• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK IMPLANTASI ION YTTRIUM PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARAT TIPE AISI 316 L TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI DALAM MEDIA ASAM SULFAT (H2SO4, ph =1,06)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEK IMPLANTASI ION YTTRIUM PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARAT TIPE AISI 316 L TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI DALAM MEDIA ASAM SULFAT (H2SO4, ph =1,06)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Volome 2, Nomor 1, Nopember 2000 ISSN 1411-1349

EFEK IMPLANTASI ION YTTRIUM PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARAT TIPE AISI 316 L TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROSI DALAM MEDIA ASAM SULFAT (H2SO4, pH =1,06)

Tjipto Sujitno, Sudjatmoko, Lely Susita, RM., Agus Santoso.

P3TM - BATAN

ABSTRAK

EFEK IMPLANTAS1 ION Y7TRIUM PADA MATER1AL BAJA TAHAN KARAT TIPE A1S1 316 L TERHADAP SIFAT KETAHAN KOROSI DALAM MEDIA ASAM SULFAT (H~O4' pH '" 1,06). Hasil penelitian tentang pengaruh imp/antasi ion yttrium pada material baja tahan karat tipe SS 316 L terhadap sifat ketahanan koros! dalam media asam sulfat (H~O4' pH '" 1,06) disajikan dalam makalah ini.

Implantasi ion yttrium dilakukan dengan cara memvariasi dosis ion yang dUmp/antasikanpada energi 100 kev. Eksperimen uji sifat ketahanan korosi dikerjakan dalam media asam sulfat (H~O4, pH '" 1,06).

dengan cara elektro/dmia. Unsur yttrium yang terimplantasi dianaUsis menggunakan EDAXS (Energy Dispersive Analysis X-Rays Spectroscopy). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasi/

bahwa kerapatan arus korosi Ic,," (J1A.lcmJ)dart cllplikan yang belllm diimplantasi dengan ion yttrillm adalah sebesar 0,2 J1A./enlatall loju korosinya sebe.wr 52 x 1(f4 mpy. Setelah cuplikan diimp/antasi dengan dosis bertllrut-turut 1,7 x 10/1ion/em2,2,1 x 10/7ion/em2., 2,6 x 1011ion/emJ, 3,0 x 1011ionlcm2, don 3,5 x 1011ion/em2diperoleh arus korosi Icarr(pAlcm2) masing-masing sebesar 0,033 J1A.lcm2(8,581 mpy), 0,033 pA/em2(8,581 mpy), O,OlpA/em2(2,6 mpy). 0,033 ;.tA/em2(8.581 mpy), dan 0,066 J1A./e1l/2 (17,162 II/py). Dari hC/siluji anC/lisi.funsur del/gllll EDAXS dipemleh bahwa padll dO.fi~'tersebllt kandungan yttrium nya berturut-turut ada/ah 0.15%, 0,17%; 0,20%; 0,32% dan 0,43% Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat ketahanan korosi dalammedia H;SO4 (pH = 1,06) terbaik adalah sebe.rar 2,6 mpy yang dicapai pada prosentase yttrium sebesar 0.2% berat.

ABSTRACT

EFFECT OF YTI'RlUM JON IMPLANTA110N ON THE CORROSION RESISTANCE OF STAINLESS STEEL AISI 316 L TYPE IN SULFURIC ACID (H~O4. pH=1.06) MEDIA. The effect of yttrium ion implantation on the corrosion resistance of stainless steel AISI316 L type in sulfuric acid (H~O4' pH = 1.06) is presented in this paper. Implantation 01 ytlrium ion was carried out by varying the ion dose implanted into target at ion energy of 100 keV. Corrosion re,fistanceproperties experiments was carried out electrochemically in sulfuric acid media (H~O4' pH = 1.06). Yttrium ion imp/anted into target was analyzed using EDAXS (Energy Dispersive Analysis X-Rays Spectroscopy). It has been found that before implantion. the corrosion current density of the samples was Ic",.r= 0.2 J1A.lcm2(52 x 1rr4mpy). After the samples were implantad at ion dose 1.7 x 1017ion I.::m2.2.1 x 10/7 ion /em2, 2.6 x 10/1 ion /emJ. 3.0 x JOI1

ion /em2 and 3.5 x 10/1 ion /em2, the corrosion current density were 0.033 J1A.lcmJ(8,581 mpy), 0.033 J1A./em2(8.581 mpy), 0.01J1A.1cm2(2.6 mpy), 0.033 J1A./em2(8.581 mpy), and 0.066 J1A.lcm'(17.162 mpy) recpectively. From elemental analysis using EDAXS. it ha.t beenfound that before Implantion by yttrlun ion.

the contents of yttrium was O%,and after imp/antion at those ion doses, the contents of yttrium were O.H%, 0.17%,' 0.20%,'0.32% and 0.43%welght. From these data. it could be concluded that the best corrosion

resistance in sulfuri acid (pH '" 1.06) lI'a.f achieved 01 0.20% lI'eight of yltrium.

PENDAHULUAN nikel (Ni) yang dipadu dengan khrom (Cr) yang cukup tinggi atau aluminium (AI) sehingga selama proses oksidasi dapat terbentuk khrom oksida (khromina) ataupun aluminium oksida (alumina) yang dapat menahan korosi lebih lanjut. Sebagai contoh material temperatur tinggi adalah paduan NiCr dengan kemampuan kerja sekitar 900°C, paduan MA 956 dengan kemampuan kerja >1000oC, AISI 304 dan AISI 316 L dengan kemampuankerja

:::;800oC.[l]

Material baja tahan karat tipe AISI 316 L merupakan salah satu jenis material temperatur tinggi, artinya jenis material yang banyak digunakan sebagai komponenyang beroperasi pada temperaturtinggi.

Material yang termasuk dalam jenis material temperatur tinggi biasanya berbasis besi (Fe) atau

EFEK PENAMBAHAN JON YTTRIUM PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARAT TIPE 316 L TERHADAP SIFAT KETAHANAN KOROS! DALAM MESIA ASAM SULFAT (HzS°4' pH=1,06) . T}iplo slIjilno. dkk

81

(2)

Va/DIne 2. Nomor 1, Nopember 2000

Sebagai material temperatur tinggi, material tersebut banyak digunakan pada industri kimia, industri batu bara maupun pembangkit daya seperti PLTN, PLTO ataupun industri yang melakukan proses pembakaran. Dalam industri kimia, material tersebut banyak digunakan sebagai reactor ataupun penukar panas (heat exchanger). Material jenis tersebut diperlukan karena pacta temperatur tinggi mampu menghasilkan lapisan pelindung (oksida proteksi) yang bebas kerak dan pori. Namun demikian oleh adanya stress dalam pertumbuhan oksidanya atau adanya strain yang dihasilkan oleh peristiwa mekanis didalam komponen pacta saar diperbaiki ataupun stress yang muneul sebagai akibat dari proses thermal cycling karena perbedaan koefisien pengembanganpanas antara oksida dengan material induknya. Dengan adanya stress maupun strain selama proses thermal cycling maka lapisan pelindung yang telah terbentuk eenderung mengelupas.(2) Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya ditambahkan unsur lain pada jumlah dan ketebalan tertentu. Unsur-unsurtersebut dinamakan element reactive. Beberapa eontoh yang tennasuk sebagai clemen reaktif adalah cerium (Ce), hanuum (Ht), yttrium (Y) clantitanium (Ti). Elemen reaktif tersebut akan berperan sebagai penyestabil clan penambah daya lekat dari lapisan oksida protektif yang telah terbentuk sehingga menjadi kuat walaupunterjadi thermal cycling.l3.4)

Penambahanclemen reaktif akan lebih efektif bila jumlahnya berkisar antara 0, I % hingga 0,2 % berat dan terdistribusi seeara merata pactaketebalan

< 500 A. Bila penambahan clemen reaktif > 2 % atau < 1 % dan ketebalannya > 500 A, maka lapisan proteksi yang telah terbentuk justru bersifat sebaliknyayaitu akan mudah mengelupas.(5)

Dengan kondisi tersebut, maka untuk memasukkan clemen reaktif dalam orde 0,1 % hingga 0,2 % berat clandengan ketebalan dalam orde ratusan A Berta yang dapat terdistribusikan seeara merata, maka teknologi yang paling tepat adalah teknologi implantasidengan akseleratorion.

