• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1. Pendahuluan. sebagai alat untuk berkomunikasi, bekerja sama, berinteraksi, dan. apa yang ingin disampaikan oleh penutur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1. Pendahuluan. sebagai alat untuk berkomunikasi, bekerja sama, berinteraksi, dan. apa yang ingin disampaikan oleh penutur."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berikut disingkat sebagai KBBI, bahasa merupakan suatu sistem dari lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, bekerja sama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri (2005:88). Bahasa dibentuk oleh aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Pada saat menyampaikan keinginan, pikiran, pendapat dan ide kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan, bahasa berfungsi sebagai media untuk menyampaikan makna kepada seseorang sehingga petutur tersebut dapat mengerti apa yang ingin disampaikan oleh penutur.

Studi ilmiah mengenai bahasa atau ilmu bahasa biasa disebut dengan lingustik. Linguistik merupakan dasar untuk mempelajari keahlian berbahasa. Salah satu kesulitan yang dihadapi pada saat mempelajari suatu bahasa adalah perbedaan yang terdapat antara bahasa ibu yang biasa digunakan oleh kita sehari-hari dan bahasa asing yang kita pelajari. Parera (1997:157) mengungkapkan bahwa “sumber utama kesulitan belajar bahasa kedua adalah perbedaan antar bahasa”. Dalam mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa asing, pengetahuan akan linguistik bahasa Jepang sangatlah diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pemahaman serta penguasaan bahasa Jepang, karena bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa di dunia yang yang memiliki keanekaragaman tata

(2)

2  bahasa sehingga pada saat mempelajarinya kita akan menemukan bermacam-macam. kendala terutama dalam pemahaman makna dalam bahasa Jepang.. Linguistik bahasa Jepang memiliki bermacam-macam hal kajian yang dapat berupa kalimat, kosakata, bunyi ujaran, bagaimana bahasa diperoleh, serta bagaimana pengaruh sosio-kultural terhadap masyarakat pengguna bahasa tersebut. Dengan adanya berbagai jenis bahan kajian tersebut, maka melahirkan berbagai cabang linguistik sebagai satuan ilmu yang dapat dipelajari seperti fonetik (onseigaku), fonologi (on-in-ron), morfologi (keitairon), sintaksis (tougoron/sintakusu), semantik (imiron), pragmatik (goyouron), sosio-linguistik (shakai gengoku), dan lain-lain.

Salah satu cabang linguistik bahasa Jepang yang menarik untuk diteliti adalah semantik (imiron), dimana semantik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang makna dan hal-hal yang diteliti mulai dari makna yang terkandung di dalam kata, frase, klausa dalam suatu kalimat, kode, atau jenis representasi lainnya. Dengan mempelajari semantik, maka dapat diketahui makna-makna yang tersimpan dibalik sebuah kata terutama dalam bahasa asing. Objek kajian semantik antara lain adalah makna kata (go no imi), relasi makna (go no imi kankei) antar satu kata dengan kata yang lainnya,makna frase dalam suatu idiom (ku no imi), dan makna kalimat (bun no imi) (Sutedi 2004:103).

Dalam mempelajari semantik, terdapat materi bahasa figuratif atau yang biasa disebut dengan majas. Salah satu majas yang menarik untuk diteliti adalah antropomorfisme (gijin-kan). Antropomorfisme secara umum adalah memasangkan atau mengimajikan karakteristik, bentuk rupa dan sifat manusia kepada suatu objek benda atau hewan yang bukan manusia. Antropomorfisme tidak hanya memberikan gambaran karakteristik dan sifat-sifat manusia kepada

(3)

3  benda yang bukan manusia, tetapi memberikan juga bentuk rupa manusia kepada benda tersebut sehingga benda bukan manusia tersebut memiliki bentuk rupa dan wujud seperti manusia dan juga memiliki sifat-sifat yang ada pada manusia. Dalam antropomorfisme, benda bukan manusia tersebut memiliki panca indera yang sama seperti manusia secara utuh sehingga benda tersebut diimajikan dapat merasakan dan berpikir layaknya manusia. Selain memiliki panca indera dan kemampuan berpikir layaknya manusia, dalam antropomorfisme, benda bukan manusia tersebut juga memiliki bentuk rupa dan wujud dari manusia, sehingga secara penampakan jasmani, benda tersebut memilliki anggota tubuh layaknya manusia.

Pada lagu Kurumi karya Mr.Children terdapat sebuah kata yang menarik untuk diteliti yaitu kurumi. Pada lirik lagu tersebut, kata kurumi muncul beberapa kali dan untuk mengetahui apakah pada kata tersebut mengandung antropomorfisme dan hal apa yang ingin disampaikan oleh sang penulis lagu melalui kata kurumi tersebut serta untuk mengetahui makna mirai dari kata kurumi melalui majas antropomorfisme dari lagu yang dihubungkan dengan perjalanan karir Mr.Children tersebut maka penulis melakukan analisis ini.

Untuk membantu analisis penulis terhadap makna mirai dari kata kurumi melalui majas antropomorfisme dalam lagu Kurumi yang dihubungkan dengan perjalanan karir Mr.Children, penulis menggunakan beberapa teori seperti teori semantik menurut Ikegami Yoshihiko (1991), teori antropomorfisme menurut Horowitz (2007), teori kajian puisi menurut Pradopo (2007), beberapa teori dan definisi lainnya serta hasil wawancara sebuah situs media musik online dengan produser video klip lagu tersebut.

(4)

1.1.1 Profil Mr.Children

Negara Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai jenis grup musik terutama grup musik yang beraliran rock, salah satunya adalah Mr. Children. Band yang memiliki sebutan Misuchiru ini terbentuk pada tahun 1988 dengan anggota Kazutoshi Sakurai (vokalis, gitaris), Kenichi Tahara (gitaris), Keisuke Nakagawa (bassis), dan Hideya Suzuki (drummer). Nama grup ini aslinya ditulis tanpa spasi antara Mr. dan Children (Mr.Children) sudah memiliki rekaman yang terjual di pasaran lebih dari 50 juta keping dan hal ini menjadikannya sebagai grup musik nomor dua di Jepang setelah B’z.

Cikal bakal dari grup ini adalah The Walls yang anggotanya banyak mendapatkan pengaruh dari musik yang dimainkan oleh grup Echoes yang pemimpinnya adalah seorang aktivis politik, sehingga lagu-lagu yang dibawakan oleh mereka pun ikut berbau politik dan mengakibatkan tolakan dari perusahaan rekaman pada saat mereka mengirimkan pita demo. Pada akhirnya The Walls mengganti nama grup mereka menjadi Mr.Children.

Album pertama mereka dirilis pada 10 Mei 1992 yang berbentuk mini album dengan judul “Everyhing”. Tiga bulan setelah peluncuran album tersebut, mereka meluncurkan singel perdana mereka, “Kimi ga Ita Natsu” dan mereka pun mengadakan tur keliling untuk pertama kalinya yang diberi nama “92 Everything Tour”. Lagu-lagu milik Mr.Children sering dijadikan sebagai soundtrack serial drama maupun iklan di Jepang, seperti “Namonaki Uta” untuk serial drama “Pure” sekaligus digunakan untuk iklan tisu. Setelah beredarnya album ke-6 mereka yang berjudul “Bolero”, sempat memunculkan kabar bahwa Mr.Children akan bubar, namun pada kenyataannya Mr.Children hanya diistirahatkan untuk

(5)

5  sementara karena pada saat itu Nakagawa dan Suzuki sedang memulai proyek sampingan dengan band Hayashi Hideo. Walaupun sedang dalam keadaan istirahat, Mr.Children tetap mengeluarkan singel ke-14 yang berjudul “Nishi e Higashi e” dan Mr.Children pun secara resmi bergabung kembali untuk merilis singel ke-15, “Owarinaki Tabi” pada tanggal 21 Oktober 1998.

Pada akhir tahun 2003, Mr.Children meluncurkan album ke-11 yang berjudul “Shifuku no Oto”, terdapat sebuah lagu yang berjudul “Kurumi” yang dirilis menjadi singel ke 25. Setelah digunakan sebagai lagu untuk iklan NTT Docomo, lagu tersebut laku keras di pasaran dan menjadi singel terlaris milik Mr.Children setelah “Youthful Days” (2001). Lagu “Kurumi” juga direkam ulang dan menjadi theme song dari film “Koufuku na Shokutaku”. Lagu “Kurumi” juga mendapatkan beberapa penghargaan musik seperti 18th Annual Japan Gold Disc Award “Song of The Year”, SPACE SHOWER Music Video Awards ’04 “Best Video of The Year”, dan SPACE SHOWER Music Video Awards ’04 “Best Group Video”.

