• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY EQUIPMENT PROJECT BERBASIS WEB. (Studi Kasus: PT. Elnusa. Tbk)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY EQUIPMENT PROJECT BERBASIS WEB. (Studi Kasus: PT. Elnusa. Tbk)"

Copied!
220
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY EQUIPMENT PROJECT BERBASIS WEB

(Studi Kasus: PT. Elnusa. Tbk)

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Disusun oleh : Husnul Hafizah

208093000028

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A 2013 M / 1435 H

(2)

ii

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY EQUIPMENT PROJECT BERBASIS WEB

(Studi Kasus: PT. Elnusa. Tbk)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh:

HUSNUL HAFIZAH

208093000028

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A 2013 M / 1435 H

(3)
(4)
(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 3 Desember 2013

HUSNUL HAFIZAH 208093000028

(6)

vi ABSTRAK

HUSNUL HAFIZAH - 208093000028, Pengembangan Sistem Inventory Equipment Project berbasis Web pada PT. Elnusa. Tbk, dibawah bimbingan ibu YUNI SUGIARTI, Mkom dan bapak SARIP HIDAYATULLAH, MMSI.

PT Elnusa Tbk. didirikan sebagai PT Electronika Nusantara yang merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Pertamina (persero) dan satu-satunya perusahaan nasional yang mengeksplorasi minyak dan gas. Tujuan penelitian ini untuk kelancaran dalam permintaan dan persediaan peralatan project yang berada pada PT. Elnusa. Tbk. Untuk mengelola informasi tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat melakukan permintaan peralatan dan persediaan peralatan yang terintegrasi antar divisi. Maka akan membantu proses pembuatan laporan data permintaan peralatan dan persediaan peralatan project. Penelitian di lakukan menggunakan metode pengumpulan data (observasi dan wawancara). Metode pengembangan sistem yang di gunakan Rapid Application Development (RAD) (Whitten, 2004). Sistem Informasi Inventory Equipment Project ini berbasis Web, oleh karena itu aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.3.8 dan database menggunakan MYSQL versi 5.5.16. Hasil Penelitian ini adalah pengembangan sistem informasi inventory equipment project berbasis web, yang berfungsi untuk melakukan permintaan peralatan, mencatat persediaan peralatan, mengecek persediaan peralatan, melihat status permintaan peralatan serta laporan permintaan dan persediaan peralatan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Analisis dan Perancangan Sistem, permintaan peralatan project, persediaan peralatan projectd, RAD, Use case diagram, Activity Diagram, class Diagram, Sequence Diagram.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Skripsi yang berjudul ” Pengembangan Sistem Informasi Inventory Equipment Project berbasis Web pada PT.

Elnusa, Tbk.” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai jenjang Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak DR. Agus Salim, MMSI, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan Ibu Qurrotul Aini, M. Si, selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yuni Sugiarti, M.Kom, selaku dosen pembimbing I dan Bapak Sarip Hidayatullah, MMSI, selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan yang baik kepada peneliti dalam penyusunan skirpsi ini.

(8)

viii

4. Mas Agis, selaku staff divisi asset and property dan mba Wita selaku staff divisi inventory, yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk dapat melakukan penelitian di PT. Elnusa Tbk.

5.

Ibunda Samiyem yang sangat penulis sayangi yang tidak pernah lelah memberikan doa, dukungan moral dan materil untuk dapat melaksanakan studi pada Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6.

Seluruh dosen, staff dan mahasiswa angkatan 2008 kelas A dan B Non Reguler Universitas Islam Negeri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan studi pada Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7.

Suparman, selaku teman dekat yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti.

8.

Selaku sahabat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dan teman - teman lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu-satu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia akademis dan khususnya pada peneliti sendiri.

Jakarta, Desember 2013 Husnul Hafizah

208093000028

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR……… i

HALAMAN JUDUL DALAM…... ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…….………. iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN …..………... iv

HALAMAN PERNYATAAN……… v

ABSTRAK………. vi

KATA PENGANTAR……….. vii

DAFTAR ISI………. ix

DAFTAR GAMBAR……… xiv

DAFTAR TABEL………... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang……….……….. 1

1.2. Identifikasi Masalah……… 3

1.3. Rumusan Masalah………,…….. 4

1.4. Batasan Masalah……….………. 4

1.5. Tujuan dan Manfaat penelitian……….………... 5

1.5.1. Tujuan Penelitian……… 5

1.5.2. Manfaat Penelitian………. 5

1.5.2.1. Manfaat Teoritis………. 5

1.5.2.2. Maonfaat Praktis…..……….. 6

1.6. Metodologi Penelitian………..…… 6

1.6.1. Metode Pengumpulan Data……… 6

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem……….. 7

(10)

x

1.6.3. Sistematika Penulisan………. 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem dan Informasi……… 11

2.1.1. Konsep dasar sistem……… 11

2.1.1.1. Definisi Sistem………. 12

2.1.1.2. Karakteristik Sistem………. 13

2.1.1.3.Klasifikasi Sistem……….. 16

2.1.2. Konsep dasar informasi……….. 18

2.1.2.1. Definisi Data……… 18

2.1.2.2. Definisi Informasi……… 18

2.1.2.3.Kualitas Informasi………. 20

2.2. Definisi Sistem Informasi………... 21

2.3. Database Management System (DBMS………. 22

2.4. Design Input/Output (HIPO)………. 23

2.5. Data to location CRUD Matrix……… 24

2.6. Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) 24 2.7. Konsep Dasar Persediaan (inventory)………..………. 26

2.7.1. Pengertian Persediaan (Inventory)……….. 26

2.7.2. Tujuan Persediaan (Inventory)……… 28

2.8. Konsep Peralatan Projek (Equipment Project)……… 28

2.8.1. Pengertian Equipment……… 28

(11)

xi

2.8.2. Pengertian Project……….. 29

2.9. Tools Pengembangan sistem……….. 29

2.9.1. Unified Models Language (UML)……….. 29

2.9.1.1.Sejarah UML……….….. 29

2.9.1.2.Kegunaan UML……….. 31

2.9.1.3.Diagram-diagram dan Notasi UML…….... 31

2.10. Teknologi Perangkat Lunak yang Digunakan……….. 42

2.10.1. Pemrograman PHP (Personal Home Page)………. 42

2.10.2. Pemrograman HTML (HyperText Markup Language) 43 2.10.3. Macromedia Dreamweaver……….…… 43

2.10.4. XAMPP……… 47

2.11. Rich Picture………. 49

2.12. Pengujian Black Box………. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Teknik Pengumpulan Data……… 51

3.1.1. Studi Kepustakaan……….………. 51

3.1.2. Studi Lapangan……… 51

3.1.3. Studi Litelatur Sejenis....………. 54

3.2.Metode Pengembangan Sistem……… 55

3.2.1. Tahap Scope Definition……….. 55

3.2.2. Analisis Sistem………... 56

3.2.3. Tahap Perancangan Sistem………. 56

(12)

xii

3.2.4. Tahap Implementasi……… 58

3.3. Kerangka Penelitian……….. 58

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY EQUIPMENT PROJECT 4.1. Profil PT. Elnusa Tbk………. 60

4.1.1. Sejarah PT. Elnusa. Tbk……….…. 60

4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan……… 60

4.1.3. Nilai Perusahaan……….. 63

4.1.4. Sturktur Organisasi……… 64

4.2. Scope Definition………..……….. 66

4.3. Analisis Sistem……… 67

4.3.1. Analisa Permasalahan (Problem Analysis)……….... 67

4.3.1.1 Analisis Sistem Berjalan……….. 67

4.3.1.2 Identifikasi Masalah……… 69

4.3.1.3 Sistem Yang Di Usulkan………. 70

4.3.1.4 Analisa Permasalahan (Problem Analysis) 72 4.3.2. Analisa Persyaratan (Requirement Analysis………. 73

4.3.2.1. Functional Requirement………. 73

4.3.2.2. Nonfunctional Requirement……… 74

4.3.3. Analisa Keputusan (Decision Analysis)... 75

4.4 Perancangan Sistem (Design)……….. 76

4.4.1. Use Case Model Diagram……… 76

(13)

xiii

4.4.1.1. Identifikasi Actor……….. 76

4.4.1.2. Identifikasi Use Case………. 77

4.4.1.3. Perancangan Use Case Diagram………... 80

4.4.1.4. Use Case Narrative……… 81

4.4.2. Activity Diagram………... 100

4.4.3. Class Diagram……….…… 113

4.4.4. Mapping Class Diagram………. 118

4.4.5. Desain Input / Output……….. 119

4.4.6. Perancangan Database………. 121

4.4.6.1. Perancangan CRUD……….. 121

4.4.7. Sequence Diagram……… 129

4.4.8. Perancangan Interface………. 136

4.5. Testing dan Implementasi………. 141

4.5.1. Pengujian Graphical User Interface (GUI)………. 141

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan……….. 146

5.2. Saran……… 147

DAFTAR PUSTAKA ……… 148

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Karakteristik Sistem 13

Gambar 2.2 : Macromedia Dreamwaver 45

Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian 59

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi 64

Gambar 4.2 : Analisa Sistem Berjalan 68

Gambar 4.3 : Analisa Sistem Usulan 70

Gambar 4.4 : Use Case Diagram 80

Gambar 4.5 : Activity Diagram Login 101

Gambar 4.6 : Activity Diagram entry data user 101

Gambar 4.7 : Activity Diagram entry data supplier 102

Gambar 4.8 : Activity Diagram entry data user 103

Gambar 4.9 : Activity Diagram informasi permintaan peralatan 104 Gambar 4.10 : Activity Diagram cek status permintaan peralatan 105 Gambar 4.11 : Activity Diagram cek persediaan peralatan 105 Gambar 4.12 : Activity Diagram entry persediaan peralatan 106 Gambar 4.13 : Activity Diagram entry bukti transaksi peralatan masuk 107 Gambar 4.14 : Activity Diagram entry transaksi peralatan keluar 108 Gambar 4.15 : Activity Diagram laporan permintaan peralatan 109 Gambar 4.16 : Activity Diagram laporan persediaan peralatan 110 Gambar 4.17 : Activity Diagram laporan peralatan masuk 111 Gambar 4.18 : Activity Diagram laporan peralatan keluar 112

(15)

xv

Gambar 4.19 : Activity Diagram Logout 113

Gambar 4.20 : Class Diagram 117

Gambar 4.21 : Mapping Class Diagram 118

Gambar 4.22 : Squence Diagram Login 129

Gambar 4.23 : Squence Diagram entry data user 129

Gambar 4.24 : Squence Diagram entry data supplier 130 Gambar 4.25 : Squence Diagram entry permintaan peralatan 130 Gambar 4.26 : Squence Diagram informasi permintaan peralatan 131 Gambar 4.27 : Squence Diagram cek status permintaan peralatan 131 Gambar 4.28 : Squence Diagram cek persediaan peralatan 132 Gambar 4.29 : Squence Diagram entry persediaan peralatan 132 Gambar 4.30 : Squence Diagram entry bukti transaksi peralatan masuk 133 Gambar 4.31 : Squence Diagram entry transaksi peralatan keluar 133 Gambar 4.32 : Squence Diagram laporan permintaan peralatan 134 Gambar 4.33 : Squence Diagram laporan persediaan peralatan 134 Gambar 4.34 : Squence Diagram laporan peralatan masuk 135 Gambar 4.35 : Squence Diagram laporan peralatan keluar 135

Gambar 4.36 : Squence Diagram Logout 136

Gambar 4.37 : Rancang halaman Login 136

Gambar 4.38 : Rancangan halaman login 137

Gambar 4.39 : Rancangan halaman equipment check 137

Gambar 4.40 : Rancangan halaman supplier 137

Gambar 4.41 : Rancangan halaman user 138

(16)

xvi

Gambar 4.42 : Rancangan halaman equipment request 138 Gambar 4.43 : Rancangan halaman equipment check 138

Gambar 4.44 : Rancangan halaman equipment 139

Gambar 4.45 : Rancangan halaman in transaction 139

Gambar 4.46 : Rancangan halaman out transaction 139

Gambar 4.47 : Rancangan halaman tim operasi 140

Gambar 4.48 : Rancangan halaman direktur operasi 140 Gambar 4.49 : Rancangan halaman equipment request 140 Gambar 4.50 : Rancangan halaman equipment check 141

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Simbol Use Case Diagram 33

Tabel 2.2 : Simbol Activity Diagram 34

Tabel 2.3 : Simbol Squence Diagram 37

Tabel 2.4 : Simbol Class Diagram 42

Tabel 3.1 : Studi Litelatur Sejenis 54

Tabel 4.1 : Analisa perbandingan sistem 72

Tabel 4.2 : Nonfunctional Requirement 74

Tabel 4.3 : Identifikasi aktor 77

Tabel 4.4 : Identifikasi Usecase 77

Tabel 4.5 : Usecase narrative login 81

Tabel 4.6 : Usecase narrative entry data user 81 Tabel 4.7 : Usecase narrative entry data supplier 83 Tabel 4.8 : Usecase narrative entry permintaan peralatan 84 Tabel 4.9 : Usecase narrative informasi permintaan peralatan 86 Tabel 4.10 : Usecase narrative cek status permintaan peralatan 87 Tabel 4.11 : Usecase narrative cek persediaan peralatan 88 Tabel 4.12 : Usecase narrative entry persediaan peralatan 89 Tabel 4.13 : Usecase narrative entry bukti transaksi masuk 90 Tabel 4.14 : Usecase narrative entry transaksi keluar 91 Tabel 4.15 : Usecase narrative laporan permintaan peralatan 93

(18)

xviii

Tabel 4.16 : Usecase narrative laporan persediaan peralatan 95 Tabel 4.17 : Usecase narrative laporan transaksi peralatan masuk 96 Tabel 4.18 : Usecase narrative laporan transaksi peralatan keluar 98

Tabel 4.19 : Usecase narrative Logout 100

Tabel 4.20 : Identifikasi potensial objek 114

Tabel 4.21 : Matrik CRUD Basis data 121

Tabel 4.22 : tb_user 124

Tabel 4.23 : tb_supplier 124

Tabel 4.24 : tb_devisi 125

Tabel 4.25 : tb_material 125

Tabel 4.26 : tb_material_history 125

Tabel 4.27 : tb_permintaan 126

Tabel 4.28 : tb_permintaan_detail 126

Tabel 4.29 : tb_trx_masuk 126

Tabel 4.30 : tb_trx_masuk_detail 127

Tabel 4.31 : tb_trx_keluar 127

Tabel 4.32 : tb_trx_keluar_detail 127

Tabel 4.33 : tb_project 128

Tabel 4.34 : tb_menu 128

Tabel 4.35 : tb_user_menu 128

Tabel 4.36 : pengujian GUI sistem informasi equipment project 141

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dunia teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan maju.

Dalam penyebaran informasi sangat cepat dan luas, salah satu media informasi yang efektif adalah internet. Telah diakui banyak kalangan bahwa internet adalah salah satu media informasi yang cukup efektif dan murah dalam penyebarluasan informasi, baik di sebuah organisasi perusahaan maupun di bidang berita. Untuk menyebarluaskan informasi di internet adalah dengan menggunakan website (Winanto, 2008:3)

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berbasis Website (web), tuntutan penyediaan informasi semakin kompleks sehingga membutuhkan suatu teknologi yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, organisasi-organisasi yang berbasis teknologi informasi berlomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan teknologi informasi yang sudah ada.

Seperti pada PT. Elnusa Tbk, BUMN anak perusahaan milik Pertamina didirikan pada tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT.

Electronika Nusantara bergerak dibidang perminyakan dan gas alam yang meliputi bidang bisnis ; geoscience services, drilling services dan oilfield services (jasa pengeboran), downstream services, upstream oil dan gas supporting services dan asset-based (pengelolaan lapangan minyak dan gas). Elnusa sebagai anak perusahaan pertamina sekaligus mendukung usaha pertamina yang meliputi layanan pemeliharaan, perbaikan kapal

(20)

2

kapal, peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar milik pertamina dan juga melayani kapal tanker milik perusahaan lain yang bekerjasama dengan pertamina.

Melihat kebutuhan informasi dalam perkembangan industri bisnis Oil dan Gas menyebabkan meningkatnya permintaan pemenuhan kebutuhan data dalam internal perusahaan PT. Elnusa. Tbk. Di dalam struktur manajemen perusahaan terdapat berbagai divisi yang memiliki tugas dan kerja yang berbeda beda, khususnya pada divisi asset and property yang mengatur peralatan – peralatan atau peralatan yang di butuhkan untuk mendukung project di lapangan seperti perlengkapan geoscience services, drilling services dan oilfield services. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya sebuah kegiatan persediaan peralatan dan permintaan peralatan project yang berbasis web.

Saat ini tahap pengajuan permintaan peralatan dan persediaan peralatan sudah terkomputerisasi namun dalam permintaan peralatan oleh tim operasi yang berada diluar kantor masih menggunakan form yang dikirimkan ke divisi asset and property melaui email dan telepon tentu saja hal tersebut membuat keterlambatan sebuah permintaan peralatan jika tim operasi sudah melakukan permintaan peralatan tidak dapat mengetahui sejauh mana proses persetujuan permintaan peralatan kemudian dalam pengecekan persediaan peralatan hanya dapat dilakukan oleh inventory sehingga divisi asset and property yang menangani ketersediaan peralatan permintaan harus melakukan konfirmasi ulang permintaan peralatan ke

(21)

3

inventory. Kegiatan penyediaan peralatan dimana hanya divisi inventory saja yang dapat mengetahui kondisi persediaan peralatan sehingga terdapat kendala saat tiap – tiap divisi yang ingin mengetahui informasi persediaan peralatan dan permintaan peralatan.

Melihat permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengembangkan Sistem informasi inventory equipment project berbasis web. dimana sistem ini dapat membantu kegiatan permintaan peralatan dan kegiatan persediaan peralatan, yang menyajikan informasi tentang status permintaan peralatan dan data persediaan peralatan pada PT. Elnusa. Tbk.

1.2. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh peneliti, berikut adalah identifikasi masalah pada sistem informasi inventory equipment project pada PT. Elnusa Tbk :

1. Dalam proses permintaan peralatan oleh tim operasi masih menggunakan form yang dikirimkan ke divisi asset and property melaui email atau telepon dan bila tim operasi sudah melakukan permintaan peralatan tidak dapat mengetahui sejauh mana proses persetujuan permintaan peralatan.

2. Tidak terintegrasinya divisi asset dengan inventory maka disaat divisi asset and property ingin menyetujui permintaan peralatan bedasarkan persediaan peralatan divisi asset and property harus mendatangi inventory.

(22)

4 1.3. Rumusan Masalah

Berdasarka hasil identifikasi masalah yang ada pada PT. Elnusa Tbk maka pokok-pokok masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana merancang sebuah aplikasi permintaan, persediaan, pengecekan status permintaan, pengecekan status persediaan peralatan project pada PT. Elnusa. Tbk?

1.4. Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan supaya penelitian yang dilakukan lebih terarah dan dengan menimbang keterbatasan yang ada, maka penelti hanya menekankan pada :

1. Menganalisa Sistem berjalan pada PT.Elnusa. Tbk khusus pada Divisi Asset and Property Managment dan Inventory yang hanya menganalisa sistem berjalan permintaan dan persediaan peralatan dan tidak membahas proses pembelian persediaan peralatan.

2. Sistem ini hanya membahas permintaan peralatan dan persediaan peralatan project pada PT. Elnusa Tbk

3. Kemudahan dalam mengakses semua informasi yang dibutuhkan karena tersedia dalam satu web master base dan tidak membahas keamanan web.

4. Metode pengembangan sistem yang dipakai menggunakan RAD

(23)

5

5. Penelitian difokuskan pada kebutuhan informasi permintaan peralatan dan persediaan peralatan dalam mendukung representasi informasi Inventory.

6. Perancangan sistem menggunakan HTML dan PHP sebagai bahasa pemogramannya. Apache sebagai webserver dan Mysql sebagai basis data

1.5. Tujuan dan manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan

Tujuan peneliti merancang sebuah sistem aplikasi equipment project ini adalah :

Merancang bangun sebuah sistem aplikasi permintaan, persediaan, pengecekan status permintaan, pengecekan status persediaan peralatan project pada PT. Elnusa. Tbk.

1.5.2. Manfaat

1.5.2.1.Manfaat Teoritis

1. Menambah referensi tentang pemograman berbasis website.

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Sistem Informasi yang sudah ada

(24)

6

untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

3. Menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khusus nya pada PT. Elnusa Tbk.

1.5.2.2.Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi persediaan peralatan pada PT. Elnusa Tbk.

2. Hasil pelayanan ini diharapkan dapat memberi informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai data maupun laporan yang dibutuhkan baik tingkat tim operasi maupun tingkat manajemen.

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Wawancara (Interview)

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk Tanya jawab dalam hubungan tatap muka,

(25)

7

sehingga gerak dan mimic responden merupakan pola media kata secara verbal. (Gulo : 2010)

2. Teknik Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.

(Gulo : 2010)

3. Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakuakan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan, ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002).

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem

Peneliti memakai Rapid Application Development (RAD) atau pengembangan aplikasi Aplikasi cepat (PAC) dalam mengembangkan sistem sebagai salah satun alternatif System Development Life Cycle (SDLC), Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode pengembangan suatu sitem

(26)

8

informasi dengan waktu relatif singkat. RAD juga diartikan sebagai sebuah strategi pengembanagan sistem yang menekanakan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirya berkembang ke dalam sistem final (Whitten, 2004).

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumya.

Rapid Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, konstruksi.

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.

Dengan memakai RAD, para pemakai bisa menjadi bagian dari keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan

(27)

9

sehingga menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena dapat memenuhi keinginan dari para pemakai atau user sehingga dapat mengurangi waktu untuk pengembanagn ulang setelah tahap implementasi.

Rapid Application Development (RAD) menawarkan beberapa keunggulan seperti berikut:

Keunggulan Rapid Application Development (RAD) menurut (Whitten, 2004) adalah:

1. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.

2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguan yang ekstensif selama proses.

3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat dari pada pengembangan model-driven.

5. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototype dari pada model sistem.

6. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.

(28)

10 1.7. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, peneliti mensajikan dalam 5 bab yang digambarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan secara singkat teori yang mendukung penyusunan dan penelitian tugas akhir ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai pemaparan metode yang peneliti pakai dalam pencarian data maupun perancangan sistem yang dilakukan pada penelitian.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini membahas tentang analisa kebutuhan sistem, perancangan sistem serta implementasi sistem yang dibuat.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti memberikan simpulan dari apa yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan memberikan saran untuk pengembangan sistem yang lebih baik lagi.

(29)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem dan Informasi

Berikut adalah rincian dan penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Sistem Informasi yang dikutip dari Agus Mulyanto ( Desember : 2009 ). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, yaitu :

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2) Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Suatu sistem terdiri dari sistem - sistem bagian (subsistem) dan masing- masing subsistem dapat terdiri dari subsistem - subsistem yang lebih kecil lagi.

Berikut penjelasan mengenai sistem. Secara umum, sistem dapat di artikan sebagi kumpulan dari elemen - elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan sebagai satu kesatuan.pengertian ini sering di jumpai dalam ilmu Fisika maupun Biologi, Misalkan dalam ilmu biologi sering mendengar istilah system pernafasan atau pun system pencernaan.dalam sebuah contoh tersebut sebuah sistem pencernaaan memiliki komponen - komponen seperti mulut, lambung,hingga usus.Komponen -komponen tersebut akan saling berhubungan satu sama lainnya dan bekerja untuk mencapai suatu tujuan.

(30)

12 2.1.1.1. Definisi Sistem

Untuk dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya yaitu dengan pendekatan :

1. Prosedur

Yaitu : “Suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu“. Prosedur adalah “Rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam suatu/lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penganganan yang seragam dari transaksi - transaksi yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu”. Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

2. Komponen/elemen

Yaitu : “Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 2)

(31)

13

yang dimaksud dengan sistem adalah sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

2.1.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto ( 2009 : 2 ),suatu sistem mempunyai karakteristik yaitu komponen maupun elemen (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem(environment), penghubung (interface),masukan (input), pengolahan (proses),keluaran (output),sasaran (objective),tujuan (goal).

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem menurut Agus Mulyanto (2009) 1. Komponen Sistem (Components)

(32)

14

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu

(33)

15

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

senergi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

(34)

16

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8) Klasifikasi sistem dapat di klasifikasian dari berbagai sudut pandang di antaranya adalah sebagai beikut:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya,sistem teologi,yaitu pemikiran manusia tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (Physical system ) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sitem akutansi dan sebagainya.

b. Sistem Alami dan Sitem Bantuan

Sistem alami(natural sistem) adalah sistem adalah sistem yang terjadi karena proses alam,bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang

(35)

17

terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sitem komputer, sistem transportasi, dan sebagainya.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat di prediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat diditeksi dengan pasti.

Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diperdiksi Karena mengandung unsur-unsur Probabilitas.Misalnya ,sistem persediaan barang.

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (Closed System) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luaar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak di pengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.

Sistem terbuka (open System) adalah sistem yang berhubungan dengan pihak luar dan dapat di pengaruhi dengan keadaan lingkungan luar.sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain.

(36)

18 2.1.2. Konsep Dasar Informasi

Berikut adalah ulasan singkat tentang informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Informasi merupakan pengetahuan dari data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan.

2.1.2.1. Definisi Data

Menurut Agus Mulyanto (2009:15) Data adalah bentuk material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada penguna hingga perlu diolah untuk menghasilan sesuatu yang lebih bermakna. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain. Menurut Mcleod (2008:10), data yang terdiri dari fakta-fakta dan figure-figure yang relatiftidak bermakna bagi pengguna. Agar dapat digunakan, data diproses sedemikian rupa ke dalam bentuk informasi. Sebagai contoh, data dapat berupa jumlah jam keija tiap karyawan dalam suatu perusahaan.

(37)

19

Jadi, dapat disimpulkan data adalah fakta-fakta yang masih bersifat mentah sehingga perlu pengolahan lebih lanjut agar menjadi lebih bermakna.

2.1.2.2. Definisi Informasi

Menurut McLeod (2008:43), informasi merupakan data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Karakteristik penting yang harus dimiliki oleh informasi adalah:

a. Relevansi

lnformasi tersebut berhubungan dengan keputusan yang akan diambil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Akurat

Informasi dapat diandalkan dan disajikan secara tepat.

c. Tepat waktu

Informasi harus dapat diterima oleh penerima, tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat menjadi tidak bernilai.

d. Kelengkapan

(38)

20

lnformasi harus mampu menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian.

Menurut O'Brien (2006:13), informasi adalah data yang telah dikonversikan ke dalam konteks yang penuh arti dan berguna bagi pengguna tertentu. Berdasarkan kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau dikonversikan ke dalam bentuk yang penuh arti dan berguna baik bagi manusia secara umum maupun bagi pengguna tertentu.

2.1.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi menurut Agus mulyanto (2009:20), kualitas informasi sangant di tentukan oleh tiga hal pokok yaitu,akurasi (accuracy),relevancy (relevancy),dan tepat waktu (timeliness).

1. Akurasi(accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah dan merusak informasi tersebuat.informasi yang lengkap memiliki kelengkapan yang baik,karena

(39)

21

apabila informasi yang di hasilkan,sebagian tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan.sehingga mampu mengontrol dan memecahkan masalah dengan baik.

2. Tepat waktu (timeliess)

Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevansi (relevancy)

Informasi di kataka berkwalitas jika relevan bagi pemakainya.hal ini berarti harus bermanfaat bagi peakainya.

2.2. Definisi sistem informasi

Sistem Informasi merupakan suatu kesatuan dan metode dalam mencapai suatu tujuan yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi di suatu perusahaan. Seorang ahli memberikan definisi dari Sistem Informasi yaitu pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,

(40)

22

menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung subuah organisasi. (Whitten et al, 2005: 10). Dari pemahaman di atas berdasarkan definisi sistem informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam melakukan pengolahan, menyimpan dan menganalisa untuk mencapai suatu tujuan yang dapat diterima end user atau pengguna. Sistem informasi dapat diterapkan di berbagai perusahaan untuk mendukung proses kerja perusahaan.

Menurut Agus Mulyanto (2009:29) Sistem informasi merupakan merupakan suatu komponen terdiri dari manusia ,teknologi informasi, prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan.

2.3. Database Management System (DBMS)

Menurut McLeod dan Schell (2008, 163), sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi piranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, dan nama-nama formulir, jenis- jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.

Menurut Whitten (2004:254), Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak komputer yang digunakan untuk membuat dan mengontrol sebuah database.

(41)

23

Menurut O’Brien (2006:222), database management system (DBMS) adalah software utama dalam pendekatan manajemen database, karena software tersebut mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan database organisasi dan pemakai akhir.

2.4. Design Input/Output (HIPO)

Menurut Jogiyanto (2005:787), HIPO (Hierarchy plus Input- Output) adalah alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO (Hierarchy plus Input-Output) mempunyai sasaran utama sebagai berikut:

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.

2. untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukan statement-statement program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

3. untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan.

4. untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pemakai.

(42)

24 2.5. Data to location CRUD Matrix

Data to location CRUD (Create, Read, Update, Delete) matrix adalah matrix yang digunakan untuk memetakan requiretment data pada lokasi dalam sistem, Whitten (2004:331).

2.6. Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD)

Peneliti memakai Rapid Application Development (RAD) atau pengembangan aplikasi Aplikasi cepat (PAC) dalam mengembangkan sistem sebagai salah satun alternatif System Development Life Cycle (SDLC), Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode pengembangan suatu sitem informasi dengan waktu relatif singkat. RAD juga diartikan sebagai sebuah strategi pengembangan sistem yang menekanakan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirya berkembang ke dalam sistem final (Whitten, 2004).

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumya. Rapid Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem.

Gagasan-gagasan RAD adalah (Whitten, 2004):

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, konstruksi.

(43)

25

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.

Dengan memakai RAD, para pemakai bisa menjadi bagian dari keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan sehingga menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena dapat memenuhi keinginan dari para pemakai atau user sehingga dapat mengurangi waktu untuk pengembanagn ulang setelah tahap implementasi.

Rapid Application Development (RAD) menawarkan beberapa keunggulan seperti berikut:

Keunggulan Rapid Application Development (RAD) menurut (Whitten, 2004) adalah:

1. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.

2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguan yang ekstensif selama proses.

(44)

26

3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat dari pada pengembangan model-driven.

5. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototype dari pada model sistem.

6. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.

2.7. Konsep Dasar Persediaan (inventory)

2.7.1. Pengertian Persediaan (Inventory)

Menurut Ristono (2009:9) persediaan (inventory) dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.

(45)

27

Menurut Zulfikarijah (2005:4) “persediaan secara umum di definisikan sebagai stock bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk memuaskan permintaan konsumen”. Menurut standar akuntansi keuangan (SAK) nomor 14 [2002], persediaan merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa persediaan adalah aktiva yang :

a. Tersedian untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan

c. Dalam bentuk bahan dan perlengkapan (supllier) untuk digunakan dalam proses produksi atau pembelian jasa

Persediaan sebagai sumberdaya menganggur yang memiliki nilai potensial, definisi tersebut memasukan perlengkapan dan tenaga kerja yang menganggur sebagai persediaan.

Menurut Zulfikarijah (2005:4) Persediaan dapat di klasifikasikan menjadi:

a. Persediaan barang baku adalah persediaan barang yang akan dipergunakan dalam proses transpoformasi

b. Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah mengalami proses produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai produk jadi

(46)

28

c. Persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang telah melalui proses akhir dan siap dijual ke konsumen.

2.7.2. Tujuan Persediaan (Inventory)

Persediaan dapat membantu fungsi fungsi penting yang akan menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Menurut Zulfikarijah (2005:6) terdapat 7 tujuan penting dari persediaan, yaitu :

a. Fungsi ganda, fungsi utama persediaan adalah memisahkan proses produki dan distribusi, fungsi yang kedua adalah memisahkan produksi dari permintaan untuk menghindari stock – out (kehabisan barang)

b. Mengantisipasi adanya inflasi

c. Memperoleh diskon terhadap jumlah persediaan yang di beli d. Menjaga adanya ketidakpastian

e. Menjaga produksi dan pembelian yang ekonomis f. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran g. Memenuhi kebutuhan terus menerus

2.8. Konsep Peralatan Proyek (Equipment Project) 2.8.1. Pengertian Equipment

Equipment berasal dari bahasa Inggris, yang dalam bahasa Indonesia berarti peralatan. Peralatan adalah salah satu alat

(47)

29

pendukung dalam pelayan pemeliharaan dan perbaikan yang dimiliki PT. Elnusa.

2.8.2. Pengertian Project

Project berasal dari bahasa Inggris, yang dalam bahasa Indonesia berarti Proyek. Proyek dalam PT. Elnusa yang meliputi layanan pemeliharaan, perbaikan kapal kapal, peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar milik pertamina dan juga melayani kapal tanker milik perusahaan lain yang bekerjasama dengan pertamina.

2.9. Tools Pengembangan sistem

2.9.1. Unified Models Language (UML) 2.9.1.1. Sejarah UML

UML adalah pengantar kepada gelombang metode OOAD yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson.

Adanya banyak metode dan teknik pemodelan tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu, karena tidak ada standar dan keseragaman

(48)

30

tertentu sehingga terdapat keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek.Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh dunia.

Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada 1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain. Pada 1996, Object Management Group (OMG) meminta proposal untuk sebuah pendekatan yang standar untuk object oriented modeling. Para pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar modeling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil akhirnya adalah kolaborasi dari banyak orang. Dan pada november 1997 dibuat sebuah standarnya yaitu UML version 1.0.

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas

(49)

31

mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component.

2.9.1.2. Kegunaan UML

Berdasarkan OMG, UML (Unified Modeling Language) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat lunak. UML menggunakan notasi yang dikombinasikan dari beberapa metode yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar.

Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan dibangun.

2.9.1.3. Diagram-diagram dan Notasi UML

Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar sebuah sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara terpisah.Tujuannya adalah untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi. Berikut ini merupakan beberapa diagram UML dan notasinya:

(50)

32 1. Use Case Diagram

Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat oleh sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresantikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya. Seorang actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement (kebutuhan) sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Use case diagram menunjukkan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sebuah sistem dan use case yang menjelaskan cara-cara seperti bagaimana interaksi mengambil tempat. Aktor-aktor dihubungkan dengan use case di mana mereka dihubungkan dengan sebuah asosiasi. Berikut adalah simbol-simbol dari use case.

(51)

33

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

System Boundary

Tabel 2.1 Simbol-simbol Use Case Diagram

2. Activity Diagram

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses

Actor1

UseCase1

* *

«extends»

«uses»

System

(52)

34

bisnis atau use case (Whitten, 2004). Adapun simbol- simbol dari activity diagram adalah sebagai berikut:

Simbol Keterangan

State

Control Flow

Initial State

Final State

Transition

Decision

Swimlane

Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram

3. Sequence Diagram

Menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan

State1

Partition1

(53)

35

sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Diawali dari apa yang menjadi trigger aktifitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor memiliki lifeline vertikal.Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.Sequence diagram menunjukkan sebuah interaksi antara peran atau objek-objek prototipe dalam sebuah kolaborasi. Setiap peran memiliki sebuah lifeline yang memanjang di bawahnya.Message direpresentasikan dengan panah berlabel yang digambarkan dari satu lifeline ke lifeline lain. Message memberikan sebuah aktivasi.Di ujung aktivasi, return message menunjukkan arah balik kendali kepada objek yang memanggil. Parameter dan nilai return dapat ditunjukkan dalam message. Message dikirim ke objek dengan sendirinya untuk memberikan aktivasi nested. Munawar (2005:95) untuk looping dan conditional menggunakan interaction frame yaitu frame untuk memberi

(54)

36

tanda pada sequence diagram. Menurut Munawar (2005:96) ada 8 operator yang umum digunakan di interaction frame, yaitu:

a. Alt

Alternatif dari banyak fragmen. Hanya yang kondisinya yang True yang akan dijalankan.

b. Opt

Merupakan singkatan dari Optional.Fragmen yang dijalankan jika kondisi yang mendukungnya True.

c. Par

Singkatan dari paralel.Setiap fragmen dijalankan secara parallel.

d. Loop

Singkatan dari looping. Fragmen mungkin dijalankan berulang kali dan guard menunjukkan basis iterasi.

e. Region

Critical region. Fragmen hanya dapat mempunyai satu thread untuk menjalankannya.

f. Neg

Singkatan dari negative.Fragmen menunjukkan interaction yang salah.

g. Ref

(55)

37

Reference. Menunjukkan ke sebuah interaction yang salah didefinisikan pada diagram yang lain.

h. Sd

Sequence diagram.

Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan dalam membuat sequence diagram:

Simbol Keterangan

Object

Actor

Lifeline

Message

Message return

Object1

Actor1

Message1

Message2

(56)

38

Activation

Tabel 2.3 Simbol-simbol Sequence Diagram

i. Class Diagram

Class merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.Jadi, dapat disimpulkan bahwa class diagram menggambarkan sekumpulan class, interface, dan collaboration, dan relasi- relasinya.Class diagram juga menunjukkan atribut dan operasi dari sebuah objek class.Atribut adalah nama- nama properti dari sebuah kelas yang menjelaskan batasan nilainya dari properti yang dimiliki oleh sebuah kelas tersebut.Atribut dari suatu kelas merepresantikan properti-properti yang dimiliki oleh kelas tersebut.Atribut mempunyai tipe yang menjelaskan tipe instansiasinya.Operasi adalah implementasi dari layanan yang dapat diminta dari sebuah objek dari sebuah kelas yang menentukan tingkah lakunya.Sebuah

(57)

39

operasi dapat berupa perintah ataupun permintaan.Sebuah permintaan tidak boleh mengubah kedudukan dari objek tersebut.Hanya perintah yang dapat mengubah keadaan dari sebuah objek.Keluaran dari sebuah operasi tergantung dari nilai keadaan terakhir dari sebuah objek. Class memiliki 3 area pokok, yaitu nama, atribut, dan fungsi. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut ini:

1) Private: tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

2) Protected: hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

3) Public: dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda.Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package.

Hubungan antar class dapat digambarkan dengan notasi sebagai berikut:

(58)

40 a. Asosiasi

Hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Digambarkan dengan garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama dan status hubungannya. Panah navigability menunjukkan arah query antar antar class.

Navigability merupakan sebuah properti dari role yang menandakan bahwa mungkin untuk melakukan navigasi uni-directional pada asosiasi dari objek sumber ke objek tujuan.

b. Agregasi

Hubungan yang menyatakan “bagian dari”,

“bagian keseluruhan” atau “terdiri atas”.Suatu class atau objek mungkin atau bisa dibagi menjadi class atau objek tertentu, dimana class atau objek yang disebut kemudian merupakan bagian dari class atau objek yang terdahulu. Ada 2 jenis agregasi, yaitu:

1) Composite Aggregation

Disebut juga strong aggregation dimana objek

“bagian” tidak dapat berdiri sendiri tanpa

(59)

41

objek “keseluruhan”.Jadi, antara objek yang satunya saling terkait kuat dengan objek lainnya. Merupakan multiplicity pada satu composite dan dinotasikan dengan filled diamond. Menunjukkan bahwa composite secara tunggal memiliki the part.

2) Shared Aggregation

Merupakan multiplicity pada composite yang lebih dari 1 dan dinotasikan dengan hollow diamond. Menunjukkan bahwa the part bisa terdapat pada instance composite.

c. Generalisasi

Menggambarkan hubungan khusus dalam objek anak/child yang menggantikan objek parent/induk.Objek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada objek induk.

(60)

42

Tabel 2.4 Simbol-simbol Class Diagram

2.10. Teknologi Perangkat Lunak yang Digunakan

2.10.1. Pemrograman PHP (Personal Home Page)

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam

Simbol Keterangan

Class : 1. Class Name 2. Attributes 3. Dehaviours

Association

Generalization

Agregation

Class

1 2 3

1 *

(61)

43

Operating System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS.

PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung system manajemen Database Oracle, Microsoft Acces, Interbase, d-Base, PostgreSQL dan sebagainya.

2.10.2. Pemrograman HTML (HyperText Markup Language)

Dasar desain web yang paling umum digunakan adalah HTML. HTML adalah bahasa dari WWW yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program browser. Tiap kali kita mengakses dokumen web, maka sesungguhnya kita mengakses dokumen seseorang yang ditulis dengan format HTML. Saat ini banyak sekali HTML authoring (software yang digunakan untuk membuat atau mendesain halaman web) seperti, Macromedia Dreamweaver, MS FrontPage, Netscape Composer, dll.

2.10.3. Macromedia Dreamweaver

Dreamweaver merupakan salah satu editor web yang banyak digunakan oleh beberapa web programmer. Software ini semula dibangun oleh Macromedia, tetapi setelah diakuisisi oleh Adobe kemudian namanya berubah menjadi Adobe Dreamweaver.

Beberapa kelebihan Dreamweaver antara lain (Taufik, 2007: 32):

(62)

44

1. Pada pemrograman HTML dan XHTML tampilan situs dapat dilihat tanpa menggunakan browser sehingga memudahkan programmer untuk melakukan editing.

2. Dreamweaver mendukung pemrograman PHP, ASP, ColdFusion, JSP, CSS, Javascript, dan XML.

3. Dreamweaver dapat membantu webmaster agar lebih memahami kode-kode pemrograman.

4. Dreamweaver dapat memeriksa apabila ada kesalahan dalam penulisan sintaks.

5. Membantu dalam mengelola situs yang sedang kita buat.

Dalam menggunakan Dreamweaver tidak sesulit dalam menulis kode program. Tampilan Dreamweaver sangat user- friendly, sehingga memudahkan untuk mempelajarinya meski bagi pemula sekalipun.

Versi terkini (2009) adalah Adobe Dreamweaver CS4 dengan lisensi yang dijual (retails) per user sebesar 999 dollar untuk professional dan 199 dollar untuk mahasiswa dan anak sekolahan. Adobe mengganti nama produk dengan rebranding menjadi "Creative Suite" pada tahun 2005 yang kemudian menjelma dari Macromedia Dreamweaver MX menjadi Adobe Dreamweaver CS. Sampai saat ini Dreamweaver hanya mendukung untuk sistem operasi Windows dan Mac OS X.

(63)

45

Gambar 2.2 Macromedia Dreamweaver 1. Insert Bar

Terdiri dari tombol-tombol untuk memasukkan berbagai tipe objek, seperti gambar, tabel, layer dan lain-lain pada daerah kerja atau Document Window. Fungsi insert bar sama dengan fungsi insert pada menu atas.

2. Document Toolbar

Terdiri dari tombol-tombol untuk memilih tampilan dari Document Window. Terdapat tiga menu tampilan pada Document Toolbar, yaitu:

a. Menu Code, untuk melihat kode program

b. Menu Design, untuk melihat desain hasil pemrograman, fungsinya hampir sama dengan browser yang menampilkan interface web site (khusus untuk menampilkan HTML dan CSS)

Gambar

Gambar 4.42  : Rancangan halaman equipment request  138  Gambar 4.43  : Rancangan halaman equipment check  138
Tabel 4.16  : Usecase narrative laporan persediaan peralatan  95  Tabel 4.17  : Usecase narrative laporan transaksi peralatan masuk  96  Tabel 4.18  : Usecase narrative laporan transaksi peralatan keluar  98
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem menurut Agus Mulyanto (2009)  1.  Komponen Sistem (Components)
Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Beberapa pengertian dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dari interaksi dengan

Jika mahasiswa sudah memprogram mata kuliah Proposal Tugas Akhir namun tidak mengikuti seminar Proposal Tugas Akhir (selanjutnya disebut dengan seminar proposal TA )

Pertama peneliti mengharapkan kepada para pembaca yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah Iran pada umumnya, untuk lebih memfokuskan pada

Penggunaan khamir S.cerevisiae sebagai inokulan pakan dapat meningkatkan kecernaan zat makanan pakan itu, dan bila diberikan pada ayam akan mampu bekerja sebagai mikroba

PRT 5 merupakan rock type dengan sifat aliran terburuk pada interval penelitian. PRT ini memiliki porositas yang cukup bervariasi berkisar antara 2-10% dengan rata-rata 4.40%

MUNDU GEMPOL SEDONG GEGESIK 13.00 - 16.00 WIB HARI 08.00 - 12.00

penelitian Edris (2009) yang menyatakan bahwa brand ambassador berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Meningkatkan brand ambassador akan dapat

Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga tesis dengan judul KAJIAN DAMPAK KEBISINGAN (DALAM LINGKUNGAN PABRIK) TERHADAP