• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Olahraga Bolavoli. matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Olahraga Bolavoli. matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Olahraga Bolavoli

Cabang olahraga bola voli sudah lama dikenal masyrakat Indonesia.Dalam kurikulum 1994 untuk sekolah lanjutan tingkat pertama yangdisempurnakan dikatakan bahwa: “Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah matapelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan, yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan kegiatan jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang.” Salah satu tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah lanjutan tingkat pertama adalah: “Meningkatkan kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak dasar olahraga bolavoli yang benar. Sebagai cabang olah raga permainan, bola voli merupakan salahsatu bahan pelajaran dalam pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah lanjutan tingkat pertama.”

Olahraga bola voli adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu dalam tiap lapangan dan dipisahkan oleh net. Di sana terdapat perbedaan versi untuk keadaan yang spesifik serta mendapatkan kepandaian yang beranekaragam dalam pertandingan itu kepada siapa saja.

(2)

Tujuan dari pertandingan adalah melewatkan bola diatas net agar jatuh menyentuh lantai daerah lawan dan mencegah dengan upaya gara bola yang sama (dilewatkan) tidak menyentuh lantai dalam lapangan sendiri. Regu dapat memainkan 3 kali pantulan untuk mengembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan block).

Bola dinyatakan dalam permaian dengan satu seri, pukulan bola oleh server melewati di atas net ke daerah lawan. Permainan bola voli di udar (rally) berlangsung secara teratur sampai bola tersebut menyentuh lantai ”bolakeluar” atas satu regu mengembalikan bola secara sempurna. Dalam permainan bola voli, regu yang memenangkan satu rally akan mendapatkan angka, dan setiap pemain melakukan pergeseran satu posisi menurut arah jarum jam.

Tiap-tiap regu dalam permainan bola voli beranggotakan enam orang pemain. Mengingat olahraga bola voli adalah permainan beregu, maka pola kerjasama antar pemain mutlak diperlukan untuk membentuk team yang kompak dengan demikian, penguasaan teknik-teknik dasar dalam olahraga bola voli secara perorangan sangatlah penting untuk dikuasai. Seperti dikatakan oleh Sarumpaet (1991:133), bahwa:“ penguasaan teknik dasar bola voli merupakan unsur yang menentukan kalah dan menangnya suatu regu dalam pertandingan. Olehkarena, itu teknik dasar permainan harus benar-benar dikuasai lebih dahulu agar dapat mengembangkan untuk pertandingan lancar dan teratur.”Pengertian “teknik dasar” menurut Yunus (1992: 68) adalah “cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Selanjutnya dikatakan pula mengenai macam

(3)

teknik dasar, yaitu : servis, passing, set - up, smash dan block.Salah satu modal dasar untuk memperoleh prestasi yang tinggi dalam suatu cabang olahraga adalah memiliki bibit yang berbakat sesuai dengan tuntutan dan spesifikasi masing-masing cabang olahraga itu sendiri (M. Yunus, 1992:11). Di negara-negara yang sudah maju dalam olahraga, latihan-latihan untuk menuju prestasi yang tinggi sudah dilakukan sedini mungkin, sejak anak berusia muda sudah mengikuti program-program latihan yang teratur meningkat secara bertahap dalam jangka waktu yang panjang.

Oleh sebab itu untuk berkembang menjadi pemain bola yang handal tidak terlepas dari bibit atau bakat dan minat yang dimiliki oleh seorang atlet, adapun syarat-syarat untuk menjadi pemain bola voli yang baik adalah:

1). Syarat-syarat Fisik

a). Kesehatan fisik yang baik merupakan syarat utama agar seorang anak mampu menerima beban dalam latihan, alat-alat dalam (jantung, paru-paru dan lainnya) tidak mengalami gangguan.

b). Tidak memiliki cacat fisik yang mengganggu dalam proses peningkatan ketrampilan, mempunyai potensi untuk tumbuh mencapai postur tubuh yang tinggi, sekurang-kurangnya 165 cm untuk putri, 180 cm untuk putra.

c). Mempunyai unsur-unsur kondisi fisik yang tinggi untuk dikembangkan menjadi seorang pemain yang baik: kecepatan, power, stamina, koordinasi, kelentukan dan kelincahan.