Dengan teknologi tersebut maka penambahan oosur dalam orde 0,1 % hingga 0,2 % berat dapat diatur seeara akurat dengan eara mengatur dosis ion.

Sedangkan ketebalan < 500A dapat diatur dengan eara mengatur energi ion yang akan diimplantasikan, yaitu dengan eara mengatur tegangan pemereepat pada sistim taboos pemereepat. Homogenitas berkas ion dapat diperoleh dengan eara mengatur sistem optik berkas yang actapactasistem akselerator.[6.7)

Dalam makalah ini disajikan basil penelitian tentang pengaruh implantasi ion yttrium terhadap

Prose ding Seminar Nosional Teknologi Akselerator dan Aplikosinya

Vo/.2, No.1, Nopember 2000

1SSN 1411-1349

sifat ketahanan korosi baja tahan karat ripe AISI 316 L dalam media asam sulCal(H2SO4, pH = 1,06).

TAT A KERJA DAN PERCOBAAN Tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : persiapan bahan clanperalatan, pembuatan benda uji, penghalusan (pempolisan), peneucian dengan sabun maupun alkohol, proses implantasi, karakterisasi basil implantasi yang meliputi uji korosi clankomposisi balk sebelum maupoo sesudah proses implantasi clanyang terakhir adalah analisis basil.

Dalam eksperimen ini, sebagai material sasaran adalah baja tahan karat tipe AlSI 316 L.

Sebagai tahap penyiapan benda uji adalah pemotongan material dengan gergaji intan keeep!\tan rendah (lowspeed ). Material dipotong l11enjadi kepingan-kepinganberbentuk eakram dengan ukuran

1,5 em tebal 1 rom. Selanjutnya kepingan tersebut dihaluskan dengan kertas gosok dari ukuran 120 mesh hingga 2000 mesh. Sesudah proses tersebut selesai kemudian dilanjutkan proses pempolesan dengan menggunakan pasta intan ukuran 1 Ilm.

Pempolesan berakhir setelah diperoleh permukaan yang sangat rata clan mengkilap seperti cennin.

Sesudah pempolesan selesai kemudian dilanjutkan proses pencueian dengan air saboo, alkohol maupun etanol, kemudian dikeringkan dengan pengering Tamburo

Proses implantasi ion dikerjakan dengan l11enggunakanakselerator ion energi rendah ISO keV/2 mA milik P3TM-BATAN. Sebelum proses implantasi ion berlangsoog, terlebih dahulu akselerator implantasi ion dihampakan dengan pompa rotari clan difusi hingga dicapai kehampaan dalam orde 10.6torr. Langkah selanjutnya adalah menghidupkansumber ionjenis Penning clanswnber tegangan tinggi Cocroft-Walton. Dalam pelaksanaanya, penambahan ion yttrium dapat dikerjakan dengan eara mengatur dosis ion. Dosis ion dapat divariasi dengan eara mengatur arus berkas ion atau lamanya proses implantasi. Dalam eksperimen ini, variasi dosis ion adalah sebagai berikut 1,7 x 1017 ion/em2; 2,1 x 1017 ion/em2, 2,5 x 1017ion/em2; 3,0 x 1017ionlcm2; 3,5 x 1017 ion/cm2.

Perubahan sitar ketahanan korosi dilakukan secara elektrokimia dalam media asam suifat (H2SO4,pH = 1,06). Informasiyang dapat diperoleh dari basil uji korosi adalah kerapatan arus korosi (lCOIT'llA/cm2).Kerapatan arus korosi tersebut dapat digunakan untuk menghitung laju korosi mi/imeler per year (mpy). Dari perbedaankerapatanarus korosi tersebut dapat diketahui perbedaan perubahan 82

(3)

V%me 2. Nomor /, Nopember 2000 ISSN 1411-1349

sifat ketahanan korosinya. Laju korosi dapat dihitung melalui persamaan [7)

Lajukorosi= O,13Icorr(E.W)mpy Ap

dengan

leorr= tarat aros korosi (pAlcm2),

EW =equivalent weight (gleq),

p = tarat massa bends uji (glcm\

A = lugspenampang bends uji (cm2).

Untuk mengamati jumlah atom yttrium yang terimplantasi digunakan alar EDAXS (Energy Dispersive Analysis X-Rays Spectroscopy).

Informasi langsung yang diperoleh dari uji dengan EDAXS adalah spektrum energi sinar-X yang dipancarkan beserta intensitasnya. Dari spektrum energi tersebut dapat diketahuijenis atom atau unsur yang terkandung di dalam suatu benda uji, sedangkan dari informasi intensitas dapat diketahui prosentase unsur-unsurnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji korosi dilakukan secara elektrokimia

dengan menggunakan potensiostat milik Pusbang Iptek Bahan Serpong. Banyaknya bends uji yang diuji adalah 6 buah, yaitu benda uji yang belum dUmplantasiclan5 buah bends uji yang dUmplantasi untuk berbagai variasi dosis ion yttrium pads energi

100 keV. Variasi dosis ion yang dikenakan berturut- turnt adalah 1,7 x 1017ionlcm2;2,1 x 1017ionlcm2;

2,5 x 1017ionlcm2; 3,0 x 1017ionlcm2; 3,5 x 1017 ionlcm2. Pemilihan dosis tersebut didasarkan pads basil perhitungan untuk memberikan tambahan ion yttrium dalam orde 0,1% hingga 0,2% berat, sedanS pemilihan energi 100 keV diharapkan akan diperoleh ketebalan implantasi < 500 A.. Karena keterbatsan fasilitas implantor ion yang cuma mampu sampai enrgi 100 keV maka semua proses implantasi ion dikerjakan pads tegangan pemercepat 100 keV. Secara teori pads energi tersebut kedalaman penetrasi ion yttrium pads bahan AISI 316 L adalah 240 Ajadi masih di bawah 500 A

Adapun basil uji korosi clan analisis unsur disajikan pads Tabel 1 atau Gambar 1.

Tabel 1. Hasil uji korosi clan komposisi terhadap permukaan baja tahan karat tire AISI 316 L yang tidak diimplantasi clanyang diimplantasiuntuk berbagai variasi dosis ion yttrium pads energi 100keY.

... Serle. 1

0.43

% berat Yttrium)

Gambar 1. pengaruh penambahanion yttrium terhadap sifat ketahanan korosi baja tahan karat tire AISI 316 L dalam media asam sulfat (H2SO4,pH = 1,06).

EFEK PENAMBAHAN ION YTTRIUM PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARAT TIPE 3/6 L TERHADAP SIFAT KETAHANANKOROSIDALAM MESIAASAM SULFAT(HzSO4. pH""l,O6) 1]ipto sltjitno, dkk

83

Dosis Ion Y % Bera! Y ArlJsKorosi 1- LajlJ Korosi

No. )(1017 ion/em2 uNem2 )(10-4mpy

1 non implantasi 0,00 0,200 52,00

2 1,7 0,15 0,033 8,851

3 2,1 0,17 0,033 8,851

4 2,5 0,20 0,010 2,600

5 3,0 0,32 0,033 8,851

6 3,5 0,43 0,066 17,162

60 50

Q. 40 ..§.

30

='

3' 20

10 0 .

0

(4)

~'~

/'

Volome 2. Nomor J. Nopember 2000

Dari basil uJi korosi maup\U1uji analisis

\U1suryang disajikan pads Tabel 1 atau Gambar 1 terlihat bahwa arus korosiIClJrr \U1tukbaja tahan karat tipe AlSI 316 L sebelum diimplantasi dengan ion yttrium adalah sebesar 0,20 pNcm2 atau laju korosinya sekitar 52 x 10'" ropy. Sesudah diimplantasi pads energi 100 keV dengan dosis ion yttrium berturut-turut 1,7 x 1017ionlcm2,2,1 x 1017 ionlcm2; 2,5 x 10\7ionlcm2;3,0 x 10\7ionlcm2,dan 3,5 x 1017 ionlcm2, arus korosinya atau laju korosinya berturut-turut menjadi 0,033 pNcm2, 0,033 pNcm2, 0,010 pNcm2, 0,033 pNcm2, 0,066 pNcm2 atau laju korosinya masing-masingmenjadi 8,851 x 10'" ropy, 8,851 x 10'" ropy, 2,60 x 10'"

ropy, 8,851 x 10'"ropy,daD17,162 x 10'"ropy.

Dari anaUsis \U1sur dengan mengg\U1akan EDAXS yang disajikan pads Tabel 1 terlihat bahwa untuk bends uji yang belum dimplantasi kandungan unsur yttriumnya adalah 0%. Sesudah diimplantasi ion yttrium dengan dosis ion 1,7 x 1017ionlcm2;2,1 x 1017ionlcm2; 2,5 x 1017ionlcm2; 3,0 x 10\7 ionlcm2, daD 3,5 x 1017ionlcm2, prosentase atom yttrium yang teramati berturut-turut adalah 0,15%, 0,17%, 0,20%, 0,32% daD 0,43% befIt yttrium. . Dari data tersebut terlihat bahwa efek penambahan ion yttrium mampu meningkatkan sifat ketahanan korosi baja taban karat tipe AlSI 316 L dalam media asam sulfat (H2SO4,pH = 1,06). Untuk prosentase ion yttrium dalam orde 0,15 % daD 0,17 % befIt yttrium, peningkatan sifat ketabanan korosinya sekitar 5,87 kalinya, yaitu dart 52 x 10'" ropy menjadi 8,851 x 10'"mpy.

Pads prosentase yttrium sekitar 0,20 % terjadi peningkatansifat ketahanankorosi sebesar 20 kalinya yaitu dari 52 x 10'" ropy menjadi 2,6 x 10'"

mpy. Untuk kand\U1ganyttrium dalam orde 0,32 % daD0,43 % befIt temyata sifat ketabanan korosinya mulai berkurang yaitu masing-masingmenjadi 5,87 kaUnyadaD3 kaUnya. Hal ini men\U1jukkanbahwa untuk kand\U1ganyttrium di alas 0,20 % befIt telah terjadi pengelupasan lapisan oksida yang terbentuk atau dengan kala lain days lekatnya mulai berkurang. Hal ini sesuai dengan basil penelitian Bennet, eta!., (S] yang menyatakan bahwa penambahan clemen reaktif akan efektif hila penambahannyadalam orde 0,10 % hingga 0,20 % befIt.

Dari data tersebut juga dapat disimpulkan bahwa sifat ketabanan korosi terbaik dicapai pads prosentase yttrium sebesar 0,20 %. Pads kondisi tersebut laju korosinya sebesar 2,6 x 10""ropy.

Prose ding Seminar Nasional Teknologi Akselerator dan Ap/ikasinya

Vol.2, No.1, Nopember 2000

JSSN 14JJ-1349

KESIMPULAN

Dari basil uji korosi dalam media asam sulfat (H2SO4,pH = 1,06) daDuji analisa\U1surdengan mengg\U1akanEDAXS dapat disimpulkanbahwa;

1. Efek implantasi ion yttrium mampu meningkatkan sifat ketahanan korosi baja tahan karat tipe AISI 316 L dalam media asam sulCal

(H2SO4, pH = 1,06).

2. Peningkatan sifat ketahanan korosi tersebut sebesar 5,87 kalinya \U1tukpenambahan ion yttrium < 0,20 % berat

3. Penambahan ion yttrium > 0,20 % temyata justru telah terjadi pengelupasan.

4. Sifat ketahanan korosi optimum sebesar 2,6 kallnya dicapal pads prosentase ion yttrium sebesar 0,20 %.

5. Jadi penambahan ion ytrium akan efektif hIla dilakukan pads prosentase :s 20 % befIt. Bila penambahannya diatns 0,20 % bcrat tcrny!!t!!

sudah mengalamipengelupasan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan selesainya tugas penelitian ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak AI. S\U1arto yang telah banyak membantu dalam proses implantasi, Bapak Kepala Laboratorium Metalurgi Fisik, Teknik Mesin ITB yang telah menyediakan fasilitas EDAXS daD Bapak Kepala Pusbang Iptek Bahan Serpong, Jakarta yang telah menyediakan fasilitas uji korosi

DAFI'AR PUSTAKA

1. DONALD, P., "Handbook of Stainless Steel", McGraw-Hill,New York, 1977.

2. HOU, P.Y., STRINGER,J.,"Reactive Elements Addition on The Selective Oxidation Growth and Adhesion at Chrom Scales", Materials Science and Engineering A 202, pp. 1 - 10,

1995.

3. Tjipto Sujitno, Sudjatmoko, SahlI Simbolon, Lely Susita, R.M., and H.M., M\U1awir,Z.,

"Efek Implantasi Elemen Reaktif Terhadap Sifat Ketahanan Korosi Paduan NiCr", akan diprosidingkan pada Prosiding Seminar PPI Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan daD Teknologi Nuklir, Yogyakarta, 14 -15 Juli,

1999.

4. MEIER, PETTIT, F.S., and SMZELEK, J.L.,

"The effect of Reactive Elements Addition and Sulfur Removal on The addherence of Aluminium of Ni and Fe Alloys", Materials

Corrosion Vo!. 46, pp. 2132 - 2140,1995.

5. BENNET, N.J., and MOON, D.P., LANGE.,

"The Role of Reactive elemnets in The 84

(5)

V%me 2, Nomor 1, Nopember 2000 ISSN 1411-1349

. Sudah menggunalcan standar. Ion yttrium dapat /1/aslilcIcetarget Icarena ion /ersebut mempunyai energi kinetile yang cukup besar (da/am hat ini orde 100 IceV). Energi sebesar tersebut Glean mampu mengatasi potensial Coulomb (baik flak/ran maupun inti). Dan setelah berulangkali bertumbuk kandengan atom/inti target atom yttrium akan "terjebak" didalam material

target.

6.

Oxidation Behaviour of High Temperatllre Metals and Alloys"., Elsevier Science, London,

1989.

DEARNELA Y G., FREEMAN, J.H., NELSON, R.S and STHEPEN, J.H., "Ion Implantation".

North Holland Pbl, 1973.

RYSSEL, H., and RUGE, 1., "Ion Implantation

", John Wiley & Sons, Singapore, 1986.

7.

TANYAJAWAB Suyamto

. Metode apa yang anda pilih untuk mengukm' korosi. Jelaskan dengan Ecorrclan Vcort

oil Apa yang anda maksud dengan pengelupasan.

oil Anda menyebutkan terjadinya alloy pads permukaan alloy spa yang anda maksudkan.

Tjipto Sujitno

oil Untuk menguji korosi digunakan me/odepolarisasiyang dimaksud dengan Ecorr (potensial korosi) adalah perubahan dari kerapatan arus negatif ke positif yang menggambarkan keadaan material dalam kondisi /erkorosisecara bebas. Pada potensial Eeorrbenda u)i dapd/ dianggap berada dalam kondisi kesetimbangan semu, karena dalam praktek kondisi kesetimbangan tidak mungkin didapat, permukaan material senantiasa bertindak sebagai sekumpulan anoda don katoda yang sangat kecil, don korosi berlangsung dengan laju sebesar kempatan arus pertukaran 1", oleh schab itu 10ini sering digantikan dengan simbol leorr(kerapatan arus korosi).

oil Yang dimaksud dengan pengelupasan disini

adalah terlepasnya oksida yang telah terbentuk.

oil Alloy yang terbentuk adalah an/ora atom yttrium dengan logam induk (mungkin

membentuk senyawa Y2OJatoll yang lainnya), Sahat Simboion

oil pH bukan PH

oil Apakaheksperimenini menggunakanstandar,

karena tinggi puncak tidak dapat digunakan Sicor langsung, harns ads koreksi.

. Dapatkah diterangkan bagaimana masuknya ion yttrium kedalam lapisan tipis dari stainles steel.

Tjlpto Sujltno

. Terima ka.l'ih ata.I' korek.sinya,

Sukarsono

oil Bagaimana earn mengukur laju korosi, karena setahu says harus ads material standar, apa sudah menggunakan standar? Tetapi kalau hanya dari Icorrbagaimana hubungannya.

'" Dalam intisari tidak sarna dalam menuliskan laju korosi ropy (ada yang x 10-4clanyang lain tidak).

Tjlpto Sujltno

'" La)u korosi Udaledapat diukur secara langsung /etapi dihitung dengan menggunakan persamaan:

la)u korosi = O,13/corr(Ex W) Ap mpy

dengan leorr= rapat arus leorosi(fJAlcm2) ExW =Equivalent Weight (g/eq)

p =rapat massa banda u)i (glcmJ) A= lUGSpenampang banda u)i (cm2) Syarlp

oil Kenapa dipilihenergi ion 100 keY '" Bagaimana cars menentukan %

yttrium (bagaimana pengertiannya berat dari keseluruhan)

berat dari apakah %

Tjlpto Sujltno

'" Dipilih energi ion 100 leeV learena sebenarnya untuk mencapai leeteba/an do/am orde 500 A diperlulean energi 300 leeV. namun learena keterbatasan mesin implantor ion yang cuma 125 keV dan itupun (pada energi 125 leeV), tegangannya Udale stabil, maka dengan agak terpaksa energi 100 ke V digunakan untuk proses implantasi.

oil Cora menentukan % berat Jar! yttrium adalah sengan cora menghitung banyak atom Y dikalikan dengan berat atom Y dibagi dengan banyaknya atom Y d/kalikan dengan berat atom Y ditambah dengan bayak atom target dikalilean dengan berat atom target yang ditempati atom Y dikalikan 100% atoll

.'

EFEK PENAMBAHAN ION Y7TRIUM PADA MATERIAL BAJA TAHAN KARATTIPE 316 L

TERHADAfSIFATKETAHANANKOROSlDALAMMESIAASAMSULFAT(H2SO4,pH=J,O6) 1);pro slIjitno, dick

85

(6)

Va/orne 2. NomoI' 1. NoE.ember 2000 lSSN 1411-1349

b"nyak alolll Y x be""1 "lorn Y

% beral Y= x 100 %

((banyak alom Y x beral a/om 11 + ( banyak aloIn largel x berat atom target))

Wuryanto

* Mengapa data SEM tidak ditampilkan daD dibahas seperti pada paper ALl sebab telah melakukanuji EDAX. Mohon penjelasan.

* Mengapa yang ditampilkan leorr,bukan Eeorr yang bisa menggambarkansifat bahan dari sifat korosi.

* Apakah setelah diuji korosi juga diuji lagi ytrrium dengan EDAX kalau ya, jelaskan kalau tidak mengapa.

Tjipto Sujitno

* Dala SEM dan data EDAX sudah ditampilkan dalam makalah lengkap.

Dala Ecorrmaupun Iw,juga sudah ditampilkan pada makalah lengkap.

Memang benar, setelah uji korosi. belum dilakukan lagi uji komposisinya.

*

*

Prose ding Seminar Nasional Teknologi Akselerator dun Ap/ikasinya

Vol.2. No.1. Nopember 2000

86

Gambar

Gambar 1. pengaruh penambahanion yttrium terhadap sifat ketahanan korosi baja tahan karat tire AISI 316 L dalam media asam sulfat (H2SO4,pH = 1,06).

Referensi

Dokumen terkait

Temperatur di dalam ruang pengering berfluktuasi dikarenakan terdapat ventilasi di atas alat pengering sehingga udara dapat keluar masuk kapan saja, konveksi suhu dari luar ke

Dari sisi operator, penelitian ini dapat merekomendasikan bahwa untuk dapat menentukan offset handover yang optimal untuk load balancing maka base station target mesti

Perlakuan sistem olah tanah terhadap hasil biji kering kacang tanah berdasarkan sidik ragam menunjukkan berpengaruh tidak nyata (Tabel 1). Hal ini diduga bahwa pengolahan

Permasalahan yang ditemukan selain dari permasalahan yang timbul dari guru bidang studi. Misalnya di antar para guru tersebut ada yang dating ke sekolah hanya pada waktu

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang

PT Iskandar Indah Printing Textile telah mengeluarkan biaya-biaya yang ditujukan untuk kegiatan pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan perusahaan berkualitas,

TAHUN 2OL5 TENTANG TATA CARA PENETAPAN BESARI{YA INSENTIF DAN PENERIMA PEMBAYARAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN ANGGARAN

Menurut Abu Bakar, mazahab Syafi‟i memisahkan harta kekayaan itu dengan mata pencarian yang dimaknainya, karena dengan pendapat atau pekerjaan itu bisa dijadikan