Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan
Program StudiPendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi
Oleh: Abdul Manap
0900300
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Model Pembelajaran Individual
Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Dalam
Pembelajaran Permainan Sepakbola
Oleh Abdul manap
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Abdul manap 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
ABDUL MANAP
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
PERMAINAN SEPAKBOLA
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr.Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001
Pembimbing II
Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 197101171998021001
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Abdul ManapNim.0900300Skripsi:Pengaruhmodel individual
terhadapKepercayaanDiriSiswadalamPembelajaranPermainanSepakbola. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Dr.Hj.TiteJuliantine, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia
Penelitianiniberlatarbelakangkarenakurangnyapengetahuan guru mengenaipenerapangayamengajarpenjas. Olehkarenainimasalahpenelitian yang akandipecahkanialahapakahpenggunaanmodelindividualdapatmeningkatkankepercayaand irisiswa.Sesuaidenganlatarbelakangmasalah,penelititertarikuntukmengujipengaruhmodel individualterhadapkepercayaandirisiswa. Metode yang penelitigunakanialahmetodeeksperimendenganmenggunakandesainone group pretest posttest design.SampeldalampenelitianiniialahsiswaSekolahMenengahKejuruanNegeri 5Bandungsebanyak 30siswa.Teknikpengambilansampelmenggunakanpurposive sampling.Intrumenuntukmeningkatkankepercayaandirimenggunakanangketdenganberped omanpadaLautser (1992 dalamKamnuron 2012). Denganindikatorsebagaiberikut: 1, keyakinandiri 2, Optimis 3,Objektif 4, Bertanggungjawab 5, Rasional.Sampeldipilihdenganmempertimbangkankarakteristiktertentu.Hasil
penghitungan didapat nilai Thitung = 2,491>Ttabel = 1,701. Dengantarafsignifikasi yang artinyahipotesisditerima 0,05 dandk 30-1 =29Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperolehkesimmpulanyangsignifikan daripengunaanmodelindividualterhadapkeperayaankepercayaandirisiswadalampembelajar anpermainansepakbola.
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Abdul Manap NIM. 0900300 Final Paper: The Effect of Individual Model towards Students’ Self-Confidence in Football Game Learning. This thesis was supervised by Supervisor I, Dr.Hj.TiteJuliantine, M.Pd., and Supervisor II, Dr. Nuryadi, M.Pd. Health and Sports Recreational Education Program Study, Indonesia University of Education.
The background of this study is the lack of teacher’s knowledge in applying physical education teaching style. Therefore, the research problem is whether the use of individual model might increase students’ self-confidence. In accordance with the background of the study, the researcher is interested in testing the effect of individual
model towards students’ self-confidence. Methodology the researcher used is an experimental method by using one group pretest posttest design. The instrument used to improve self-confidence is questionnaire by referring to Lautser (1992, as cited in Kamnuron, 2012) with these following indicators: 1) confidence, 2) optimistic, 3) objective, 4) be responsible, and 5) rational. The samples of study were chosen by considering certain characteristics. Of the calculation result, it is obtained that Tcount = 2.491 >Ttable = 1.701 with significance level which means the hypothesis is accepted for 0.05 and dk 30-1=29. Based on the results of data processing and analysis, significant conclusion is obtained from the use of individual modes towards students’ self-confidence in football game learning.