(4)

2). Syarat-syarat Non-Fisik

a). Memiliki sikap mental dan kepribadian yang baik: ketekunan, kerjasama, keberanian, semangat juang, kejujuran dan lain-lain.

b). Memiliki tingkat kecerdasan yang cukup yang merupakan faktor bawaan (bakat dan minat), dapat pula diukur dengan tes IQ dan dapat dikembangkan melalui pendidikan pemberian gizi baik dan pengalaman

2. Organisasi

a. PengertianOrganisasi

Pengertian OrganisasiAda bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud organisasi. Schein yang dikutip Arni Muhammad (2002: 23) mengemukakan bahwa “Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki aotoritas dan tanggung jawab”. Schein (1998: 58) juga menyatakan bahwa “Organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain, yang menandakan bahwa organisasi yang dimaksud adalah merupakan sistem”.

Selanjutnya Kochler yang dikutip Arni Muhammad (2002: 23) mengemukakan bahwa “Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinir usaha suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan Max Weber yang dikutip Alo Liliweri (1997: 6), menyatakan bahwa “Organisasi

(5)

yang baik harus mempunyai struktur dan fungsi yang mampu menjelaskan pembagian tugas dan fungsi, spesialisasi, rentang kendali/pengawasan, pola-pola hubungan kerja antarpribadi yang bersifat rasional dan impersonalitas, serta mekanisme reward dan punishment”.

Berdasarkan pada pengertian ini maka unsur-unsur penting yang tercakup dalam organisasi adalah:

1). Orang: yang merupakan pelaku usaha yang menjalankan tugas.

2). Teknik: merupakan teknologi yag digunakan untuk menjalankan tugas. 3). Informasi: merupakan pengetahuan sebagai dasar dan panduan dalam

melakukan tugas.

4). Struktur: merupakan pola hubungan fungsi atau peran masing-masing bagian organisasi sebagai kerangka aturan dalam melaksanakan tugas. 5). Tujuan: merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh usaha kegiatan

organisasi.

Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda-beda perumusannya, tetapi ada tiga hal yang sama-sama dikemukakan, yaitu: organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktifitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu bagian terganggu, maka akan ikut berpengaruh pada bagian yang lain. Misalnya pada organisasi sekolah. Di sekolah ada beberapa komponen, diantaranya guru, murid dan fasilitas. Bila pada komponen guru mendapat gangguan, misalnya tidak datang ke sekolah atau sakit, maka akan berpengaruh

(6)

kepada anak-anak yang menjadikan mereka tidak dapat belajar. Begitu juga halnya jika fasilitas belajar tidak bisa digunakan, hal ini akan berpengaruh pada anak-anak.

Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik. Misalnya jika dilihat pada organisasi sekolah, kepala sekolah harus mengkoordinasi kegiatan guru-guru sehingga pengajaran dapat berjalan dengan lancar. Demikian juga dengan organisasi karang taruna, ketua juga harus mengawasi kegiatan anggota, sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar.

b. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi ada empat, yaitu:

1). Dinamis; organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut.

2). Memerlukan informasi; semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa informasi organisasi tidak dapat berjalan. Untuk mendapatkan informasi adalah melalui proses komunikasi. Tanpa komunikasi tidak mungkin seseorang mendapat informasi. Oleh karena itu komunikasi memegang peranan penting dalam organisasi untuk memdapat informasi yang dibutuhkan dalam organisasi.

(7)

3). Mempunyai tujuan; organisasi adalah merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu setiap organisasi mesti mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Tujuan organisasi hendaknya dihayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga setiap anggota diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi melalui partisipasi mereka secara individual.

4). Terstruktur; organisasi dalam mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi.

c. Fungsi Organisasi

Organisasi mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah: 1). Memenuhi kebutuhan pokok organisasi

Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut.

2). Mengembangkan tugas dan tanggung jawab

Kebanyakan organisasi bekerja dengan bermacam-macam standar tertentu. Ini berarti bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi maupun standar masyarakat di mana organisasi itu berada.

3). Memproduksi barang atau orang

Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai dengan jenis organisasinya.

