• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR. Oleh : FERI F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR. Oleh : FERI F"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR

Oleh :

FERI F14103127

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(2)

PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pertanian Pada Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:

FERI F14103127

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(3)

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pertanian Pada Departemen Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:

Feri F14103127

Dilahirkan pada tanggal 4 April 1985 Di Kediri, Jawa Timur

Tanggal Lulus : 24 Januari 2008

Menyetujui, Bogor, Januari 2008

Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan, M.Agr Dosen Pembimbing Akademik

Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, MS Ketua Departemen Teknik Pertanian.

(4)

FERI. Pengujian Prototipe Alat Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar. Dibimbing oleh RADITE PRAEKO AGUS SETIAWAN.

RINGKASAN

Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 1930-an Indonesia mengalami puncak kemajuan industri gula dan merupakan negara pengekspor gula yang terkenal. Akibat depresi ekonomi yang berkepanjangan, sejak tahun 1967 Indonesia berbalik menjadi pengimpor gula. Usaha untuk mencukupi kebutuhan gula nasional dapat dilakukan dengan peningkatan produktivitas tebu keprasan.

Pengeprasan tebu merupakan pemotongan sisa-sisa tunggul tebu setelah penebangan yang dilakukan pada posisi tepat atau lebih rendah dari permukaan guludan (Koswara 1989, dalam Lisyanto 2007). Pengeprasan tersebut dapat dilakukan secara manual maupun mekanis. Alat yang digunakan dalam pengeprasan secara manual umumnya berupa cangkul atau golok, sedangkan untuk pengeprasan mekanis digunakan pisau rotari yang digerakkan oleh traktor.

Budidaya tebu keprasan adalah pengusahaan tebu dengan cara memelihara tunas- tunas tebu yang muncul setelah tebu dikepras (Murwandono dan Subagio, 1991, dalam Lisyanto 2007).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kinerja prototype alat kepras tebu tipe piringan berputar yang menggunakan tenaga pemutar dari PTO traktor roda empat (Hamzah,2007). Pengujian ini dilakukan untuk menggetahui kinerja alat kepras dan hasil pertumbuhan tebu keprasan.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2007 sampai dengan November 2007. Pelaksanaan penelitian terbagi dalam empat tahap yaitu: persiapan instrument/alat dan bahan yang diuji, pengukuran kondisi lahan dan pengujian prototype alat kepras tebu, analisis data, dan pengamatan hasil keprasan. Alat dan bahan yang digunakan adalah prototype alat kepras tebu tipe pirngan berputar, sensor strain gages, slip ring, bridge box, handy strain meter, seperangkat kamera, Traktor 4 roda, Tanaman tebu varietas PA198, dan juga Alat-alat bantu pengukuran di lapang seperti: tachometer digital, multimeter digital, stop watch, tool kit, solder, dan relief meter.

Prototipe mesin ini dengan tilt angle 20o dan disk angle 45o, bekerja pada lebar pemotongan berkisar 21.9cm sampai dengan 25.8cm dengan rata-rata 24.6cm dan kedalaman pengeprasan berkisar 8.8cm sampai dengan 11.0cm dengan rata-rata 9.9 cm. Dari hasil pengujian di lapangan dapat menunjukan bahwa dengan lebar PKP(jarak pohon ke pohon / jarak antar guludan) 125 cm, kapasitas lapang yang diperoleh pada pengujian ini berturut-turut adalah 0.12 Ha/jam (pengeprasan baris tebu1, tebu2, tebu3 dengan kecepatan maju 0.277m/s) dan 0.10 Ha/jam (pengeprasan rumpun tebu1 dan rumpun tebu2 dengan kecepatan maju 0,227 m/s) dan slip roda 0,0 %. Torsi pengeprasan yang terukur minimum adalah 0.26 Nm dan maksimum adalah 77.14Nm. Bentuk keprasan alat kepras tipe piringan berputar adalah keprasan U atau miring. Pertumbuhan terbaik terjadi pada rumpun tebu 2 dengan jumlah anakan rata-rata 10 tunas dan tinggi rata- ratanya 71cm.

Kelurusan alur tanam tebu yang akan dikepras sangat berpengaruh pada ketepatan pisau memotong tebu. Semakin banyak jumlah tebu yang dikepras semakin besar torsi yang terjadi, torsi pemotongan dengan posisi piringan masuk

(5)

ketanah lebih besar daripada posisi piringan diatas tanah. Torsi pemotongan dengan putaran piringan 1000rpm lebih kecil daripada torsi pemotongan dengan putaran piringan 500rpm. Hasil pengeprasan yang lebih baik diperoleh pada pengeprasan dengan putaran 1000rpm dan kecepatan maju yang semakin rendah.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kediri pada tanggal 4 April 1985, putra ketiga dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Marno dan Ibu Saminem. Pendidikan Dasar ditempuh penulis di SDN Bandarlor I Kediri dan menamatkannya pada tahun 1997, selanjutnya penulis meneruskan pendidikan lanjutan di SLTPN 4 Kediri dan menyelesaikannya pada tahun 2000.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMUN 7 Kediri dan lulus pada tahun 2003.

Penulis masuk di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB pada tahun 2003. Penulis diterima pada Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 2004. Pada tahun yang sama penulis melakukan praktek lapangan di PG Ngadirejo PTPN X, Kediri, Jawa Timur dengan judul

"Penerapan Alat dan Mesin Budidaya Pertanian Pada Proses Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Tebu di PG Ngadirejo PTPN X".

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, penulis menyelesaikan Skripsi yang berjudul " Pengujian Prototipe Alat Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar".

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengujian Prototipe Alat Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar”

yang merupakan salah satu prasarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian.

Demikian laporan penelitian ini dapat tersusun atas kerjasama dan bimbingan pihak-pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan laporan penelitian ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan usulan penelitian ini:

1. Dr. Ir. Radite Praeko Agus setiawan, M.Agr sebagai Dosen Pembimbing Akademik atas bimbingannya dalam penyusunan laporan Penelitian ini.

2. Dr. Ir. I Nengah Suastawa, Msc sebagai Dosen Penguji Skripsi atas masukannya dalam penyusunan laporan Penelitian ini.

3. Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, MAgr sebagai Dosen Penguji Skripsi atas masukannya dalam penyusunan laporan Penelitian ini.

4. Ayahanda dan Ibunda serta kakak dan adik tercinta yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama ini.

5. Dr. Drs. Lisyanto, Msi atas bantuannya dan masukannya dalam penyusunan laporan penelitian ini.

6. Bapak Abbas selaku teknisi Lab. TMBP, atas bantuannya selama penelitian ini.

7. Bapak Parma atas bantuannya selama penelitian ini berlangsung.

8. Hamzah, Bagus, Dani, Naren, Izi, Caca, Kafid, Fuad, Yandra, Budi serta teman-teman TEP 40, atas bantuannya selama ini.

9. Teman- teman dikosan Yasmin yang telah memberi dorongan semangat serta dukungan selama penyusunan skripsi.

10. Teman-teman Kamajaya ( Keluarga Mahasiswa Jayabaya ) atas bantuan dan telah memberikan kenangan yang tak akan terlupakan.

11. Taufan, Topik, dan Teman-teman di Cangkurawok yang telah menjadi keluarga keduaku

(8)

12. Pihak-pihak yang ikut membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.

Bogor, Oktober 2007

FERI

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

II. TIJAUAN PUSTAKA A. Tebu ( Saccharum officinarum L ) ... 4

B. Kepras Tebu ... 8

C. Alat Kepras Tebu Yang Pernah Ada ... 10

1. Alat kepras tebu traktor tangan ... 10

2. Alat kepras tebu traktor roda empat ... 11

D. Gaya Pemotongan ... 12

E. Kecepatan Maju dan Kapasitas Pemotongan ... 13

F. Kecepatan Potong Pisau ... 15

G. Sudut Mata Pisau dan Ketajaman Pisau ... 16

H. Sistem Pertunasan Tebu... 18

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 20

B. Alat dan Bahan ... 20

C. Pengamatan Kondisi Lahan dan Pengujian Alat Kepras Tebu ... 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mesin Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar ... 27

B. Kalibrasi Alat Ukur Torsi ... 30

(10)

C. Pengamatan Kondisi Lahan ... 31

1. Tekstur guludan sebelum pengeprasan ... 31

2. Alur tanaman tebu ... 33

D. Hasil Pengujian Lapang ... 36

1. Torsi pemotongan ... 36

2. Kecepatan maju pengeprasan ... 44

3. Kecepatan putar piring ... 45

4. Pengamatan hasil keprasan ... 46

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (i) bagaimana pelaksanaan Program Terpadu P2M-BG di Kelurahan Mangkubumen tahun 2004, dilihat dari aspek komunikasi, sikap

Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014.

kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar. dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, karena bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan kemampuan kognitif siswa setelah digunakannya

Menurut Gustiani (2009) penyediaan pangan asal ternak yang memenuhi keamanan pangan yaitu aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) perlu dilakukan melalui pengendalian

KEEMPAT : Anggaran untuk pelaksanaan pembangunan Ruang Kelas Baru yang bersumber dari Dana Bantuan Hibah Propinsi Jawa Barat Tahun 2011 dan biaya untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pemasaran melalui sosial media persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekuitas hubungan pada produk merek

Kekhawatiran Meningkatnya Jumlah Pengungsi dan Kejahatan Lintas Batas Negara (Transnasional). Jika kedua rezim pengungsi tersebut diratifikasi, pemerintah berkewajiban