Gangguan Mental Terkait
Trauma
Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM
Gangguan Mental setelah Trauma
Trauma
Trauma 2 minggu2 minggu 1 bulan1 bulan 6 bulan6 bulan Reaksi stres akut
Reaksi stres akut
Berkabung Berkabung Depresi Depresi Gangguan anxietas Gangguan anxietas
Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar
Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar
Gangguan stres pasca trauma/PTSD
Gangguan stres pasca trauma/PTSD
Gangguan penyesuaian
Gangguan penyesuaian
Eksaserbasi gangguan mental sebelumnya
Eksaserbasi gangguan mental sebelumnya
Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur
Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur
(Maramis A, 2005)
(Maramis A, 2005)
2 bulan
Yang akan Dibahas
1. Gangguan stres akut
2. Gangguan stres pasca trauma
3. Gangguan depresi
4. Gangguan fobik
5. Gangguan panik
6. Gangguan anxietas menyeluruh
7. Gangguan tidur
Gangguan Stres Akut – F43.0
• Setelah trauma penderita tampak
berfluktuasi kondisi mentalnya yang jelas
terkait dengan peristiwa itu.
• Gejala akan mereda dalam waktu
beberapa hari sampai 4 minggu
• Gejala tersebut bukan merupakan
eksaserbasi gangguan mental
Gangguan Stres Akut – F43.0
• Gejala:
– Kebingungan
– Agitasi atau sangat reaktif – Menarik diri
– Gejala anxietas: misalnya berkeringat, berdebar, muka merah
– Disorientasi – Depresi
Gangguan Stres Akut – F43.0:
Penatalaksanaan
• Mengurangi distres
• Bicarakan apa yang telah terjadi
• Beri penjelasan tentang respon fisik
terhadap peristiwa traumatik dan apa yang
dapat dilakukan
• Jelaskan bahwa reaksi stres akut
kemungkinan besar akan mereda dalam
waktu singkat
Gangguan Stres Akut – F43.0:
Penatalaksanaan
• Dukungan sosial penting dalam menolong
individu untuk mengatasi traumanya
• Nasihatkan: jangan menggunakan alkohol
atau narkoba untuk mengatasi keadaan
• Gunakan metoda relaksasi sederhana
• Yakinkan bahwa individu itu mendapatkan
monitoring dan pengobatan lanjutan
Gangguan Stres Akut – F43.0:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Medikasi digunakan:
• Jika psikoterapi berorientasi krisis atau terapi kelompok tidak efektif
• Jika individu itu berbahaya, sangat agitatif atau psikotik
Gangguan Stres Akut – F43.0:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Benzodiazepin:
• Efektif dan cepat mengurangi anxietas dan ketegangan serta memperbaiki tidur.
• Misalnya: diazepam 5 – 10 mg malam hari • Penggunaan jangka pendek.
• Alternatif untuk insomnia: trazodon dan amitriptilin dosis rendah.
Gangguan Stres Akut – F43.0:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Antiadrenergik:
• Klonidin, Propranolol
• Dapat berguna untuk mengatasi keterjagaan berlebihan, agresivitas, iritabilitas, memori yang intrusif dan insomnia.
• Hati-hati pada penyakit kardiovaskuler dan diabetes
Gangguan Stres Akut – F43.0:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– SSRI
• Untuk pengingatan kembali, penghindaran, keterjagaan berlebihan dan depresi.
• Berguna untuk mengontrol anxietas dan iritabilitas. • Mulai dengan dosis kecil, tingkatkan perlahan
hati-hati kemungkinan terjadi anxietas, agitasi, psikosis atau mania.
• Misalnya: sertralin 25 mg atau fluoxetin 10 mg sekali sehari, dapat dinaikkan perlahan
Gangguan Stres Pasca Trauma –
F43.1
• Ini adalah respon anxietas yang
berkepanjangan terhadap peristiwa
traumatik
• Gejala-gejala paling tidak harus dialami
selama 1 bulan
Gangguan Stres Pasca Trauma –
F43.1
• Gejala tersebut adalah:
– Bayangan, mimpi atau kilas balik peristiwa traumatik – Menghindari hal-hal yang mengingatkan akan
peristiwa itu
– Amnesia terhadap aspek penting peristiwa itu – Timbul anxietas dan kesiagaan yang hebat jika
terpapar pada hal-hal yang mengingatkan akan peristiwa itu
– Mood yang depresif atau iritabel – Menarik diri
– Sulit berkonsentrasi – Mudah tertegun
Gangguan Stres Pasca Trauma –
F43.1
• Pada sebagian orang gejala tersebut
berlangsung berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun setelah trauma
– Mengganggu kehidupan sehari-hari – Dapat mengarah pada masalah lain:
• Penyalahgunaan zat
Gangguan Stres Pasca Trauma –
F43.1: Penatalaksanaan
• GSPT/PTSD adalah gangguan yang kronik
• Bantu penderita untuk menghadapi
pengalaman, memori dan situasi yang
diasosiasikan dengan peristiwa traumatik
• Rujukan ke ahli yang berpengalaman
Gangguan Stres Pasca Trauma –
F43.1: Penatalaksanaan
• Medikasi:
– SSRI:
• Mulai dengan dosis rendah dan naikkan perlahan • Sertralin 25 mg atau fluoxetin 10 mg per hari dan
dinaikkan
• Dapat berguna untuk mengatasi kilas balik,
ketakutan, pikiran yang intrusif, anxietas umum, penumpulan emosi, iritabilitas, dan kesulitan
konsentrasi
– Obat-obat lain sesuai dengan gejala penyerta yang mengganggu.
Depresi – F32#
• Pasien datang dengan 1 atau lebih
keluhan fisik
– Jika ditanyai lebih lanjut terungkap depresi atau kehilangan minat
Depresi – F32#
• Gejala utama:
– Mood sedih atau murung
– Kehilangan minat & kesenangan
• Gejala penyerta yang sering didapatkan:
– Tidur terganggu
– Rasa bersalah atau kehilangan percaya diri
– Perlambatan gerak atau bicara; atau sebaliknya malah agitasi
– Gangguan nafsu makan – Konsentrasi buruk
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Tanyakan tentang risiko bunuh diri
– Apakah sering berpikir untuk mati?
– Apakah mempunyai rencana yang spesifik? – Apakah pernah mencoba bunuh diri
sebelumnya?
– Apakah dapat diyakinkan untuk tidak melaksanakan ide bunuh dirinya?
– Apakah mempunyai keinginan mencederai orang lain?
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Buat rencana jangka pendek untuk
melakukan aktivitas yang dapat dinikmati
atau membangun rasa percaya diri.
• Dorong penderita untuk melawan rasa
pesimis dan pikiran mengkritik diri sendiri
• Yakinkan penderita untuk tidak
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Identifikasi masalah atau stres sosial yang
ada
– Konsentrasi pada langkah kecil yang spesifik yang dapat diambil oleh penderita untuk
mengurangi atau mengatasi masalah tersebut – Hindari pengambilan keputusan atau
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Informasikan:
– Depresi adalah penyakit yang lazim ada pengobatan yang efektif
– Depresi bukanlah kelemahan atau
kemalasan. Penderita sebenarnya berusaha untuk mengatasinya.
– Jika ada gangguan fisik, diskusikan tentang hubungan antara gangguan fisik dan mood.
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Pertimbangkan obat antidepresan jika mood sedih atau kehilangan minat dialami lebih dari 2 minggu disertai 4 atau lebih gejala berikut:
• Kelelahan atau kehilangan tenaga • Konsentrasi buruk
• Agitasi ATAU perlambatan gerak dan bicara • Tidur terganggu
• Pikiran tentang kematian atau bunuh diri • Rasa bersalah atau rendah diri
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Pilihan obat antidepresan:
– Jika penderita dahulu pernah berespon baik terhadap obat antidepresan tertentu
gunakan obat itu lagi
– Jika penderita lansia atau sakit fisik obat antidepresan yang efek samping
antikolinergik dan kardiovaskulernya sedikit – Jika penderita juga cemas atau tidak dapat
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Pemberian obat antidepresan:
– Antidepresan harus ditingkatkan sampai dosis efektif
– Amitriptilin dapat dimulai dengan 25 – 50 mg tiap malam tingkatkan sampai 100 – 150 mg dalam 10 hari
– Pasien usia lanjut atau sakit fisik dosis lebih rendah
– Lanjutkan pemberian antidepresan setidaknya 3 bulan setelah kondisi membaik
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Informasi tentang obat:
– Obat harus diminum tiap hari
– Perbaikan akan mulai dirasakan 2-3 minggu setelah minum obat
– Efek samping ringan dapat terjadi dan biasanya menghilang dalam 7-10 hari
– Harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan obat
Depresi – F32#: Penatalaksanaan
• Konsultasi:
– Jika ada risiko bunuh diri atau mencelakakan orang lain
– Jika ada gejala psikotik
– Jika depresi yang signifikan berlanjut
meskipun telah dilakukan cara-cara di atas – Jika tersedia, rujukan psikoterapi yang lebih
Gangguan Fobik – F40
• Penderita menghindari atau membatasi
aktivitas karena takut
– Mungkin: kesulitan untuk pergi ke dokter, berbelanja atau berkunjung
• Penderita kadang-kadang datang dengan
keluhan gejala fisik:
• Palpitasi
• Napas pendek/sesak, “asma”
– Jika ditanyai lebih lanjut ditemukan ketakutan yang spesifik
Gangguan Fobik – F40
• Gejala:
– Ketakutan yang hebat dan tidak masuk akal terhadap tempat atau kejadian tertentu:
• Meninggalkan rumah • Tempat terbuka
• Bicara di depan umum
• Keramaian atau tempat umum
• Bepergian di bis, mobil, KA atau pesawat • Peristiwa sosial
Gangguan Fobik – F40
• Informasikan:
– Fobia dapat diobati
– Menghindari situasi yang ditakuti akan membuat ketakutan bertambah kuat
– Menjalani langkah-langkah spesifik dapat membantu untuk mengatasi ketakutan
Gangguan Fobik – F40:
Penatalaksanaan
• Teknik pemaparan (exposure):
– Gunakan napas lambat untuk mengontrol anxietas
– Jangan pindah ke tahap berikut sampai anxietas berkurang ke tingkat yang dapat diterima
Tahap mudah Tahap sedang Tahap sulit
Berjalan sendiri Makan siang
bersama teman
Berbelanja dengan teman
Gangguan Fobik – F40:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Dengan konseling banyak penderita tidak memerlukan obat
– Jika ada depresi, obat antidepresan dapat menolong
– Jika gejala terbatas dan jarang obat
antianxietas (misalnya benzodiazepin) sekali-sekali dapat menolong. Penggunaan reguler ketergantungan
Gangguan Fobik – F40:
Penatalaksanaan
• Konsultasi:
– Jika ketakutan menetap dan menimbulkan hendaya
Gangguan Panik – F41.0
• Serangan anxietas atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, timbulnya mendadak,
menghebat dengan cepat dan sering hanya berlangsung beberapa menit saja.
• Sering disertai gejala fisik berupa:
– Perasaan tidak nyata – Atau merasa ada
bencana pribadi: kehilangan kontrol, menjadi gila, serangan jantung, akan mati – Palpitasi – Nyeri dada
– Rasa seperti tercekik – Perut seperti terbakar – Pusing
Gangguan Panik – F41.0
• Informasikan:
– Panik itu lazim dan dapat diobati.
– Anxietas sering menimbulkan perasaan tubuh yang menakutkan.
– Anxietas panik juga menyebabkan pikiran yang menakutkan.
– Anxietas psikis dan fisik saling memperkuat.
Berkonsentrasi pada gejala fisik akan menambah ketakutan.
– Orang yang lari atau menghindar dari situasi tempat terjadinya serangan anxietas hanya akan
Gangguan Panik – F41.0:
Penatalaksanaan
• Nasihatkan penderita untuk melakukan langkah berikut jiwa terjadi serangan panik:
– Tetap tinggal di tempat sampai serangan berlalu. – Pusatkan perhatian untuk mengendalikan anxietas,
bukan pada gejala fisik.
