• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

1.Industri pertelevisian nasional adalah industri yang semakin dan akan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari dari beberapa data, antara lain

a. Belanja iklan TV meraup lebih dari 9 triliun dari 13 triliun (sekitar 68%) dari total belanja iklan pada semester 1 2006, artinya terjadi kenaikan sebesar 12% dari presentase belanja iklan TV semester sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa para produsen tetap memilih media televisi sebagai media yang paling efektif untuk mengiklankan produknya. Data diperoleh dari survey yang dilakukan oleh AC Nielsen Media Research pada bulan Juli 2006 (lihat gambar 1 pada lampiran).

b.Jumlah waktu menonton televisi per 24 jam penduduk dunia terus meningkat tiap tahunnya (lihat gambar 2 pada lampiran)

c.Tayangan – tayangan televisi, terutama pada saat prime time, tetap sangat diminati oleh masyarakat (lihat gambar 3 pada lampiran)

2. PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia telah memiliki master plan lahan yang di dalamnya terdapat fungsi TV Center yang sampai saat ini belum terwujud. TV Center merupakan fasilitas publik yang terdiri dari cineplex, plaza publik, dll. Beberapa contoh stasiun televisi yang memiliki fasilitas publik dalam kompleks bangunannya adalah CCTV Headquarter di Beijing-Cina, Fuji TV di Odaiba-Jepang, NHK di Osaka-Jepang (lihat gambar 4 pada lampiran).

3. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang, PT CTPI memerlukan lahan yang lebih strategis dan menguntungkan bagi pertumbuhannya.

Lahan yang sekarang ditempati PT CTPI ; yaitu lahan di Jl. Pintu II Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Barat ; merupakan lahan yang berada di tepi kota DKI Jakarta dan pencapaiannya tidak mudah. Jl. Pintu II hanya terhubung ke satu jalan utama, yaitu Jl. Raya Pondok Gede yang relatif sering mengalami kemacetan diakibatkan oleh ruas jalan yang relatif tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang melaluinya, dan dekat dengan Pasar Pondok Gede yang jalan di depannya sering dijadikan tempat menunggu penumpang oleh angkutan kota.

(2)

4. Menurut Rencana Rinci Tata Ruang Khusus Kawasan Gelora Bung Karno Senayan, lahan eksisting Taman Ria Senayan memang diperuntukkan bagi taman ria untuk rekreasi publik ; sedangkan lahan eksisting TVRI memang diperuntukkan bagi perkantoran (lihat gambar 5 pada lampiran). Jadi, lahan proyek tugas akhir ini memiliki 2 peruntukkan lahan, yaitu perkantoran dan area rekreasi publik. Beberapa contoh bangunan stasiun televisi yang memiliki fasilitas publik adalah CCTV Headquarter, Beijing – Cina ; Fuji TV, Odaiba – Jepang ; NHK, Osaka – Jepang (lihat gambar 5 pada lampiran).

I.1.1 PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia merupakan stasiun televisi yang mulai mengudara secara resmi pada tanggal 23 Januari 1991 dengan izin Menteri Penerangan no. 127/E/RTF/K/VIII/1990. Awalnya, TPI hanya mengudara selama 4 jam sehari dan masih menggunakan pemancar TVRI Pusat untuk mengudarakan siarannya. Pada bulan Oktober 1998, TPI secara resmi melepas kan diri dari TVRI. Dengan perkembangan bertahap, pada akhirnya TPI dapat mengudara selama 24 jam nonstop dan dapat menjangkau 140 juta pemirsa di seluruh Indonesia dengan menggunakan pemancar milik sendiri. TPI memiliki 27 stasiun transmisi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Mulai akhir Februari 1999, “TPI” menggantikan teknologi siarannya, dari awalnya menggunakan system analog menjadi system digital.

Bersama dengan 2 stasiun tv swasta lain, stasiun tv “TPI” merupakan anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra (MNC) yang merupakan perusahaan berkapital besar yang bergerak di bidang media, baik media elektronik maupun cetak. Proses merger PT CTPI dengan PT MNC merupakan strategi untuk menekan biaya operasional perusahaan di tengah situasi ekonomi negara yang relatif berkembang secara lamban, sebagaimana dikutip dari majalah “Cakram” edisi 12/2006.

