• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia meliputi empat keterampilan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia meliputi empat keterampilan,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Keempat hal tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia meliputi empat keterampilan, yaitu mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Dari keempat keterampilan tersebut, menulis merupakan keterampilan yang paling sulit bagi siswa SMP PGRI 4 Denpasar karena menulis merupakan keterampilan yang produktif (kegiatan yang menghasilkan tulisan yang diatur dengan kaidah-kaidah bahasa). Di samping itu, juga keterampilan yang ekspresif (kegiatan yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, ataupun perasaan yang dimiliki kepada orang lain).

Pembelajaran keterampilan menulis memiliki tujuan agar peserta didik mampu menghasilkan tulisan yang dapat membangun pemahaman mengenai cara menulis yang baik dan bagaimana tulisan yang baik. Di samping itu, pembelajaran keterampilan menulis juga memiliki tujuan agar peserta didik mampu mengembangkan keterampilan berbahasa sesuai dengan kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Inggris. Adapun standar kompetensinya, yaitu mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana

1

(2)

berbentuk recount. Di pihak lain kompetensi dasarnya, yaitu menulis teks pendek dan sederhana berbentuk recount dengan menggunakan ragam bahasa yang tepat, akurat, dan berterima.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat mekanistis karena menghendaki penguasaan berbagai kompetensi kebahasaan sehingga melalui keterampilan menulis terjadi keseimbangan antara kompetensi kebahasaan dan keterampilan berbahasa pada peserta didik. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori, tetapi dilakukan melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga dengan usaha tersebut peserta didik dapat menghasilkan tulisan yang tersusun dengan baik (Alwasilah dalam Zainurrahman, 2013: v).

Kenyataan yang peneliti amati sangat berbeda dengan apa yang terjadi dalam proses pembelajaran menulis di kelas VIII C SMP PGRI 4 Denpasar.

Selama proses pembelajaran keterampilan menulis, peserta didik sangat kesulitan menyusun sebuah teks recount sederhana. Situasi kelas menjadi sangat ramai, peserta didik lebih banyak bercanda tanpa melakukan aktivitas menulis karena pendidik yang mengajar masih menggunakan metode konvensional, yaitu metode ceramah. Selain dari pihak pendidik tidak menggunakan media yang mendukung proses pembelajaran secara kreatif dan inovatif, kelas masih didominasi oleh pendidik (teacher centre). Akibatnya, peserta didik tidak dapat mengembangkan kemampuan dan pemahaman mereka dalam menghasilkan tulisan yang baik.

Peserta didik terlihat tidak mengerti apa yang harus ditulis. Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh peserta didik, penelitian ini mencoba untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kelas, terutama dalam

(3)

memperbaiki kemampuan menulis dan hasil evaluasi belajar menulis peserta didik melalui penerapan metode pembelajaran yang inovatif, yaitu metode PPP (presentation, practice, and production) untuk mempermudah peserta didik dalam mengembangkan keterampilan menulis, terutama dalam menulis recount text.

Kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Inggris SMP/MTs, mencantumkan pembelajaran keterampilan menulis recount text. Recount text merupakan suatu jenis teks yang berisi tentang pengalaman pribadi seseorang yang disampaikan secara terurut dan teratur (Fadlun, 2011:98). Pembelajaran menulis recount text diajarkan pada kelas VIII SMP/MTs dengan standar kompetensi mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk recount. Di samping itu, kompetensi dasar adalah menulis teks pendek dan sederhana berbentuk recount dengan menggunakan ragam bahasa yang tepat, akurat, dan berterima. Tujuan mempelajari recount text bagi peserta didik adalah sebagai upaya mereka berkomunikasi secara lisan dan tulisan mengenai pengalaman-pengalaman yang berkesan dalam kehidupannya. Melalui pembelajaran menulis recount text, peserta didik diharapkan mampu mengekspresikan perasaan, pengalaman, dan kejadian yang berkesan dalam hidupnya ke dalam sebuah tulisan yang berbentuk recount text secara terurut.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran di kelas, ditemukan kendala-kendala yang dialami oleh peserta didik dalam proses menulis recount text. Adapun kendala-kendala tersebut, seperti kurang berminatnya peserta didik pada pembelajaran karena menganggap kegiatan menulis recount text merupakan kegiatan yang sulit dan membosankan.

(4)

Pada saat menulis recount text peserta didik merasa kesulitan dalam mengungkapkan gagasan/ide, penggunaan tata bahasa yang tepat, penggunaan tanda baca, dan lain-lain.

Terdapat kesalahan yang dialami peserta didik dalam menulis, misalnya kesalahan penggunaan tata bahasa. Kesalahan tersebut berupa kesalahan penggunaan bentuk kata kerja (verb) past tense. Misalnya, dalam menulis kata call (dalam bentuk lampau) seharusnya berubah menjadi called dengan

penambahan sufiks –ed karena kata call merupakan regular verb (kata kerja beraturan). Akan tetapi, sebagian peserta didik masih tetap menulis ke dalam bentuk dasarnya, yaitu call. Contoh lain adalah dalam menuliskan bentuk lampau dari kata go. Peserta didik menulis perubahan bentuk lampau menjadi goed, seharusnya perubahan bentuk kata tersebut menjadi went, yakni kata go merupakan irregular verb (kata kerja tidak beraturan). Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman peserta didik terhadap penggunaan tata bahasa yang tepat dalam penulisan recount text.

Di pihak lain, motivasi juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis recount text. Motivasi yang dimaksud, yaitu motivasi dari dalam diri peserta didik (internal) dan motivasi yang diberikan pendidik kepada peserta didik (eksternal). Alderfer (dalam Abdul Majid, 2013:319) menyatakan bahwa motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasi akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Selain itu, Widiadnya (2013) juga mengungkapkan bahwa rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran menulis disebabkan oleh sikap peserta didik yang

(5)

menganggap keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sulit dalam pembelajaran bahasa Inggris. Pendapat tersebut sejalan dengan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan yang menunjukkan bahwa kesulitan yang dihadapi peserta didik juga dikarenakan karena motivasi dan semangat belajar yang kurang.

Berdasarkan latar belakang kesulitan yang menjadi kendala peserta didik dalam menulis recount text, maka peneliti melakukan suatu penelitian tindakan kelas (class action research) untuk mencari pemecahan masalah terhadap hambatan yang dihadapi peserta didik dalam menulis recount text serta menjadikan kegiatan menulis sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan. Pada penelitian ini diterapkan sebuah teknik pembelajaran yang inovatif, yaitu metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production).

Metode PPP digunakan karena merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat dikembangkan dan divariasikan dengan berbagai teknik pengajaran yang menyenangkan, seperti picture series, role playing, dan lainnya. Metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) merupakan sebuah variasi dari pendekatan audiolingual yang berfungsi sebagai kontrol terhadap kebebasan aktivitas belajar peserta didik, latihan terbimbing terhadap peserta didik sehingga dapat menghasilkan suatu produk yang diharapkan (Harmer, 2007:65). Metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) dibagi menjadi tiga tahap, yaitu presentation (penyajian), practice (praktik), dan production (produksi). Kelebihan metode ini adalah dapat diterapkan untuk mengajarkan unsur tata bahasa dan dapat digunakan untuk mengajarkan fungsi

(6)

bahasa, kosa kata, bahkan pengucapannya. Selain itu, metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) juga dapat digunakan untuk mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan gagasan/ide dan pengetahuannya secara lebih kritis dan komunikatif dalam ragam bentuk bahasa tulis yang bermakna dan berguna bagi dirinya sendiri maupun yang membacanya.

Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori, tetapi dilakukan melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga dengan usaha tersebut peserta didik dapat menghasilkan tulisan yang tersusun dengan baik. Sukses atau tidaknya seorang peserta didik meningkatkan kemampuannya dalam menulis sebuah recount text sangat bergantung pada sikap dan upayanya untuk selalu berusaha membiasakan diri untuk menulis. Hal tersebut sejalan dengan teori behaviorisme (Skinner, 1957) yang menyatakan bahwa belajar merupakan salah satu jenis perilaku (behavior) individu yang dilakukan secara sadar, berulang- ulang, dan dilatih terus-menerus. Individu berperilaku apabila ada rangsangan (stimulus) sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik akan belajar apabila menerima rangsangan dari pendidik. Semakin tepat dan intensif rangsangan yang diberikan oleh pendidik semakin tepat dan intensif pula kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Alwasilah (2005:43) menambahkan bahwa latihan menulis dapat dikembangkan mulai sejak dini dengan latihan yang intensif,

(7)

peserta didik berlatih, dan terus berlatih tanpa disadari bahwa mereka telah menguasai cara menulis yang baik.

Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang kompleks. Oleh karena itu, ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Supaya proses pembelajaran menulis dapat berjalan dengan baik, peserta didik sebaiknya diajarkan untuk memanfaatkan semua alat indranya (Arsyad, 2002:8). Pendidik berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indra melalui penggunaan metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) sehingga nantinya menghasilkan suatu respon berupa hasil karangan recount text yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah hasil evaluasi belajar menulis peserta didik kelas VIII SMP PGRI 4 Denpasar dalam pembelajaran menulis recount text sebelum diterapkannya metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production)?

2. Bagaimanakah hasil evaluasi belajar menulis peserta didik kelas VIII SMP PGRI 4 Denpasar dalam menulis recount text setelah dilaksanakannya metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) di dalam kelas?

(8)

3. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi hasil belajar menulis peserta didik dalam pembelajaran menulis recount text dengan menerapkan metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production)?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari ketiga masalah yang dirumuskan di atas, dapat ditentukan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian. Kedua tujuan tersebut yang dipaparkan sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik yang tepat dalam kegiatan pembelajaran sebagai satu muatan kurikulum 2013 yang digunakan oleh seorang pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran menulis di dalam kelas. Di samping itu, juga diharapkan berguna untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori yang berhubungan dengan kesesuaian metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) dalam proses pembelajaran menulis recount text di dalam kelas.

1.3.2 Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini mempunyai beberapa tujuan. Adapun tujuan khusus yang dimaksud, adalah sebagai berikut.

(9)

1) mengetahui kelemahan peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 4 Denpasar dalam pembelajaran menulis recount text sebelum diterapkannya metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production);

2) mengetahui hasil evaluasi belajar menulis peserta didik kelas VIII di SMP PGRI 4 Denpasar dalam menulis recount text setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production) di dalam kelas;

3) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar menulis peserta didik dalam pembelajaran recount text dengan menerapkan metode pembelajaran PPP (presentation, practice, and production).

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ide, keilmuwan, dan kepraktisan.

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dipaparkan berupa manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ide, khususnya terhadap tenaga edukatif dalam bidang kebahasaan, penelitian, dan para pembelajar bahasa dalam kaitannya dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan, teori, metode, dan teknik pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

Oleh sebab itu, seorang pendidik dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan

(10)

sebelum memasuki kelas dan melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.

Di samping itu, diharapkan juga agar penelitian ini menjadi suatu alat untuk memotivasi para peneliti tenaga edukatif dalam bidang kebahasaan dan lainnya untuk lebih memperkaya temuan-temuan kebahasaan guna mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik di sekolah, baik formal maupun informal.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik dalam meningkatkan kemampuan menulis, terutama menulis sebuah recount text yang baik. Di pihak lain bagi para pendidik khususnya dalam memahami metode pembelajaran atau model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat menyesuaikannya dengan penggunaan alat media, alokasi waktu, sumber belajar yang inovatif, dan dapat menemukan kemungkinan- kemungkinan baru yang dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam metode menulis recount text yang baik dan benar. Di samping itu, seorang pendidik juga diharapkan mampu berpikir kreatif dan selalu mengembangkan media yang imajinatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan pada Klien Preoperasi Dalam Upaya Pencegahan Komplikasi Post Operasi di Ruang III Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya.Buletin

Pada saat rumput vetiver masih memerlukan pemeliharaan yang intensif, sehingga belum dapat berfungsi sebagai penahan lereng, maka bahan geotextile akan menahan

Kesimpulan dalam penelitian ini mengenai Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Bidan Dan Angka Kreditnya

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kuasa, kemurahan dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN

Available from: http://medical - dictionary.thefreedictionary.com/exercise [Accesed 19 May 2015].. National Diabetes Information Clearinghouse

Metode aplikasi bakteri tidak berpengaruh nyata terhadap berat tajuk tanaman, panjang akar dan tinggi tanaman tetapi dipengaruhi oleh jenis bakteri, semua bakteri yang

Poor 0 -10 Teks kurang dari 100 kata, banyak terdapat kesalahan tata bahasa dan mekanik, pemakaian kosa kata yang tidak tepat dan sulit dipahami, tidak akurat/tidak sesuai

Panjang sinyal data biner ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain sehingga suatu remote kontrol hanya dapat digunakan