• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF created with pdffactory Pro trial version 1. PENDAHULUAN Judul Tugas Akhir Rumah Produksi Sony BMG di Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PDF created with pdffactory Pro trial version 1. PENDAHULUAN Judul Tugas Akhir Rumah Produksi Sony BMG di Surabaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Judul Tugas Akhir

Rumah Produksi Sony BMG di Surabaya

1.1.1. Penjelasan Judul

Judul ” Rumah Produksi Sony BMG di Surabaya”, definisinya:

• Rumah : Bangunan buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama periode waktu tertentu (Wikipedia, 2007).

• Produksi : Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan (Wikipedia, 2007).

• Sony : Sony adalah label musik yang besar yang dikontrol oleh Sony Corporation. Pada tahun 1988, Sony Corporation memperoleh CBS Records, Inc. dengan sejumlah uang $2 milyar. CBS Inc., yang sekarang ini CBS Corporation, tetap menggunakan hak milik nama CBS, dan Sony merubah label mereka menjadi Sony Music Entertaiment (Wikipedia, 2007).

• Surabaya : Surabaya, terkenal sebagai kota "pahlawan", merupakan ibukota propinsi Jawa Timur (Wikipedia, 2007).

1.1.2. Pengertian dari Rumah Produksi Sony BMG di Surabaya

Bangunan yang berfungsi sebagai wadah para seniman maupun pecinta musik yang ingin mengembangkan maupun menghasilkan seni musik dan hiburan dengan sistem manajemen yang sistematis. Rumah produksi yang diharapkan dapat menghasilkan seniman-seniman musik berbakat guna mengembangkan industri seni musik dan hiburan di Indonesia.

Rumah produksi ini merupakan sebuah wadah yang memfasilitasi rekaman musik di kota Surabaya.

(2)

1.2. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu, manusia juga semakin berkembang.

Perkembangan manusia yang semakin maju ini juga tidak lepas dari adanya dunia musik disekitarnya. Ini dikarenakan musik adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Musik selalu ada di tengah-tengah kehidupan manusia.

“Music is the universal language of mankind.” kalimat yang dikutip dari Henry Wadsworth Longfellow (1807 – 1882) ini memiliki arti bahwa musik adalah bahasa umum bagi manusia. Melalui musik kita bisa dengan bebas mengekspresikan keinginan, pendapat ataupun isi hati kita yang terdalam. Kita bisa dengan mudahnya menyalurkan semuanya tanpa harus terhalang oleh perbedaan bahasa yang dipakai bagi orang-orang yang mendengarkan musik kita.

Bahkan tidak jarang orang yang menikmati musik memiliki pengetahuan khusus tentang bentuk, teknik bahkan sejarahnya, meskipun pengenalan terhadap komposisi musik dan karakteristik individu pencipta maupun komposernya dapat meningkatkan pengalaman musik seseorang.

Kebebasan dalam mengekspresikan diri inilah yang memicu perkembangan musik di belantara Indonesia. Perkembangan dunia seni musik dan hiburan ini dapat dilihat dari semaraknya festival-festival yang diadakan dan penyanyi maupun band-band pendatang baru yang bermunculan. Hal ini menyebabkan industri seni dan hiburan mulai kembali bergairah, dan bukanlah tidak mungkin industri seni dan hiburan akan kembali jaya seperti pada masa- masa sebelumnya (tahun 70an sampai awal tahun 90an).

Namun, sangat disayangkan tidak semua dari mereka dapat berkembang ke dunia musika yang lebih tinggi. Kreativitas mereka terhambat di tengah jalan akibat kekurangan dari segi material maupun penanganan yang minim. Jawa Timur merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang cukup lama terkenal dengan potensi keseniannya. Jumlah seniman (musisi, pelukis, bintang filn dan lain-lain) yang berasal dari propinsi Jawa Timur yang telah mempunyai nama, baik dalam negeri maupun di luar negeri tidaklah sedikit.

Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, tidak memiliki sarana dan prasarana berupa perusahaan rekaman yang berskala internasional. Hal

(3)

ini pula yang menyebabkan sebagian seniman berhenti berangan untuk mendalami bakat minat mereka dan sebagian lainnya lebih memilih untuk mengadu nasib ke Jakarta. Oleh karena itu, demi berkembangnya industri seni musik dan hiburan, maka, dirancanglah sebuah bangunan yang dapat menampung atau memadai aktivitas tersebut.

Sejalan dengan pemikiran diatas, hal inilah yang menjadi pemikiran untuk merancang sebuah kawasan yang dapat menyediakan wadah bagi para seniman dalam bentuk perusahaan rekaman musik di kota Surabaya. Perancangan terletak di kota Surabaya ini untuk menghindari adanya sentralisasi di ibukota dan tercipta secara merata.

Perusahaan rekaman musik yang akan dirancang adalah brand musik yang cukup ternama di seluruh dunia, yaitu Sony BMG. Sony BMG terpilih sebagai perancangan karena merupakan sebuah merger dari dua perusahaan berskala internasional yang ternama, yaitu Sony dan BMG dan mereka telah menghasilkan seniman yang tak terhitung banyaknya. Dengan latar belakang inilah, diharapkan wadah tersebut dapat memberikan tujuan dengan melengkapi kota Surabaya dengan sarana dan prasarana yang dapat menampung seniman. Selain bermanfaat sebagai perusahaan manajemen rekaman musik, diharapkan kawasan atau tempat ini menjadi landmark minor yang representative bagi kota Surabaya dan juga bagi perkembangan industri musik di dalamnya.

Dalam perancangan Sony BMG di Surabaya, masalah-masalah arsitektural yang dapat diidentifikasikan dan dijabarkan dalam poin-poin adalah sebagai berikut :

• Perancangan wadah rekaman musik yang mampu memberikan lingkungan akustik yang memadai

• Perancangan wadah rekaman musik yang mampu memberikan sistem manajemen musik dan fungsi tambahan dalam bidang industri seni musik dan hiburan.

1.3. Tujuan Proyek

• Menyediakan sarana dan prasarana industri rekaman musik yang berskala internasional.

(4)

• Menampung para seniman musik untuk dapat berkembang di belantara musik Indonesia.

• Merancang sebuah wadah bagi peminat musik maupun seniman berbakat untuk mengapresiasikan jiwa seninya secara kompeten.

• Mendukung usaha perkembangan dibidang industri seni musik dan hiburan di Indonesia.

• Perancang mampu menerapkan konsep ke dalam bangunannya.

1.4. Sasaran Proyek

Suatu wadah yang dapat menyediakan lingkungan akustik dan karakter raung yang mendukung dalam pengapresisian musik baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Bangunan yang dapat menjadi landmark minor bagi kota Surabaya.

1.5. Manfaat Proyek

• Bagi IPTEK : menciptakan sebuah bangunan yang sesuai dengan standar akustik untuk kegiatan merekam musik.

• Bagi Musisi dan Seniman : dapat memberikan sebuah wadah bagi mereka untuk mengapresiasikan jiwa seni mereka dengan sarana dan prasarana yang memadai.

• Bagi Industri Musik Indonesia : dapat menyumbangkan dan mengembangkan industri seni dan hiburan di Indonesia.

• Bagi Surabaya dan Pemerintah Daerah : menciptakan landmark kawasan, meningkatkan pendapatan kas daerah.

• Bagi Masyarakat : tersedianya lapangan kerja dan wadah apresiasi musik tanpa harus pergi ke ibukota.

1.6. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data:

• Wawancara : mendapatkan data obyektif dari nara sumber yang dapat dipercaya.

(5)

• Survei Lapangan : pengamatan dan pengenalan langsung ke lokasi dengan tujuan mengetahui keadaan yang sebenarnya dari tapak, baik kelebihan maupun kekurangannya.

• Literatur : studi yang melengkapi data dari buku yang telah ada.

• Komparasi : Studi perbandingan untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan dan dilakukan melalui pengamatan.

Data yang Dikumpulkan / Diperoleh:

• Data-data tapak.

• Data-data tentang akustik dan studio musik.

• Peraturan daerah dan segi perencanaan tata ruang kota.

• Program ruang.

1.7. Lingkup Pelayanan

Penggemar musik maupun seniman yang ingin mengapresiasikan seni musik dan hiburan mereka dengan menerapkan sistem manajemen musik yang sistematis di Jawa Timur pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya.

1.8. Pendekatan

Pendekatan perancangan yang diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan–permasalahan yaitu pendekatan secara blok. Melalui pendekatan blok akan tercipta desain suatu rumah produksi yang dapat mencerminkan karakteristiknya sebagai sebuah perusahaan rekaman musik.

1.9. Pendalaman

Pendalaman yang dipilih adalah pendalaman akustik, karena perancang ingin menghadirkan kualitas akustik yang bagus pada studio yang akan digunakan sebagai tempat merekam musik.

Referensi

Dokumen terkait

I cannot tell you how many articles I have read and how many news clips I have watched about the benefits of a low-carb eating plan.. Frankly, I’m a little tired of hearing all

Anak usia 4 tahun seharusnya berada pada tingkat pencapaian perkembangan tertentu yaitu mengenal benda berdasarkan fungsi, menggunakan benda-benda sebagai permainan

[r]

Pit 3 Timur merupakan salah satu pit yang berada di Wilayah Tambang Banko Barat.Sistem penyaliran yang di gunakan pada lokasi penambangan Pit 3 Timur Banko Barat saat ini

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang yang berdiri tahun 2001 memiliki aset cukup besar. Dalam kurun waktu lebih 19 tahun Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang senantiasa

Dengan adanya kinerja Perusahaan dapat Mengurangi Kecurangan yang dimiliki oleh Kepemilikan Perusahan terhadap nilai Perusahaan maka akan menggambarkan kondisi yang

Menurut Puruhito (1995), cuci tangan akan memberikan keuntungan dapat mengurangi infeksi nosokomial, jumlah kuman yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih

Mengukur tingkat signifikansi dari pengaruh brand ambassador Raffi Ahmad yang terdiri dari indikator visibility, credibility, attraction dan power secara simultan