• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGARUH BENDUNG TERHADAP TANGGUL BANJIR SUNGAI ULAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PENGARUH BENDUNG TERHADAP TANGGUL BANJIR SUNGAI ULAR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENGARUH BENDUNG TERHADAP TANGGUL

BANJIR SUNGAI ULAR

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Menempuh

Ujian Sarjana Teknik Sipil

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HABIBI EL HADIDHY

050404084

(2)

ABSTRAK

Bendung merupakan bangunan air yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Bendung sungai Ular di Pulau Gambar direncanakan dapat mensuplai kebutuhan air irgasi untuk lahan pertanian yang sebelumnya hanya mengandalkan free intake. Maka, fenomena peninggian elevasi muka air banjir akan terjadi pada aliran sungai Ular sehubungan dengan adanya bendung khususnya daerah di bagian hulu. Salah satu cara yang paling tua dan dipakai secara luas untuk melindungi lahan dari air banjir akibat banjir adalah pendirian suatu penghalang untuk mencegah luapan atau biasa disebut tanggul banjir.

Untuk menghitung panjang dan elevasi tanggul di sepanjang sungai untuk banjir dengan periode ulang yang berbeda-beda digunakan kurva pengempangan. Perhitungan yang tepat untuk kurva pengempangan dapat dikerjakan dengan metode tahapan standar (standard step method) bila potongan melintang, kemiringan dan faktor kekasaran sungai ke arah hulu lokasi bendung sudah diketahui sampai jarak yang cukup jauh.

Dalam penentuan debit banjir rencana terlebih dahulu dilakukan analisa frekuensi dan penetapan sebaran data curah hujan kemudian diuji dengan chi kuadrat, dimana distribusi yang sesuai adalah distribusi Log Pearson Type III sehingga curah hujan rencana menggunakan distribusi Log Pearson Type III. Dari hasil analisa debit banjir rancangan, untuk merencanakan tanggul banjir digunakan debit banjir kala ulang 50 tahun dengan metode kombinasi Haspers-Log Pearson III dimana Q50 = 1.051,691 m3/detik, kombinasi Haspers-Haspers

Q50 = 1.199,099 m3/detik, metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Q50 =

1.144,483 m3/detik, metode Melchior-Log Pearson III Q50 = 990,736 m3/detik dan

Melchior-Haspers Q50 = 1.169,636 m3/detik. Hasil perhitungan dengan

menggunakan standard step method menunjukkan bahwa terjadi peninggian elevasi muka air banjir setinggi 1,391 m sepanjang 1.700 m.

Berdasarkan analisa perhitungan didapat bahwa dengan adanya bendung terjadi peningkatan tinggi muka air sehingga direncanakan tanggul banjir yang mampu menahan debit banjir kala ulang 50 tahun dengan metode kombinasi Haspers-Haspers dengan panjang 1.700 m dengan tinggi jagaan 0,80 m dan kemiringan talud sebsar 1 : 2 agar dapat melindungi sawah dan pemukiman warga di Pulau Tagor dan Pulau Gambar.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Analisa Pengaruh Bendung Terhadap Tanggul Banjir Sungai Ular”. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata I (S1) di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah, motivasi dan doa yang diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, terutama kepada :

1. Bapak Ir. Boas Hutagalung, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing sekaligus orang tua bagi penulis yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Bapak Ir. Sufrizal, M.Eng, Bapak Ir. Terunajaya, M.Sc, Bapak Ivan Indrawan, ST, selaku Dosen Pembanding/Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Ayahanda Drs. Syahrul AR El Hadidhy, SH, M.Si, dan Ibunda Zildanti Djalil, BA tercinta, yang selalu mendukung, membimbing, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Kepada abang ku Syahrozi El Hadidhy, adik-adikku Hafizi Tolanda El Hadidhy dan Ade Syambudi El Hadidhy terima kasih buat semua dukungan, motivasi dan rasa sayang nya buat penulis.

7. Bapak Medis Surbakti, ST, MT selaku dosen pembimbing akademis. 8. Bapak/Ibu Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera

Utara.

9. Abang/ Kakak pegawai Jurusan kak Lince, bg Zul, bg Mail, bg Edi, bg Amin, kak Dina, dan pegawai Fakultas Teknik USU bg Sadiman, bg Bowo, bg Daus, bg Bukit.

10. Buat sahabat-sahabatku di Siv05 :Gedoy, Mumun geboy UJ, Bdel, Af, Q-nul, Fandi, Asrul, Bocor, Rio, Ida, Nisa, Eni, Ina, Iqbal Aceh, Nandul, Buaya, Nasrul, Q-bow, Widokidoli-doli, Ica, Mak nyak, Ayah, Bdul, bg Yudo, Anggodon, Batamb, Bnu, Mizan, Vieka, Arie, Jabud, Kurnia, Rini, Zime’, Andri R, Ledod, Pieter, Ganda, Iqbal Binjai, Heidi, n semuanya terima kasih untuk selalu membantu dalam hal apapun (thanks buat kebersamaan kita).

