BUPATI CIANJUR PROVINSI JA1VA BARAT
PERATURAN DAERAH I(ABUPATEN CIANJUR
NOMOR 3 TAHUN 2OL6
TENTANG
PENGELOLAAN BARANG
MILIK
DAERAHDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIANJUR,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 51 1 Peraturan Menteri Dalam
Negeri
Nomor
19
Tahun 2016
tentang
Pedoman
PengelolaanBarang
Milik
Daerah, ketentuan lebihlanjut
mengenai pengelolaanbarang
milik
daerahdiatur
dengan Peraturan Daerah;b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud
dalamhuruf
a,perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang PengelolaanBarang
Miiik
Daerah;Mengingat
: 1.Pasal
18
ayat (6)
Undang-Undang
Dasar
Negara
Republik IndonesiaTahun
1945;2. Undang-Undang
Nomor
14
Tahun
1950 tentang
Pe.mbentukanDaerah-Daerah Kabupaten
Dalam
Lingkungan Propinsi
DjawaBarat
(Berita
Negara Republik
Indonesia
Tahun
1950)sebagaimana
telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor
4Tahun
1968 tentang
PembentukanKabupaten Purwakarta
danKabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14
Tahun
1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah KabupatenDalam
Lingkungan
Propinsi Djawa
Barat
(Lembaran
NegaraRepublik Indonesia
Tahun
1968 Nomor31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);3.
Undang-Undang
Nomor
72
Tahun
1957 tentang
PenetapanUndang-Undang Darurat Nomor 19
Tahun
1955 tentang PenjualanRumah-Rumah
Negeri Kepada Pegawai Negeri sebagaiUndang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
7957 Nomor 158);4.
Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
1960
tentang
Pokok-PokokAgraria (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
1960 NomorlO4,
Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Nomor 2013);5. Undang-Undang Nomor 17
Tahun
2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun 2003
Nomor
47,2
6. Undang-Undang
Nomor
1Tahun
2OO4tentang
Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2OO4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a335); 7. Undang-UndangNomor
33
Tahun
2OO4tentang
PerimbanganKeuangan
Antara
Pemerintah
Pusat
dan
Pemerintah
Daerah(Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun
2OO4Nomor
126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang
Nomor
12 Tahun
2oll
tentang
PembentukanPeraturan
Perundang-Undangan (Lembaran
Negara
Republik IndonesiaTahun
2OlI
Nomor 82,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 523a);
9. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun 20L4
tentang
PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2Ol4
Nomor244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor5587)
sebagaimanatelah
beberapakalidiubah terakhir
denganUndang-Undang Nomor
9 Tahun
20i5
tentang Perubahan KeduaAtas
Undang-Undang
Nomor
23 Tahun 2Ol4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
IndonesiaTahun 2015
Nomor
58,
Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);10.
Peraturan Pemerintah Nomor
40
Tahun
1994 tentang
Rumah Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
1994 Nomor69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3573) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor
31
Tahun
2005
tentang
Perubahan
atasPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
40 Tahun
1994tentang
Rumah
Negara (Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2005
Nomor
64,
Tambahan Lembaran
Negaqa Republik Indonesia Nomor a515);11. Peraturan Pemerintah Nomor
40 Tahun
1996 tentangHak
GunaUsaha,
Hak
Guna
Bangunan,
dan Hak
Pakai
atas
Tanah(Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun
1996 Nomor
58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3643); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun
2005 tentang PengelolaanKeuangan
Daerah
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor a578);
13.Peraturan
PemerintahNomor
7L
Tahun
2O7Otentang
StandarAkuntansi
Pemerintahan (Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
1994 Nomor
69,
Tambahan Lembaran
Negara RepublikIndonesia Nomor 3573);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Talnlun
2Ol4
tentang PengelolaanBarang
Milik
Negara/Daerah
(Lembaran
Negara
Republik IndonesiaTahun
2Ol4
Nomor92,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5533);
15.
Peraturan
Pemerintah Nomor84 Tahun 2014 tentang
PenjualanBarang
Milik
Negara/Daerah Berupa Kendaraan Perorangan Dinas (Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun 2OI4
Nomor 305,16.
Peraturan
PresidenNomor
54
Tahun
2OlO tentang
PengadaanBarang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah
beberapa kaliterakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan KeempatAtas Peraturan
PresidenNomor
54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;17.
Keputusan
Presiden Nomor40
Tahun
1974 tentang Tata
CaraPenjualan Rumah Negeri;
18.
Peraturan Menteri Dalam
NegeriNomor
5
Tahun
1997
tentangTuntutan
Pembendaharaan danTuntutan
Gati Rugi Keuangan danMateriil Daerah;
19.
Peraturan Menteri Dalam
NegeriNomor
19Tahun 2016
tentangPedoman Pengelolaan
Barang
Milik
Daerah (Berita
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5a7); Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIANJUR dan
BUPATI CIANJUR MEMUTUSI(AN:
MenetapKan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah
ini
yang dimaksud dengan:Pengelolaan Barang
Milik
Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputiperencanaan
kebutuhan
dan
penganggaran,
pengadaan,
penggunaan,pemanfaatan, pengamanan
dan
pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.Pemerintahan
Daerah adalah
penyelenggaraanurusan
pemerintahan
olehPemerintah Daerah
dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menurut
asasotonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem
dan
prinsip
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
sebagaimanadimaksud
dalam
Undang-UndangDasar
NegaraRepublik
Indonesia Tahun1945.
Pemerintah Daerah adalah
Bupati
sebagaiunsur
penyelenggara pemerintahandaerah
yang
memimpin
pelaksanaanurusan
pemerintahan
yang
menjadikewenangan daerah otonom.
Daerah adalah Kabupaten Cianjur. Bupati adalah
Bupati
Cianjur.Pemegang kekuasaan pengelolaan barang
milik
daerah adalah Bupati.Dewan Perwakilan
Rakyat
Daerahyang
selanjutnyadisingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cianjur1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4
8.
Sekretaris Daerah adalah pengelola barangmilik
daerah.9.
PengelolaBarang
Milik
Daerahyang selanjutnya disebut
Pengelola Barangadalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi
pengelolaan barang
milik
daerah.10. Perangkat Daerah
yang selanjutnya disebut
SKPDadalah
unsu.r pembantu Bupati dan DPRD dalam penyelenggaraanurusan
pemerintahan yang menjadikewenangan daerah.
1 1. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat
SKPKDadalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang, yang j.rga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
l2.Pejabat
Penatausahaan Barang adalah kepala SKPDyang
mempunyai fungsipengelolaan barang
milik
daerah selaku pejabat pengelola keuangan daerah. 13. Pengguna barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barangmilik
daerah.14.
Unit
kerja
adalah bagian
SKPDyang
melaksanakan
satu atau
beberapa program.15. Peraturan Daerah
yang
selanjutnyadisebut
Perdaadalah
Peraturan DaerahKabupaten Cianjur.
16. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Cianjur.
17. Anggaran Pendapatan
dan
Belanja Daerahyang
selanjutnyadisingkat
APBDadalah rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan dengan Perda. 18. Barang
Milik
Daerahadalah
semua barangyang dibeli atau
diperoleh atasbeban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
19.
