• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simbol diagram rangkaian untuk sebuah oscilloscope. Cathode Ray Oscilloscope (CRO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Simbol diagram rangkaian untuk sebuah oscilloscope. Cathode Ray Oscilloscope (CRO)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Cara Menggunakan Oscilloscope Oscilloscope

Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu

seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat

melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (sreen).

Simbol diagram rangkaian untuk sebuah oscilloscope

Cathode Ray Oscilloscope (CRO)

Sebuah grafik, biasa disebut trace /jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau

biru. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.

Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode positive

) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun. Sebuah tabung juga mempunyai elektroda yang

menyimpangkan pancaran elektron keatas/kebawah dan kekiri/kekanan.

Elektron-elektron disebut pancaran sinar katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara lengkap dengan cathode ray

oscilloscope atau CRO.

Sebuah oscilloscope dual trace dapat menampilkan jejak rangkap/dua pada layarnya, untuk mempermudah pembandingan sinyal input dan output dari sebuah amplifier sebagai contohnya. Maka dibutuhkan biaya tambahan untuk kemampuan tersebut.

(2)

Setting up sebuah oscilloscope

Ini semua yang perlu dilihat setelah setting up, saat dimana tidak ada sinyal masukan yang dihubungkan

Oscilloscopes adalah instruments kompleks dengan berbagai pengatur dan memerlukan penanganan pengaturan untuk keberhasilan pemakaiannya. sangat mudah kehilangan tampilan jejak/trace jika terdapat pengaturan yang salah!

Terdapat berbagai variasi susunan dan penandaan dari berbagai pengaturnya sehingga dibutuhkan mengikuti petunjuk untuk membiasakan dengan perangkat anda.

Switch on oscilloscope untuk pemanasan (berkisar satu menit atau dua menit).

Jangan menghubungkan masukan pada tingkat ini.

Set switch AC/GND/DC (dengan masukan Y ) ke DC.

Set SWP/X-Y switch ke SWP (sweep).

Set Trigger Level ke AUTO.

Set Trigger Source ke INT (internal, masukan y ).

Set Y AMPLIFIER ke 5V/cm (nilai moderat).

Set TIMEBASE ke 10ms/cm (kecepatan moderat).

Putar timebase VARIABLE control ke 1 atau CAL.

Atur geseran Y (atas/bawah) dan geser X (kiri/kanan) untuk memenuhi jejak pada tengah layar, seperti tergambar.

Atur INTENSITY (kecerahan) dan FOCUS untuk kecerahan, ketajaman trace/jejak.

oscilloscope sekarang siap digunakan!

Penyambungan oscilloscope Susunan dari sebuah sambungan ujung co-axial

kit pemandu dan ujung penduga Oscilloscope

Sebuah pemandu masukan Y oscilloscope selalu terdiri dari pemandu co-axial dan susunannya ditunjukkan oleh diagram. Bagian tengah kabel mengalirkan sinyal dan

(3)

bagian selubung (pelindung) terhubung ketanah (0V) untuk melindungi sinyal dari gangguan listrik (biasa disebut dengan noise /derau).

Sebagian besar oscilloscopes mempunyai socket BNC untuk masukan y dan pemandu bagian ujung dengan susunan tekan putar, untuk melepas adalah putar dan tarik.

Oscilloscopes yang digunakan disekolahan menggunakan sockets 4mm merah dan hitam 4mm nyatanya, tidak tercadar, ujung tancapan 4mm dapat digunakan jika diperlukan.

Dalam pemakaian profesional sebuah ujung rancangan khusus kit jarum penduga hasil terbaik saat sinyal frekuensi tinggi dan saat menguji rangkaian dengan resistansi tinggi, tetapi tidak diperlukan untuk pekerjaan pengukuran sederhana semisal untuk audio (sampai 20kHz).

Sebuah oscilloscope dihubungkan layaknya sebuah voltmeter tetapi perlu disadari bahwa screen/cadar (hitam) cadar ujung masukan terhubung pada pentanahan utama pada oscilloscope! Ini berarti harus terhubung pada 0V rangkaian yang diukur.

Mengukur tegangan dan perioda

Jejak pada layar osciloskope adalah grafik tegangan terhadap waktu. Bentuk grafik mengejawantahkan gambaran sinyal asli masukan.

Penandaan batasan grafik, adalah frekuensi atau jumlah getar perdetik.

Diagram menampilkan sebuah gelombang sinus tetapi batasan dikenakan pada bentuk sinyal yang tetap.

Amplitude adalah tegangan maksimum yang dapat dicapai sinyal.

diukur dalam volts, V.

Teganagn Puncak merupakan nama lain untuk amplitudo .

Teganagn puncak ke puncak adalah dua kali tegangan puncak (amplitudo). Biasanya pembacaan pada osciloskope saat pengukuran adalah tegangan puncak ke puncak.

Perioda adalah waktu yang diperlukan untuk membentuk satu sinyal penuh.

diukur dalam detik (s), tetapi perioda dapat sependek millidetik (ms) dan microdetik (µs) biasa digunakan juga. 1ms = 0.001s dan 1µs = 0.000001s.

Frekuensi banyaknya putaran/getar per detik.

diukur dalam hertz (Hz), tapi frekuensi dapat setinggi kilohertz (kHz) dan megahertz (MHz) maka digunakan. 1kHz = 1000Hz dan 1MHz = 1000000Hz. frekuensi = 1 dan perioda = 1

Perioda frekuensi

(4)

Resistansi tinggi, tetapi tidak diperlukan untuk pekerjaan pengukuran sederhana semisal untuk audio (sampai 20kHz).

Sebuah oscilloscope dihubungkan layaknya sebuah voltmeter tetapi perlu disadari bahwa screen/cadar (hitam) cadar ujung masukan terhubung pada pentanahan utama pada oscilloscope! Ini berarti harus terhubung pada 0V rangkaian yang diukur.

Penjejakan sinyal AC dengan oscilloscope tepatkan pengaturan

Pemenuhan jejak mantap dan jelas

Saat anda menghubungkan osciloscope pada rangkaian untuk diukur atur pengaturan untuk mendapatkan gambar yang mantap dan jelas:

• Pengatur Y AMPLIFIER (VOLTS/CM) menentukan ketinggian penjejakan. pilih peletakan jejak berkisar setengah tinggi layar, namun jangan sampai hilang darinya (layar).

• Pengatur TIMEBASE (TIME/CM) mengatur seberapa sering titik bergerak melintasi layar. pilih pengaturan agar satu sinyal penuh yang tampil dilayar.

Catatan, masukan DC menampilkan sebuah garis lurus, yang mana pengaturan jejak basis waktu tidak tidak kritis.

• PengaturTRIGGER umumnya baik jika diletakkan ke posisi AUTO.

cara terbaik memulai pengukuran dengan osciloscope saat pertama kali adalah

menggunakan sinyal sederhana seperti keluaran dari paket sinyal AC letakkan pada 4V.

________________________________________

Mengukur tegangan dan perioda

Jejak pada layar osciloskope adalah grafik tegangan terhadap waktu. Bentuk grafik mengejawantahkan gambaran sinyal asli masukan.

Penandaan batasan grafik, adalah frekuensi atau jumlah getar perdetik.

Diagram menampilkan sebuah gelombang sinus tetapi batasan dikenakan pada bentuk sinyal yang tetap.

• Amplitude adalah tegangan maksimum yang dapat dicapai sinyal.

diukur dalam volts, V.

• Teganagn Puncak merupakan nama lain untuk amplitudo .

• Teganagn puncak ke puncak adalah dua kali tegangan puncak (amplitudo). Biasanya pembacaan pada osciloskope saat pengukuran adalah tegangan puncak ke puncak.

• Perioda adalah waktu yang diperlukan untuk membentuk satu sinyal penuh.

diukur dalam detik (s), tetapi perioda dapat sependek millidetik (ms) dan microdetik (µs) biasa digunakan juga. 1ms = 0.001s dan 1µs = 0.000001s.

• Frekuensi banyaknya putaran/getar per detik.

diukur dalam hertz (Hz), tapi frekuensi dapat setinggi kilohertz (kHz) dan megahertz (MHz) maka digunakan. 1kHz = 1000Hz dan 1MHz = 1000000Hz.

frekuensi = 1 dan perioda = 1 Perioda frekuensi

Jejak sinyal AC

(5)

Y AMPLIFIER: 2V/cm TIMEBASE: 5ms/cm contoh pengukuran:

tegangan puncak ke puncak = 8.4V amplitudo = 4.2V

perioda = 20ms frekuensi = 50Hz Tegangan

tegangan ditunjukkan oleh sumbu tegak Y dan skala ini ditentukan oleh pengaturan AMPLIFIER Y (VOLTS/CM). Biasanya Tegangan puncak ke puncak pengukuran ini tidak dapat mengetahui kebenaran posisi 0V. Amplitudo adalah setengah tegangan puncak ke puncak.

untuk membenahi pembacaan langsung 0V tiliklah (biasanya separuh bagian layar): geser sakelar AC/GND/DC ke GND (0V) dan gunakan pengeser Y (atas/bawah) untuk

menepatkan letak jejak bila perlu, pindah lagi sakelar ke DC kembali untuk mengamati sinyal.

