PERENCANAAN STRATEGI SI/TI PADA PT. LINTAS GROUP Hendra MayaTopani
1Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek, Program Studi Magister Manajemen Sistem Informasi,
Jl Kebun Jeruk Raya No. 27. Kebun Jeruk Jakarta Barat 11530 E-mail: [email protected]
Abstract
The purpose of study is find the requiretment of Information Systems and Information Technology (IS/IT) in the development of the construction of Base Transceiver Station tower (BTS). The methodology using by method of Ward & Peppard, data extracted from the Management interviews, distributing questionnaires to 16 respondents, and observations. The results of this study are proposed application portfolio recommendation, additional IT Division and the time of exercise IS/IT. The existence of IS/IT as a framework to guide the development of future changes PT. Lintas Group.
Keywords: Information System, Technology Information, application portfolio, telecommunication.
Abstrak
Tujuan penelitian adalah menemukan kebutuhan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dalam pengembangan pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS). Metodologi yang digunakan adalah metode Ward & Peppard, data diambil dari wawancara pihak Manajemen, penyebaran kuesioner kepada 16 responden, dan observasi. Hasil penelitian ini berupa rekomendasi portfolio aplikasi, penambahan Divisi TI dan waktu pelaksanaan SI/TI. Adanya perencanaan SI/TI sebagai kerangka pedoman pengembangan terhadap perubahan dimasa mendatang PT.Lintas Group.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Teknologi Informasi, portfolio aplikasi, telekomunikasi.
1. Pendahuluan
Telekomunikasi merupakan sarana publik yang dalam penyelengaraanya membutuhkan infrastruktur menara telekomunikasi (DEPKOMINFO, 2009). Semakin luasnya perkembangan dalam pembangunan menara base transceiver station (BTS), tidak ditemukan data resmi jumlah menara BTS yang dibangun selama ini pada seluruh wilayah indonesia. Jumlah pengguna telepon genggam di Indonesia saat ini sebesar 180 juta pengguna, dan rata-rata perkembangan sebesar 17 persen pertahun (Dynastya & Sulistyarso, 2013). Meningkatnya pengguna telekomunikasi membuat perusahaan memperbaiki pelayanan dan produk dalam pembangunan menara tower BTS.
Pembangunan BTS dipengaruhi oleh kebutuhan pengguna telekomunikasi yang meningkat dan mengakibatkan persaingan dalam mencari lahan yang potensial untuk pembangunan BTS, agar jaringan telekomunikasi dapat di akses dan tidak terjadi gangguan signal. Menurut (Prijono, 2010) penempatan menara yang terlalu banyak dan tanpa perencanaan yang tepat akan menimbulkan efek yang kurang baik yaitu sebagai berikut.
1. Timbulnya potensi pelanggaran terhadap rencana rata ruang wilayah.
2. Potensi pelanggaran ketentuan kawasan keselamatan operasi Penerbangan.
Untuk mengatur agar tidak terjadi permasalahan tata ruang maka pada peraturan
(DEPKOMINFO, 2009) menjelaskan pembangunan dan penggunaan menara telekomunikasi sebagai salah satu infrastruktur pendukung dalam penyelengaraan telekomunikasi harus memperhatikan efisiensi, keamanan lingkungan dan estetika lingkungan. Penelitian ini memberikan suatu
perencanaan strategi SI/TI pada PT.Lintas Group. dengan rumusan masalah mengenai implementasi SI/TI yang tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini dan tujuan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi
pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer (Surendro, 2007).
Perencanaan strategis perusahaan pada bidang telekomunikasi telah memainkan peran penting membuat suatu perusahaan berkembang, inovatif, menguntungkan dan kompetitif, dimana benar- benar memahami dinamika industri telekomunikasi dan pasar. Ditambah, penempatan strategis sumber daya sebagai salah satu faktor utama mempertahankannya keunggulan kompetitif, efisiensi biaya, daya tarik untuk investor (Al-aklabi & Al-Allak, 2011). Tantangan ini dikaitkan dengan kebutuhan untuk Life Cycle Assessment in the Telecommunication dipahami sebagai suatu proses industri pada dasarnya berkontribusi terhadap peningkatan kinerja lingkungan dari produk.
(Schamhorst, 2006).
2. Metodologi
Penelitian perencanaan strategi informasi SI/TI pada PT.Lintas Group menggunakan metode analisis dan proses strategi menurut (Ward & Peppard, 2002) dan dimodifikasi oleh penulis seperti analisis pada Gambar 1.
Gambar 1. Proses strategi SI/TI.
Pada tahapan ini dilakukan analisis melalui 4 langkah dengan menilai kondisi bisnis dan SI/TI melalui eksternal bisnis yang mana untuk mengetahui kondisi daya saing dan internal bisnis fokus terhadap kebijakan perusahaan sedangkan pada internal SI/TI mengenai detail infrastruktur SI/TI dan eksternal SI/TI mengenai analisis tren teknologi yang berkembang.
2.1 Pengumpulan Data
Data primer dan sekunder diperlukan untuk menunjang penguatan analisis seperti, kondisi SI/TI pada PT.Lintas Group, dan data lain. Tahapan diawali dengan melakukan wawancara terhadap beberapa manajemen atas, lalu diikuti dengan pengisian kuesioner melalui beberapa staff
perusahaan, terakhir dengan melakukan observasi dan dibutuhkan literature studi kepustakaan yang terkait.
2.2 Analisis Data
Untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan pada lingkungan internal dan eksternal bisnis dan SI/TI maka perlu dilakukan analisis terhadap data yang disajikan menggunakan alat bantu analisis antara lain PEST, ITBSC, SWOT, GAP Analisis.
3. Hasil dan Pembahasan
PT. Lintas Group memiliki fokus usaha pengembangan pembangunan telekomunikasi tower BTS, berdasarkan hasil wawancara untuk menentukan suatu kandidat tower BTS, melalui langkah seperti pada Gambar 2.
Gambar 2 Proses pelaporan pengembangan BTS.
Pada Gambar 2 dijelaskan tentang proses pengembangan pembangunan tower BTS masih dijumpai masalah tentang tidak adanya integrasi sistem tidak tersedia pengolahan data, sehingga dampak dari indikasi tersebut terhambatnya suatu pengambilan keputusan. Berdasarkan
permasalahan tersebut guna mendukung bisnis dalam jangka panjang, maka perlu dilakukan perencanaan strategi SI/TI pada PT.Lintas Group.
3.1 ANALISIS Analisis PEST
Analisis PEST merupakan analisis terhadap kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi proses bisnis. Dengan mengenali dan evaluasi peluang dan ancaman eksternal, perusahaan akan mampu mengembangkan visi dan misi sebagai dasar strategi yang tepat untuk mencapai sasaran jangka panjang. Berikut hasil analisis PEST pada PT.Lintas Group.
Tabel 1 Ringkasan Hasil PEST
Faktor Ancaman Strategi
Politik 1. UUD19/PER/M.
KOMINFO/03/2 009
2. Peraturan menteri
komunikasi no.2 2008
1. Pihak manajemen atas harus menyikapi kebijakkan pemerintah dalam penertiban pembangunan menara tower.
2. Melakukan kerjasama terhadap pihak pemerintah daerah dalam upaya melihat zona ruang tata letak pembangunan yang diperbolehkan.
Ekonomi 1. Adanya
biaya punggutan pajak baik legal maupun ilegal dalam
pembangunan menara.
2.Nilai tukar mata
1. Manajemen keuangan mengatur pemasukkan dan membuat perencanaan keuangan pada tiap periode
uang rupiah yang tidak stabil
Sosial 1. Kurangnya
penyuluhan sangat berdampak
terhadap lingkungan masyarakat
1. Melakukan pendekatan secara intensif kepada masyarakat, memberikan penyuluhan dalam bentuk kegiatan sosial.
Analisis ITBC
Hasil pengukuran dari empat perspektif IT BSC menunjukkan bahwa kinerja divisi TI dinilai dalam kategori Cukup dengan rata-rata 69% dapat dilihat Tabel 2.
