100 tahun kemerdekaan
"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan-Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaa n 1 8 SNP
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Refleksi dari Hasil PISA 2015
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
PISA (Programme for International Student Assesment) :
Studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah usia 15 tahun.
Dilaksanakan tiap 3 tahun sekali sejak 2000.
Tiap negara peserta harus mengikuti SOP :
1. Pelaksanaan ujicoba dan survey 2. Penggunaan tes dan angket
3. Penentuan populasi dan sampel 4. Pengelolaan dan analisis data 5. Pengendalian mutu
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Ch in es e Ta ipe i Si n gap o re K o rea, R ep. o f Ja p an Tu rkey Mal aysia Th aila n d Iran Saud i Ar ab ia Mo ro cc o In dones ia
Very Low Low Intermediate High Advance
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Ch in es e Ta ipe i K o rea, R ep. o f Si n gap o re Jap an Tu rkey Th aila n d Mal aysia Iran In dones ia Mo ro cc o Saud i Ar ab ia
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2011 2015
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study):
Studi internasional tentang prestasi matematika dan sains siswa sekolah lanjutan pertama (kelas VIII)
Dilaksanakan tiap 4 tahun sekali sejak 1995. Indonesia ikut mulai 1999
Tiap negara peserta harus mengikuti SOP :
1. Pelaksanaan ujicoba dan survey 2. Penggunaan tes adan angket 3. Penentuan populasi dan sampel 4. Pengelolaan dan analisis data 5. Pengendalian mutu
PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study):
Studi internasional tentang prestasi literasi membaca untuk siswa SD kelas IV.
Dilaksanakan tiap 5 tahun sekali sejak 2001. Indonesia ikut mulai 2006
Tiap negara peserta harus mengikuti SOP :
1. Pelaksanaan ujicoba dan survey 2. Penggunaan tes adan angket 3. Penentuan populasi dan sampel 4. Pengelolaan dan analisis data 5. Pengendalian mutu
Yang diukur :
Pengalaman sastra (50%)
Memperoleh dan menggunakan informasi (50%)
Mengambil informasi scr eksplisit (20%), membuat kesimpulan langsung (30%), menginterpretasikan dan mengintegrasikan gagasan dan informasi (30%), mengevaluasi isi, bahasa dan unsur teks (20%)
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n gap o re Ch in es e Ta ipe i Ja p an Ko rea , R ep . o f Mal aysia Th aila n d Tu rkey Iran In d ones ia Mo ro cc o Saud i Ar ab ia
Very Low Low Intermediate High Advance
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n gap o re Ch in es e Ta ipe i Ko rea, R ep . o f Ja p an Tu rkey Iran Mal aysia Th aila n d Saud i Ar ab ia In d ones ia Mo ro cc o
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2011 2015
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan
keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n gap o re Ch in es e Ta ipe i Iran Saud i Ar ab ia In d ones ia Mo ro cc o
Very Low Low Intermediate High Advance
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n gap o re Ch in es e Ta ipe i Iran In dones ia Mo ro cc o
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2011 2015
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity:
what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
TIMSS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning
with incomplete information
Model Soal TIMSS
Creative
Pedagogy
Creative
Teaching
Creative
Learning
Teaching
for
Creativity
Peran Guru Peran KurikulumPeran Buku (Sarpras) dan Budaya Sekolah
No Jenjang
Satuan
Kelas
Tahun
2013
2014
2015
1 SD I 2% 100% 100% II 100% 100% III 100% IV 2% 100% 100% V 100% 100% VI 100% 2 SMP VII 4% 100% 100% VIII 100% 100% IX 100% 3 SMA/SMK X 10% 100% 100% XI 100% 100% XII 100%Skala Implementasi
12Perubahan Pola Pikir
No
Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2
Kelas bukan satu-satunya tempat belajar 3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
6 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa adalah rekan belajar 7 Proses nomer satu, hasil nomer dua
8 Teaching Tutoring
9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
Ilmu Pengetahuan Sosial
No
Kurikulum Lama
Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua
kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian
sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda
(team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
Pembelajaran dengan
memperhatikan cara otak
bekerja (BRAIN FRIENDLY
LESSON)
BERMAKNA
MIND MAPPING MENANTANG
KESEIMBANGAN OTAK KIRI DAN KANAN
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah