• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi

Oleh: Abdul Manap

0900300

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

(3)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Model Pembelajaran Individual

Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Dalam

Pembelajaran Permainan Sepakbola

Oleh Abdul manap

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Abdul manap 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

(5)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ABDUL MANAP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr.Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001

Pembimbing II

Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 197101171998021001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(6)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Abdul ManapNim.0900300Skripsi:Pengaruhmodel individual

terhadapKepercayaanDiriSiswadalamPembelajaranPermainanSepakbola. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr.Hj.TiteJuliantine, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitianiniberlatarbelakangkarenakurangnyapengetahuan guru mengenaipenerapangayamengajarpenjas. Olehkarenainimasalahpenelitian yang akandipecahkanialahapakahpenggunaanmodelindividualdapatmeningkatkankepercayaand irisiswa.Sesuaidenganlatarbelakangmasalah,penelititertarikuntukmengujipengaruhmodel individualterhadapkepercayaandirisiswa. Metode yang penelitigunakanialahmetodeeksperimendenganmenggunakandesainone group pretest posttest design.SampeldalampenelitianiniialahsiswaSekolahMenengahKejuruanNegeri 5Bandungsebanyak 30siswa.Teknikpengambilansampelmenggunakanpurposive sampling.Intrumenuntukmeningkatkankepercayaandirimenggunakanangketdenganberped omanpadaLautser (1992 dalamKamnuron 2012). Denganindikatorsebagaiberikut: 1, keyakinandiri 2, Optimis 3,Objektif 4, Bertanggungjawab 5, Rasional.Sampeldipilihdenganmempertimbangkankarakteristiktertentu.Hasil

penghitungan didapat nilai Thitung = 2,491>Ttabel = 1,701. Dengantarafsignifikasi yang artinyahipotesisditerima 0,05 dandk 30-1 =29Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperolehkesimmpulanyangsignifikan daripengunaanmodelindividualterhadapkeperayaankepercayaandirisiswadalampembelajar anpermainansepakbola.

(7)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Abdul Manap NIM. 0900300 Final Paper: The Effect of Individual Model towards Students’ Self-Confidence in Football Game Learning. This thesis was supervised by Supervisor I, Dr.Hj.TiteJuliantine, M.Pd., and Supervisor II, Dr. Nuryadi, M.Pd. Health and Sports Recreational Education Program Study, Indonesia University of Education.

The background of this study is the lack of teacher’s knowledge in applying physical education teaching style. Therefore, the research problem is whether the use of individual model might increase students’ self-confidence. In accordance with the background of the study, the researcher is interested in testing the effect of individual

model towards students’ self-confidence. Methodology the researcher used is an experimental method by using one group pretest posttest design. The instrument used to improve self-confidence is questionnaire by referring to Lautser (1992, as cited in Kamnuron, 2012) with these following indicators: 1) confidence, 2) optimistic, 3) objective, 4) be responsible, and 5) rational. The samples of study were chosen by considering certain characteristics. Of the calculation result, it is obtained that Tcount = 2.491 >Ttable = 1.701 with significance level which means the hypothesis is accepted for 0.05 and dk 30-1=29. Based on the results of data processing and analysis, significant conclusion is obtained from the use of individual modes towards students’ self-confidence in football game learning.

(8)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN……….. .. viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. TujuanPenelitian ... 6

E. ManfaatPenelitian……… . 6

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. KAJIAN PUSTAKA……… 7

1. HakikatBelajarMengajar……… ………....7

a. Belajar……….. 7

b. Konsep model Pembelajaran……… 10

c. Model pembelajaran individual……… 14

2. Hakekat kepercayaan diri 1) Definisi kepercayaan Diri………... 18

2) Teknik membangun kepercayaan diri……… 21

(9)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Aspek-aspek kepercayaan diri………23

5) Manfaat kepercayaan diri………24

6) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri……..25

3. Permainansepak bola……….……….. 27

a). Definisisepakbola………. 27

b). Pembelajaranpermaianasepakbola... 29

c).Sejarahsepakbola………..30

d).Hakikatpermainansepakbola………32

B. KERANGKA PEMIKIRAN………... 33

1. Pengaruh Model individual Terhadap Kepercayaan Diri siswa dalam Pembelajaran permainan sepakbola……….... 33

C. HIPOTESIS ……….... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi,populasidansampelpenelitian……… 35

B. Metodepenelitian……….………….. 35

C. Desainpenelitian……….………... 36

D. VariabelPenelitiandandefinisioparasional……… 39

E. Teknikpengumpulan Data………... 40

F. InstrumenPenelitian………...… 40

G. Ujivaliditasdanrealibilitas……….43

H. Prosedurpengolahandananalisis data……….50

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data.………….………... 54

1. Menghitung Skor Rata-rata dan Simpangan Baku dari Data Angket Pretest dan Posttest... 54

2. Pengujian Persyaratan Analisis………...…………... 3. Presentasekomponenkepercayaandiri………. 55 57 4. Pengujian Hipotesis………... 58