Tabel 2 Ringkasan Hasil Pengukuran Kinerja Divisi TI Persfektif Hasil
pengukuran
Bobot
Perspektif Kontribusi Perusahaan 60.7% Kurang Perspektif Orientasi Pengguna 54.1% Sangat Kurang Perspektif Penyempurnaan
Operasional 60.5% Kurang
Perspektif Orientasi Masa Depan 67.6% Cukup
Rata-rata 69% Cukup
Berdasarkan Tabel 2, maka disimpulkan kinerja Divisi TI berdasarkan beberapa Perspektif : a. Kontribusi Perusahan pada dokumentasi dilakukan secara tersistem pada setiap Divisi
mengembangkan SI yang dapat meningkatkan kinerja dalam mengambil sebuah keputusan berasarkan data statistik.
b. Orientasi Pengguna dilakukan evaluasi kemampuan pengguna terhadap sistem (aplikasi) yang ada, dan merumuskan langkah yang akan diambil untuk meningkatkan tingkat kemampuan dan pemahaman pengguna.
c. Penyempurnaan Operasional dilakukan evaluasi sistem (aplikasi) yang sudah ada untuk mengetahui aspek mana saja yang harus dikembangkan/dan masalah apa saja yang terdapat di sistem (aplikasi) tersebut dan me-maintain network yang ada sehingga dapat berfungsi maksimal.
d. Orientasi Masa Depan Memberikan pelatihan yang intensif dalam rangka meningkatkan kemampuan karyawan.
Analisis SWOT
Hasil analisis Strenght, Weakness, Opportunity, Threat dari PT. Lintas Group adalah sebagai berikut :
Strenght
1. Kultur kerja yang sudah baik.
2. Knowledge atau kepakaran yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Komitmen dari top level manajemen untuk melakukan pemanfaatan SI/TI.
4. Jasa yang cepat dan kualitas produk bersertifikasi standar internasional.
5. Menjaga hubungan kerjasama yang baik antar mitra kerja.
Weakness
1. Kurangnya pengetahuan marketing dan masih sulit mendapatkan informasi yang akurat mengenai proses dan progress menara tower.
2. Informasi pemetaan tentang wilayah masih belum dapat diolah datanya.
3. Adanya suatu produk material yang kurang bagus.
4. Keterlambatan dalam pengiriman material.
5. SI/TI belum terintegrasi dengan sistem pusat.
Opportunity
1. Pasar yang berkembang.
2. Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi.
3. Kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer.
4. Perkembangan teknologi dalam design tower.
5. Mempunyai mitra yang bertaraf enterprise.
Threat
1. Kompetitor baru di area yang sama dan persaingan harga.
2. Keterbatasan dana.
3. Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar dengan kemajuan teknologi yang dimiliki.
4. Pekembangan teknologi yang cepat.
5. Berpindahnya sumber daya manusia yang potensial.
Berikut penilaian faktor internal dan eksternal :
Total Strenght – Total Weakness = Titik X 1.819 – 1.182 = 0.637 ( Titik X )
Total Opportunities – Total Threat = Titik Y 1.955 – 1.055 = 0.9 ( Titik Y )
Hasil penilaian dibuatkan diagram yang memperlihatkan posisis PT.Lintas Group terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram SWOT
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa gambaran posisi PT. Lintas Group berada dalam posisi strategi Agresif (kuardan 1), dengan fokus meminimalkan masalah-masalah internal untuk merebut peluang (pasar) yang lebih baik. Perusahaan harus dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki agar dapat mengembangkan usaha bisnis pada bidang telekomunikasi dan
memanfaatkan peluang yang ada, menutupi kelemahan yang terjadi pada perusahaan serta memanfaatkan kekuatan yang ada secara maksimal.
strategi untuk PT.Lintas Group dengan menggunakan matrix SWOT didapati pada posisi strategi SO (Strenght dan Opportunity) yang mana dipetakan pada Tabel 3.
Tabel 5. Strategi SO
Strategi SO Kebutuhan SI/TI Dukungan
SI/TI 1. Membuat
perancangan sistem aplikasi, infrastruktur topologi jaringan dan meningkatkan
keahlian SDM.
1. Adanya infrastruktur yang menunjang pengintegrasian keseluruhan proses, sistem dan data yang diperlukan.
2. Adanya suatu sistem aplikasi yang menunjang kinerja bisnis.
3. Penambahan pada struktur Divisi TI yang bertanggung jawab dalam
melakukan perencanaan pemanfaatan sistem informasi.