– Bernapas dengan lambat dan relaks. Napas yang
terlalu dalam dan cepat (hiperventilasi) gejala fisik panik.
Gangguan Panik – F41.0:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Jika serangan itu parah dan sering terjadi atau jika
penderita menunjukkan gejala depresi yang signifikan antidepresan dapat menolong.
– Imipramin 25 mg malam, dinaikkan sampai 100 – 200 mg waktu malam.
Gangguan Panik – F41.0:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Untuk serangan yang terbatas dan jarang terjadi antianxietas jangka pendek dapat membantu.
– Lorazepam 0,5 – 1 mg sampai 3 kali sehari. Penggunaan yang rutin dapat menimbulkan
ketergantungan dan jika dihentikan kemungkinan gejala akan kembali lagi.
– Hindari pemeriksaan laboratorium atau obat yang tak perlu.
Gangguan Panik – F41.0:
Penatalaksanaan
• Konsultasi:
– Jika serangan yang parah tetap berlangsung meskipun telah dilakukan cara-cara di atas
– Jika tersedia, rujukan untuk psikoterapi kognitif dan perilaku
– Panik sering menimbulkan gejala fisik hindari konsultasi medis yang tidak perlu
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1
• Penderita mungkin datang dengan
keluhan fisik yang berhubungan dengan
ketegangan atau dengan insomnia
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1
• Gejala anxietas atau ketegangan yang multipel • Ketegangan mental:
– Kawatir, merasa tegang atau was-was, konsentrasi buruk
• Ketegangan fisik:
– Tidak tenang, nyeri kepala, tremor, tak bisa relaks
• Keterjagaan fisik (physical arousal):
– Pusing, berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, nyeri perut
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1
• Informasikan:
– Stres dan kekawatiran mempunyai efek pada mental dan fisik
– Belajar cara untuk mengurangi efek stres adalah cara paling efektif untuk mengatasi, bukan dengan obat sedativa.
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1: Penatalaksanaan
• Anjurkan penderita untuk berlatih metoda
relaksasi tiap hari mengurangi gejala
fisik ketegangan
• Mengidentifikasi dan melawan
kekawatiran yang berlebihan
• Metoda pemecahan masalah terstruktur
dapat membantu penderita untuk
mengatasi masalah atau stres kehidupan
yang mempengaruhi gejala anxietas.
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1: Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Obat merupakan hal sekunder
– Digunakan jika gejala anxietas yang signifikan tetap ada meskipun telah mendapat konseling – Obat antianxietas digunakan tidak lebih dari 2
minggu
• Diazepam 5 – 10 mg malam
– Penggunaan yang lebih lama dapat menimbulkan ketergantungan
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1: Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Pemblok beta dapat membantu mengendalikan gejala fisik
– Obat antidepresan dapat menolong (terutama jika ada gejala depresi) dan tidak
menyebabkan ketergantungan atau gejala
Gangguan Anxietas Menyeluruh –
F41.1: Penatalaksanaan
• Konsultasi:
– Jika anxietas yang hebat berlangsung lebih dari 3 bulan
Gangguan Tidur (Insomnia) – F51
• Penderita dalam keadaan distres dan
kadang-kadang sangat terganggu di siang
hari akibat kurang tidur
• Gejala:
– Sulit untuk jatuh tertidur
– Tidur yang gelisah atau tidak menyegarkan – Sering terbangun dan sulit tidur kembali
Gangguan Tidur (Insomnia) – F51
• Masalah tidur dapat disebabkan oleh:
– Peristiwa kehidupan yang menimbulkan stres – Penyakit fisik/kondisi medis: gagal jantung,
penyakit paru, kondisi nyeri – Perubahan jadwal
– Gangguan lain: depresi atau anxietas – Penyalahgunaan zat
– Obat-obat: steroid, teofilin, dekongestan – Apnea tidur
Gangguan Tidur (Insomnia) – F51
• Informasikan:
– Masalah tidur yang sementara itu lazim pada saat ada stres atau penyakit fisik.
– Perbaikan kebiasaan tidur merupakan pengobatan terbaik, bukan obat tidur.
– Kawatir tidak bisa tidur akan menyebabkan insomnia makin parah.
– Alkohol akan menyebabkan tidur yang gelisah.
– Stimulan (termasuk kopi dan teh) dapat
Gangguan Tidur (Insomnia) – F51:
Penatalaksanaan
• Pertahankan pola tidur yang reguler • Lakukan relaksasi di malam hari
• Pergi tidur dan bangun pagi pada jam yang sama
• Hindari tidur siang
• Hindari kafein dan alkohol
• Jika tidak jatuh tertidur dalam waktu 20 menit bangun dan kalau mulai mengantuk pergi tidur kembali
• Olah raga dapat membantu, tapi jangan waktu malam
Gangguan Tidur (Insomnia) – F51:
Penatalaksanaan
• Konsultasi:
– Jika dicurigai ada gangguan tidur yang
kompleks, misalnya narkolepsi atau apnea tidur
– Jika insomnia yang signifikan tetap berlanjut meskipun telah dilakukan cara-cara di atas
Gangguan Psikotik Akut – F23
• Penderita mungkin mengalami:
– Mendengar suara-suara
– Mempunyai keyakinan atau ketakutan yang aneh
– Kebingungan
• Keluarga mungkin minta tolong karena
perubahan perilaku yang tidak dapat
diterangkan
Gangguan Psikotik Akut – F23
• Gejala
– Halusinasi: sensasi yang keliru atau imajiner, misalnya mendengar suara orang meskipun tidak ada siapa pun di dekatnya.
– Waham: ide yang dipertahankan yang tidak benar yang tidak dimiliki oleh orang lain
dalam kelompok sosial yang sama
– Agitasi atau perilaku kacau yang aneh – Pembicaraan yang kacau atau aneh – Kondisi emosi yang ekstrem dan labil
Gangguan Psikotik Akut – F23
• Gangguan fisik dapat menyebabkan gejala
psikotik:
– Epilepsi
– Intoksikasi atau lepas obat/alkohol – Penyakit infeksi atau febris
Gangguan Psikotik Akut – F23
• Informasikan:
– Agitasi dan perilaku aneh adalah gejala penyakit mental
– Episode akut sering mempunyai prognosis baik
– Pengobatan perlu dilanjutkan sampai beberapa bulan setelah gejala mereda
Gangguan Psikotik Akut – F23:
Penatalaksanaan
• Menjaga keselamatan penderita dan
orang yang merawatnya:
– Keluarga atau teman harus menjaga penderita
– Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi – Jangan sampai mencederai penderita
Gangguan Psikotik Akut – F23:
Penatalaksanaan
• Mengurangi stres dan stimulasi:
– Jangan mendebat pikiran psikotik
– Hindari konfrontasi dan kritik, kecuali hal itu perlu untuk mencegah perilaku yang
membahayakan
• Agitasi yang membahayakan penderita
dan keluarga atau masyarakat
memerlukan hospitalisasi atau
pengamanan
Gangguan Psikotik Akut – F23:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Pemberian antipsikotik akan mengurangi gejala psikotik
• Haloperidol 2 – 5 mg, sampai 3 kali sehari
• Klorpromazin 100 – 200 mg, sampai 3 kali sehari
– Gunakan dosis terendah yang dapat mengatasi gejala
Gangguan Psikotik Akut – F23:
Penatalaksanaan
• Medikasi:
– Obat antianxietas dapat digunakan bersama dengan antipsikotik untuk mengontrol agitasi akut
• Lorazepam 1 – 2 mg, sampai 4 kali sehari
– Lanjutkan pemberian antipsikotik setidaknya sampai 3 bulan setelah gejala mereda.
Gangguan Psikotik Akut – F23:
Penatalaksanaan
• Konsultasi:
– Pada kasus efek samping yang berat atau ada demam, rigiditas dan hipertensi, stop semua obat antipsikotik dan pertimbangkan konsultasi
– Jika mungkin pertimbangkan konsultasi untuk semua kasus baru gangguan psikotik