(8)

4). Mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain

Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh orang. Orang yang membimbing, mengelola, mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan organisasi. Orang yang memberikan ide-ide baru, program baru dan arah yang baru.

d. Jenis Organisasi

Jenis organisasi dibagi menjadi tiga, yaitu:

1). Organisasi formal; adalah organisasi yang tujuannya dinyatakan secara formal dan tertulis berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku, menetapkan pola kegiatan dengan menekankan pada koordinasi dan hierarki kewenangan.

2). Organisasi sosial; adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan yang tidak dinyatakan secara formal atau tertulis, tetapi implisit dengan pola kerja yang longgar dan bahkan tidak ada struktur kewenangan secara hierarki.

3). Organisasi informal; adalah organisasi yang terbentuknya dalam bentuk formal, tetapi tidak termasuk ke dalam struktur organisasi seperti yang digariskan dalam organisasi formal.

e. Syarat-Syarat Organisasi

Untuk mendirikan suatu organisasi diperlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

(9)

1). Organisasi itu hendaklah dibuat dengan cara yang paling sederhana. Dapat dikatakan bahwa kesederhanaan itu ciri daripada apa yang wajar.

2). Organisasi itu hendaklah jelas dan lurus. Masing-masing orang dalam organisasi itu memahami kedudukannya.

3). Organisasi itu hendaklah luwes. Dengan demikian mudah untuk diadakan penyesuaian pada situasi dan kondisi yang berubah.

Suatu organisasi akan lebih lancar dan berhasil dalam mencapai tujuan organisasi apabila seluruh anggotanya baik pimpinan maupun bawahan secara sukarela mau berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi. Bagi pimpinan dikatakan berpartisipasi jika sebagai pimpinan mau membawa persoalan organisasi kepada anggotanya, serta bersedia meminta saran-saran dalam pembuatan keputusan. Dengan kata lain pimpinan yang berpartisipasi adalah pimpinan yang selalu memberikan kesempatan dan mendorong anggotanya untuk ikut serta secara aktif dalam setiap kegiatan organisasi, terutama dalam proses pembuatan keputusan.

Sedangkan bagi anggota, berpartisipasi berarti ikut berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi terutama dalam proses pembuatan keputusan. Dari pernyataan di atas mengandung arti bahwa dengan diikutsertakannya anggota terutama dalam hal pengambilan keputusan, mereka akan ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan keputusan tersebut. Lebih jauh, dengan diikutsertakannya anggota dalam setiap kegiatan organisasi, maka mereka secara pribadi ikut terlibat dan merasa diperlukan, sehingga anggota akan bekerja lebih keras dan bersemangat.

(10)

Untuk mengkaji organisasi secara teoritis, maka perlu mengetahui makna tentang organisasi. Dalam hal ini beberapa tokoh yang ditulis oleh Hasibuhan Malayu S.P (1999: 23-26) telah mendefinisikan konsep organisasi sebagai berikut:

1). Victor A. Thompson

Menyatakan bahwa sebuah organisasi adalah integrasi impersonal dan sangat rasional atas sejumlah spesialis yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

2). Chester I. Barnard

Mendefinisikan organisasi sebagai sebuah sistem yang melaksanakan koordinasi kerja antara dua orang atau kebih.

3). E. Wright Bakke

Mengatakan suatu organisasi adalah suatu sistem yang berkelanjutan atas kegiatan manusia yang bermacam-macam dan terkoordinasi berupa pemanfaatan , perubahan dan penyatuan segenap sumber-sumber manusia, materi, gagasan dan sumber alam untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia tertentu dalam interaksinya dengan sistem-sistem kegiatan manusia dan sumber-sumbernya yang lain, dalam suatu lingkungan tertentu (Alo Liliweri, 1997: 23)

4). James L. Gibson, John M. Ivencevich, James H. Donnrly Jr

Mengatakan bahwa organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicaapi melalui tindakan individu secara terpisah (Dydiet Hardjito, 1997:4)

(11)

5). George R. Tery

Berpendapat bahwa pengorgainisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan – hubungan kelakuan yang efektif antara orang – orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas – tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu

6). James D. Mooney

Mengatakan bahwa Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapi tujuan bersama.

7). March dan Simon

Mengatakan bahwa organisasi adalah system yang kompleks yang terdiri dari unsure psikologis, sosiologis, teknologis dan ekonomis yang dalam dirinya sendiri membutuhkan penyelidikan yang intensif.