Tegangan = jarak dalam cm × volts/cm

Contoh: tegangan puncak kepuncak = 4.2cm × 2V/cm = 8.4V

amplitud0 (tegangan puncak) = ½ × tegangan puncak ke puncak = 4.2V Perioda

Waktu ditunjukan oleh sumbu X (horizontal) dan skala ditentukan oleh pengatur

TIMEBASE (TIME/CM). The waktu perioda (sering disebut perioda) adalah waktu satu putaran?getar sinyal. frekuensi banyak getar per detik, frekuensi = 1/perioda

Yakinkan pengatur halus basis waktu ke 1 atau CAL (calibrasi) sebelum melakukan pengukuran.

Waktu = jarak dalam cm × time/cm

contoh: perioda = 4.0cm × 5ms/cm = 20ms dan frekuensi = 1/waktu perioda = 1/20ms = 50Hz ________________________________________

Basis waktu lambat, tidak ada masukan

Anda dapat melihat pergerakan titik Timebase cepat, tidak ada input Titik sangat cepat

sehingga tertampil sebuah garis

Timebase (time/cm) dan trigger controls

Sapuan oscilloscope dari pancaran electron melintasi layar dari kiri kekanan kecepatan mantapnya diatur oleh TIMEBASE control. setiap penandaan titik pewaktu memindah sejauh 1cm, pengaruh pengaturan skala pada sumbu x. Pengatur Timebase ditandai dengan TIME/CM.

Pada pengaturan timebase lambat (seperti 50ms/cm) anda dapat melihat pergerakan titik pada layar tetapi saat pengaturan lebih cepat (seperti 1ms/cm) titk bergerak cepat maka muncul garis.

(6)

Pengaturan halus/fine timebase dapat mengatur penepatan kecepatan, tetapi tidak harus mengabaikan pembacaan kebenaran waktu pada layar.

pengatur TRIGGER memperbaiki jejak mantap pada layar. Jika penepatannya salah akan terlihat penindihan pada sisi jejak aslinya, kebingungan 'tercabik' pada layar,atau tidak berjejak pada layar Trigger memperbaiki penjejakan dengan memulai titik penyapuan layar ketika sinyal masukan mencapai titik yang sama.

Secara langsung letakkan level trigger ke AUTO, jika sulit untuk didapatkan jejak mantap maka gunakan cara pengaturan Manual.

________________________________________

Pengatur amplifier Y(volts/cm) DC variasi (biasanya positif)

Jejak naik turun osciloskope sebanding dengan masukan Y INPUT peletakan pengaturan Y AMPLIFIER . Pengaturan letak diejawantahkan dalam centimeter (cm) pada layar, efektif peletakan pada sumbu Y. Tegangan positif membuat pergerakan keatas, tegangan negatif membuat pergerakan kebawah.

Pengatur amplifier Y ditandai Y-GAIN atau VOLTS/CM.

Tegangan masukan mengerakkan titik keatas kebawah bersaman waktu dengan sapuan titik pada layar ini berarti jejak adalah gambaran tegangan ( sumbu-y) terhadap waktu (sumbu-x) untuk sinyal masukan.

_______________________________________

Sakelar AC/GND/DC Sakelar ke GND

untuk mengetahui posisi

dari 0V (normalnya setengah bagian atas).

Normal peletakan adalah DC untuk seluruh sinyal,termasuk AC!

Sakelar ke GND (ground) menghubungkan masukan ke 0V membawa anda mengetahui posisi dari 0V pada layar (normalnya separuh atas). Tidak diperlukan pelepasan ujung masukan karena dilakukan didalam .

Sakelar keAC menyisipkan kapasitor pada masukan untuk menghadang sinyal DC , menghadirkan dan melalukan hanya sinyal AC. Ini digunakan untuk menunjukan perubahan kecil sekitar sinyal konstan, semisal ripple dari keluaran catu DC. Penaikkan VOLTS/CM untuk melihat lebih rinci secara normal akan menghilangkan jejak pada layar! Penepatan AC membuang yang bagian konstan (DC) dari sinyal, untuk itu tertampilah perubahan bagian yang berubah(AC) yang mana akan lebih dekat untuk diamati dengan mengurangi VOLTS/CM. Ditunjukkan pada diagram dibawah ini:

Penampilan tegangan ripple/kerut dengan switch AC masukan

Switch pada posisi normal DC . Ripple sangat sulit untuk dilihat, tetapi jika VOLTS/CM ditambah untuk memperbesar jejak/trace

(7)

akan raib dari layar! Switch diubah keposisi AC.

Bagian konstan (DC) dari signal terbuang, tinggal

bagian ripple (AC). naikkan VOLTS/CM untuk memperbesar.

Ripple sekarang

dapat diamati lebih mendalam.