SIG BI KMS
2. Memperbesar pangsa pasar dan mengelola sebuah informasi agar menentukkan titik lokasi yang potential dalam pembangunan
1. Adanya suatu sistem aplikasi yang dapat melihat geolokasi keseluruhan menara yang ada.
2. Adanya data statistik mengenai data wilayah, produk, dan developer dalam melakukan
SIG BI
menara. pengembangan pembangunan menara BTS.
Berdasarkan analisis terhadap kebutuhan perusahaan, aplikasi penunjang yang dapat
dikembangkan pada PT. Lintas Group untuk meningkatkan kinerjanya dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 6. Pemetaan Portofolio Aplikasi Mendatang
Aplikasi
Kontribusi Potensial dari SI/TI untuk mencapai tujuan
Bisnis.
Ketergantungan keberlangsungan kegiatan Perusahaan terhadap
SI/TI
LOW HIGH LOW HIGH
SIG √ √
BI √ √
KMS √ √
Analisis perbandingan dari keadaan saat ini dan kebutuhan mengenai keadaan yang diinginkan PT.Lintas Group memberikan sebuah solusi portfolio aplikasi seperti SIG, KMS, BI, dijelaskan Tabel 5.
Tabel 7. Analisis Kesenjangan
Sol usi
Kebutuhan Keadaan Saat Ini Keadaan yang Diinginkan KM
S
1. Penigkatan pengetahuan karyawan dalam
menyelesaikan masalah, meningkatkan inovasi.
1. Belum adanya share knowledge antara karyawan baru dan karyawan lama.
2. Pelatihan karyawan yang dilakukan pada saat ini masih
1. Tersedianya sistem yang dapat
memberikan media sarana pembelajaran antar setiap karyawan.
2. Berbagi pengetahuan mengenai hal yang baru dalam bidang telekomunikasi antar karyawan.
kurang dan tidak berkelanjutan.
3. Setiap Knowledge dipegang oleh masing-masing karyawan tertentu.
4. Bahan materi masih dalam bentuk manual tidak tersistem.
3. Dapat memberikan informasi tambahan sebagai pelatihan skill pada karyawan PT.
Lintas Group.
GI S
1. Monitoring dan evaluasi pembangunan dengan tetap memperhatikan perubahan suatu area/lahan yang terjadi.
1. Pemetaan lokasi masih
menggunakan gambar yang diambil oleh kamera selanjutnya menyesuaikan dengan tata ruang wilayah pada pemerintah daerah tersebut.
2. Data yang diberikan masih melalui email.
1. Kemampuan dalam mengambil keputusan dalam menganalisa perencanaan
pembangunan menara dalam penyesesuaian tata ruang kota.
2. Sistem pemetaan wilayah yang dapat memudahkan dalam proses pengiriman, pengolahan informasi data.
BI 1. Kemudahan dalam melakukan statistik terhadap bisnis telekomunikasi untuk dapat pengambilan keputusan yang tepat dilakukan oleh pihak management PT. Lintas Group
1. Kondisi infrastruktur , sistem dan database yang kurang
mendukung dalam
mengembangkan solusi.
Dikarenakan dokumen data dalam
pengembangan aplikasi tidak menyimpan file tersebut pada sistem yang ada saat ini.
1. Tersedianya sistem aplikasi, infrastruktur, dan database yang dapat dikelola guna penyebaran data dalam mendukung kebutuhan pada bisnis
telekomunikasi yang dapat mengambil sebuah keputusan pada kegiatan proses bisnis PT. Lintas Group.
3.2 Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan untuk menentukan apa saja yang akan diberikan pedoman pengembangan teknologi dan sistem informasi kepada PT. Lintas Group dalam
menjalani kegiatan bisnis usahanya untuk menutupi kelemahan dan meningkatkan daya saing perusahaan terhadap kompetitor dilampirkan rekomendasi dibawah ini.
Gambar 4 Usulan topologi jaringan
Solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam melakukan perencanaan pengembangan dan pemanfaatan SI/TI, diberikan suatu usulan penambahan Divisi TI (ITPMO dan Web Development).
Tugas IT PMO bertanggung jawab atas proyek-proyek dan program-program sejak tahap awal sampai post-implementation. Perencanaan program dan proyek dalam lingkup perusahaan
memastikan sumber daya TI yang ada dapat diberdayakan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk mendukung inisiatif stategis perusahaan. Web Development bertanggung jawab meng-update situs KMS, SIG dan web perusahaan berdasarkan informasi dan mengembangkan aplikasi tersebut agar dapat berjalan optimal sesuai kebutuhan perusahaan.
Sistem Informasi Geografis – Sistem ini ditujukan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data, Web Gis yang akan dikembangkan sebagai berikut:
a) Pengaturan penentuan market pengguna.
b) Perencanaan dan pengolahan tata guna lahan.
c) Pengaturan dan penentuan titik koordinat wilayah.
d) Pengaturan infrastruktur (jaringan, sumber listrik, jalan, dan lain-lain).
Gambar 5. Arsitektur Sistem GIS
Pada Gambar 5 menjelaskan fitur perancangan sistem GIS, untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server.
Untuk
Perancangan usecase dapat dilihat pada Gambar 6, mengenai fungsi yang disediakan oleh sistem GIS pada seorang user.
Gambar 6. Usecase diagram GIS
Knowledge Management System - Sistem ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan perusahaan, kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai asset. Tujuan dari KMS ini adalah untuk membantu staff untuk mempelajari hal-hal yang menyangkut permasalahan dan informasi pengetahuan mengenai telekomunikasi, untuk membangun KMS digunakan beberapa.
Berikut perancangan KMS yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 7, Gambar 8.
Gambar 7. Arsitektur KMS
Gambar 8. Usecase diagram KMS
Businnes Intelligence – Sistem ini ditujukan untuk otomatisasi analisis terhadap data yang dimiliki perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan seperti tren kebutuhan produk, risiko, kinerja menara, penentuan provider, rencana pemeliharaan fasilitas menara, menemukan indikator- indikator dan pattern yang mempengaruhi menara yang selama ini belum diketahui, serta kinerja perusahaan. Berikut pada Gambar 9, Gambar 10.
Gambar 9. Arsitektur bisnis intelejen
Gambar 10. Usecase diagram Business Intelligence
Berdasarkan ketiga usulan sistem aplikasi yang ditujukan penulis kepada pihak management, pendapat perusahaan sangat membutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi kegiatan bisnis demi keberlangsungan perusahaan dalam mengelola proses bisnis telekomunikasi. Kriteria yang
mendukung keberhasilan dalam pengembang sistem pada PT. Lintas Group, adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Kriteria Keberhasilan Strategi Indikator
keberhasilan
keterangan status
Sumber Daya Manusia.
a. Pendidikan dan pelatihan yang intensif untuk meningkatkan pemahaman tentang alur proses yang akan dilakukan ke dalam sebuah sistem.
b. Komunikatif terhadap kebutuhan yang diperlukan dalam perubahan yang akan terjadi dalam
pengembangan sistem.
Tinggi
Support. a. Infrastruktur dengan pemenuhan perlengkapan dalam hardware dan software serta jaringan yang memadai dalam pertukaran data yang dapat menyimpan dan mengelola data perusahaan serta menyediakan kemampuan untuk menganalisis data.
b. Dokumentasi terhadap prosedur pengelolaan sistem.
Tinggi
Keamanan. a. Pemasangan antivirus dan firmware pada sisi jaringan dan pembatasan penggunaan akses yang bersangkutan terhadap sistem informasi yang digunakan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, serta penggunaan kartu pengenal pada ruang server.
Tinggi
Komunikasi. a. Komunikasi yang terjalin dalam memberikan suatu pendapat, pertukaran informasi mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan sistem aplikasi ini bertujuan untuk mendapatkan
Tinggi
suatu hasil yang diinginkan, diadakan pertemuan dengan Divisi TI agar mendapatkan hasil sistem yang di perlukan pada PT.
Lintas Group.
b. Terwujudnya integritas terhadap para Divisi mengenai sebuah perencanaan SI/TI.
Fleksibilitas c. Upgrade sistem yang dapat memudahkan untuk melakukan perubahan sesuai dengan
kebutuhan periode dimasa depan terhadap kebutuhan bisnis PT.
Lintas Group.
Menengah
Berdasarkan pada Tabel 8 penulis menentukan ukuran keberhasilan berdasarkan dari tinjauan observasi pada PT. Lintas Group yang dilakukan, pada tabel status menyatakan: Tinggi (Berdampak penting pada kegiatan keseluruhan proses yang dilakukan), Menengah (Proses yang dilakukan adalah sebagai pendukung).
4. Simpulan & Saran
Simpulan
1. Dengan menggunakan perencanaan strategi SI/TI, pihak perusahaan dapat mengetahui faktor- faktor penting yang diperlukan dalam mengembangkan suatu sistem informasi yang selaras dengan strategi perusahaan. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat dari hasil analisis berupa PEST, ITBSC, SWOT.
2. Hasil dari analisis PEST adanya beberapa ancaman yang menghambat pengembangan pembangunan menara BTS, antara lain pesaing dengan teknologi terbaru, masyarakat, peraturan daerah namun perusahaan dapat bertahan dan berkembang saat ini. Untuk tetap bertahan perusahaan harus membangun komunikasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengatur tata ruang wilayah, sehingga proses pengembangan pembangunan BTS dapat terlaksana tanpa adanya gangguan.
3. Pada analisis SWOT PT. Lintas Group berada pada posisi agresif yang mana strategi digunakan oleh perusahaan dapat seoptimal mungkin untuk meminimalisir kelemahan yang ada dan memanfaatkan berbagai peluang untuk meningkatkan bisnis secara maksimal.
4. Penilaian kinerja dengan metode ITBSC dapat dilihat dari beberapa persfektif yaitu: kontribusi perusahaan yang terdiri atas perencanaan pengembangan sistem, orientasi pengguna yang terdiri atas kemampuan pengguna dalam penerapan sistem, penyempurnaan operasional terdiri atas evaluasi pengembangan, orientasi masa depan terdiri atas meningkatkan kemampuan karyawan.
5. Hasil GAP analisis menunjukkan sistem yang ada saat ini belum dapat terpenuhi untuk melakukan kegiatan bisnis, untuk itu solusi yang diusulkan berupa sistem aplikasi antara lain GIS, KMS, BI.
SARAN
1. Keberhasilan perencanaan strategi SI/TI pada PT.Lintas Group harus didukung oleh sumber daya manusia, fleksibilitas sistem, keamanan dan komunikasi.
2. Penyediaan infrastruktur dan sumber daya yang tepat dalam penentuan tahapan awal yang telah disusun dalam perencanaan TI dapat direalisasikan dengan baik dan tepat waktu.
3. Dilakukannya pengukuran terhadap kinerja sistem secara bertahap untuk melihat performa dari sistem apakah masih dapat dipergunakan kembali atau untuk dikembangkan.
REFERENSI
Journal Article
[1] Al-aklabi, A. S., & Al-Allak, B. A. (2011). Saudi Telecommunications Company: A Strategy for Sustainable Competitive Advantage. Journal of Advanced Social Research, 76- 88.
[2] Dynastya, & Sulistyarso, H. (2013). Model Lokasi Menara BTS ditinjau dari Faktor–faktor penentu lokasi Menara BTS di Surabaya. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539.
[3] Prijono, W. A. (2010 ). Penataan Menara BTS (Cell Planning) . Jurnal EECCIS Vol. IV, No. 1, Juni 2010.
[4] Surendro, K. (MEI 2007). Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. . Jurnal Informatika Vol. 8, No. 1,, 1-9.
Electronic Publication, Information from the internet
[5] Scharnhorst, W. (2006). Life Cycle Assessment in the Telecommunication Industry: A Review. Telecommunication Industry, 1-12..
Monograph, edited book, book
[6] DEPKOMINFO. (2009). tentang pedoman pembangunan dan penggunaan menara bersama telekomunikasi. peraturan menteri komunikasi dan informasi republik indonesia no 19/PER/M.KOMINFO/03/2009.
[7] Grembergen , W. V., Saull, R., & Haes, S. D. (2009). Linking the IT Balanced Scorecard to the Business Objectives at a Major Canadian Financial group.
[8] Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Strategic Planning for. England:
John Wiley & Sons Ltd,.