• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SELF EFFICACY DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA KSOP KELAS II PATIMBAN. Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SELF EFFICACY DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA KSOP KELAS II PATIMBAN. Oleh"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) PENGARUH SELF EFFICACY DAN BEBAN KERJA TERHADAP

KINERJA ORGANISASI PADA KSOP KELAS II PATIMBAN Oleh

Rudi Setiadi

Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Al Amar Subang Email : rudi.setiadi@steialamar.ac.id

Abstrak

Antara self efficacy dan beban kerja memiliki hubungan yang sangat erat. Self efficacy dan beban kerja merupakan fenomena yang sangat bergantung, sebab setiap aspek dari beban kerja akhirnya membentuk self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Self efficacy dan beban kerja berpengaruh terhadap Kinerja organisasi KSOP Kelas II Patimban. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, artinya setiap pegawai memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Berdasarkan jumlah populasi yang terdapat KSOP Kelas II Patimban, maka sampel yang digunakan keseluruhan populasi yang ada di dalam perusahaan yaitu 57 (Lima Puluh Tujuh) orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) dengan nilai F hitung 474.764 > F-tabel 3.25 dan nilai Sig 0.000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti Self efficacy dan beban kerja berpengaruh terhadap Kinerja organisasi pada KSOP Kelas II Patimban. Variabel Self efficacy dan beban kerja koefisien regresi bertanda positif (+) menandakan hubungan yang searah, dengan kata lain Self efficacy dan beban kerja akan meningkatkan Kinerja organisasi pada KSOP Kelas II Patimban. Korelasi atau hubungan antara Self efficacy dan beban kerja dengan Kinerja organisasi KSOP Kelas II Patimban adalah sangat kuat sebesar (r = 0,973) dan koefisien determinasi atau angka R square adalah sebesar 0,946. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Self efficacy dan beban kerja berpengaruh terhadap Kinerja organisasi di KSOP Kelas II Patimban

Kata Kunci : Self efficacy, Beban kerja, Kinerja organisasi

Abstract

Between self efficacy and workload have a very close relationship. Self efficacy and workload are highly dependent phenomena, because every aspect of workload ultimately forms self efficacy. This study aims to determine whether the variable Self-efficacy and workload affect organizational performance in Patimban KSOP

(2)

Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) Class II. The sampling technique used is Simple Random Sampling, meaning that every employee has the same opportunity to be sampled. Based on the population of Patimban KSOP Class II, the sample used by the entire population in the company is 57 (Fifty Seven). The results showed that jointly (simultaneously) with a calculated F value of 474,764> F-table 3.25 and a Sig value of 0.000 less than 0.05, which means Self efficacy and workload affect organizational performance in KSOP Class II Patimban. Variable Self efficacy and workload regression coefficient marked positive (+) indicate a direct relationship, in other words Self efficacy and workload will improve organizational performance in KSOP Class II Patimban. Correlation or relationship between Self efficacy and workload with organizational performance KSOP Class II Patimban is very strong at (r = 0.973) and the coefficient of determination or R square figure is at 0.946.

Based on the results and discussions that have been made, it can be concluded that Self-efficacy and workload affect organizational performance in Patimban KSOP Class II.

Keywords: Self efficacy, workload, organizational performance

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Konsep tuntutan sumber daya manusia memfokuskan perhatian pada bagaimana memotivasi orang untuk bekerja sama secara manusiawi. Hubungan manusiawi yang lebih menekankan pada lingkungan yang menyenangkan untuk bekerja, dalam artian terciptanya lingkungan kerja dengan kondisi yang baik, tunjangan yang baik, serta simpatik dan memotivasi pekerja untuk bekerja giat sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi. Dalam penelitian ini Self Efficasy adalah variabel pertama, Self Efficasy salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self knowwledge yang paling berpengaruh dalam kehudupan manusia sehari-hari. Hal ini disebabkan efikasi diri yang dimiliki ikut memengaruhi individu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan termasuk di dalamnya perkiraan berbagai kejadian yang akan dihadapi. Jika individu atau karyawan merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, maka hal itu akan menyebabkan individu atau karyawan kurang tepat dalam menentukan sikap seperti mengambil suatu keputusan. Beban kerja merupakan variabel kedua yang akan dibahas dalam penelitian ini. Beban kerja karyawan didasarkan pada pemanfaatan waktu kerja yang tersedia untuk melakukan serangkaian pekerjaan yaitu dilihat dari aktivitas atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja. Baik kegiatan langsung, tidak langsung dan kegiatan lainnya.

Dan variabel ke tiga adalah kinerja organisasi. Tekanan terhadap organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah adalah memperbaiki kinerjanya dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Hal ini

(3)

Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) dimaksudkan agar pemerintah dapat menjalankan pemerintahan dengan efektif dan efisien dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Dan variabel ke tiga adalah kinerja organisasi. Tekanan terhadap organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah adalah memperbaiki kinerjanya dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah dapat menjalankan pemerintahan dengan efektif dan efisien dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang Self Efficasy dan Beban Kerja tersebut dengan sebuah karya tulis yang berjudul “Pengaruh Self Efficasy Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban”

Rumusan Masalah

Permasalahan dari penelitian ini dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut : (1) Bagaimana Self Efficasy secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban ? (2) Bagaimana Beban Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban ? (3) Bagaimana Self Efficasy dan Beban Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban ? Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui Self Efficasy secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban. (2) Untuk mengetahui Beban Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban.(3)Untuk mengetahui Self Efficasy dan Beban Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi Pada KSOP Kelas II Patimban

KAJIAN TEORI Kinerja Organisasi

Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber- sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi. Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya”. (Surjadi,2009:7).

Beban Kerja

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu Menpan (1997). Sedangkan menurut Komaruddin (1996;235), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggungjawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seseorang petugas. Beban kerja merupakan aspek pokok yang

(4)

Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) menjadi dasar untuk perhitungan formasi pegawai. Beban kerja perlu ditetapkan melalui programprogram unit kerja yang selanjutnya dijabarkan menjadi target pekerjaan untuk setiap jabatan (Kep.Men.PAN No: KEP/75/M.PAN/7/2004).

Self Efficacy

Self-efficacy merupakan kepercayaan seseorang mengenai kemampuannya untuk mengatur dan memutuskan tindakan tertentu yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil tertentu Bandura (1995). Secara umum self efficacy adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri atau tingkat keyakinan mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu untuk mencapai hasil tertentu (Woolfolk, 2012:94). Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa self-efficacy merupakan tingkat keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya dalam mengerjakan tugas untuk mencapai hasil tertentu

METODE PENELITIAN

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self-efficacy dan beban kerja, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja organisasi. Tipe penelitian menggunakan explanatory dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengambil data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan KSOP Kelas II Patimban. Pengambilan sampel dengan metode sensus yaitu sebanyak 57 orang karyawan. Teknik sampling sensus merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009:85).

Skala pengukuran menggunakan Likert. Uji Validitas menggunakan korelasi Product Moment, sedangkan uji Reliabilitas dengan Cronbach Alfa. Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi (Regresion Analysis).

PEMBAHASAN

Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban terhadap rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, dimana pada intinya adalah untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan beban kerja, secara parsial dan simultan terhadap kinerja organisasi. Konstanta sebesar 4.189; artinya jika Self Efficacy (X1) dan Beban Kerja (X2) nilainya adalah 0, maka Kinerja Organisasi (Y’) nilainya adalah 4.189. Koefisien regresi variabel Self Efficacy (X1) sebesar 0.430; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Self Efficacy mengalami kenaikan 1%, maka Kinerja Organisasi (Y’) akan mengalami kenaikan sebesar 0.430. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Self Efficacy dengan Kinerja Organisasi, semakin naik Self Efficacy maka semakin tinggi Kinerja Organisasi. Koefisien regresi variabel Beban Kerja (X2) sebesar 0.401; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Beban Kerja mengalami kenaikan 1%, maka Kinerja Organisasi (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar 0.401. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Beban Kerja dengan Kinerja Organisasi, semakin baik Beban Kerja maka semakin meningkat Kinerja Organisasi. Berdasarkan hasil output SPSS dapat dikatakan dimana nilai F hitung 474.764 > F-tabel 3.25 dan nilai Sig 0.000 lebih kecil dari 0,05. Dalam pengambilan keputusan uji simultan analisis regresi

(5)

Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) dapat disimpulkan bahwa variabel Self Efficacy (X1) dan Beban Kerja (X2) jika diuji secara bersama-sama atau serempak berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi (Y), di KSOP Kelas II Patimban.Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan program aplikasi spss bahwa nilai t-hitung 1.248 < t tabel 1.677 dan nilai Sig 0.217 lebih besar dari 0.05, artinya secara parsial tidak ada pengaruh antara Self Efficacy dengan Kinerja Organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial Self Efficacy tidak berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi di KSOP Kelas II Patimban. Kemudian pada pengolahan data selanjutnya hasil perhitungan nilai t-hitung 1.337 < t-tabel 2.011 dan nilai Sig 0.187 lebih besar dari 0.05, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang antara Beban Kerja dengan Kinerja Organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial Beban Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi di KSOP Kelas II Patimban.

Dari hasil uji determinasi diperoleh R2 sebesar 0,946 merupakan indeks determinasi, yakni presentase yang menyumbangkan pengaruh kesesuaian Self Efficacy dan Beban Kerja terhadap Kinerja Organisasi di KSOP Kelas II Patimban. R square sebesar 0.946 menunjukkan bahwa 94,6% Kinerja Organisasi KSOP Kelas II Patimban dipengaruhi oleh variabel Self Efficacy dan Beban Kerja sedangkan sisanya 5.4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama self efficacy secara parsial menunjukan nilai t-hitung 1.248 < t tabel 1.677 dan nilai Sig 0.217 lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima, artinya secara tidak ada pengaruh yang signifikan antara self efficacy dengan kinerja organisasi pada Kantor KSOP Kelas II Patimban.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, beban kerja secara parsial menunjukan nilai t-hitung 1.337 < t-tabel 2.011 dan nilai Sig 0.187 lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh antara beban kerja dengan kinerja organisasi pada Kantor KSOP Kelas II Patimban.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, secara simultan bahwa variabel self efficacy dan variabel beban kerja secara bersama-sama dengan nilai F hitung 474.764 > F-tabel 3.25 dan nilai Sig 0.000 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara self efficacy dan beban kerja terhadap kinerja organisasi pada Kantor KSOP Kelas II Patimban Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat disampaikan oleh penulis kepada KSOP Kelas II Patimban adalah sebagai berikut : (1) Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan adalah self efficacy hendaknya harus tetap diberdayakan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap karyawan agar dalam menghadapi pekerjaan tidak kaget dan mudah menyesuaikan diri. (2) Beban kerja juga perlu diperhatikan, demi menjaga suasana hati dan pikiran karyawan agar tetap baik, sehingga pekerjaan dapat cepat terselesaikan. (3)Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel atau indikator yang

(6)

Lembaga Publikasi, Penelitian & Pengembangan Masyarakat (LP3M) berbeda sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Abdi,Usman Rianse. 2012. Metodologi Penelitian Sosial dan. Ekonomi,Bandung:

Alfabeta

Armosudiro. 2006. Konsep Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Bandura, A,1986. Social foundations of thought and action. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall

Diana Khairani Sofyan, 2013, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi.

Pertama, Graha Ilmu

George Strauss dan Leonard R. Sayles (1980) “Personnel: The Human Problems of Management

Haryono 2004 Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan, Jakarta Henry Simamora, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN

Iskandar 2012 Panduan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Jakarta: Bestari.

Buana Murni

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing.

Organisasi. Graha Ilmu, Yogyakarta

Kustini dan Fendy 2004 Analisis dan Desain Sistem informasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Mahsun, Mohamad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Penerbit BPFE,Yogyakarta.

Margono 2004 Metodologi Penelitian Pendidikan.jakarta: Rineka Cipta

Mathis.L.Robert dan Jackson.H.John. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia,.

Jakarta

Menpan 2004. Metode Penelitian Kualitatif. ...

http://www.menpan.go.id/index.php/download/category/3-peraturan-presiden.

dari http://www.bkn.go.id.

Nur Gufron & Rini Risna Wita, Teori-teori Psikologi Teori (Yogyakarta : Aruzz Media, 2012) hlm.76-77 . Universitas Sumatera Utara

Ruky, 2001 Sistem Manajemen Kinerja. PT Gramedia, Jakarta

Surjadi, 2009 Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT. Reflika Suwanto, 2010 Manajemen Sumber Daya Manusia.Terjemahan. Jakarta: PT.

Tika, P. (2006). Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. PT.

Bumi Aksara. Jakarta

Tschannen-Moran, M., & Woolfolk Hoy, A. (2002). The Influence of Resources and Support on Teacher’ Efficacy Belief.

Adawiyah dan Anggraini Sukmawati, 2013. Analisis Beban Kerja Sumber Daya.

Manusia Dalam Aktivitas Produksi Komoditi Sayuran

Dewi, A.S.M., Wirajaya, Ary. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan. Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal

Fernando Stefanus Lodjo 2013 Pengaruh pelatihan, pemberdayaan dan efikasi diri terhadap kepuasan kerja. Universitas sam ratulangi : ISSN2303- 1174

Hidayat, Zainul, dan Muchamad Taufiq. 2012. ”Pengaruh Lingkungan Kerja dan.

Disiplin Kerja serta Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Dari setiap obyek hasil akuisisi yang didapatkan sebanyak 27 gambar yang nantinya akan diolah ke dalam proses pre-processing, kemudian dilakukan ekstraksi ciri dan pengukuran

kemiringan menuju kesaluran pembuangan air kurang dari 1%. - Pengohan lahan dengan cara membuat terasiring. - Pengolahan lahan dengan cara membuat rorak searah garis kontur. Pada

Adaptasi merupakan “proses paling fundamental , ketika orang saling mengkomunikasikan dengan sesamanya untuk memahami bagaimana manusia membangun dan memelihara

Untuk itu, komunikasi berfungsi sebagai medium bagi pembentukan dan pengembangan pribadi individu melalui kontak sosial Anak pervasive developmental disorder atau

Dalam pandangan penulis, dari sudut pandang Maqasid SyariahAlSyatibi pun dari kajaian Maqasid Syariah Jaseer Auda serta tinjauan dari segi sosio-antropologis dan relasi

masih berusia remaja. Bonek yang masih remaja tersebut cenderung mudah terprovokasi. Untuk memperbaiki atau merestorasi stigma Bonek ada beberapa hal yang dapat

Toleransi beragama dalam pandangan Buya Syafii Maarif berbeda dengan pijakan ilmuwan lain pada umumnya, yang di mana saat ilmuwan lain lebih banyak memulai pembahasan

moderasi pertama berupa kepemilikan institusional memiliki nilai minimum.. Perusahaan yang memiliki Dewan Komisaris Independen terendah adalah PT Bank Mayapada