ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA JARINGAN INTERNET (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
TANJUNGPURA)
Yanto
Program Studi Teknik Informatika
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Abstract-- Faculty of Engineering University of Tanjungpura as one of the government educational institutions take an active role in the intellectual life of the nation, requiring infrastructure and take advantage of advances in information technology to achieve optimal results, such as the internet. The development of the Internet and network lately has made IP (Internet Protocol), which is the backbone of networking-based TCP / IP is rapidly becoming obsolete. QoS (Quality of Service) is technology that applied to the WAN (Wide Area Network) that allows network administrators to be able to handle a variety of effects due to congestion (congestion) on the traffic flow of packets in the network. QoS parameters are delay / latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation and PDD. QoS parameters that measured are delay, jitter, throughtput, packet loss and MOS (Mean Opinion Score). Result of measurement of QoS parameters that have been made, value delay was 3.39 with good index, jitter was 1.50 with bad index, throughput was 1 with bad index, packet loss was 4 with very good index and MOS was 2.34 with less than good index, so the average total of QoS parameters was 2.45 with index Enough and with it’s percentage was 61.25% in the TIPHON standard, thus it can be concluded that the internet of Faculty of Engineering University of Tanjungpura belonging to unsatisfactory standard based on the standard of TIPHON (Joesman 2008) with a rating of < 95%.
Keywords-- Internet, QoS, QoS Parameters, TIPHON
1. Pendahuluan
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura sebagai salah satu instansi pemerintahan bidang pendidikan yang turut berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memerlukan sarana dan prasarana serta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mencapai hasil yang optimal, misalnya internet.
Perkembangan internet dan jaringan akhir-akhir ini telah membuat IP (Internet Protocol) yang merupakan tulang punggung networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan zaman. Perkembangan ini
telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan berbasis IP untuk menyuplai layanan dan fungsi yang diperlukan. Sebuah lingkungan seperti internet membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi sekuriti.
Jaringan internet di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dibentuk sebagai sarana untuk mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa, dosen, staf fakultas dan masyarakat umum. Untuk sekarang kebutuhan internet di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura hanya digunakan untuk akses internet dan layanan akademik saja, tetapi jaringan tersebut masih tidak stabil seperti tampak pada gambar di bawah ini :
Gambar 1 Grafik Interface Statistics Laboratorium ICT Fakultas Teknik Untan
Dari gambar 1 di atas, tampak jaringan internet Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura masih tidak stabil, salah satunya traffic bandwidth. Alokasi bandwidth Puskom Untan ke Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura sebesar 3 Mb, tetapi dari daily report graphic, down stream sebesar 612,63 Kb dan up stream sebesar 3,47 Mb terlihat stabil dan kurang dari bandwidth yang dialokasikan, sehingga perlu adanya suatu analisis QoS untuk mengatasi permasalahan tersebut.
QoS (Quality of Service) adalah teknologi yang diterapkan pada jaringan WAN (Wide Area Network) yang memungkinkan administrator jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan.
Parameter QoS adalah delay/latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD. QoS dibutuhkan untuk meminimalkan packet loss, delay, latency dan delay variation (jitter), menyakinkan performance, mixing paket data dan suara pada jaringan yang padat, dan dapat mengoptimalkan queues untuk memproritaskan layanan misalnya traffic voice, traffic shaping/buffering pada jaringan WAN.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis jaringan internet Fakultas Teknik yang telah ada dengan menggunakan parameter QoS (Quality of Service), untuk menghasilkan suatu informasi berupa hasil analisis jaringan internet yang sesuai dengan standar QoS (Quality of Service) di lingkungan kampus. Hasil analisis tersebut, dapat dijadikan rekomendasi untuk implementasi fisik jaringan internet yang harapan ke depannya bisa menunjang penambahan layanan-layanan penunjang pendidikan lain yang berbasis ICT (Information Communication Technology).
2. Teori Dasar
2.1 QoS (Quality of Service)
QoS (Quality of Service), sebagaimana dijelaskan dalam rekomendasi CCITT E.800 adalah efek kolektif dari kinerja layanan yang menentukan derajat kepuasan seorang pengguna terhadap suatu layanan.
Menurut Ningsih dkk (2004) QoS adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan trafik yang melewatinya.
QoS (Quality of Service) : “the collective effect of service performance which determines the degree of satisfaction of a user of the service”. International Telecommunication Union (ITU 1998, X.641).[1]
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan QoS (Quality of Service) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan PDD.
Tabel kualitas QoS seperti tabel di bawah ini :
Tabel 1 Indeks parameter QoS Nilai Persentase
(%)
Indeks 3,8 - 4 95 - 100 Sangat
Memuaskan 3 - 3,79 75 - 94,75 Memuaskan 2 - 2,99 50 - 74,75 Kurang
Memuaskan 1 - 1,99 25 - 49,75 Jelek (Sumber : TIPHON)
2.1.1 Parameter-parameter QoS (Quality of Service) Performansi merupakan kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis, yaitu :
2.1.1.1 Throughput
Yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.[2]
Tabel 2 Throughput Kategori Throughput
Throughput Indeks Sangat Bagus 100 % 4
Bagus 75 % 3
Sedang 50 % 2
Jelek < 25 % 1
(Sumber : TIPHON)
Persamaan perhitungan throughput :
Throughput = Paket data diterima (i) Lama pengamatan
2.1.1.2 Packet Loss
Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan. Nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON (Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks) (Joesman 2008) sebagai berikut :
Tabel 3 Packet Loss Kategori Degredasi
Packet Loss
Indeks Sangat Bagus 0 % 4
Bagus 3 % 3
Sedang 15 % 2
Jelek 25 % 1
(Sumber : TIPHON)
Persamaan perhitungan packet loss :
2.1.1.3 Delay (Latency)
Adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Menurut versi TIPHON (Joesman 2008), besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 4 One-Way Delay/Latensi Kategori
Latensi
Besar Delay Indeks Sangat Bagus < 150 ms 4
Bagus 150 s/d 300 3
ms Sedang 300 s/d 450
ms
2
Jelek > 450 ms 1
(Sumber : TIPHON)
Persamaan perhitungan delay :
2.1.1.4 Jitter atau Variasi Kedatangan Paket Hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay ,berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transmisi data di jaringan. Terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai peak jitter sesuai dengan versi TIPHON (Joesman 2008), yaitu :
Tabel 5 Jitter Kategori Degradasi
Peak Jitter Indeks
Sangat Bagus 0 ms 4
Bagus 0 s/d 75 ms 3
Sedang 75 s/d 125
ms
2
Jelek 125 s/d 225
ms
1 (Sumber : TIPHON)
Persamaan perhitungan jitter :
Jitter = Total variasi delay (iv) Total paket yang diterima
Total variasi delay diperoleh dari :
Total variasi delay = Delay - Rata-rata Delay 2.1.1.5 MOS (Mean Opinion Score)
Kualitas sinyal yang diterima biasanya diukur secara subjektif dan objektif. Metoda pengukuran subyektif yang umum dipergunakan dalam pengukuran kualitas speech coder adalah ACR (Absolute Category Rating) yang akan menghasilkan nilai MOS (Mean Opinion Score). Kualitas suara minimum mempunyai nilai setara MOS 4.0. Menurut versi TIPHON (Joesman 2008), skala rating MOS dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 6 MOS Kualitas Percakapan
Nilai Indeks
Sangat Baik 5 4
Baik 4 3
Cukup 3 2
Kurang Baik 2 1
Buruk 1 0
(Sumber : TIPHON)
2.1.1.6 Echo Cancelation
Untuk menjamin kualitas layanan voice over packet terutama disebabkan oleh echo karena delay yang terjadi pada jaringan paket maka perangkat harus menggunakan teknik echo cancelation. Persyaratan performansi yang diperlukan untuk echo canceller harus mengacu standar internasional ITU G.165 atau G.168.
