• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO KHOTIMATUZ ZAHRO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT PENYULUHAN TENTANG SADARI DENGAN TINDAKAN SADARI PADA SISWI KELAS X DI SMK

PAHLAWAN MOJOSARI MOJOKERTO

KHOTIMATUZ ZAHRO 11002021

Subject : Pemeriksaan Payudara Sendiri, Penyuluhan, Tindakan SADARI.

DESCRIPTION

Dalam kenyataan sehari-hari, banyak wanita yang tidak menyadari manfaat melakukan SADARI, sehingga wanita datang ke dokter setelah mereka menyadari adanya benjolan yang terus membesar dan dibiarkan saja, dengan alasan ekonomi khawatir harus dioperasi. Data penyakit kanker payudara di Rumah Sakit se-Jawa terus meningkat dari tahun ke tahun tahun 2010 sebesar 1253 dan tahun 2011 sebesar 1527. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui manfaat penyuluhan tentang SADARI dengan tindakan SADARI pada siswi SMK

Jenis penelitian ini observasional analitik dengan menggunakan desain pra-eksperimen yaitu tipe one group pre-post test design, yang bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tindakan SADARI sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan SADARI dengan sampel 69 siswi. Dengan variabel meliputi tindakan SADARI dan manfaat tindakan SADARI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden melakukan sadari tidak tepat sebelum diberi penyuluhan manfaat tindakan SADARI yaitu 55 siswi (80%), dan setelah diberi penyuluhan tindakan SADARI sebanyak 66 siswi (96%) dilakukan dengan tepat.

Berdasarkan uji statistik paired sample t-test dengan α = 0,05 didapatkan nilai p statistik = 0,002 yang berarti H0 di tolak sehingga ada manfaat penyuluhan tentang SADARI dengan tindakan SADARI pada siswi.

Bahwa dengan dilakukannya penyuluhan tentang SADARI dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang SADARI sehingga siswi sadar tentang pentingnya dilakukan tindakan SADARI tersebut. Sehingga Simpulan hasil penelitian yaitu proses terbentuknya prilaku dalam hal tindakan remaja dalam melakukan SADARI di pengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan yang diberikan dengan benar akan meningkatkan informasi tentang SADARI yang di dapat dari sumber yang didapat dapat di pertanggung jawabkan seperti petugas kesehatan.

(2)

ABSTRACT

In everyday reality, many women don’t aware of the benefits of doing BSE, so the women come to the doctor after they noticed a lump that continues to grow and just let it be, with economic reason they worry about having the surgery.

Data of breast cancer at the Hospital throughout Java continues to increase from year to year in 2010 amounted to 1253 and in 2011 amounted 1527. Therefore the purpose of this study was to determine the benefits of counseling about BSE with BSE actions on female students of SMK.

Type of this study was observational analytic with pre-experimental design namely one group pre-post test design, which aimed to identify the differences in BSE actions before and after the BSE counseling with number of sample was 69 female students. With variables included actions of BSE and BSE action benefits. The results showed that most respondents did not do the BSE appropriately just before given counseling about benefits of BSE actions by 55 students (80%), and after being given counseling about BSE actions as many as 66 female students (96%) was done appropriately.

Based on the statistical test of paired sample t-test or paired samples t test with a = 0.05 statistical p value = 0.002 which meant that Ho was rejected which meant that there were benefits of counseling about BSE with BSE actions on female students.

So that by doing breast self-examination can improve the education of adolescent knowledge about BSE so that students are aware of the importance of the BSE action. Education that provided properly will improve the information about BSE that obtained from sources which can be accounted such as health workers.

Contributors : 1. Siti Rachma, S.KM 2. Ni’mah Machzyumi, S.ST Date : 14 Mei 2014

Type material : Laporan Penelitian Identifier :

Right : Summary :

LATAR BELAKANG

Ketika seorang wanita telah mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perkembangan pada payudara, pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI perlu dilakukan. Hal ini memberikan kesempatan kepada seorang wanita untuk dapat memahami tubuhnya sendiri dan membentuk kebiasaan yang baik untuk masa depan nantinya. Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri tiap bulannya dan pada wanita pre menopause sebaiknya melakukan pemeriksaan setelah hari ke 5 dan ke 7 sesudah siklus menstruasi (Rasjidi, 2009). Setiap perempuan harus melakukan pemeriksaan payudara mandiri, terutama pada perempuan yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara (Djauzi, 2009).

(3)

Data WHO tahun 2010 kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian global dengan angka mencapai 13% (7,4 juta) dari semua kematian setiap tahunnya (Permana, 2011). Berdasarkan data dari sejumlah Rumah Sakit di Jawa Timur selama tahun 2010, kanker payudara merupakan kasus tertinggi yang diderita kaum perempuan dengan angka kejadian 26/ 100.000 orang perempuan jawa timur, 2011. Skrining terhadap benjolan pada payudara di Indonesia tahun 2009 masih bersifat individual dan sporadik sehingga program deteksi dini masih belum efisien dan efektif. Kanker dengan insiden tertinggi no dua (21 kasus per 100.000) di Indonesia diperkirakan akan menjadi kasus terbesar pertama bila tidak dilakukan kerjasama yang komprehensif oleh semua pihak untuk menggerakkan perempuan melaksanakan SADARI (Novil, 2010).

Dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) akan menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara sampai 20%, sayangnya wanita yang melakukan SADARI masih rendah (25%-30%) (Septiani, 2013).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur 2012, penyakit kanker payudara di Rumah Sakit se-Jawa Timur tahun 2010 sebesar 1253 dan tahun 2011 sebesar 1527. Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak dokter merekomendasikan agar para wanita menjalani SADARI (Yanti dan Sundawati, 2011). Berdasarkan studi pendahuluan di SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto pada tanggal 22 Maret 2013 secara wawancara pada 10 siswi, didapatkan 8 (80%) siswi tidak pernah melakukan tindakan SADARI dan 2 (20%) siswi melakukan tindakan SADARI tetapi tidak tepat.

Pelaksanaan SADARI pada wanita mempunyai manfaat untuk melihat bentuk dan ukuran payudara, menemukan benjolan pada payudara dan ketiak sedini mungkin, serta melihat warna payudara untuk menemukan kelainan puting susu (Yanti dan Sundawati, 2011). Dalam kenyataan sehari-hari, banyak wanita yang tidak menyadari manfaat melakukan SADARI, sehingga wanita datang ke dokter setelah mereka menyadari adanya benjolan yang terus membesar dan dibiarkan saja, dengan alasan ekonomi khawatir harus dioperasi. Alasan keuangan yang tidak memadai, membuat mereka enggan memeriksakan diri ke dokter.

Selain itu pengetahuan wanita yang kurang tentang SADARI dapat mempengaruhi perilaku dan kesadaran wanita melakukan SADARI. Namun beberapa wanita yang peduli dengan kesehatan payudaranya memeriksakan payudaranya sejak dini ke dokter atas kesadaran mereka sendiri (Setiati, 2009).

SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker payudara (Nisman, 2011).

Pemeriksaan ini meliputi inspeksi dan palpasi payudara pada posisi berdiri dan berbaring. Perhatian ditujukan pada adanya perubahan. Pemeriksaan yang cermat akan berkisar 20 sampai 30 menit (Otto, 2005). Masalah utama pada SADARI adalah ketidak teraturan dan jarang sekali dilakukan dengan benar. Sehingga perlu adanya intervensi berupa pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik (Erniyati, 2006).

Oleh karena itu berdasarkan pada masalah diatas maka peneliti terdorong untuk mengetahui bagaimana manfaat penyuluhan tentang SADARI dengan tindakan SADARI pada siswi kelas X di SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto.

METODOLOGI

(4)

Penelitian ini menurut prosesnya merupakan jenis penelitian pra- eksperimen yaitu tipe one group pre-post test design, yaitu kelompok subyek di observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2008). Variabel dalam penelitian ini independent (Penyuluhan tentang SADARI) dan dependent (Tindakan siswi melakukan SADARI). Subyek pada penelitian ini adalah 69 siswi dengan menggunakan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling, data yang digunakan yaitu data primer dengan instrument berupa check list. Tempat dan wakti penelitian di SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto dan dilakukan pada bulan Mei 2014 .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur kelas X SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 14- 15 tahun yaitu 52 siswi (75%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan tindakan SADARI dari 83 responden, sebagian besar responden melakukan SADARI tidak tepat yaitu 55 siswi (80%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan tindakan SADARI dari 83 responden, sebagian besar responden mampu melakukan Tindakan SADARI dengan tepat yaitu 66 siswi (96%). Data hasil perbandingan tindakan SADARI dari 83 responden sebelum dilakukan penyuluhan sebagian besar responden melakukan sadari tidak tepat yaitu 55 siswi (80%). Dan setelah dilakukan penyuluhan sebagian besar responden mampu melakukan tindakan SADARI dengan tepat yaitu 66 siswi (96%).

Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan penyuluhan tentang SADARI sebagian besar responden melakukan sadari tidak tepat yaitu sebanyak 55 siswi (80%). Hal ini dikarenakan sebagian besar responden berusia 14-15 tahun yaitu sebanyak 52 siswi (75%). Pada usia tersebut siswi menganggap bahwa tindakan SADARI belum bermanfaat karena siswi berpendapat bahwa benjolan abnormal timbul pada usia lebih dari 20 tahun atau pada nenek mereka saja. Jadi yang dimaksud perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan sangat luas antara lain, berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Oleh karena itu menamkan dan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan payudara lebih dini perlu dilakukan pendidikan kesehatan tentang SADARI.

Sedangkan sesudah diberi penyuluhan tentang SADARI sebagian besar responden melakukan tindakan SADARI dengan tepat yaitu 66 siswi (96%).

Peningkatan prosentase tersebut bisa disebabkan karena responden telah diberikan penyuluhan manfaat tindakan SADARI dan terbukti bahwa responden telah mengerti tentang tindakan SADARI. Di samping itu pengetahuan yang baik bagi siswi ini juga dipengaruhi oleh metode pendidikan kesehatan yang diberikan yaitu melalui pemberian leaflet,dan penyuluhan. Pemakaian alat bantu misal leaflet dapat membantu klien dalam memahami informasi yang diberikan. Hal ini sesuai dengan teori Nursalam (2003) keberhasilan pendidikan kesehatan dipengaruhi oleh alat bantu yang dapat mempermudah pemahaman sasaran. Sedangkan

(5)

Menurut Joewana (2002) bahwa pada masa remaja timbul dorongan kuat untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya, dorongan untuk mencoba

hal baru, dorongan untuk mencari pengalaman hidup baru dan mencari tau hal yang baru seperti SADARI.

Kelompok usia 14-15 tahun merupakan kelompok usia remaja, pada masa remaja terjadi berbagai perubahan antara lain perubahan fisik, cara berpikir, emosi dan juga mengalami perubahan psikis. Kita sebagai petugas kesehatan perlu memberikan pendidikan SADARI kepada mereka melalui penyuluhan tentang pentingnya manfaat dilakukannya SADARI agar mereka bisa mengetahui lebih dini kelainan-kelainan pada payudaranya dan tahu bagaimana proses pemeriksaan lebih lanjut.

Demikian dapat disimpulkan bahwa dengan dilakukannya penyuluhan tentang SADARI dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang SADARI sehingga siswi sadar tentang pentingnya dilakukan tindakan SADARI tersebut.

SIMPULAN

Berdasarkan tabel frekuensi menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan sebagian siswi melakukan SADARI tidak tepat yaitu 55 siswi (80%).

Dan setelah dilakukan penyuluhan sebagian besar siswi melakukan SADARI dengan tepat yaitu 66 siswi (96%). Dari Hasil uji paired sample t-test atau uji T sampel berpasangan didapatkan bahwa p = 0,002 < α = 0,05 maka Ho ditolak.

SARAN 1. Praktis

a. Bagi SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto agar bisa memasukkan konsep pendidikan kesehatan tentang SADARI bagi siswi dalam kurikulum agar pengetahuan siswa tentang pentingnya memeriksakan kesehatan dirinya sendiri semakin bertambah dan agar kelainan-kelainan pada payudara dapat diketahui lebih dini.

b. Bagi Para siswi SMK Pahlawan Mojosari Mojokerto

Di harapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi siswi dan menambah pengetahuan tentang pentingnya SADARI untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan-kelainan pada payudaranya.

2. Teoritis

a. Diharapkan menjadi salah satu upaya pengembangan ilmu kesehatan lebih lanjut khususnya dalam menambah pengetahuan siswi tentang pentingnya SADARI.

b. Diharapkan sebagai referensi dalam penelitian lanjutan dan bahan pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian sejenis.

ALAMAT KORESPONDENSI

Email : khotimatuzzahrozahro@gmail.com

(6)

No Telp : 085258869130

Alamat : Dsn. Curah pakem Rt 18 Rw 09 Ds. Sruni Kec. Klakah Lumajang Kode Pos 67356 Jawa Timur

Referensi

Dokumen terkait

Laju pengurangan spesi reaktan, laju pertumbuhan spesi antara dan spesi produk dalam kesetimbangan reaksi konversi dianalisis untuk memperoleh optimasi laju alir

Sosialisasi kegiatan pengabdian diberikan kepada pengungsi perempuan YPAP kecamatan Medan Selayang pada tanggal 17 Juli 2019 yaitu penjelasan tentang rencana pelatihan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dan serapan air dari benda uji beton yang menggunakan serbuk kaca sebagai

Manajemen perusahaan harus menyusun pengendalian internal untuk memberikan keyakinan yang memadai, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar, kegiatan

Untuk mengetahui apakah Tax Planning , Kepemilikan Saham Pemerintah, dan Biaya Operasi berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

dividen ( dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, atau.. akan ditahan dalam

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji, dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada

Pedoman Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Tahun 1982 menyatakan, “ Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau