• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Telkom Sejarah Dana Pensiun Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Telkom Sejarah Dana Pensiun Telkom"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Telkom 1.1.1 Sejarah Dana Pensiun Telkom

Awal mula berdirinya Dana Pensiun Telkom (DAPENTEL) dimulai pada tahun 1982.Pada saat itu TELKOM (d/h PERUMTEL) mulai mengelola Manfaat Pensiun (MP), kemudian pada tahun 1983 pengelolaan program manfaat pensiun ditangani oleh Yayasan Dana Pensiun Pegawai (YDPPT). Pada tanggal 20 April 1992 lahirlah Undang- undang 11/1992 tentang Dana Pensiun yang mengatur jenis-jenis dana pensiun yaitu DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja) dan DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Pihak YDPPT memilih DPPK sebagai azas pemberlakuan dalam pengelolaan dana pensiun yang program kerjanya adalah menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana pendirinya bertanggungjawab penuh atas defisit pendanaan kewajiban pembayaran manfaat pensiun kepada peserta, janda/duda/anak agar selalu terpenuhi sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun. Selain itu juga kekayaan-kekayaan dana pensiun terpisah dari kekayaan badan hukum pendirinya.

Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Telkom ditetapkan melalui Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk, Nomor: KD22/PS000/SDM-12/1997 yang disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: Kep-494/KM.017/1997 tanggal 15 Maret 1997 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir ditetapkan melalui Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Nomor: KD16/PS950/SDM-30/2004 tanggal 18 Maret 2004 tentang

(2)

2

Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Telkom melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: KP- 122/KM6/2004 tanggal 23 Maret 2004.

Dana Pensiun Telkom hanya diperkenankan melakukan pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP), yaitu pembayaran Manfaat Pensiun dan biaya Penyelenggaraan Dana Pensiun.

1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dana Pensiun Telkom

Dana Pensiun adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan Program Pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.

Kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pendirinya / Mitra Pendirinya. Kekayaan Dana Pensiun tidak boleh diagunkan atau dijaminkan atas suatu pinjaman. Kekayaan Dana Pensiun tidak dapat diganggu gugat oleh Pendirinya. Kekayaan Dana Pensiun sepenuhnya untuk kepentingan Peserta. Kekayaan Dana Pensiun Telkom harus dikelola dengan baik dan aman, serta memperoleh hasil yang optimal dengan cara mengembangkan kekayaan sesuai dengan arahan investasi dari Pendiri (PT. Telkom) dan ketentuan Investasi dari Menteri Keuangan.

Kegiatan Pokok Dana Pensiun Telkom, antara lain :

a. Mengatur dan melaksanakan pembayaran Manfaat Pensiun secara tepat jumlah, waktu dan Penerima sesuai Peraturan Dana Pensiun.

b. Menagih dan menerima setoran Iuran Pemberi Kerja dan Peserta.

c. Melakukan Investasi yang produktif dan aman dalam jenis investasi berdasarkan Arahan Investasi dan peraturan perundangan yang berlaku.

(3)

3

Dalam rangka mengembangkan dana secara optimal dan aman guna menjamin kelangsungan pensiunan beserta dengan ahli warisnya sesuai dengan yang tercatat pada perusahaan. Dana Pensiun Telkom menjalankan bisnisnya pada beberapa instrumen investasi, sesuai dengan norma / kaidah / aturan yang berlaku.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Dalam era global, diabad 21 terjadi iklim kompetensi yang tinggi di segala bidang yang menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetensi yang tinggi menuntut pula suatu organisasi mengoptimalkan sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi. Pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi kearah pencapaian tujuan (Sofyandi, 2008:2).

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aset penting dalam lembaga, sekaligus mitra lembaga dalam menjalankan setiap aktivitas, karena mereka yang menghasilkan dan melaksanakan pekerjaan. SDM memiliki peranan besar, yakni sebagai pelaku utama dan juga sebagai input dari produktivitas dalam lembaga. SDM tidak hanya berperan sebagai objek yang harus selalu mendapat perhatian dan perlindungan dari lembaga, tetapi SDM juga sekaligus berperan sebagai subjek yang dapat menentukan maju mundurnya suatu lembaga. Untuk dapat merealisasikan fungsi tersebut, tentunya SDM tersebut perlu diarahkan, dibina dan dibimbing agar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan lembaga. Kualitas pegawai (SDM) sangatlah penting dalam pencapaian tujuan serta sasaran lembaga, salah satu hal yang perlu

(4)

4

dilakukan dalam meningkatkan kualitas pegawai adalah dengan melaksanakan pelatihan.

Menurut Kaswan (2011 : 2), pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Pelatihan mungkin juga meliputi pengubahan sikap sehingga karyawan dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif.

Selain itu program pelatihan merupakan salah satu hal yang dibahas pada saat perusahaan membuat rencana kegiatan selama setahun.

Program pelatihan ini sangat penting fungsinya selain untuk memberikan keahlian tambahan bagi pegawai juga untuk memperlancar pegawai menjalankan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rae dalam Sofyandi (2008:113),“Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien.Program pelatihan adalah serangkaian program yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam hubungannya dalam pekerjaannya”. Dalam membuat program pelatihan, perlu dipertimbangkan beberapa hal, hal ini bertujuan agar program pelatihan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari pekerjaan yang dikerjakan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat program pelatihan yang efektif.

Semua pegawai harus dilatih tentang cara untuk berpartisipasi dalam sesi evaluasi kinerja sebelum mereka diminta untuk melakukannya.

Pelatihan harus fokus pada topik yang termasuk komunikasi yang terbuka, keterampilan mendengarkan, kolaborasi, pendapat yang luas, keterampilan mengenai negosiasi, membangun saling percaya dan menyusun rencana aksi bersama. Semua pihak harus memahami mereka mempunyai peran dan tanggung jawab untuk membuat penilaian

(5)

5

produktif. Daripada berfokus pada prosedur perhatian harus pada pembangunan hubungan. Selain itu para manajer harus menerima pelatihan pada strategi untuk memaksimalkan keterlibatan pegawai selama evaluasi. Manajer bisa belajar apa artinya menjadi fasilitator dalam proses; bagaimana mengajukan berbagai jenis pertanyaan, bagaimana untuk memberikan timbal balik yang negatif konstruktif dan bagaimana untuk mendorong pegawai untuk memberikan solusi ketika kinerja pegawai menurun. Alasan yang mendesak diadakan pelatihan adalah kinerja yang kurang atau dibawah standar. Kinerja yang kurang ditandai oleh keluhan pelanggan, tingkat kinerja yang rendah, dan lain- lain. Indikator lain dibutuhkannya pelatihan jika pekerjaan berubah sedemikian rupa sehingga tingkat kinerja saat ini perlu ditingkatkan atau karyawan harus dapat menyelesaikan pekerjaan / tugas baru (Kaswan, 2011: 80).

Maka dari itu pentingnya pelatihan sangat berguna bagi peningkatan kinerja pegawai maupun kinerja perusahaan terutama pada Dana Pensiun Telkom. Peningkatan kinerja perusahaan dalam Dana Pensiun Telkom dapat kita lihat dari tabel 1.1 mengenai Hasil Usaha Bersih maupun Peningkatan/Penurunan nilai investasi yang telah dilakukan oleh Dana Pensiun Telkom selama lima tahun terakhir.

(6)

6 Tabel 1.1

Hasil Usaha Bersih dan Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi lima tahun terakhir (2007-2011)

dalam Milyar rupiah

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

Hasil usaha bersih

1.011,96 837,02 1125,71 1278,1 2

1397,5 8 Peningkatan/

penurunan nilai investasi (Delta

SPI)

558,85 -1631,90 1524,17 959.91 -285,09

Sumber: Dana Pensiun Telkom

Dilihat dari Tabel 1.1 hasil usaha bersih yang dilakukan oleh Dana Pensiun Telkom selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan walaupun pada tahun 2008 sempat mengalami penurunan akibat dari krisis global yang terjadi pada tahun 2008. Sedangkan pada nilai investasi yang terjadi pada Dana Pensiun Telkom mengalami peningkatan maupun penurunan akibat tidak stabilnya pasar modal di Indonesia. Hal tersebut terjadi selain karena faktor krisis global juga berkaitan dengan kinerja pegawai pada saat terjadi penurunan hasil usaha bersih dan penurunan nilai investasi. Peningkatan maupun penurunan tersebut pastinya berdampak pada kemajuan perusahaan dalam mengelola segala pekerjaan yang dibebankan pada pegawainya. Kemajuan hanya akan dapat diraih apabila yang bersangkutan mampu menampilkan kinerja yang memuaskan, termasuk produktivitas kerja yang makin tinggi (Siagian, 2009: 159). Menurut Siagian (2009: 160), menurunnya produktivitas kerja bisa terjadi karena masalah keperilakuan; akan tetapi mungkin juga karena keterampilan para tenaga pelaksana yang tidak sesuai lagi. Untuk mengatasi kedua jenis penyebab tersebut, perlu pelatihan.

(7)

7

Selain itu Dana Pensiun Telkom mengalami peningkatan pada pendapatan investasi selama empat tahun terakhir secara perlahan yang memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan tersebut meningkat yang ditunjukkan pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Pendapatan Investasi

Uraian 2008 2009 2010 2011

Pendapatan investasi

904,19 1180,01 1339,77 1470,92

Sumber: Dana Pensiun Telkom

Dari semua data di atas kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom cukup mengalami peningkatan maupun penurunan. Pelatihan di Dana Pensiun Telkom selalu dilakukan setiap tahunnya, hal tersebut dilakukan untuk mengarahkan pegawainya agar dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan tujuan perusahaan. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan Dana Pensiun Telkom bagi pegawainya pada tahun 2010 sebanyak 12 pelatihan dan pada tahun 2011 sebanyak 12 pelatihan, jenis pelatihan yang diadakan dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pelatihan tersebut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan, memperbaiki potensi pegawai agar mereka dapat bekerja lebih baik lagi.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan dan menilai seberapa baik atau buruk kinerja dari seorang pegawai maka dilakukanlah penilaian kinerja.

Menurut Sofyandi (2008: 122), penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Pengevaluasian perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja yang mengalami penurunan dan meningkatkan kinerja yang sudah baik.

Penulis memilih Dana Pensiun Telkom sebagai objek penelitian didasari oleh keinginan untuk mengetahui bagaimana penerapan ilmu

(8)

8

MSDM yang diaplikasikan pada perusahaan tersebut, dan didasari oleh keingintahuan tentang pelaksanaan pelatihan yang selama ini diterapkan pada Dana Pensiun Telkom. Penulis memilih pelaksanaan pelatihan sebagai variabel yang diteliti karena pelatihan merupakan salah satu instrumen penting yang selalu ada dalam suatu perusahaan untuk mengarahkan sumber daya manusianya meraih kinerja yang positif yang tentunya sangat berguna bagi kemajuan perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, pegawai bukanlah mesin melainkan manusia yang memiliki pikiran, perasaan, dan keinginan yang perlu dikelola dengan baik. Diharapkan dengan pelaksanaan pelatihan kerja yang efektif dan proporsional akan menghasilkan kinerja yang sesuai dengan harapan perusahaan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Dana Pensiun Telkom dengan judul

“PENGARUH PELAKSANAAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DANA PENSIUN TELKOM TAHUN 2010- 2011”

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :

(1) Bagaimana pelaksanaan pelatihan di Dana Pensiun Telkom?

(2) Bagaimana kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom?

(3) Bagaimana pengaruh pelaksanaan pelatihan terhadap kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom?

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini diterapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan yang diteliti, adapun tujuan penelitian ini adalah :

(9)

9

1) Untuk mengetahui pelaksanaan pelatihan di Dana Pensiun Telkom.

2) Untuk mengetahui kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom.

3) Untuk mengetahui pengaruhpelaksanaan pelatihan terhadap kinerja pegawai di Dana Pensiun Telkom.

1.5 Kegunaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak- pihak yang memerlukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya adalah :

1) Kegunaan Praktis

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap bahwa hasil penelitian dapat membantu memberikan input bagi Dana Pensiun Telkom dalam pelaksanaan pelatihan yang baik, sehingga mampu meningkatkan kinerja pegawai.

2) Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperdalam wawasan serta pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

3) Kegunaan Umum

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak lain yang ingin memperlajari tentang keterkaitan antara pelaksanaan pelatihan dengan kinerja pegawai.

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan.

(10)

10 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Pada bagian ini dikemukakan tentang penelitian sebelumnya, teori-teori yang berkaitan dengan pelatihan dan kinerja, jurnal penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisi tentang jenis penelitian, operasionalisasi variabel, skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data,teknik sampling, uji validitas dan reliabilitas, analisis data yang digunakan dalam penelitian, dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV menjelaskan mengenai karakteristik tanggapan responden dilihat dari berbagai aspek, tanggapan responden terhadap pelaksanaan pelatihan dan kinerja pegawai setelah mengikuti pelaksanaan pelatihan, pembahasan hasil penelitian, dan hasil pengujian hipotesis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran untuk perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel 1.2  Pendapatan Investasi  Uraian  2008  2009  2010  2011  Pendapatan  investasi  904,19  1180,01  1339,77  1470,92

Referensi

Dokumen terkait

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor KONSELOR | Jurnal Ilmiah

Analisis regresi ganda adalah suatu teknik statistik yang secara bersamaan mengembangkan hubungan matematis antara dua atau lebih variabel independen dan interval skala

Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi audio visual yang dibuat berdasarkan asa sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video dan

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design karena untuk membandingkan hasil dari sebuah perlakuan tanpa membutuhkan kelompok

Kekuatan dan keunikan organisasi yang sehat adalah mempunyai cara untuk menjadikan organisasi atau perusahaannya menjadi lebih sehat, lebih mampu menghadapi

Analisis faktor petugas dalam pengisian Kartu Ibu dan alur rujukan ibu hamil risti di wilayah Puskesmas Karang Duren Kecamatan Balung dilakukan dengan melakukan

Motif dekoratif dari kurva parametrik merupakan motif yang terbentuk dari persamaan-persamaan sederhana dalam matematika, khususnya

Pada Tabel 5.2 diterangkan bahwa kemunculan serangga hama, predator dan parasitoid tertinggi pada lahan sawah yang tidak di tanami tanaman refugia dan lahan sawah