2.1.1.7 Post Dial Delay
PDD (Post-Dial Delay) yang diijinkan kurang dari 10 detik dari saat digit terakhir yang dimasukkan sampai mendapatkan ringing back.
Untuk menganalisis QoS, tidak semua parameter digunakan dan pada umumnya parameter yang digunakan adalah delay, jitter, throughput, packet loss dan MOS (ITU 1998, X.641).
2.1.2 Penyebab QoS yang Buruk
Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan turunnya nilai QoS, yaitu : redaman, distorsi dan noise..
2.1.3 Perbaikan QoS (Quality of Service)
Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data.[3]
2.1.4 Model Layanan QoS
Terdapat 3 teknik/metode QoS yang umum dipakai, yaitu: best-effort service, integrated service, dan differentiated service.
2.2 Penelitian Sebelumnya
Dari penelitian dilakukan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura tentang “Pemetaan Jaringan Komputer Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak”.
Arsitektur jaringan LAN yang digunakan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak menggunakan topologi star dan media transmisinya berupa kabel UTP (Unshielded Twister Pair).
Sedangkan untuk jaringan WIFI dengan topologi yang tersentralisasi. Topologi ini terdiri dari server dan berapa perangkat lainya seperti router, switch, access point, dan lain-lain. Pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak terdapat tiga buah server yang berada di ICT, Lab Informatika, dan gedung Magister Sipil.[4]
Dari penelitian Fatoni mengenai “Analisis Kualitas Layanan Jaringan Intranet (Studi Kasus : Universitas Bina Darma)”. Kesimpulannya dari hasil survei yang dilakukan dengan mengambil 30 sampel
bahwa QoS jaringan intranet cukup baik dengan total QoS rata-rata 3.67.[5]
3. Hasil QoS Jaringan Internet Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
3.1 Hasil Analisis Jaringan
Berdasarkan data hasil pemetaan jaringan komputer pada Gedung Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura terdapat 16 (enam belas) gedung yang dianalisis traffic jaringan internetnya, yaitu :
1. Gedung Akademik 2. Gedung Jurusan
3. Gedung Referensi/Perpustakaan 4. Gedung Magister Sipil
5. Laboratorium Teknik Informatika
6. Laboratorium Digital Kontrol dan Laboratorium Kendali
7. Laboratorium Elektronika Dasar dan Telekomunikasi
8. Laboratorium Tegangan Tinggi 9. Laboratorium Konversi 10. Laboratorium Distribusi Energi 11. Laboratorium Workshop
12. Laboratorium Survei Dan Pemetaan
13. Laboratorium Hidrolika dan Mekanika Fluida 14. Laboratorium Mekanika Tanah
15. Laboratorium Manajemen Konstruksi dan Jalan
16. Laboratorium Konstruksi dan Bahan
Pengumpulan data traffic jaringan pada gedung- gedung yang disebutkan diatas dilakukan pada saat jaringan berada pada jam sibuk dengan traffic padat antara pukul 07.30 - 15.00 WIB dan jam sepi dengan traffic sepi antara pukul 15.00 - 17.00 WIB berdasarkan grafik traffic pada router Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura yang diambil menggunakan mikrotik pada gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2 Grafik Interface Statistics Router 192.168.32.17
Pengukuran dilakukan dari sisi client, untuk mengecek respon jaringan ke masing-masing router laboratorium, pengukuran dilakukan dengan ping ke ip address private router laboratorium, server luar (www.facebook.com) dan server lokal (www.detik.com) dengan selang waktu 10 menit.
Alokasi bandwidth dari Puskom UNTAN sebesar 6 Mb
yang terbagi 3 Mb untuk Laboratorium ICT Fakultas Teknik UNTAN dan 3 Mb untuk Laboratorium Teknik Informatika. Limit yang diberikan Laboratorium ICT Fakultas Teknik UNTAN untuk setiap laboratorium sebesar 600 kbps dan gedung birokrasi sebesar 300 kbps, sedangkan Laboratorium Teknik Informatika memberikan limit sebesar 256 kbps untuk setiap user.
