Mengapa Hidayah Enggan Menyapa?
Teks penuh
(2) Oleh karena itu hati harus senantiasa dibersihkan dengan banyak istighfar, meninggalkan maksit, beramal shalih, sehingga hati kita menjadi bersih dan lapang dalam menerima kebenaran. 3. Sombong & Dengki Inilah yang menjadi penghalang iblis untuk tundukkepada Allah . Ketika Allah memerintahkannya untuk sujud kepada Nabi Adam , ia menolaknya dengan sombong. Iblis menyombongkan dirinya, karena ia merasa lebih baik dibandingkan Nabi Adam . Lihatlah betapa banyak saat ini manusia yang menolak kebenaran karena kesombongan dan kedengkian dalam hati mereka. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:. $#
(3)
(4) %
(5) !" “Tidak akan masuk sorga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi” (Riwayat Muslim) Kemudian dalam akhir hadits diatas Rasulullah SAW memberikan pengertian tentang kesombongan itu:. * , + - . / 10 2 &$' ( $&
(6) ) “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (Riwayat Muslim) 4. Lebih Mencintai Kehormatan Daripada Kebenaran Terkadang, seseorang mengetahui dan sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah suatu kesalahan. Akan tetapi karena gengsi dan demi nenjaga kedudukannya, maka ia tidak mau merubahnya, sehingga akhirnya ia menolak kebenaran itu yang pada hakikatnya telah ia ketahui. Contoh kongkrit dalam hal ini adalah Sikap Heraklius Raja Romawi. Dia meyakini kebenaran risalah Nabi J. Dia sampaikan kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW dihadapan para pembesar Romawi. Dilihatnya ternyata para pembesar itu terperangah dan nampak tergurat sikap keberatan jika harus masuk Islam. Sehingga akhirnya Raja Heraklius tidak jadi masuk Islam karena lebih cinta kepada kekuasaannya. 5. Syahwat & Harta Dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim dalam kitabnya Daarus miftah sa’adah, betapa banyak orang yang terhalang masuk Islam karena masalah harta. Dicontohkan bahwa syahwat dan harta telah menghalangi kebanyakan ahli kitab untuk beriman. Karena mereka takut kalau sampai tidak mendapatkan makanan dan harta yang biasa ia dapatkan dari pemberian kaumnya.. 2.
(7) Lihatlah saat ini demi harta dan demi memuaskan syahwat mereka, banyak orang yang enggan mengikuti kebenaran, walaupun pada hakekatnya telah diketahuinya. 6. Lebih Cinta Kepada Karib & Kerabat. Terkadang ketika kita hendak mengikuti kebenaran harus berbenturan dengan keluarga atau karib kerabat. Ia dihadapkan pada dua pilihan. Mengikuti keluarga dan karib kerabat dan mengingkari kebenaran. Atau ia mengikuti kebenaran dengan resiko harus berbenturan dengan keluarga dan karib kerabatnya. Sejarah telah mencatat, bagaimana para shahabat telah mengorbankan diri terpisah dari karib kerabatnya dan kabilahnya. Bahkan diantara para shahabat ada yang berhadapan dengan kerabatnya dengan pedang terhunus demi membelah dienul Islam. Diantara contohnya adalah Mush’ab bin Umair . Beliau rela meninggalkan keluarganya, padahal keluarga beliau adalah termasuk orang yang kaya dan terhormat. Maka demi menyelamatkan aqidahnya beliau rela meninggalkan keluarga dan kekayaannya. 7. Lebih Mencintai Tanah Air & Negerinya Dari Pada Kebenaran Terkadang, seseorang yang mengikuti kebenaran memiliki resiko akan terusir dari tanah airnya. Orang yang memiliki mental yang lemah serta tidak biasa hidup merantau, hidup di negeri asing akan merasa berat sekali berpisah dengan kampung halaman yang sangat ia cintainya. Akhirnya ia tetap mengikuti kemauan masyarakat yang tidak sesuai dengan syari’at Islam. 8. Lebih Mencintai Nenek Moyang Dari Pada Kebenaran Banyak diantara manusia yang enggan mengikuti kebenaran karena terbiasa beramal tanpa ilmu. Sehingga ketika datang sebuah kebenaran mereka enggan mengikutinya seraya berkata; “Kami hanya mengikuti ajaran yang telah diamalkan oleh bapak-bapak kami sejak dahulu. Dari dulu sudah begitu. Sekarang kok ada ajaran baru” Dan alasan-alasan yang serupa lainnya. Pernyataan mereka itu sama dengan perkataan orang-rang Musyrik ketika mendengar dakwah Nabi Muhammad J. Hal ini telah diabadikan Allah dalam firman-Nya:. 3 4/ 5 687 (78 9 : 9; 5 <&
(8) =6 ( 3+ & > ? 65 3&@
(9) A &BC& 9 DE / /& =C ! / FG9H 3+ @ ! B I& J& (78 “Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang 3.