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN……….. .. viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. TujuanPenelitian ... 6
E. ManfaatPenelitian……… . 6
BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. KAJIAN PUSTAKA……… 7
1. HakikatBelajarMengajar……… ………....7
a. Belajar……….. 7
b. Konsep model Pembelajaran……… 10
c. Model pembelajaran individual……… 14
2. Hakekat kepercayaan diri 1) Definisi kepercayaan Diri………... 18
2) Teknik membangun kepercayaan diri……… 21
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Aspek-aspek kepercayaan diri………23
5) Manfaat kepercayaan diri………24
6) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri……..25
3. Permainansepak bola……….……….. 27
a). Definisisepakbola………. 27
b). Pembelajaranpermaianasepakbola... 29
c).Sejarahsepakbola………..30
d).Hakikatpermainansepakbola………32
B. KERANGKA PEMIKIRAN………... 33
1. Pengaruh Model individual Terhadap Kepercayaan Diri siswa dalam Pembelajaran permainan sepakbola……….... 33
C. HIPOTESIS ……….... 34
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi,populasidansampelpenelitian……… 35
B. Metodepenelitian……….………….. 35
C. Desainpenelitian……….………... 36
D. VariabelPenelitiandandefinisioparasional……… 39
E. Teknikpengumpulan Data………... 40
F. InstrumenPenelitian………...… 40
G. Ujivaliditasdanrealibilitas……….43
H. Prosedurpengolahandananalisis data……….50
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data.………….………... 54
1. Menghitung Skor Rata-rata dan Simpangan Baku dari Data Angket Pretest dan Posttest... 54
2. Pengujian Persyaratan Analisis………...…………... 3. Presentasekomponenkepercayaandiri………. 55 57 4. Pengujian Hipotesis………... 58
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depanya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh
harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan, karena
dipundak anak mudalah bangsa ini akan maju dan berkembang. Pendidikan
jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan
umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan. Ciri-ciri
yang unik dan khas, bila di tinjau dari tujuan yang ingin dicapai, tujuan
pendidikan jasmani adalah menimbulkan perubahan perilaku yang relatif
melekat. Lutan (2001: 15) menyebutkan “Secara sederhana pendidikan jasmani itu
tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, melalui pengalaman gerak
tersebutlah terbentuk perubahan aspek jasmani dan rohani.”
Kebugaran jasmani merupakan suatu kebutuhan yang wajib terpenuhi dalam
kehidupan setiap manusia guna membantu pelaksanaan fungsi-fungsi tubuh
manusia dan terciptanya tubuh serta jiwa yang sehat pula. Utamanya bagi mereka
yang masih memerlukan banyak fungsi gerak, yaitu para anak-anak yang tentu
masih memerlukan kebutuhan gerak guna menunjang pertumbuhan serta
perkembangan tubuhnya secara keseluruhan. Para orang tua serta guru hendaknya
mampu membantu mereka untuk mulai terlatih dengan kebiasaan untuk
melakukan banyak aktivitas gerak yaitu olahraga. dengan melakukan bayak gerak
siswa juga harus menambah kepercayaan dirinya dengan melakukan aktivitas
olahraga. Pembelajaran individual tampak pada prilaku atau kegiatan guru dalam
mengajar yang menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar
2
yang didesain untuk belajar mandiri harus disesuaikan dengan karakteristik
individu dan kebutuhan setiap peserta didik.
Selain itu mengajar penjas dibutuhkan beberapa keahlian yang harus di
kuasai oleh guru penjas yaitu gaya-gaya mengajar. Ada banyak gaya mengajar
seperti: gaya komando, gaya latihan, gaya partisipatif, gaya berbalasan dll. Guru
diharapkan tahu dan mengerti dari setiap gaya-gaya mengajar tersebut entah itu
sisi positifnya ataupun sisi negatifnya, maka guru penjas bisa memakai dan
menempatkan atau menerapkan gaya mengajarnya sesuai dengan kondisi siswa
dan bisa memungkinkan tingkat jumlah aktif belajar penjas diminimailisir dan
meningkatkan efektifitasnya.
Tujuan permainan sepakbola adalah memasukkan bola ke gawang lawan
dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Di dalam
memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota
tubuh kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diperbolehkan
memainkan bola dengan kaki dan tangan di daerah gawang. Sepakbola merupakan
permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari 11 pemain. Permainan
sepak bola dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu istirahat 10
menit di antara dua babak tersebut.
Sepak bola sangat berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat, sepak
bola juga bayak digemari oleh semua kalangan, baik anak-anak dewasa dan juga
orang tua, tidak hanya itu sepak bola di zaman modern seperti sekarang ini sudah
menjadi tempat penghasilan para atlet-atlet untuk mencari sebuah penghasilan dari
hasil kemampuannya memainkan bola.
Menurut Sucipto (dalam Kamnuron, 2012:13) “ Sepakbola adalah
permainan beregu, yang terdiri dari 11 orang, salah satu penjaga gawang. Pemain
ini hampir semuanya menggunakan tungkai, terkecuali penjaga gawang yang
hanya menggunakan tangan di daerah tendangan hukuman.”
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
3
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalam buku-buku dan lain-lain.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang di sajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Untuk meningatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik, siswa dituntut
untuk belajar mandiri. Setiap individu yang satu berbeda dengan individu yang
lain (individual differences). Setiap individu memiliki bakat, motif, sikap, emosi
yang berbeda-beda yang menyebabkan individu berprilaku atau memilih aktivitas
berbeda dari individu lainnya. Demikian halnya dengan prilaku dalam olahraga,
spectrum diferensiasi setiap individu dan beragamnya perbedaan tuntutan setiap
cabang olahraga, misalnya dalam tuntutan kondisi fisik, keuletan, semangat
kompetisi, tingkat konsentrasi dan ketenangan berbeda setiap individu. Oleh
karena itu salah satu model yang menekankan pengembangan konsep diri setiap
individu adalah model pembelajaran individual.
Pada model pembelajaran individual, guru memberikan bantuan belajar
kepada masing-masing pribadi peserta didik sesuai mata pelajaran yang diajarkan
oleh guru yang bersangkutan. Guru akan memberikan kesempatan dan
keleluasaan masing-masing individu untuk dapat belajar sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing. Pada prinsipnya model pembelajaran
individu terdiri atas langkah-langkah yang tersusun menurut urutan yang
membawa siswa dan apa yang telah diketahuinya sampai kepada apa yang harus
diketahuinya, yaitu tujuan pembelajaran. ( Juliantine 2011:143)
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan
dan konseling (2005:87) percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri
seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau
melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri percaya pada
4
Ketika ini dikaitkan dengan praktik hidup sehari-hari, manusia yang
memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung
merasa bersikap dalam Kamnuron (2012:21) sebagai berikut :
1. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan
secara sungguh sungguh
2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab
(tidak optimal)
6. Canggung dalam menghadapi orang
7. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan
mendengarkan yang meyakinkan
8. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
9. Terlalu perfeksionis
10.Terlalu sensitif (perasa)
Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka
memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas
dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang
yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu
(tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa
dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari orang yang memiliki
kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaanya tidak akan memiliki
keyakinan kuat pada dirinya untuk melakukan sesuatu. Begitupun dengan siswa,
kekurang percayaan diri siswa akan berpengaruh terhadap kegiatan proses belajar
mengajar. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan diri
memegang peranan penting bagi siswa baik dalam belajar maupun kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu dalam penelitian ini saya ingin mengetahui bagaimana
5
terapkan dalam pembelajaran permainan sepakbola, karena dalam permainan
sepakbola dituntut untuk memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka dapat di identifikasikan
masalah yang akan penulis teliti dan fakta yang terjadi di lapangan yaitu banyak
siswa yang alami seperti:
1. Sulitnya siswa untuk percaya diri dalam pembelajaran sepak bola.
2. Cara mengajar guru yang tidak mudah dipahami oleh siswa.
3. Guru belum memaksimalkan model pembelajaran yang ada.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Bagaimana pengaruh model pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa dalam
pembelajaran sepak bola di SMK N 5 Bandung?”.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran sepakbola kelas X SMKN 1
6
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan pihak sekolah untuk memperhatikan pemberian
pendidikan jasmani di sekolah.
2. Memberikan alternatif yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa
dengan menggunakan model pembelajaran individual terhadap pembelajaran
sepakbola.
3. Sebagai media yang dapat meningkatkan tingginya kepercayaan diri siswa
dalm belajar.
4. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis mengenai pengaruh model individual
terhadap kepercayaan diri siswa, serta dapat meningkatkan sistem
pembelajaran, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh
35
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, populasi dan sampel penelitian 1. Lokasi penelitian
Penelitian berlokasi di sekolah menengah kejuruan negri 5 Bandung yang
berlokasi di jln. Bojongkoneng atas. Bandung. Alasan utama pemilihan lokasi
penelitian di SMKN 5 Bandung didasarkan atas pertemuan masalah penulis saat
melakukan program latihan sepakbola yang masuk kedalam ekstrakulikuler di
sekolah tersebut..
2. Populasi dan sampel penelitian
a. Populasi
Setiap peneliti memerlukan data atau inpormasi dari sumber-sumber.
Biasanya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian.
Sugiyono (2012:117) menjelaskan, “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi penelitian ini adalah adalah kelas X di SMKN 5 Bandung yang
berjumlah (560 ) siswa.
b. Sampel
Sampel penelitian ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek
penelitian dengan mengambil representasi populasi yang diprediksikan dapat
mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono (2012:117) “sampel adalah bagian
bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)”.
Dari penjelasan diatas, maka penulis menentukan dua teknik pengambilan
36
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan dijadikan kelompok eksperimen dari populasi. Adapun menurut Sugiyono
(2012:120) “random sampling adalah pengambilan anggota dari sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.”
Berdasrkan teknik pengambilan sempel secara acak dari Sembilan kelas yang dijadikan populasi terpilih kelas X sebagai sempel
Tabel 3.1 Jumlah kelas
No Kelas Jumlah
1 X 30
Teknik pengambilan sampel yang ke dua mengunakan purposive sampling,
menurut Sugiono (2012:124) purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu”. adapun pertimbangan yang peneliti tentukan yaitu
siswa kelas X yang berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 30.
B. Metode penelitan
Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan
metode sebagai jalan arah penelitian yang akan ditujui. Untuk itu seorang peneliti
dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan dicapainya.
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan,
sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan
menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan
prosedur penelitian. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam
penelitian, diantaranya metode historis, deskriptif, dan eksperimen. Metode yang
digunakan penulis pada saat ini adalah metode eksperimen.
Mengenai metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (2012:107) bahawa
37
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali.” Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa eksperimen adalah suatu kegiatan dalam penelitian yang dilakukan untuk mendapat berbagai
informasi yang berasal dari data yang terkumpul dan menguji hipotesis yang
berguna dari masalah yang diteliti. Maka penulis beranggapan bahwa metode
yang cocok untuk penelitian ini adalah eksperimen.
C. Desain penelitian
Di dalam sebuah penelitian kita harus membutuhkan desain penelitian untuk
mempermudah kita dalam melakukan penelitian.Dalam penelitian ini digunakan
desain pretest dan posttest. Pada penelitian ini yang pertama peneliti melakukan
tes awal (pretest) dengan cara, siswa melakukan aktifitas bermain sepakbola lalu
setelah bermain sepakbola siswa diberi lembar angket yang berupa
pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari tes awal (pretest). Maka
dari itu peneliti bisa menggunakan hasil tes awal ini untuk membandingkan
perbedaan apabila sudah diberi perlakuan (treatment). Setelah mendapatkan hasil
dari tes awal (pretest) maka siswa diberikan perlakuan (treatment) selama 12 kali
pertemuan, treatment yang digunakan ialah penerapan model pembelajaran
individual.
Setelah diberikan treatment model individual selama 16 kali pertemuan,
yang selama 16 kali pertemuan tersebut siswa diberi lembar kriteria yang
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola.
Dan juga agar perlakuan yang diberikan oleh peneliti kepada siswa tidak
melenceng dan tetap dalam model individual. Lalu setelah itu diberikan tes akhir
(posttest) dengan cara, siswa bermain sepakbola kembali sama seperti saat tes
awal. Siswa juga setelah bermain bola diberi kembali lembar angket yang berupa
pertanyaan-pertanyaan yang sama saat tes awal. Maka dari itu kita dapat
membandingkan hasil dari tes awal (pretest) dengan hasil pada tes akhir (posttest).
Hal demikian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
38
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individual terhadap tingkat kepercayaan diri siswa saat bermain sepakbola.
Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design:
Gambar 3.1
Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
Keterangan:
O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatment)
O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatment)
X = treatment dengan menggunakan model pembelajaran individual
Desain penelitian diperlukan untuk dijadika pegangan dalam pelaksanaan
penelitian, agar penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan terencana.
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Langkah-langkah Penelitian
Populasi
sampel
Tes awal
Model pembelajaran
39
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tes akhir
Analisis data
kesimpulan
D. Variabel penelitian dan definisi oparasional 1. Variable penelitian
a. Variable bebas (independent variable)
Menurut Sugiyono (2012:61) mengemukakan bahwa, “variable bebas
merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat.” Penelitian ini variabel bebasnya adalah model
pembelajaran individual.
b. Variabel terikat (dependent variabel)
Menurut Sugiono (2012:61) menerangkan bahwa,”variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.” Dalam penelitian ini varibel terikatnya adalah kepercayaan diri siswa.
2. Definisi operasional
Untuk mengukur variabel kepercayaan diri siswa, para ahli memberikan
pandangan tentang definisi kepercayaan diri siswa, antara lain :
a. Hornby dalam Husdarta (2010:92) menjelaskan bahwa, percaya diri adalah
rasa percaya terhadap kemampuan atau kesanggupan diri untuk mencapai
prestasi tertentu.
b. Fatimah (2010:148) mengemukakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap
40
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.
c. Menurut Goderfroy dalam Kamnuron (2012.18) menyebutkan
kepercayaan diri adalah ” sikap perasaan seseorang yang yakin bahwa apa yang mereka lakukan dan kerjakan adalah benar dan dengan sikap percaya
diri, keberhasilan akan di dapat dengan di dukung oleh kemampuan dan
kehati-hatian.”
d. Menurut wills dalam Ghufron (2010:34) „kepercayaan diri adalah
keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan
situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi
semua orang‟.
e. Menurut Lauster (2012:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau
keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam
tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal
yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya.
Dalam penelitian ini banyak beberapa para ahli yang mengemukakan
pengertian tentang kepercayaan diri seseorang, Lautser dipilih sebagai bahan
kajian, karena mampu merangkum semua definisi dari yang telah diungkapkan
oleh para ahli.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Untuk mengetahi seberapa besar kemampuan kepercayaan diri siswa dalam
permainan sepakbola.
Pegertian metode angket menurut sugiyono (2012: 199) mengemukakan
bahwa angket atau “kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
41
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Instrumen penelitian 1. Jenis instrumen
Penelitian pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam. Dalam pengambilan data variabel penelitian maka
diperlukan sebuah instrumen penelitian. Instrumen penenlitian merupakan suatu
alat yang dinilai akurat unuk mengumpulkan data memperoleh data variabel
penelitian dari sejumlah populasi dan sampel penelitian yang ditemukan.
Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa
angket untuk memperoleh gambaran mengenai kepercayaan diri siswa dalam
permainan sepakbola. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda
pada salah satu jawaban yang dianggap pling benar. Arikunto (2007: 103)
menjelaskan “angket tertutup adalah angket yang dijelaskan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada
kolom atau tempat yang sesuai.” Angket dibuat dalam bentuk obyektif dilengkapi dengan petunjuk pengisian dengan masing-masing soal diberikan lima alternatif
jawaban. Sebelum angket digunakan terlebih dahulu dicobakan, perlakuan ini
untuk mengetahui tingkat kevalidan dan kerealibilitasan angket.
Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat item-item
pertanyaan disertai alternative jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoman
pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket
merupakan alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang
harus diisi oleh subyek penelitian.
Sugiono (2012: 201) angket yang digunakan mengunakan bentuk skala
likert dengan alternative respon atau jawaban pernyataan satu sampai lima.
Kelima alternatif jawaban respon tersebut diurutkan dari kemungkinan
42
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sangat sutuju, (ST) Setuju, (RG) Ragu-ragu, (TS) Tidak setuju, (STS) Sangat
Tidak Setuju.
2. Pengembangan kisi-kisi instrumen
Spesifikasi data dimaksudkan untuk menjelaskan ruang lingkup yang diukur
secara terperinci yang dituangkan dalam bentuk-bentuk kisi. Penggunaan
kisi-kisi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pembuatan angket penelitian,
indikator-indikator yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi-kisi, selanjutnya
dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan. Kisi-kisi instrumen untuk
mengungkapkan tingkat kepercayaan diri siswa dikembangkan dari definisi
operasional variabel penelitian.
Butir-butir pertanyaan yang dikembangkan penulis kepada responden untuk
tes kepercayaan diri siswa. Butir soal atau pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak
terlepas dari inti permasalahan yang akan dipecahkan. yaitu pengaruh model
pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa. Butir pertanyaan
tentang kepercayaan diri siswa dapat dijabarkan kedalam kisi-kisi dilihat dalam
table sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Diri Siswa (Lautser, 1992 dalam Kamnuron 2012)
komponen Indikator Sub Indikator Soal
+
Soal
-
Kepercayaa n diri
1. Keyakinan diri 1. Mengambil keputusan atas keyakinan diri
1, 4, 3, 10,
12
2, 7, 14,
20, 5
2. Optimis 1. Berfikir positif
43
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Objektif 1. Memberi dan
Pemberian skor dari angket kepercayaan diri penulis menggunakan skala
sikap, yaitu sekala likert, penilaian dari angket kepercayaan diri penulis
menggunakan sekala sikap, yaitu sekala likert, mengenai hal ini Sugiono
menjelaskan (2012: 134) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang penomena sosial.”