8). Philip Selznick

Berpendapat bahwa organisasi adalah system yang dinamis yang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan eksternal dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu.

Berdasarkan beberapa uraian definisi di atas, maka organisasi bisa diartikan sebagai suatu sistem yang berkelanjutan atas kegiatan manusia yang bermacam – macam dan berkoordinasi berupa pemanfaatan, perubahan dan penyatuan segenap sumber – sumber manusia, materi dan gagasan dalam usaha pemenuhan kebutuhannya dengan usaha peningkatan kualitas individunya

(12)

f. Organisasi Olahraga

Organisasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan olahraga karena merupakan wadah yang digunakan untuk memecahkan persoalan dalam kegiatan. Organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat khusus sebagai organisasi olahraga, sehingga dapat terwujud organisasi olahraga yang sehat, baik dan berjalan lancar.

Di Indonesia ada lebih dari 30 cabang organisasi olahraga dari beberapa macam cabang satu dengan yang lain berbeda sehingga diperlukan wadah untuk menampung aspirasi setiap organisasi dan sebagai induk organisasi olahraga di Indonesia adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia atau sering disebut KONI pusat ini membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi di Indonesia. Kalau sudah ada induk organisasi maka akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi olahraga baik di tingkat daerah maupun pusat.

g. Struktur dan bagan Organisasi

Dalam sebuah organisasi harus dibentuk struktur organisasi setelah terbentuk lalu dimasukkan ke dalam bagan organisasi, mengapa demikian untuk memudahkan tugas dan tanggung jawab setiap orang dan juga memperjelas jabatan dalam setiap kegiatan. Sebelum sampai pada definisi struktur dan bagan organisasi, ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang hal di atas.

1) Delton E.Mc Ferland : Struktur organisasi adalah pola jaringan berhubungan antara bermacam-macam jabatan dan par pemegang jabatan.

(13)

2) Richard A. Jhonson, Fermout E. Kast dan J. E Rosseuzweig : Struktur organisasi adalah hubungan antara bermacam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi.

Dua batasan tentang organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satu-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing mempunyai peran dalam satuan yang utuh.

Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang susun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu, yang satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang dan tanggung jawab.

h. Unsur – unsure Organisasi

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang menduduki satu bidang tertentu. Unsur-unsur tersebut memiliki tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik.

Menurut T. Hani Handoko (1994: 169 - 171) ”Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi sebagai berikut : 1). Pengurus. 2). Anggota. 3). Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). 4). Rencana Kerja. 5). Anggaran Belanja”.

(14)

i. Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit karena dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sarana-sarana dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Manajemen dapat diartikan sebagai pekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaannya fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling). Definisi manajemen memang merupakan masalah yang sulit sehingga definisinya sangat universal.

Manajemen olahraga dapat dibagikan dalam dua bagian besar, yaitu manajemen olahraga pemerintah dan manajemen olahraga swasta (non pemerintah). Manajemen Pemerintah menurut Harsuki (2003: 119), adalah” Kegiatan manajemen yang dewasa ini dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional dengan seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah”. Sedangkan manajemen olahraga Swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam institusi olahraga non Pemerintah seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi cabang olahraga dan induk organisasi badan fungsional serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota induk organisasi olahraga tersebut.

(15)

j. Administrasi

Menurut Mulyadi, (1989: 4), ”Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan atau sekelompok orang untuk mendayagunakan sumber-sumber dana, fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien”.

Dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun dan diatur agar mengrah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu dalam penyelenggaraan kegiatan. Sedangkan administrasi menurut John M. Griffuer yang dikutip dari Dalimin (1998: 6), ”dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja dengan materi untuk mencapai tujuan yang dicapai”.