Kuasa
PenggunaBarang
Milik
Daerah
yang
selanjutnya
disebut
Kuasa Pengguna Barangadalah
kepalaunit
kerja atau
pejabatyang di.tunjuk
olehPengguna
Barang
untuk
menggunakanbarang
milik
daerah yang
beradadalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
20. Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang adalah Pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha barang
milik
daerah pada Pengguna Barang.21. Pengurus
Barang
Milik
Daerahyang selanjutnya disebut
Pengurus Barangadalah Pejabat
danlatau
Jabatan Fungsional Umum
yang
diserahi
tugasmengurus barang.
22. Pengurus
Barang
Pengelolaadalah pejabat yang diserahi tugas
menerima,menyimpan, mengeluarkan,
dan
menatausahakan barangmilik
daerah pada Pejabat Penatausahaan Barang.23. Pengurus Barang Pengguna adalah
Jabatan
Fungsional Umum yang diserahitugas menerima, menyimpan,
mengeluarkandan
menatausahakan barangmilik
daerah pada Pengguna Barang.24.Pembantu
Pengurus
Barang
Pengelola
adalah
pengurus
barang
yangmembantu
dalam
penyiapan
administrasi
maupun
teknis
penatausahaan barangmilik
daerah pada Pengelola Barang.25.
Pembantu
Pengurus
Barang
Pengguna
adalah
pengurus barang
yangmembantu
dalam
penyiapan administrasi
maupun
teknis
penatausahaan barangmilik
daerah pada Pengguna Barang.26.
Pengurus
Barang
Pembantu
adalah
yang
diserahi
tugas
menerima,menyimpan, mengeluarkan, menatausahakan dan mempertanggung jawabkan
barang
milik
daerah pada Kuasa Pengguna Barang.2T.Penrlai
adalah
pihak
yang
melakukan
penilaian
secara
independenberdasarkan kompetensi yang dimilikinya.
28. Penilaian
adalah
proses kegiatanuntuk
memberikansuatu
opini
nilai
atassuatu objek penilaian berupa barang
milik
daerah pada saat tertentu.29.Penilai
Pemerintahadalah
Penilai Pemerintah Pusatdan
Penilai Pemerintah Daerah.30. Perencanaan
Kebutuhan adalah kegiatan merumuskan
rincian
kebutuhan barangmilik
daerahuntuk
menghubungkan pengadaan barang yang telah laludengan keadaan
yang
sedang
berjalan
sebagai
dasar dalam
melakukan tindakan yang akan datang.31. Rencana Kebutuhan Barang
Milik
Daerah yang selanjutnya disingkat RKBMDadalah dokumen perencanaan
kebutuhan
barangmilik
daerahuntuk
periode 1 (satu) tahun.32. Penggunaan
adalah
kegiatanyang dilakukan oleh
Pengguna Barang dalammengelola
dan
menatausahakanbarang
milik
daerah yang sesuai
dengantugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan.
33.
Pemanfaatan
adalah
pendayagunaan
barang
milik
daerah
yang
tidakdigunakan
untuk
penyelenggaraantugas
dan
fungsi
SKPD
dan/atau
optimalisasi barang
milik
daerah dengantidak
mengubah status kepemilikan.34. Sewa adalah pemanfaatan barang
milik
daerah olehpihak lain
dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.35. Pinjam Pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat
dan
pemerintah daerahatau antar
pemerintah daerah dalamjangka
waktutertentu
tanpa menerima imbalan dan setelah jangkawaktu
tersebut berakhir diserahkan kembaii kepada Bupati.36.
Kerja
Sama
Pemanfaatan
yang
selanjutnya
disingkat
KSP
adalahpendayagunaan
barang
milik
daerah oleh
pihak
lain
dalam jangka
waktutertentu dalam rangka
peningkatan pendapatan
daerah
atau
sumber pembiayaan lainnya.37.
Bangun
Guna
Serahyang selanjutnya disingkat BGS adalah
pemanfaatan barangmilik
daerah berupa tanah oleh pihak
lain
dengancara
mendirikanbangunan
dan/atau
sarana
berikut
fasilitasnya,
kemudian
didayagunakan olehpihak
lain
tersebut
dalamjangka waktu tertentu
yangtelah
disepakati,untuk
selanjutnya diserahkan
kembali
tanah
beserta bangunan dan/atau
sarana
berikut
fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.38.
Bangun Serah Guna yang selanjutnya disingkat BSG adalah
pemanfaatan barangmilik
daerahberupa tanah oleh pihak
lain
dengancara
mendirikanbangunan
danlatau sarana berikut
fasilitasnya,
dan
setelah
selesaipembangunannya diserahkan
untuk
didayagunakan olehpihak
lain
tersebutdalam jangka
waktu
tertentu yang disepakati.39. Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur
yang selanjutnyadisingkat
KSPI adalahkerjasama
antara
pemerintahdan
badanusaha
untuk
kegiatan penyediaan6
40. Penanggung Jawab Proyek Kerjasama yang selanjutnya disingkat PJPK adalah
Kepala
LembagalKepala Daerah,
atau
badan
usaha
milik
daerah
sebagai penyedia atau penyelenggarainfrastruktur
berdasarkan peraturanperundang-undangan.
41. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang
milik
daerah.42.Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang
milik
daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.43.
Tukar
Menukar adalah pengalihan kepemilikan barang
milik
daerah
yangdilakukan
antara
pemerintah
pusat
dengan
pemerintah
daerah,
antarpemerintah daerah, atau antara pemerintah daerah dengan pihak
lain,
denganmenerima penggantian
utama dalam bentuk barang, paling sedikit
dengannilai
seimbang.44.
Hibah
adalah pengalihan kepemilikan barangdari
pemerintahpusat
kepadapemerintah
daerah, antar
pemerintah daerah,atau
dari
pemerintah daerah kepada pihaklain,
tanpa memperoleh penggantian.45. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah adalah pengalihan kepemilikan barang
milik
daerah
yang
semula merupakan kekayaan
yang
tidak
dipisahkanmenjadi kekayaan yang dipisahkan
untuk
diperhitungkan
sebagai modal/ sahamdaerah pada badan usaha
milik
negara,badan usaha
milik
daerah,atau badan
hukum
lainnya yangdimiliki
negara.46. Pemusnahan adalah
tindakan
memusnahkanfisik dan/atau
kegunaan barangmilik
daerah.47.Penghapusan
adalah
tindakan
menghapusbarang
milik
daerah
dari
daftar barang denganmenerbitkan keputusan
dari
pejabatyang
berwenanguntuk
membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang
dan/atau
Kuasa PenggunaBarang
dari
tanggungjawab administrasi dan
fisik
atas
barang yang beradadalam penguasaannya.
48.
Penatausahaan
adalah
rangkaian kegiatan
yang meliputi
pembukuan,inventarisasi,
dan
pelaporanbarang
milik
daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.4g.lnventarisasi
adalah kegiatanuntuk
melakukan
pendataan, pencatatan, danpelaporan hasil pendataan barang
milik
daerah.50.