Target pasar stasiun tv “TPI” adalah masyarakat kelas C,D,E, jadi dapat disimpulkan bahwa karakter spesifik dari target pasar stasiun tv “TPI” adalah masyarakat menengah ke bawah.

Dengan target pasar menengah ke bawah, maka strategi pemasaran dan promosi yang diterapkan oleh perusahaan pun disesuaikan dengan karakter target pasar tersebut. Perwujudan dari strategi pemasaran tersebut antara lain adalah :

(3)

1. Logo stasiun televisi “TPI”

Penjelasan logo :

1. Jenis dan bentuk huruf yang etnik dan unik sebagai cerminan budaya Indonesia

2. Bentuk melingkar melambangkan bumi atau globe 3. Globe berwarna-warni sebagai metafora dari dunia

hiburan

4. Bentuk berkas cahaya berwarna – warni sebagai cerminan dari berbagai segi menarik yang terkandung dalam program acara TPI.

5. Warna merah, hijau, biru, sebagai lambang inovasi teknologi

2. Slogan baru 2006, yaitu

3. Pola acara siaran TPI disusun sebagai berikut : - penerangan / informasi :8.7%

- pendidikan (sekolah dan luar sekolah) :7.76%

- hiburan :36.16%

- saluran Niaga :20%

- acara penunjang :1.68%

Beberapa tayangan unggulan stasiun tv “TPI adalah - KDI (Kontes Dangdut TPI)

Sebagai jenis musik yang sering diasosiasikan dengan masyarakat kelas menengah ke bawah, dangdut mendapat perhatian utama pada program acara “TPI”. Fokus ini diwujudkan dalam program acara unggulan TPI, yang pernah meraih rating tertinggi pada tahun 2005, yaitu Kontes Dangdut TPI (KDI). Sebagai bukti perhatian dan konsistensi TPI dalam mempopulerkan musik dangdut, TPI pernah mendapat penghargaan sebagai Stasiun TV Pelopor Musik Dangdut dari sebuah media hiburan.

- API (Audisi Pelawak TPI)

Berupa kontes bagi pelawak untuk memperbutkan gelar juara API - Sinema Asyik

Berupa program acara sinetron atau drama seri yang mayoritas bernuansa religi.

(4)

- Game Zone

Berupa kuis atau game show dengan peserta yang bergerak secara aktif.

Visi dan Misi “TPI” 2006 :

Visi : “Paling Indonesia Pilihan Pemirsa” , artinya menjadi stasiun televisi yang programnya paling mencerminkan rakyat Indonesia dan menjadi pilihan utam pemirsa

Misi : Menghibur dengan program-program bermutu yang bernuansa Indonesia dan menjadi partner yang memberikan layanan terbaik dengan dukungan SDM professional.

Susunan organisasi PT CTPI adalah sebagai berikut:

I.2 Tujuan Perancangan

1. Bangunan kantor stasiun TV yang menjadi ikon dari perusahaan TV tersebut, dengan desain yang eye catching, kontras namun tetap harmonis dan menyatu dengan citra kawasan Senayan, komunikatif terhadap masyarakat, bersahaja, dan tetap fungsional dalam mendukung kegiatan produksi dan penyiaran stasiun TV tersebut.

2. Bangunan stasiun televisi beorientasi publik. Di dalamnya terdapat fungsi- fungsi yang diperuntukkan bagi publik dan bersifat rtekreatif.

3. Bangunan kantor yang berfungsi untuk mengakomodasi aktivitas-aktivitas di dalam sebuah perusahaan televisi ; baik aktivitas manajemen, produksi, keuangan , administrasi, marketing, dll ; seoptimal mungkin.

I.3. Lingkup dan Batasan

Lingkup : Kasus tugas akhir bangunan stasiun tv “TPI” ini berada pada pada ruang lingkup desain fisik bangunan. Artinya, proses yang akan dilakukan dan keluaran yang akan dihasilkan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan desain fisik bangunan. Perancangan melingkupi segi fisik bangunan termasuk segi arsitektural dan tapak, dengan mempertimbangkan kekokohan struktur dan ketersediaan utilitas. Perancangan arsitektural mencapai pra-rancangan. Lingkup

(5)

perancangan tapak mencakup perencanaan ruang-ruang luar, pemintakatan, perencanaan vegetasi dan sebagainya.

Pada kasus tugas akhir ini, mahasiswa tidak melakukan perencanaan dan perancangan secara mendalam terhadap aspek-aspek lain yang terkait dengan desain, misal aspek sosial politik kawasan, aspek ekonomi kawasan, dll.

Keterlibatan aspek tersebut proporsional sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk merencanakan dan merancang kasus tugas akhir sesuai konteks yang ada.

Batasan :

1. Luas lahan maksimal 2 hektar

2. Proyek harus dapat mempertahankan keberadaan dan keberlangsungannya , terutama secara ekonomi dan sosial , di tengah masyarakat,.

3. Proyek harus memiliki sasaran pengguna yang jelas.

4. Proyek harus mematuhi berbagai peraturan ; baik yang dikarenakan lokasi tempat proyek berada ( misal KDB, KLB, GSB) , fungsi dari bangunan itu sendiri , dan peraturan standar lain menyangkut kenyamanan pengguna bangunan tersebut.

I.4 Asumsi

1. Pemilik dan pendana proyek adalah PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia.

2. Pembebasan lahan yang diperlukan tidak menemui masalah.

3. Pembangunan stasiun tv “TPI” serta lahan proyek telah melalui studi kelayakan dan dinyatakan layak untuk dilangsungkan.

4. PT CTPI berencana untuk memindahkan kantornya yang berada di JL.

Pintu II Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Barat.

I.5 Pendekatan Perencanaan dan Perancangan

Pendekatan perencanaan dan perancangan dilakukan dengan:

1. Studi banding kasus sejenis, yaitu stasiun tv - stasiun tv di beberapa negara di dunia, dan terutama di Indonesia.

2. Studi Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan 3. Studi Peruntukkan Lahan DKI Jakarta

4. Studi sejarah kawasan Gelora Bung Karno

5. Studi proses produksi program acara pada stasiun televisi.

(6)

6. Studi wajah jalan

7. Studi lapangan dan analisis lahan 8. Analisis kebutuhan fungsional

9. Studi literatur mengenai standar dan persyaratan ruang.

10. Studi utilitas khusus stasiun televisi

I.6 Alur Berpikir

Pemikiran mengenai perancangan diawali dari master plan PT CTPI dan program ruang yang telah ada. Program ruang yang telah ada menjadi bahan dasar untuk studi, baik studi banding maupun studi literatur ; untuk kemudian menghasilkan analisis fungsi. Survei lapangan dan studi literature terkait tapak dilakukan untuk memperoleh gambaran umum mengenai lahan, untuk menghasilkan analisis tapak. Analisis menentukan kriteria perancangan, yang kemudian menghasilkan konsep. Konsep kemudian dikembangkan dan menghasilkan rancangan. Selengkapnya dapat digambarkan melalui diagram di bawah ini.

Analisis kebutuhan fungsi bangunan

Pengembangan konsep perancangan

Survei lahan Survei ke PT CTPl, studi

banding ke beberapa stasiun tv

Master Plan PT CTPI

Studi literatur

Analisis tapak

Penentuan kriteria perancangan

Konsep perancangan

Hasil perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Hasil keluaran sistem berupa posisi dan sudut dibandingkan sedangkan untuk nilai integral area error dari tiap metode kontrol juga dibandingkan untuk mengetahui

Oleh karena itu, dapat dikatakan nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT.X untuk membeli alat RT-PCR, karena tingkat suku bunga yang bila dipergunakan untuk menghitung seluruh

Hasil pencarian akan muncul dalam bentuk tabel, dan user dapat menekan isi Title yang diinginkan untuk membaca detil event pada halaman Next Event Details (Gambar 4.65).

Hasil isolasi bakteri dan identifikasi awal dengan teknik pewarnaan gram untuk 18 sampel dari 8 genus karang serta mucus karang yang diperoleh dari 5

Selain variabel-variabel tersebut, untuk membentuk suatu model dinamis guna lahan permukiman dalam memproyeksikan besarnya kebutuhan permukiman pada masa mendatang,

Renstra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini disusun dalam rangka berperan serta mewujudkan pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter yang menjadi fokus

Tetapi yang membedakan dengan paramagnet adalah pada saat pengaruh dari medan magnet luar dihilangkan maka arah dari momen magnetnya akan tetap sejajar.. Contoh dari ferro-