0 PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENYUSUNAN LK SEBAGAI ACUAN PELAPORAN PAJAK UMKM COFFEE SHOP
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
1 DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
Abstrak ... 2
BAB I. PENDAHULUAN ... 3
1.1 Analisis Situasi ... 3
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian ... 4
1.4 Manfaat Kegiatan Pengabdian ... 5
BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.2 Solusi dan Luaran ... 7
BAB III. METODE PENELITIAN ... 8
3.1 Metode Kegiatan... 8
3.2 Rancangan Evaluasi ... 8
BAB IV. PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN ... 10
4.1 Personalia Pengusul ... 10
BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ... 11
5.1 Jadwal kegiatan ... 11
5.2 Rencana Anggaran Belanja ... 11
Daftar Pustaka ... 12
2 ABSTRAK
UKM merupakan salah satu penyokong perekonomian terbesar Indonesia saat ini.
Baik dari segi penyeida lapangan kerja maupun dari potensi pajak UKM. Namun UKM tidak peka terhadap kebutuhan penyusunan laporan keuangan bagi UKM.
Dengan menyusun laporan keuangan, UKM dapat mengukur kinerjanya dan dapat dijadikan sebagai dasar pelaporan pajak. Hal ini mengakibatkan daerah belum maksimal dalam memperoleh pendapatan daerah dari sektor pajak. Dengan memberikan pendampingan penyusunan laporan keuangan sebagai dasar pelaporan pajak, diharapkan daerah dapat memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak.
Target pengabdian ini adalah UKM coffee shop. Coffee shop memiliki jumlah yang tinggi di setiap daerah. Hal ini dikarenakan coffee shop menawarkan menu pilihan yang bervariasi dengan harga terjangkau, sehingga dapat menarik minat anak muda untuk semakin sering berkunjung. Selain itu, coffee shop memiliki pangsa pasar yang luas, bukan hanya anak muda, bahkan orang tua pun banyak yang berminat pada variasi olahan coffee shop yang ditawarkan.
Kata kunci: laporan keuangan, UMKM, coffee shop, pajak.
3 BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Era globalisasi membawa dampak pertumbuhan yang cukup pesat di berbagai daerah. Pertumbuhan tersebut ditandai oleh tiga hal. Pertama, jumlah pengangguran dan setengah menganggur yang besar dan semakin meningkat.
Kedua, proporsi tenaga kerja yang bekerja pada sektor industri di kota hampir tidak dapat bertambah dan mungkin semakin berkurang. Ketiga, jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya sudah begitu pesat sehingga pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan, perumahan, dan transportasi yang memadai. Ketiga hal tersebut menjadi ciri khas dari setiap kota yang mengalami pertumbuhan kegiatan ekonomi dengan cepat. Keadaan tersebut menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin ketat. Dalam merespon keadaan seperti ini diperlukan keterlibatan dari berbagai pihak, baik perusahaan, individu, maupun sektor-sektor produktif lainnya seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menurut Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yaitu suatu entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih antara Rp. 200.000.000,- sampai dengan Rp.
10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan bersih tahunan sekitar Rp. 1.000.000.000,-. Persentase jumlah usaha kecil dan menengah menurut Kamar Dagang Indonesia (KADIN) adalah sebesar 99 % dari total unit usaha yang ada di Indonesia, angka tersebut setara dengan 51,26 juta unit usaha. UKM mempunyai peran yang paling penting dalam menggerakkan perekonomian nasional dengan menyumbang 53 % dari PDB Indonesia pada tahun 2009. Selain itu, sektor industri kecil dan menengah memiliki kontribusi yang nyata bagi pengatasan masalah pengangguran dan masalah perekonomian kawasan perkotaan. ILO melaporkan bahwa 60% buruh di kota-kota negara berkembang diserap oleh sektor informal dan kegiatan pada usaha kecil dan menengah (UKM). Dilaporkan juga bahwa peran sektor UKM sangat penting karena mampu menciptakan pasar-pasar, mengembangkan perdagangan, mengelola sumber alam, mengurangi kemiskinan, membuka lapangan kerja, membangun masyarakat dan menghidupi keluarga mereka tanpa
4 kontrol dan fasilitas dari pihak pemerintah daerah yang memadai (ILO, 1991 dan Reddy et.al., 2002).
Oleh karena itu, UKM yang memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian nasional, harus memiliki pengetahuan tentang laporan keuangan.
Dengan pengetahuan tentang laporan keuangan, UKM dapat menyusun laporan keuangannya sendiri dan dapat mengukur kinerja usahanya. Selain itu, laporan keuangan dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaporan pajak UKM.
UKM coffee shop saat ini telah menjadi trend di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan gaya hidup anak muda saat ini yang disebut generasi milenial, menjadikan coffee shop sebagai tempat berkumpul yang wajib dengan teman.
Coffee shop juga dapat menawarkan berbagai fasilitas berkumpul yang menjadikannya lebih menarik bagi konsumen. Didukung dengan makanan dan minuman yang dijual dengan harga terjangkau, terutama bagi mahasiswa dan pelajar.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut:
a. Semakin banyaknya UKM coffee shop
b. Kurang sadarnya UKM tentang laporan keuangan dan pajak c. Belum optimalnya pendapatan asli daerah dari UKM
Dari masalah yang teridentifikasi, maka dapat dirumuskan masalah yang hendak diselesaikan dalam pengabdian pada masyarakat adalah bagaimana memberikan pengetahuan tentang penyusunan laporan keuangan sebagai dasar pelaporan pajak.