Dokumen Kepemilikan
adalah
dokumen
sah
yang
merupakan
bukti
kepemilikan atas barang
milik
daerah.51.Daftar
BarangMilik
Daerah adalah daftar yang memuatdata seluruh
barangmilik
daerah.52. Daftar Barang Pengguna adalah daftar yang memuat data barang
milik
daerahyang digunakan oleh masing-masing Pengguna Barang.
53. Daftar Barang Kuasa Pengguna adalah daftar yang memuat data barang
milik
daerah yang
dimiliki
oleh masing-masing Kuasa Pengguna Barang.54.
Rumah
Negara
adalah
bangunan
yang
dimiliki
Pemerintah
Daerah
danberfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian
dan sarana pembinaan keluargaserta menunjang
pelaksanaantugas pejabat
danlatau
pegawainegeri
sipil pemerintah daerah yang bersangkutan.56.
Rekening
Kas Umum
Daerah
yang
selanjutnya
disingkat
RKUD
adalahrekening tempat menyimpan uang daerah yang
ditentukai
olehBupati untuk
menampungseluruh
penerimaan daerah dan membayarseluruh
pengeluarandaerah pada bank yang ditetapkan
57. Beban Pengeloiaan (capital charge)
diartikan
sebagai semacam sewa (cos/) atauretribusi
yang dibayar oleh pengguna barang kepada pemerintah daerah ataspenggunaan
barang
milik
daerah
dalam
pemberian
layanan
kepadamasyarakat.
Pasal 2
Pengelolaan
barang
milik
daerah adalah bagian
dari
pengelolaan keuangandaerah.
Pasal 3
(1) Barang
milik
daerah meliputi:a. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban ApBD; atau
b. Barang yang berasal dari perolehan lainnyA yang sah.
(2) Barang yang berasal
dari
perolehan lainnya yang sah sebagaimana dimaksudpada ayat (1)
huruf
b, meliputi:a. Barang yang diperoleh dari hibah atau sumbangan atau yang sejenis; b. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian atau kontrak; c.
Barang
yang
diperoleh berdasarkan
ketentuan peraturan
perundang-undangan; atau
d'
Barang
yang
diperoleh berdasarkan keputusan pengadilan
yang
telahmemperoleh ketentuan
hukum
tetap. Pasal 4(1)
Barang
milik
daerah yang
beradapada
SKPDmaupun
pihak lain
yang
di bawah penguasaan Pemerintah Daerahdilarang digadaikan/dijamink..,
rtu,
dijadikan
jaminan
untuk
mendapatkan pinjaman
atau
diserahkan
kepadapihak
lain
sebagai pembayaran
atas
tagihan kepada Pemerintah
Daerahkecuali
dilakukan
oleh pemerintah daerah danuntuk
kepentingan pemerintahDaerah.
(2) Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap barang
milik
daerahyang
berada
pada
SKPD
maupun
pihak
lain
yang
dibawah
penguasaanPemerintah Daerah.
Pasal 5
Pengelolaan barang
milik
daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastianhukum,
transparansi dan keterbukaan, efesiensi,akuntabilitas
dankepastian nilai.
Pengelolaan barang
milik
daerah meliputi:a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; b. Pengadaan;
c. Penggunaan; d. Pemanfaatan;
e. Pengamanan dan pemeliharaan;
f.
Penilaian;g. Pemindahtanganan;
(1)
!-8 (1) (2) (1) (21 h. Pemusnahan
i.
Penghapusan;j.
Penatausahaan;k. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian. BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 6
Maksud
pengaturan
Pengelolaan
Barang
Milik
Daerah adalah
untuk
mengamankan,
menyeragamkanlangkah
dan
tindakan
dan
memberikanjaminan/kepastian yang diperlukan
dalam Pengelolaan BarangMilik
Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.Tujuan pengaturan
PengelolaanBarang
Milik
Daerah
sebagai pelaksanaanPengelolaan
Barang
Milik
Daerah secaramenyeluruh
sebagaiacuan
semuapihak
sehingga
ada
persepsi
dan
langkah
secara
integral
untuk
tertib administrasi Pengelolaan BarangMilik
Daerah.BAB III
PEJABAT PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH Pasal 7
Bupati
sebagai pemegang
kekuasan
PengelolaanBarang
Milik
Daerahberwenang
dan
bertanggung
jawab atas
pembinaan
dan
pelaksanaan Pengelolaan BarangMilik
Daerah.Dalam
melaksanakan kewenangan
dan
tanggung
jawab
sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Bupati dibantu oleh:
a.
Pengelola
Barang
yaitu,
Sekretaris
Daerah
yang
berwenang
danbertanggung
jawab
melakukan koordinasi
PengelolaanBdrang
Milik
Daerah.
b.
Pejabat
PenatausahaanBarang,
yaitu
kepala SKPD
yang
mempunyaifungsi
Pengelolaan
Barang
Milik
Daerah
selaku
pejabat
pengelolakeuangan daerah.
c.
Pengguna Barang,
yaitu
pejabat
pemegangkewenangan
penggunaanBarang
Milik
Daerah.d.
Kuasa
PenggunaBarang,
yaitu
kepala
unit
kerja
atau
pejabat
yangditunjuk
oleh Pengguna Baranguntuk
menggunakan BarangMilik
Daerahyang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
e. Pejabat
Penatausahaan
Pengguna
Barang, yaitu pejabat
yangmelaksanakan
fungsi
tata
usaha Barang
Milik
Daerah pada
Pengguna Barang.f.
Pengurus Barang,yaitu
pejabatdanlatau
Jabatan Fungsional Umum yangdiserahi tugas mengurus barang.
g.
Pengurus Barang Pengelola,yaitu
pejabat yangdiserahi
tugas menerima,menyimpan,
mengeluarkan,dan
menatausahakanBarang
Milik
Daerah pada Pejabat Penatausahaan Barang.h.
Pengurus
Barang
Pengguna,yaitu
Jabatan
Fungsional
Umum
yangdiserahi tugas menerima, menyimpan,
mengeluarkan, menatausahakan BarangMilik
Daerah pada Pengguna Barang.i.
Pembantu Pengurus
Barang
pengelola,yaitu
pengurus barang
yang membantudalam
penyiapanadministrasi maupun teknis
penatauiahaan BarangMilik
Daerah pada pengelola Barang.j.
Pembantu Pengurus
Barang
pengguna,
yaitu
pengurus barang
yangmembantu dalam penyiapan
administrasi maupun teknis
penatauiahaan BarangMilik
Daerah pada pengguna Barang.k.
Pengurus
Barang
Pembantu,
yaitu yang
diserahi
tugas
menerima,menyimpan,
mengeluarkan, menatausahakan
dan
mempertanggung jawabkan BarangMilik
Daerah pada Kuasa pengguna Barang.Pasal 8
(1)
Bupati
sebagai
pemegangkekuasaan
PengelolaanBarang
Milik
Daerahmempunyai wewenang:
a. menetapkan kebijakan Pengelolaan Barang
Milik
Daerah;b.
menetapkan
penggunaan, pemanfaatanatau
pemindahtanganan BarangMilik
Daerah berupa tanahdan/atau
bangunan;c.
menetapkan
kebijakan
pengamanan
dan
pemeliharaan
Barang
Milik
Daerah;
d. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan Barang
Milik
Daerah;e.
mengajukan
usul
Pemindahtanganan
Barang Milik Daerah
yangmemerlukan persetujuan DPRD;
f,
menyetujui
usul
Pemindahtanganan, Pemusnahan
dan
PenghapusanBarang
Milik
Daerah sesuai batas kewenangannya;g. menyetujui
usul
Pemanfaatan BarangMilik
Daerah berupa sebagian tanahdan/atau
bangunan dan selaintanah dan
latau bangunan;h.
menyetujui
usul
PemanfaatanBarang
Milik
Daerah dalam bdntuk
kerjasama penyediaan
infrastruktur.
Sekretaris Daerah
selaku
PengelolaBarang berwenang
dan
bertanggungjawab:
a. meneliti dan menyetujui Rencana Kebutuhan Barang
Milik
Daerah;b.meneliti
dan
menyetujui
Rencana Kebutuhan
PemeliharaanfPerawatanBarang
Milik
Daerah;c.
mengajukan
usul
Pemanfaatan
dan
Pemindahtanganan
Barang
Milik
Daerah yang memerlukan persetujuan Bupati;
d.
mengatur
pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, pemusnahan,
dan Penghapusan BarangMilik
Daerah;e. mengatur pelaksanaan Pemindahtanganan Barang
Milik
Daerah yang telahdisetujui oleh Bupati atau DPRD;
f.
melakukan koordinasi
dalam
pelaksanaan inventarisas
Barang
Millik
Daerah; dan
g.
melakukan
pengawasandan
pengendalianatas
Pengelolaan BarangMillik
Daerah.
Kepala SKPD yang mempunyai fungsi Pengelolaan Barang
Milik
Daerah selaku Pejabat Penatausahaan Barang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.(2)
10
(4)
Pejabat
Penatausahaan
Barang
sebagaimana
dimaksud
pada ayat
(3)mempunyai wewenang dan tanggung jawab:
a.
membantu
meneliti
dan
memberikan pertimbangan persetujuan
dalampenyusunan
RencanaKebutuhan Barang
Milik
Daerah
kepada Pengelola Barang;b.
membantu
meneliti
dan
memberikan pertimbangan persetujuan
dalampenyusunan
RencanaKebutuhan
PemeliharaanfPerawatanBarang Milik
Daerah kepada Pengelola Barang;
c. memberikan pertimbangan kepada Pengelola Barang
atas
pengajuan usulPemanfaatan
dan
Pemindahtanganan
Barang Milik Daerah
yangmemerlukan persetujuan Bupati;
d.
memberikan pertimbangan kepada
PengelolaBarang
untuk
mengatur pelaksandran Penggunaan, Pemanfaatan, Pemusnahan,dan
penghapusanBarang
Milik
Daerah;e.
memberikan pertimbangan kepada
PengelolaBarang
atas
pelaksanaanPemindahtanganan Barang
Milik
Daerahyang telah disetujui oleh
Bupati atau DPRD;f.
membantu
PengelolaBarang dalam
pelaksanaankoordinasi
Inventarisasi BarangMilik
Daerah;g.
melakukan Pencatatan
Barang
Milik
Daerah
berupa
tanah
dan/atau
bangunan
yang telah
diserahkan
dari
pengguna
Barang
yang
tidakdigunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dansedang
tidak
dimanfaatkan
pihak
lain
kepada
Bupati
melalui
PengelolaBarang, serta Barang
Milik
Daerah yang berada pada Pengelola Barang; h.mengamankan
dan
memelihara
Barang
Milik
Daerah
sebagaimanadimaksud pada
huruf
g;i.
membantu
PengelolaBarang dalam
pengawasandan
pengendalian atas Pengelolaan BarangMilik
Daerah; danj.
Menyusun laporan BarangMilik
Daerah.Kepala SKPD selaku Pengguna Barang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pengguna
Barang
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(5)
berwenang dan bertanggung jawab:a. mengajukan rencana
kebutuhan dan
penganggaranBarang
Milik
Daerah bagi SKPD yang dipimpinnya;b.
mengajukan permohonan penetapan
status
penggunaan
barang
yangdiperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
c. melakukan Pencatatan
dan
Inventarisasi BarangMilik
Daerah yang beradadalam penguasaannya;
d. menggunakan
Barang
Milik
Daerah
yang
berada
dalam
penguasaannyauntuk
kepentingan
penyelenggaraantugas dan fungsi
SKPD
yangdipimpinnya;
e. mengamankan
dan
memeliharaBarang
Milik
Daerahyang
berada dalam penguasaannya;(s) (6)
(7)
(8)
f.
mengajukan
usul
Pemanfaatan
dan
Pemindahtanganan
Barang
Milik
Daerah
berupa
tanah dan/atau
bangunan
yant tidak
memerlukanpersetujuan DPRD
dan
Barang
Milik
Daerah
selain tanah
dan/atau
bangunan;
g. menyerahkan Barang
Milik
Daerah berupa tanahdan/atau
bangunan yangtidak
digunakan
untuk
kepentingan
penyelenggaraantugas
dan
fungslSKPD yang
dipimpinnya
dan sedangtidak
dimanfaatkanpihlk
lain,
kepa-daBupati melalui Pengelola Barang;
h. mengajukan
usul
Pemusnahan dan Penghapusan BarangMilik
Daerah;i.
melakukan
pembinaan, pengawasan,dan
pengendalianatas
penggunaanBarang
Milik
Daerah yang ada dalam penguasaannya; danj
menyusundan
menyampaikanlaporan
barang pengguna semesteran danlaporan barang pengguna tahunan
yang
berada
ditam
penguasaannya kepada Pengelola Barang.Pengguna
Barang dapat melimpahkan
sebagian kewenangandan
tanggung jawabnya kepada Kuasa Pengguna Barang.Pelimpahan sebagian kewenangan
dan
tanggungjawab
pengguna Barangkepada
Kuasa
Pengguna
Barang
sebagaimanadimaksud
["a" ayat
(z)ditetapkan oleh Bupati atas
usul
pengguna Barang.Penetapan
Kuasa
PenggunaBarang
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(g)berdasarkan pertimbangan
jumlah
barang yangdikelola,
bebarr kerja, -lokasi, kompetensi,dan/atau
rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.Pengguna Barang
dibantu
oleh Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang yangditetapkan oleh Bupati atas
usul
pengguna Barang.(11) Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud
pada ayat (10) adalah pejabat yang membidangi fungsi Pengelolaan BarangMilik
Daeiah pada Pengguna Barang.(12) Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud
pada ayat(1 1) berwenang dan bertanggung jawab:
a.
menyiapkan rencanakebutuhan dan
penganggaran BarangMilik
Daerah pada Pengguna Barang;b.
meneliti usulan
permohonan penetapanstatus
penggunaan barang yangdiperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
c.
