• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMUHAMMADIYAHAN. Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia Berkemajuan. Dosen Pengampu : Toto Tohari S.Th.I., M.Ag.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMUHAMMADIYAHAN. Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia Berkemajuan. Dosen Pengampu : Toto Tohari S.Th.I., M.Ag."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEMUHAMMADIYAHAN

“Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia Berkemajuan”

Dosen Pengampu : Toto Tohari S.Th.I., M.Ag.

Disusun Oleh : Kelompok 5

Chayatun Nisa ( 2002015008 ) Eka Puspaningrum ( 2002015027 ) Fauzan Syuja Al Fataq ( 2002015084 ) Revi Marizka ( 2002015106 ) Wini Wachidah ( 2002015110 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

2021

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai “Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia berkemajuan”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia berkemajuan, dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya dan pelajaran positif agar dapat kita ikuti dalam kehidupan sehari-hari.

Dan terimakasih juga untuk Dosen Pembimbing Kemuhammadiyahan yang telah memberikan tugas ini. Sehingga banyak pelajaran yang kami dapatkan dari Materi tersebut.

Jakarta, 30 September 2021

Penulis

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1. Berbagai Isu dan Masalah Kebangsaan ... 3

2.2. Makna Islam Berkemajuan... 8

2.3. Konsep Indonesia Berkemajuan ... 9

2.4. Hubungan Islam Berkemajuan dengan Pandangan Tokoh Muhammadiyah tentang Islam Berkemajuan untuk Indonesia Berkemajuan: KH A Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo dan Din Syamsuddin ... 11

2.4.1. K.H. AHMAD DAHLAN ... 11

2.4.2. KI BAGUS HADIKUSUMO ... 12

2.4.3. DIN SYAMSUDDIN ... 14

BAB III PENUTUP ... 17

3.1. Kesimpulan ... 17

3.2. Saran ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 20

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pandangan Muhammadiyah, bahwa Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan untuk membangun peradaban yang utama dan menjadi rahmat bagi semesta, inilah yang disebut “Islam Berkemajuan” (Din al-Hadlarah). Islam Indonesia merupakan fenomena keagamaan yang menarik. Islam di negeri kepulauan Nusantara ini hadir secara damai, berkarakter moderat, dan berkembang menjadi muslim terbesar di dunia. Penyebaran Islam secara damai membawa pengaruh pada corak Islamisasi yang bersifat sosial-kultural (Kartodirjo, 1993).

Islam Indonesia berkembang menjadi agama masyarakat secara luas, sekaligus menjadi kekuatan integrasi nasional dalam pembentukan kebudayaan Indonesia. Tetapi meskipun seperti itu, itu semua belum dapat membangun Indonesia berkemajuan, karena kemajuan dalam pandangan Islam adalah kebaikan yang serba utama, yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan ruhaniah. Kemajuan dalam pandangan Islam bersifat multiaspek baik dalam kehidupan keagamaan maupun dalam seluruh dimensi kehidupan, yang melahirkan peradaban utama sebagai bentuk peradaban alternatif yang unggul secara lahiriah dan ruhaniah. Islam yang berkemajuan menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi.

Menurut Muhammadiyah, bahwa umat Islam di manapun termasuk Islam Indonesia tidak mungkin tampil sebagai Islam rahmatan lil-‘alamin jika dirinya tertinggal dan tidak berkemajuan. Islam rahmatan lil-‘alamin harus berkemajuan. Islam berkemajuan ingin mewujudkan kehidupan umat

(5)

2

manusia yang tercerahkan melalui transformasi sosial yang bersifat emansipasi, humanisasi, liberasi, dan transendensi (QS Ali Imran: 104, 110).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja isu dan masalah kebangsaan?

2. Apa makna Islam Berkemajuan?

3. Bagaimana konsep Islam Berkemajuan?

4. Bagaimana hubungan Islam Berkemajuan dengan pandangan tokoh Muhammadiyah tentang Islam Berkemajuan untuk Indonesia berkemajuan?

(Menurut KH A Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo dan Din Syamsuddin)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan makalah adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan berbagai isu dan masalah kebangsaan.

2. Untuk menjelaskan makna Islam Berkemajuan.

3. Untuk menjelaskan konsep Islam Berkemajuan.

4. Untuk menjelaskan hubungan Islam Berkemajuan dengan pandangan tokoh Muhammadiyah tentang Islam Berkemajuan untuk Indonesia berkemajuan (Menurut KH A Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo dan Din Syamsuddin).

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Berbagai Isu dan Masalah Kebangsaan

Perkembangan teknologi yang semakin modern memudahkan kita dalam mencari atau mendapatkan sebuah informasi dari berbagai sumber media. Hal ini memiliki dampak baik bagi masyarakat untuk mempermudah mengetahui informasi dari segala penjuru. Kita dapat mengetahui suatu peristiwa yang terjadi di sebuah daerah dengan sangat mudah dan cepat melalui media elektronik. Sebuah informasi yang tersebar dengan cepat melalui berbagai macam jenis media elektronik membuat masyarakat mengetahui informasi tersebut secara instan sesuai dengan yang di sajikan oleh media tersebut, terlebih jika sebuah informasi yang disajikan merupakan hal yang mampu menarik perhatian masyarakat maka tidak sedikit dari masyarakat yang membahas informasi tersebut, maka dari situlah berita atau informasi yang telah diterima masyarakat luas menjadi suatu isu yang selalu dibicarakan oleh masyarakat di media sosial. Tidak hanya menimbulkan isu liar dimasyarakat, masih banyak terdapat dampak lain dari berkembangnya media yang lebih modern diantaranya masalah kebangsaan. Dengan seiring berkembangnya media informasi tidak jarang menimbulkan masalah kebangsaan yang kerap atau baru terjadi.

Berikut berbagai isu yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial serta masalah kebangsaan yang terjadi:

a. Pemecatan 56 Pegawai KPK

Pemecatan 56 pegawai KPK akibat dari tidak lolos nya para pegawai ini dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memberhentikan dengan hormat pegawai KPK tersebut yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada 30 September 2021. Tindakan yang dilakukan oleh KPK tersebut menimbulkan polemik di masyarakat ada yang pro terhadap keputusan yang diambil oleh KPK ada pula yang kontra. Berbagai macam respon

(7)

4

yang terjadi dimasyarakat diantaranya dari peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menyebut kekhawatiran masyarakat atas berbagai kebijakan Presiden Joko Widodo berkaitan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kurnia menyebut sejak awal ada upaya untuk melemahkan KPK, termasuk kini melalui pemecatan sejumlah pegawai KPK dengan dalih tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Bentuk protes lain pun datang dari kalangan mahasiswa terhadap pemecatan pegawai KPK dilakukan nya unjuk rasa di sekitar gedung KPK, Jakarta.

Mahasiswa menuntut pembatalan pemecatan pegawai KPK karena tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan mereka juga menuntut agar bertemu dengan pimpinan KPK Firli Bahur, namun tuntutan tersebut tidak dikabulkan, karena pimpinan KPK Firli Bahuri sedang berada di luar kota.

KPK mengklaim agenda Firli Bahuri sudah dijadwalkan sejak jauh-jauh hari. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Ketua KPK Firli Bahuri dalam rangka pelaksanaan program pemberantasan korupsi terintegrasi di Jambi.

Adapun tuntuan lain dari mahasiswa agar Ketua KPK mencabut SK 652 dan SK 1327 tahun 2021 atas pemberhentian pegawai KPK disebabkan oleh TWK, mahasiswa juga meminta agar KPK menjaga marwah dan semangat pemberantasan korupsi. Tindakan yang dilakukan oleh temen- temen mahasiswa merupakan respon dari sikap diam Presiden Joko Widodo terhadap surat yang telah disampaikan mahasiswa. Mahasiswa meminta agar Presiden Joko Widodo memulihkan status para pegawai yang akan dipecat oleh KPK. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut dilaksanakan pada Senin, 27 Semptember 2021.

b. Vaksin COVID-19

Pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak 2019 memiliki dampak yang sangat besar bagi seluruh dunia. Wabah yang terjadi begitu cepat menyebar dari Wuhan, Cina keseluruh penjuru dunia. Guna mengatasi pandemi tersebut berbagai pihak mengoptimalkan segala cara mulai dari

(8)

5

penutupan akses segala aktivitas hingga pembuatan vaksin. Vaksin ini di harapkan mampu meredam penyebaran virus ini dengan menyuntikan vaksin dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kita tetap melakukan pencegahan dari luar dengan cara memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas serta menjauhi kerumunan.

Pihak-pihak terkait sudah banyak yang menghasilkan vaksin guna menekan penularan virus ini. Indonesia juga termasuk salah satu negara yang memproduksi vaksin Covid-19. Vaksin yang dibuat di Indonesia yaitu Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara, namun sangat disayangkan kedua vaksin tersebut masih belum dapat di distribusikan karena masih menunggu hasil uji. Namun Indonesia tidak pasrah dengan produksi vaksin yang dibuat di Indonesia belum bisa di distribusikan, Indonesia menjalin kerjasama dengan negara-negara pembuat vaksin dan memesan vaksin dari negara tersebut guna memenuhi kebutuhan vaksin masyarakat Indonesia.

Indonesia berhasil mendapatkan beberape jenis vakisn diantaranya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna serta Jhonson & jhonson. Vaksin- vaksin tersebut datang ke Indonesia secara bertahap, vaksin awal yang dating ke Indonesia yaitu Sinovac di ikuti oleh AstraZaneca datangnya vaksin ini menjadi harapan bagi masyrakat agar dapat menerima vaksin.

