% 98% Warung 56 4 52 7% 93% Darurat
8 Ujang Sertifikat 375,0 15 360 4% 96% Warung 63 0 63 0% 100% Darurat 9 Kayu + Semen 8
9 Sakimah Sertifikat 250,0 10 240 4% 96% Rumah 8 Kelapa 2
Belum Sertifikat
1 Abu Naim/ Asmiwati Sertifikat 400,0 4 396 1% 99% Rumah 5,5
2 Baharudin/ Nur Sertifikat 250,0 37,5 212,5 15% 85% Warung 28 0 28 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen
3 Abu Rasid Sertifikat 1.700,0 0 1700 0% 100% Warung 36 0 36 0% 100% Darurat 6 Kayu + Semen 16
4 Iskandar/Noyas Sertifikat 300,0 7,5 292,5 3% 98% Warung 30 0 30 0% 100% Darurat 3 Kayu + Semen
5 Suharli Sertifikat 750,0 15 735 2% 98% Warung 25 5 20 20% 80% Darurat
6 Apendi Darwis Sertifikat 455,0 13 442 3% 97%
7 Syahroni/ Risnawati Sertifikat 750,0 30 720 4% 96% Warung 24 0 24 0% 100% Darurat 4 Kayu + Semen 8
1 Masjid Nurul Yaqin Sertifikat 320,0 0 320 0% 100% 16
2 Pemerintah Desa 2
1 Hamsin Sertifikat 180,0 24 156 13% 87% Rumah 72 6 66 8% 92% Permanen
2 Syehun Sertifikat 250,0 20 230 8% 92% Rumah 60 0 60 0% 100% Semi Permanen 9 Kayu + Semen
3 Anwar Sertifikat 200,0 8 192 4% 96% Rumah 36 0 36 0% 100% Semi Permanen 12 Kayu + Semen
4 Ali Husin Sertifikat 200,0 16 184 8% 92% Rumah 92 12 80 13% 87% Darurat
5 Apriadi Sertifikat 2.100,0 35 2065 2% 98% Warung 30 5 25 17% 83% Permanen
1 PLN 15
2 Darwin / Masjid 200,0 30 170 15% 85% Masjid 120 10 110 8% 92% Permanen
1 Emi Sertifikat 10.000,0 0 10000 0% 100% Warung 18 0 18 0% 100% Darurat 3 Kayu + Semen
2 H. Rajimin/ Jalina Sertifikat 300,0 6 294 2% 98% Rumah 4 Sawit 1
3 Sabar Sertifikat 450,0 0 450 0% 100%
4 Dar Sertifikat 1.000,0 0 1000 0% 100% Warung 21 0 21 0% 100% Permanen 3 Kayu + Semen
Sertifikat
1 Dahri Sertifikat 760,0 9,5 750,5 1% 99% Bengkel 30 3 27 10% 90% Darurat
2 Achmad Sertifikat 750,0 7,5 742,5 1% 99% Warung 30 0 30 0% 100% Darurat 1,5 Kayu + Semen
3 Syarifudin Sertifikat 1.400,0 0 1400 0% 100% Warung 15 0 15 0% 100% Darurat 2 Kayu + Semen
4 M. Yamin Sertifikat 4.000,0 0 4000 0% 100% Warung 12 0 12 0% 100% Semi Permanen 2 Kayu + Semen
5 Ringo- ringo Sertifikat 638,0 22 616 3% 97% Bengkel 30 6 24 20% 80% Darurat
1 Pos Ronda 6,0 6 0 100% 0% Pos Ronda 6 6 0 100% 0% Semi Permanen
2 Puskesmas 600,0 0 600 0% 100% 20
1 Martin Sertifikat 375,0 25 350 7% 93% Rumah 18
2 Rajiun Sertifikat 480,0 10 470 2% 98% Warung 18 0 18 0% 100% Darurat 3 Kayu + Semen
3 Enti/ Adabra Sertifikat 200,0 0 200 0% 100% Warung 15 1,5 13,5 10% 90% Darurat
4 Rudiman/ida Belum Sertifikat 200,0 40 160 20% 80% Warung 12 0 12 0% 100% Darurat 8 Kayu + Semen
5 Usmanto/Ajuriah Sertifikat 1.700,0 8,5 1691,5 1% 100% Warung 15 1,5 13,5 10% 90% Darurat
6 M taufik/Farida Sertifikat 280,0 8 272 3% 97% Rumah 8
7 Syukur Belum Sertifikat 248,0 4 244 2% 98% Warung 20 2 18 10% 90% Darurat
1 Ghori Belum Sertifikat 340,0 0 340 0% 100% Warung 42 0 42 0% 100% Darurat 14 Kayu + Semen
2 Ali Ambang Sertifikat 360,0 12 348 3% 97% Warung 36 6 30 17% 83% Darurat
Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Teramang Jaya
Perorangan
Desa Air Bikuk, Kecamatan Pondok Suguh
Perorangan
Institusi
Desa Ejung, Kecamatan Teramang Jaya
Perorangan Institusi
Desa Air Berau, Kecamatan Pondok Suguh
Perorangan
Institusi
Desa Lubuk Bento, Kecamatan Pondok Suguh
Perorangan
Desa Pondok Kandang, Kecamatan Pondok Suguh
Perorangan
Desa Pondok Suguh, Kecamatan Pondok Suguh
NJOP
Pasaran
1
Desa Medan Jaya Ipuh10,000
40.000 ‐ 150.000
2
Desa Pulai Payung Ipuh1,200
40.000 ‐ 150.000
3
Desa Sibak Ipuh1,200
40.000 ‐ 150.000
4
Desa Retak Mudik Sungai Rumbai1,700
60.000 ‐ 150.000
5
Desa Sumber Makmur Sungai Rumbai1,700
60.000 ‐ 150.000
6
Desa Gajah Mati Sungai Rumbai1,700
80.000 ‐ 150.000
7
Desa Gading Jaya Sungai Rumbai1,700
60.000 ‐ 125.000
8
Desa Tunggang Pondok Suguh1,200
60.000 ‐ 125.000
9
Desa Karya Mulya Pondok Suguh1,200
60.000 ‐ 125.000
10
Desa Pondok Kandang Pondok Suguh1,200
80‐000 ‐ 160.000
11
Desa Pondok Suguh Pondok Suguh1,700
80‐000 ‐ 160.000
12
Desa Air Berau Pondok Suguh1,200
80‐000 ‐ 160.000
13
Desa Lubuk Bento Pondok Suguh1,200
80‐000 ‐ 160.000
14
Desa Air Bikuk Pondok Suguh1,200
80‐000 ‐ 160.000
15
Desa Ejung Tramang Jaya3,000
100.000 ‐ 200.000
16
Desa Bunga Tanjung Tramang Jaya3,000
100.000 ‐ 200.000
No Nama Desa Kecamatan Jumlah WTP
Lahan (m2)
Awal Terkena
Perorangan
1 Desa Medan Jaya
Ipuh
19 11.112,8 187,3
2 Desa Pulai Payung 11 14,697.5 322,9
3 Desa Sibak 3 3.560,0 124,0
Sub Total Kecamatan Ipuh 33 29.370,3 634,2
4 Desa Retak Mudik
Sungai Rumbai
29 13.921,3 455,8
5 Desa Sumber Makmur 3 860,0 26,0
6 Desa Gajah Mati 11 14.222,0 138,0
7 Desa Gading Jaya 11 12.240,0 191,0
Sub Total Kecamatan Sungai Rumbai 54 41243,3 810,8
8 Desa Tunggang
Pondok Suguh
21 32.735,0 281
9 Desa Karya Mulya 16 9,428,0 283,0
10 Desa Pondok Kandang 9 6.905,0 160,0
11 Desa Pondok Suguh 7 4.605,0 124,0
12 Desa Air Berau 5 2.930,0 103,0
13 Desa Lubuk Bento 4 11.750,0 27,0
14 Desa Air Bikuk 5 7.548,0 59,0
Sub Total Kecamatan Pondok Suguh 67 75,901 1037
15 Desa Ejung
Tramang Jaya 7 3.483,0 103,5
16 Desa Bunga Tanjung 4 1.100,0 48,5
Sub Total Kecamatan Tramang Jaya 11 4,583 152
Total 1 165 151.047,6 2.639,5
Institusi
1 Pulai Payung Ipuh 2 120 14
2 Retak Mudik Sungai Rumbai 1 775 46,5
3 Air Berau Pondok Suguh 1 200 30
Total 2 4 1,095 90,5
Tabel Data Status Lahan per Desa
No Nama Desa Kecamatan Jumlah WTP Status Lahan (Jumlah) Sertifikat Belum Sertifikat(SKT) 1 Medan Jaya
Ipuh
19 19 0
2 Desa Pulai Payung 11 13 0
3 Desa Sibak 3 3 0
Sub Total Kecamatan Ipuh 33 35 0 4 Desa Retak Mudik
Sungai Rumbai
29 9 20
5 Desa Sumber Makmur 3 3 0
6 Desa Gajah Mati 11 6 5
7 Desa Gading Jaya 11 8 3
Sub Total Kecamatan Sungai Rumbai 54 26 28 8 Desa Tunggang
Pondok Suguh
21 13 8
9 Desa Karya Mulya 16 10 6
10 Desa Pondok Kandang 9 8 1
11 Desa Pondok Suguh 7 7 0
12 Desa Air Berau 5 5 0
13 Desa Lubuk Bento 4 4 0
14 Desa Air Bikuk 5 5 0
Sub Total Kecamatan Pondok Suguh 67 52 15 15 Desa Ejung
Tramang Jaya 7 5 2
16 Desa Bunga Tanjung 4 2 2
Sub Total Kecamatan Tramang Jaya 11 7 4
Jumlah 165 120 47
Luas Terkena Harga Satuan Total (Rp) Total (Rp)
1 Bangunan Permanen 51,0 1.600.000 81.600.000 2 Bangunan Semi Permanen 8,0 1.050.000 8.400.000 3 Bangunan Darurat 183,8 650.000 119.470.000 4 Teras Kayu 419,4 350.000 146.790.000 5 Teras Permanen 221,3 450.000 99.585.000 6 Pagar Kayu 258,0 300.000 77.400.000 7 Pagar Permanen 257,4 400.000 102.960.000 8 Pagar Kawat 15,0 400.000 6.000.000 9 Pondasi 52,0 450.000 23.400.000 10 Kolam 9,5 1500000 14.250.000 11 Makam 2,0 800.000 1.600.000 681.455.000 No Jenis Aset
Tabel Estimasi Biaya atas Tanaman yang Terkena
No Nama Pohon Jumlah Harga Satuan Total
1 Sawit 11 500.000 5.500.000 2 Pepaya 2 40.000 80.000 3 Pisang 5 50.000 250.000 4 Jambu 1 75.000 75.000 5 Nangka 1 100.000 100.000 6 Kelapa 8 10.000 80.000 7 Rambutan 1 1.000.000 1.000.000 8 Mangga 2 400.000 800.000 9 Coklat 1 150.000 150.000 Total 32 8.035.000
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal)
Proses WINRIP
Investigasi oleh Bappeda dan Pimpinan Proyek Diskusi dengan WTP Pelaksanaan Persetujuan / Kesepakatan dengan WTP Publikasi Penanganan Masalah Dalam 12 hari kerja WTP - Bappeda
- Pimpinan Proyek (Satker/PPK) - Tim Monitoring - P2T M O N I T O R I N G
LARAP Di Provinsi Bengkulu (Ruas Ipuh – Bantal) 1
CONTOH FORMULIR MONITORING BULANAN PELAKSANAAN LARAP
Kabupaten/Kota : ………
Sub-project : ………
Periode pelaporan : ……….
Aktivitas
Rencana Kerja
Dari LARAP Laporan Kemajuan
1 Catatan Tanggal Target Kemajuan/ status di lapangan Masalah & rencana tindak lanjut KONSULTASI
1. Kompensasi2 Lampirkan: kopi
notulensi kesepakatan
2. Relokasi3 Lampirkan: kopi
jadwal relokasi yang dipublikasikan IMPLEMENTASI 1. Pembayaran kompensasi /santunan/pesang on termasuk biaya pindah Lampirkan: kopi tanda terima 2. Persiapan lokasi relokasi untuk : - Jumlah rumah - Jumlah kios - Jumlah fasilitas (mesjid, sekolah, puskesmas) - Jumlah sarana umum (jaringan listrik, pipa air 3. Relokasi
- Jumlah orang
yang dipindah
1 Jika kolom tidak mencukupi, silahkan digunakan lembar kertas tambahan.
2 Konsultasi untuk kompensasi adalah mengenai (i) harga pasar, (ii) jadwal untuk pembayaran kompensasi, dan (iii) kepemilikan aset, besaran dan bentuk kompensasi.
3 Konsultasi untuk relokasi adalah mengenai (i) jadwal pemindahan, (ii) lokasi pemindahan, (iii) pemindahan fasilitas (seperti mesjid, sekolah) dan sarana umum.