• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

Pemanfaatan CHSE dengan Menerapkan Protokol Kesehatan Pengunjung

Museum

Oleh:

Siti Nurlela, M.Kom (202010205) Maruloh, M.Kom (201809114) Norma Yunita, M.Kom (201309492) Arif Hidayat, SS, M.Hum (201203388)

Fajar Sarasati, S.Kom (201911390) Supriatna (11180221) Muhamad Ilham (11180311)

Daru Riono (11180536) Rio Prayudha (11180238) Timotius Liu Sianturi (11180096)

Nadhifa Nur Fajria (11180441) Widia Ningsih (11180025)

Rini Agustira (11180221) Ade Meliyani (11180327) Putri Chyntia (11180030)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS NUSA MANDIRI AGUSTUS

(2)

ii

(3)

iii

RINGKASAN

Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang mengalami permasalahan dengan adanya penutupan destinasi wisata (museum) dimasa pandemic Covid-19 sehingga menyebabkan penurunan jumlah pengunjung, selain itu pihak museum juga kurangnya persiapan menghadapi kesulitan-kesulitan selama masa pandemi ini dengan adanya pembatasan pengunjung massal. Maka dari itu kelompok pengabdian masyarakat Universitas Nusa Mandiri memberikan pengetahuan mengenai metode penerapan protocol kesehatan bagi pengunjung museum berbasis CHSE. Hal ini diharapkan dapat membantu pengurus AMI untuk dapat menerapkan metode protokol kesehatan dilingkungan museum dengan tujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 dan mencegah munculnya cluster Covid baru di Indonesia.

(4)

iv

2. DAFTAR ISI

Table of Contents

COVER ... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN... i

RINGKASAN ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Analisis Situasi ... 1

1.2. Identifikasi Masalah Mitra ... 3

1.3. Solusi Permasalahan ... 3

1.4. Pelaksanaan Kegiatan ... 3

BAB II METODE PENGABDIAN MASYARAKAT ... 8

BAB III HASIL KEGIATAN ... 6

3.1. Manfaat Yang Dicapai ... 6

3.2. Luaran Yang Diperoleh ... 6

BAB IV REALISASI BIAYA ... 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 9

5.1. Kesimpulan ... 9

5.2. Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(5)

1

3. BAB I PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Asosiasi Museum Indonesia (AMI) merupakan perkumpulan museum di seluruh Indonesia yang sebelumnya bernama Badan Musyawarah Museum Indonesia (BMMI). Nama AMI disepakati pada musyawarah Nasional II BMMI 12-14 Juli 2004 di Cisarua, Bogor. Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh museum-museum di Indonesia khususnya selama Pandemi Covid-19 di Indonesia adalah menurunnya jumlah pengunjung yang diakibatkan karena penutupan destinasi wisata tak terkecuali berbagai museum di Indonesia sebagai upaya pencegahan adanya cluster baru penyebaran covid-19 yang digalakkan oleh pemerintah [1].

Selain itu pihak museum juga kurangnya persiapan menghadapi kesulitan-kesulitan selama masa pandemi ini. Selama pandemi, museum membatasi pengunjung massal ke museum, sehingga beberapa pengunjung hanya menjadikan museum sebagai wisata seperti mendokumentasikan, melihat koleksi hanya sekilas, sehingga pengunjung pulang tanpa oleh-oleh ilmu [2].

Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang berpusat di Gedung Koordinator Anjungan Daerah dan Museum Taman Mini Indonesia Indah terletak di Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur, 13560.

(6)

2

Gambar I.2 Pimpinan Nasional AMI

Gambar I.3 Denah Lokasi Gedung Koordinator Anjungan Daerah dan Museum TMII

1.2. Identifikasi Masalah Mitra

(7)

3

1. Penutupan destinasi wisata (museum) dimasa pandemic Covid-19 sehingga menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.

2. Pihak museum juga kurangnya persiapan menghadapi kesulitan-kesulitan selama masa pandemi ini. Selama pandemi, museum membatasi pengunjung massal.

1.3.Solusi Permasalahan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Asosiasi Museum Indonesia (AMI) dapat diselesaikan dengan berbagai solusi, diantaranya dengan memberikan pengetahuan baru kepada anggota AMI mengenai metode sertifikasi tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE.

Detail mengenai solusi permasalahan dapat dirincikan pada tabel berikut:

Tabel 1. Solusi Permasalahan

Permasalahan Solusi Keterangan

Menurunnya jumlah pengunjung yang diakibatkan karena penutupan destinasi wisata khususnya museum

Sosialisasi pemanfaatan metode sertifikasi tempat wisata dalam penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE

Pengurus AMI atau pihak museum mulai menerapkan panduan CHSE di era new normal sehingga museum mulai dibuka dengan mengikuti protokol kesehatan yang sesuai dengan panduan CHSE. Kurangnya kesiapan pihak

museum dalam menghadapi kesulitan dimasa pandemic, dengan adanya pembatasan pengunjung massal ke museum

Memberikan arahan panduan sertifikasi CHSE untuk pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan museum selama masa pandemic.

Pengurus AMI atau pihak museum menjadi semakin paham penerapan protokol kesehatan dilingkungan tempat wisata dengan panduan yang benar.

1.4. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Sosialisasi interaktif mengenai penggunaan metode CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) kepada pengurus Asosiasi Museum Indonesia (AMI) dalam penerapan protocol kesehatan di lingkungan museum, dan diakhir sesi pihak AMI melakukan tanya jawab kepada tutor.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diadakan pada: Hari : Sabtu

(8)

4

Tanggal : 13 Maret 2021 Waktu : 09.00-12.00 WIB Tempat : Aplikasi Zoom Meeting

https://us02web.zoom.us/j/82319828323?pwd=ZE54NmU3bU9IUUpBcVFxb 2dDb3Q1UT09

Meeting ID: 823 1982 8323 Passcode: 13032101

Adapun rincian pelaksanaan pengabdian masyarakat sebagai berikut:

Tabel 2. Rincian Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Tanggal Keterangan

1 Persiapan 12 Maret 2021 Persiapan Pengabdian Masyarakat

2 Pelaksanaan 13 Maret 2021

Pelatihan Pemanfaatan Pemanfaatan CHSE dengan Menerapkan Protokol Kesehatan Pengunjung Museum

3 Penutup 14 Maret 2021 Pembuatan Laporan Kegiatan

Target Peserta

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 27 orang pengurus Asosiasi Museum Indonesia (AMI)

Susunan panitia pengabdian masyarakat, adalah sebagai berikut: Penanggung Jawab : Dr. Dwiza Riana, S.Si, MM, M.Kom Ketua Pelaksana : Siti Nurlela, M.Kom

Koordinator Tutor : Maruloh, M.Kom Anggota : Norma Yunita, M.Kom Arif Hidayat, SS.M.Hum Fajar Sarasati, S.Kom

Supriatna

Muhamad Ilham Daru Riono Rio Prayudha

Timotius Liu Sianturi Nadhifa Nur Fajria

(9)

5

Widia Ningsih Rini Agustira Ade Meliyani Putri Chyntia

(10)

6

4. BAB II

METODE PENGABDIAN MASYARAKAT

Metode pengabdian masyarakat disini merupakan pola, urutan atau tahapan yang dilakukan dalam menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat. Adapun tahapan-tahapan yang perlu diikuti antara lain:

1. Analisa situasi mitra/masyarakat

Pada tahap awal ini akan diadakan analisis terhadap siatuasi yang terjadi dilingkungan mitra yang akan dijadikan objek pengabdian

2. Identifikasi masalah

Selanjutnya pada tahap identifikasi masalah, berdasarkan hasil analisa mitra/masyarakat maka akan ditemukan berbagai permasalahan yang dialami mitra dan kemudian permasalahan tersebut dirumuskan untuk selanjutnya ditangani.

3. Menentukan atau merencanakan solusi pemecahan masalah

pada tahap perencanaan solusi pemecahan masalah dengan merumuskan tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Rencana tahapan pemecahan masalah, meliputi: a. Mencari alternative pemecahan terbaik b. Memilih salah satu alternative yang terbaik

Pemecahan masalah disesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan dipilih yang paling banyak memberikan keutungan serta paling sedikit dampak negative atau kerugian yang dihasilkan.

4. Pendekatan social

Pada tahap ini dilakukan pendekatan dengan mitra atau masayarakat yang akan dijadikan objek pengabdian. Mitra sebisa mungkin dilibatkan dalam kegiatan termasuk dalam proses perencanaan.

5. Pelaksanaan kegiatan

Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berbagai penetapan yang harus direncanakan sebelumnya, diantaranya: a. Penetapan metode kegiatan yang akan dilaksanakan

b. Penetapan waktu pelaksanaan kegiatan c. Penetapan tempat pelaksanaan

(11)

7

d. Penetapan pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam kegiatan 6. Evaluasi kegiatan dan pelaporan

Pada tahap ini akan dilaksanakan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, pada tahap ini pula akan dilakukan pelaporan hasil kegiatan pengabdian masyarakat, meliputi apakah solusi yang ditawarkan cukup efektif untuk menangani permasalahan yang dialami mitra/masyarakat.

Sedangkan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara daring dengan menggunakan media Aplikasi Zoom Meeting yang dilaksanakan mulai pukul 09.00-12.00 WIB.

Dalam penyampaian materi CHSE kepada anggota atau pengurus Asosiasi Museum Indonesia (AMI) nantinya akan dijelaskan dengan menggunakan media power point (PPT) yang akan disampaikan oleh tutor.

Rincian kegiatan pelatihan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi:

Tabel 4. Rincian Kegiatan Pelatihan

No Waktu Acara Pengisi

1 09.00-09.15 Welcome Guest & Opening MC 2 09.15-09.30 Sambutan Ketua Pelaksana Ketua Pelaksana 3 09.30-09.45 Sambutan Perwakilan AMI Perwakilan AMI 4 09.45-11.00 Materi Pelatihan CHSE Mentor 5 11.00-11.45 Tanya Jawab Peserta

(12)

8

5. BAB III HASIL KEGIATAN

3.1.Manfaat Yang Dicapai

Pengabdian masyarakat ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada anggota Asosiasi Museum Indonesia (AMI) untuk memanfaatkan metode protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) di museum-museum dengan tujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 kluster museum. Selain itu anggota AMI juga memahami panduan sertifikasi pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan museum serta harapan terbesar dapat menekan penyebaran Covid-19 dan mencegah munculnya cluster baru di Indonesia.

3.2.Luaran Yang Diperoleh

Luaran utama dari pengabdian masyarakat ini adalah berupa press release berita yang sudah diterbitkan di website lppm.nusamandiri.ac.id dengan url http://lppm.nusamandiri.ac.id/dosen-

dan-mahasiswa-Universitas-nusa-mandiri-adakan-sosialisasi-pengadaan-chse-untuk-asosiasi-museum-indonesia.

6. BAB IV REALISASI BIAYA

4.1. Realisasi Biaya

Berikut realisasi biaya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, meliputi:

(13)

9

No Uraian Qty Harga Jumlah

1. Akomodasi (Perjalanan/Penginapan)

a. Kuota Internet peserta, tutor dan anggota 1)

42 Rp. 50.000,00 Rp. 2.100.000,00

Subtotal Rp. 2.100.000,00

2. Peralatan

a. Pembuatan Proposal & laporan pengabdian (print & jilid)

2 Rp. 30.000,00 Rp. 60.000,00

b Biaya Panduan CHSE untuk peserta dari AMI

27 Rp. 10.000,00 Rp. 270.000,00

Subtotal Rp. 330.000,00

3. Perlengkapan & Makanan

a. Desain Background Zoom 1 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00 b. Souvenir untuk AMI 1 Rp. 290.000,00 Rp. 290.000,00

Subtotal Rp. 340.000,00

4. Biaya Lain-lain

a. Biaya listrik selama pelatihan 2) 42 Rp. 10.000,00 Rp. 420.000,00

b. Biaya E-Sertifikat peserta 27 Rp. 10.000,00 Rp. 270.000,00

Subtotal Rp. 690.000,00

Total Rp. 3.460.000,00

Keterangan:

1) Kuota internet untuk 42 orang terdiri dari (15 anggota + 27 peserta)

2) Biaya Listrik digunakan selama pelatihan berlangsung yakni 3 jam (09.00-12.00 WIB) untuk seluruh peserta, anggota dan tutor.

(14)

10

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pada anggota Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini, kesimpulan yang didapat antara lain:

1. Menurunnya jumlah pengunjung pada museum, dikarenakan adanya pandemi covid-19. Oleh karena itu diperlukan penerapan protocol Kesehatan. Salah satunya protokol kesehatan berbasis CHSE

2. Protocol kesehatan berbasis CHSE merupakan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

3. Peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yaitu anggota Asosiasi Museum Indonesia (AMI) sangat antusias untuk mendapatkan sosialiasi Protokol kesehatan berbasis CHSE

4. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dapat berjalan lancar karena kerjasama yang baik antara Panitia dan Peserta Pengabdian Masyarakat

5.2.Saran

Saran yang dapat disampaikan setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah :

1. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan pihak Aosiasi Museum Indonesia (AMI) mampu menerapkan protocol kesehatan berbasis CHSE, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman untuk berkunjung ke museum

2. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dapat dilaksanakan secara berkelanjutan terhadap suatu mitra sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian masyarakat.

7. DAFTAR PUSTAKA

(15)

11

Indonesia, 2020.

https://mediaindonesia.com/megapolitan/371630/ini-daftar-tempat-wisata-dan-museum-yang-tutup-di-jakarta.

[2] U. Ciputra, “iTalk Work from Museum,” uc.ac.id, 2020. https://www.uc.ac.id/library/italk-work-from-museum/. LAMPIRAN 1. Dokumentasi

(16)

12

(17)

13

3. Absensi Panitia

(18)

14 1 Siti Nurlela 2 Maruloh 3 Norma Yunita 4 Arif Hidayat 5 Fajar Sarasati 6 Supriatna 7 Muhamad Ilham 8 Daru Riono 9 Rio Prayudha

10 Timotius Liu Sianturi

11 Nadhifa Nurfajria

12 Widia Ningsih

13 Rini Agustira

14 Ade Meliyani

(19)

15

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

Gambar

Gambar I.1 Tampak Depan Gedung Koordinator Anjungan Daerah dan Museum TMII
Gambar I.3 Denah Lokasi Gedung Koordinator Anjungan Daerah dan Museum TMII
Tabel 1. Solusi Permasalahan
Tabel 2. Rincian Pelaksanaan Kegiatan
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada tugas akhir ini memiliki batasan masalah antara lain, menggunakan ember dengan ketinggian 32 cm, lebar atas 32 cm, dan lebar bawah 26 cm sebagai media penampung air

Ambient media merupakan salah satu strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan feeling dan mood konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika

bahwa pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika dengan microsoft mouse mischieff dapat meningkatkan nilai hasil belajar. Hal itu menunjukkan

Representasi visual dari graf dinyatakan berupa objek sebagai noktah (titik) atau bulatan, sedangkan hubungan antara objek-objek dinyatakan dengan garis. Penggunaan Teori

Solusi: Dengan adanya kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan Siswa/i akan mengetahui pentingnya pengetahuan tentang kearifan lokal budaya Indonesia dan dapat

Berdasarkan paparan latar belakang, maka permasalahan yang diusulkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan

Dari masalah yang teridentifikasi, maka dapat dirumuskan masalah yang hendak diselesaikan dalam pengabdian pada masyarakat adalah bagaimana memberikan pengetahuan tentang