Pemerintah melakukan skema dalam pendistribusian vaksin ini. Tahap awal diprioritaskan oleh tenaga kesehatan serta aparat keamanaan yang bertugas langsung oleh pasien yang terpapar, setelah tenaga kesehatan serta aparat keamanan telah di vaksin pemerintah melakukan vaksinasi terhadap masyrakat umum.

Pada saat masyarakat mulai diwajibkan vaksin adanya informasi dan berita-berita yang menginformasikan dampak dari vaksin tersebut serta kandungan zat yang ada di dalam vaksin tersebut terdapat bahan yang tidak halal bagi umat muslim, dari situlah timbul keresahan di masyarakat terkait vaksin dan menjadikan masyarakat takut buat melakukan vaksinasi. Isu mengenai adanya bahan haram yang terkandung dalam vaksin menjadi isu

(9)

6

besar dimasyarakat, meskpun hal itu sudah dikonfirmasi oleh pihak terkait dan Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa bahawa diperbolehkan selama tidak ada vaksin lain, namun kekhawatiran dan ketakutan masyarakat mengenai vaksin tetap ada.

c. Politik Identitas

Masalah Kebangsaan yang saat ini terjadi di Indonesia menjadi hal yang harus segera teratasi, karena dapat mengakibatkan ketidak-rukunan antar masyarakat. Semangat nasionalisme lahir dari bentuk perlawanan terhadap kolonialisme, akan tetapi nasionalisme juga dapat di pengaruhi oleh politik identitas serta solidaritas nasional. Politik identitas yang semestinya menjadi alat pemersatu guna tercapainya tujuan bangsa, kini banyak yang mengartikan dalam arti yang sempit. Identitas Resisten yang terjadi akibat dari aktor-aktor sosial yang dalam kondisi tertekan dengan adanya dominasi oleh pihak-pihak lain sehingga membentuk resistensi dan permunculan identitas yang berbeda dari pihak yang mendominasi dengan tujuan yang dibawanya hanya mementingkan suatu kelompok saja.

Adanya politik identitas yang begitu beragam di Indonesia seharusnya menjadi memperkaya kebangsaan. Politik identitas yang ada di Indonesia harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia supaya adanya politik identitas kesukuan tersebut tidak mengganggu semangat nasionalisme. Akan tetapi adanya politik identitas tersebut bisa memperkuat nasionalisme yang menjunjung nilai persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

d. Memaknai Solidaritas

Solidaritas yang memiliki arti kebersamaan dalam kepentingan bersama serta rasa simpati terhadap suatu kelompok tertentu sudah semestinya dalam implementasi nya demikian juga. Namun yang terjadi saat ini solidaritas diartikan dalam lingkup yang sempit yaitu sebuah kelompok, maka solidaritas akan menjadi sebuah kefanatikan belaka dan

(10)

7

akan menjadi permasalahan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memaknai solidaritas secara sempit dapat menimbulkan primordalisme dalam solidaritas tersebut. Tidak jarang solidaritas mengalami berbagai permasalahan, karena banyak masyarakat yang terjebak pada solidaritas dalam arti sempit. Banyaknya benturan antar suku, kelompok, agama, supporter sepak bola, hal tersebut menunjukan bahwa ada yang salah dalam memaknai sikap solidaritas.

e. Radikalisme

Radikalisme masih sangat mengkhawatirkan di seluruh negara tanpa kecuali Indonesia, sedang menghadapi terorisme yang terus memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis jaringan internet.

Informasi berbasis internet dan hadirnya revolusi teknologi semakin membantu kelompok-kelompok teroris dalam peningkatan jaringan dan propaganda paham yang mereka anut. Radikalisme dapat dipahami sebagai perilaku keagamaan yang menghendaki perubahan secara drastis dengan tujuan untuk merealisasikan target-target tertentu.

Radikal Islam di Indonesia muncul karena faktor internal dari dalam umat islam sendiri yang telah terjadi penyimpangan norma-norma agama.

Serta faktor eksternal diluar dari islam, baik yang dilakukan kelompok atau hegemoni barat. Fenomena yang terjadi di Indonesia tengah menurun sejak tahun 2000-an, namun akar terorisme itu tetap tumbuh subur dan mendapatkan posisi di sebagian masyarakat. Aksi terror juga msih berpotensi muncul akibat gesekan yang kerap terjadi antara lain perseturuan, separatisme, dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus senantiasa mengingat bahwa kita hidup di negeri yang terdiri dari keberagamaan. Sikap tenggang rasa perlu ditumbuhkan agar membuka pikiran kita, maka akar radikalisme tidak dapat leluasa masuk memengaruhi kita. Peran pemerintah juga perlu untuk menjadi pengendali dalam pembangunan persatuan dan kesejahteraan bangsa guna

(11)

8

menghindarkan negeri ini dari ancaman radikalisme yang memanfaatkan celah-celeh kecil.

2.2. Makna Islam Berkemajuan

Islam pada dasarnya adalah agama yang diturunkan Allah Swt. Kepada para nabi, sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Yang diajarkan bertujuan sebagai rahmat bagi seluruh manusia dan alam. Islam, jika dipahami dengan benar dan dilaksanakan dengan baik, maka akan melahirkan kebaikan dan kemajuan bagi umat Islam dan peradaban manusia seluruhnya.

Prof Dr Din Syamsuddin menjelaskan maksud dari "Islam berkemajuan". "Kemajuan yang dimaksudkan adalah Islam yang mampu beradaptasi, mengakomodasi serta menyesuaikan diri secara tegas dengan dinamika zaman,”

Islam disebut sebagai The Religion of Progress (agama yang berkemajuan), yaitu :

1. Al-Quran dan sunnah nabi memerintahkan dan mengajarkan manusia untuk maju. Wahyu pertama dalam islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Adalah surah Al-Alaq, yakni perintah untuk membaca dan menulis (Iqro dan Qalam).

Melalui wahyu pertama surah Al-Alaq ayat 1-5 tersebut, Islam mengajarkan manusia untuk maju. Selain itu, ajaran Islam baik yang terdapat dalam banyak ayat Alquran maupun dalam hadits nabi memerintahkan dan mengajarkan manusia untuk berpikir dan meneliti.

Selain itu, Islam mengajarkan manusia menjadi pelaku perubahan (agent of social change) dalam Alquran Allah SWT. Berfirman: Artinya:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar- Ra’du: 11). Ayat di atas mengajarkan pada umat manusia untuk menjadi pelaku perubahan (agent of social change). Setiap manusia, khususnya seorang muslim harus menyadari bahwa perubahan atau kemajuan sangat

(12)

9

bergantung pada usaha, kerja keras dan berawal dari perubahan dalam diri mereka sendiri. Kemudian Islam mengajarkan kepada manusia sebagai Abdullah (hamba Allah yang melaksanakan ibadah kepadanya) dan khalifatullah (sebagai wakilnya di bumi untuk memakmurkan bumi).

Sebagai wakil Allah di bumi, manusia harus menjaga dan memakmurkan bumi, serta membangun kehidupan yang maju dan beradab di ridhoi Allah SWT.

2. Nabi Muhammad SAW. Adalah sosok yang membangun peradaban.

Rasulullah merupakan tokoh yang mengubah masyarakat arab yang jahiliyah, yang terbelakang, menjadi masyarakat yang berperadaban.

Simbolnya Kota Madinah, kota peradaban.

Di mana Alquran mengajarkan dan memerintahkan kita untuk maju dan membangun peradaban. Kemudian, Nabi Muhammad telah memberi contoh kepada kita bahwa Islam adalah hadir dalam rangka memberi rahmat bagi seluruh manusia dan alam, membangun kemajuan dan menciptakan kehidupan yang beradab. Untuk itulah, sebagai seorang muslim khususnya, merupakan kewajiban untuk meneladani Rasulullah Saw. Sebagaimana perintah Allah dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 21:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”.

2.3. Konsep Indonesia Berkemajuan

Konsep Islam berkemajuan di era modern ini adalah merupakan respon dari fenomena yang ada yaitu globalisasi, terutama kebudayaan, baik dalam bentuk arabisasi ataupun westernisasi. Dengan mengembangkan kemampuan akal Muhammadiyah berinovasi dalam mengembangkan dakwah dan program nyata untuk mengangkat citra islam di masyarakat. Seperti muhammadiyah membangun rumah sakit, panti sosial dan lainnya dalam upaya menerapkan konsep islam yang kosmopolitan. Hal ini sangat bermanfaat bagi umat islam pada umumnya. Islam berkemajuan berani mengeluarkan pikiran yang sehat dan murni dengan dasar Al- Qur’an dan

(13)

10

Hadits. Konsep islam berkemajuan yaitu dengan mengembangkan etos dari surah Al- Ashr bukan sekedar berbicara tentang kewajiban menyantuni orang-orang miskin, tetapi juga berkewajiban berproses untuk membentuk peradaban utama.

Konsep islam berkemajuan yaitu agar menyatukan, bukan memecah belah. Seperti yang kita ketahui adanya islam berkemajuan agar dapat membangun Indonesia yang maju dengan cara yang sudah diterapkan dalam islam. Muhammadiyah mempunyai konsep islam berkemajuan sejak awal pendiriannya. Islam berkemajuan itu memiliki spirit untuk maju yang bisa membawa masyarakat pada era yang lebih modern yang lebih maju sehingga harus kompatibel dengan perkembangan iptek. Presiden RI pertama Soekarno dalam bukunya berjudul “Di Bawah Bendera Revolusi” tahun 1924 menuliskan bahwa islam yang akan dikembangkan dalam negara Indonesia adalah islam berkemajuan.

Di Indonesia, Islam Berkemajuan secara konsep tidak dapat terlepas dari organisasi Muhammadiyah yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Adapun rumusan Islam Berkemajuan, yaitu:

a. Islam yang Berkemajuan menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia.

b. Islam berkemajuan adalah islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki laki maupun perempuan tanpa diskriminasi.

c. Islam berkemajuan adalah islam yang menggelorakan misi anti perang, anti terorisme, anti kekerasan, anti penindasan, anti keterbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitas alam, serta berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan.

d. Islam berkemajuan adalah islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi.

(14)

11

2.4. Hubungan Islam Berkemajuan dengan Pandangan Tokoh Muhammadiyah tentang Islam Berkemajuan untuk Indonesia Berkemajuan: KH A Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo dan Din Syamsuddin

2.4.1. K.H. AHMAD DAHLAN

Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang secara formal menyebut adanya gerakan amal ma’ruf nahi munkar. Muhammadiyah merupakan organisasi atau gerakan Islam yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Asasnya dalam perjuangan Islam dan kebangsaan Indonesia. Sifat organisasi Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial budaya yang menjurus kepada tercapainya kebahagiaan lahir dan batin.

KH. Ahmad Dahlan adalah putera keempat dari K.H. Abu Bakar, seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta dan Nyai Abu Bakar (puteri H. Ibrahim, Hoofd Penghulu Yogyakarta). Ia lahir pada 1 Agustus 1868. Nama kecilnya adalah Muhammad Darwis. Kiai Dahlan termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.

Pada usia ke-15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri dari anak Kiai Penghulu yang Bernama Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawan Nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, Kiai Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, dan Siti Zaharah.

Pada tahun 1903 ia berangkat kembali ke Mekah dan menetap di sana selama 2 tahun untuk menimba ilmu. Sepulangnya dari Mekah untuk kedua kalinya, Kiai Ahmad Dahlan melakukan gerakan-gerakan dan kontribusi besar bagi pembangunan umat dan bangsa hingga terasa sampai saat ini.

Banyak nilai-nilai dan karakter perjuangan yang dapat kita jadikan teladan

(15)

12

serta inspirasi untuk kita generasi masa kini, Nilai Karakter Perjuangan dan Keteladanan KH. AHMAD DAHLAN antara lain:

1. Tokoh Pendiri Muhammadiyah.

2. Tokoh Pembaharu Pendidikan Modern di Indonesia.

3. Sosok Ulama yang Mencintai Ilmu Pengetahuan.

4. Ulama yang memiliki Jiwa Wirausaha.

5. Ulama Berkemajuan yang Mengganti Jimat, Dukun, dan yang Keramat dengan Ilmu Pengetahuan.

6. Ulama yang Mengangkat Harkat dan Martabat Perempuan di Indonesia.

7. Ulama yang Diangkat Jadi Pahlawan Nasional.

Pesan Kiai Ahmad Dahlan patut menjadi inspirasi bagi kita baik sebagai penerus bangsa dan agama islam saat ini, Kiai Ahmad Dahlan berpesan:

Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi di mana dan ke mana saja.

Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan propesional lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.

2.4.2. KI BAGUS HADIKUSUMO

Ki Bagus Hadikusumo dilahirkan di Kampung Kauman, Yogyakarta pada 24 November 1890 atau 11 Rabi’ul Akhir 1308 H dengan nama Raden Hidayat. Ayahnya bernama Raden Kaju Lurah Hasyim, seorang pejabat kesultanan Yogyakarta yang menangani administrasi. Di samping belajar shalat dan mengaji dari orang tuanya, Hidayat juga bersekolah di sekolah formal tingkat dasar Volks School Gubernemen. Beliau juga merupakan santri K.H Ahmad Dahlan yang kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Wonokromo dan belajar agama di Mekah selama dua tahun dengan mempelajari kitab-kitab kuning, Kitab Fikih dan tasawuf. Kitab-kitab yang pernah Ki Bagus Hadikusumo pelajari antara lain kitab-kitab dari ulama

(16)

13

pembaharu seperti Muhammad Abduh, kitab Tafsir Al Manar, kitab Ibnu Taimiyah, kitab Imam Ghozali, kitab Ibnu Rusyd dan lain-lain. Selain belajar agama di Pesantren, Ki Bagus Hadikusumo juga belajar sastra Jawa, Melayu, Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris. Setelah menikah, nama Hidayat diganti dengan Ki Bagus Hadikusumo.

Pengajaran Ki Bagus Hadikusumo menggabungkan pembelajaran sekolah formal dengan pengajaran non formal. Di pondok pesantren menjadikan beliau sebagai orang alim yang berwawasan, seorang muballig dan pemimpin umat yang semangat mempelajari banyak ilmu, baik ilmu agama maupun illmu umum. Ki Bagus Hadikusumo, juga menghasilkan karya berupa buku dengan judul Poestaka Ihsan. Ki Bagus Hadikusumo juga belajar tentang perbandingan agama dan kristalogi pemikiran Ahmad Dahlan.

Banyak ilmu yang didapatkan dari Ahmad Dahlan yang digunakan untuk meneruskan dakwah dan perjuangan dalam Muhammadiyah.

Ki Bagus Hadikusumo bergabung pula dengan organisasi Muhammadiyah, ia pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh pada tahun 1922, Ketua Majelis Tarjih, anggota Komisi MPM Hoofdbestuur (Pimpinan Pusat) Muhammadijah pada tahun (1926), dan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah pada tahun (1942-1953). Tahun 1922 Gubernur Jendral Hindia Belanda membentuk Komisi Perbaikan Raad Agama yang diketuai oleh Husein Jayadiningrat dan salah satu anggotanya adalah KH Ahmad Dahlan. Ketika Ahmad Dahlan meninggal dunia, posisinya dalam komisi digantikan oleh Ki Bagus Hadikusumo. Dalam komisi ini Hadikusumo berusaha tidak saja mendudukan hukum Islam pada posisi yang tinggi dalam negara kolonial, tetapi juga memperkokoh institusi kehukuman Islam. Ketika Hadikusumo diangkat menjadi Ketua Muhammadiyah, beliau berhasil menggali dasar ideologi bagi gerakan. Pokok-pokok pikiran Ahmad Dahlan diolah, dirumuskan sedemikian rupa oleh Hadikusumo menjadi Muqaddimah Anggaran Dasar perserikatan yang kemudian menjadi petunjuk arah gerak Muhammadiyah. Mendapat inspirasi dari muqaddimah ini, Hamka misalnya

(17)

14

merumuskan dua landasan idiil Muhammadiyah, yaitu Matan Kepribadian Muhammadiyah dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

Konsep pemikiran Ki Bagus Hadikusumo dalam hubungan agama dan negara menyatakan bahwa tidak ada pemisahan antara negara dan agama.

Agama merupakan pondasi suatu negara. Dengan agama dapat terjaminnya pembangunan pemerintahan yang adil dan mencapai musyawarah. Dalam Al- Quran menjelaskan prinsip penting yaitu keadilan, musyawarah dan kebebasan beragama. Tiga prinsip itulah dasar dari sebuah demokrasi dalam bernegara. Dengan demikian Ki Bagus menekankan bahwa Islam bisa jadi bagian dalam demokrasi bernegara dan ini lebih mengarah ke dalam model negara nomer dua.

Menurut Ki Bagoes, umat Islam adalah umat yang mempunyai cita- cita yang luhur dan mulia sejak dahulu hingga sekarang ini, seterusnya pada masa yang akan datang, yaitu dimana ada kemungkinan dan kesempatan pastilah umat Islam akan membangunkan negara atau menyusun masyarakat yang didasarkan atas hukum Allah dan agama Islam (Hadikusuma, t.t: 15).

Gagasan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang ingin menjadikan Islam sebagai dasar negara tersebut didasarkan pada alasan sosiologishistoris dan alasan pemahaman atas ajaran Islam.

Alasan pemahaman atas ajaran Islam bagi Ki Bagoes Hadikoesoemo, Islam dijadikan dasar negara berdasar pada pemahaman atas ajaran Islam secara substansial dan menyeluruh, Baginya, substansi dan sistematika ajaran Islam meliputi: iman, ibadah, amal saleh dan jihad. Kempat aspek ajaran ini merupakan ringkasan ajaran Islam yang telah diajarkan dan dipimpinkan oleh para nabiyullah dalam rangka memperbaiki masyarakat atau negara.

2.4.3. DIN SYAMSUDDIN

Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, atau dikenal dengan Din Syamsuddin (lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958), adalah seorang politisi yang saat ini menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010. Istrinya bernama Fira

(18)

15

Beranata, dan memiliki 3 orang anak. Beliau diamanati untuk menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat menggantikan Dr (HC).

KH. Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.

State of mind atau alam pikiran Muhammadiyah menurut Din adalah alam pikiran islam dengan visi Islam berkemajuan. Din mengakui Islam berkemajuan bukan konsep baru, tetapi konsep lama, yang sudah ada sejak islam berdiri. "Islam berkemajuan adalah Islam yang melintas waktu dan ruang. Tetapi juga menekankan dimensi gerak. Maka Muhammadiyah tidak menekan Islam yang terikat pada fokus atau waktu tertentu, tapi lebih pada Islam yang universal yang telah dan terus diaktualisasikan dalam dinamika kehidupan,"

Prof. Din Syamsudin menjelaskan bahwa Islam yang dikembangkan merupakan Islam yang berkemajuan yang dapat mengikuti perkembangan zaman.

Agama Islam hadir bukan hanya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman namun juga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan dari dinamika jaman, ruang dan waktu.

“Islam berkemajuan perlu dipertimbangkan untuk bertumpu pada sistematika Islam. KeIslaman dan KeberIslaman bertumpu pada tauhid, yang membawa kepada islam membangun kemaslahatan, dan ini adalah misi khilafah peradaban”. Islam dalam Muhammadiyah harus berciri ganda, satu berkemajuan yakni selalu menampilkan yang terbaik dalam setiap dinamika jaman, dan yang kedua adalah bernuansa penengah.

Konsep Islam yang berkemajuan perlu adanya kesepakatan dan Muhammadiyah perlu menyepakati Islam berkemajuan tersebut. “Istilah moderasi jika dikaitkan dengan keberagamaan agak sedikit memberatkan, baik dalam segi semantik maupun historisnya. Menurut ahli bahasa latin konotasi kata tersebut akan berbeda jika digunakan dalam bahasa Indonesia sebagai kata serapan”.

(19)

16

Prof. Din Syamsuddin juga mengatakan, dalam beragama, setiap orang terkadang kehilangan subtansi atau esensi. Seperti menjalankan ibadah yang hanya sekedar kegiatan, namun esensi ibadahnya sering dilupakan. Dalam pelaksanaan ibadah, menurut Din, ada dimensi ta’abbud. Ta’abbud inilah yang sering hilang. Karena, kata dia, seseorang hanya terjebak pada aktivitas yang nyaris rutin dilakukan. Sehingga, keagamaan itu, jelasnya, hanya sekedar rutinitas. “Esensi, hakikat, yang bernama ta’abbud sesungguhnya transformasi diri, karena yang melakukan ibadah itu hamba”. Jika ibadah berhenti pada aktivitas belaka, tanpa esensi, Din menerangkan, hal itu akan menjadi hampa. “Ini kemudian banyak membawa orang-orang beragama terlibat pada pelanggaran hukum. Apabila ada esensi, substansi ta’abbud, lanjut Din, seorang hamba yang mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan Allah, maka seseorang itu telah melakukan transformasi diri. Ini bermakna keberagamaan yang maju dan dinamis. “Itulah Islam yang berkemajuan dan sesuai paham Muhammadiyah”.

(20)

17

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Islam Berkemajuan merupakan sebuah bagian yang disandang oleh organsisasi Muhammadiyah. Dalam gagasan Islam Berkemajuan terdapat nilai Islam yang dapat dipahami sebagai sebuah agama yang selalu menanamkan nilai-nilai kemajuan agar dapat mengikuti perubahan zaman namun tetap menanamkan nilai-nilai keislaman yang ada. Kemajuan dalam pandangan Islam bersifat luas baik dalam kehidupan keagamaan maupun dalam seluruh dimensi kehidupan, yang melahirkan peradaban umat sebagai bentuk peradaban alternatif yang unggul. Islam Berkemajuan juga merupakan konsep yang memfokuskan agar Islam selalu berada pada garis yang setara dengan dinamika kesejarahan dan kemanusiaan.

Muhammadiyah memandang bahwa Islam adalah peradaban (din al- hadlarah) yang diturunkan untuk mewujudkan kehidupan yang mencerahkan umat manusia dan terbangunnya peradaban semesta yang berkemajuan.

Karena begitulah seharusnya Islam dicitrakan, Islam senantiasa dapat menjawab segala tantangan zaman dimanapun dan kapanpun.

Muhammadiyah sebagai gerakan yang berlandaskan Islam, sudah semestinya dapat menjawab segala tantangan zaman dengan melahirkan kebaikan yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan batiniah. Dakwah bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama kemajuan bagi kehidupan umat manusia sepanjang zaman.

Muhammadiyah memberi kesan positif bahwa organisasi ini telah ada semenjak Indonesia masih dalam gagasan. Bahkan Muhammadiyah turut serta dalam perjuangan membangun Indonesia dan tokoh-tokoh Muhammaadiyah tidak sedikit yang menjadi pemikir dasar negara ini.

Muhammadiyah menunjukkan diri sebagai sebuah gerakan Islam yang turut berjuang demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia dan menentang

(21)

18

siapa saja yang ingin membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Muhammadiyah memberi pengertian bahwa Islam Indonesia Berkemajuan merupakan alternatif masa depan dari stagnansi peradaban Islam secara global. Dalam pandangan Muhammadiyah, sudah seharusnya Islam hadir menjadi pemain ditengah pusaran globalisasi yang banyak mempengaruhi peradaban Islam.

Mengkontruksi Islam Berkemajuan dengan melakukan rekonstruksi pemahaman mengenai ideologi Muhammadiyah yang kemudian dikenal sebagai Manhaj Muhammadiyah. Islam Berkemajuan menjadi sebuah nilai pada tubuh Muhammadiyah dan dapat terlihat dari kontribusi pembaruan Muhammadiyah disetiap zaman nya. Ini menunjukkan bagaimana Muhammadiyah sebagai organisasi yang menjadikan Islam dengan fitrah Berkemajuan dapat menjawab berbagai tantangan disetiap zaman. Hal lain yang menjadikan identitas Islam Berkemajuan melekat pada Muhammadiyah, karena Muhammadiyah mampu bertahan ditengah gerakan-gerakan Islam lainnya di Indonesia. Ini juga selaras dengan tujuan membangun Indonesia Berkemajuan. Membangun Indonesia Berkemajuan harus memiliki dasar rujukan yang kuat agar dapat memiliki peran penting di segala bidang dalam perubahan zaman.

