• Tidak ada hasil yang ditemukan

air dan air limbah Rupa-rupa Aksi Nyata HAD XXV 2017 di 34 Provinsi HAD ke XXV tahun 2017 EDISI MARET - APRIL 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "air dan air limbah Rupa-rupa Aksi Nyata HAD XXV 2017 di 34 Provinsi HAD ke XXV tahun 2017 EDISI MARET - APRIL 2017"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Rupa-rupa

Aksi Nyata HAD

XXV 2017

di 34 Provinsi

HAD ke XXV tahun 2017

air

dan

air limbah

(2)
(3)

Kata Pengantar

Hari Air Dunia 2017

Sebuah perayaan tahunan yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi, mengedukasi dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dunia akan pentingnya air bagi kehidupan dan pengelolaan air yang berkelanjutan.

Hari Air Dunia (HAD) diperingati pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya. Hari Air Dunia pertama kali dicetuskan oleh United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) oleh PBB di Rio de Janeiro – Brasil tahun 1992. PBB menindaklanjuti hal tersebut dengan mengeluarkan Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan HAD setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.

Tahun 2017 yang merupakan peringatan HAD XXV, PBB menetapkan Waste Water atau Air dan Air Limbah sebagai tema Hari Air Dunia. Mengapa Air dan Air Limbah? Karena 80 persen air mengalir begitu saja ke sungai, laut dan ke tempat yang lain tanpa melalui proses pengolahan. Padahal air dan air limbah yang dikelola secara simbisosis mutualisme dapat mendatangkan keuntungan yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Tema ini ditujukan ke seluruh masyarakat dunia untuk bekerjasama menjaga kualitas dan kuantitas air demi keberlangsungan hidup di masa depan. Masyarakat juga diharapkan bisa mengurangi dan mendaur ulang air limbah.

Majalah Air edisi ini menggambarkan berbagai upaya dalam bentuk aksi nyata yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dalam rangka memperingati Hari Air Dunia dengan tema Air dan Air Limbah. Aksi nyata tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah Sungai (BWS) yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia sejak Maret 2017, diantaranya kegiatan susur dan bersih sungai, penanaman pohon, lomba daur ulang sampah rumah tangga, edukasi kali bersih untuk usia dini, pembersihan saluran drainase dan pembentukan gerakan masyarakat peduli sungai. Aksi nyata ini dilakukan sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya air bersih untuk keberlangsungan hidup manusia.

Selain aksi nyata daerah tersebut, Ditjen SDA juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yang menjadi rangkaian acara puncak peringatan HAD XXV, diantaranya Kampanye Publik, Donor Darah, Lomba Karya Ilmiah SMA/SMK/MA Tingkat Nasional, Lomba Menggambar dan Mewarnai Anak, Kejuaraan Gateball, Pameran HAD, Dialog Nasional, dan Pagelaran Wayang Kulit Purwo Awan Ciptoning.

Akhir kata, Redaksi Majalah Air menyampaikan Selamat Hari Air Dunia XXV. Bersama kita selamatkan air untuk kehidupan. Salam Semangat!

3

(4)

D A F T A R I S I

03

KATA PENGANTAR

Topik Utama

06

Beraksi Nyata, Kelola Air Limbah

07

Rangkaian Peringatan Hari Air Dunia di Kampus PUPR

Rupa-rupa Aksi Nyata

had xxv 2017

di 34 Provinsi

20

Rangkaian Acara Peringatan

HAD XXV 2017 yang diselenggarakan BBWS/BWS

RAGAM WARTA

4

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

13

15

36

28

Bendungan Sei Gong, Oase Baru Kepulauan Riau

32

Pemerintah Butuh Data Akurat Untuk Tangani Masalah Penurunan Muka Tanah

37

Hollow Cone Valves Bendungan Jatiluhur Raih Penghargaan MURI

(5)

Penerbit

Subbag Komunikasi Publik

Bagian Hukum dan Komunikasi Publik

Sekretariat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

kompu.sda@gmail.com

@DitjenSDA

Ditjen SDA

sda.pu.go.id

ditjensda

Alamat Redaksi

Subbag Komunikasi Publik

Bagian Hukum dan Komunikasi Publik

Sekretariat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Gedung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Lt. 2 Jl. Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp. & Fax 021-7398614

PEMBINA M. Basoeki Hadimoeljono

PENGARAH • Imam Santoso

• Lolly Martina Martief • Agus Suprapto

Kusmulyono • Agung Djuhartono

• Hari Suprayogi • Mohamad Mazid

• Trisasongko Widianto • Muhammad

Amir Hamzah • Ni Made Sumiarsih

PENANGGUNG JAWAB

Putranta Setyanugraha

PEMIMPIN REDAKSI

Ade Satyadharma REDAKTUR

PELAKSANA Kety Fillaily EDITOR

• Tine Rosdiana • Trinanda Sitorus •

M. Syaukani • Ersytra Tiara • Argie

Rinaldy DESAIN Mayang Tathya

DOKUMENTASI • M. Syaukani •

Dedy Sandro Lubis SIRKULASI DAN

DISTRIBUSI • Subbag Umum Bagian

Keuangan dan Umum • Sekretariat

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

13

14

20

(6)

6

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

T O P I K U T A M A

AYO BERSAMA

KITA SELAMATKAN AIR

UNTUK KEHIDUPAN

AIR DAN AIR lIMBAH

HAD XXV 2017

(7)

7

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

7

7

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

(8)

8

T O P I K U T A M A

H

ari Air Dunia (HAD) atau World Water Day adalah peringatan tahunan setiap tanggal 22 Maret, yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat dunia akan pentingnya air bagi kehidupan dan pengelolaan air yang berkelanjutan.

HAD pertama kali pertama kali dicetuskan oleh United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menindaklanjuti hal tersebut dengan mengeluarkan Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan HAD setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali tahun 1993.

Beraksi Nyata,

kelola air limBah

(9)

9

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

T

ema dalam dua tahun terakhir yang pernah diangkat pada peringatan HAD yaitu: 2015 – dengan tema “Air dan Pembangunan berkelanjutan” dan 2016 – dengan tema “Air dan Lapangan Pekerjaan”. Sedangkan tema yang diusung untuk tahun 2017 adalah “Air dan Air Limbah”.

Kenapa Air Limbah? Peringatan tahun ini ditujukan ke seluruh masyarakat dunia untuk bekerja sama, terutama dalam menjaga kualitas air demi keberlangsungan hidup di masa depan. Masyarakat juga diharapkan bisa mengurangi dan mendaur ulang air limbah dimulai dari lingkup terkecil yaitu lingungan domestik.

Karena secara global, lebih dari 80% air limbah yang dihasilkan masyarakat, baik yang berasal dari rumah, kawasan perkotaan, industri dan pertanian, mengalir kembali ke alam tanpa diolah atau digunakan kembali. Hal ini tentunya dapat mencemari sumber air kita dan pada akhirnya dapat menurunkan kualitas air.

Kondisi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, persoalan ketersediaan air bersih dan degradasi kualitas air akibat pencemaran limbah masih menjadi tantangan untuk diatasi. Terlebih dengan pertumbuhan prosentase penduduk yang semakin tinggi terutama di kawasan perkotaan yang kini menjadi tempat tinggal 53% penduduk. Hal ini berdampak langsung terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih dan lingkungan permukiman yang lebih sehat.

Namun sayangnya, tidak semua masyarakat peka akan permasalahan air tersebut. Masih banyak yang acuh tak acuh, namun banyak pula yang memang belum tahu sehingga tidak menganggap kualitas air di lingkungannya sebagai sebuah prioritas.

Padahal, salah satu upaya yang bisa dilakukan dimulai dari diri sendiri. Perbaiki kebiasaan dalam menggunakan air dan selalu menjaga kebersihannya.

Seperti di rumah, kita bisa menggunakan kembali

greywater di kebun atau pekarangan rumah.

Kemudian dilanjutkan di lingkungan perkotaan, kita bisa menggunakan kembali air limbah untuk penggunaan di ruang-ruang hijau. Atau di bidang industri dan pertanian, kita bisa mengolah dan mendaur ulang air limbah misalnya untuk penggunaan kembali pada sistem pendingin dan irigasi.

Ke depan kita harus melihat air limbah sebagai suatu sumber daya, yang jika dilakukan pengolahan yang aman dan memadai, tentunya dapat menjadi alternatif sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa jenis kegunaan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh lembaga atau organisasi untuk menumbuhkan sampai meningkatkan pengetahuan

(10)

T O P I K U T A M A

10

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

akan isu tersebut. Demikian pula halnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) yang bekerja sama dengan pihak dan institusi lainnya, seperti Pemerintah Daerah, Pemerhati sumber daya air, asosiasi profesi, komunitas peduli sungai/danau, dan tentunya masyrakat, melakukan berbagai aksi nyata dengan fokus kepada pengelolaan sumber daya air nasional untuk memastikan suplai air yang berkelanjutan.

Penggunaan sehari-hari oleh masyarakat umum yang menjadi perhatian utama Kementerian PUPR. Sederhananya, PUPR turut bertanggung jawab untuk menyediakan air untuk lebih dari 250 juta jiwa Indonesia setiap harinya.

Membangun kesadaran rumah tangga, dan para stakeholder lainnya seperti kalangan industri, di seluruh Indonesia untuk lebih menjaga air dan lebih bijaksana dalam penggunaanya, merupakan titik berat peringatan HAD tahun 2017 ini.

Selain itu, dalam memperingati HAD XXV di tahun 2017 ini, Ditjen SDA berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/ Balai Wilayah Sungai (BWS) yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia untuk turut ambil bagian dalam aksi nyata yang mengedukasi masyarakat akan pentingnya air bersih untuk keberlangsungang hidup manusia.

Berbagai aksi nyata yang dilaksanakan sejak Maret 2017 tersebut diantaranya kegiatan susur dan bersih sungai, penanaman pohon, lomba daur ulang sampah rumah tangga, edukasi kali bersih untuk usia dini, pembersihan saluran drainase dan pembentukan gerakan masyarakat peduli sungai.

Selain aksi daerah tersebut, Ditjen SDA juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yang menjadi rangkaian acara puncak peringatan HAD XXV. Rangkaian acara ini diselenggarakan pada April 2017 bertempat di Kementerian PUPR, Jakarta Pusat.

Berikut merupakan rangkaian kegiatan

acara puncak HAD XXV 2017, yang

dilaksanakan di kampus PUPR:

1. Kampanye Publik HAD XXV

2. Donor Darah

3. lomba Karya Ilmiah SMA/SMK/MA

Tingkat Nasional

4. lomba Menggambar dan Mewarnai

Anak

5. Kejuaraan Gateball

6. Pameran HAD

7. Dialog Nasional

(11)

11

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

11

Kampanye Publik HAD XXV

Dalam peringatan HAD XXV tahun 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyelenggarakan kampanye publik dengan tujuan untuk menyebarkan semangat positif dalam menyelamatkan air bagi kehidupan. Kegiatan kampanye publik yang diadakan pada Minggu, 26 Maret ini diawali dengan kegiatan sepeda santai yang dimulai dari kampus PUPR di Jalan Pattimura hingga ke Sarinah – Thamrin, Jakarta. Acara ini diikuti ratusan pegawai dan keluarga PUPR dan dilepas oleh Ibu Kartika Basuki Hadimuljono. Dalam arahannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan bahwa kita adalah manusia dan khalifah Tuhan di dunia yang ditugasi dan berperan menjaga kelestarian lingkungan. “Dengan peringatan Hari Air Dunia tahun 2017 yang bertema Air dan Air Limbah, saya mengajak kita semua untuk introspeksi pada diri kita masing-masing apakah kita sudah berperilaku dan beretika dengan baik terhadap lingkungan baik flora dan fauna. Ini bukan soal teknologi, ataupun sarana dan prasarananya. Tetapi tentang perilaku kita

terhadap lingkungan dan air,” ujar Menteri Basuki.

Pada peringatan Hari Air Dunia XXV, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, komunitas sungai, komunitas danau dan komunitas situ agar bersama-sama menyelamatkan air untuk kehidupan. Menteri Basuki menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi pada komunitas-komunitas tersebut karena upaya yang tak pernah lelah dalam merawat lingkungan dengan berbagai aksi nyata pada kawasan sekitar situ, sungai dan danau.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso menjelaskan bahwa tema Hari Air Dunia berbeda-beda tiap tahun. Tahun ini tema yang diangkat tentang air dan air limbah. “Kita fokus pada kualitas dan kuantitas air, karena kita tidak bisa hidup tanpa air,” jelasnya. Acara sepeda santai ini diikuti sekitar 100 komunitas antara lain Komunitas Sekolah Sungai Brantas Berjaya dan Santri Jogo Kali.

Usai sepeda santai, dilakukan beberapa

“saya mengajak kita semua

untuk introspeksi pada diri

kita masing-masing apakah

kita sudah berperilaku

dan beretika dengan baik

terhadap lingkungan baik

flora dan fauna. Ini bukan

soal teknologi, ataupun

sarana dan prasarananya.

Tetapi tentang perilaku kita

terhadap lingkungan dan air

“ -

Basuki Hadimuljono.

(12)

T O P I K U T A M A

12

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

T O P I K U T A M A

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan yang dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi tersebut, senam Zumba dan stand up comedy show.

Isi Deklarasi Aksi Nyata Dalam Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan sebagai berikut:

Hari Minggu (26/3) mewakili komunitas peduli sungai, komunitas peduli sampah 3 R dan komunitas sanimas, kami menyadari bahwa sungai merupakan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa yang wajib dipelihara fungsi dan kelestariannya, maka kami berkomitmen :

1. Sepakat bahwa sungai adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi masyarakat;

2. Berkomitmen untuk memelihara persatuan antar komunitas serta saling berbagi pengalaman dalam rangka meningkatkan pengetahuan demi terciptanya kelestarian

sungai;

3. Bertekad dengan sekuat tenaga mengajak masyarakat dalam gerakan peduli sungai dan siap bekerjasama dengan pihak lain demi kelestarian sungai; 4. Siap secara aktif melaksanakan

fungsi pengawasan dan melaporkan

kepada pemerintah atas tindakan yang berpotensi merusak kelestarian sungai; 5. Siap secara aktif bersama keluarga dan

masyarakat melaksanakan pengelolaan sampah dan pengelolaan sanitasi untuk mengurangi pencemaran limbah air sungai, serta tidak membuang limbah ke sungai;

6. Bertekad senantiasa menjunjung tinggi kebersamaan dan kekeluargaan tanpa memandang ras, suku dan agama dalam kegiatan pelestarian sungai.

Donor Darah

Salah satu rangkaian acara puncak peringatan Hari Air Dunia XXV yang dilakukan Ditjen SDA adalah Gerakan Donor Darah. Kegiatan ini diselenggarakan pada 25 April 2017 bertempat di Lobby Gedung SDA. Acara yang diikuti dengan antusias oleh pegawai di Lingkungan Kementerian PUPR ini berhasil mengumpulkan 128 kantong darah dari 165 pendonor yang hadir. Kantong darah yang terkumpul tersebut diberikan ke PMI DKI Jakarta. “Dengan mengkonsumsi air bersih yang banyak, sirkulasi darah akan semakin lancar. Agar darah semakin sehat, perlu dilakukan donor darah secara rutin. Kegiatan donor darah merupakan langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru. Pendonor tidak hanya mendapatkan kesehatan

(13)

13

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

13

secara fisik, melainkan juga akan sehat secara psikologis, ujar Ketua tim PMI yang hadir pada Gerakan Donor Darah tersebut.

Lomba Karya Ilmiah SMA/SMK/MA

Tingkat Nasional

Kegiatan Lomba Karya Ilmiah (LKI) bidang Sumber Daya air ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan melalui Puslitbang Sumber Daya Air yang merupakan agenda rutin tahunan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Air Dunia. Tema yang diusung pada tahun 2017 adalah “Potensi Air Limbah Untuk Peningkatan Ketahanan Air”.

Antusias pelajar dalam mengikuti lomba karya ilmiah ini terbukti banyaknya 438 makalah kelompok yang diterima Puslitbang Sumber Daya Air. Jumlah tersebut berasal dari 354 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dari 29 provinsi di Indonesia yang

melibatkan 1.314 siswa. Setelah melalui penilaian juri, maka terpilihlah 10 finalis yang masuk ke tahap presentasi pada 26 April 2017.

Dari hasil presentasi, tiga pemenang yang terpilih yaitu Juara I diraih oleh SMA Negeri 2 Kudus dengan judul makalah ”Faldem plus daur ulang air limbah detergent/minyak dari bengkel dan rumah tangga serta potensi menjadi energi listrik”. Juara II diraih oleh SMK Negeri 1 Bandung dengan judul makalah “Pengelolaan air limbah sebelum masuk badan air efektifitas jamur massamius sp. sebagai pendegradasi pewarna tekstil indigo untuk solusi penanganan limbah pabrik (let fungi save the world)” dan Juara III diraih SMAN 3 Jambi dengan judul makalah “Sedimen lumpur sungai Batanghari dan arang bambu kijang sebagai bahan filter pengelolaan air limbah batik Jambi”.

(14)

14

T O P I K U T A M A

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

pada 26 April 2017 di Gedung Sapta Taruna, Kementerian PUPR ini dikemas menarik dan disertai dengan beberapa games seru.

Kejuaraan Gateball

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga menyelenggarakan Kejuaraan Gateball untuk memperebutkan Piala Bergilir Direktur Jenderal Sumber Daya Air. Gateball merupakan olahraga yang dikembangkan di Jepang sejak tahun 1947, dan merupakan hasil modifikasi dari permainan sejenis di Eropa yang bernama Croquet, dan terus berkembang ke lebih dari 40 negara termasuk Indonesia serta telah dimainkan oleh lebih dari 10 juta orang.

Babak penyisihan Kejuaraan ini diselenggarakan di Lapangan Mabes POLRI, sementara babak final yang diselenggarakan pada 26-27 April bertempat di Lapangan Gateball, Kementerian PUPR. Berikut adalah hasil Kejuaraan Gateball:

Kategori Karyawan/Karyawati:

Juara 1 : BBWS Pompengan Jeneberan Runner Up 1 : BWS Sumatera V

Runner Up 2 : BBWS Bengawan Solo Runner Up 3 : BBWS Serayu Opak Tim Favorite : BWS Sumatera II

Kategori Dharma Wanita:

Juara 1 : BWS Sumatera VII

Runner Up 1 : BBWS Cimanuk Cisanggarung Runner Up 2 : BWS Nusa Tenggara II

Runner Up 3 : BWS Papua

Melalui penyelenggaraan Kejuaraan Gateball ini diharapkan kemampuan dan strategi insan PUPR khususnya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air semakin meningkat dalam rangka peningkatan kinerja Kementerian PUPR.

Pameran HAD

Pelaksanaan pameran HAD bertempat di halaman Kementerian PUPR yang berlangsung dari tanggal 26-28 April 2017. Ada 109 stand yang berpartisipasi dalam pameran tersebut, diantaranya BBWS/BWS yang didesign dengan pendekatan berdasarkan pulau, Unit Organisasi di lingkungan Kementerian PUPR, Kementerian/Lembaga terkait, Perguruan Tinggi, Komunitas Peduli Sungai, UKM, BUMN serta Dunia Usaha terkait. Terdapat juga stand integrasi yang merupakan kolaborasi hasil kegiatan Ditjen SDA dan Cipta Karya terkait penyediaan air baku dan air bersih (SPAM Kartamantul).

Di samping itu, ada banyak hiburan dan games menarik yang disediakan pada pameran dengan tujuan agar para pengunjung pameran semakin tertarik untuk mengetahui berbagai infrastruktur yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR khususnya Ditjen SDA. Di akhir pameran,

14

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

(15)

15

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

diumumkan juga beberapa stand yang terpilih menjadi stand terbaik, yaitu:

Kategori Stand Terbaik:

Juara I : Stand Pulau Jawa Juara II : Stand Pulau Bali

Juara III : Stand Pulau Papua Harapan I : Stand BUMN Kontraktor Harapan II : Stand Nusa Tenggara Harapan III : Stand Pulau Sulawesi Harapan IV : Stand Ditjen SDA dan

Ditjen Cipta Karya Harapan V : Stand Pulau Sumatera

Stand Pengunjung Terbanyak

(16)

T O P I K U T A M A

(17)

17

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

17

Lomba Menggambar dan Mewarnai Anak

Lomba yang dikoordinir oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya ini diikuti oleh 100 orang peserta. Acara yang

diselenggarakan pada 26 April 2017 di Gedung Sapta Taruna, Kementerian PUPR ini dikemas menarik dan disertai dengan beberapa games seru.

(18)

L I P U T A N K H U S U S

18

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

Dialog Nasional

Rangkaian kegiatan peringatan HAD XXV lainnya adalah Dialog Nasional yang mengusung tema “Pengelolaan Air Limbah Bersama Masyarakat” pada 27 April 2017 di Gedung SDA, Kementerian PUPR.Dialog Nasional ini bertujuan untuk mencari solusi dari semua pihak terkait untuk mengatasi permasalahan air.

“Saat ini ada lebih dari 663 juta orang di dunia yang hidup tanpa ketersediaan air minum dan bamyak yang menghabiskan waktunya untuk antre berjam jam guna mendapatkan air atau mencari sumber air yang jaraknya jauh. Dan secara global lebih dari 80% air limbah yang dihasilkan masyarakat baik yang berasal dari rumah, kawasan perkotaan, industri maupun pertanian mengalir kembali ke alam tanpa diolah,” jelas Lolly Martina Martief, Sekretaris Direktorat Jenderal SDA yang juga selaku Ketua Umum Pelaksana Hari Air Dunia Tahun 2017, mewakili Direktur Jenderal SDA yang hadir pada acara Dialog Nasional tersebut.

Tema Hari Air Dunia tahun 2017, Air dan Air Limbah, adalah untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goal, khususnya dalam meningkatkan kualitas air dengan cara mengurangi pencemaran. “Termasuk dengan tidak membuang bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari sumber air, mengurangi separuh proporsi air limbah yang tidak terolah dan melakukan daur ulang serta menggunakan kembali air limbah secara aman,” imbuh Lolly.

Lanjut Lolly secara global, lebih dari 80% air limbah yang dihasilkan masyarakat, baik yang berasal dari rumah, kawasan perkotaan, industri dan pertanian, mengalir kembali ke alam tanpa diolah atau digunakan kembali, dan dapat mencemari sumber air kita. “Tindakan kita

(19)

19

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

19

mengurangi, melakukan pengolahan dengan memadai, serta menggunakan kembali air limbah dengan aman, merupakan salah satu upaya untuk melindungi sumber air kita dan tentunya akan berdampak besar terhadap tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Lolly.

Pengelolaan air limbah yang baik tidak hanya dipahami bertujuan untuk mencegah dampak buruk pencemaran air terhadap kesehatan manusia, namun juga mata rantai penting untuk mendukung pembangunan manusia dan ekosistem yang berkelanjutan. Lolly berharap kedepannya kita harus melihat air limbah sebagai suatu sumber daya yang jika dilakukan pengolahan yang aman dan memadai, tentunya dapat menjadi alternatif sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa jenis penggunaan.

Dialog Nasional ini turut dihadiri oleh para pejabat dan BBWS/BWS di lingkungan Direktorat Jenderal SDA dan terdiri dari dua sesi yang menghadirkan moderator dari kalangan artis yaitu Shahnaz Haque dan Tina Talisa serta para narasumber pemerhati bidang sumber daya air.

Pagelaran Wayang Kulit

Purwo Awan Ciptoning

Setelah menggelar berbagai rangkaian kegiatan di atas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menutup peringatan HAD XXV dengan Pagelaran Wayang Kulit Purwo Awan Ciptoning pada 28 April 2017 di halaman Kementerian PUPR. Pagelaran yang dipimpin oleh Ki Dalang Cahyo Kuntadi ini cukup ramai

dikunjungi oleh masyarakat setempat. Sejak pukul 19.00 WIB, pagelaran yang terbuka gratis untuk umum ini sudah ramai dikunjungi oleh para pengunjung yang ingin menyaksikan aksi Ki Dalang Cahyo Kuntadi. Selain itu, Menteri PUPR beserta Ibu dan para pejabat di lingkungan PUPR turut hadir dalam pagelaran tersebut. Pagelaran yang dimulai tepat pukul 21.00 WIB ini menceritakan tentang kelicikan Patih Sengkuni dan Korawa dalam permainan dadu yang berakibat para pandawa yang harus menerima hukuman dibuang di hutan Kamiyoka selama dua belas tahun. Walaupun kondisinya sangat memprihatinkan, para pandawa menjalaninya dengan sabar, ikhlas, dan semakin mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Sebagai satria pandawa, Arjuna dengan bimbingan Ki Semar bertekad akan bertapa agar mendapatkan pencerahan dan mampu menciptakan kejernihan serta kedamaian di dunia. Arjuna menjadi Brahmana dan bertapa di Gunung Indrakila, bergelar Sang Ciptoning yang berarti menciptakan kejernihan.

Setelah selama empat puluh hari bertapa, Ciptoning mendapat anugrah dari Dewa berupa panah sakti yang bernama Kyai Pasopati. Dan Ciptoning dipercaya menjadi jagonya Dewa untuk membunuh raja raksasa dari Manimantaka Prabu Niwata Kawaca, yang ingin merebut kekuasaan kahyangan. Di akhir cerita, Sang Ciptoning berhasil menciptakan kejernihan di dunia dengan membunuh raja angkara murka Niwata Kawaca.

(20)

R U P A - R U P A A K S I N Y A T A H A D

20

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

AKSI NYATA DI DAERAH

HAD XXV

DAlAM RANGKA menggemakan peringatan

Hari Air Dunia

ke-XXV tahun 2017, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

melalui Balai Besar, Balai Wilayah Sungai (BBWS/BWS)

BERKOlABORASI DENGAN BERBAGAI PIHAK, sEPERTI aKADEMISI

DAN PEMERINTAH DAERAH SERENTAK secara serentak

melAKSANAKAN berbagai RANGKAIAN aksi nyata di 34

provinsi.

beberapa di antara aksi nyata tersebut seperti susur

dan bersih sungai, penanaman pohon, lomba daur ulang

sampah rumah tangga, dan pembentukan gerakan

masyarakat peduli sungai, DONOR DARAH, dalam upaya

untuk pembangunan berkelanjutan.

20

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

(21)

21

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

21

SUSUR SUNGAI

BWS SUMATERA I BWS BAlI PENIDA

BBWS SERAyU OPAK

BBWS CIDANAU CIUJUNG CIDURIAN

BWS SUMATERA VIII BWS SUMATERA Ii

(22)

22

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R BBWS CITANDUy BBWS CIMANUK CISANGGARUNG BWS MAlUKU UTARA BWS SUMATERA II BWS BAlI PENIDA BWS NUSA TENGGARA I BWS KAlIMANTAN III

22

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

22

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

BERSIH SUNGAI

R U P A - R U P A A K S I N Y A T A H A D

(23)

23

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

23

LOMBA

Pembentukan

Komunitas

Peduli Sungai

BWS SUlAWESI III BWS SUMATERA IV BBWS MESUJI SEKAMPUNG BWS SUlAWESI IV BWS PAPUA HASIl lOMBA FOTOGRAFI

KAMPANYE

PUBLIK

BWS PAPUA BWS SUlAWESI III

23

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

23

(24)

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

24

BWS SUMATERA VI

R U P A - R U P A A K S I N Y A T A H A D BWS SUlAWESI I

BWS SUMATERA III

BWS SULAWESI II

(25)

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

25

BWS KAlIMANTAN I BWS SUMATERA VIII

PENANAMAN

POHON

BBWS CIlIWUNG CISADANE

(26)

R U P A - R U P A A K S I N Y A T A H A D

26

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

DONOR DARAH

BBWS CIlIWUNG CISADANE BBWS CIlIWUNG CISADANE BWS PAPUA MERAUKE BWS PAPUA MERAUKE

(27)

27

SEMINAR

BWS PAPUA MERAUKE

BWS PAPUA BARAT

(28)

28

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R R A G A M W A R T A S U M B E R D A Y A A I R

Bendungan

Oase Baru

Kepulauan Riau

Sei Gong

(29)

29

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

29

(30)

30

30

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

P

residen RI Joko Widodo

(Jokowi) bersama Menteri

Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR)

Basuki Hadimuljono meninjau

perkembangan proyek

pembangunan Bendungan Sei

Gong di Kota Batam, Provinsi

Kepulauan Riau, pada Kamis

(23/3).

Bendungan Sei Gong merupakan

salah satu dari 65 bendungan yang

masuk dalam program strategis

nasional pada Pemerintahan

Jokowi-Jusuf Kalla. Presiden

Jokowi dalam kunjungannya

meminta proyek pembangunan

Bendungan Sei Gong dapat

dipercepat.

Bendungan ini dibangun untuk

memenuhi kebutuhan air baku

masyarakat Kota Batam dengan

proyeksi pertumbuhan penduduk

hingga 2030 dan air baku bagi

rencana pengembangan kawasan

industri baru, di Pulau Galang,

Rempang dan Kota Batam,

Kepulauan Riau.

Selain memenuhi kebutuhan

air baku, bendungan ini juga

kedepannya diharapkan dapat

befungsi sebagai konservasi

sumber daya air, pendidikan, dan

diharapkan menjadi salah satu

destinasi wisata di Kota Batam.

“Kami harapkan ini akan selesai.

Rencananya pada akhir 2018,

tapi tadi kami berbincang,

pertengahan tahun depan sudah

bisa selesai,” kata Presiden

Jokowi. “Pada hari ini progresnya

sudah 35%. Saya minta dipercepat

hingga pertengahan tahun depan,

dengan demikian defisit air baku

di Batam dapat segera teratasi,”

imbuh Presiden.

“Waduk Sei Gong ini akan

mampu menampung kurang lebih

11 juta m

3

air, yang nantinya akan

digunakan untuk menampung air

baku baik di Galang, Rempang,

maupun utamanya Kota Batam

yang masih banyak kekurangan,”

lanjut Presiden Jokowi usai

meninjau pembangunan

Bendungan tersebut.

Bendungan Sei Gong ini akan

mampu menampung kurang lebih

11 juta m

3

air untuk menampung

air baku di Galang, Rempang dan

Kota Batam.

Saat ditanya terkait dengan

kendala, Presiden menjawab tidak

ada kendala. Demikian juga terkait

soal kepemilikan lahan dan ganti

ruginya, Presiden mengatakan

tanah untuk waduk tersebut ada

yang konservasi dan ada yang

pinjam pakai.

“Jadi mengenai ganti rugi saya

kira itu bukan kepemilikan lahan.

Ini mungkin tanamannya,” ujar

Presiden seraya menegaskan,

bahwa lokai pembangunan

Bendungan Sei Gong sama-sama

tanah negara, “Batam tanah negara,

konservasi tanah negara, miliknya

negara,” lanjut Presiden.

Menteri PUPR Basuki

Hadimuljono mengatakan, Batam

membutuhkan air baku sebanyak

3.250 liter per detik. Namun dari

delapan bendungan yang ada di

Batam hanya bisa mengeluarkan

280 liter per detik.

”Nantinya setelah jadi, air ini

R A G A M W A R T A S U M B E R D A Y A A I R

(31)

Kanal Tamalate M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

31

31

juga akan dibawa ke Batam

dengan menggunakan pipa.

Pembangunan ini dimulai

semenjak 2015 lalu dan akan

selesai pada tahun 2018 nanti,”

jelas Menteri Basuki.

Direktur Jenderal Sumber Daya

Air (SDA) Kementerian PUPR

Imam Santoso mengatakan,

pihaknya akan menambah

jumlah tenaga kerja, alat berat

serta jam kerja karyawan

proyek untuk mempercepat

penyelesaian pembangunan.

“Karyawan proyek nanti kita

tambah, alat berat kita tambah.

Hari kerja menjadi tujuh

hari penuh dari semula lima

hari. Dengan demikian dapat

menghemat waktu pengerjaan,”

ujarnya.

Imam memastikan percepatan

penyelesaian pembangunan

tidak akan menimbulkan

pembengkakan anggaran,

karena penambahan karyawan,

alat berat dan lainnya diimbangi

dengan periode pengerjaan

proyek yang lebih cepat.

Turut mendampingi hadir Ketua

DPRD Kepri Jumaga Nadeak,

Wako Batam HM Rudi, Kepala

BP Batam Hatanto dan Ketua

DPRD Kota Batam Nuryanto.

(arg/dan KompuSDA)

“Waduk Sei Gong

ini akan mampu

menampung kurang

lebih 11 juta m

3

air, yang nantinya

akan digunakan

untuk menampung

air baku baik di

Galang, Rempang,

maupun utamanya

Kota Batam yang

masih banyak

kekurangan”

DATA TEKNIS

Tipe Bendungan :

Bendungan Urugan Tanah

dengan Diafragma Wall

Tinggi

DAM dari elev 0 : 12.00 m

Elevasi Puncak : + 12.00

Panjang Puncak : 280.00 m

Lebar Puncak : 12.00 m

DATA UMUM

Lokasi :

Pulau Galang, Desa

Sijantung, Kec. Galang

Kota Batam, Provinsi

Kepulauan Riau

Daerah Aliran Sungai :

± 14,87 km²

Luas Kebutuhan Lahan :

± 355,99 Ha

Total Tampungan :

± 11,80 juta m³

Potensi Penyediaan Air

Baku : ± 400 liter/detik

(32)

32

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

P

enurunan muka tanah di wilayah Jakarta semakin

mengkhawatirkan. Laju penurunannya di Jakarta

yang menyentuh kisaran angka lima sampai

dengan dua belas centimeter per tahun dinilai sangat

mengkhawatirkan terhadap ketahanan lingkungan

di Ibukota. Banyak faktor penyebabnya, mulai dari

pembangunan infrastuktur hingga aktivitas masyarakat.

Hal ini menjadi pembahasan dalam forum tingkat tinggi

yang diselenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya,

yakni 2015 dan 2016, yang menyimpulkan bahwa

penyebab utama penurunan muka tanah di Jakarta

adalah pengambilan air tanah, konsolidasi mencakup

beban kota, konsolidasi alami serta perubahan bentuk

tektonik.

Dari hasil pembahasan itu dapat disimpulkan bahwa

“pengaturan pengambilan air tanah” merupakan salah

satu bentuk penanggulangan terhadap penurunan muka

tanah yang dapat kita lakukan.

Hal inilah yang mendorong Indonesia melalui

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR) menjalin kerja sama dengan Japan International

Cooperation Agency (JICA) dalam upaya mencegah

dampak buruk dari penurunan permukaan tanah.

“Yang kita minta dari JICA adalah mereka melakukan

penyelidikan dan monitoring agar kita bisa bergerak

lebih cepat dalam mencari penyebabnya dan menetapkan

Pemerintah Butuh

Data akurat

Untuk Tangani Masalah

Penurunan Muka Tanah

(33)

33

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

33

kebijakan tepat. Data kita belum cukup, padahal kita

perlu informasi yang cukup untuk menyusun strategi

spesifik dalam menyelesaikan land subsidence di

Jakarta”, ujar Direktur Jenderal SDA, Imam Santoso,

saat memberikan keterangan pers dalam forum

tingkat tinggi dengan pembahasan utama penurunan

muka tanah (land subsidence) bertajuk “Towards

Acceleration of Counte rmeasures Against Land

Subsidence” (5/4) di Jakarta.

“Data kita belum cukup, padahal kita perlu informasi

yang cukup untuk menyusun strategi spesifik dalam

menyelesaikan land subsidence di Jakarta,” Dirjen

SDA

Menurut Imam Santoso, salah satu faktor yang

paling signifikan terhadap terjadinya penurunan

permukaan tanah di Jakarta adalah penggunaan

air tanah yang berlebihan, baik untuk kepentingan

industri, perkantoran maupun rumah tangga. Selain

itu, pembangunan yang berlangsung pesat di Ibukota

juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi

permukaan tanah.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Representative

JICA untuk Indonesia, Naoki Ando, mengatakan

bahwa pokok persoalan penurunan permukaan tanah

di Jakarta memiliki kemiripan dengan yang terjadi

di Tokyo, Osaka dan Bangkok. Naoki menuturkan,

langkah utama yang perlu dilakukan adalah mencari

titik-titik rawan lapisan tanah yang mengalami

penurunan.

“Itu yang perlu kita dalami dan kita tindak

secepatnya. Kita perlu mempercepat pekerjaan

mitigasi ini dengan belajar dari Tokyo dan Bangkok,

agar bisa memutuskan secara cepat apa saja yang

harus dilakukan untuk menanggulangi penurunan

permukaan tanah di Jakarta,” ujarnya.

Kedua, lanjut Naoki, membuat kerangka kerjasama

di bawah program NCICD dengan menjelaskan

manfaat-manfaat yang akan Jakarta peroleh dari

penanggulangan pengurangan penurunan muka

tanah.

Ketiga, melakukan langkah-langkah terintegrasi

secara efektif dengan output yang tidak hanya

mengatur ekstrasi air tanah tapi juga mengamankan

efisiensi sumber daya air.

Menurut Naoki, kajian penelitian ini akan

berlangsung selama tiga tahun dalam mencari

titik-titik rawan serta berbagai faktor penyebab agar bisa

memperoleh gambaran strategi yang spesifik dalam

penanganannya.

Menurut Imam Santoso, salah satu faktor yang

paling signifikan terhadap terjadinya penurunan

permukaan tanah di Jakarta adalah penggunaan

air tanah yang berlebihan, baik untuk kepentingan

industri, perkantoran maupun rumah tangga. Selain

itu, pembangunan yang berlangsung pesat di Ibukota

juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi

permukaan tanah.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Representative

JICA untuk Indonesia, Naoki Ando, mengatakan

bahwa pokok persoalan penurunan permukaan tanah

di Jakarta memiliki kemiripan dengan yang terjadi

di Tokyo, Osaka dan Bangkok. Naoki menuturkan,

langkah utama yang perlu dilakukan adalah mencari

titik-titik rawan lapisan tanah yang mengalami

penurunan.

“Data kita belum cukup,

padahal kita perlu informasi

yang cukup untuk menyusun

strategi spesifik dalam

menyelesaikan land

subsidence di Jakarta,”

Dirjen SDA

(34)

“Itu yang perlu kita dalami dan kita tindak secepatnya.

Kita perlu mempercepat pekerjaan mitigasi ini dengan

belajar dari Tokyo dan Bangkok, agar bisa memutuskan

secara cepat apa saja yang harus dilakukan untuk

menanggulangi penurunan permukaan tanah di

Jakarta,” ujarnya.

Kedua, lanjut Naoki, membuat kerangka kerjasama di

bawah program NCICD dengan menjelaskan

manfaat-manfaat yang akan Jakarta peroleh dari penanggulangan

pengurangan penurunan muka tanah.

34

R A G A M W A R T A S U M B E R D A Y A A I R

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

vKetiga, melakukan langkah-langkah terintegrasi

secara efektif dengan output yang tidak hanya

mengatur ekstrasi air tanah tapi juga mengamankan

efisiensi sumber daya air.

Menurut Naoki, kajian penelitian ini akan

berlangsung selama tiga tahun dalam mencari

titik-titik rawan serta berbagai faktor penyebab agar bisa

memperoleh gambaran strategi yang spesifik dalam

penanganannya.

S

ebagai salah satu langkah awal penanggulangan penurunan

muka tanah, Pemerintah telah mencanangkan program

NCICD (National Capital Integrated Coastal Development)

atau pembangunan terpadu pesisir Ibukota Negara yang dimulai

tahun 2014 lalu. Berbagai prasyarat perlu dilakukan meliputi kegiatan

peningkatan kualitas air, mitigasi penurunan permukaan tanah,

peningkatan pengelolaan air limbah di Jakarta, dan pembersihan

sungai-sungai yang melewati Jakarta.

National Capital

Integrated Coastal Development

(35)

daerah Jakarta Utara. Kemudian mengidentifikasi

lapisan lempung dan akuifer terutama yang

menyebabkan penurunan muka tanah.

Lalu, memfasilitasi pendaftaran sumur air tanah di

Jakarta, termasuk yang ilegal dan mengambil seluruh

jumlah pengambilan air tanah di Jakarta. Langkah

berikutnya adalah memperluas pelayanan air di kota

(SPAM).

Dilanjutkan dengan melakukan pengukuran untuk

mengurangi tingkat kebocoran pelayanan air di

kota (SPAM). Juga pengukuran untuk pengaturan

pengambilan air tanah, yang bisa dilakukan dengan

memfasilitasi penyimpanan penggunaan air rumah

tangga, kota dan industri, di area di mana penurunan

tanah terjadi secara signifikan.

Forum ini mengutamakan pengaturan pengambilan

air tanah dari sumur yang memompa air dari akuifer

yang menyebabkan penurunan muka tanah, dan

memprioritaskan pengukuran ekspansi pelayanan

air di perkotaan. Karena kedua hal tersebut dapat

mewujudkan pengurangan tingkat kebocoran dan

penyimpanan air. (nan/KompuSDA)

Kepala Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan

(Bappeda) DKI Jakarta, Tuti Kusumawati,

mengharapkan percepatan pembangunan Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM) I dan (SPAM) II agar

bisa menangani penurunan muka tanah, karena diyakni

mampu memenuhi kebutuhan air bersih dengan total

9.000 liter per detik.

“Instrumen untuk mengukur penurunan permukaan

tanah kami harapkan juga bisa diintegrasikan secara

digital agar bisa disinkronisasikan dengan sistem

Jakarta Smart City,” tambah Tuti Kusumawati.

Sementara itu, menyoal regulasi dan kebijakan,

Tuty Kusumawati menjelaskan bahwa Jakarta telah

melakukan penguatan regulasi dalam penggunaan air

tanah dan pembangunan.

“Sebenarnya, regulasi ekstraksi air tanah di Ibukota itu

masih diperbolehkan. Namun, kita awasi lewat tarif,

supaya bisa dikendalikan. Tarif air tanah di Indonesia

yang paling tinggi itu adalah Jakarta,” ujar Tuty.

Jakarta telah memperkuat regulasi dalam penggunaan

air tanah dan pembangunan.

Tuty menyebutkan, 62 persen kebutuhan air di Jakarta

telah terpenuhi lewat air pipa yang disalurkan oleh

PAM Jaya. Sementara itu, dari sisa 38 persen kebutuhan

air, 30 persennya masih memanfaatkan air tanah.

Untuk mencapai target 100 persen, pembangunan

infrastruktur pendukung menjadi salah satu langkah

utama yang perlu dipercepat.

“Saat ini kan sudah ada Waduk Jatiluhur, kemudian

pembangunan Waduk Karian di Lebak, Banten sudah

ada tanda-tanda akan mulai dibangun sekitar tahun

2018, dan bisa operasional tahun 2021. Ini bisa

memenuhi tambahan 4200 liter air per detik” terang

Kepala Bappeda DKI Jakarta.

Selanjutnya, hasil dari forum ini adalah menetapkan

kebijakan dan pengukuran secara efektif untuk

mengatur pengambilan air tanah di Jakarta, dengan

beberapa cara, yaitu; mengklarifikasi area di mana

penurunan tanah yang signifikan terjadi, seperti di

(36)

36

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

R A G A M W A R T A S U M B E R D A Y A A I R

(37)

37

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

Bendungan Jatiluhur Raih Penghargaan MURI

H

ollow Cone Valves (HCV) yang berfungsi sebagai pengatur debit

air dari bendungan ke bagian hilir, digunakan oleh Direktur

Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai

Citarum dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan infrastruktur

Bendungan Jatiluhur.

Pada 26 April 2017 lalu, tepatnya di acara puncak Hari Air Dunia yang

bertepatan dengan pembukaan Pameran Hari Air Dunia di Jakarta, dua

unit HCV yang digunakan pada Bendungan Jatiluhur tersebut berhasil

mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai alat

hydromechanical terbesar di dunia, dengan diameter mencapai 3,85

meter.

Rencananya, HCV tersebut akan digunakan di aliran sungai Citarum

yang aliran airnya berasal dari tiga bendungan yaitu Bendungan

Saguling, yang kemudian dialirkan ke Bendungan Cirata dan

diteruskan ke Bendungan Jatiluhur.

Hollow Cone Valves

(38)

38

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

Diameter Valve

: 3.850 mm

Jumlah

: 2 unit

Kapasitas

: 195 m

3

/detik

(pada elevasi muka air +107 meter/

kondisi normal dan bukaan penuh)

Berat per unit

: 31.000 kg

Material

: 100% baja

stainless steel

(anti karat)

Penggerak Katup

: Penggerak lama (

existing

)

Machining

: PT. Barata Indonesia dan Texmaco

Subang

Desain Asli

: Perancis

Gambar Kerja

: digambar ulang oleh PT. Barata

Indonesia

Posisi pada Spillway : 70 m dari puncak

Morning Glory

Tipe

:

Balance Cantilever Crane

Didesain

: PT. Barata Indonesia dan LAPI_ITB

Langkah buka/

tutup penuh

: 1.374 mm

Data Teknis

Hollow Cone Valves

Hollow Cone Valves

(39)

39

M E D I A I N F O R M A S I S U M B E R D AYA A I R

39

(40)

Gambar

Gambar Kerja    : digambar ulang oleh PT. Barata

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling trait and factor dengan layanan informasi terhadap rencana pilihan karir siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukasada

Prosedur bagi pihak yang akan melaksanakan rujuk dalam masa iddah yaitu yang bersangkutan datang ke KUA setempat dengan membawa akta talak atau cerai yang asli dari Pengadilan

Iklan Baris Iklan Baris Iklan Baris 3 Serba Serbi LOWONGAN MOBIL DICARI Mobil Dijual CATERING BUTUH DELIVERY Pria.. Max 45th Bersedia Tinggal Di Loka- si Pdk Bambu Punya Sim C

Kloroplas timbul dari partikel sitoplasma yang disebut proplastida yang mengandung DNA dan duplikasi sendiri yang tidak tergantung pada bagian sel lain.. DNA didistribusikan

Private XNonota As String Private XTglnota As Date Private XNopsn As String Private XTglpsn As String Public XNmplg As String Dim cmd As OleDbCommand Dim baca As OleDbDataReader

Dalam melaksanakan pemeliharaan berkala mesin/motor kendaraan ringan, tidak harus mengikuti urutan pekerjaan seperti pada tabel diatas, disesuaikan dengan kondisi

12 d. Berhasil guna; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan-hambatan, sehingga meraih prestasi tertentu. Ingatlah

Penulis akan menggunakan teori karakter dan karakterisasi yang dikemukakan oleh Jones, (1968). Teori ini digunakan penulis untuk mengetahui bagaimana karakter dari