(10) kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (Al Baqarah : 170) 9.. Adanya Permusuhan Diantara Dua Orang, Kemudian Salah Satunya Mengikuti Kebenaran Kita pahami, tabiat orang yang sedang bermusuhan, maka diantara keduanya masing-masing ingin tampil beda dan saling menyelisihi. Begitulah permusuhan pribadi bisa membuat seseorang menjauh dari kebenaran, hal ini dikarenakan kebenaran itu dibawa oleh orang yang menjadi musuhnya. Kedua orang yang saling bermusuhan, masing-masing akan merasa bahwa dirinyalah yang berada diatas kebenaran. Sedangkan musuhnya, akan dilihatnya sebagai pihak yang salah. Padahal tidak mustahil, diantara orang-orang yang berselisih, mungkin terhinggapi perilaku yang salah selain memiliki kebenaran. Kita harus memahami, bahwa syetan sangat pandai dalam menghias kesalahan, sehingga seolah akan nampak sebagai kebenaran. Sehingga seseorang yang telah jelas melakukan suatu kesalahan dia tidak merasa melakukan kesalahan, bahkan sebaliknya dia merasa diatas kebenaran. 10. Lebih Mengikuti Adat Istiadat Seseorang yang telah terbiasa dengan suatu tradisi atau adat, akan sangat sulit baginya merubahnya, walaupun adat tersebut tidak sesuai atau bahkan sampai melanggar syari’at. Mereka lebih cenderung mengikuti adat masyarakat dan kebanyakan orang. Padahal Allah telah berfirman:. K> >E 3&@
(11) =! E > 9
(12) L : M 3N O &! P Q R $ 5 < ' A& E / 3&S$& T ! >E B I& E / “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Al An’am :116) Oleh karena itu adat istiadat dan kebanyakan manusia bukanlah tolok ukur sebuah kebanaran. Oleh karena itu ketika datang sebuah kebenaran, maka kita harus segera mengikutinya walaupun hal itu harus berkonfrontasi dengan adat istiadat. Penutup. Demikian sepuluh hal yang bisa menghalang seseorang untuk berpaling dari kebenaran. Kita memohon kepada Allah , semoga Allah . 4.
(13) senantiasa melapangkan hati kita untuk bisa mengikuti kebenaran, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Wallahu A’lam. UE 4V%W( BC@
(14) A /
(15) 2S/ 5 X :/ Y 3LQ X : Y X S/ ! Z3! -------------------------------------------------Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo – Redaktur Buletin Da’wah An Nashihah Cikarang Baru - Bekasi, untuk berlangganan hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 (Abu Laili). 5.
(16)
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil analisis kualitas udara yang dilakukan didaerah tambang batu Kapur Bukit Tui Kota Padang Panjang dengan bioindikator lumut kerak dapat disimpulkan bahwa
(2) Rencana Induk Menara Bersama Telekomunikasi (Cell Plan) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk mengarahkan, menjaga dan menjamin agar pembangunan dan
1) Sindap kering ( Pityriasis Sicca ) yaitu terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung sangat cepat sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik. 2)
Hasil pengamatan aktivitas enzim esterase pada populasi nyamuk dari ketiga desa menunjukkan bahwa persentase nyamuk yang mengalami peningkatan aktivitas enzim esterase yang
Rangkaian sistem proteksi power supply dengan metode single voltage regulator with time delay protection and alarm diperlihatkan pada Gambar 7. Terjadi drop
[r]
Untuk mendukung upaya revitalisasi industri pupuk di Aceh, PT.PIM akan menjadi leading sector dan melaksanakan rencana pengembangan usaha untuk tahap lima tahun pertama sebagai
Dengan perlengkapan hotel lainnya http://www.piranhamasgroup.com Kantor