meneliti
Pencatatan
dan
Inventarisasi
Barang
Milik
Daerah
yangdilaksanakan
oleh
Pengurus
Barang
dan/atau
Pengurus
BaiangPembantu;
d.
menyusun pengajuanusulan
Pemanfaatan dan Pemindahtanganan BarangMilik
Daerahberupa tanah dan/atau
bangunanyang
tidak
memerlukanpersetujuan DPRD
dan
Barang
Milik
Daerah
selain
tanah
dan/atau
bangunan;
e.
mengusulkan rencana
penyerahanBarang
Milik
Daerah berupa
tanahdan/atau
bangunan
yang tidak
digunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas
dan
fungsi
PenggunaBarang
dan
sedang tidak dimanfaatkan oleh pihak lain;f.
menyiapkan usulan Pemusnahan dan Penghapusan BarangMilik
Daerah;(e)
t2
g'
meneliti laporan barang semesterandan tahunan
yang dilaksanakan olehPengurus Barang
dan/atau
Pengurus Barang pembantu;h.
memberikan persetujuan
atas Surat
Permintaan Barang
(SPB) denganmenerbitkan
Surat
Perintah
Penyaluran
Barang
(SPPB)
untuk
mengeluarkan Barang
Milik
Daerah dari gudang penyimpanan;i.
meneliti dan memverifikasi Kartu Inventaris Ruangan (KIR) setiap semesterdan setiap tahun;
j
melakukan
verifikasi
sebagai
dasar
memberikan persetujuan
atasperubahan kondisi
fisik
BarangMilik
Daerah; dank.
meneliti laporan mutasi
barang setiap
bulan
yang
disampaikan
olehPengurus Barang Pengguna
dan/atau
Pengurus Barang Pembantu.(13)
Pengurus
Barang
Pengelola
ditetapkan
oleh Bupati atas
usul
Pejabat Penatausahaan Barang.(14) Pengurus
Barang
Pengelola sebagaimanadimaksud
pada
ayat (13)
adalahpejabat
yang
membidangi
fungsi
PengelolaanBarang
Milik
Daerah
pada Pejabat Penatausahaan Barang.(15) Pengurus Barang Pengelola berwenang dan bertanggung jawab:
a.
membantu meneliti
dan
menyiapkan bahan pertimbangan
persetujuandalam penyusunan
RencanaKebutuhan Barang
Milik
Daerah
kepada Pejabat Penatausahaan Barang;b.
membantu meneliti
dan
menyiapkan bahan pertimbangan
persetujuan dalam penyusunan Rencana Kebutuhan PemeliharaanfPerawatan BarangMilik
Daerah kepada Pejabat Penatausahaan Barang;c.
menyiapkan
dokumen
pengajuan
usulan
Pemanfaatan
danPemindahtanganan
Barang
Milik
Daerahyang memerlukan
persetujuan Bupati;d.
meneliti dokumen usulan
Penggunaan, Pemanfaatan, Pemusnahan, danPenghapusan
dari
PenggunaBarang,
sebagaibahan
pertimbangan olehPejabat
Penatausahaan
Barang
dalam
pengaturan
pelaksanaanPenggunaan, Pemanfaatan, Pemusnahan,
dan
Penghapusan BarangMilik
Daerah;
e.
menyiapkan
bahan
Pencatatan
Barang
Milik
Daerah berupa
tanahdanlatau
bangunan yang telah diserahkan
dari
Pengguna Barang yangtidak
digunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas
dan
fungsi SKPDdan
sedangtidak
dimanfaatkanpihak
lain
kepadaBupati
melaluiPengelola Barang;
f.
menyimpan dokumen asli kepemilikano b'
h.
menyimpan salinan dokumen Laporan Barang;
melakukan rekonsiliasi dalam
rangka Daerah; dani.
merekapitulasi
dan
menghimpun
LaporanBarang
Pengguna semesterandan tahunan
serta Laporan Barang Pengeloia sebagai bahan penyusunan laporan BarangMilik
Daerah.Barang
Milik
Daerah;Barang Pengguna/Kuasa Pengguna
(16) Pengurus
Barang
Pengelola sebagaimanadimaksud pada
ayat
(13)
secaraadministratif
dan
secara fungsional
bertanggungjawab atas
pelaksanaantugasnya kepada Pengelola Barang melalui Pejabat Penatausahaan Barang.
(i7) Dalam
hal
melaksanakan
tugas
dan
fungsi
administrasi
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(16),
PengurusBarang
Pengeloladapat
dibantu
olehPembantu Pengurus
Barang
Pengelola
yang
ditetapkan
oleh
pejabat Penatausahaan Barang.(18) Pengurus
Barang
Pengelola sebagaimanadimaksud pada ayat
(13) dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasaatau bertindak sebagai penjamin atas
kegiatanf
pekerjaan/penjualan tersebutyang anggarannya dibebankan pada APBD.
(19)
Pengurus
Barang
Penggunaditetapkan
oleh
Bupati atas
usul
pengguna Barang.(20) Pengurus Barang Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (19) berwenang
dan bertanggung jawab:
a.
membantu menyiapkan dokumen rencanakebutuhan dan
penganggaranBarang
Milik
Daerah;b.
menyiapkan
usulan
permohonan penetapanstatus
penggunaan BarangMilik
Daerah yang diperolehdari
beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;c.
melaksanakan Pencatatan dan Inventarisasi BarangMilik
Daerah;d.
membantu
mengamankan
Barang
Milik
Daerah
yang
berada
pada Pengguna Barang;e.
menyiapkan
dokumen
pengajuan
usulan
Pemanfaatan
danPemindahtanganan
Barang
Milik
Daerah
berupa
tanah
dan/atau
bangunan
yang
tidak
memerlukanpersetujuan
DPRDdan
BarangMilik
Daerah selain tanah
dan/atau
bangunan;f.
menyiapkan dokumen
penyerahanBarang
Milik
Daerah berupa
tanahdan/atau
bangunan
yang tidak
digunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas
dan
fungsi
PenggunaBarang
dan
sedang tidak dimanfaatkan pihak lain;g.
menyiapkan dokumen pengajuanusulan
Pemusnahandan
PenghapusanBarang
Milik
Daerah;h.
menyusun laporan barang semesteran dan tahunan;i.
menyiapkan Surat Permintaan Barang (SPB) berdasarkan nota permintaanbarang;
j.
mengajukan
Surat
Permintaan
Barang
(SPB)
kepada
PejabatPenatausahaan Barang Pengguna;
k.
menyerahkan barang berdasarkan
Surat
Perintah Penyaluran
Barang(SPPB) yang dituangkan dalam berita acara penyerahan barang;
1.
membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran dan tahunan;m.
memberi label BarangMilik
Daerah;n.
mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat
PenatausahaanPengguna
Barang
atas
perubahan
kondisi
fisik
Barang
Milik
Daerahberdasarkan pengecekan
fisik
barang;L4
p.
menyimpan dokumen, antaralain: fotokopi/salinan
dokumen kepemilikanBarang
Milik
Daerah
dan
menyimpan
asli/fotokopi/salinan
dokumen penatausahaan;q.
melakukan rekonsiliasi
dalam rangka
penyusunan
laporan
barangPengguna Barang dan laporan Barang
Milik
Daerah; danr.
membuatlaporan mutasi
barang setiapbulan yang
disampaikan kepadaPengelola
Barang melalui
PenggunaBarang
setelahditeliti
oleh
PejabatPenatausahaan Pengguna Barang.
(21) Pengurus
Barang
Pengguna secaraadministratif
bertanggungjawab
kepada Pengguna Barangdan
secara fungsional bertanggungjawab
atas pelaksanaantugasnya kepada Pengelola Barang melalui Pejabat Penatausahaan Barang.
(22)
Dalam
hal
melaksanakan
tugas
dan
fungsi
administrasi
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(21),
PengurusBarang
Penggunadapat dibantu
olehPembantu Pengurus Barang Pengguna yang ditetapkan oleh Pengguna Barang.
(23)
Pengurus
Barang
Pengguna
dilarang melakukan kegiatan
perdagangan,pekerjaan pemborongan
dan
penjualanjasa atau bertindak
sebagai penjaminatas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut yang
anggarannya dibebankanpada APBD.
(24) Pengurus Barang Pembantu ditetapkan oleh Bupati atas
usul
Kuasa PenggunaBarang melalui Pengguna Barang.
(25) Pembentukan Pengurus Barang Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (2a)
dilakukan
berdasarkan pertimbanganjumlah
barang yang dikelola, bebankerja, lokasi, kompetensi
dan/atau
rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.(26) Pengr'trus Barang Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (24) berwenang
dan bertanggungjawab:
a.
menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggarane.r^.rg
Milik
Daerah;
b.
menyiapkan
usulan
permohonan penetapanstatus
penggunaan BarangMilik
Daerah yang diperolehdari
beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;c.
melaksanakan Pencatatan dan Inventarisasi BarangMilik
Daerah;d.
membantu mengamankan BarangMilik
Daerah yang berada pada Kuasa Pengguna Barang;e.
menyiapkan
dokumen
pengajuan
usulan
pemanfaatan
danPemindahtanganan
Barang
Milik
Daerah
berupa
tanah
dan/atau
bangunan
yang
tidak
memerlukanpersetujuan
DPRDdan
BarangMilik
Daerah selain tanah
dan/atau
bangunan;f.
menyiapkan dokumen
penyerahanBarang
Milik
Daerah
berupa
tanahdan/atau
bangunan
yang tidak
digunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas
dan fungsi Kuasa
PenggunaBarang
dan
sedangtidak dimanfaatkan pihak lain;
g.
menyiapkandokumen
pengajuanusulan
Pemusnahandan
PenghapusanBarang
Miiik
Daerah;i.
menyiapkan Surat Permintaan Barang (SPB) berdasarkan nota permintaanbarang;
j.
mengajukan
Surat
Permintaan Barang
(SPB)kepada Kuasa
pengguna Barang;k.
menyerahkan barang berdasarkan
Surat
Perintah penyaluran
Barang (SPPB) yang dituangkan dalam berita acara penyerahan baiang;1.
membuatKartu
Inventaris Ruangan (KIR) semesteran dan tahunan;m.
memberi label BarangMilik
Daerah;n.
mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat
PenatausahaanPengguna Barang melalui Kuasa Pengguna Barang atas perubahan kondisi
fisik
BarangMilik
Daerah pengecekanfisik
barang;o.
melakukan slock opname barang persediaan;p.
menyimpan dokumen, antaralain: fotokopi/salinan
dokumen kepemilikanBarang
Milik
Daerah
dan
menyimpan
asli/fotokopi/salinan
dokumen penatausahaan;q.
melakukanrekonsiliasi
dalam rangka penyusunan laporan barang KuasaPengguna Barang dan laporan Barang
Milik
Daerah; danr.
membuat laporan
mutasi
barang setiap
bulan
yang disampaikan
padaPengguna
Barang melalui Kuasa
PenggunaBarang
setelahditeliti
olehPejabat Penatausahaan Pengguna Barang dan Pengurus Barang pengguna.
(27) Pengurus
Barang
Pembantubaik
secara langsungmaupun
tidak
langsungdilarang melakukan
kegiatan
perdagangan,pekerjaan pembororrg.ri d.r,
penjualanjasa atau
bertindak
sebagaipenjamin
atas
kegiatan/pe-kerjaan/ penjualan tersebut yang anggarannya dibebankan pada APBD.BAB IV
PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN Pasal 9
(1) Perencanaan Kebutuhan Barang
Milik
Daerah disusun dengan memperhatikankebutuhan
pelaksanaantugas dan fungsi
SKPDserta
ketersediaan BarangMilik
Daerah yang ada.(2) Perencanaan
Kebutuhan
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1)
meliputi Perencanaan Pengadaan, Pemeliharaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan, dan Penghapusan BarangMilik
Daerah.(3) Perencanaan
Kebutuhan
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
merupakansalah satu dasar bagi
SKPD dalam pengusuian penyediaan anggaranuntuk
kebutuhan baru
(netuinitiatiue)dan
angka dasar (baselirte)serta penyusunan rencana kerja dan anggaran.(4) Perencanaan Kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali
untuk
Penghapusan, berpedoman pada: a. standar barang;
b. standar kebutuhan;
dan/atau
c. standar harga.
(5) Standar barang
dan
standarkebutuhan
sebagaimana dimaksudpada
ayat$)
huruf
a
dan
huruf
b
ditetapkan oleh
Bupati
setelah berkoordinasi de.rga.,L6
(6) Penetapan
standar kebutuhan
olehBupati
sebagaimanadimaksud
pada ayat (5)dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.(7) Standar harga sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf
c ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pasal 1O
(1) Pengguna Barang menghimpun
usul
rencanakebutuhan
barang yang beradadi lingkungan kantor yang dipimpinnya.
(2) Pengguna
Barang menyampaikan
usul
RencanaKebutuhan Barang Milik
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pengelola Barang.
(3) Pengelola
Barang
dibantu
oleh
Pejabat PenatausahaanBarang
melakukan penelaahan atasusul
Rencana Kebutuhan BarangMilik
Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat
(2) bersama Pengguna Barang dengan memperhatikandata
barang
pada
Pengguna
Barang
danlatau
Pengelola
Barang
danmenetapkannya sebagai Rencana Kebutuhan Barang
Milik
Daerah.Pasal 1 1
Pengelola
Barang, Pejabat
PenatausahaanBarang bersama
Pengguna Barangmembahas
usul
Rencana Kebutuhan BarangMilik
Daerah, Rencana Kebutuhan Pemeliharaan BarangMilik
Daerah masing-masing OPD dengan memperhatikan data barang pada Pengguna Barangdan/atau
Pengelola Baranguntuk
ditetapkansebagai Rencana
Kebutuhan Barang
Milik
Daerah
(RKBMD)
dan
RerrcanaKebutuhan Pemeliharaan
Milik
Daerah (RKPBMD).Pasal 12
(1) Setelah APBD
ditetapkan,
Pejabat PenatausahaanBarang menyusun
DaftarKebutuhan
Barang
Milik
Daerah
(DKBMD)
dan
Daftar
KebutuhanPemeliharaan
Barang
Milik
Daerah
(DKPBMD) sebagaidasar
pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barangmilik
daerah.(2)
Daftar
Kebutuhan Barang
Milik
Daerah
(DKBMD)dan
Daftar
Kebutuhan PemeliharaanBarang
Milik
Daerah (DKBPMD) sebagaimanadimaksud
padaayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
BAB V PENGADAAN
Pasal 13
(1) Pengadaan
Barang
Milik
Daerah dilaksanakan berdasarkan
prinsip
efisien,efektif,
transparan/terbuka,
bersaing,adil/tidak diskriminatif
dan akuntabel. (2) Pelaksanaan pengadaanBarang
Milik
Daerah
sebagaimanadimaksud
padaayat (1)
dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pasal 14
Pelaksanaan
pengadaan
barang
milik
daerah dildksanakan
oleh
PejabatPengadaan
Barang/Panitia
Pengadaan Barangdan/atau
Jasa/Unit
Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Daerah.Pejabat Pengadaan
BaranglPanitia
PengadaanBarang
dan/atau
Jasa/Unit
Layanan
Pengadaan (ULP) sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1) ditunjuk
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(1)
(3) Pengecualian pelaksanaan pengadaan sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1)harus mendapat persetujuan Bupati.
Pasal 15
(1)
Penggunabarang
berkewajiban
untuk
membuat
daftar hasil
pengadaanbarang setiap
bulan,
semester,dan
tahunan serta
dilengkapi
dokumen-dokumen yang sah.(2) Dokumen
yang
sah
sebagaimanadimaksud
ayat
(1)
disampaikan
kepadaBupati melalui Pengelola Barangl Pejabat Penatausahaan Barang.
(3) Daftar
pengadaan sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
perkembangannyadilaporkan
kepada Pengelola Barangmelalui
Pejabat Penatausahaan Baranopaling lambat tanggal 1O bulan berikutnya.
Pasal 16
(1)
Berdasarkandaftar hasil
pengadaan sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 15ayat
(1), Pejabat Penatausahaan Barang berkewajiban membuatdaftar
hasil pengadaanBarang
Milik
Daerah
dalam
satu tahun
anggaran dan/atau
semesteran.
(2)
Pejabat PenatausahaanBarang mengajukan
penetapanstatus
penggunaanBarang
Milik
Daerah kepada
Bupati
berdasarkan
usulan
dari
Pengguna Barang.BAB VI
PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYALURAN Pasal 17
(1)
Hasil
pengadaan BarangMiiik
Daerahditerima dan disimpan
oleh PengurusBarang Pengguna
(2)
Pengurus
Barang
Pengguna
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)berkewajiban melaksanakan
tugas
administrasi penerimaan Barang Milik
Daerah.
(3)
Barang
Milik
Daerah
sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1)
selanjutnya disimpan dalam gudang atau tempat penyimpanan.Pasal 18
(1)
Hasil
pengadaanBarang
Milik
Daerah
berupa
tanah
danlatau
gedung/bangunan yang diterima oleh Kepala
SKPD,kemudian dilaporkan
kepadaBupati
untuk
ditetapkan status penggunaannya.(2) Penerimaan
barang
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1),dilakukan
setelahdiperiksa oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan.
Pasal 19
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1B ayat (2)
bertugas memeriksa,
meneliti
dan
menyaksikan barangyang
diserahkan sesuaidengan persyaratan
yang tertera
dalam
Surat
Perintah Kerja
atau
kontrak/
18
Pasal 20
(1)
Pemerintah Daerah menerima barangdari
pemenuhan kewajibanpihak
ketigaberdasarkan perjanjian
dan/atau
pelaksanaandari
suatupeijanjian
tertentu.(2)
Pemerintah Daerah dapat menerima barang dari pihak ketiga yang merupakansumbangan,
hibah, dan/atau
penyerahandari
masyarakat sesuai
dlngan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pasal 21
(1)
Penyaluran
Barang
Milik
Daerah
oleh
Pengurus
Barang
Penggunadilaksanakan
atas dasar Surat
Perintah
PengeluaranBarang
(SPPB| dariPengguna Barang disertai dengan Berita Acara Serah
rerima.
(2) Pengguna
Barang
wajib
melaporkan
persediaanatau
sisa
barang
kepadaPengelola
Barang
melalui
Pejabat Penatausahaan
Barang setiap
bulan,semesteran, dan tahunan.
BAB VII PENGGUNAAN
Pasal 22
(1) Status Penggunaan Barang
Milik
Daerah ditetapkan oleh Bupati. (2) Penetapan status penggunaan tidakdilakukan
terhadap:a.
BarangMilik
Daerah berupa:1. barang persediaan;
2.
konstruksi
dalam pengerjaan; atau3. barang yang dari awal pengadaannya direncanakan
untuk
dihibahkan.b.
BarangMilik
Daerah lainnya yang ditetapkan lebihlanjut
oleh Bupati.Pasal 23
Bupati dapat mendelegasikan penetapan status Penggunaan Barang
Milik
Daerahselain
tanah
dan/atau
bangunan dengan
kondisi tertentu
kepada
Pengelola Barang.Pasal24
Penetapan status Penggunaan Barang
Milik
Daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 ayat (1)
dilakukan
dengan tata cara sebagai berikut:a. Pengguna Barang melaporkan Barang
Milik
Daerahyang
diterimanya kepadaPengelola Barang disertai dengan usulan penggunaannya; dan
b.
Pengelola
Barang meneliti laporan
dari
Pengguna
Barang
sebagaimanadimaksud pada
huruf
a,
dan
mengajukanusul
penggunaan kepada Bupatiuntuk
ditetapkan status penggunaannya.Pasal 25
Barang
Milik
Daerah
dapat
ditetapkan
status
Penggunaannya untuk
penyeienggaraan
tugas
dan
fungsi
SKPD,guna dioperasikan
oleh
Pihak
Lain dalam rangka menjalankan pelayananumum
sesuai tugas dan fungsi SKPD yangPasal 26
Barang
Milik
Daerah yang telah ditetapkan status penggunaannya pada PenggunaBarang dapat
digunakan
sementara oleh Pengguna Barang lainnya dalam jangkawaktu tertentu tanpa harus
mengubahstatus
Penggunaan BarangMilik
Daerahtersebut setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Bupati.
Pasal 27
(1) Barang
Milik
Daerahdapat
dialihkan status
penggunaannyadari
PenggunaBarang kepada Pengguna Barang
lainnya
untuk
penyelenggaraan tugas danfungsi berdasarkan persetujuan Bupati.
(2) Pengalihan
status
PenggunaanBarang
Milik
Daerah dapat
pula
dilakukan berdasarkaninisiatif
dari
Bupati,
denganterlebih
dahulu
memberitahukan maksudnya tersebut kepada Pengguna Barang.Pasal 28
(1) Penetapan
status
Penggunaan BarangMilik
Daerahberupa tanah dan/atau
bangunan
dilakukan
dengan ketentuan bahwa
tanah dan/atau
bangunantersebut
diperlukan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas
dan
fungsiPengguna Barang
danlatau
Kuasa Pengguna Barang yang bersangkutan.(2) Pengguna
Barang
wajib
menyerahkanBarang
Milik
Daerah berupa
tanahdan/atau
bangunan yangtidak
digunakan dalam penyelenggaraan tugas danfungsi
PenggunaBarang, kepada
Bupati melalui
PengelolaBarang
untuk
dicatat pada KIB SKPKD.
(3)
Dikecualikan
dari
ketentuan
sebagaimanadimaksud
pada ayat
(2), apabila tanahdan/atau
bangunan tersebut telah direncanakanuntuk
digunakan atau dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Bupati.Pasal 29
(1) Pengguna Barang yang
tidak
menyerahkan BarangMilik
Daerah berupa tanahdan/atau
bangunan
yang tidak
digunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas dan fungsi
Pengguna Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal28
ayat (2) kepadaBupati,
dikenakan sanksi berupa pembekuandana
pemeliharaan BarangMilik
Daerahberupa
tanah
danlatau
bangunan tersebut.(2)
Tanah
dan/atau
bangunan
yangsebagaimana
dimaksud
padapenggunaannya oleh Bupati.
tidak
digunakan
atau
tidak
dimanfaatkanayat (1),
dicabut
penetapan
status (3) Ketentuan lebihlanjut
mengenai tata cara pengenaan sanksi kepada PenggunaBarang yang
tidak
menyerahkan barangmilik
daerahdiatur
oleh Bupati.Pasal 30
(1)
Bupati
menetapkan
Barang
Milik
Daerah
yang
harus
diserahkan
olehPengguna
Barang karena tidak
digunakan
untuk
kepentingan penyelenggaraantugas
dan
fungsi
Pengguna
Barang
dan/atau
Kuasa Pengguna Barang dantidak
dimanfaatkan oleh Pihak Lain.(2) Dalam menetapkan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati memperhatikan:
a.
standar
kebutuhan
tanah dan/atau
bangunan
untuk
menyelenggarakan20
b. hasil
audit
atas penggunaan tanahdan/atau
bangunan;dan/atau
c. laporan, data, dan informasi yang diperoleh dari sumber lain.
(3) Tindak
lanjut
pengelolaan atas penyerahan BarangMilik
Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. penetapan status Penggunaan; b. Pemanfaatan; atau c. Pemindahtanganan. BAB VIII PEMANFAATAN Bagian Kesatu
'
Kriteria Pemanfaatan Pasal 31(1) Pemanfaatan Barang
Milik
Daerah dilaksanakan oleh:a. Pengelola Barang dengan persetujuan
Bupati,
untuk
BarangMilik
Daerah yang berada dalam penguasaan Pengelola Barang;b. Pengguna
Barang dengan persetujuan
PengelolaBarang,
untuk
BarangMilik
Daerah
berupa
sebagiantanah dan/atau
bangunan
yang
masih digunakan oleh Pengguna Barang, dan selain tanahdan/atau
bangunan. (2) PemanfaatanBarang
Milik
Daerahdilaksanakan
berdasarkan pertimbanganteknis
dengan memperhatikan kepentingan negara/daerahdan
kepentingan umum.Bagian Kedua
Bentuk Pemanfaatan Pasal 32
Bentuk Pemanfaatan Barang
Milik
Daerah berupa:a.
Sewa;b.
Pinjam Pakai;c.
Kerja sama Pemanfaatan;d.
Bangun Guna Serah atau Bangun Serah Guna; ataue.
Kerja sama PenyediaanInfrastruktur.
Bagian Ketiga Sewa Pasal 33
(1) Sewa Barang
Milik
Daerah dilaksanakan terhadap:a.
Barang
Milik
Daerah
berupa
tanah
danlatau
bangunan
yang
sudah diserahkan oleh Pengguna Barang kepada Bupati;b.
Barang
Milik
Daerah
berupa
sebagiantanah dan/atau
bangunan
yangmasih digunakan oleh Pengguna Barang; atau
c. Barang
Milik
Daerah selain tanahdan/atau
bangunan.(2) Sewa
Barang
Milik
Daerah
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
huruf
a dilaksanakan oleh Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan Bupati.(3) Sewa Barang
Milik
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b
danhuruf
c
dilaksanakan oleh
PenggunaBarang
setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang.Pasal 34
(1) Barang
Milik
Daerah dapat disewakan kepada pihak Lain.(2) Jangka
waktu
Sewa BarangMilik
Daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.(3) Jangka
Waktu
Sewa BarangMilik
Daerah sebagaimanadimaksud
pada ayat (2) dapat lebihdari
5 (lima)tahun
dan dapat diperpanjanguntuk:
a. Kerja sama
Infrastruktur;
b. kegiatan dengan
karakteristik
usahayang
memerlukanwaktu
Sewa lebih dari 5 (lima)tahun;
atauc. ditentukan
lain
dalam peraturan perndang-undangan.(4)
Formula tarif/besaran
SewaBarang
Milik
Daerah berupa
tanah
dan/atau
bangunan ditetapkan oleh Bupati.
(5)
Besaran Sewa
Barang
Milik
Daerah
untuk
Kerja
sama
Infrastruktur
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3)huruf
a
atau
untuk
kegiatan dengankarakteristik
usaha yang memerlukanwaktu
Sewalebih
dari
5
(lima) tahunsebagaimana
dimaksud
pada ayat (3)huruf
b
dapat mempertimbangkan nilai keekonomian dari masing-masingjenis infrastruktur.
(6)
Formula
tariflbesaran
SewaBarang
Milik
Daerah selain
tanah
dan/atau
bangunan
ditetapkan
oleh Bupati
dengan berpedoman
pada
kebijakanPengelolaan Barang
Milik
Daerah.(7)
Sewa
Barang
Milik
Daerah
dilaksanakan berdasarkan
perjanjian sekurang-kurangnya memuat:a. para pihak yang
terikat
dalam perjanjian;b. jenis, luas atau
jumlah
barang, besaran Sewa, dan jangka waktu;c. tanggung
jawab
penyewa atas biaya operasionaldan
pemeliharaan selamajangka
waktu
Sewa; dand. hak dan kewajiban para pihak.
(8)
Hasil
Sewa
Barang
Milik
Daerah
merupakan penerimaan
daerah
danseluruhnya wajib disetorkan ke RKUD.
(9) Penyetoran uang Sewa harus
dilakukan
sekaligus secaratunai
paling lambat 2(dua)
hari
kerja
sebelum
ditandatanganinyaperjanjian
SewaBarang Milik
Daerah.
(10) Dikecualikan
dari
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (9), penyetoranuang
Sewa Barang
Milik
Daerah
untuk
Kerja
sama
Infrastruktur
dapatdilakukan
secara bertahap dengan persetujuan pengelola Barang.Bagian Keempat
Pinjam Pakai Pasal 35
(1) Pinjam Pakai Barang
Milik
Daerah dilaksanakan antara Pemerintah Pusat danPemerintah
Daerah
atau antar
Pemerintah
Daerah
dalam
rangkapenyelenggaraan pemerintahan.