(10)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

(11)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan

dana cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi

kelangsungan masa depanya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan, karena

dipundak anak mudalah bangsa ini akan maju dan berkembang. Pendidikan

jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan

umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan. Ciri-ciri

yang unik dan khas, bila di tinjau dari tujuan yang ingin dicapai, tujuan

pendidikan jasmani adalah menimbulkan perubahan perilaku yang relatif

melekat. Lutan (2001: 15) menyebutkan “Secara sederhana pendidikan jasmani itu

tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, melalui pengalaman gerak

tersebutlah terbentuk perubahan aspek jasmani dan rohani.”

Kebugaran jasmani merupakan suatu kebutuhan yang wajib terpenuhi dalam

kehidupan setiap manusia guna membantu pelaksanaan fungsi-fungsi tubuh

manusia dan terciptanya tubuh serta jiwa yang sehat pula. Utamanya bagi mereka

yang masih memerlukan banyak fungsi gerak, yaitu para anak-anak yang tentu

masih memerlukan kebutuhan gerak guna menunjang pertumbuhan serta

perkembangan tubuhnya secara keseluruhan. Para orang tua serta guru hendaknya

mampu membantu mereka untuk mulai terlatih dengan kebiasaan untuk

melakukan banyak aktivitas gerak yaitu olahraga. dengan melakukan bayak gerak

siswa juga harus menambah kepercayaan dirinya dengan melakukan aktivitas

olahraga. Pembelajaran individual tampak pada prilaku atau kegiatan guru dalam

mengajar yang menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar

(12)

2

yang didesain untuk belajar mandiri harus disesuaikan dengan karakteristik

individu dan kebutuhan setiap peserta didik.

Selain itu mengajar penjas dibutuhkan beberapa keahlian yang harus di

kuasai oleh guru penjas yaitu gaya-gaya mengajar. Ada banyak gaya mengajar

seperti: gaya komando, gaya latihan, gaya partisipatif, gaya berbalasan dll. Guru

diharapkan tahu dan mengerti dari setiap gaya-gaya mengajar tersebut entah itu

sisi positifnya ataupun sisi negatifnya, maka guru penjas bisa memakai dan

menempatkan atau menerapkan gaya mengajarnya sesuai dengan kondisi siswa

dan bisa memungkinkan tingkat jumlah aktif belajar penjas diminimailisir dan

meningkatkan efektifitasnya.

Tujuan permainan sepakbola adalah memasukkan bola ke gawang lawan

dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Di dalam

memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota

tubuh kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diperbolehkan

memainkan bola dengan kaki dan tangan di daerah gawang. Sepakbola merupakan

permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari 11 pemain. Permainan

sepak bola dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu istirahat 10

menit di antara dua babak tersebut.

Sepak bola sangat berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat, sepak

bola juga bayak digemari oleh semua kalangan, baik anak-anak dewasa dan juga

orang tua, tidak hanya itu sepak bola di zaman modern seperti sekarang ini sudah

menjadi tempat penghasilan para atlet-atlet untuk mencari sebuah penghasilan dari

hasil kemampuannya memainkan bola.

Menurut Sucipto (dalam Kamnuron, 2012:13) “ Sepakbola adalah

permainan beregu, yang terdiri dari 11 orang, salah satu penjaga gawang. Pemain

ini hampir semuanya menggunakan tungkai, terkecuali penjaga gawang yang

hanya menggunakan tangan di daerah tendangan hukuman.”