Dengan sekala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabeel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. (Sugiono, 2012: 135)
Berdasarkan uraian diatas tentang alternative jawaban dalam angket, penulis
menetapkan kategori penskoran sebagai berikut: katagori untuk setiap butir
pernyataan positif , yaitu Sangat setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, tidak
setuju = 2, Sangat tidak setuju = 1, kategori untuk setiap pertanyaan negatif, yaitu
Sangat setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu= 3, Tidak setuju = 4, SangatTidak setuju
= 5.Seperti yang tertera pada table berikut
Tabel 3.4
44
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jawaban Skor positif Skor negative
SS (selalu) 5 1
S (sering) 4 2
RR(Ragu-ragu) 3 3
TS (Tidak setuju) 2 4
STS (Sangat tidak setuju) 1 5
G. Uji validitas dan realibilitas instrumen
Sebelum angket disebarkan kesemua sampel untuk mendapatkan data,
angket yang telah disusun akan diujicobakan terlebih dahulu yang bertujuan untuk
mengukur tingkat validitas dan realiabilitas dari setiap butir-butir atau item-item
pernyataan. Dari ujicoba angket tersebut akan diperoleh sebuah angket yang
memenuhi syara dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian ini.
Angket akan diujicobakan kepada peserta didik yang bukan termasuk
sampel uji coba angket dilaksanakan terhadap peserta didik di SMK Negri 5
Bandung yang berjumlah 30 responden. Dipilih SMKN 5 Bandung karena
dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang akan dijadikan
penelitian. Karekteristik SMK dapat dilihat dari (1) tujuan pendidikan, yaitu
tujuan pendidikan nasional yang merupakan dasar tujuan pendidikan SMK. (2)
Kurikulum (3) peserta didik : usia peserta didik anak SMK secara umum berada
pada rentang 15/16-18/19 tahun.
Pengolahan data hasil ujicoba akan diolah secara statistik, adapun
pengolahan data hasil ujicoba dilakukan dengan menggunakan program Microsoft
Exsel 2007.
45
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument.” (Arikunto, 1999: 160). Uji validitas item dalam
penelitian dimaksudkan agar item-item tes sesuai dengan indikator setiap variabel.
Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir item
dengan skor total.
Apabila kita telah mengetahui hasil dari uji coba angket dan telah
melakukan pengujian mengenai angket sementara, maka langkah selanjutnya yaitu
pengadaan mengenai uji coba pengolahan data. Adapun sebelum melakukan uji
coba pengolahan data yang harus diperhatikan adalah metode mengenai
pengadaan instrumen.
Menurut Arikunto (2002:142-143) mengenai metode pengadaan instrumen
yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menetukan variabel, kategorisasi variabel.
b. Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala.
c. Penyutingan yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang diperlukan.
d. Uji coba angket.
e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran.
f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada yang diperoleh.
Sesuai dengan pernyataan di atas maka angket yang telah disusun kemudian
diuji cobakan kepada sampel untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari
setiap butir pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang
memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian
ini. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur
atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga
46
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mencapai penelitian yang baik. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2008:173) bahwa,
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Selanjutnya penulis menguji cobakan angket tes self esteem siswa pada
siswa yang bukan dijadikan sampel sebenarnya. Jumlah sampel dalam uji coba ini
penulis mengambil sebanyak 30 orang. Pelaksanaan Uji coba angket penulis
laksanakan setelah disetujui oleh dosen pembimbing. Setelah pelaksanaan uji coba
angket, selanjutnya penulis menentukan tingkat validitas dan reliabilitas terhadap
setiap butir pernyataan dari sampel. Mengenai validitas ini Arikunto (2002: 145)
mengemukakan bahwa:
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam mencari validitas
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.
b. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.
c. Merangking skor sampel dari skor yang tertinggi sampai yang terendah.
d. Menetapkan 50% sampel kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor
tinggi).
e. Menetapkan 50% sampel kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor
rendah).
f. Mencari skor rata-rata dari setiap butir penyataan, baik untuk kelompok atas
maupun kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
X =
47
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: X = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan kelompok bawah
Σ X = Jumlah skor
n = Jumlah sampel
g. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan baik untuk kelompok
atas maupun untuk kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: S = Simpangan baku
X = Skor rata-rata n = Jumlah sampel
h. Mencari simpangan baku gabungan untuk setiap butir pernyataan antara
kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: Sgab = Simpangan baku gabungan
48
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i. Mencari nilai t-hitung untuk tiap butir pernyataan dengan menggunakan
rumus:
Keterangan: t = Nilai t-hitung setiap butir tes
1
X = Nilai rata-rata kelompok atas
2
X = Nilai rata-rata kelompok bawah
Sgab = Simpangan baku gabungan
n1 = Banyaknya sampel kelompok atas
n2 = Banyaknya sampel kelompok bawah
j. Penentuan nilai t tabel dalam taraf signifikansi 0,05 atau tingkat
kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan = n1+n2-2
k. Menetukan kriteria yaitu t hitung lebih besar dari pada t tabel maka valid.
Tabel 3.5 t =
2 1
2 1
1 1
n n Sgab
49
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil Uji Validitas
No Rhitung keterangan
29 0,3499 Tidak valid
Setelah menghitung validitas dari setiap butir pernyataan, maka selanjutnya
menentukan reliabilitas, yang langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Membagi soal yang valid menjadi dua bagian yaitu soal yang bernomor ganjil
dan soal yang bernomor genap.
50
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil dikelompokan menjadi
variabel X dan skor dari butir-butir soal genap dijadikan variabel Y.
c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor ganjil dengan
butir-butir soal yang bernomor genap, dengan menggunakan rumus teknik
korelasi Pearson Product Moment.
Keterangan:
rxy = Koefisien yang dicari
XY = Jumlah perkalian skor X dan Y X2 = Jumlah skor X2
Y2 = Jumlah skor Y2 n = Jumlah sampel
d. Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan
rumus Spearman Brown.
Keterangan: rii = Reliabilitas instrumen
rxy = Koefisien korelasi
e. Menentukan r-tabel dengan pendekatan Product Moment sehingga diketahui
kriteria penentuan kesimpulan r-hitung lebih besar dari r-tabel, hal ini
menunjukan instrumen penelitian ini dapat dipercaya atau reliabel.
Tabel 3.6 Interprestasi Nilai (Arikunto, 2010: 319)
Besarnya nilai r Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Antara 0.600 sampai dengan 0,800
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
51
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (Tidak Berkolerasi)
a. Uji realibilitas instrumen penelitian kepercayaan diri siswa dalm permainan sepakbola
Tabel 3.7
Uji Realibilitas Instrumen
GANJIL GENAP
GANJIL 1
GENAP 0.788572 1
Instrumen tersebut memiliki koefisien korelasi sebesar 0,788572, nilai
tersebut menunjukan bahwa instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi.
H. Prosedur pengolahan dan analisis data
Setelah pengetesan selesai dan data hasil pengetesan terkumpul maka
langkah berikutnya adalah mengumpulkan data, kemudian melakukan pengolahan
data analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan, dan
penganalisisan data dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model
pembelajaran individual terhadap kepercayaan diri siswa. Seperti yang dikatakan
oleh Sugiyono (2012:333) bahwa “Teknik analisis data pada penelitian ini
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan”.Karena pada penelitian ini data bersifat kuantitatif maka teknik
analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.
Langkah-langkah yang penulis gunakan untuk mengolah data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata-rata angket pretest dan posttest dengan menggunakan
52
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan tanda dalam rumus :
: rata-rata suatu kelompok
n : Jumlah sampel
Xi : Nilai data
: Jumlah sampel suatu kelompok
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2005:93) sebagai
berikut :
Keterangan tanda dalam rumus :
S : Simpangan baku gabungan
n : Jumlah sampel
: Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur
yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:256)
adalah sebagai berikut :
a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar,
kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.
b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus:
Zi = Z skor
Xi = skor sampel
53
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s = simpangan baku dari sampel
c. Mencari luas Zi pada tabel Z.
d. Pada kolomF(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas
daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas
daerah.
e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.
f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) .
g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai
L0.
h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipoesis:
a) Jika L0 Ltabel tolak H0 dan H1diterima artinya data tidak berdistribusi
normal.
b) Jika L0 Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.
4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang
Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300) adalah sebagai berikut :
Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel.Ftabel = F
dengan dk (n1– 1; n2– 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.
5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan
uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat menggambarkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap peningkatan kepercayaan diri
siswa pada saat pembelajaran sepakbola di SMK Negeri 5 Bandung.
Berikut langkah-langkah untuk uji rata-rata satu pihak yang disusun oleh
Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:266) sebagai berikut:
a. Langkah 1. Menginvertaris data
b. Langkah 2. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat
c. Langkah 3. Membuat H0 dan H1 dalam bentuk statistik
54
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
thitung = harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada
distribusi normal
= rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
= rata-rata nilai yang dihipotesiskan
= jumlah sampel penelitian
e. Langkah 5. Menentukan kriteria pengujian dengan cara menentukan taraf
signifikansi terlebih dahulu, yaitu = 0,05. Kemudian cari tabel t-nya
dengan ketentuan tabel t (1- ) dengan dk = n – 1.
f. Langkah 6. Membandingkan thitung dengan ttabel
g. Langkah 7. Membuat kesimpulan.
55
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari pretest dan posttest
angket kepercayaan diri siswa saat diterapkan model individual pada
pembelajaran sepakbola yang telah dipaparkan pada Bab III dan IV, maka
kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan saat
penggunaan model individual terhadap kepercayaan diri siswa pada pembelajaran
sepakbola di SMK Negeri 5 Bandung. Menunjukkan bahwa melalui penggunaan
model individual memberikan dampak positif terhadap kepercayaan diri siswa
saat pembelajaran sepakbola di SMK Negeri 5 Bandung.
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah khususnya para guru pendidikan jasmani apabila ingin
anak didiknya memiliki sikap percaya diri yang baik, maka penekanan pada
pembentukan sikap percaya diri harus lebih ditingkatkan dan lebih sering.
Penggunaan model pembelajaran juga menentukan dari perkembangan siswa
tersebut salah satunya dengan mennggunakan model individual..
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian
dengan cakupan yang lebih luas lagi dengan memeperbaiki instrumen
penelitian tes yang akurat mengenai angket kepercayaan diri karena penulis
merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
.Sejarah Awal Permainan Sepakbola [Online]. Tersedia:
http://infotonothemycry.blogspot.com/2012/06/sejarah-awal-permainan-sepak-bola.html. Diakses Tanggal 27 januari 2013).
(Sumber[online]. http://cucunuryani.blogspot.com/2011/08/pembelajaran-individual-dan.htm. Diakses tanggal 26 januari 2013).
Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung : Red Point.
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Baharudin dan Wahyuni. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia dalam
http://shabrisetyawan.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1
Fatimah, Enung (2010). Psikologi perkembangan peserta didik: CV Pustaka setia
Gitawati. Y A. (2013) Pengaruh bentuk latihan kebugaran jasmani terhadap peningkatan
derajat kebugaran jasmani dan percaya diri. Skripsi. Upi Bandung tidak di terbitkan.
Haryanto.( 2013). Pengertian kepercayaan diri. [Online]. Tersedia
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/. Diakses 13 Januari 2014
Husdarta, Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. DEPDIKNAS
Husdarta. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung : Alfabeta
Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung. Alfabeta
Juliantine, Tite dkk. 2011. Modul Model Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandumg. FPOK.
Kamnuron, andri. (2012) Perbedaan tingkat kepercayaan diri siswa yang mengikuti
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komalasari, kokom. (2010). Pembelajaran kontekstual konsep dan Aplikasi. Bandung : PT. Refika Aditama.
Sagala, syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung, Alfabeta
Sahabudin. (2007). Mengajar dan Belajar, Bandung: Alfabeta
Sahabudin. (2007). Mengajar dan Belajar, Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka cipta.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung :Alfabeta
Suyrabrata, Sumadi (1984) Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rajawali
Wahid. (2010). Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia dalam
http://repository.upi.edu/3234/4/S_JKR_0808566_Chapter1.pdf
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wingkel. (1991). Definisi Belajar. [online]. Tersedia dalam
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2171040-definisi-belajar-menurut-wingkel-walker, diakses 13 januari 2014.
Riduwan. (2011). Belajar mudah penelitian untuk guru-guru karyawan dan penelitian pemula. Bandung: Alfabeta.
Lutan, R. (2001). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK
Abdul Manap, 2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA