• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDAN. Rudi M. Rizki, S.H., LL.M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDAN. Rudi M. Rizki, S.H., LL.M"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UNSUR-UNSUR TANGGUNG

JAWAB KOMANDAN

Rudi M. Rizki, S.H., LL.M

Makalah ini disampaikan dalam Training Hukum HAM untuk Dosen Pengajar Hukum HAM di Fakultas Hukum Negeri dan Swasta di Indonesia, diselenggarakan oleh PUSHAM UII dan Norwegian Center for Human Rights (NCHR) Di Yogyakarta, 22-24 September 2005

(2)

Pasal 42 UU 26/2000

(1) Komandan Militer atau seseorang yang secara efektif bertindak sebagai komandan militer dapat dipertanggungjawabkan terhadap tindak pidana dalam jurisdiksi Pengadilan HAM, yang dilakukan oleh pasukan yang berada di bawah komando pengendaliannya yang efektif dan tindak pidana tersebut merupakan akibat dati tidak dilakukannya pengendalian secara patut, yaitu : A. Komandan militer/seseorang tersebut mengetahui atau atas dasar keadaan

saat itu, seharusnya mengetahui bahwa pasukan tersebut sedang

melakukan atau baru saja melakukan pel;anggaran HAM yang berat; dan B. Komandan Militer/seseorang tersebut tidak melakukan tindakan yang layak

dan diperlukan dalam ruang lingkup kekuasaannya untuk mencegah atau menghentikan perbuatan tersebut atau menyerahkan pelakunya pada pejabat yang berwenang untuk dilakukan penyelidikkan, penyidikkan dan penuntutan

(2) Seseorang atasan, baik polisi/sipil, bertanggung jawab secara pidana terhadap pelanggaran berat HAM yang berat yang dilakukan oleh bawahannya yang berada di bawah kekuasaannya dan pengendaliannya yang efektif, karena atasan tersebut tidak melakukan pengendaliannya terhadap bawahannya secara patut dan benar, yakni :

A. Atasan tersebut mengetahui atau secara sadar mengabaikan informasi yang secara jelas menunjukkan bahwa bawahannya sedang melakukan atau baru saja melakukan pelanggaran HAM yang berat; dan

B. Atasan tersebut tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukan dalam ruang lingkup kewenangannya untuk mencegah atau menghentikan

perbuatan tersebut atau menyerahkan pelakunya pada pejabat yang

(3)

Konsep Pertanggungjawaban Komando

• Istilah : Command Responsibility

(pertanggungjawaban komando)

Superior Reponsibility

(pertanggungjawaban atasan /

pertanggungjawaban komandan (bagi militer))

• Bentuk pertanggungjawaban atasan atas tindak pindana yang dilakukan bawahannya

• Perkembangan dari konsep pertanggungjawaban pidana scr individual

• Tidak terbatas pada tingkat tertentu : bisa menyentuh hingga Kepala Negara/pemerintahan (Yamashita,

(4)

• Konsep Tgjwb Komando :

1. Aspek Fungsional : kedudukan komandan menimbulkan kewajiban bertindak

2. Aspek Kognitif : ‘harus memiliki pengetahuan’ tentang kejahatan

3. Aspek Operasional : failure to act (tidak melakukan tindakan yg layak shg dianggap melakukan

tindakan pembiaran/ommission)

• Berlaku bagi atasan militer dan juga sipil (psl

86&87 PT I, Psl 28 Statuta Roma dan Psl 42 (2) UU 26/2000)

• Berlaku tidak hanya pada situasi konflik bersenjata namun juga pada saat damai

(5)

“Komandan militer / seseorang yg

secara efektif bertindak sbg komandan

militer”

• Danmil:

– anggota AB yg ditugasi memimpin satu unit / lebih AB

– memiliki otoritas utk memberi perintah

langsung kpd bawahannya / kpd komandan2 dr unit2 bawahannya

• Tidak ada batas tingkatan komandan dpt

dipersalahkan

(6)