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

(13)

3

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk didalam buku-buku dan lain-lain.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang di sajikan secara khas oleh guru. Dengan

kata lain model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Untuk meningatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik, siswa dituntut

untuk belajar mandiri. Setiap individu yang satu berbeda dengan individu yang

lain (individual differences). Setiap individu memiliki bakat, motif, sikap, emosi

yang berbeda-beda yang menyebabkan individu berprilaku atau memilih aktivitas

berbeda dari individu lainnya. Demikian halnya dengan prilaku dalam olahraga,

spectrum diferensiasi setiap individu dan beragamnya perbedaan tuntutan setiap

cabang olahraga, misalnya dalam tuntutan kondisi fisik, keuletan, semangat

kompetisi, tingkat konsentrasi dan ketenangan berbeda setiap individu. Oleh

karena itu salah satu model yang menekankan pengembangan konsep diri setiap

individu adalah model pembelajaran individual.

Pada model pembelajaran individual, guru memberikan bantuan belajar

kepada masing-masing pribadi peserta didik sesuai mata pelajaran yang diajarkan

oleh guru yang bersangkutan. Guru akan memberikan kesempatan dan

keleluasaan masing-masing individu untuk dapat belajar sesuai dengan

kemampuan mereka masing-masing. Pada prinsipnya model pembelajaran

individu terdiri atas langkah-langkah yang tersusun menurut urutan yang

membawa siswa dan apa yang telah diketahuinya sampai kepada apa yang harus

diketahuinya, yaitu tujuan pembelajaran. ( Juliantine 2011:143)

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan

dan konseling (2005:87) percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri

seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau

melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri percaya pada

(14)

4

Ketika ini dikaitkan dengan praktik hidup sehari-hari, manusia yang

memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung

merasa bersikap dalam Kamnuron (2012:21) sebagai berikut :

1. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan

secara sungguh sungguh

2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)

3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan

4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah

5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab

(tidak optimal)

6. Canggung dalam menghadapi orang

7. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan

mendengarkan yang meyakinkan

8. Sering memiliki harapan yang tidak realistis

9. Terlalu perfeksionis

10.Terlalu sensitif (perasa)

Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka

memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas

dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang

yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu

(tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa

dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari orang yang memiliki

kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaanya tidak akan memiliki

keyakinan kuat pada dirinya untuk melakukan sesuatu. Begitupun dengan siswa,

kekurang percayaan diri siswa akan berpengaruh terhadap kegiatan proses belajar

mengajar. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan diri

memegang peranan penting bagi siswa baik dalam belajar maupun kehidupan

sehari-hari. Oleh karena itu dalam penelitian ini saya ingin mengetahui bagaimana

(15)

5

terapkan dalam pembelajaran permainan sepakbola, karena dalam permainan

sepakbola dituntut untuk memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka dapat di identifikasikan

masalah yang akan penulis teliti dan fakta yang terjadi di lapangan yaitu banyak

siswa yang alami seperti:

1. Sulitnya siswa untuk percaya diri dalam pembelajaran sepak bola.

2. Cara mengajar guru yang tidak mudah dipahami oleh siswa.

3. Guru belum memaksimalkan model pembelajaran yang ada.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Bagaimana pengaruh model pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa dalam

pembelajaran sepak bola di SMK N 5 Bandung?”.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran sepakbola kelas X SMKN 1

(16)

6

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang

diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan pihak sekolah untuk memperhatikan pemberian

pendidikan jasmani di sekolah.

2. Memberikan alternatif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa

dengan menggunakan model pembelajaran individual terhadap pembelajaran

sepakbola.

3. Sebagai media yang dapat meningkatkan tingginya kepercayaan diri siswa

dalm belajar.

4. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis mengenai pengaruh model individual

terhadap kepercayaan diri siswa, serta dapat meningkatkan sistem

pembelajaran, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh

(17)

35

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, populasi dan sampel penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian berlokasi di sekolah menengah kejuruan negri 5 Bandung yang

berlokasi di jln. Bojongkoneng atas. Bandung. Alasan utama pemilihan lokasi

penelitian di SMKN 5 Bandung didasarkan atas pertemuan masalah penulis saat

melakukan program latihan sepakbola yang masuk kedalam ekstrakulikuler di

sekolah tersebut..

2. Populasi dan sampel penelitian

a. Populasi

Setiap peneliti memerlukan data atau inpormasi dari sumber-sumber.

Biasanya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian.

Sugiyono (2012:117) menjelaskan, “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi penelitian ini adalah adalah kelas X di SMKN 5 Bandung yang

berjumlah (560 ) siswa.

b. Sampel

Sampel penelitian ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek

penelitian dengan mengambil representasi populasi yang diprediksikan dapat

mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono (2012:117) “sampel adalah bagian

bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)”.

Dari penjelasan diatas, maka penulis menentukan dua teknik pengambilan

(18)

36

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan dijadikan kelompok eksperimen dari populasi. Adapun menurut Sugiyono

(2012:120) “random sampling adalah pengambilan anggota dari sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu.”

Berdasrkan teknik pengambilan sempel secara acak dari Sembilan kelas yang dijadikan populasi terpilih kelas X sebagai sempel

Tabel 3.1 Jumlah kelas

No Kelas Jumlah

1 X 30

Teknik pengambilan sampel yang ke dua mengunakan purposive sampling,

menurut Sugiono (2012:124) purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu”. adapun pertimbangan yang peneliti tentukan yaitu

siswa kelas X yang berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 30.

B. Metode penelitan

Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan

metode sebagai jalan arah penelitian yang akan ditujui. Untuk itu seorang peneliti

dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan dicapainya.

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan,

sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan

menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan

prosedur penelitian. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam

penelitian, diantaranya metode historis, deskriptif, dan eksperimen. Metode yang

digunakan penulis pada saat ini adalah metode eksperimen.

Mengenai metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (2012:107) bahawa

(19)

37

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendali.” Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa eksperimen adalah suatu kegiatan dalam penelitian yang dilakukan untuk mendapat berbagai

informasi yang berasal dari data yang terkumpul dan menguji hipotesis yang

berguna dari masalah yang diteliti. Maka penulis beranggapan bahwa metode

yang cocok untuk penelitian ini adalah eksperimen.

C. Desain penelitian

Di dalam sebuah penelitian kita harus membutuhkan desain penelitian untuk

mempermudah kita dalam melakukan penelitian.Dalam penelitian ini digunakan

desain pretest dan posttest. Pada penelitian ini yang pertama peneliti melakukan

tes awal (pretest) dengan cara, siswa melakukan aktifitas bermain sepakbola lalu

setelah bermain sepakbola siswa diberi lembar angket yang berupa

pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari tes awal (pretest). Maka

dari itu peneliti bisa menggunakan hasil tes awal ini untuk membandingkan

perbedaan apabila sudah diberi perlakuan (treatment). Setelah mendapatkan hasil

dari tes awal (pretest) maka siswa diberikan perlakuan (treatment) selama 12 kali

pertemuan, treatment yang digunakan ialah penerapan model pembelajaran

individual.

Setelah diberikan treatment model individual selama 16 kali pertemuan,

yang selama 16 kali pertemuan tersebut siswa diberi lembar kriteria yang

bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola.

Dan juga agar perlakuan yang diberikan oleh peneliti kepada siswa tidak

melenceng dan tetap dalam model individual. Lalu setelah itu diberikan tes akhir

(posttest) dengan cara, siswa bermain sepakbola kembali sama seperti saat tes

awal. Siswa juga setelah bermain bola diberi kembali lembar angket yang berupa

pertanyaan-pertanyaan yang sama saat tes awal. Maka dari itu kita dapat

membandingkan hasil dari tes awal (pretest) dengan hasil pada tes akhir (posttest).

Hal demikian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

(20)

38

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individual terhadap tingkat kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola.

Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design:

Gambar 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design

Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment)

O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment)

X = treatment dengan menggunakan model pembelajaran individual

Desain penelitian diperlukan untuk dijadika pegangan dalam pelaksanaan

penelitian, agar penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan terencana.

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Langkah-langkah Penelitian

Populasi

sampel

Tes awal

Model pembelajaran

(21)

39

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tes akhir

Analisis data

kesimpulan

D. Variabel penelitian dan definisi oparasional 1. Variable penelitian

a. Variable bebas (independent variable)

Menurut Sugiyono (2012:61) mengemukakan bahwa, “variable bebas

merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel terikat.” Penelitian ini variabel bebasnya adalah model

pembelajaran individual.

b. Variabel terikat (dependent variabel)

Menurut Sugiono (2012:61) menerangkan bahwa,”variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.” Dalam penelitian ini varibel terikatnya adalah kepercayaan diri siswa.

2. Definisi operasional

Untuk mengukur variabel kepercayaan diri siswa, para ahli memberikan

pandangan tentang definisi kepercayaan diri siswa, antara lain :

a. Hornby dalam Husdarta (2010:92) menjelaskan bahwa, percaya diri adalah

rasa percaya terhadap kemampuan atau kesanggupan diri untuk mencapai

prestasi tertentu.

b. Fatimah (2010:148) mengemukakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap

(22)

40

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun

terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.

c. Menurut Goderfroy dalam Kamnuron (2012.18) menyebutkan

kepercayaan diri adalah ” sikap perasaan seseorang yang yakin bahwa apa yang mereka lakukan dan kerjakan adalah benar dan dengan sikap percaya

diri, keberhasilan akan di dapat dengan di dukung oleh kemampuan dan

kehati-hatian.”

d. Menurut wills dalam Ghufron (2010:34) „kepercayaan diri adalah

keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan

situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi

semua orang‟.

e. Menurut Lauster (2012:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau

keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam

tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal

yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya.

Dalam penelitian ini banyak beberapa para ahli yang mengemukakan

pengertian tentang kepercayaan diri seseorang, Lautser dipilih sebagai bahan

kajian, karena mampu merangkum semua definisi dari yang telah diungkapkan

oleh para ahli.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Untuk mengetahi seberapa besar kemampuan kepercayaan diri siswa dalam

permainan sepakbola.

Pegertian metode angket menurut sugiyono (2012: 199) mengemukakan

bahwa angket atau “kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

(23)

41

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen penelitian 1. Jenis instrumen

Penelitian pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Dalam pengambilan data variabel penelitian maka

diperlukan sebuah instrumen penelitian. Instrumen penenlitian merupakan suatu

alat yang dinilai akurat unuk mengumpulkan data memperoleh data variabel

penelitian dari sejumlah populasi dan sampel penelitian yang ditemukan.

Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa

angket untuk memperoleh gambaran mengenai kepercayaan diri siswa dalam

permainan sepakbola. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda

pada salah satu jawaban yang dianggap pling benar. Arikunto (2007: 103)

menjelaskan “angket tertutup adalah angket yang dijelaskan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada

kolom atau tempat yang sesuai.” Angket dibuat dalam bentuk obyektif dilengkapi dengan petunjuk pengisian dengan masing-masing soal diberikan lima alternatif

jawaban. Sebelum angket digunakan terlebih dahulu dicobakan, perlakuan ini

untuk mengetahui tingkat kevalidan dan kerealibilitasan angket.

Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat item-item

pertanyaan disertai alternative jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoman

pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket

merupakan alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang

harus diisi oleh subyek penelitian.

Sugiono (2012: 201) angket yang digunakan mengunakan bentuk skala

likert dengan alternative respon atau jawaban pernyataan satu sampai lima.

Kelima alternatif jawaban respon tersebut diurutkan dari kemungkinan

(24)

42

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat sutuju, (ST) Setuju, (RG) Ragu-ragu, (TS) Tidak setuju, (STS) Sangat

Tidak Setuju.

2. Pengembangan kisi-kisi instrumen

Spesifikasi data dimaksudkan untuk menjelaskan ruang lingkup yang diukur

secara terperinci yang dituangkan dalam bentuk-bentuk kisi. Penggunaan

kisi-kisi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pembuatan angket penelitian,

indikator-indikator yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi-kisi, selanjutnya

dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan. Kisi-kisi instrumen untuk

mengungkapkan tingkat kepercayaan diri siswa dikembangkan dari definisi

operasional variabel penelitian.

Butir-butir pertanyaan yang dikembangkan penulis kepada responden untuk

tes kepercayaan diri siswa. Butir soal atau pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak

terlepas dari inti permasalahan yang akan dipecahkan. yaitu pengaruh model

pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa. Butir pertanyaan

tentang kepercayaan diri siswa dapat dijabarkan kedalam kisi-kisi dilihat dalam

table sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Diri Siswa (Lautser, 1992 dalam Kamnuron 2012)

komponen Indikator Sub Indikator Soal

+

Soal

-

Kepercayaa n diri

1. Keyakinan diri 1. Mengambil keputusan atas keyakinan diri

1, 4, 3, 10,

12

2, 7, 14,

20, 5

2. Optimis 1. Berfikir positif

(25)

43

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Objektif 1. Memberi dan

Pemberian skor dari angket kepercayaan diri penulis menggunakan skala

sikap, yaitu sekala likert, penilaian dari angket kepercayaan diri penulis

menggunakan sekala sikap, yaitu sekala likert, mengenai hal ini Sugiono

menjelaskan (2012: 134) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang penomena sosial.”

Dengan sekala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabeel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. (Sugiono, 2012: 135)

Berdasarkan uraian diatas tentang alternative jawaban dalam angket, penulis

menetapkan kategori penskoran sebagai berikut: katagori untuk setiap butir

pernyataan positif , yaitu Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, tidak

setuju = 2, Sangat tidak setuju = 1, kategori untuk setiap pertanyaan negatif, yaitu

Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu= 3, Tidak setuju = 4, SangatTidak setuju

= 5.Seperti yang tertera pada table berikut

Tabel 3.4

(26)

44

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jawaban Skor positif Skor negative

SS (selalu) 5 1

S (sering) 4 2

RR(Ragu-ragu) 3 3

TS (Tidak setuju) 2 4

STS (Sangat tidak setuju) 1 5

G. Uji validitas dan realibilitas instrumen

Sebelum angket disebarkan kesemua sampel untuk mendapatkan data,

angket yang telah disusun akan diujicobakan terlebih dahulu yang bertujuan untuk

mengukur tingkat validitas dan realiabilitas dari setiap butir-butir atau item-item

pernyataan. Dari ujicoba angket tersebut akan diperoleh sebuah angket yang

memenuhi syara dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam

penelitian ini.

Angket akan diujicobakan kepada peserta didik yang bukan termasuk

sampel uji coba angket dilaksanakan terhadap peserta didik di SMK Negri 5

Bandung yang berjumlah 30 responden. Dipilih SMKN 5 Bandung karena

dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang akan dijadikan

penelitian. Karekteristik SMK dapat dilihat dari (1) tujuan pendidikan, yaitu

tujuan pendidikan nasional yang merupakan dasar tujuan pendidikan SMK. (2)

Kurikulum (3) peserta didik : usia peserta didik anak SMK secara umum berada

pada rentang 15/16-18/19 tahun.

Pengolahan data hasil ujicoba akan diolah secara statistik, adapun

pengolahan data hasil ujicoba dilakukan dengan menggunakan program Microsoft

Exsel 2007.

(27)

45

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument.” (Arikunto, 1999: 160). Uji validitas item dalam

penelitian dimaksudkan agar item-item tes sesuai dengan indikator setiap variabel.

Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir item

dengan skor total.

Apabila kita telah mengetahui hasil dari uji coba angket dan telah

melakukan pengujian mengenai angket sementara, maka langkah selanjutnya yaitu

pengadaan mengenai uji coba pengolahan data. Adapun sebelum melakukan uji

coba pengolahan data yang harus diperhatikan adalah metode mengenai

pengadaan instrumen.

Menurut Arikunto (2002:142-143) mengenai metode pengadaan instrumen

yaitu sebagai berikut.

a. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menetukan variabel, kategorisasi variabel.

b. Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala.

c. Penyutingan yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang diperlukan.

d. Uji coba angket.

e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran.

f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada yang diperoleh.

Sesuai dengan pernyataan di atas maka angket yang telah disusun kemudian

diuji cobakan kepada sampel untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari

setiap butir pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang

memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian

ini. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur

atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga

(28)

46

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mencapai penelitian yang baik. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat

Sugiyono (2008:173) bahwa,

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Selanjutnya penulis menguji cobakan angket tes self esteem siswa pada

siswa yang bukan dijadikan sampel sebenarnya. Jumlah sampel dalam uji coba ini

penulis mengambil sebanyak 30 orang. Pelaksanaan Uji coba angket penulis

laksanakan setelah disetujui oleh dosen pembimbing. Setelah pelaksanaan uji coba

angket, selanjutnya penulis menentukan tingkat validitas dan reliabilitas terhadap

setiap butir pernyataan dari sampel. Mengenai validitas ini Arikunto (2002: 145)

mengemukakan bahwa:

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mencari validitas

adalah sebagai berikut:

a. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.

b. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.

c. Merangking skor sampel dari skor yang tertinggi sampai yang terendah.

d. Menetapkan 50% sampel kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor

tinggi).

e. Menetapkan 50% sampel kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor

rendah).

f. Mencari skor rata-rata dari setiap butir penyataan, baik untuk kelompok atas

maupun kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

X =

(29)

47

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: X = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan kelompok bawah

Σ X = Jumlah skor

n = Jumlah sampel

g. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan baik untuk kelompok

atas maupun untuk kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan: S = Simpangan baku

X = Skor rata-rata n = Jumlah sampel

h. Mencari simpangan baku gabungan untuk setiap butir pernyataan antara

kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan: Sgab = Simpangan baku gabungan

(30)

48

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Mencari nilai t-hitung untuk tiap butir pernyataan dengan menggunakan

rumus:

Keterangan: t = Nilai t-hitung setiap butir tes

1

X = Nilai rata-rata kelompok atas

2

X = Nilai rata-rata kelompok bawah

Sgab = Simpangan baku gabungan

n1 = Banyaknya sampel kelompok atas

n2 = Banyaknya sampel kelompok bawah

j. Penentuan nilai t tabel dalam taraf signifikansi 0,05 atau tingkat

kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan = n1+n2-2

k. Menetukan kriteria yaitu t hitung lebih besar dari pada t tabel maka valid.

Tabel 3.5 t =

2 1

2 1

1 1

n n Sgab

(31)

49

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Uji Validitas

No Rhitung keterangan

29 0,3499 Tidak valid

Setelah menghitung validitas dari setiap butir pernyataan, maka selanjutnya

menentukan reliabilitas, yang langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membagi soal yang valid menjadi dua bagian yaitu soal yang bernomor ganjil

dan soal yang bernomor genap.

(32)

50

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil dikelompokan menjadi

variabel X dan skor dari butir-butir soal genap dijadikan variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor ganjil dengan

butir-butir soal yang bernomor genap, dengan menggunakan rumus teknik

korelasi Pearson Product Moment.

Keterangan:

rxy = Koefisien yang dicari

XY = Jumlah perkalian skor X dan Y X2 = Jumlah skor X2

Y2 = Jumlah skor Y2 n = Jumlah sampel

d. Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan

rumus Spearman Brown.

Keterangan: rii = Reliabilitas instrumen

rxy = Koefisien korelasi

e. Menentukan r-tabel dengan pendekatan Product Moment sehingga diketahui

kriteria penentuan kesimpulan r-hitung lebih besar dari r-tabel, hal ini

menunjukan instrumen penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel.

Tabel 3.6 Interprestasi Nilai (Arikunto, 2010: 319)

Besarnya nilai r Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000

Antara 0.600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

(33)

51

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (Tidak Berkolerasi)

a. Uji realibilitas instrumen penelitian kepercayaan diri siswa dalm permainan sepakbola

Tabel 3.7

Uji Realibilitas Instrumen

GANJIL GENAP

GANJIL 1

GENAP 0.788572 1

Instrumen tersebut memiliki koefisien korelasi sebesar 0,788572, nilai

tersebut menunjukan bahwa instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang

tinggi.

H. Prosedur pengolahan dan analisis data

Setelah pengetesan selesai dan data hasil pengetesan terkumpul maka

langkah berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan

data analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan

penganalisisan data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model

pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa. Seperti yang dikatakan

oleh Sugiyono (2012:333) bahwa “Teknik analisis data pada penelitian ini

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah

dirumuskan”.Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik

analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.

Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan

(34)

52

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan tanda dalam rumus :

: rata-rata suatu kelompok

n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data

: Jumlah sampel suatu kelompok

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2005:93) sebagai

berikut :

Keterangan tanda dalam rumus :

S : Simpangan baku gabungan

n : Jumlah sampel

: Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur

yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:256)

adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar,

kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus:

Zi = Z skor

Xi = skor sampel

(35)

53

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s = simpangan baku dari sampel

c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolomF(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas

daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas

daerah.

e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) .

g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai

L0.

h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis:

a) Jika L0 Ltabel tolak H0 dan H1diterima artinya data tidak berdistribusi

normal.

b) Jika L0 Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang

Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300) adalah sebagai berikut :

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.Ftabel = F

dengan dk (n1– 1; n2– 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan

uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap peningkatan kepercayaan diri

siswa pada saat pembelajaran sepakbola di SMK Negeri 5 Bandung.

Berikut langkah-langkah untuk uji rata-rata satu pihak yang disusun oleh

Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:266) sebagai berikut:

a. Langkah 1. Menginvertaris data

b. Langkah 2. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat

c. Langkah 3. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk statistik

(36)

54

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

thitung = harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada

distribusi normal

= rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data

= rata-rata nilai yang dihipotesiskan

= jumlah sampel penelitian

e. Langkah 5. Menentukan kriteria pengujian dengan cara menentukan taraf

signifikansi terlebih dahulu, yaitu = 0,05. Kemudian cari tabel t-nya

dengan ketentuan tabel t (1- ) dengan dk = n – 1.

f. Langkah 6. Membandingkan thitung dengan ttabel

g. Langkah 7. Membuat kesimpulan.

(37)

55

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

(38)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari pretest dan posttest

angket kepercayaan diri siswa saat diterapkan model individual pada

pembelajaran sepakbola yang telah dipaparkan pada Bab III dan IV, maka

kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan saat

penggunaan model individual terhadap kepercayaan diri siswa pada pembelajaran

sepakbola di SMK Negeri 5 Bandung. Menunjukkan bahwa melalui penggunaan

model individual memberikan dampak positif terhadap kepercayaan diri siswa

saat pembelajaran sepakbola di SMK Negeri 5 Bandung.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah khususnya para guru pendidikan jasmani apabila ingin

anak didiknya memiliki sikap percaya diri yang baik, maka penekanan pada

pembentukan sikap percaya diri harus lebih ditingkatkan dan lebih sering.

Penggunaan model pembelajaran juga menentukan dari perkembangan siswa

tersebut salah satunya dengan mennggunakan model individual..

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian

dengan cakupan yang lebih luas lagi dengan memeperbaiki instrumen

penelitian tes yang akurat mengenai angket kepercayaan diri karena penulis

merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena

(39)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

.Sejarah Awal Permainan Sepakbola [Online]. Tersedia:

http://infotonothemycry.blogspot.com/2012/06/sejarah-awal-permainan-sepak-bola.html. Diakses Tanggal 27 januari 2013).

(Sumber[online]. http://cucunuryani.blogspot.com/2011/08/pembelajaran-individual-dan.htm. Diakses tanggal 26 januari 2013).

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Baharudin dan Wahyuni. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia dalam

http://shabrisetyawan.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1

Fatimah, Enung (2010). Psikologi perkembangan peserta didik: CV Pustaka setia

Gitawati. Y A. (2013) Pengaruh bentuk latihan kebugaran jasmani terhadap peningkatan

derajat kebugaran jasmani dan percaya diri. Skripsi. Upi Bandung tidak di terbitkan.

Haryanto.( 2013). Pengertian kepercayaan diri. [Online]. Tersedia

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/. Diakses 13 Januari 2014

Husdarta, Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. DEPDIKNAS

Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta

Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung. Alfabeta

Juliantine, Tite dkk. 2011. Modul Model Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandumg. FPOK.

Kamnuron, andri. (2012) Perbedaan tingkat kepercayaan diri siswa yang mengikuti

(40)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, kokom. (2010). Pembelajaran kontekstual konsep dan Aplikasi. Bandung : PT. Refika Aditama.

Sagala, syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung, Alfabeta

Sahabudin. (2007). Mengajar dan Belajar, Bandung: Alfabeta

Sahabudin. (2007). Mengajar dan Belajar, Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka cipta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung :Alfabeta

Suyrabrata, Sumadi (1984) Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali

Wahid. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia dalam

http://repository.upi.edu/3234/4/S_JKR_0808566_Chapter1.pdf

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wingkel. (1991). Definisi Belajar. [online]. Tersedia dalam

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171040-definisi-belajar-menurut-wingkel-walker, diakses 13 januari 2014.

Riduwan. (2011). Belajar mudah penelitian untuk guru-guru karyawan dan penelitian pemula. Bandung: Alfabeta.

Lutan, R. (2001). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK

(41)

Abdul Manap, 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA

Gambar

Tabel 3.1  Jumlah kelas
Gambar 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Diri Siswa
Tabel 3.4 Skor untuk soal positif
+4

Referensi

Dokumen terkait

4.4.5 Tabulasi Silang Tingkat Kesejahteraan Responden dengan Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Kesehatan.... 4.4.6 Tabulasi Silang Tingkat Kesejahteraan Responden dengan

dan pengeluaran rumah tangga yang cukup besar, kesehatan yang kurang,. pendidikan yang tergolong cukup, serta kondisi rumah dan fasilitas

Analisis isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu.. Komunikasi dan Ilmu-Ilmu

Salah satu sumber katalis heterogen yang dapat digunakan dalam reaksi metanolisis adalah kalsium karbonat (CaCO 3 ) yang diperoleh dari limbah kulit telur ayam yang dikalsinasi

dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. b) kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicantumkan sesudah kata memutuskan , sejajar dengan kata

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

[r]

DI DUSUN JURUG / TEMUWUH / DLINGO / ANDA AKAN MENEMUKAN SENTRA PENGEMBANGAN KERAJINAN BUNGA KERING YANG KINI. JUMLAHNYA