• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Senyawa Metil β-(p-hidroksifenil)akrilat dari Asam β-(p- Hidroksifenil)akrilat dan Metanol Menggunakan Metode Dean Stark Trap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sintesis Senyawa Metil β-(p-hidroksifenil)akrilat dari Asam β-(p- Hidroksifenil)akrilat dan Metanol Menggunakan Metode Dean Stark Trap"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sintesis Senyawa Metil β-(p-Hidroksifenil)akrilat dari Asam β-(p- Hidroksifenil)akrilat dan Metanol Menggunakan Metode Dean Stark Trap

Herlina Rasyid, Firdaus, dan Nunuk Hariani S.

Jurusan Kmia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar 90245 email: herlinarasyid93@gmail.com

Synthesis of Metil β-(p-Hidroksifenil)akrilic from β-(p-Hidroksifenil)akrilat Acid and Methanol using Dean Stark Trap Method

Herlina Rasyid, Firdaus, and Nunuk Hariani S.

Chemistry Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Hasanuddin University, Perintis Kemerdekaan Street Km.10 Makassar 90245 email: herlinarasyid93@gmail.com

Abstrak. Sintesis senyawa metil β-(p-hidroksifenil)akrilat dari asam β-(p-hidroksifenil)akrilat dan metanol menggunakan metode Dean Stark Trap telah berhasil dilakukan. Sintesis senyawa ini bertujuan sebagai bahan dasar dalam mensintesis senyawa turunan amida dari asam β-(p- hidroksifenil)akrilat melalui pembentukan senyawa ester. Sintesis ini menggunakan katalis H2SO4 dan metode Dean Stark Trap, benzena yang ditambahkan untuk menghilangkan air yang dihasilkan selama reaksi berlangsung. Sintesis senyawa berlangsung selama 12 jam dengan suhu refluks 59 ̊C, dengan persen rendamen mencapai 82,5 %. Karakterisasi terhadap senyawa yang diperoleh dilakukan menggunakan KLT, titik leleh, spektrofotometer FTIR, 1H-NMR, dan

13C-NMR.

Kata Kunci: Metil β-(p-hidroksifenil)akrilat, Asam β-(p-hidroksifenil)akrilat, Esterifikasi, Dean Stark Trap

Abstract. Synthesis of metil β-(p-hidroksifenil)akrilic from β-(p-hidroksifenil)akrilat acid and methanol using Dean Stark Trap method had been done. Synthesis of ths compound intended to form the starting material in the subsequent synthesis of amide’s compound through the formation of ester compound. This synthesis using H2SO4 catalyst and Dean Stark Trap method, some of benzena which is added to remove the water that resulting from the reaction. Synthesis of this compound be held at reflux temperature 59 ̊C for 12 hours with rendamen 82,5%.

Characterization of compounds using TLC, melting point, FTIR spectrophotometer, 1H-NMR spectrometer, and 13C-NMR spectrometer.

Key Word: Metil β-(p-hidroksifenil)akrilic, β-(p-hidroksifenil)akrilic acid, Esterification, Dean Stark Trap

PENDAHULUAN

Sintesis telah menjadi suatu metode dalam menghasilkan suatu senyawa baru. Senyawa bahan alam

telah banyak dimanfaatkan sebagai

sumber obat baru dalam bidang

kedokteran. Namun, kuantititas isolat

(2)

yang diperoleh umumnya sangatlah sedikit sehingga diperlukan metode untuk menghasilkan senyawa bahan alam baru dalam waktu yang lebih singkat. Setiawati dan Anwar (2011) telah mensintesis feromon seks senyawa 3-metil-4-oktanol melalui pembentukan reagen Grignard sek-butil magnesium bromida dengan persentase hasil 12,70%. Pencarian kondisi reaksi berupa waktu reaksi, suhu, serta jenis katalis yang digunakan akan sangat mempengaruhi berjalannya reaksi sintesis tersebut. Penggunaan katalis asam organik telah dilakukan oleh Kusmiyati (2008) yang menggunakan katalis H

2

SO

4

1% berat dalam reaksi katalitis asam oleat dan metanol menjadi biodiesel. Katalis ini dipandang efektif karena dapat mengkonversi asam lemak jenuh secara maksimum hingga 0,9581.

Penggunaan metode Dean Stark Trap telah dilakukan dalam reaksi esterifikasi senyawa 2-fenil etanol dan

asam oktanoat. Pemilihan metode Dean Stark Trap didasarkan pada sistem azeotropik antara benzena dan air sehingga air dalam sistem reaksi dapat berpindah. Rendamen produk yang diperoleh sebesar 86,56% (Syamsuryah, 2014).

Senyawa ester telah banyak digunakan sebagai starting material dalam mensintesis senyawa amida.

Firdaus dkk (2010) telah mensintesis senyawa p-kumaramida melalui reaksi amonolisis terhadap ester etil p-kumarat dan diperoleh produk dengan rendamen sebesar 46,1%.

Adinta (2010) telah mensintesis senyawa palmitamida menggunakan senyawa metil palmitat sebagai reaktan dan katalis Nikel. Selain itu, Agura, dkk (2014) telah melakukan amidasi secara langsung terhadap senyawa ester menggunakan katalis natrium metoksida. Penggunaan sebanyak 5%

telah dapat mensintesis senyawa N-

(3)

heksilbenzamida dengan rendamen sebesar 92%.

METODE PENELITIAN Bahan

Bahan yang digunakan pada

penelitian ini adalah asam β-(p-hidroksifenil)akrilat p.a, plat KLT,

metanol p.a, benzena p.a, akuades, kloroform p.a, etil asetat p.a, n-heksana p.a, aseton p.a, kertas saring Whatmann 42, kertas pH universal, K

2

CO

3

p.a, H

2

SO

4

pekat, pipa kapiler dan kertas saring biasa.

Peralatan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah labu alas bulat leher tiga, kondensor, termometer 300

°C, neraca analitik, heating mantel magnetic stirrer, Deans Strak Trap, pengukur titik leleh, lampu UV, rotary evaporator, penyaring kristal, spektrofotometer FTIR, spektrometer NMR dan alat-alat gelas yang umum digunakan dalam laboratorium.

Prosedur

Sebanyak 0,5000 gram (3 mmol) asam p-kumarat dimasukkan ke dalam labu alas bulat leher tiga kemudian ditambahkan 20 mL metanol, 1 mL H

2

SO

4

96%, dan 20 mL benzena.

Campuran reaksi direfluks pada suhu 59

°C selama 12 jam. Setelah refluks, campuran reaksi dicuci dengan akuades (3 × 20 mL). Fase organik yang diperoleh dikumpulkan dan dikeringkan dengan Na

2

SO

4

anhidrat lalu disaring.

Filtrat yang diperoleh kemudian dievaporasi sampai diperoleh padatan putih. Padatan kemudian dikristalisasi dan rekristalisasi menggunakan kloroform:n-heksana lalu disaring sehingga diperoleh padatan kristal putih berbentuk jarum. Selanjutnya, padatan diuji kemurniannya melalui analisis KLT dengan 3 jenis eluen dan uji titik leleh yang akan dilanjutkan dengan analisis spektroskopi IR,

1

H NMR, dan

13

C NMR.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis Senyawa Metil β-(p- Hidroksifenil)akrilat

Reaksi esterifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Dean stark trap dengan melibatkan benzena sebagai pemindah air, disebabkan terjadinya penguapan secara azeotrop antara benzena dan metanol. Campuran azeotrop menguap pada suhu reflux 59 ̊C. Berdasarkan analisis KLT selama reflux diketahui bahwa reaksi berlangsung selama 12 jam. Produk reaksi berbentuk kristal jarum berwarna putih dengan rendamen yang diperoleh pada reaksi esterifikasi sangat tinggi dengan penggunaan katalis H

2

SO

4

sebanyak 1 mL. Produk yang diperoleh berupa kristal jarum berwarna putih dengan titik leleh sebesar 137-138 ̊C dengan rendamen mencapai 82,5 %. Uji kemurnian kristal dilakukan menggunakan analisis KLT dengan tiga macam perbandingan eluen yang

berbeda menunjukkan bahwa produk reaksi telah murni,

Spektrum FTIR senyawa produk (Gambar 1) menunjukkan adanya gugus karbonil (C=O) ester yang khas memberikan pita serapan berintensitas kuat pada bilangan gelombang 1687,71 cm

-1

dan didukung oleh serapan pada 1199,72 cm

-1

dan 1172,72 cm

-1

yang menandakan adanya gugus C-O ester.

Gugus hidroksil (-OH) pada cincin fenil

ditunjukkan pada bilangan gelombang

3379,29 cm

-1

. Rentangan C-H aromatik

ditunjukkan oleh pita serapan pada

bilangan gelombang 3045,60 cm-

1

dan

3010,88 cm

-1

yang didukung adanya

serapan C=C aromatik pada 1633,71

cm

-1

dan 1514,12 cm

-1

. Serapan pada

1600,92 cm

-1

menunjukkan serapan

C=C olefin. Gugus C-H alifatik

ditunjukkan oleh pita serapan pada

2951,09 cm

-1

dan 2922,16 cm

-1

yang

didukung serapan pada 1355,96 cm

-1

menunjukkan gugus metil (-CH

3

).

(5)

Gambar 1. Spektrum IR senyawa

Spektrum

13

C-NMR senyawa produk (Gambar 2), memperlihatkan adanya 8 sinyal yang mewakili 10 karbon.

Sinyal ini terdiri dari satu oksikarbon (-OCH

3

) pada δ 51,8 ppm, satu gugus karbonil (-CO) pada δ 168,4 ppm, dan terdapat 8 karbon sp

2

pada geseran di atas 100 ppm yang berasal dari 2 karbon

(114,9 ppm C-3 dan 145,0 ppm C

Gambar 2

C-6 & C

C-8 C-4 C-2

Spektrum IR senyawa metil  -(p-hidroksifenil)akrilat

NMR senyawa ), memperlihatkan adanya 8 sinyal yang mewakili 10 karbon.

Sinyal ini terdiri dari satu oksikarbon ) pada δ 51,8 ppm, satu gugus

CO) pada δ 168,4 ppm, dan pada geseran di atas 100 ppm yang berasal dari 2 karbon alkena

3 dan 145,0 ppm C-4) dan

6 karbon aromatik (115,9; 126,9; 130 dan 158,2 ppm). Sinyal pada geseran 115,9 ppm (C-7 & C-9) dan 130 ppm (C C-10) menunjukkan intensitas sinyal yang lebih tinggi dibandingkan sinyal lainnya hal ini mengindikasikan terdapat dua jenis karbon ekuivalen dalam satu sistem cincin fenil di-substitusi.

Gambar 2. Spektrum

13

C-NMR senyawa produk

6 & C-10 C-7 & C-9

C-1 C-3

C-5

hidroksifenil)akrilat

6 karbon aromatik (115,9; 126,9; 130 dan 158,2 ppm). Sinyal pada geseran 115,9

9) dan 130 ppm (C-6 &

10) menunjukkan intensitas sinyal yang

lebih tinggi dibandingkan sinyal lainnya,

hal ini mengindikasikan terdapat dua jenis

karbon ekuivalen dalam satu sistem cincin

(6)

Analisis spektrum

senyawa produk (Gambar 3) menunjukkan pada δ 6,4 ppm terdapat gugus hidroksil ( OH) yang khas dengan bentuk singlet. Pada δ 3,8 ppm (3H,

mengindikasikan adanya gugus metil ( CH

3

) yang berasal dari gugus oksikarbon (-OCH

3

), hal ini ditunjukkan dari nilai geseran kimia yang lebih besar jika dibandingkan gugus metil yang berikatan dengan karbon. Adanya gugus metil

Gambar

Berdasarkan analisis FT IR, NMR, dan

13

C-NMR, struktur senyawa produk telah sesuai dengan senyawa target

-OH H-4

H-7 &

H-9

H-6 &

H-10

Analisis spektrum

1

H-NMR ) menunjukkan δ 6,4 ppm terdapat gugus hidroksil (- OH) yang khas dengan bentuk broad

. Pada δ 3,8 ppm (3H, s, H-1) mengindikasikan adanya gugus metil (-

) yang berasal dari gugus oksikarbon ), hal ini ditunjukkan dari nilai geseran kimia yang lebih besar jika dibandingkan gugus metil yang berikatan ngan karbon. Adanya gugus metil

membuktikan bahwa asam

mengalami esterifikasi. Pada δ 6,8 ppm (2H, d, J = 9 Hz, H-6 dan H

ppm (2H, d, J = 9 Hz, H

terdapat dua jenis proton ekuivalen yang menunjukkan adanya sistem fenil substitusi. Selain itu, pada δ 6,3 ppm (1H, d, J = 16 Hz, H-3) dan δ 7,6 ppm (1H, J = 16, H-4) menunjukkan bahwa posisi kedua proton berada dalam geometri trans.

Gambar 3. Spektrum

1

H-NMR senyawa produk

Berdasarkan analisis FT IR,

1

H- NMR, struktur senyawa telah sesuai dengan senyawa target

yang diharapkan yaitu m

hidoksifenil)akrilat dengan struktur seperti ditunjukkan pada Gambar

H-3

OH 6 &

membuktikan bahwa asam p-kumarat telah mengalami esterifikasi. Pada δ 6,8 ppm 6 dan H-10) dan δ 7,4

= 9 Hz, H-7 dan H-9) terdapat dua jenis proton ekuivalen yang menunjukkan adanya sistem fenil di-

pada δ 6,3 ppm (1H, 3) dan δ 7,6 ppm (1H, d, 4) menunjukkan bahwa posisi kedua proton berada dalam geometri trans.

yang diharapkan yaitu metil  -(p- hidoksifenil)akrilat dengan struktur seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

H-1

(7)

Gambar 4. Struktur senyawa metil -(p-hidoksifenil)akrilat

Mekanisme reaksi yang dapat terjadi pada pembentukan senyawa metil

-(p-hidroksifenil)akrilat dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Reaksi pembentukan metil -(p-hidroksifenil)akrilat dari asam -(p- hidroksifenil)akrilat dengan metanol.

KESIMPULAN

Senyawa metil  -(p-

hidroksifenil)akrilat (t.l 137-138 ̊C) dapat disintesis melalui reaksi esterifikasi asam

-(p-hidroksifenil)akrilat dengan metanol menggunakan katalis H

2

SO

4

melalui metode Dean Strak trap pada suhu refluks 59 ̊C selama 12 jam dengan rendamen 82,5%.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adinta, T., 2010, Amidasi Metil Palmitat menjadi Palmitamida dengan Menggunakan Katalis Nikel, Tesis tidak diterbitkan, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Agura, K., Ohshima, T., dan Hayashi, Y., 2014, Sodium Methoxide- Catalyzed Direct Amidation of Esters, Organic Synthesis, 91: 201-210.

3. Firdaus, Soekamto, N.H., dan Karim

A., 2010, Sintesis Senyawa p-hidroksisinamamida dari Asam p-

hidroksisinamat Melalui Reaksi

Esterifikasi dan Amonolisis,

Indonesia Chemica Acta, 2 (2):37-43.

(8)

4. Kusmiyati, 2008, Reaksi Katalitis Esterifikasi Asam Oleat dan Metanol menjadi Biodiesel dengan Metode Distilasi Reaktif, Reaktor, 12 (2): 78- 82.

5. Setiawati, E., dan Anwar, K., 2011, Sintesis Feromon 3-metil-4-oktanol sebagai Zat Pembasmi Hama Kumbang Kelapar hynchoporus spp, Jurnal Riset lndustri Hasil Hutan, 3 (2).

6. Syamsuryah, S. N., 2014, Sintesis

Senyawa 2-Feniletil Oktanoat dari

Asam Oktanoat dan 2-Feniletanol

dengan Katalis Asam Sulfat

Menggunakan Metode Dean Stark

Trap, Jurusan Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Hasanuddin,

Makassar.

Gambar

Gambar 1. Spektrum IR senyawa
Gambar 3. Spektrum  1 H-NMR senyawa produk
Gambar  5.  Reaksi  pembentukan  metil   -(p-hidroksifenil)akrilat  dari  asam   -(p- -(p-hidroksifenil)akrilat dengan metanol

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Jefkins (2003) periklanan melayani banyak tujuan dan banyak pula pemakainya, mulai dari perorangan yang memasang iklan mini di surat kabar

Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani pembibitan sapi potong pada kondisi peternak di Kabupaten Sleman layak untuk diusahakan dengan nilai kelayakan terbaik

Ketika pengguna mengirimkan konten ke layanan tagging service yang terotomatisasi, data yang dihasilkan adalah data yang diambil dari kosa kata tersebuta. Penerbit juga

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih

3D Animation film can be an effective medium in teaching and learning language because it can stimulate students both receptive skills (listening and reading) and productive

yang dihasilkan yaitu 878,50 g, media jerami menghasilkan berat segar jamur. merang yaitu 671,33 g, media kulit kopi menghasilkan berat segar

Pada penelitian ini, penulis akan membahas pada salah satu jenis pembiayaan yang dijalankan oleh bank syariah yaitu pembiayaan mudharabah yang merupakan salah

Peneliti Ni Made Mahadewi 2014 Maoyan 2014 Ming-Chun Han 2014 Kelvin Helio Inegi Archa 2015 Judul Penelitian Pengaruh Kredibilitas Celebrity Endorser dan