• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP

PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA

PLASINDO

Dita Gisela

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak

PT. MEGATAMA PLASINDO adalah perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang industri plastik yang memproduksi extrution sheet. Perusahaan ini tidak melakukan perencanaan strategi tata letak yang efektif untuk mengatur lingkungan kerja di dalam kantor, pabrik, dan warehouse, hal ini menyebabkan gangguan dalam kenyamanan kerja karyawan sehingga produktivitas kinerja menurun dan ketidakakuratan dalam pencatatan stok. Maka dari itu penelitian yang dilakukan ini bertujuan agar perusahaan dapat mengetahui pokok

(2)

permasalahan yang ada di lingkungan internal perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan agar perusahaan dapat lebih berkembang dan memaksimalkan kinerja human resource-nya. Metode yang digunakan untuk analisis ini antara lain dengan membuat rancangan desain layout proses, metode pengukuran produktivitas standard dan MRP system. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa strategi tata letak yang baik dapat menekan total load distance sehingga proses kerja bisa lebih cepat, dapat mendorong produktivitas semakin meningkat karena aliran informasi tersalurkan dengan baik dan karyawan bisa lebih nyaman dalam bekerja dan juga system MRP dapat membantu perusahaan mengontrol skedul produksi sehingga persediaan dapat lebih terkontrol.

Kata Kunci: Tata Letak, Inventory Control, Produktivitas, MRP system  

 

1. Pendahuluan

Seperti yang diketahui bahwa strategi tata letak di dalam perusahaan dapat membantu kelancaran kegiatan dan aktifitas di dalam kantor maupun produksi, maka dari itu perencanaan strategi tata letak perlu direncanakan dan diatur dengan efektif agar tidak mempengaruhi kelancaran produksi. Masalah di dalam pengaturan tata letak dapat mengakibatkan ketidaknyamanan karyawan pada saat

(3)

bekerja dan mengganggu aliran informasi maupun material di perusahaan manufaktur seperti PT.MEGATAMA PLASINDO, sehingga dapat menyebabkan penurunan produktivitas yang berdampak negatif bagi perusahaan. Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang. Selain itu pengaturan layout yang baik dalam penempatan bahan baku juga dapat membantu pencatatan menjadi lebih mudah dilakukan dan akurat. Maka dari itu , PT.MEGATAMA PLASINDO perlu melakukan rencana desain layout, perhitungan produktivitas untuk mengukur kinerja dan memudahkan perencanaan strategi bagi manager, dan juga perlunya menerapkan MRP sistem agar memudahkan perhitungan statistik dalam perencanaan skedul produksi agar bisa memenuhi target penjualan.  MRP merupakan sistem yang dirancang khusus untuk situasi permintaan bergelombang yang secara tipikal karena permintaan tersebut dependent terhadap kapasitas produksi tiap periode. Oleh karena itu tujuan sistem MRP adalah menjamin tersedianya material, item, atau komponen saat dibutuhkan untuk memenuhi penjadwalan produksi, dan menjamin tersedianya produk jadi bagi konsumen, serta menjaga tingkat persediaan pada kondisi minimum.

(4)

2. Metodologi

2.1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT.MEGATAMA PLASINDO, dimana perencanaan desain tata letak yang diajukan berdasarkan perhitungan yang nyata dari dalam perusahaan, dan data-data yang digunakan untuk perhitungan produktivitas adalah berdasarkan laporan penjualan 2010 dan 2011, dan data yang digunakan untuk perhitungan inventori dalam MRP system adalah data penjualan bulan Juni dan Juli 2011.

2.2. Metode yang digunakan

Rencana desain layout yang baru berdasarkan perhitungan bagi layout berorientasi pada proses yang diadaptasi dari Richard Muther, yaitu Systematic Layout Planning. Kemudian untuk menghitung ratio produktivitas menggunakan model

pengukuran produktivitas standar dan untuk perhitungan persediaan menggunakan metode MRP sistem.

2.3. Implementasi

Untuk merancang strategi layout agar meningkatnya produktivitas operasional produksi maka diukurlah tingkat kedekatan masing-masing departemen yang diperlukan, berikut tabel-nya :

(5)

DEPARTEMEN Tingkat Kedekatan Antar Departemen 1 2 3 4 5 6

Sortir Limbah - O O U U E

Crusher Limbah Plastik - E O O U

Mixing bahan baku - A A I

Mesin produksi ANFU - O A

Mesin produksi FONGKI - A

Pengangkutan dan Penerimaan -

Keterangan :

Tingkat KETERANGAN

A Sangat Perlu

E Sangat Penting

I Penting O Biasa

U Tidak Penting

X Tidak Perlu

Maka rencana desain layout yang baru dengan tampilan adalah sebagai berikut:

 

 

           

Departemen  CRUSHER  Departemen    

Sortir       Limbah 

Departemen  MIXING  Mesin

FONGKI  Mesin ANFU 

Deptartemen  penerimaan      

dan

     

pengiriman 

IN 

(6)

Berikut adalah pengukuran produktivitas yang membuktikan bahwa adanya penurunan dari laporan penjualan 2010 ke 2011 dan perhitungan ratio efisiensi dan ratio kriteria inferensial juga mengalami penurunan.

Maka dari itu perlunya effort yang dikerahkan bagi karyawan dan support dari perusahaan agar produktivitas dapat terus meningkat sehingga perusahaan bisa lebih berkembang dan kualitas meningkat.

Cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas ( Robbins & Coulter, p217) disamping mengubah layout kerja adalah :

(7)

(1) Membuat rencana jangka panjang dan peramalan yang lebih akurat.

(2) Jangan pernah merasa puas dengan kualitas produk sekarang.

(3) Ciptakan pengendalian statistik terhadap proses produksi.

(4) Hanya berhubungan dengan sedikit pemasok dan yang terbaik.

(5) Tingkatkan kualitas supervisor lini.

(6) Latih karyawan terhadap keterampilan-keterampilan yang baru ketika dibutuhkan dan cara untuk memahami metode statistik.

(7) Selain itu pemberian motivasi kepada karyawan juga diperlukan agar mereka merasa dihargai dan di support sepenuhnya oleh perusahaan.

MRP Sistem

1) Bill of Material ( BOM )

Î Merupakan laporan semua komponen setiap item, keterkaitan dengan parent item dengan komponen, dan kuantitas penggunaanya yang

berasal dari engineering dan desain proses.

 

   

PLASTIC SHEET

MATERIAL  ADIPTIVE 

SCRAP  PELET  BIJI PLASTIC  ORIGINAL 

(8)

2) Master Production Schedule ( MPS )

Î Merupakan jumlah secara detail item akhir yang akan diproduksi dalam periode waktu tertentu.

Jadi perusahaan membuat skedul produksi per-minggunya agar target penjualan bulanan dapat terpenuhi. Berikut adalah tampilan rencana MPS perusahaan pada bulan Juni dan Juli 2011 untuk PP sheet:

Item : PP SHEET Lead time =1 minggu

QUANTITY ON HAND : 55350 kg

JUNI JULI

1 2 3 4 5 6 7 8

FORECAST 25000 25000 25000 25000 30000 30000 30000 30000

CUSTOMER ORDERS

30750 18450 0 28400 0 35420 29350 17000

PROJECTED ON- HAND

INVENTORY

24600 24600 30600 50950 40950 54930 24930 24930

MPS QUANTITY 0 25000 31000 24000 20000 35000 0 30000

MPS START 25000 31000 24000 20000 35000 0 30000 0

(9)

3) Inventory Record

Æ Merupakan input terakhir untuk MRP, dan fondasi untuk meng-update

catatan transaksi persediaan yang mencakup realisasi pesanan baru, penerimaan schedule receipt, penyesuaian awal tanggal schedule receipt, penarikan persediaan, pembatalan pesanan, pembetulan kesalahan persediaan, pembatalan pengiriman.

2.4. Evaluasi Hasil

Dengan melakukan desain layout berorientasi proses yang baru maka total load distance (beban-jarak) dapat diminimalisasi, berikut perhitungannya :

  Pasangan  Departemen 

  Tingkat    Kedekatan, l 

Rencana Saat ini  Rencana yang   diajukan  Jarak, d  Nilai 

Muatan  Jarak, ld 

Jarak, d  Nilai  Muatan  Jarak, ld 

1,2  10  2  20  1  10 

1,6  45 3 135 1  45 

2,3  10  2  20  1  10 

3,4  20  2  40  1  20 

3,5  30 3 90 2  60 

4,6  10  2  20  1  10 

5,6  15 2 30 1  15 

6,3  20  2  40  2  40 

      Ld = 395    Ld = 210 

(10)

Dari perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa desain layout yang baru dapat mengurangi load distance (jarak-beban) sebesar 185, sehingga jarak angkut akan lebih cepat, aliran material lebih baik, dan penggunaan ruang lebih efektif.