- Pd keadaan tertentu seorg dan tdk selalu

hrs memiliki pangkat militer. Mis: Presiden

sbg Pangti AB

(7)

“seseorg yg secara efektif

bertindak sbg danmil”

• Kategori lebih luas dr danmil, dpt tmsk:

– Perwira polisi yg berada dlm komando unit2 polisi bersenjata;

– Org2 yg bertanggungjwb atas unit2

paramiliter yg tdk berada dlm organisasi AB – Org2 yg dianggap secara de facto memiliki

kontrol thdp AB, polisi bersenjata / unit2 paramiliter

(8)

“dapat dipertanggungjawabkan”

• Legal Obligation

Æ Command

Responsibility

• Teks asli Statuta Roma :”shall be

criminally responsible” (hrs bertgjwb scr

pidana)

• “dapat”: Komandan tdk “selalu harus”

bertgjwb

• Penghilangan kata “pidana” : ditafsirkan

tindakan administratif cukup memadai.

(9)

“pasukan”

• Psl. 43 PT I :

1. pasukan AB

2. Kel&satuan yg berada di bawah komando yang bertgjwb

3. walaupun diwakili pemerintahan

atau otoritas yg tdk diakui oleh pihak lawan. 4. tunduk kpd sistem disiplin internal yg

menegakan penaatan hk humaniter

(10)

“komando dan pengendaliannya yg

efektif”

• Pasukan2 yg berada di bawah komando baik de

jure / de facto.

• Komandan memiliki kewenangan untuk memberi perintah pada bawahan dan bawahan harus

menjabarkan langsung perintah komandan • “pengendalian yg efektif” : mampu mencegah

dan menghukum bawahan (Celebici Case) • “efektif” : Nyata/benar-benar

(11)

“Kekuasaan dan pengendalian

efektif”

• Komandan dapat melaksanakan

pengendalian pada satuan yang tidak

berada di bawah rantai komandonya

langsung

(12)

“Tidak melakukan tindakan

pengendalian yang layak”

• Pengendalian yg layak : tindakan brdsrkan

kemampuan dlm batas2 kewenangan,

kekuasaan& ketersediaan sarana& kondisi yg memungkinkan.

• Kewajiban Komandan (Pasal 87 AP I) :

1. Menjamin anak buahnya mendapatkan pelatihan hukum humaniter

2. Menjamin penghormatan hukum humaniter dlm pembuatan renops

(13)

3.Menjamin adanya sistem pelaporan yang efektif shg ia selalu terinformasi

4.Mengambil tindakan pencegahan ketika tindak pidana akan / sedang dilakukan bawahannya

• ‘

mengetahui’ atau ‘seharusnya mengetahui’ :

membuktikan adanya mens rea (unsur niat) 1. Jmlh, tipe, lingkup, waktu dari tindak pidana 2. Pasukan dan logistik yg terlibat

3. Lokasi dan luasnya tindak pidana 4. Waktu operasi

5. Modus operandi tindak pidana 6. Perwira dan staff yg terlibat

(14)

•Akayesu :

-Komandan “seharusnya mengetahui”

-Komandan “gagal” melakukan tindakan yg

layak/diperlukan utk mencegah/menghukum

pelaku

-Komandan bertgjwb krn tindakan pembiaran

(ommission) atau krn tidak berbuat apapun

-Disetarakan dgn menyetujui /adanya niat

jahat.

(15)

•Bagilishema, unsur niat terpenuhi bila :

a.memiliki pengetahuan (bukti langsung /keadaan

pada saat itu)

9bawahannya akan, sedang /telah melakukan

tindak pidana/

9atasan memiliki informasi shg ia tahu adanya

resiko kejahatan tersebut

b. Ketiadaan pengetahuan = kelalaian

komandan= gagal memanfaatkan sarana yg

(16)

“sedang melakukan atau baru

saja melakukan…

• Psl 28(a) (I) Statuta Roma kata yg

digunakan adlh “sedang melakukan atau

akan segera melakukan” (were committing

or about to commit)

(17)

Tidak mengambil tindakan yang

perlu dan langkah2 masuk akal”

Krnojelac : tindakan yg perlu dan masuk akal

adlh tindakan yg hrs dilakukan atasan

sepanjang yg memungkinkan dlm lingkup kewenangannya

• Langkah pencegahan misal : pelatihan Hukum

Humaniter

• Langkah penghukuman:

1. Melaporkan ke komandan atas

2. Menjamin penyelidikan dan penyidikan dilakukan

(18)

“hubungan atasan-bawahan”

• Atasan : berwenang untuk mengendalikan dan memberi perintah pada bawahan

• Penguasa sipil memiliki kewenangan sama dgn

danmil walaupun tidak berada dalam jenjang militer

• Perbedaan dan mil dgn atasan sipil :

kemampuan /sumber daya utk memperoleh informasi :

a. danmil : dianggap memiliki cukup daya utk itu (tdk ada alasan ‘tidak tahu’)

b. atasan sipil : diharapkan bertindak sesuai dgn pengetahuan yang mereka peroleh

(19)

“atasan”

• Seseorg yang berhak memberikan perintah scr

efektif pada bawahan

• Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan

perintah tsb

Compare Aleksovski :

a. Atasan sipil hrs mencakup karateristik atasan brdsrkan pasal 7 (3) Statuta ICTY jika punya wewenang de facto /de jure untuk

mengeluarkan perintah dan menjatuhkan sanksi pd pelaku

b. Kewenangan disiplin atasan sipil berbeda dgn militer

(20)

“bawahan”

• Setiap org yg memiliki

Atasan yg dpt

(21)

“komando dan pengendalian yg

efektif”

• Kordic and Cerkez : derajat pertgjwb

kewenangan de facto sama dengan de

jure

(22)

“tidak melaksanakan

pengendalian yg layak”

“tahu” atau “seharusnya

mengetahui”atau “dgn sengaja

mengabaikan informasi”

Hal-hal yg penting utk dibangun o/

atasan non-militer :

1. Informasi mengenai resiko yg signifikan

bhw bawahan akan/telah melakukan

tindak pidana

(23)

• kewenangan atasan :

mengeluarkan petunjuk

/perintah agar bawahan

menghentikan

pelanggaran

• atasan sipil tdk memiliki

kewenangan utk

memberikan hkm disiplin

militer namun wajib

Melaporkan pelaku kpd petugas yg berwenang

utk dilaksanakan penyidikkan dan penuntutan.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya fitur utama yang sedang dibuka adalah fitur kitab pada shohih Bukhari, maka fitur tambahan ini akan mencari hadits pada kitab Shohih Bukhari sesuai dengan nomor hadits

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

Lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat cocok untuk pembuatan batu bata, yang kemudian menjadi bahan bangunan yang umum pada peradaban tersebut.. Kerajaan dan

Kurva PI berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak pada pusat dengan domain ( γ), dan lebar kurva (β) seperti terlihat pada

aset perbankan syariah sendiri terdiri dari kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain, pembiayaan, penyertaan, Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), aktiva

Potensi reduksi sampah untuk perumahan kos permanen adalah sebesar 16% sampah organik untuk pengomposan dan 47% sampah anorganik untuk daur ulang; timbulan rumah makan/ wa- rung

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi tingkat pengetahuan yang signifikan secara statistik antara tingkat 1 dan 4 dengan nilai P=0,00

95 11052122010567 SUYADI Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP N 2 RANDUAGUNG LUMAJANG 45 Hotel Anugerah.. 96 11052122010612 ANSELMUS SUTRIDIONO Pendidikan Jasmani dan Kesehatan