DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN
MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER
(Studi Eksperimen Pada Atlet Club Dayung PRIMA PRATAMA)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan kepelatihan Olahraga
Oleh:
IWAN KURNIAWAN 1000039
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN
MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER
Oleh
Iwan Kurniawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Iwan Kurniawan 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
IWAN KURNIAWAN
DAMPAK LATIHAN POWERENDURANCE DENGAN MENGGUNAKAN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN
PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000 METER
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I,
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP.195801171989031001
Pembimbing II,
Drs. Satriya
NIP.196002101987031004
Diketahui oleh
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B. Masalah Penelitian ... 3
C.Tujuan Penelitian ... 4
D.Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 6
A.Olahraga Dayung ... 6
B. Teknik Mendayung Rowing ... 8
C.Mesin Ergometer Rowing ... 12
D.Resistance Tali ... 14
E. Lomba Dayung 1000 Meter ... 15
F. Hakikat Kondisi Fisik ... 16
G.Hakikat Power Endurance ... 19
1. Latihan Power Endurance dengan Ergometer ... 20
2. Latihan Power Endurance dengan Resistance Tali... 21
3. Perbedaan Latihan Power Endurance dengan Menggunakan Mesin Ergometer dan Resistance Tali ... 23
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 27
A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27
1. Lokasi ... 27
2. Populasi ... 27
3. Sampel ... 28
B. Desain Penelitian ... 29
C.Metode Penelitian ... 31
D.Definisi Operasional ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 38
A.Hasil Pengolahan Data... 38
B. Analisis dan Pengolahan Data ... 43
C.Diskusi Penemuan ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A.Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 52
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
DAMPAK LATIHAN POWER ENDURANCE DENGAN
MENGGUNAKAN MESIN ERGOMETER DAN RESISTANCE TALI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI MENDAYUNG ROWING 1000
METER
(Studi Eksperimen Pada Atlet Klub Dayung PRIMA PRATAMA)
Pembimbing : 1. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd : 2. Drs. Satriya
Iwan Kurniawan
Skripsi ini dilatar belakangi dari pengamatan penulis terhadap pentingnya komponen biomotor power endurance terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter. Untuk melatih power endurance dapat menggunakan mesin
ergometer dan resistance tali. Kedua alat bantu ini memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing – masing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet klub dayung PRIMA PRATAMA, sedangkan sampel terdiri dari 8 orang atlet dayung nomor rowing, dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi kedalam dua kelompok dengan cara matching. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes
rowing single scull jarak 1000 meter, tujuannya untuk melihat seberapa signifikan
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAC
THE IMPACT BETWEEN POWER ENDURANCE TRAINING USING ERGOMETER MACHINE AND RESISTANCE ROPE TOWARDS
ACHIEVEMENT INCREASE IN 1000 METER ROWING
(Experiment Study on Athlete in PRIMA PRATAMA Rowing Club)
Supervisor : 1. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd : 2. Drs. Satriya
Iwan Kurniawan
The background for this final paper is from the writer’s point of view
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabang olahraga dayung nomor rowing dalam kejuaraan profesional
biasanya dipertandingkan dalam jarak 2000 meter. Tetapi terdapat ketentuan lain
seperti dijelaskan pada REGATTA Guidelines For Adaptive Rowing (2013:1)
“Cobined event racing: If there are limited entries and rowers from different sport classes will compete together, time handicaps be applied for the 1,000m race.
Apabila danau tempat bertanding memiliki jarak kurang dari 2000 meter maka
bisa digunakan jarak 1000 meter sebagai jarak tanding minimum.
Seorang pedayung rowing harus mempunyai kapasitas aerobic yang tinggi
karena jarak yang dipertandingkan cukup jauh dan dalam suatu kejuaraan bisa
terdapat empat sampai lima seri dari mulai penyisihan sampai memasuki final
sehingga kapasitas aerobic sangat menentukan agar atlet dapat mempertahankan
peak condition nya dan pemulihan yang cepat pasca bertanding.
Dalam cabang olahraga dayung khususnya pada nomor rowing terdapat dua
bentuk nomor yang dipertandingkan seperti dijelaskan oleh Rohmat (2009:1),
dayung rowing dibedakan kedalam dua jenis yaitu:
1. Dayung sweep, yaitu didalam nomor perahu dayung sweep
masing-masing terdapat satu dayungan yang dipegang dengan menggunakan dua tangan. Pedayung yang menyapu ke bagian sisi kanan biasanya disebut stroke, dan pada bagian kiri disebut bow. Sweep biasanya terdapat pengemudi sebagai pengatur arah perahu, pengemudi berfungsi sebagai pengatur meluas ke sisi kanan (stroke) dan sisi kiri (bow). 2. Dayung sculling, yaitu pedayug yang memiliki dua dayungan,
masing-masing dari kedua tangan memegang dayung. Sculling biasanya tanpa adanya pengatur kemudi.
Dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabor dayung diperlukan
faktor latihan yang optimal, terencana dan continue. Adapun faktor latihan yang
perlu adalah: faktor teknik, taktis, fisik dan mental. Dari keempat faktor tersebut,
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fisik merupakan faktor penting dalam semua cabang olahraga maka diperlukan
program latihan kondisi fisik terencana dan sistematis. Rohmat (2002:17)
menjelaskan bahwa, beberapa aspek fisik yang menjadi keharusan pada cabang
olahraga dayung di antaranya adalah: “Daya tahan, kecepatan, maximum strength, daya tahan otot, koordinasi, flexibility,dan power”.
Dari penjelasan Rohmat di atas, penulis beranggapan bahwa aspek daya
tahan dan power dianggap sebagai aspek yang paling penting. Seorang pedayung
membutuhkan daya tahan yang sangat baik guna mempertahankan tempo
dayungan. Sedangkan power dibutuhkan agar pedayung dapat melakukan
dayungan yang cepat dan eksplosif. Sehingga penulis dalam penelitian ini
memfokuskan pada power endurance yaitu penggabungan aspek daya tahan dan
power (Power Endurance). Penulis beranggapan bahwa seorang pedayung rowing
harus mempunyai kemampuan power endurance, dimana otot – otot harus kuat
dalam melakukan gerakan yang cepat dan mampu dipertahankan dalam jangka
waktu yang lama dan atau jarak yang panjang. Menurut Ed McNeely (2005:98)
“Power Endurance yaitu melakukan kekuatan dan kecepatan yang berulang – ulang”. Dia juga mengatakan bahwa Power endurance itu dilakukan dengan
periode yang lama dan erat kaitannya dengan stamina.
Dengan demikian power endurance bagi seorang pedayung sangat
dibutuhkan. Untuk meningkatkan kualitas power endurance dapat menggunakan
Mesin Ergometer dan Resistance. Concept2 (2003:18), "Ergometer machine is
specially designed measurement tool using wind resistance that goes into the fan to produce the prisoner in the machine". Ergometer adalah alat yang di desain
menggunakan tahanan angin yang masuk kedalam kipas angin sehingga
menghasilkan tahanan pada mesin. Agar terjadi peningkatan yang signifikan,
maka peneliti memvariasikan bentuk latihan ergometer dengan memanipulasi
volume, intensitas, tempo, dan rest. Besarnya beban pada setiap garis angka yang
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini besarnya beban mesin ergometer ditentukan dan tidak berubah, yaitu pada
garis ke 6 sebesar 6kg.
Sedangkan latihan dengan menggunakan resistance tali adalah latihan
dengan menggunakan alat bantu modifikasi yang berfungsi untuk menghasilkan
hambatan atau tahanan pada laju perahu. Latihan resistance atau tahanan Menurut
Kardjono (2008:25), resistan exercise adalah latihan dimana kita harus
mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu bisa beban anggota
tubuh kita sendiri, ataupun beban dari luar atau (eksternal resistance). dalam
penelitian ini, resistance yang digunakan adalah tali tambang. Mengacu pada
ketentuan subyek penelitian studi eksperimen bahwa keadaan populasi harus
relatif homogen, maka peneliti melakukan pengujian untuk menyamakan besarnya
beban yang dihasilkan resistant tali dengan ergometer. Dari hasil pengujian
diketahui bahwa tali selang yang digunakan sebagai resistance dengan diameter
2cm menghasilkan hambatan beban sekitar 6kg setara dengan beban di ergometer.
Penggunaan alat mesin ergometer dan resistant tali sama-sama dapat
meningkatkan prestasi mendayung rowing 1000 meter. Penulis menganalisis
bahwa kedua latihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk
mengetahui lebih jelas dampak langsung dari penggunaan alat ini terhadap
peningkatan prestasi mendayung rowing 1000 meter, maka penulis tertarik untuk
membandingkan latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer
dan latihan dengan menggunakan resistance tali. Diharapkan dapat diketahui alat
bantu latihan mana yang lebih efektif dalam meningkatkan prestasi mendayungn
rowing 1000 meter. Hal inilah yang melatar belakangi diadakannya penelitian
tentang ”Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Mesin
Ergometer dan Resistance Tali Terhadap Prestasi Mendayung Rowing 1000
Meter” ( Studi Eksperimen Atlet Rowing Prima Pratama).
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dan untuk
mempermudah proses penelitian serta menjaga tidak adanya penyimpangan
pembahasan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing 1000 meter?
2. Apakah latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing 1000 meter?
3. Apakah latihan power endurance dengan mesin ergometer memberikan
pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan latihan power endurance
dengan menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing 1000 meter ?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah penelitian yang telah penulis kemukakan,
maka tujuan penelitian yang ingin penulis capai yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan latihan power endurance
dengan menggunakan mesin ergometer terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing 1000 meter ?
2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan latihan power endurance
dengan menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing 1000 meter ?
3. Untuk mengetahui apakah latihan power endurance dengan mesin
ergometer lebih signifikan daripada latihan power endurance dengan
menggunakan resistance tali terhadap peningkatan prestasi mendayung
rowing 1000 meter?
D. Manfaat Penelitian
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi keilmuan olahraga dayung.
2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan
yang berarti bagi :
2.1 Para atlet, pelatih, pembina olahraga dayung dalam meningkatkan
prestasi atlet.
2.2 Bahasa informasi dan referensi bagi para peneliti yang akan
menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah
pada cabang olahraga dayung.
E. Struktur Organisasi
Adapun struktur Organisasi penyusunan Skripsi ini terdiri atas lima bab,
yaitu:
1. BAB I Pendahuluan: berisi latar belakang penelitian, perumusan
masalah tujuan penelitian, dan manfaat atau signifikansi penelitian
2. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian
3. BAB III Metode Penelitian: Berisi penjabaran yang rinci mengenai
metode penelitian, termasuk beberapa komponen berikut:
3.1 Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian
3.2 Desain penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Definisi Operasional
3.5 Instrumen penelitian
3.6 Proses pengembangan instrument
3.7 Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya
3.8 Analisis data
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: terdiri dari dua hal utama,
yakni:
4.1 Pengolahan atau analisis data
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. BAB V Kesimpulan dan Saran: Menyajikan penafsiran dan pemaknaan
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi
Dalam sebuah penelitian, lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian
juga memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan hasil yang akan dicapai
dalam penelitian tersebut. Keadaan strategis tempat penelitian, jumlah populasi
dalam wilayah tersebut, dan ketersediaan sarana dan prasarana akan menentukan
tingkat kesulitan penelitian tersebut.
Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah di club olahraga dayung
PRIMA PRATAMA terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu
penelitian dilaksanakan selama 8 minggu. Dalam 1 minggu dilakukan 3 kali
pertemuan, sehingga jumlah pertemuan seluruhnya 24 kali. Latihan dimulai pada
31 Maret 2014 sampai 26 Mei 2014.
Lamanya masa eksperimen tersebut, ditentukan atas dasar pertimbangan
jarak waktu yang memadai untuk dapat mengukur pengaruh suatu latihan.
Pelaksanaan latihan ini berpedoman pada pendapat Harsono (1988:154) yang
menyatakan bahwa: “…latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6-10
minggu…”. Selanjutnya Harsono (1988:194) menyatakan juga bahwa:
“…sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu hari
istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan
mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut”. Berdasarkan kutipan tadi, istirahat diantara latihan dimaksudkan agar terjadi recovery dan adaptasi terhadap
beban latihan sehingga akan terjadi overload pada latihan selanjutnya atau disebut
over kompensasai.
2. Populasi
Dalam sebuah penelitian, populasi adalah sekumpulan individu yang
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. Populasi menurut
Sugiyono (2008:80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.”. Sedangkan pendapat lain
tentang sampel menurut Fathoni (2005:103) mengatakan bahwa “populasi ialah
keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil
analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”.
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, dalam penelitian ini populasi yang
digunakan adalah atlet dayung rowing PRIMA PRATAMA sebanyak 10 orang.
Populasi atlet dayung rowing PRIMA PRATAMA ini dipilih karena para atlet ini
telah mengikuti kejuaraan dayung nomor rowing dan seluruh atletnya kini
dipersiapkan untuk membela tim PON Jawa Barat. Beberapa dari mereka bahkan
terpanggil untuk bergabung dengan tim Nasional. Selain itu penelitian ini
diharapankan dapat membantu atlet tersebut untuk meningkatkan prestasi
mendayung rowing pada jarak 1000 meter pada event kejuaraan tingkat Jawa
Barat, Nasional bahkan sampai bisa tembus ke tingkat Internasional.
3. Sampel
Setelah di tentukan populasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan
sampel. Penentuan sampel dilakukan dengan membagi populasi ke dalam satu
atau beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan pengambilan data dalam
penelitian.
Pada sebuah penelitian, sampel yang digunakan bisa keseluruhan dari
populasi atau ditentukan hanya sebagiannya berdasarkan kriteria tertentu. Berikut
pengertian sampel menurut Sugiyono (2013:118) “ sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan
pendapat lain tentang sampel menurut Arikunto (2010:174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.“. Dalam penelitian
ini, dari total populasi sebanyak 10 atlet, diambil sebanyak 8 atlet dengan
pertimbangan bahwa pada saat pre tes ke 8 atlet yang terpilih sebagai sampel
memenuhi standar catatan waktu untuk nomor rowing pada jarak 1000 meter.
Pertimbangan lainnya adalah atlet yang menjadi sampel mempunyai prestasi yang
baik, pernah menjadi juara dalam pertandingan multi event pada kelas usianya
seperti POPDA, POPNAS dan Kejurnas Junior.
Selanjutnya, sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok A
(ergometer) dan kelompok B (resistance tali). Untuk menentukan kelompok yang
akan diberikan latihan ergometer dan resistance, terlebih dahulu dilakukan tes
awal, setelah diperoleh data, kemudian dilakukan ranking untuk membagi dua
kelompok dengan menggunakan teknik mencocokkan (Matching).. Seperti terlihat
[image:16.595.133.491.449.557.2]pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Pengelompokkan Sampel Menggunakan Teknik Mencocokkan (Matching)
Kelompok A (Ergometer) Kelompok B (Resistance)
1 2
4 3
5 6
8 7
Teknik mencocokan (matching) ini digunakan untuk tingkat homogenitas
dari kedua kelompok sehingga memiliki kelompok yang memiliki kemampuan
yang rata – rata sama.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Static
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelum eksperimen dan tes akhir setelah eksperimen. Dua kelompok diukur atau
diobservasi bukan hanya setelah diberi perlakuan, tetapi juga sebelum diberi
perlakuan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu
mesin ergometer dan resistance tali yang membandingkan dua kelompok yang
[image:17.595.250.397.243.318.2]utuh. Sedangkan variabel terikat adalah mendayung rowing 1000 meter.
Gambar 3.1
Desain Penelitian ( The Static Group Pretest-Posttes Design)
Sumber: Sugiyono (2013:112)
Keterangan:
A : Latihan menggunakan ergometer
B : Latihan menggunakan resistance tali
O1 : Pretes mendayung rowing 1000 meter
O2 : Posttest mendayung rowing 1000 meter
X1 : Kelompok eksperimen 1
X2 : Kelompok eksperimen 2
Adapun Prosedur yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan populasi.
2. Memilih dan menetapkan sampel.
3. Mengadakan tes awal.
4. Membagi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.
5. Melaksanakan latihan.
6. Melakukan tes akhir.
7. Mengolah data.
8. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data
A O1 X1 O2
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Mengambil kesimpulan.
Prosedur penelitian yang penulis tempuh digambarkan dalam bagan sebagai
[image:18.595.139.479.232.574.2]berikut.
Gambar 3.2
Prosedur Penelitian
C. Metode Penelitian
Dalam proses penelitian hendaknya dibutuhkan suatu metode penelitian
yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Metode
penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini
dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Adapun metode yang
diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, Fathoni (2005:99)
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
KELOMPOK A (ERGOMETER) KELOMPOK B (RESISTANCE)
LATIHAN MENGGUNAKAN ERGOMETER
LATIHAN MENGGUNAKAN RESISTANCE
TES AKHIR
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengungkapkan bahwa: “Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen
berarti metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu
terhadap variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja
diciptakan”.
Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode
eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk
menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Cukup jelas bahwa
metode eksperimen menekankan adanya akibat dari suatu variabel. Adapun yang
dimaksud variabel dari penelitian ini yaitu terdiri dari variabel bebas (independent
variabel), yaitu alat bantu latihan ergometer dan alat bantu latihan resistance tali,
sedangkan variabel terikat (dependent variabel) yaitu peningkatan prestasi
mendayung 1000 meter.
D. Definisi Oprasional
Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga
bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan pengertian penafsiran
istilah-istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah-istilah-istilah
sebagai berikut:
1. Menurut Concept2 (2003:18), "Ergometer machine is specially
designed measurement tool using wind resistance that goes into the fan to produce the prisoner in the machine". Ergometer adalah alat khusus
yang dirancang untuk membantu latihan mendayung rowing dengan
menggunakan putaran kipas pada mesin untuk menghasilkan hambatan
saat tuas di tarik.
2. Menurut Kardjono (2008:25), resistan exercise adalah latihan dimana
kita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban
itu bisa beban anggota tubuh kita sendiri, ataupun beban dari luar atau
(eksternal resistant). Dalam penelitian ini rasistance yang dimaksud
adalah sebuah tali selang yang diikatkan melingkar di badan perahu
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menurut Volker (2005:98) “Power endurance is the ability to continue to wort at a high power output and depends not only on strenght but also on anaerobic fitness and aerobic base.” Yang dimaksud dengan
power endurance adalah kemampuan untuk melanjutkan pekerjaan
pada kekuatan luar tertinggi dan tidak hanya tergantung pada kekuatan
saja tapi juga pada kemampuan kapasitas anaerobic dan basic aerobic.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa power endurance
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang kuat dan cepat
dalam jangka waktu yang lama.
4. Menurut Harsono (1982 : 101) “Latihan adalah proses yang sistematis
dari terlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
E. Instrumen Penelitian
Guna tercapainya keberhasilan penelitian yang akan diselenggarakan
penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian dan menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media
atau alat pengumpulan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat
pengambilan atau pengukurannya. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto
(2010:150) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dalam
penelitian ini pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir penelitian
atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Alat ukur yang penulis gunakan
yaitu tes mendayung rowing 1000 meter.
Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes Rowing 1000
meter adalah sebagai berikut: a) Danau tempat bertanding b) perahu single scull,
c) speed coach, d) peluit, e) alat tulis.
Secara rinci alat ukur yang digunakan dalam pengambilan data pada
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Bentuk Tes : Rowing single scull 1000 meter
b. Tujuan : Untuk mengetahui peningkatan prestasi
mendayung rowing single scull 1000 meter
c. Alasan : Instrumen ini merupakan nomor kejuaraan yang
sering digunakan dalam kejuaraan baik tingkat daerah maupun nasional,
seperti dijelaskan pada REGATTA Guidelines For Adaptive Rowing
(2013:1) “Cobined event racing: If there are limited entries and rowers from different sport classes will compete together, time handicaps be applied for the 1,000m race. Artinya jika jarak lintasan terbatas dan
atlet yang bertanding dari level yang berbeda maka bisa digunakan
pengambilan waktu terbaik pada jarak minimum 1000 meter.
d. Otot yang terlatih : triceps brachii, biceps brachii, deltoid, pectoralis
major, latisimus dorsi, rectus abdomen, back, quadriceps femoris, hamstring, gastroc nemius.
e. Pelaksanaan :
Atlet bersiap pada garis start dengan perahu rowing single scull untuk memulai race
Ketika perahu sudah lurus dengan lintasan dan speed coach standby, maka atlet bersiap menunggu aba – aba
[image:21.595.222.446.544.696.2] Setelah aba – aba peluit di tiup, atlet sesegera mungkin mendayung sampai finish dan hasil pencapaian nya akan di catat oleh speed coach.
Gambar 3.3
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah seluruh data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
pengolahan dan analisis terhadap data penelitian. Proses analisis dan pengolahan
data dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin, hal ini dilakukan agar data
tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar terhadap jawaban dari
permasalahan yang diteliti.
Dalam pengolahan data nantinya akan menjadi perhitungan, peneliti
mengunakan cara-cara statistik sebagai berikut :
Langkah-langkah pengolahan data yang peneliti tempuh disesuaikan dengan
rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung data hasil pengukuran dan tes
2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:
Keterangan:
= nilai rata-rata yang dicari
= jumlah dari X = nilai data mentah
n = nilai data mentah
3. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data, dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
S = simpangan baku yang dicari
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = nilai rata-rata
n = jumlah sampel
4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:
Kriteria pengujian: tolak Ho hanya jika F ≥ F ½ ɑ(V1,V2) di dapat dari
distribusi F sesuai dengan dk pembilang V1 = (n1– 1) dan penyebut V2 =
(n2– 1). Kedua kelompok homogen Fhitung < Ftabel.
5. Uji normalitas melalui pendekatan uji normalitas liliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2, … …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, … …,
Zn dengan menggunakan rumus:
( dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok
butir tes).
b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z ≤ Z1).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … …, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Z. jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:
Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
d. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar dengan (Lo).
e. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan
Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,05). Menurut Sudjana (1989:466-467) “kriterianya adalah tolak
hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang
diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji
liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima”.
f. Uji kesamaan Dua Rata-rata (Skor berpasangan) atau sering
dikatakan uji beda. Uji ini digunakan untuk menjawab pertanyaan
masalah nomor dua, rumus yang digunakan adalah:
(i)
Keterangan:
B = nilai rata-rata
SB = nilai simpangan baku beda
n = jumlah sampel
(ii) Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesisnya:
Terima hipotesis jika:
-t (1- ½ ɑ) < t < t(1- ½ ɑ), dk (n-1)
Dalam hal lain (Ho) ditolak.
(iii)Pasangan hipotesis yang akan diujinya adalah:
Ho : B = 0
Ho: B ≠ 0
(iv) Uji signifikansi dua rata-rata (dua pihak)
t’ = 1 - 2
√S12/n1 + S22/n1
Keterangan :
S = simpangan baku yang dicari
= nilai rata-rata
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan dan analisis data, penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing single scull 1000 meter.
2. Latihan power endurance dengan menggunakan resistance tali tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi
mendayung rowing singel scull 1000 meter
3. Latihan power endurance dengan menggunakan mesin ergometer
memberikan pengaruh yang lebih signifikan daripada resistance tali
terhadap peningkatan prestasi mendayung rowing singel scull 1000
meter. Artinya bahwa latihan power endurance dengan menggunakan
mesin ergometer lebih baik untuk digunakan dalam meningkatkan
prestasi mendayung rowing singel scull 1000 meter dibandingkan
dengan resistance tali.
Dari hasil pengamatan penulis, kelompok ergometer mengalami
peningkatan yang lebih signifikan karena latihan dengan ergometer lebih mudah
untuk dikontrol dan faktor eksternal yang dapat mengganggu proses latihan bisa
diminimalisir. Sedangkan kelompok resistance mengalami beberapa kendala
dalam proses latihannya. Perahu cenderung akan lebih labil dengan adanya
resistance dan setelah penulis teliti hal tersebut mengurangi penguasaan balancing
bahkan ketika resistance dilepas atlet terlihat kesulitan untuk menguasai
keseimbangan pada perahu. Ketika dilakukan test, kelompok ergometer memiliki
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mereka tidak berlatih menggunakan perahu rowing sedangkan kelompok
resistance sebenarnya mempunyai power yang lebih tinggi tetapi kurang stabil dan
kemampuan balancingnya pun terlihat menjadi menurun.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan sesudah melaksanakan penelitian
berdasarkan hasilnya, yaitu:
1. Bagi pelatih atau pembina olahraga, penulis menyarankan khususnya
untuk cabang olahraga dayung, aspek power endurance sangatlah
penting untuk menunjang prestasi mendayung rowing single scull 1000
meter. Untuk dapat meningkatkan aspek tersebut pada atlet PRIMA
PRATAMA yang tergolong sebagai atlet remaja, mesin ergometer lebih
baik daripada resistance tali untuk melatih power endurance sehingga
prestasinya bisa meningkat lebih signifikan dengan pertimbangan
mengurangi faktor yang bisa mengganggu proses latihan. Jika ingin
menggunakan resistance pada perahu penulis menyarankan untuk
mendesain ulang resistance dengan bentuk yang dapat mengikuti
bentuk perahu sehingga diharapkan tidak akan mengurangi kemampuan
balancing pedayung
2. Bagi pembaca dan pemerhati olahraga, atau pun mahasiswa jurusan
olahraga yang akan melakukan pengembangan dan penelitian lebih
lanjut dengan kajian lebih mendalam dan sampel yang lebih banyak.
Demikian kesimpulan dan sumbangan saran yang dapat penulis kemukakan,
semoga bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk perkembangan olahraga
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Theory and Methodology of Training. United States of Amerika: Human Kinetics.
Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Training for Sport. United States of Amerika: Human Kinetics.
Fathoni, Abdurrahman. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan
Skripsi. Garut: PT RINEKA CIPTA.
Griwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia Pada
Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK, UPI.
http://www.concept2.com [Diakses 15 Januari 2014]
http://www.dayung-terus.blogspot.com [Diakses 15 April 2013].
http://www.foh.hhs.gov [Diakses 7 Mei 2014].
http://www.list25.com [Diakses 9 Mei 2014].
http://www.pascaunesa2011.blogspot.com/2011/11/desain-penelitian-eksperimen.html [Diakses 12 Juni 2014]
http://www.pullupbarsg.com [Diakses 9 Desember 2013].
http://www.rowingbc.ca/para-rowing-competition-regulation.com [Diakses 20 Juni 2014]
Iwan Kurniawan, 2014
Dampak Latihan Power Endurance Dengan Menggunakan Ergometer Dan Resistance Tali Terhadap Peningkatan Prestasi Mendayung Rowing 1000 Meter
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://www.theabguru.com [Diakses 10 Mei 2014].
Kardjono. (2008). Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Lutan, Sudradjat, Yusup. (2000). Dasar-Dasar Kepelatihan. Depdikbud, Jakarta.
Nolte, Volker. (2005). Rowing Faster Training-Rigging Technique-Racing. United States of Amerika: Human Kinetics.
Nurhasan, Cholil, Nidaul. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurjaya, Dede Rohmat. (2002). Instrumen Pemanduan Bakat “Dayung”. Jakarta: Direktorat Pelajar dan Mahasiswa.
Nurjaya, Dede Rohmat. (2009). Teknik Dasar Mendayung Rowing. Materi Penataran Pelatihan Cabang Olahraga Dayung dan Pengda, PPLP, PPLM, dan Perguruan Tinggi se-Indonesia, Surabaya.
Satriya, Sidik, Imanudin. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syaodih Sukmadinata, Nana. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Thompson Paul, (2005). Sculling, Training, Technique & Performance. The Crowood Press Ltd, Ramsbury, Marlborough