Dengan melakukan perubahan layout dan menerapkan upaya untuk meningkatkan produktivitas menurut Robbins & Coulter, maka diharapkan bahwa produktivitas akan meningkat sehingga perusahaan bisa lebih maju dan berkembang. Dan hasil dari penerapan MRP sistem adalah dapat mempermudah dalam peramalan statistik , menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer untuk perencanaan kapasitas dan estimasi persyaratan keuangan dan sistem MRP secara otomatis dapat meng-update dependent demand dan skedul penambahan persedian komponen, ketika skedul parent item berubah.

3. Kesimpulan

1. PT.MEGATAMA PLASINDO perlu mengubah desain layout untuk mengefisiensikan kegiatan dalam perusahaan dan dapat meningkatkan produktivitas operasional produksi karena proses kerja menjadi lebih terorganisir dan lebih cepat.

2. Dalam upaya meningkatkan produktivitas, perusahaan dapat memberikan pelatihan bagi karyawan, memberi motivasi lebih agar karyawan lebih bersemangat, dan lebih meningkatkan kualitas supervisor lini.

(11)

3. Perlunya menerapkan MRP sistem agar memudahkan perhitungan statistik dalam perencanaan skedul produksi agar bisa memenuhi target penjualan dan perencanaan kapasitas serta estimasi persyaratan keuangan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chase, Richard B., F Robert Jacobs., and Nicholas J. Aquilano. (2006).

Operations Management for Competitive Advantage with Global Cases.

New York : McGraw-Hill International Edition.

[2] Heizer, Jay., dan Barry Render. (2009). Manajemen Operasi. Edisi ketujuh. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.

[3] Handoko, T. Hani. (2003). MANAJEMEN, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA.

[4] Krajewski, Lee.J., and Larry P. Ritzman. (2005). Operations Management, Processes and Value Chains. Seventh Edition. Upper Saddle River, New

Jersey, 07458: Prentice-Hall Inc.

[5] Kumalaningrum, Maria.P., Heni Kusmawati., dan Rahmat P. Hardani. (2011) Manajemen Operasi. Yogyakarta : STIM YKPN Yogyakarta.

[6] Palmirma. (2011) Manajemen Inventory Perusahaan Industri. Operation and Quality Journal.

http://vibizmanagement.com/journal/index/category/quality_management/110/0

Prasetya, Drs. Hery., dan Fitry Lukiastuti, SE.,MM. (2011). Manajemen Operasi. Jakarta: CAPS.

[7] Robbins, Stephen P., and Mary Coulter. (2009). Management 10th edition.

Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Prentice-Hall Inc.

[8] Russell, Roberta S., and Bernard W. Taylor III. (2003). Operations

(13)

Management. Fourth Edition. Upper Saddle River, New Jersey, 07458:

Prentice-Hall Inc.

[9] Stevenson, William J. (2010). Operations Management. Tenth Edition.

New York : McGraw-Hill International Edition.

[10] Tjandra , Dr. Sheddy N, M.A (2008) . KESEKETARISAN. Jilid 1 . Jakarta : DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

[11] Wignjosoebroto, Sritomo. (2006). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Edisi Pertama. Jakarta : Guna Widya.

 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sesuai dengan Cunningham et.al yang menyatakan bahwa ibu hamil yang akan melahirkan dan memiliki bekas SC merupakan salah satu indikasi medik

Akuntabilitas pada pihak klien merupakan hubungan antara organisasi dengan pihak yang menerima atau menikmati jasa dan layanan yang berikan oleh orga- nisasi non

Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes (nematoda), Mollusca (siput), Chordata (binatang bertulang belakang),

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Kebijakan dengan perspektif pada masyarakat atau layanan akan ditekankan pada upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam berbagai aspek kehidupan

Kotler dan Alwa (2007:286) Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli ulang pada supermarket Mirota Kampus cabang Godean. Seseorang akan mendatangi

[r]