Petunjuk & Pengenalan Oscilloscope untuk Pemula hingga mahir by Hawkins Oscilloscope, alat untuk pengukuran gelombang signal frekuensi ini, sangat verguna dalam pengukuran rangkaian elektronik seperti TV, Radio Komunikasi, dsb.

Untuk perbaikan ponsel, diharapkan kita dapat menggunakan oscilloscope untuk

mengetahui kerusakan ponsel secara lebih akurat, selain dari pengalaman yang kita miliki dalam mengatasi kerusakan pada ponsel.

Jadi ada baiknya kita lebih mengenal sedikit atau banyak masalah oscilloscope ini.

Dalam thread ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai instrument pengukuran ini.

ada 12 materi yg akan dibahas satu persatu..

Materi 1 :

1. PENGENALAN OSCILLOSCOPE

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.

Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada

osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.

Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.

Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.

Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.

(8)

Gbr.3 Osiloskop analog Goodwill seri 622 G

Apa Saja yang dapat diukur dengan Osiloskop?

Osiloskop sangat penting untuk analisa rangkaian elektronik. Osiloskop penting bagi para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang elektronika dan sains karena dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran listrik dari gejala-gejala fisis yang dihasilkan oleh sebuah transducer. Para teknisi otomotif juga memerlukan alat ini untuk mengukur getaran/vibrasi pada sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop kita dapat menampilkan sinyal-sinyal listrik yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi yang berhubungan dengan sinyal-sinyal tersebut.

Contoh beberapa kegunaan osiloskop :

* Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

* Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

* Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

* Membedakan arus AC dengan arus DC.

* Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.

SETTING DEFAULT OSCILLOSCOPE

Tombol Umum:

On/Off : Untuk menghidupkan/mematikan Oscilloscope Ilumination : Untuk menyalakan lampu latar.

Intensity : Untuk mengatur terang/gelapnya garis frekuensi Focus : Untuk mengatur ketajaman garis frekuensi

Rotation : Untuk mengatur posisi kemiringan rotasi garis frekuensi CAL : Frekuensi Sample yg dpt diukur utk mengkalibrasi Oscilloscope Tombol di Vertikal Block :

Position : Untuk mengatur naik turunnya garis.

V. Mode : Untuk mengatur Channel yg dipakai Ch1 : Menggunakan Input Channel1

Ch2 : menggunakan Input Channel 2

Alt : (Alternate) menggunakan bergantian Channel1 dan Channel 2 Chop : Menggunakan potongan dari Channel 1 dan Channel2 Add : Menggunakan penjumlahan dari Ch1 dan Ch2

Coupling : Dipilih sesuai input Channel yg digunakan,

Source : Sumber pengukuran bisa dari Channel1 atau Channel2

Slope : Normal digunakan yang +. Gunakan yang – untuk kebalikan gelombang.

AC-GND-DC : Pilih AC utk gelombang bolak-balik (peak to peak) Pilih DC utk gelombang/tegangan searah DC

Pilih GND utk menonaktifkan gelombang mis:Utk menentukan posisi awal

(9)

VOLTS/DIV : Untuk menentukan skala vertikal tegangan dlm satu kotak/DIV Vertikal.

Tombol di Horizontal Block :

Position : Untuk mengatur posisi horizontal dari garis gelombang.

TIME/DIV : Untuk megatur skala frekuensi dlm satu kotak/DIV Horizontal.

X10 MAG : Untuk memperbesar/ Magnificient frekuensi menjadi 10x lipat.

Variable : Untuk mengatur kerapatan gelombang horizontal.

Trigger Level : Untuk mengatur agar frekuensi tepat terbaca.

Rumus frekuensi dengan Time(Waktu):

Frekuensi satuannya Hertz (Hz) Time satuannya Detik/Second (s) f = 1

T T = 1 F

M = mega (1.000.000) 1 MHz >< 1 µS K = kilo (1000) 1 KHz >< 1 mS m = mili (1/1000) 1 Hz >< 1 S µ = mikro (1/1.000.000)

Setting tombol yang biasa saya gunakan untuk pengukuran frekuensi (Jadi gak perlu milih2 lagi) :

26 Mhz dan 13 Mhz dan 38,4 Mhz Volts/Div : 20m Volt

Time/Div : Mentok ke kanan

32 Khz Crystal (Sebelum masuk CCONT) Volts/Div : 20mV atau 50mV

Time/Div : 20 µS (Boleh juga 0,1mS / 50 µS / 10 µS) 32 Khz Sleep Clock (Sesudah masuk CCONT) Volts/Div : 1 Volts

Time/Div : 20 µ S RX I/Q

Volts/Div : 0,2 Volts Time/Div : 1 mS

SClk (Synthetizer Clock) 3V

(10)

Volts/Div : 1 Volt

Time/Div : 0,1mS atau bebas.

