• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1. Konfigurasi Sertifikat Digital dan Skema Autoenrollment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN 1. Konfigurasi Sertifikat Digital dan Skema Autoenrollment"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

Konfigurasi Sertifikat Digital dan Skema Autoenrollment

1. Pada server yang terinstall Active Directory Certificate Services, klik Start, klik Run, ketik mmc, dan klik OK.

2. Pada File menu, klik Add/Remove Snap-in. Lalu dialog box Add or Remove Snap- ins terbuka

3. On the File menu, click Add/Remove Snap-in . The Add or Remove Snap-ins dialog box opens.

4. Di dalam Available snap-ins , double klik Certification Authority . Pilih certification authority (CA) yang ingin kita manage, kemudian klik Finish. The Certification Authority dialog box tertutup, lalu kembali ke Add or Remove Snap- ins dialog box.

5. Di dalam Available snap-ins , double klik Certificate Templates , kemudian klik OK.

6. Di dalam console tree, klik Certificate Templates. Semua sertifikat template terlihat pada panel detail.

7. Pada panel detail, klik User template.

8. Pada menu Action, klik Duplicate Template. Kemudian pilih versi template yang sesuai dengan kebutuhan, lalu klik OK. Dialog box properti dari New Template terbuka.

9. Pada tab General, di dalam Display Name, ketik nama untuk sertifikat yang akan dibuat atau dapat juga dibiarkan default.

10. Klik Security tab. dalam Group or user names , klik Domain Users .

11. Dalam Permissions for Domain Users, di bawah Allow, pilih Enroll dan Autoenroll permission check box, lalu klik OK .

12. Double-klik Certification Authority , double-klik nama CA, kemudian klik Certificate Templates. Pada menu Action, sorot New, kemudian klik Certificate Template to Issue. Dialog box Enable Certificate Templates terbuka.

13. Klik nama sertifikat template yang baru saja dikonfigurasi, lalu klik OK .

14. Pada server di mana Active Directory Domain Services (AD DS) terinstalled, klik Start , klik Run , ketik mmc , lalu klik OK .

(2)

15. Pada menu File, klik Add/Remove Snap-in . Dialog box Add or Remove Snap-ins terbuka.

16. Pada dialog box Add or Remove Snap-ins, double-klik Group Policy Management Editor. Kemudian wizard Select Group Policy Object terbuka. Klik Browse, kemudian pilih select Default Domain Policy . Klik OK , klik Finish , kemudian klik OK lagi.

17. Klik Default Domain Policy . Buka User Configuration , lalu Policies , lalu Windows Settings , lalu Security Settings , kemudian Public Key Policies .

18. Pada panel detail, double-klik Certificate Services Client - Auto-Enrollment . The Certificate Services Client - Auto-Enrollment Properties dialog box opens.

19. Pada dialog box Certificate Services Client - Auto-Enrollment Properties, di dalam Configuration Model , pilih Enabled .

20. Cek Renew expired certificates, update pending certificates, and remove revoked certificates.

21. Cek Update certificates that use certificate templates, kemudian klik OK .

(3)

LAMPIRAN 2

Instalasi pfSense

Pada dasarnya pfSense bisa dijalankan langsung live cd tanpa proses instalasi ke dalam hard disk. Namun untuk kinerja yang lebih mumpuni, tanpa tergantung kepada proses baca tulis CD Drive, sebaiknya pfSense diinstal ke dalam hard disk.

Proses instalasi pfsense adalah sebagai berikut :

1. Tampilan awal pfSense setelah proses booting selesai. Untuk masuk ke dalam pra- konfigurasi, pilih no. 1

2. Kemudian akan muncul informasi mengenai interface LAN Card yang terinstal, yaitu em0, em1, dan em2. Informasi ini yang nantinya akan digunakan untuk konfigurasi interface GUEST, INTERNAL, dan INTERNET. Prakonfigurasi di sini adalah setting interface untuk mode live cd.

(4)

3

4

5

. Setelah se Tampilan proses ins

. Kemudian Quick / E

. Setelah pr kernel con satu, mak

emua prakon n ini adalah d stalasi cukup

n masuk ke p Easy Install

roses selesai nfiguration.

ka pilih Symm

nfigurasi sele dashboard pf p ketik 99, ke

proses instal

i, akan munc Karena serv metric mult

esai dilakuka fSense langs

emudian Ent

lasi pfsense.

cul pilihan y ver pfsense m

tiprocessing

an, akan mun sung via back

ter

Untuk mud

ang memint memiliki pro g kernel (mo

ncul tampila kend. Untuk

ahnya bisa l

a untuk insta ocessor inti le ore than on

an berikut.

k masuk ke

angsung pili

all custom ebih dari e processor

ih

)

(5)

6. Setelah proses instalasi kernel selesai, maka selesai sudah proses instalasi pfsense secara keseluruhan. Untuk mengakhiri, server perlu di-restart

 

(6)

LAMPIRAN 3

INSTALASI ACTIVE DIRECTORY

1. Ketikan perintah pada cmd seperti pada gambar berikut

2. Kemudian pada Window berikutnya pilih create a new domain in a new forest :

3. Kemudian masukkan nama FQDN xyz.com

4. Berikan nama Domain NetBios XYZ

(7)

5. Berikutnya adalah instalasi server DNS sebagai satu kesatuan dari Active Directory

6. Berikut adalah lokasi file Database Active Directory

(8)

7. Masukkan password untuk Administrator

8. Setelah memasukkan password, berikutnya adalah proses instalasi mulai berjalan.

LAMPIRAN 4

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008

TENTANG

USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

(9)

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

6. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

7. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

8. Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

9. Iklim Usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspek

(10)

kehidupan ekonomi agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya.

10. Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan, dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

11. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

12. Penjaminan adalah pemberian jaminan pinjaman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh lembaga penjamin kredit sebagai dukungan untuk memperbesar kesempatan memperoleh pinjaman dalam rangka memperkuat permodalannya.

13. Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar.

14. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

15. Menteri Teknis adalah menteri yang secara teknis bertanggung jawab untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam sektor kegiatannya.

BAB IV KRITERIA

Pasal 6 (1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

(2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

(11)

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

(3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Referensi

Dokumen terkait

pada saat terbentuknya Persero sebagai pengganti Pertamina, badan usaha milik negara tersebut wajib mengadakan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana untuk melanjutkan

Metode yang digunakan untuk mengisolasi piperin dari lada hitam adalah Soxhlet.. yang merupakan pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti paparkan, diantaranya yaitu sebagai berikut: (1) Untuk guru yang mengajar

[r]

masalah atau dilema moral. f) Pengenalan diri adalah kemampuan mengenali perilaku diri kita dan mengevaluasi secara kritis dan jujur.dalam pengenalan diri kemampuan

Penerapan pembelajaran metode mind mapping dapat meningkat kan aktivitas belajar dengan kriteria pengamatan terdiri dari kegiatan visual meliputi siswa mengamati

Penerapan Teknik Behavior Contract untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Pribadi Siswa Kelas XI-IPS 3 dalam Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 2

Unsur “dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain” adalah apabila seseorang melakukan suatu perbuatan yang mempunyai tujuan