3.2 Rekapitulasi Parameter-parameter QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Rekapitulasi parameter-parameter QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura merupakan rata-rata dari hasil pengukuran dan perhitungan kualitas parameter QoS pada semua gedung yang telah dibahas di atas yang terbagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu pada jam sibuk dan jam sepi seperti tabel di bawah ini :
Tabel 7 Parameter - parameter QoS di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Parameter - parameter QoS
Hasil Pengukuran
Standar TIPHON
Delay 3,39 Bagus
Jitter 1,50 Jelek
Throughput 1 Jelek
Packet Loss 4 Sangat Bagus
MOS 2,34 Kurang Baik
Total rata-rata 2,45 Cukup
Berdasarkan pada data tabel 7 di atas, maka dapat disimpulkan nilai delay sebesar 3,39 dengan indeks bagus, jitter sebesar 1,50 dengan indeks jelek, throughput sebesar 1 dengan indeks jelek, packet loss sebesar 4 dengan indeks sangat bagus dan MOS sebesar 2,34 dengan indeks kurang baik dengan total rata-rata sebesar 2,45 dengan indeks cukup.
Tabel 8 Rekapitulasi parameter-parameter QoS pada jam sibuk di Fakultas Teknik UniversitasTanjungpura
No Gedung
Hasil Pengukuran QoS
Standar TIPHON 1. Laboratorium Teknik
Informatika 3,0 Baik
2. Gedung Jurusan 2,4 Cukup
3. Gedung Akademik 2,8 Cukup
4. Gedung
Referensi/Perpustakaan 2,2 Cukup 5. Laboratorium Digital
Kontrol dan
Laboratorium Kendali 2,4 Cukup 6. Laboratorium
Workshop 1,8 Jelek
7. Laboratorium
Elektronika Dasar 2,4 Cukup
8. Laboratorium Distribusi
Energi 2,4 Cukup
9. Laboratorium Tegangan
Tinggi 2,4 Cukup
Total rata-rata 2,42 Cukup
Tabel 9 Rekapitulasi parameter-parameter QoS pada jam sepi di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
No Gedung
Hasil Pengukuran QoS
Standar TIPHON 1. Laboratorium Teknik
Informatika 2,8 Cukup
2. Gedung Jurusan 2,4 Cukup
3. Gedung Akademik 2,8 Cukup
4. Gedung
Referensi/Perpustakaan 2,8 Cukup 5. Laboratorium Digital
Kontrol dan
Laboratorium Kendali 1,8 Cukup 6. Laboratorium
Workshop 2,6 Jelek
7. Laboratorium
Elektronika Dasar 2,4 Cukup
8. Laboratorium Distribusi
Energi 2,4 Cukup
9. Laboratorium Tegangan
Tinggi 2,4 Cukup
Total rata-rata 2,49 Cukup
Berdasarkan pada data tabel 3.7 dan tabel 3.8 di atas maka dapat disimpulkan kualitas QoS pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura sebagai berikut ini :
Tabel 10 QoS di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Kondisi
Jaringan
Hasil Pengukuran QoS
Standar TIPHON Jam sibuk 2,42
Jam sepi 2,49
Total rata-rata 2,45 Cukup
Berdasarkan pada tabel 10 di atas, QoS pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dalam standar TIPHON mendapat nilai sebesar 2,45 dengan indeks Cukup. Tampak nilai total rata-rata tabel 7 sama dengan nilai total rata-rata tabel 10, yaitu 2,45 dengan indeks Cukup, sehingga apabila dipersentasekan didapatkan nilai sebesar 61,25 %.
3.3 Rekomendasi Perbaikan QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Berdasarkan hasil analisis QoS pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, dengan memperhatikan standar TIPHON (Joesman 2008) dengan rating parameter QoS ± 95%. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dijadikan sebagai acuan untuk perbaikan QoS :
Hasil analisis QoS dengan parameter delay sebesar 84,75 %. Bandwidth yang diperlukan untuk adalah
=
= 3,3628 Mb.
Bandwidth yang diperlukan untuk parameter jitter adalah
=
= 7,6 Mb.
Hasil analisis QoS dengan parameter throughput sebesar 25 %. Bandwidth yang diperlukan adalah
=
= 11,4 Mb.
Hasil analisis QoS dengan parameter packet loss 100 %. Bandwidth yang diperlukan adalah
=
= 2,85 Mb.
Hasil analisis QoS dengan parameter MOS 58,5 %.
Bandwidth yang diperlukan adalah
=
= 4,8718 Mb.
Hasil QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dengan nilai indeks 2,45 atau sebesar 61,25 % dengan indeks cukup.
Bandwidth yang diperlukan adalah
=
= 4,6531 Mb
Berdasarkan kebutuhan bandwidth setiap parameter, maka bandwidth yang diperlukan adalah 84,75 % + 37,5 % + 25 % + 100 % + 58,5 % / 5 = 61,2 %.
Bandwidth yang diperlukan adalah
=
= 4,6569 Mb.
Hasil QoS Laboratorium Teknik Informatika dalam standar TIPHON didapatkan nilai sebesar 2,90 dengan indeks Cukup, sehingga jika dipersentasekan didapatkan nilai sebesar 72,5 %.
Bandwidth yang diperlukan adalah
=
= 3,9319 Mb.
Dari uraian parameter-parameter QoS di atas, dan disesuaikan dengan layanan-layanan akademik yang ada pada Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, rekomendasi-rekomendasi yang bisa dijadikan acuan sebagai berikut :
Model perbaikan QoS yang cocok adalah Integrated Service (IntServ).
Sesuai dengan topologi fisik star Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, maka topologi logic yang cocok adalah Hierarchical Token Bucket (HTB).
Bandwidth yang diperlukan berdasarkan hasil QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura adalah 4,6530 Mb.
Bandwidth yang diperlukan berdasarkan kebutuhan setiap parameter QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura adalah 4,6569 Mb.
Kebutuhan bandwidth berdasarkan hasil QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, dengan kebutuhan setiap parameter QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura menunjukkan besaran bandwidth yang hampir sama, yaitu 4,65 Mb.
Topologi jaringan pada Laboratorium Teknik Informatika yang direkomendasikan bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
UPT PUSKOM 192.168.32.1 Bandwidth 3 Mb
Fiber Optik
Inverter FO
Mikrotik Box 192.168.10.1 192.168.32.40
Switch
Server Utama 192.168.32.40
Mikrotik PC 192.168.15.1 4 Mb Mikrotik PC
192.168.50.1 2 Mb
Switch Switch
AP Router Dosen
192.168.1.254 AP Router IF
192.168.30.1
Workshop
Dosen TU Mahasiswa
Gambar 3 Arsitektur Jaringan Laboratorium Teknik Informatika
Dari gambar arsitektur jaringan di atas, bandwidth yang direkomendasikan adalah sebesar 6 Mb, alasannya dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan layanan-layanan penunjang pendidikan lain yang berbasis ICT (Information Communication Technology) pada masa mendatang.