COBBA Clock Volts/Div : 0,5 Volts

Time/Div : mentok ke kanan.

3. Kalibrasi Oscilloscope

Pada umumnya, tiap osiloskop sudah dilengkapi sumber sinyal acuan untuk kalibrasi.

Sebagai contoh, osiloskop GW tipe tertentu mempunyai acuan gelombang persegi dengan amplitudo 2V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz.

Misalkan kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar di atas menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah dihubungkan ke terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu dihubungkan ke ground osiloskop karena sudah terhubung secara internal. Pada layar osiloskop akan nampak gelombang persegi. Atur tombol kontrol VOLTS/DIV dan TIME/DIV sampai diperoleh gambar yang jelas dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz., seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Gunakan tombol kontrol posisi vertikal V-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah vertikal dan tombol horizontal H-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah horizontal. Cara ini dilakukan agar letak gambar mudah dilihat dan dibaca.

4. Cara Kerja Osiloskop Analog

Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal tegangan bergerak melalui probe ke sistem vertical. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog.

Bergantung kepada pengaturan skala vertikal(volts/div), attenuator akan memperkecil sinyal masukan sedangkan amplifier akan memperkuat sinyal masukan.

Selanjutnya sinyal tersebut akan bergerak melalui keping pembelok vertikal dalam CRT(Cathode Ray Tube). Tegangan yang diberikan pada pelat tersebut akan

mengakibatkan titik cahaya bergerak (berkas elektron yang menumbuk fosfor dalam CRT akan menghasilkan pendaran cahaya). Tegangan positif akan menyebabkan titik tersebut naik sedangkan tegangan negatif akan menyebabkan titik tersebut turun.

Sinyal akan bergerak juga ke bagian sistem trigger untuk memulai sapuan horizontal

(11)

(horizontal sweep). Sapuan horizontal ini menyebabkan titik cahaya bergerak melintasi layar. Jadi, jika sistem horizontal mendapat trigger, titik cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan dengan selang waktu tertentu. Pada kecepatan tinggi titik tersebut dapat melintasi layar hingga 500.000 kali per detik.

Secara bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok vertikal akan

menghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Trigger diperlukan untuk menstabilkan sinyal berulang. Untuk meyakinkan bahwa sapuan dimulai pada titik yang sama dari sinyal berulang, hasilnya bisa tampak pada gambar berikut :

Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar.

2. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.

3. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.

4. Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.

5. Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.

5. Kinerja Osiloskop

Istilah yang dijelaskan pada bagian ini akan sering digunakan untuk membicarakan kehandalan sebuah osiloskop.

Lebar Pita (Bandwidth)

Spesifikasi bandwidth menunjukan daerah frekuensi yang dapat diukur oleh osiloskop dengan akurat.

Sejalan dengan peningkatan frekuensi, kapabilitas dari osiloskop untuk mengukur secara akurat semakin menurun. Berdasarkan perjanjian, bandwidth menunjukkan frekuensi ketika sinyal yang ditampilkan tereduksi menjadi 70.7% dari sinyal sinus yang

digunakan. (angka 70.7% mengacu pada titik "-3 dB", sebuah istilah yang berdasar pada skala logaritmik).

Rise Time

Rise Time adalah cara lain untuk menjelaskan daerah frekuensi yang berguna dari sebuah osiloskop. Perubahan sinyal rendah ke tinggi yang cepat, pada gelombang persegi,

(12)

menunjukkan rise time yang tinggi. Rise time menjadi sebuah pertimbangan penting ketika digunakan dalam pengukuran pulsa dan sinyal tangga. Sebuah osiloskop hanya dapat menampilkan pulsa yang risetime-nya lebih rendah dari rise time osiloskop.

Sensitivitas Vertikal

Sensitivitas vertikal menunjukan berapa kemampuan penguatan vertikal untuk memperkuat sinyal lemah. Sensitivitas vertikal biasanya bersatuan mVolt/div. Sinyal terlemah yang dapat ditangkap oleh osiloskop umumnya adalah 2 mV/div.

Kecepatan Sapuan (Sweep Speed)

Untuk osiloskop analog, spesifikasi ini menunjukkan berapa cepat "trace" dapat menyapu sepanjang layar, yang memudahkan untuk mendapatkan detail dari sinyal. Kecepatan sapuan tercepat dari sebuah osiloskop biasanya bersatuan nanodetik/div (ns/Div) Akurasi Gain

Akurasi penguatan menunjukkan seberapa teliti sistem vertikal melemahkan atau menguatkan sebuah sinyal.

Basis Waktu dan Akurasi Horizontal

Akurasi horizontal menunjukkan seberapa teliti sistem horizontal menampilkan waktu dari sinyal. Biasanya hal ini dinyatakan dengan % error.

Sample Rate

Pada osiloskop digital, sampling rate menunjukkan laju pencuplikan yang bisa ditangkap oleh ADC (tentu saja sama dengan osiloskop). Sample rate maksimum ditunjukkan dengan megasample/detik (MS/s). Semakin cepat osiloskop mencuplik sinyal, semakin akurat osiloskop menunjukkan detil suatu sinyal yang cepat. Sample rate minimum juga penting jika diperlukan untuk melihat perubahan kecil sinyal yang berlangsung dalam waktu yang panjang.

Resolusi ADC (Resolusi Vertical)

Resolusi dari ADC (dalam bit) menunjukkan seberapa tepat ADC dapat mengubah tegangan masukan menjadi nilai digital.

Panjang Record

Panjang record dari sebuah osiloskop digital menunjukkan berapa banyak gelombang dapat disimpan dalam memori. Tiap gelombang terdiri dari sejumlah titik. Titik-titik ini dapat disimpan dalam sebuah record gelombang. Panjang maksimum dari record bergantung dari banyaknya memori dalam osiloskop. Karena osiloskop hanya dapat menyimpan dalam jumlah yang terbatas ada pertimbangan antara detail record dan

(13)

panjang record. Karena itu kita dapat memperoleh sebuah gambaran detil untuk waktu yang pendek atau gambaran yang kurang mendetil untuk jangka waktu yang lebih lama.

Pada Beberapa osiloskop kita dapat menambahkan memori untuk meningkatkan panjang record.

6. Panel Kendali

Perhatikan bagian depan. Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. Osilosokop anda mungkin mempunyai bagian-bagian tambahan lainnya tergantung pada model dan tipe osiloskop (analog atau digital). Perhatikan bagian input. Bagian ini adalah tempat anda memasukkan input. Kebanyakan osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input dan masing-masing input dapat menampilkan tampilan gelombang di monitor peraga. Penggunaan secara bersamaan digunakan untuk tujuan membandingkan.

Tampilan Depan Panel Kontrol

Pelajari kegunaan tombol-tombol berikut ini:

1. Tombol kontrol Volts/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi 2. Tombol Time/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi

3. Pastikan lokasi terminal untuk sinyal kalibrasi.

4. Tombol Trigger atau Hold Off

5. Tombol pengatur intensitas dan pengatur fokus.

6. Pengatur posisi gambar arah vertikal (V pos.) dan arah horizontal (H pos.) 7. Jika menggunakan osiloskop "Dual Trace", ada selektor kanal 1, 2, atau dual.

8. Pastikan lokasi terminal masukan kanal 1 dan kanal 2.

Ini semua adalah penjelasan umum dalam persiapan osiloskop. Jika anda belum yakin bagaimana melakukan ini semua, kembali lihat manual yang tersertakan ketika membeli osiloskop. Bagian kontrol menggambarkan kontrol-kontrol secara detil.

Pengendali Horizontal

Gunakan pengendali horizontal untuk mengatur posisi dan skala pada bagian horizontal gelombang. Gambar berikut menunjukkan jenis panel depan dan penala layar untuk mengatur bagian horizontal.

Kontrol Horizontal Tombol Posisi

Tombol posisi horizontal menggerakkan gambar gelombang dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai keinginan kita pada layar.

Tombol Time / Div ( time base control)

Tombol kontrol Time/div memungkinkan untuk mengatur skala horizontal. Sebagai contoh, jika skala dipilih 1 ms, berarti tiap kotak(divisi) menunjukkan 1 ms dan total

(14)

layar menunjukkan 10 ms(10 kotak horisontal). Jika satu gelombang terdiri dari 10 kotak, berarti periodanya adalah 10 ms atau frekuensi gelombang tersebut adalah 100 Hz.

Mengubah Time/div membuat kita bisa melihat interval sinyal lebih besar atau lebih kecil dari semula, pada layar osiloskop, gambar gelombang akan ditampilkan lebih rapat atau renggang.

Seringkali skala Time/Div dilengkapi dengan tombol variabel (fine control) untuk mengatur skala horsiontal.. Tombol ini digunakan untuk melakukan kalibrasi waktu..

Pengendali Vertikal

Pengendali ini digunakan untuk merubah posisi dan skala gelombang secara vertikal.

Osiloskop memiliki pula pengendali untuk mengatur masukan coupling dan kondisi sinyal lainnya yang dibahas pada bagian ini. Gambar 1 menunjukkan tampilan panel depan dan menu on-screen untuk kontrol vertikal.

