• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

TUGAS

:

Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup daerah

FUNGSI :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan daerah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

b. Pemfasilitasian dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup

c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup

d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan serta penanggulangan pencemaran

e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan analisis pengelolaan kualitas lingkungan

f.

Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan upaya pengendalian kualitas lingkungan hidup

g. Pelaksanaan pelayanan umum

h. Pengelolaan urusan ketatausahaan

(2)

MATRIX CASCADING IKU ESELON II DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017

No.

Isu

Strategis LH

(RPJMD)

Tujuan

Indikator

Tujuan

Target

Indikator

Tujuan

(Tahun

2017)

Sasaran

Indikator

Kinerja

Sasaran

Alasan Pemilihan

Indikator

Formulasi/Penjelasan

Kondisi

Awal

(Tahun

2016)

Target

Indikator

Kinerja

Sasaran

(Tahun

2017)

1

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Menjadikan lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih, sehat, indah dan nyaman Peningkatan prosentase penanganan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman 72,27% Terciptanya Lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah

Sesuai amanat Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Perhitungan prosentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman didapatkan dari jumlah volume sampah yang ditangani (ton/hari) / Volume Produksi Sampah (dari wilayah yang ditangani) x 100% 52,20% 72,27% 2 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Mengoptimalkan Kualitas Lingkungan Hidup Optimalisasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Kondisi CUKUP Mempertahankan kualitas

lingkungan hidup

1. Indeks Kualitas Air (IKA)

- Sesuai amanat KepmenLH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman

Penentuan Status Mutu Air - Metodologi perhitungan

IKLH yang dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU)

- Indeks Kualitas Air (IKA) adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

- Parameter yang dijadikan dasar perhitungan IKA sebanyak 7 parameter yaitu DO, BOD, COD, pH, TSS, e Coli dan Total Coli

- Rumus Perhitungan :

(Lij : konsentrasi Baku Peruntukan Air (j), Ci : konsentrasi Sample parameter kualitas air (i), PIj adalah Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j), PIj = (C1/L1j, C2/L2j,…,Ci/Lij) Sangat Kurang Kurang

(3)

2. Indeks Kualitas Udara

- Sesuai amanat Kepmen LH No. 45 Tahun 2007 tentang Indeks Standar Pencemar udara - Metodologi perhitungan

IKLH yang dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU)

- Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan tentang kondisi kualitas udara pada kurun waktu tertentu.

- Metode perhitungan dan analisa data digunakan metode indeks kualitas udara (IKU) model EU/Indeks annual Model EU-LEU

- Parameter yang diuji dan menjadi dasar perhitungan IKU adalah SO2 dan NO2 - Lokasi/titik pengambilan

contoh mewakili aktivitas: Transportasi, Industri, Perumahan, Komersial-Perkantoran

- Rumus perhitungan : Index Udara (Index Annual model EU-Ieu) = 100 - (50/0.9*(Ieu - 0.1)) Sangat Baik Sangat Baik 3 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Mewujudkan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan hidup Optimalisasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Kondisi CUKUP Meningkatnya kualitas layanan bidang lingkungan hidup 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan

- Sesuai amanat PermenLH No 06 Tahun 2009 Tentang Laboratorium Lingkungan - SNI ISO/IEC17025 : 2008, tentang Standard Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Penilaian untuk Tingkat Kepuasan Pelanggan Layanan Laboratorium Lingkungan menggunakan 4 (Empat ) Variabel, yaitu :

- Jasa Pengujian Secara Keseluruhan

- Ketepatan Waktu

- Penyampaian Hasil Pengujian

- Akurasi Hasil Pengujian - Pelayanan Staf

Laboratorium

Perhitungan indikator sasaran tersebut diambil dari 10 (sepuluh) sampel nama costumer dengan menilai 4 (empat) variabel, dididapatkan rata-rata score sebagai berikut : - Jasa Pengujian Secara

Keseluruhan : 3,7

- Ketepatan Waktu Penyampaian Hasil Pengujian : 3,7

- Akurasi Hasil Pengujian : 3,6

- Pelayanan Staf Laboratorium : 4

(4)

2. Jenis Layanan (Air, Udara, Kebisingan dan Tanah)

4 (empat) Jenis Layanan Pengujian di Laboratorium Lingkungan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu meliputi Pengujian Kualitas Air, Udara Ambient, Kebisingan dan Tanah 3 4 4 Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang lingkungan hidup Optimalisasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Kondisi CUKUP Meningkatnya data dan informasi bidang lingkungan hidup yang valid dan konsisten

Jenis data dan informasi LH : 4 Dokumen Kajian (SLHD, MIH, Lap. Biomassa dan Lap. Void Tambang) 5 Dokumen Kajian (SLHD, MIH, Lap. Void Tambang, Lap. Biomassa dan RPPLH) a. SLHD - Sesuai amanat UU No. 14

Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Pasal 1 ayat 2 dan pasal 2 ayat 1)

- Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (pasal 62 ayat (2)yang mewajibkan pemerintah baik Nasional maupun provinsi atau kabupaten/kota untuk menyebarluaskan informasi lingkungan hidup kepada masyarakat. Pada ayat (3) menyebutkan bahwa Sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, peta rawan lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain)

- Laporan SLHD sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup untuk menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup

- Pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, dokumentasi kebijakan, dan penyajian informasi dengan model P-S-R (Pressure-State-Response)

b. MIH (Menuju Indonesia Hijau)

Sesuai amanat Permen LH No. 01 Tahun 2012 tentang program Menuju Indonesia Hijau

Fokus penyusunan laporan MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah yang pengelolaannya dikendalikan oleh pemerintah kabupaten serta untuk melihat sejauh mana intervensi pemerintah daerah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung. Sumber data primer dan sekunder dari dinas/Instansi terkait.

c. Lap. Void Tambang

Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa inventarisasi Lingkungan Hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sumber daya alam

Laporan menyajikan data dan informasi dari kondisi lokasi bukaan tambang dari

perusahaan tambang batubara yang sudah tidak aktif di 10 Kecamatan di Kab. Tanah Bumbu. Data berupa :

(5)

(bukaan tambang, over burden, top soil dan rom stock)

b. Luasan lahan reklamasi revegetasi

c. Titik Koordinat lahan terganggu

d. Kondisi bukaan tambang e. Jumlah bukaan tambang f. Pengukuran pH air insitu pada bukaan tambang g. Pengambilan sampel air

pada bukaan tambang h. Dokumentasi

d. Laporan biomassa

- Sesuai amanat Permen LH No. 7 Tahun 2006 tentang tata cara pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa

- Sesuai amanat Permen LH no 19 dan 20 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota

Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan

dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan, yang dihitung dari Luasan lahan yang telah

ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun berjalan dibagi dengan Luasan lahan yang

diperuntukkan sebagai lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa x 100% e. Laporan RPPLH (Rencana Perlindungan dsn Pengelolaan Lingkungan Hidup) - Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (pada pasal 5 dan pasal 9 terkait dengan penyusunan RPPL Kabupaten/Kota)

- Surat edaran MenLHK No. SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/11/ 2016 tentang Penyusunan RPPLH Provinsi dan Kabupaten/Kota RPPLH memuat rencana tentang: a. Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam

b. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup

c. Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam

d. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah

(6)

MATRIX CASCADING IKU DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017

Sasaran

Indikator Kinerja

Sasaran

Alasan Pemilihan Indikator

Formulasi/Penjelasan

Penanggung

Jawab

Sumber Data

Terciptanya Lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan

perundangan yang berlaku

Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional

pengelolaan sampah

Sesuai amanat Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor : 01/PRT/M/2014 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Perhitungan prosentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan Pertokoan, Perkantoran dan Pemukiman didapatkan dari jumlah volume sampah yang ditangani (ton/hari) / Volume Produksi Sampah (dari wilayah yang ditangani) x 100% Dinas Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Mempertahankan kualitas lingkungan hidup

1. Indeks Kualitas Air (IKA) - Sesuai amanat KepmenLH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air

- Metodologi perhitungan IKLH yang

dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU)

- Indeks Kualitas Air (IKA) adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

- Parameter yang dijadikan dasar perhitungan IKA sebanyak 7 parameter yaitu DO, BOD, COD, pH, TSS, e Coli dan Total Coli

- Rumus Perhitungan :

(Lij : konsentrasi Baku Peruntukan Air (j), Ci : konsentrasi Sample parameter kualitas air (i), PIj adalah Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j), PIj = (C1/L1j, C2/L2j,…,Ci/Lij) Dinas Lingkungan Hidup - Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup dan UPT. Laboratorium Lingkungan - Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

2. Indeks Kualitas Udara - Sesuai amanat Kepmen LH No. 45 Tahun 2007 tentang Indeks Standar Pencemar udara - Metodologi perhitungan IKLH yang

dikembangkan & disempurnakan oleh KLHK sejak tahun 2011-2014 (termasuk didalamnya perhitungan IKA, Tutupan Hutan. IKU)

- Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan tentang kondisi kualitas udara pada kurun waktu tertentu.

- Metode perhitungan dan analisa data digunakan metode indeks kualitas udara (IKU) model EU/Indeks annual Model EU-LEU

- Parameter yang diuji dan menjadi dasar perhitungan IKU adalah SO2 dan NO2

- Lokasi/titik pengambilan contoh mewakili aktivitas: Transportasi, Industri, Perumahan, Komersial-Perkantoran - Rumus perhitungan :

Index Udara (Index Annual model EU-Ieu) = 100 - (50/0.9*(Ieu - 0.1)) Dinas Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup dan UPT. Laboratorium Lingkungan

(7)

Meningkatnya kualitas layanan bidang lingkungan hidup

1. Tingkat Kepuasan Pelanggan

- Sesuai amanat PermenLH No 06 Tahun 2009 Tentang Laboratorium Lingkungan

- SNI ISO/IEC17025 : 2008, tentang Standard Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Penilaian untuk Tingkat Kepuasan Pelanggan Layanan Laboratorium Lingkungan menggunakan 4 (Empat ) Variabel, yaitu :

- Jasa Pengujian Secara Keseluruhan - Ketepatan Waktu

- Penyampaian Hasil Pengujian - Akurasi Hasil Pengujian - Pelayanan Staf Laboratorium

Perhitungan indikator sasaran tersebut diambil dari 10 (sepuluh) sampel nama costumer dengan menilai 4 (empat) variabel, dididapatkan rata-rata score sebagai berikut : - Jasa Pengujian Secara Keseluruhan : 3,7

- Ketepatan Waktu Penyampaian Hasil Pengujian : 3,7 - Akurasi Hasil Pengujian : 3,6

- Pelayanan Staf Laboratorium : 4

Dinas Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan UPT. Laboratorium Lingkungan

2. Jenis Layanan (Air, Udara, Kebisingan dan Tanah)

3 (tiga) Jenis Layanan Pengujian di Laboratorium Lingkungan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu meliputi Pengujian Kualitas ir, Udara Ambient dan Kebisingan

Dinas Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan UPT. Laboratorium Lingkungan

Meningkatnya data dan informasi bidang lingkungan hidup yang valid dan konsisten

Jenis data dan informasi LH :

a. SLHD - Sesuai amanat UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Pasal 1 ayat 2 dan pasal 2 ayat 1)

- Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (pasal 62 ayat (2)yang mewajibkan pemerintah baik Nasional maupun provinsi atau kabupaten/kota untuk menyebarluaskan informasi lingkungan hidup kepada masyarakat. Pada ayat (3) menyebutkan bahwa Sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan hidup, peta rawan lingkungan hidup, dan informasi lingkungan hidup lain)

- Laporan SLHD sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup untuk menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup

- Pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, dokumentasi kebijakan, dan penyajian informasi dengan model P-S-R (Pressure-State-Response) Dinas Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan

b. MIH (Menuju Indonesia Hijau)

Sesuai amanat Permen LH No. 01 Tahun 2012 tentang program Menuju Indonesia Hijau

Fokus penyusunan laporan MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah yang

pengelolaannya dikendalikan oleh pemerintah kabupaten serta untuk melihat sejauh mana intervensi pemerintah daerah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung Dinas Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan

c. Lap. Void Tambang Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa inventarisasi Lingkungan Hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sumber daya alam

Laporan menyajikan data dan informasi dari kondisi lokasi bukaan tambang dari perusahaan tambang batubara yang sudah tidak aktif di 10 Kecamatan di Kab. Tanah Bumbu. Data berupa :

i. Luasan lahan terganggu (bukaan tambang, over burden, top soil dan rom stock)

j. Luasan lahan reklamasi revegetasi

Dinas Lingkungan Hidup - Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup

(8)

k. Titik Koordinat lahan terganggu l. Kondisi bukaan tambang m. Jumlah bukaan tambang

n. Pengukuran pH air insitu pada bukaan tambang o. Pengambilan sampel air pada bukaan tambang p. Dokumentasi

d. Laporan Biomassa - Sesuai amanat Permen LH No. 7 Tahun 2006 tentang tata cara pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa - Sesuai amanat Permen LH no 19 dan 20

Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota

Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan

dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan, yang dihitung dari Luasan lahan yang telah

ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun

berjalan dibagi dengan Luasan lahan yang diperuntukkan sebagai lahan

dan/atau tanah untuk produksi biomassa x 100% Dinas Lingkungan Hidup - Bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup - UPT. Laboratorium Lingkungan c. RPPLH (Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

- Sesuai Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (pada pasal 5 dan pasal 9 terkait dengan penyusunan RPPL Kabupaten/Kota)

- Surat edaran MenLHK No.

SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/11/2016 tentang Penyusunan RPPLH Provinsi dan Kabupaten/Kota

RPPLH memuat rencana tentang:

e. Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam f. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi

lingkungan hidup

g. Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam

h. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah. Dinas Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan

(9)

MATRIX CASCADING KINERJA ESELON III DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017

No.

Sasaran

Indikator

Kinerja

Sasaran

Kinerja Utama

Indikator

Kinerja

Target

Indikator

Kinerja

Cara Menghitung Indikator Kinerja

Program

1 Terciptanya Lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Meningkatnya prosentase volume sampah yang ditangani Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah 72,27% Volume sampah yang dapat ditangani

Perhitungan prosentase pengelolaan sampah = Jumlah Volume Sampah yang ditangani (ton/hari) / Volume Produksi Sampah (dari wilayah yang ditangani) x 100% Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2 Mempertahankan kualitas lingkungan hidup 2.1. Indeks Kualitas Air (IKA) Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Optimalisasi Kualitas Lingkungan Hidup Kondisi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam kondisi Cukup

- Komponen perhitungan IKLH yaitu menghitung Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Tutupan Hutan (ITH) dalam 1 tahun.

- Struktur perhitungan IKLH 100 % adalah = 30% Indeks Pencemaran Air + 30% Indeks Pencemaran Udara + 40% Indeks Tutupan Hutan atau IKLH = (30% x IKA) + (30% x IKU) + (40% x ITH). Setelah didapatkan nilai IKLH, diKategorikan penilaian IKLH sesuai 7 (tujuh) kategori yaitu :

Kategori IKLH Nilai

Unggul x > 90 Sangat Baik 82 < x ≤ 90 Baik 74 < x ≤ 82 Cukup 66 ≤ x ≤ 74 Kurang 58 ≤ x < 66 Sangat Kurang 50 ≤ x< 58 Waspada x < 50 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dan Program Peningkatan Pengendalian Polusi 2.2. Indeks Kualitas Udara 3 Meningkatnya kualitas layanan bidang lingkungan hidup 3.1.Tingkat Kepuasan Pelanggan Meningkatnya pelayanan laboratorium Persentase Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha 93% Pelaku usaha yang dikatergorikan taat dalam pengelolaan air limbah dan emisi cerobong

Dihitung dari target kinerja kegiatan Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri yang merupakan pelaksanaan dari Standard Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber tidak Bergerak (emisi cerobong pelaku usaha) yaitu sebesar 100% yang taat dan kegiatan Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair yang

merupakan pelaksanaan dari SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air yaitu sebesar 85% yang taat. Dari target kedua kegiatan tersebut dirata-ratakan sehingga didapatkan target keseluruhan tahun 2017 sebesar 93%

Program Peningkatan Pengendalian Polusi 3.2. Jenis Layanan Meningkatnya pelayanan Persentase Tingkat 4 (empat) jenis Layanan

4 (empat) Jenis Layanan Pengujian Laboratorium Lingkungan DLH Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Laboratorium yang terakreditasi meliputi

(10)

(Air, Udara, Kebisinga n dan Tanah)

laboratorium Ketaatan Pelaku Usaha

Laboratorium Lingkungan

kualitas air, udara, kebisingan dan tanah

4 Meningkatnya data dan informasi bidang lingkungan hidup yang valid dan konsisten

Jenis data dan informasi LH :

Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Lingkungan Hidup Persentase Peningkatan Kualitas Data Primer dan Sekunder Kondisi Lingkungan Hidup 85 % Data primer dan sekunder terpenuhi Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a. SLHD - Melalui pengumpulan dan pengolahan data primer dan sekunder dari dinas/Instansi terkait,

analisis data, dokumentasi kebijakan, dan penyajian informasi dengan model P-S-R (Pressure-State-Response)

-

Laporan SLHD sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup untuk menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup

b. MIH (Menuju Indonesia Hijau)

Metode pengumpulan data primer dan sekunder dari dinas/Instansi terkait. Fokus penyusunan laporan MIH adalah mengukur perubahan tutupan vegetasi di kawasan lindung di daerah yang pengelolaannya dikendalikan oleh pemerintah kabupaten serta untuk melihat sejauh mana intervensi pemerintah daerah dalam menanggulangi ancaman degradasi lahan di kawasan berfungsi lindung.

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

c. Laporan Biomassa

Prosentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan, yang dihitung dari Luasan lahan yang telah ditetapkan dan diinformasikan status

kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa pada tahun berjalan dibagi dengan Luasan lahan yang iperuntukkan sebagai lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa x 100%

Program Pengendalian pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup d. Lap. Void Tambang

Sebagai data dukung dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup juga di susun laporan void tambang. Laporan menyajikan data dan informasi dari kondisi lokasi bukaan tambang dari perusahaan tambang batubara yang sudah tidak aktif di 10 Kecamatan di Kab. Tanah Bumbu. Data berupa : a. Luasan lahan terganggu (bukaan tambang, over burden, top soil dan rom

stock)

b. Luasan lahan reklamasi revegetasi c. Titik Koordinat lahan terganggu d. Kondisi bukaan tambang

Program Pengendalian pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

(11)

e. Jumlah bukaan tambang

f. Pengukuran pH air insitu pada bukaan tambang g. Pengambilan sampel air pada bukaan tambang h. Dokumentasi

e. Laporan RPPLH

RPPLH memuat rencana tentang:

Pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam

a. Pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup b. Pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian

sumber daya alam

c. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah.

Program Pengendalian pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

(12)

MATRIX CASCADING KINERJA ESELON IV DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2017

No.

Sasaran

Indikator

Kinerja

Sasaran

Kinerja Utama

Indikator

Kinerja

Target

Indikator

Kinerja 2017

Program

Kegiatan

Anggaran (Rp.)

1 Terciptanya Lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah Meningkatnya prosentase penanganan sampah di wilayah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman Jumlah Sampah yang dikelola (%) 14,44% Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan 1.500.760.000,- Jumlah Sampah yang ditangani (Ton)

42.396 Ton Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan 1.825.800.000,- 2 Mempertahankan kualitas lingkungan hidup 1. Indeks Kualitas Air (IKA) Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Pemantauan pada titik pantau ADIPURA 16 Titik Pantau ADIPURA

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 46.675.000,- Pemantauan Kondisi Lingkungan Hidup Kab. Tanah Bumbu 58 Titik Pemantauan

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pemantauan Kualitas Lingkungan 37.140.000,- Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

3 Laporan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan bidang lingkungan hidup 163.175.000,- Jumlah Sekolah adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan/atau Nasional 4 Sekolah adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan Nasional

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi penilaian Adiwiyata 211.025.000,- Jumlah Pengaduan Masyarakat ditindaklanjuti

100% Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pelayanan Pengaduan Masyarakat

(13)

Laporan Hasil Pengujian Kadar Polusi Limbah

1 Dokumen Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

39.540.000,- 2. Indeks Kualitas Udara Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indeks Kualitas Udara

SANGAT BAIK Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri 15.000.000,- 3 Meningkatnya kualitas layanan bidang lingkungan hidup 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan Meningkatnya pelayanan laboratorium Laporan hasil Akreditasi 1 Laporan (Pemeliharaan akreditasi air dan akreditasi udara)

Peningkatan Pengendalian Polusi Akreditasi Laboratorium Lingkungan Hidup 138.860.000,- 2. Jenis Layanan (Air, Udara dan Kebisingan) Jumlah Jasa Pelayanan Laboratorium (Sampel)

1500 sampel Peningkatan Pengendalian Polusi Peningkatan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan 411.494.000,- Jumlah prasarana dan sarana laboratorium

10 Unit Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengembangan sarana dan prasarana Laboratorium Lingkungan 366.970.000,- 4 Meningkatnya data dan informasi bidang lingkungan hidup yang valid dan konsisten

Jenis data dan informasi LH :

Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Lingkungan Hidup

a. Dokumen SLHD Dokumen SLHD 1 Dokumen Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 15.775.000,- b. Dokumen MIH (Menuju Indonesia Hijau)

Dokumen MIH 1 Dokumen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan c. Laporan Biomassa Jumlah dokumen hasil Kajian

1 Dokumen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengkajian Dampak Lingkungan 25.450.000,- d. Laporan Void Tambang laporan Hasil Inventarisasi & Identifikasi Sumber

Pencemar air dari kegiatan / usaha pertambangan

1 Laporan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemaran air dari kegiatan usaha pertambangan

(14)

e. Laporan RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu Dokumen RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu

1 Dokumen Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Penyusunan RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu

(15)

POHON KINERJA

ESELON II

ESELON III ESELON IV SASARAN : Mempertahankan kualitas lingkungan hidup

SASARAN 3 : Meningkatnya data dan informasi bidang lingkungan hidup yang valid dan konsisten SASARAN 2 : Meningkatnya kualitas

layanan bidang lingkungan hidup

Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup

Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Lingkungan Hidup

Meningkatnya pelayanan laboratorium Indikator :

Persentase Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha

Indikator :

1. Pemantauan pada titik pantau ADIPURA

2. Pemantauan Kondisi

Lingkungan Hidup Kab. Tanah Bumbu

3. Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

4. Jumlah sekolah Adiwiyata yang masuk nominasi provinsi dan nasional

5. Jumlah Pengaduan Masyarakat ditindaklanjuti` 6. Laporan Hasil Pengujian Kadar

Polusi Limbah 7. Indeks Kualitas Udara

Indikator Sasaran

1.1. Indeks Kualitas Air (IKA) 1.2. Indeks Kualitas Udara

(IKU)

Indikator Sasaran :

2.1 Tingkat Kepuasan Pelanggan 2.2 Jenis Layanan

Indikator Sasaran :

3.1. Jenis data dan informasi LH : 3.1.1 Dokumen SLHD

3.1.2. Dokumen MIH

3.1.3 Dokumen Kajian Biomassa 3.1.4 Dokumen Lap. Void Tambang 3.1.5 Dokumen RPPLH

Indikator :

Optimalisasi Kualitas Lingkungan Hidup

Indikator :

Persentase Peningkatan Kualitas Data Primer dan Sekunder Kondisi Lingkungan Hidup

Indikator :

1. Laporan hasil Akreditasi 2. Jumlah Jasa Pelayanan Laboratorium (Sampel) 3. Jumlah prasarana dan sarana

laboratorium

Indikator :

1. Dokumen SLHD 2. Dokumen MIH

3. Jumlah dokumen hasil Kajian (Laporan Biomassa)

4. laporan Hasil Inventarisasi & Identifikasi Sumber Pencemar air dari kegiatan / usaha pertambangan

5. Dokumen RPPLH Kabupaten Tanah Bumbu Meningkatkan kualitas

pengelolaan lingkungan hidup

Meningkatnya pelayanan laboratorium Meningkatkan kualitas data dan informasi bidang Lingkungan Hidup

SASARAN 4 : Terciptanya Lingkungan daerah Perkotaan, yang bersih sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku

Indikator Sasaran :

4.1 Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah

Meningkatnya prosentase volume sampah yang ditangani

Indikator :

Persentase pengelolaan sampah diwilayah perkotaan pertokoan, perkantoran dan pemukiman sesuai dengan kebijakan nasional pengelolaan sampah

Meningkatnya prosentase volume sampah yang ditangani

Indikator :

1. Jumlah Sampah yang dikelola (%) 2. Jumlah Sampah yang ditangani (Ton)

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Selasa saya ikut melakukan akad nikah yang dilaksanakan pada jam 08.00-10.15 dan diikuti dengan pembongkaran dekor kamar sampai selesai pada jam 14.00. Setelah itu

Pada kendala K01 peneliti memberikan 2 solusi yaitu S01 pada Gambar 4 terkait gambar yang dibuat menjadi lebih buram agar tidak menghalangi tombol tulis berita dan

Pembahasan konsep teoretis dan aplikatif tata bunyi bahasa Indonesia yang meliputi produksi bunyi bahasa (fon) dan penataan fonem sebagai dasar pengajaran bahasa

Kegiatan ajudikasi dalam pendaftaran tanah adalah untuk pendaftaran tanah yang pertama sekali merupakan prosedur khusus yang prosesnya dilakukan pada pemberian

Kenaikan tersebut ditopang oleh penjualan olein-acid dan kenaikan pro- duksi CPO yang diperkirakan mencapai 340-350 ribu ton, naik dari sekitar 290 ribu ton tahun ini.. Tahun

kelas VIII A dengan alasan : 1) Berdasarkan hasil temuan, kelas VIII A dicap atau diberikan predikat kurang baik oleh lingkungannya seperti dari kelas lain/siswa

Setelah jabaran Latar Belakang pada bagian I di atas tentang kegiatan belajar- mengajar yang tepat sasar maka rumusan masalah yang kemudian teridentifikasi untuk

Berdasarkan permasalahan di atas, dengan menggunakan media audio visual dapat dipandang cocok digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran IPS