3. Sumber Daya Manusia

a. Pelatih

Setiap olahraga sangat membutuhkan seorang pelatih yang profesional untuk memajukan timnya. Menurut Heru Suranto (1994: 38), ”Pelatih yang dimaksud adalah Seorang atau sekelompok orang yang mengelola atau menangani sekelompok atau seseorang untuk mencapai keberhasilan tertentu”. Pelatih yang profesional harus sadar akan kenyataan yang terjadi di lapangan kadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus dapat benar-benar

(16)

mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan kepribadian atlet dalam hal tertentu. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat terminimalisasi akan terjadi. Pengaruh-pengaruh yang diberikan pelatih kepada seorang atlet seharusnya pengaruh yang positif tapi kemungkinan juga pengaruh negatif dapat ditangkap oleh atlet sehingga pelatih benar-benar berhati-hati dalam memberi pengarahan.

b. Atlet

Menurut Depdikbud (1990: 122), bahwa: “Atlet adalah olahragawan terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan”. Cabang olahraga apapun sangat membutuhkan pembibitan atlet/pemain karena merupakan upaya menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi di kemudian hari. Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai kejuaraan dunia, menunjukan bahwa atlet tertentu yang menunjukan prestasi maksimal terhadap cabang olahraga tertentu, seorang atlet memiliki karekteristik psikologi dan mental tidak sama satu dengan yang lain, memiliki potensi fisik yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang baik dan memiliki pengalaman bertanding dalam berbagai kompetisi.

Sebelum diadakan pembinaan atlet sebaiknya lebih dulu atlet diberikan kesadaran bahwa prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atlet tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mencapainya. Karena faktor terbesar untuk mencapai prestasi maksimal adalah datang dari atlet itu sendiri meskipun faktor-faktor yang

(17)

lain sebagai faktor pendukung mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat penting.

c. Pembina dan Pengurus

Sebagai unsur yang terpenting dalam mengelola organisasi, wajar apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi keberadaannya, artinya mereka mempunyai tanggungjawab terhadap jalannya organisasi. Dimana maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuanya dalam mengelola organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus di tempatkan pada bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing. Setiap pengurus mempunyai wewenang untuk mengatur bawahannya dalam batas tanggungjawab dan wewenang yang dilimpahkan.Susunan pengurus dalam organisasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri.

4. Prasarana dan Sarana

a. Pengertian Prasarana dan Sarana

”Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung sangat diperlukan untuk memperlancar dalam melakukan kegiatan. Karena kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak”. (Harsuki, 2003: 379). Dalam berolahraga tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan fisik yang baik saja, tetapi juga perlu didukung prasarana dan sarana yang memungkinkan olahraga tersebut dapat

(18)

dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk mencapai prestasi maksimal, akan dipengaruhi oleh adanya hal tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980: 786) definisi dari ”prasarana adalah : segala yang merupakan penunjang utama terselenggarannya suatu proses, sedangkan Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan atau maksudnya”. Sehingga dari pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa prasarana dan sarana olahraga merupakan suatu fasilitas atau tempat dan alat atau perlengkapan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga pendidikan jasmani.

Sedangkan menurut Purwadarminta (1990: 157) bahwa definisi prasarana, sarana dan alat adalah sebagai berikut:

1. Prasarana adalah segala hal yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses atau usaha.

2. sarana adalah merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan.

3. alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif pendek. Misalnya bola, raket, jaring bola basket, jaring tenis, pemukul bola dan lain-lain.

5. Pendanaan

Menurut Bonni Siregar dan Baldric Siregar (1996: 9) menyatakan bahwa dana dibentuk untuk mengendalikan sumber keuangan yang terbatas dan tertentu

(19)

untuk menjamin dan menentukan kesesuaiannya dengan batasan hukum dan administrasi. Sedangkan menurut Ahmad Helmi Fuady, Dati Fatimah, dkk(2002: 9) ”hakikat pendanaan atau anggaran adalah menentukan kapan dan kebutuhan mana yang akan dipenuhi lebih dulu dengan jumlah uang yang sudah tersedia”. Oleh sebab itu, suatu kegiatan pembinaan olahraga prestasi harus memiliki dana yang cukup agar kegiatan pembinaan olahraga dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

6.Program Latihan

Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilakukan dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus mengacu pada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atlitnya akan meningkatkan kualitas atlet secara maksimal. Dalam menyusun program latihan harus direncanakan dan diperhitungkan dengan matang sehingga waktu yang telah ditetapkan prestasi yang diinginkan dapat diraihnya. Menurut Sudjarwo (1993: 81) mengemukakan bahwa, “Penyusunan program latihan dapat dibagi menjadi program jangka panjang, menenganh, dan pendek”. Penyusunan program latihan harus diperhitungkan periodisasi latihan.