Sampai dengan tahun 2007, Mr.Children sudah meluncurkan kurang lebih belasan album yang merupakan mini album, album kompilasi, maupun album konser. Tur keliling yang telah mereka lakukan pun sudah mencapai belasan tur resmi. Selain digunakan sebagai soundtrack serial drama Jepang dan iklan, lagu-lagu milik Mr.Children pun mendapatkan banyak penghargaan dan pada 20 Oktober 2009, Mr.Children memproduksi anime theme pertama mereka yang berjudul “Fanfare” untuk film “One Piece Film : Strong World”.

Sampai dengan 4 September 2010, Mr.Children meluncurkan film dokumenter konser mereka yang kedua dengan judul “Mr.Children/Split the Difference” dan pada 1 Desember 2010, Mr.Childen merilis album ke-16 mereka yang berjudul “Sense”.

(6)

1.1.2 Profil Kazutoshi Sakurai

Lagu-lagu yang dibawakan oleh Mr.Children merupakan lagu-lagu yang menduduki peringkat tangga lagu teratas di Jepang dan sebagian besar lagu tersebut diciptakan oleh sang vokalis yaitu Kazutoshi Sakurai.

Kazutoshi Sakurai lahir di Nerima, Tokyo, 8 Maret 1970 adalah seorang musisi Jepang yang dikenal sebagai vokalis dan gitaris dari grup Mr.Children. Selain sebagai pencipta lagu, ia juga seorang produser dan penulis, hampir seluruh lagu-lagu Mr.Children merupakan hasil karyanya. Sejak umur 12 tahun, Sakurai sudah bermain gitar dan pada saat berada di Sekolah Menengah Atas, bulan Mei 1985, Sakurai dan teman-temannya mendirikan sebuah grup musik yang bernama Beatnik. Setelah Hideya Suzuki bergabung pada tahun 1988 secara resmi sejak 1 Januari 1989 mereka menyebut diri mereka sebagai Mr.Children.

Satu-satunya lagu yang diciptakan oleh Sakurai untuk musisi lain adalah singel ke-3 milik Fumiya Fuji yang berjudul “Eros” yang dirilis pada 1 April 1994. Walaupun demikian, kerja sama Sakurai dengan musisi lain dalam menciptakan lagu tetap berjalan terus. Selain bekerja sama menciptakan lagu untuk para musisi, Sakurai juga melakukan aksi amal seperti pada lagu “Zero Landmine” yang semua hasil penjualan dari lagu tersebut disumbangkan untuk proyek pemusnahan ranjau darat. Sakurai juga turut ambil bagian dalam konser “Dream Power John Lennon Super Live” di Saitama Super Arena yang merupakan konser dari proyek Yoko Ono yang bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan sekolah di Afrika dan Asia.

Pada 21 Juli 2002, Sakurai masuk rumah sakit akibat penyakit stroke yang diderita olehnya. Hampir selama setengah tahun Sakurai dirawat dan semua tur

(7)

7  Mr.Children dibatalkan pada saat itu. Setelah sembuh, Sakurai tampil dalam konser semalam Mr.Children, “Tour 2002 Dear Wonderful World It’s A Wonderful World On Dec 21”. Sampai dengan saat ini, Sakurai tetap berkarya baik dengan grupnya Mr.Children maupun bekerja sama dengan musisi lainnya. 1.2 Rumusan Permasalahan

Dalam skripsi ini penulis akan menganalisis makna mirai pada kata kurumi melalui majas antropomorfisme dalam lagu Kurumi.

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah analisis tentang makna mirai yang terdapat di dalam kata kurumi pada lagu Kurumi yang dibawakan oleh Mr. Children yang akan dihubungkan dengan perjalanan karir mereka. Selain itu penulis juga akan membahas tentang makna mirai yang terdapat di dalam lagu tersebut melalui majas antropomorfisme. Di dalam lagu tersebut, kata kurumi muncul beberapa kali pada liriknya, tetapi apakah hal yang ingin diungkapkan oleh sang penulis dari kata tersebut, dan juga untuk mengetahui makna dari kata kurumi melalui majas antropomorfisme yang terdapat di dalam kata tersebut serta makna keseluruhan dari lirik lagu tersebut maka penulis melakukan analisis ini.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari analisis ini adalah untuk mencari tahu tentang makna mirai yang terdapat di dalam kata kurumi melalui majas antropomorfisme

(8)

di dalam lagu Kurumi yang dihubungkan dengan perjalanan karir Mr.Children serta makna keseluruhan dari lagu tersebut.

Manfaat dari penulisan analisis ini adalah agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa Jepang terutama dalam mempelajari semantik khususnya tentang antropomorfisme, dimana di dalam lagu Kurumi tersebut terdapat penggunaan antropomorfisme sehingga menimbulkan makna yang tersirat.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analitis. Metode tersebut dilakukan dengan cara menerapkan pencarian informasi, perbandingan, maupun kutipan dari media buku di SALLC dan perpustakaan Japan Foundation, internet, dan media lainnya yang berkaitan dalam mengumpulkan data-data dan pendukung penelitian dengan menggunakan metode kepustakaan, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode deskriptif analitis untuk mendapatkan satu simpulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan akan terbagi ke dalam lima bab dan masing-masing bab akan terdiri dari beberapa sub bab yang akan menjelaskan secara singkat urutan penulisan. Sistematika penulisan adalah sebagai berikut

Bab 1 yaitu pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dan sistematika penulisan skripsi ini.

(9)

9  Bab 2 yaitu landasan teori, yang berisi tentang teori-teori yang akan digunakan dalam mendukung penulisan skripsi ini, antara lain teori semantik, teori antropomorfisme ,teori pengkajian puisi, teori bahasa figuratif atau majas, teori analisis medan makna, dan beberapa definisi tentang kurumi dan mirai.

Bab 3 yaitu analisis data, berisi analisis-analisis dari penulis berdasarkan teori-teori yang terdapat pada landasan teori. Pada bab ini meliputi pembahasan analisis makna mirai di dalam kata kurumi yang dihubungkan dengan hasil wawancara terhadap produser pembuat video klip dan juga pernyataan dari penulis sekaligus penyanyi dari lagu tersebut yang dihubungkan dengan perjalanan karir Mr.Children, serta pembahasan lirik lagu Kurumi berdasarkan teori antropomorfisme yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.

Bab 4 yaitu simpulan dan saran, di dalam bab ini penulis akan memberikan simpulan dari hasil-hasil penelitian berdasarkan analisis teori berdasarkan data yang ada. Simpulan ini diharapkan dapat menjawab rumusan permasalahan seperti yang terdapat pada bagian pendahuluan dan juga berisikan harapan penulis terhadap pembaca akan hal yang berhubungan dengan penelitian ini.

Bab 5 yaitu ringkasan, berisikan rangkuman keseluruhan penelitian dari latar belakang, rumusan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, pembahasan mengenai analisis teori dan data, serta hasil dari penelitian tersebut yang dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas.

Referensi

Dokumen terkait

(perasaan). 2) Untuk memberikan informasi tentang makna yang ditimbulkan akibat proses gramatikal pada idiom bahasa Jepang yang terbentuk dari kata “Ki” (perasaan). 3)

Menyetujui atas Laba Bersih Perseroan tahun buku 2019 sebesar Rp 74.015.918.727,- (tujuh puluh empat miliar lima belas juta sembilan ratus delapan belas ribu tujuh ratus dua puluh

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kultur antera adalah (A) genotip tanaman dimana antera berasal; (B) komposisi media kultur; (C) kondisi tanaman donor;

Dari penelitian ini penulis menganalisis bahwa senam hamil bisa mengurangi rasa nyeri punggung pada ibu hamil karena setelah dilakukan wawancara kuesioner pada ibu

Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan SPIP dalam

Unit pengolahan air siap minum bergerak mempunyai fungsi untuk menyediakan air siap minum bagi korban bencana alam yang dalam hal ini diaplikasikan dalam operasi kemanusiaan

Dalam hal melakukan brainstroming dengan ketua Asosiasi pengrajin gambir dan para pengrajin gambir itu sendiri, mereka sepakat agar dilakukan suatu sentuhan teknologi yang dapat

Penelitian ini dilatar belakangi masih ada sebagian siswa ternyata ada sebagian siswa kelas X SMK Datuk Singaraja Kedung Jeparayang mengalami persoalan kurangnya