Topologi jaringan pada Laboratorium ICT Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura yang direkomendasikan bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
UPT PUSKOM 192.168.32.1 Bandwidth 6 Mb
Fiber Optik
Inverter FO
Router 192.168.32.17
Switch Server Utama
FT-Zona 6 0,5 Mb
FT-Zona 7 0,5 Mb
FT-Zona 8 0,5 Mb FT-Zona 1
FT-Zona 9 0,5 Mb FT-Zona 2
0,5 Mb
FT-Zona 5 0,5 Mb FT-Zona 4
0,5 Mb FT-Zona 3
0,5 Mb
Switch Gedung Akademik
Router 1-Lab Router 2-HotspotRouter 3-Warnet Switch ICT
1 Mb Switch
Switch Gedung Jurusan
Switch Laboratorium
Zona 1 Switch Laboratorium
Zona 2 Switch Laboratorium
Zona 3 Switch Laboratorium
Zona 4 Switch Laboratorium
Zona 5 Switch Laboratorium
Zona 6
Hotspot LAN Hotspot LAN Hotspot LAN Hotspot LAN Hotspot LAN Hotspot LANHotspot LAN Hotspot LAN
FT-Zona 10 1 Mb
Switch Mahasiswa
Hotspot LAN
Gambar 4 Arsitektur Jaringan Laboratorium ICT Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Seperti halnya pada arsitektur jaringan Laboratorium Teknik Informatika, maka bandwidth yang direkomendasikan adalah sebesar 6 Mb, alasannya dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan layanan-layanan penunjang pendidikan lain yang berbasis ICT (Information Communication Technology) pada masa mendatang.
4. Kesimpulan
1. Parameter-parameter QoS yang diukur adalah delay, jitter, throughtput, packet loss dan MOS (Mean Opinion Score), dikarenakan belum adanya alat untuk mengukur parameter echo cancellation dan PDD dan tidak terdapat layanan yang memerlukan pengukuran kedua parameter tersebut.
2. Hasil pengukuran QoS didapatkan nilai delay sebesar 3,39 dengan indeks bagus, jitter sebesar 1,50 dengan indeks jelek, throughput sebesar 1 dengan indeks jelek, packet loss sebesar 4 dengan indeks sangat bagus dan MOS sebesar 2,34 dengan indeks kurang baik, sehingga total rata- rata parameter QoS sebesar 2,45 dengan indeks Cukup dan persentasenya sebesar 61,25 % dalam standar TIPHON. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jaringan internet Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura tergolong dalam standar yang kurang memuaskan berdasarkan standar dari TIPHON (Joesman 2008) dengan rating < 95%.
3. Bandwidth yang diperlukan berdasarkan hasil QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura adalah 4,6530 Mb.
4. Bandwidth yang diperlukan berdasarkan kebutuhan setiap parameter QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura adalah 4,6569 Mb.
5. Bandwidth yang diperlukan berdasarkan hasil QoS Laboratorium Teknik Informatika adalah 3,9319 Mb.
6. Kebutuhan bandwidth berdasarkan hasil QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, dengan kebutuhan setiap parameter QoS Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura menunjukkan besaran bandwidth yang hampir sama, yaitu 4,65 Mb.
Referensi
[1] Tiphon.“Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) General aspects of Quality of Service (QoS)”, DTR/TIPHON-05006 (cb0010cs.PDF).1999.
[2] Zenhadi. 2011. Praktikum 14 Analisa QoS Jaringan.
Oktober, 2011. http://lecturer.eepis- its.edu%2F~zenhadi%2Fkuliah%2FJarkom1%2F Prakt%2520Modul%252014%2520Analisa%2520QoS.
pdf.
[3] Universitas Gunadarma. 2011. Network Traffic Management, Quality of Service (Qos), Congestion Control dan Frame Relay. Oktober, 2011.
http://agry_alfiah.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads
%2Ffiles%2F28713%2FKelompok%2B2.pdf.
[4] Nikolas., Warman, Aditya., Christina, Olivia., Anshari, Muhammad Rezy. 2012. Pemetaan Jaringan Komputer Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak.
Pontianak: Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Pontianak.
[5] Fatoni. 2011. Analisis Kualitas Layanan Jaringan Intranet (Studi Kasus : Universitas Bina Darma). April, 2011.http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-
content/uploads/2011/04/Jurnal-QoS.pdf.
Biography
Yanto, lahir di Pemangkat, Kalimantan Barat, tanggal 9 Oktober 1988. Memperoleh gelar Sarjana dari Teknik Informatika dari Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia, 2013.