(5)

11. Buat teman-teman seperjuangan di HMI : Andi, Yuda, Rora, Ratih, Budi, Razi, Gagah, Mora, Cibud, Bayu, Haikal, Asril, serta adik-adik pengurus : Toni, Vina, Ari, Andika, Ikhwan, Marlin, Robi, Riza, Galih dan semuanya. 12. Abang-abang senior ’99 terutama bang Qiqi, abang-abang ’02 bg Ai, bg

Bona, bg Sofyan, bg Rudi, bg Faisal, bg Irfan, bg Memed, dan semuanya, abang/kakak ’03 terutama bg Eger, dan kak Wiwid abang/kakak ’04 bg Rangga, Kak Dzi, bg Faisal, bg Iham, adik-adik ’06, ’07 dan ’08 dan buat semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

13. Bapak Thomson Sebayang, pak Medis, pak Snelman Sebayang, kak Risma, bg Nadeak, kak Wati, bg Yudi, kak Roma, pak Sentosa, pak Helmi Thalib, bg Arif, pak Budi, pak Tuapril dan bg Asrul.

Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, dan atas dukungan yang telah diberikan penulis ucapkan terima kasih. Akhirnya, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2010 Hormat Saya

Habibi El Hadidhy 05 0404 084

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Tujuan ... 2

I.3. Pembatasan Masalah ... 2

I.4. Identifikasi Masalah ... 3

I.5. Metodologi Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN II.1. Siklus Hidrologi... 5

II.2. Hujan II.2.1. Pengertian Hujan ... 8

II.2.2 Karekteristik Hujan ... 9

(7)

B. Intensitas Curah Hujan ……… 10

C. Waktu Konsentrasi ……….. 11

II.2.4. Analisa Data Curah Hujan ……… 12

A. Menentukan Curah Hujan Areal ……… 12

B. Distribusi Frekuensi Curah Hujan ...……… 16

II.3. Daerah Aliran Sungai ... 24

II.3.1. Defenisi DAS Berdasarkan Fungsi ... 26

II.3.2. Tanggapan Daerah Aliran Sungai-Daur Hidrologi ... 27

II.4. Perhitungan Propil Aliran ... 30

II.4.1. Metode Integrasi Grafis ... 30

II.4.2 Metode Tahapan Langsung ... 31

II.4.3. Metode Tahapan Standar... 32

II.5. Bangunan Pengendali Banjir ……….. 33

II.5.1. Waduk Banjir ……… 35

II.4.2. Tanggul dan Tembok Banjir ... 37

BAB III METODOLOGI DAN DEKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1. Metodologi Penelitian ... 42

III.1.1. Inventarisasi Data Curah Hujan ... 42

III.1.2. Perhitungan Curah Hujan Rencana ... 43

(8)

III.1.4. AnalisaDebit Banjir ... 47

III.1.5. Meneliti luas daerah banjir, lama banjir... 55

III.1.6. Perencanaan Tanggul ……… 57

III.2. Lokasi Studi Penelitian ... 64

BAB IV ANALISA DEBIT BANJIR IV.1. Analisa Data Curah Hujan ... 67

VI.2. Penentuan Pola Distribusi Hujan ... 73

IV.3 Perhitungan Curah Hujan Rencana ………... 79

IV.3.1. Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Log Pearson Type III. ……… 79

IV.3.2. Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Haspers …. 87 IV.4. Perhitungan Debit Banjir ... 83

IV.4.1. Perhitungan Debit Banjir Rencana dengan Metode Haspers …. 91 IV.4.2. Perhitungan Debit Banjir Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu ... 96

IV.4.3. Perhitungan Debit Banjir Rencana Metode Melchior ... 102

BAB V PERENCANAAN TANGGUL V.1. Hubungan Debit Banjir Dengan Tinggi Muka Air ... 111

(9)

V.3. Perencanaan Tinggi Tanggul ... 133 V.3. Kemiringan Talud ... ... 136 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan ... 140 VI.2. Saran ... 141 DAFTAR PUSTAKA ……… 142 LAMPIRAN

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Uraian Hal

2.1 DAS dengan tinggi rata-rata 13

2.2 DAS dengan perhitungan curah hujan polygon Thiessen. 14 2.3 DAS dengan perhitungan curah hujan Isohyet 16

3.1 Poligon Thiesen pada DPS 49

3.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu 53

3.3 Kurva pengempangan 58

3.4 Potongan melintang tanggul 60

3.5 Metode Irisan Untuk Perhitungan Stabilitas Lereng Tanggul 61

3.6 DAS Ular 66

5.1 Sketsa Tinggi Muka Air Banjir Sungai Setelah Adanya Bendung 121 5.2 Perbandingan Elevasi Muka Air Sebelum Dan Sesudah

Adanya Bendung Metode Tahapan Standar 125

5.3 Sketsa Kurva Pengempangan 126

5.4 Perbandingan Elevasi Muka Air Sebelum Dan

Seudah Adanya Bendung Metode Kurva Pengempangan 129 5.5 Grafik Durasi Banjir Dengan Debit Banjir Metode HSS Nakayasu 132

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Hal

2.1 Rekomendasi Periode Ulang Minimum Banjir Rencana 31 3.1 Analisis Statistik Data Curah Hujan Stasiun 1, 2 & 3 43 3.2 Parameter statistik dengan sebaran logaritmatik 44 3.3 Kesesuaian Data Curah Hujan Terhadap Jenis Sebaran 46 3.4 Contoh tabel perhitngan lereng tanggul 64 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Bangun Bandar 68 4.2 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Silinda 69 4.3 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Aek Pancur 70

4.4 Luasan Poligon Thiessen 71

4.5 Curah Hujan Harian Maksimum Wilayah Rata-Rata

Metode Poligon Thiessen 72

4.6 Urutan Peringkat Curah Hujan Harian Maksimum

Rata-Rata Metode Poligon Thiessen 73 4.7 Parameter Statistik dengan Sebaran Normal 74 4.8 Parameter Statistik dengan Sebaran Logaritmatik 76 4.9 Kesesuaian Data Curah Hujan Terhadap Jenis Sebaran 78 4.10 Nilai K Untuk Harga Cs = 1,0309 79 4.11 Batas Kelas Interval Untuk Distribusi Log Pearson III 84

4.12 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat 84

4.13 Ringkasan Hujan Rancangan Periode Ulang 5, 10, 25, 30,

(12)

4.14 Standar Variabel (µ) 87 4.15 Tabel Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Haspers 87 4.16 Ringkasan Hujan Rancangan Periode Ulang 5, 10, 25, 30,

50, 100 Tahun Metode Haspers 90 4.17 Ringkasan Hujan Rancangan Periode Ulang 5, 10, 25, 30,

50, 100 Tahun Metode Log Pearson III dan metode Haspers 90 4.18 Ringkasan debit banjir metode Haspers-Haspers 94 4.19 Ringkasan debit banjir metode Haspers-Log Pearson III 95

4.20 Distribusi Hujan Satuan 96

4.21 Ordinat Terpilih HSS Nakayasu 99

4.22 Hujan Efektif Untuk Berbagai Kala ulang 100 4.23 Hidrograf Banjir Rancangan Berbagai Kala Ulang HSS Nakayasu 101 4.24 Ringkasan Hidrograf Banjir Beberapa Kala Ulang HSS Nakayasu 102 4.25 Perhitungan intensitas curah hujan 104 4.26 Ringkasan Hidrograf Banjir Beberapa Metode 107 4.27 Debit Banjir Maksimum yang Pernah Terjadi di Bandar Tiga 108 5.1 Perhitungan Tinggi Energi (H1) Sebelum Adanya Bendung

dengan Metode Tahapan Standar 114

5.2 Perhitungan Tinggi Energi (H1) Setelah Adanya Bendung 117

5.3 Perhitungan Nilai Ha 119

5.4 Perhitungan Tinggi Energi (H1) Setelah Adanya Bendung

dengan Metode Tahapan Standar 122

5.5 Perbandingan Tinggi Muka Air Banjir Sebelum dan

Sesudah Adanya Bendung Dengan Metode Tahapan Standar 124 5.6 Tinggi Air Setelah Adanya Bendung 127

(13)

5.7 Hubungan Banjir Dengan Durasi Limpasan 130 5.8 Penambahan Tinggi Tanggul Akibat Konsolidasi 133

5.9 Perencanaan Elevasi Tanggul 134

Gambar

Tabel    Uraian    Hal

Referensi

Dokumen terkait

Kajian cepat ini dilakukan dengan melibatkan unit pelaksana dan pelaksana teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang terdiri atas (1) Balai Besar Litbang

[r]

Berdasarkan hasil data pengeringan diperoleh bahwa jadwal pengeringan dasar untuk ketiga jenis kayu yaitu kayu kwari, kabesak dan timo ditentukan oleh masalah

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 155 Tahun 2016 tentang Batas Usia Pesawat Udara Yang Digunakan Untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM

Ada sangat banyak variabel budaya yang hidup di kalangan umat Islam Indonesia yang merupakan “serapan” dari budaya luar, termasuk Persia, mungkin juga India, Arab dan bahkan

Berdasarkan permasalahan yang telah di sampaikan pada Bab sebelumnya, Bab akan membahas mengenai sistem aplikasi yang diusulkan oleh peneliti yaitu sistem pakar

Pengujian mengenai aktivitas hipoglikemik ekstrak air daun angsana ( Pterocarpus indicus Willd) telah dilakukan pada tikus diabetes yang diinduksi dengan

Melihat hasil ini sebenarnya kurang cukup memberikan informasi lebih lanjut tentang penye- bab responden bersikap negatif pada dua per- tanyaan yang dimaksudkan, hanya saja