Kontrol Vertikal Tombol Posisi

Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan gambar gelombang pada layar ke arah atas atau ke bawah.

Tombol Volts / Div

Tombol Volts / div menagtur skala tampilan pada arah vertikal. Pemilihan posisi.

Misalkan tombol Volts/Div diputar pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8 kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divisi (kotak) akan menggambarkan ukuran tegangan 5 volt dan seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas. Jika tombol tersebut berada pada posisi 0.5 Volts/dDiv, maka layar dapat

menampilkan 4 volt dari bawah sampai atas, dan seterusnya. Tegangan maksimum yang dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang ditunjukkan pada tombol Volts/Div dikali dengan jumlah kotak vertikal. Jika probe yg digunakan menggunakan faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang terbaca harus dikalikan 10.

Seringkali skala Volts/Div dilengkapi dengan tombol variabel penguatan( variable gain) atau fine gain control. Tombol ini digunakan untuk melakukan kalibrasi tegangan.

Masukan Coupling

Coupling merupakan metoda yang digunakan untuk menghubungkan sinyal elektrik dari suatu sirkuit ke sirkuit yang lain. Pada kasus ini, masukan coupling merupakan

penghubung dari sirkuit yang sedang di tes dengan osiloskop. Coupling dapat

ditentukan/diset ke DC, AC, atau ground. Coupling AC menghalangi sinyal komponen DC sehingga terlihat bentuk gelombang terpusat pada 0 volts. Gambar 2 mengilustrasikan perbedaan ini. Coupling AC berguna ketika seluruh sinyal (arus bolak balik dan searah) terlalu besar sehingga gambarnya tidak dapat ditampilkan secara lengkap.

Masukan coupling AC dan DC

Setting ground memutuskan hubungan sinyal masukan dari sistem vertikal, sehingga 0 volts terlihat pada layar. Dengan masukan coupling tang di-ground kan dan auto trigger

(15)

mode (mode picu otomatis), terkihat garis horisontal pada layar yang menggambarkan 0 volts. Pergantian dari DC ke ground dan kemudian baik lagi berguna untuk pengukuran tingkat sinyal tegangan.

Filter Frekuensi

Kebanyakan osiloskop dilengkapi dengan rangkaian filter frekuensi. Dengan membatasi frekuensi sinyal yang boleh masuk memungkinkan untuk mengurangi noise/gangguan yang kadang-kadang muncul pada tampilan gelombang, sehingga didapat tampilan sinyal yang lebih baik.

Pembalik Polaritas

Kebanyakan osiloskop dilengkapi dengan pembalik polaritas sinyal, sehingga tampilan gambar berubah fasanya 180 derajad.

Alternate and Chop Display

Pada osiloskop analog, misal dua kanal, ada dua cara untuk menampilkan sinyal gelombang secara bersamaan. Mode bolak-balik (alternate) menggambar setiap kanal secara bergantian. Mode ini digunakan dengan kecepatan sinyal dari medium sampai dengan kecepatan tinggi, ketika skala times/div di set pada 0.5 ms atau lebih cepat.

Mode chop menggambar bagian-bagian kecil pada setiap sinyal ketika terjadi pergantian kanal. Karena pergantian kanal terlalu cepat untuk diperhatikan, sehingga bentuk

gelombang tampak kontinu. Untuk mode ini biasanya digunakan dengan sinyal lambat dengan kecepatan sweep 1ms per bagian atau kurang. Gambar 3 menunjukkan perbedaan antara 2 mode tersebut. Seringkali berguna untuk melihat sinyal dengan ke dua cara, Untuk meyakinkan didapat pandangan terbaik, cobalah kedua cara tersebut.

8. Pengukuran Fasa

Bagian pengontrol horizontal memiliki mode XY sehingga kita dapat menampilkan sinyal input dibandingkan dengan dasar waktu pada sumbu horizontal. (Pada beberapa osiloskop digital digunakan mode setting tampilan).

Fase gelombang adalah lamanya waktu yang dilalui dimulai dari satu loop hingga awal dari loop berikutnya. Diukur dalam derajat. Phase shift menjelaskan perbedaan dalam pewaktuan antara dua atau lebih sinyal periodik yang identik.

Salah satu cara mengukur beda fasa adalah menggunakan mode XY. Yaitu dengan memplot satu sinyal pada bagian vertikal(sumbu Y) dan sinyal lain pada sumbu

horizontal(sumbu X). Metoda ini akan bekerja efektif jika kedua sinyal yang digunakan adalah sinyal sinusiodal. Bentuk gelombang yang dihasilkan adalah berupa gambar yang disebut pola Lissajous(diambil dari nama seorang fisikawan asal Perancis Jules Antoine Lissajous dan diucapkan Li-Sa-Zu). Dengan melihat bentuk pola Lissajous kita bisa menentukan beda fasa antara dua sinyal. Juga dapat ditentukan perbandinga frekuensi.