3.2. Saran

Pembahasan tentang Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia Berkemajuan telah ditulis dengan semaksimal mungkin. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika adanya kesalahan dalam penulisan ataupun dalam pembahsan diharapkan adanya penyempurnaan untuk melengkapi kekurangannya. Muhammadiyah dengan identitas nya Islam Berkemajuan harus terus menyesuaikan dengan zaman serta harus mampu menggunakan sumber daya yang tersedia sebaik mungkin. Serta hal yang paling utama harus menguatkan ideologi dari bangsa Indonesia guna tercapainya Indonesia Berkemajuan seperti yang diharapkan kita bersama. Indonesia mampu bersaing dengan global dalam segala bidang guna menjadikan Negara

(22)

19

Kesatuan Republik Indonesia menjadi pemain dalam perubahan dari zaman ke zaman. Sedikit saran bagi para peneliti yang hendak melakukan penelitian selanjutnya mengenai Islam Berkemajuan untuk Membangun Indonesia Berkemajuan agar lebih banyak menggali data dari berbagai sumber supaya lebih meyakinkan para pembaca sebagai bahan bacaan yang akurat. Penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kedepannya dapat memperbaiki hasil penelitian.

(23)

20

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Mundzir, I., Halim, A. S., & Rosyidi, M. (2020). Spirit Isam Berkemajuan untuk Indonesia Emas. Jakarta Selatan: LPP AIK UHAMKA.

https://www.indonesiana.id/read/43802/islam-berkemajuan-maksud-dan- orientasinya

“Konsep Islam Berkemajuan yang diamini Soekarno”. Penerbit detiknews. 29 Juli 2015. https://news.detik.com/berita/d-2978177/konsep-islam-berkemajuan-kh- ahmad-dahlan-yang-diamini-soekarno

“Peranan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan di Era Modern”.

Penerbit Ar-Risalah. 2020. https://uia.e-journal.id/alrisalah/article/view/590

“Islam Berkemajuan”. Penerbit Suara Muhammadiyah. 8 Mei 2020.

https://suaramuhammadiyah.id/2020/05/08/islam-berkemajuan-apa-itu-i/

https://www.beritasatu.com/nasional/288615/din-syamsuddin-muhammadiyah- adalah-state-of-mind

http://umg.ac.id/index.php/berita/165

https://gema.uhamka.ac.id/2016/07/21/tentang-ciri-islam-berkemajuan-ini- menurut-din-syamsuddin/

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1503651&val=17952

&title=MUHAMMADIYAH%20GERAKAN%20ISLAM%20BERKEMAJUAN

%20SELAYANG%20PANDANG

https://muhammadiyah.or.id/ki-bagus-hadikusuma-ketua-1944-1953/

https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2015/11/biografi-ki-bagus- hadikusuma-pahlawan-nasional.html

https://www.kompas.tv/article/215944/mahasiswa-unjuk-rasa-tuntut-pembatalan- pemecatan-puluhan-pegawai-kpk-dan-minta-ketua-kpk-mundur

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210927143629-20-700013/demo-di- kpk-ricuh-mahasiswa-dan-aparat-saling-dorong

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210504123943-12-638300/icw-duga- pemecatan-pegawai-kpk-tak-lolos-tes-sudah-dirancang

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210415145506-37-238156/4-vaksin- covid-19-diterpa-isu-miring-ada-pfizer-sinovac/1

Jurnal : Mifdal Zusron Alfaqi, Universitas Gadjah Mada tahun 2015 https://core.ac.uk/download/pdf/234031241.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Gudang Garam Tbk Kediri merupakan perusahaan yang memproduksi rokok kretek dengan selalu mengedepankan kualitas produk yang diproduksi, dimana hal tersebut dapat

Kajian yang dijalankan ini adalah untuk mengenalpasti kehadiran DNA khinzir daripada air tangki, perut, kulit dan isi ikan menggunakan masa nyata tindak balas polimerisasi

Berdasarkan sumber informasi pada tabel 4 menunjukkan bahwa kecemasan preoperatif lebih banyak pada pasien yang telah mendapatkan informasi seputar prosedur operasi SC

Angka kebuntingan pada sapi potong setelah dilakukan sinkronisasi estrus di Kabupaten Pringsewu adalah 69,42% termasuk dalam katagori baik, dengan faktor-faktor

Berdasarkan dari jajak pendapat terhadap beberapa guru dan karyawan terkait dengan spiritualitas kerja di sekolah yang diartikan suatu panggilan hidup yang mulia yang

The participant of this study was the fourth semester students of essay writing class of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty in academic

Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut homooskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah

: Bagi kita yang sudah diampuni dosa-dosanya, Tuhan memberikan berita Anugerah-Nya yang diambil dari ROMA 8:38-39 yang demikian bunyinya: ” Sebab aku yakin, bahwa baik