• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN. Kata kunci : Cacing nematoda, Kuda, Prevalensi, Kecamatan Moyo Hilir, Uji apung. SUMMARY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN. Kata kunci : Cacing nematoda, Kuda, Prevalensi, Kecamatan Moyo Hilir, Uji apung. SUMMARY"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN

Kuda di daerah Sumbawa memiliki peran penting baik dalam bidang budaya maupun bidang ekonomi. Kesehatan kuda sesuai perannya harus diperhatikan dengan baik. Kuda dapat terserang penyakit baik penyakit infeksius maupun non-infeksius. Salah satu penyakit yang dapat menyerang kuda adalah cacingan. Salah satu cacing yang dapat menyerang kuda adalah cacing Nematoda Cacing nematoda yang biasa teridentifikasi pada saluran pencernaan kuda antara lain: cacing tipe Strongyl, Parascaris equorum, Oxyuris equi, Strongyloides westeri, Habronem muscae, Cyasthostomes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing nematoda serta mengidentifikasi cacing nematoda yang menginfeksi saluran pencernaan kuda di Kecamatan Moyo Hilir.

Penelitian ini menggunakan sampel feses segar yang diambil di padang pengembalaan di Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa. Jumlah sampel yang digunakan adalah 100 sampel. Sampel diperiksa dengan metode uji apung dan diidentifikasi telur berdasarkan morfologi.

Hasil pemeriksaan 100 sampel, ditemukan 87 sampel positif terinfeksi cacing nematoda dengan angka prevalensi sebesar 87%. Setelah dilakukan identifikasi telur lebih lanjut, kuda-kuda ini terinfeksi cacing tipe strongyl 87%, Oxyuris equi 34%, Parascaris equorum 4%.

Kata kunci : Cacing nematoda, Kuda, Prevalensi, Kecamatan Moyo Hilir, Uji apung. SUMMARY

Horse in Sumbawa region has an important role both in the field of culture or economics. Horse health through its function must be considered as well. The horse may be developing both diseases infectious or non-infectious. One disease that can attack the horse is intestinal worms. One worm can attack the Nematode worm Worms a horse is a nematode commonly identified on the horse's digestive tract, among others: the worm type Parascaris equorum, Strongyl, Oxyuris equi, Strongyloides westeri, Habronema muscae, Cyasthostomes. This research aims to know the prevalence of worm infections of nematodes and nematode worm identify species that infects the gastrointestinal tract of the horse in district of Moyo Hilir.

This research uses fresh stool samples taken in the field district of the Moyo Hilir Sumbawa district. The number of samples used is 100 samples. Samples inspected with buoyancy and test methods identified eggs based on morphology.

The results of 100 samples, found 87 positive samples infected with the nematode worm prevalence of 87%. After a further egg identification, these horses infected with the worm type strongyl 87%, Oxyuris equi 34%, and Parascaris equorum 4%.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

RINGKASAN ... v

SUMMARY ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Letak dan Kondisi LAR Kecamatan Moyo Hilir ... 4

2.2 Kuda ... 5 2.3 Nematoda ... 6 2.3.1 Strongylus spp ... 7 2.3.2 Habronema muscae ... 8 2.3.3 Oxyuris equi ... 9 2.3.4 Parascaris equorum ... 10 2.3.5 Strongyloides westeri ... 11 2.3.6 Triodontophorus spp ... 11 2.3.7 Cyathostomes spp ... 12

2.4 Diagnosa Cacing Nematoda ... 12

2.5 Pencegahan dan Pengobatan ... 13

2.6 Kerangka Konsep... 14

BAB III MATERI DAN METODE 3.1 Materi Penelitian ... 16

(3)

3.1.1 Objek Penelitian... 16

3.1.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 16

3.2 Metode Penelitian... 16

3.2.1 Rancangan Penelitian ... 16

3.2.2 Pengambilan Sampel ... 16

3.3 Prosedur Penelitian... 17

3.3.1 Cara Pengambilan Sampel ... 17

3.3.2 Pemeriksaan Sampel ... 18

3.3.3 Identifikasi Telur Cacing... 18

3.3.4 Prevalensi ... 18

3.4 Analisis Data ... 18

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil... 19

4.2 Pembahasan ... 19

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 22

5.2 Saran ... 22

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuda (Equus caballus) merupakan salah satu mamalia dari genus equus yang telah lama dijadikan sebagai hewan ternak. Kuda memiliki nilai ekonomis, memegang peranan penting sebagai alat transportasi, dan dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala. Kuda memiliki peranan penting dalam perubahan kemajuan zaman. Kuda di zaman yang modern ini banyak dipergunakan sebagai hewan pacu, parade ataupun dalam bidang olahraga berkuda show jumping (equistarian), walaupun di beberapa daerah kuda juga digunakan sebagai sumber makanan dan dimanfaatkan air susunya.

Selama ini Kabupaten Sumbawa telah dikenal sebagai salah satu penghasil ternak di Indonesia. Selain kegiatan bercocok tanam, kegiatan berternak di Kabupaten Sumbawa merupakan kegiatan yang menonjol. Kabupaten Sumbawa terdapat potensi ternak yang baik, salah satunya adalah kuda lokal Sumbawa. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2917/kpts/OT.140/6/2011 kuda Sumbawa merupakan salah satu rumpun kuda lokal Indonesia yang berbeda dengan rumpun kuda lain di Indonesia. Kuda lokal Sumbawa mempunyai bentuk tubuh yang tidak begitu besar, tetapi daya tahan terhadap penyakit baik.

Secara umum kuda di Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa memiliki beberapa kegunaan bagi masyarakat baik di bidang ekonomi maupun bidang kebudayaan. Dalam bidang ekonomi kuda Sumbawa banyak di perjual-belikan hingga keluar daerah, sementara kegunaan dalam bidang kebudayaan kuda lokal Sumbawa memiliki fungsi seperti: sebagai kuda pacu, yang merupakan salah satu kegiatan kebudayaan unik yang ada di Sumbawa. Walaupun kuda Sumbawa memiliki tubuh yang tidak begitu besar, tetapi kuda Sumbawa memilki kecepatan yang baik. Kegunaan lain yaitu sebagai penghasil susu, Menurut Laili et al., (2014) susu kuda Sumbawa memiliki keistimewaan yaitu tahan terhadap kontaminasi mikroorganisme pembusuk sehingga susu ini lebih tahan lama, selain itu Hermawati et al.,(2004) melaporkan bahwa susu kuda Sumbawa mempunyai

(5)

aktivitas antimikroba yang sangat kuat. Fungsi lain yaitu sebagai alat transportasi untuk mengangkut barang ke tempat yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Kuda di wilayah tertentu digunakan sebagai alat untuk membantu kegiatan panen dalam bidang pertanian.

Sistem pemeliharaan kuda di kecamatan Moyo Hilir dilakukan dengan sistem tradisional atau dikenal dengan sistem lar, yaitu dengan melepas ternak kepadang pengembalaan (Pertiwi, 2007). Sistem lar sudah ada sejak zaman dahulu di Kabupaten Sumbawa. Menurut Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Sumbawa pada tahun 2001 terdapat lar seluas 67.889 ha dan di Kec. Moyo Hilir terdapat lar seluas 750 ha. Hal ini dikarenakan wilayah Kec. Moyo Hilir didukung banyak padang pengembalaan rumput. Dengan menggunakan sistem lar ini maka tingkat infeksi terhadap penyakit lebih besar, khususnya penyakit cacing. Hal ini disebabkan karena dalam pengembalaannya kuda mencari makanan bersama dengan kuda-kuda yang lain sehingga memungkinkan untuk memakan rumput yang tercemar oleh feses dari kuda terinfeksi.

Setiawan et al.,(2014) dalam penelitiannya menyebutkan beberapa cacing yang menginfeksi pencernaan kuda yaitu Triondontophorus spp, Parascaris equorum, Strongyloides westeri, Oxyuris equi, Strongylus spp, Parascaris equorum yang tersebar dari lambung sampai usus besar. Dalam penelitiannya Setiawan et al.,(2014) melaporkan bahwa prevalensi infeksi cacing nematoda pada kuda penarik cidomo di kecamatan Selong, Lombok Timur yaitu: Stongylus spp (76%), Cyathostomes (56%), Triodontophorus spp (32%), Strongyloides westeri (12%), Oxyuris equi (6%), Parascaris equorum (2%). Penelitian lain melaporkan dari 25 sample feses kuda yang diambil di salah satu peternakan di Nigeria didapatkan terinfeksi cacing Strongylus spp 6(24%), Oxyuris equi 2(8%), Dictyocaulus spp 22(80%), Strongyloides spp 4(16%), dan Parascaris equorum

2(8%) (Umar et al., 2013). Dalam penelitiannya umar et al., (2013) juga melaporkan bahwa umur dan jenis kelamin juga ikut mempengaruhi seberapa

besar infeksi cacing pada kuda.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini penting dilakukan karena hingga saat ini belum ada informasi ilmiah tentang cacing nematoda pada saluran pencernaan kuda lokal di Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Berapa besar prevalensi infeksi cacing nematoda saluran pencernaan kuda di Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa Besar ?

2. Jenis cacing nematoda apa saja yang menginfeksi saluran pencernaan kuda di Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa Besar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing nematoda saluran pencernaan kuda di Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa Besar.

2. Untuk mengidentifikasi jenis cacing nematoda yang menginfeksi saluran pencernaan kuda di Kec. Moyo Hilir, Kab. Sumbawa Besar.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang cacing nematoda pada kuda lokal Sumbawa sehingga memudahkan untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang lebih terarah.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis penelitian ialah (1) pelengkungan cabang dan taraf dosis pupuk kandang yang memberikan pengaruh pada transisi pertumbuhan vegetatif ke generatif tanaman jeruk keprok

Dengan menggabungkan layanan bimbingan kelompok dan teknik sosiodrama dapat menjadi salah satu cara untuk dapat membantu siswa dalam meningkatkan solidaritas kepada

One Piece 349 (Thriller Bark, Gekko Moria Arc) - Luffy in an Emergency!. The Livi ng Place of the

Hasil pelaksanaan program P2M ini diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai masukan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas Buleleng I yang dapat digunakan sebagai bahan

4 Stock Picks HRUM 1960‐2200. 

1). Dinamis; organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu

Menr Menrnkan a nkan angka ke ngka kesaki sakitan "eny tan "enyakit be akit berbasis l rbasis lingk ingknga ngan n

Aplikasi web yang bekerja dengan Ajax, bekerja secara asynchronously yang berarti mengirim dan menerima data dari user ke server tanpa perlu