Gambar di bawah ini memperlihatkan beberapa pola Lissajous denagn perbandingan frekuensi dan beda fasa yang berbeda-beda.

(16)

Pola Lissajous

Bagian ini telah menjelaskan dasar-dasar teknik pengukuran. Pengukuran lainnya

membutuhkan setting up osiloskop untuk mengukur komponen listrik pada tahapan lebih mendalam,melihat noise pada sinyal, membaca sinyal transien, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Teknik pengukuran yang akan kita gunakan bergantung jenis

aplikasinya, tetapi kita telah mempelajari cukup banyak untuk seorang pemula. Praktek menggunakan osiloskop dan bacalah lebih banyak mengenai hal ini. Dengan terbiasa maka pengoperasian dan pengukuran akan menjadi lebih mudah.

9. Pengukuran Waktu dan Frekuensi

Ambil waktu pengukuran dengan menggunakan skala horizontal pada osiloskop.

Pengukuran waktu meliputi perioda, lebar pulsa(pulse width), dan waktu dari pulsa.

Frekuensi adalah bentuk resiprok dari perioda, jadi dengan mengukur perioda frekuensi akan diketahui, yatu satu per perioda. Seperti pada pengukuran tegangan, pengukuran waktu akan lebih akurat saat meng-adjust porsi sinyal yang akan diukur untuk mengatasi besarnya area pada layar. Ambil pengukuran waktu sepanjang garis horizontal pada tengah-tengah layar, atur time/div untuk memperoleh pengukuran yang lebih akurat.

(Lihat gambar berikut .)

Pengukuran Waktu Pada Skala Tengah Horizontal dan contoh animasi penggunaan pengaturan waktu

Pada banyak aplikasi, informasi mendetil tentang pulsa sangatlah penting. Pulsa bisa mengalami distorsi dan menyebabkan rangkaian digital menjadi malfungsi, dan pewaktuan pulsa pada jalannya seringkali signifikan.

Pengukuran standard pulsa adalah mengenai pulse width dan pulse rise time. Rise time adalah waktu yang diperlukan pulsa saat bergerak dari tegangan low ke high. Dengan aturan pengukuran rise time ini diukur dari 10% hingga 90% dari tegangan penuh pulsa.

Hal ini mengeliminasi ketidakteraturan pada sudut transisi pulsa. Hal ini juga

menjelaskan kenapa pada kebanyakan osiloskop memiliki 10% hingga 90% penandaan pada layarnya. Lebar pulsa adalah lamanya waktu yang diperlukan saat bergerak dari low ke high dan kembali ke low lagi. Dengan aturan lebar pulsa terukur adalah 50% tegangan penuh. Untuk lebih jelas anda lihat gambar berikut :

Titik Pengukuran Waktu dan Pulsa

Pengukuran pulsa seringkali memerlukan penalaan yang baik yaitu trigerring. Untuk lebih meguasai pengukuran pulsa, anda harus mempelajari bagaimana menggunakan trigger hold off untuk mengeset osiloskop digital intuk menangkap pretrigger data, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya pada sesi pembahasan kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dari penelitian ini adalah 30 remaja yang menjadi pengunjung di warnet game-online yang berstatus gamersyang berada di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota

Berdasarkan hasil temuan penelitian, dalam pela ksanaa n Distance Learning memiliki beberapa masalah, antara lain: 1) listrik padam ketika mengakses program pembelajaran

a) Pendaftaran layanan rawat jalan atau penerimaan pasien rawat inap. b) Penerimaan langsung dari layanan gawat darurat ke unit rawat inap. c) Proses dalam menahan pasien

Dengan melihat gambar di atas dapat diketahui bahwa produk dengan tekanan injeksi 70 Bar memiliki presisi yang paling tepat dikarenakan tidak adanya cacat warping

Ide mengenai pewarnaan k -warna dinamis berasal dari pemikiran bahwa dalam mewarnai suatu graf, kita tidak hanya dapat memberikan satu warna berbeda pada titik-titik bertetangga

Catatan : Klarifikasi dihadiri oleh Direktur/Kuasa Direktur dengan membawa kelengkapan dokumen perusahaan serta kelengkapan data

Setelah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, media kemudian direvisi sehingga diperoleh game yang telah revisi .game yang telah revisi kemudian diuji cobakan oleh

Informasi dan saran yang diterima dari seorang rekan kerja memiliki pengaruh positif terhadap minat beli, dimana pengaruh positif tersebut berdampak pada munculnya