1.3. Tujuan Kegiatan Pengabdian Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan tentang laporan keuangan 2. Memberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan 3. Memberikan pelatihan pelaporan pajak
5 1.4. Manfaat Kegiatan Pengabdian
1. Memiliki keahlian penyusunan laporan keuangan
2. Meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor UKM coffee shop
3. Meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak
6 BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Kajian Pustaka
Menurut Harahap (2013 : 105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan. Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia(2015) dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 1 dikemukakan bahwa Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai caramisalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Menurut Mardiasmo (2016:3) Pajak merupakan iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara yangmasuk dalam kas negara yang melaksanakan pada undang-undang serta pelaksanaannya dapat dipaksaaan tanpa adanya balas jasa.
Iuran tersebut digunakan oleh negara untuk melakukan pembayaran atas kepentingan umum.untuk melakukan pembayaran atas kepentingan umum (mardiasmo, 2016:3).Unsur ini memberikan pemahaman bahwa masyarakat dituntut untuk membayar pajaksecara sukarela dan penuh kesadaran sebagai warganegara yang baik. Penerimaan pajak adalah merupakan sumberpenerimaan yang dapat diperoleh secara terus –menerus dan dapat dikembangkan secara optimal sesuai kebutuhan pemerintah serta kondisi masyarakat. Menurut Prof. Dr.
Rochmat Soemitro, SH, dalam buku Perpajakan Edisi Revisi 2013 (2013:1) menjelaskan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang- undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbul
7 (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
2.2 Solusi dan Luaran
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dapat dilakukan berbagai pemecahan masalah sebagai berikut;
a. Memberi pengetahuan tentang laporan keuangan dan pentingnya laporan keuangan bagi UKM
b. Memberikan pengetahuan penyusunan laporan keuangan dan pelaporan pajak UKM
8 BAB III . METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Kegiatan
Metode kegiatan pengabdian yang akan dilakukan dengan beberapa cara sehingga pemahaman peserta kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan tentang laporan keuangan dan dapat digunakan dalam pengelolaan keuangan coffee shop.
Berikut beberapa cara yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian:
1. Ceramah. Metode yang digunakan untuk memberikan motivasi tentang pentingnya perempuan dalam perekonomian melalui metode ceramah. Materi yang disampaikan dimulai dengan memberikan pengetahuan tentang laporan keuanga, laporan keuangan untuk UKM, dan pelaporan pajak.
2. Praktik. Metode ini digunakan untuk mempraktekan menyusun laporan keuangan dan pelaporan pajak.
3. Diskusi. Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan kendala yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan dan pelaporan pajak.
3.2 Rancangan Evaluasi
Untuk menilai keberhasilan program kegiatan ini adalah : 1. 80% peserta yang diundang hadir dalam pelatihan.
2. Terlaksananya seluruh kegiatan pelatihan kewirausahaan
3. 40% peserta mampu menyusun laporan keuangan dan melaporkan pajak usahanya
4. Pernyataan kepuasan dari peserta pelatihan, dan pemerintah setempat.
9 Gambar 1. Diagram Alir Pengabdian
Kajian Literatur
Identifikasi Masalah dan Penentuan solusi (penyusunan laporan keuangan dan pelaporan pajak)
Pelaksanaan:
Survei Awal Mendokumentasika n data Laporan
Keuangan Pelatihan
Simpulan dan penyusunan naskah artikel
Penyajian artikel pada konferensi nasional (SINT- 4)/internasional
10 BAB IV. PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN
4.1 Personalia Pengusul
Tim pengabdian kepada masyarakat terdiri dari:
Ketua
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan
Tugas dalam pengabdian : Merancang dan mempersiapkan materi pelatihan Anggota (1)
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan
Tugas dalam pengabdian : Mengkoordinir pelaksanaan pelatihan penyusunan Laporan Keuangan dan pelatihan pajak
11 BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Jadwal Kegiatan
5.2 Rencana Anggaran Belanja
No Komponen Biaya Jumlah Persentase
Maksimum
1 Pengadaan alat dan bahan Rp. 6.000.000 30%
2 Travel Expenditure Rp. 3.000.000 15%
3 ATK/BHP Rp. 4.000.000 20%
4 Laporan/Diseminasi/Publikasi Rp. 7.000.000 35%
5 Jumlah anggaran Rp. 20.000.000 100%
NO. KEGIATAN BULAN KE - 1 2 3 4 5 6
1. Persiapan dan pertemuan awal tim pengabdian, penetapan jadwal kerja dan pembagian kerja tim pengabdian
X
2. Survey awal x
3. Kegiatan pelatihan pemberdayaan perempuan dan
pengembangan keahlian membuat makanan x x x
4. Penyusunan laporan hasil pengabdian x X
5. Penggandaan, pengiriman laporan hasil pengabdian,
submisi ke jurnal atau seminar ilmiah X
12 DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma.2000, Kewirausahaan, Alpabeta, Bandung
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 11.
Rajawali Pers: Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta
Indra Ismawan, 1999. Resiko Ekologis di Balik Pertumbuhan Ekonomi, Cet-1.
Media Presindo. Yogyakarta.
Karl T. Ulrich dan Steven D Eppinger, 2004. Product Design and Development.
3rd ed. Mc Graw Hill., New York.
Kartasasmita , ginanjar. 1995. Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Studi Pembangunan ITB bandung.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2016. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Mubyartao.2000, Membangun Sistim Ekonomi, Yogjakarta: BPFE UGM.
Randy R Wrihatnolo dan Riant Nugroho Dwijowoto.2007,Management
Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta. PT. Gramedia
Rochmat Soemitro. 2013. Asas dan Dasar Perpajakan. Bandung.
Sonny Keraf A., 2014. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. cet- 5.
Kanisius. Yogyakarta