(20)

7. Prestasi Olahraga

Untuk dapat berprestasi seseorang harus melalui proses latihan yang berlangsung selama bertahun-tahun dan mengeluarkan banyak pengorbanan baik tenaga, dana dan waktu. Proses yang harus dilalui untuk dapat berprestasi adalah proses berlatih. Menurut Suharno HP (1993: 3) berlatih adalah “Suatu proses penyempurnaan kualitas atlet secara sadar untuk mencapai prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental secara teratur, terarah, bertahap, meningkat dan berulang-ulang waktunya”.

”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakan”. (Poerwadarminto, 1995: 87). Prestasi yang tinggi merupakan perwujudan dari bakat, proses latihan atau pembinaan dan lingkungan. Bakat adalah dasar atau tanda-tanda yang dimiliki oleh seseorang, menurut Yusuf Hadisasmito (1996: 54) ”pengertian bakat pada umumnya diartikan sebagai kemampuan yang dibawa seseorang sejak lahir yang merupakan prestasi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar bakat itu dapat terwujud. Tanpa adanya proses latihan dan pembinaan bakat seseorang tidak akan berkembang menjadi prestasi tinggi”.

(21)

4. Kerangka Pemikiran

Gambar : Bagan kerangka berfikir.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi atlet dalam peningkatan prestasi disebabkan oleh banyak faktor, yaitu faktor intern dari atlit dan faktor ekstern dari lingkungannya. Motivasi atau dorongan untuk berpola dengan keunggulan orang lain. Oleh karena itu dengan memiliki motif berprestasi yang kuat seorang atlet akan selalu berusaha lebih baik dari apa yang pernah dicapai sendiri dan juga selalu berusaha untuk berpacu dengan orang lain.

Faktor dari lingkungan diantaranya metode latihan yang sesuai, kondisi alat dan fasilitas yang memadai dan kepengurusan organisasi yang berjalan

PBVSI

Klub Bola Voli Vita Surakarta

Poin-poin yang menjadi acuan : 1. Aspek Histori

2. Gambaran Organisasi 3. Manajemen

4. keadaan Sumber Daya Manusia

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

6. Lingkungan

7. Gambaran Prestasi yang Dimiliki

(22)

dengan baik. Dalam kegiatan olahraga dibutuhkan organisasi yang solid, Organisasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan olahraga karena merupakan wadah yang di gunakan untuk memecahkan persoalan dalam kegiatan.disamping organisasi yang berjalan dengan baik hal lain yang berpengaruh adalah pelatih yang harus sadar akan bahwa kenyataan di lapangan terkadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus dapat benar-benar mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan kepribadian atlet dalam hal tertentu, hal lain yang tidak kalah penting adalah alat dan fasilitas yang masih layak dan memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk melaksanakan latihan.

Gambar

Gambar : Bagan kerangka berfikir.

Referensi

Dokumen terkait

(empat puluh persen) terbawah tumbuh sangat rendah sementara penduduk 20% (dua puluh persen) terkaya mencatat pertumbuhan konsumsi yang meningkat pesat. Oleh karena

Tujuan higiene personil dalam pengolahan makanan adalah untuk memberikan pengertian dasar kepada para pengelola makanan mengapa kebersihan didalam penanganan dan

Suatu karya sastra Melayu klasik dapat disebut sebagai sastra sejarah karena dalam karya sastra tersebut ditemukan adanya informasi mengenai latar atau tempat terjadinya peristiwa

Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan klaster industri pada olahan apel terutama pada produk keripik apel untuk meningkatkan daya saing UKM keripik apel di Kota

Sensor load cell bekerja jika bagian lain yang lebih elastik mendapat tekanan, maka pada sisi lain akan mengalami perubahan regangan yang sesuai dengan

Dengan adanya penilaian arsip yang didasarkan analisis fungsi, isi informasi arsip, dan nilai intrinsik maka akan dihasilkan penilaian arsip yang memiliki nilai

(2006), “Analisis faktor psikologis konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian roti merek Citarasa di Surabaya”, skripsi S1 di jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas