PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING DALAM
LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH:
ANGGI WULAN
NIM. 7102220004
FAKULTAS EKONOMI
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi oleh Anggi Wulan, NIM 7102220004 Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal 01 April 2014 Tim Penguji
1. Khairunnisa Harahap, SE, M.Si ____________________ Pembimbing
2. Drs. Jumiadi AW, Ak, M.Si ____________________ Penguji
3. Muhammad Rizal, SE, M.Si ____________________ Penguji
4. Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak ____________________ Penguji
Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal 01 April 2014 Panitia Ujian
Dekan Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNIMED
Drs. Kustoro Budiarta, ME Drs. La Ane, M.Si
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anggi Wulan
NIM : 7102220004
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini bebas dari plagiat, terkecuali kutipan-kutipan yang diambil dari buku-buku dalam Daftar Pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dan bila kemudian hari ternyata tidak benar maka saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Medan, April 2014 Hormat Saya,
ABSTRAK
ANGGI WULAN : 7102220004. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktek Pengungkapan Sustainability Reporting Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Medan. 2014.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pengaruh karakteristik perusahaan terhadap praktek pengungkapan susutainability reporting dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap praktek pengungkapan susutainability reporting dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia,
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk kedalam daftar 50 Biggest Market Capitalization periode 2011-2012 di Bursa Efek Indonesia yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Metode pemilihan sampel yaitu purposive sampling, dan sampel yang berhasil ditarik yaitu sebanyak 44 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif secara signifikan dari size perusahaan terhadap pengungkapan sustainability reporting, yaitu nilai sig (0,000) < (0,05), ini menunjukan H1 diterima. Hasil uji hipotesis kedua secara parsial tidak terdapat pengaruh dari leverage terhadap pengungkapan sustainability reporting, yaitu nilai sig (0,314) > (0.05), ini berarti variabel leverage tidak signifikan dan H2 ditolak, dan uji hipotesis ketiga bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh dari profitabiitas terhadap sustainability reporting,yaitu nilai sig (0,695) > (0.01), ini berarti profitabilitas tidak signifikan dan H3 ditolak. Sedangkan Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif secara signifikan dari tipe perusahaan terhadap pengungkapan sustainability reporting, yaitu nilai sig (0,015) < (0,05), ini menunjukan H4 diterima.
Kesimpulan penelitian ini secara parsial bahwa size perusahaan dan tipe perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability reporting. Kemudian secara parsial pengalaman leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability reporting.
ABSTRACT
ANGGI WULAN : 7102220004. Characteristics Influence Against Corporate Disclosure Practices Sustainability Reporting In Annual Report of the Public Company in Indonesia. Thesis Department of Accounting, Faculty of Economics: University of Medan, 2014.
The problems discussed in this study is whether the influence of corporate characteristics on reporting susutainability disclosure practices in the annual reports of public companies in Indonesia. This study aims to analyze the influence of corporate characteristics on reporting susutainability disclosure practices in the annual reports of public companies in Indonesia,
The population in this study is that companies included in the list of 50 Biggest Market Capitalization 2011-2012 in Stock, Indonesian effects that have met the criteria established researchers, The method of sample selection is purposive sampling, and samples withdrawn as many as 44 samples. The data analysis technique used is multiple regression analysis.
The results of the study showed that the test of the first hypothesis is partially contained significantly positive effect of firm size on the disclosure of sustainability reporting, is sig (0.015) <(0.05), this shows that H1 is accepted. The second hypothesis test results are partially no significant effect of leverage on the disclosure of sustainability reporting, which sig (0.314)> (0:05), this means that the variable is not significant leverage and H2 is rejected, While the fourth hypothesis test results indicate that there is a partial significant positive influence on the disclosure of the type of company sustainability reporting, which sig (0,000) <(0.05), this shows the H4 is accepted.
Conclusion This study is partially that company size and type of company a significant effect on the disclosure of sustainability reporting. Then the partial experience of leverage and profitability does not affect the disclosure of sustainability reporting.
i DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
ABSTRAK ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 9
1.4 Rumusan Masalah ... 10
1.5. Tujuan penelitian ... 10
1.6. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1. Tinjauan Teoritis ... 12
ii
2.1.2 Teori Agensi ... 13
2.1.3 Teori Legistimasi ... 14
2.1.4 Sustainability Reporting ... 16
2.1.5 Ukuran Perusahaan ... 20
2.1.6 Leverage ... 21
2.1.7 Profitabilitas ... 23
2.1.8 Tipe Perusahaan ... 24
2.2. Penelitian Terdahulu ... 27
2.3 Kerangka Berfikir ... 29
2.4. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
3.2 Populasi dan Sampel ... 30
3.3 Variabel Penelirtian dan Defenisi Operasional ... 30
3.3.1 Variabel Penelitian ... 31
3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 31
iii
3.5 Teknik Analisis Data... 41
3.5.1 Analiais Deskriptif ... 42
3.5.2 Uji Normalitas ... 42
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 43
3.5.3.1 Uji Multikolinearitas ... 43
3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 43
3.5.1.2.Uji Autokorelasi ... 44
3.5.4 Uji Hipotesis ... 45
3.5.4.1 Uji Parsial t ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Deskriptif Objek Penelitian ... 49
4.1.1 Sampel Penelitian ... 49
4.2 Hasil Pengumpulan data ... 51
4.2.1 Size Perusahaan ... 53
4.2.2 Leverage Perusahaan ... 54
4.2.3 Profitabilitas Perusahaan ... 55
iv
4.2.5 Pengungkapan Sustainability Reporting ... 59
4.3 Hasil Analisis Data ... 61
4.3.1 Hasil Analiais Deskriptif ... 61
4.3.2 Hasil Uji Normalitas ... 64
4.3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 65
4.3.3.1 Hasil Uji Multikolinearitas ... 66
4.3.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67
4.3.3.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 69
4.3.3.4 Hasil Uji Hipotesis ... 69
4.2. Hasil Uji Parsial t ... 69
BAB V PENUTUP ... 79
5.1 Simpulan ... 79
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 81
5.3 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
v
DAFTAR TABEL
1. Kategori dalam Corporate Sustainability Reporting ... 19
2. Penelitian Terdahulu ... 27
3. Tabel Item Sustainability Reporting ... 33
4. Tabel Hasil Analiais Deskriptif ... 61
5. Tabel Hasil Uji Normalitas ... 64
6. Tabel Hasil Uji Multikolinearitas ... 66
7. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 67
8. Tabel Hasil Uji Autokorelasi ... 69
9. Tabel Hasil Uji Hipotesis ... 69
vi
DAFTAR GAMBAR
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era yang sekarang ini, sektor bisnis di Indonesia mulai
berkembang. Tentu saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan
utamanya pada pencarian keuntungan semata. Perusahaan atau organisasi
lainnya menganggap bahwa sumbangsih kepada masyarakat cukup diberikan
melalui nilai dalam penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan
dengan produknya dan pembayaran pajak kepada negara. Ketiga hal tersebut
tidaklah cukup apabila perusahaan ingin bertahan sampai lima tahun ke depan
karena masyarakat tidak hanya menuntut perusahaan menyediakan barang dan
jasa saja tetapi juga pertanggungjawaban secara sosial terhadap kehidupannya.
Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan
pengguna laporan keuangan dimana fokusnya tidak hanya pada perolehan laba
perusahaan tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan
sekitar perusahaan (Cahyandito, 2011).
Menurut Ahmad Daniri (2008), Sesungguhnya substansi keberadaan
Corporate Social Responsibility adalah dalam rangka memperkuat
keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar
stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun
program-program pengembangan masyarakat sekitarnya. Atau dalam pengertian
2
2
komunitas dan stakeholder yang terkait dengannya, baik lokal, nasional,
maupun global. Karenanya pengembangan Corporate Social Responsibility
kedepan seharusnya mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam hal ini terjadi perkembangan dalam penyusunan tersebut, dari
Corporate Social Responsibility menjadi Sustainability Reporting atau Social
Responsibility saja. Perubahan ini, disebabkan karena pedoman ISO 26000
diperuntukan bukan hanya bagi korporasi tetapi bagi semua bentuk organisasi,
baik swasta maupun publik.
Pemerintah Indonesia telah mengatur pedoman pelaksanaan
Sustainability Reporting dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Pasal 74
dan UU Penanaman Modal (UU PM,UU Nomor 25/2007). Lahirnya dua
regulasi pemerintah tersebut banyak mendapat pertentangan dari berbagai
pihak dalam dunia bisnis yang menyatakan bahwa peraturan tersebut
seharusnya bersifat sukarela dan bukan bersifat wajib sehingga menimbulkan
banyak penolakan terhadap regulasi pemerintah tersebut. Sejumlah penelitian
tentang manfaat pengungkapkan kegiatan sosial, seperti sustainability
reporting telah banyak dilakukan. Hasil dari penelitian-penelitian tersebut
membuktikan bahwa hal itu berdampak positif terhadap profitabilitas
perusahaan maupun imbal hasil saham. Informasi kegiatan sustainability
reporting itu akan membentuk kepercayaan baru yang dapat mendorong atau
malah mengubah ekspektasi para investor terhadap keputusan untuk menahan,
3
3
Dalam praktiknya, seperti yang kita telah ketahui CSR belum
mempunyai dasar pemikiran dan aturan yang cukup jelas dan kuat. Hal ini
dapat dilihat dari, pengimplementasian CSR itu sendiri masih bersifat sukarela
(volountary). Tim International Organization for Standarization (ISO) pada
bulan September 2004 sebagai induk dari organisasi standar internasional
mengundang berbagai pihak untuk melahirkan panduan (guedelines) dan
standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO 26000
: Guidance Standard on Social Responsibilty. ISO 26000 ini sifatnya hanya
panduan saja dan bukan pemenuhan terhadap persyaratan (requirements)
karena memang tidak dirancang sebagai standar sistem manajemen dan tidak
digunakan sebagai sebagai standar sertifikasi (Yusuf Wibisono, 2007 : 38).
Berkembangnya sustainability report merupakan bagian dari konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Berdasarkan
Kuhlmann (2010) pengertian pembangunan berkelanjutan (sustainability
development) yang didapatkan dari United Nations (dalam Agenda for
Development) yaitu pembangunan dengan wawasan multidimensional dalam
mencapai kualitas hidup yang lebih tinggi. Pembangunan berkelanjutan
(sustainability development) ini mencakup tiga aspek yaitu aspek ekonomi,
sosial dan lingkungan. Untuk mendukung adanya pembangunan
berkelanjutan, sustainability report digunakan sebagai salah satu media
4
4
Pengungkapan pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan menjadi
keharusan bagi perusahaan-perusahaan yang telah go-public, sebagai bentuk
akuntabilitas dan responsibilitas perusahaan kepada publik. Ikatan Akuntan
Indonesia kompartemen akuntan manajemen dengan didukung Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH) dan PT Bursa Efek Jakarta telah melakukan
penilaian bagi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan Sustainability
Reporting dan melaporkannya sesuai dengan kualifikasi dan standar
internasional tertentu yang telah ditetapkan dengan menyelenggarakan
Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA). (Yadiati, 2006).
Dalam proses pelaporannya sustainability report, banyak diatur dalam
standar aturan-aturan internasional baku yang diadopsi oleh Indonesia salah
satunya adalah Global Reporting Initiative (GRI) yang di dalamnya
mengatur prinsip dasar yang harus terdapat pada sustainability
report yaitu: seimbang, dapat dibandingkan, teliti, tepat waktu, jelas dan dapat
dipercaya. Paradigma ini mempunyai konsep membangun bisnis tidak hanya
harus menguntungkan perusahaan, tetapi juga harus menguntungkan manusia
dan lingkungan sekitar. Konsep tersebut didasarkan pada konsep sustainable
develompment, yaitu konsep pembangunan dimana untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia sekarang, tidak boleh mengurangi kemampuan
generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Atas
dasar pandangan ini, maka muncullah konsep sustainability reporting (SR),
atau corporate social responsibility (CSR), atau corporate citizenship
5
5
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan mengimplementasikan
konsep sustainable report (Darwin, 2006), diantaranya untuk menunjukkan
kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan, membangun
kepercayaan dan memperkuat hubungan serta komunikasi dengan
stakeholders, mengurangi resiko korporat dan melindungi nama baik
(reputasi), analisa investasi bagi investor (Socially Responsible
Invesment/SRI), serta menghasilkan daya saing yang tinggi dalam perolehan
kapital/pinjaman, SDM, dan pemasok. Alasan tersebut didasarkan pada
manfaat yang diyakini akan diperoleh dari praktek tersebut.
Beberapa hasil survei menunjukkan temuan yang mendukung alasan di
atas. Chariri (2009) menunjukkan survei PWC terhadap CEO global 2003
tentang Sustainability Report menyatakan bahwa 79% dari lebih 1000 CEO di
33 negara mengakui bahwa “sustainability is vital to the profitability of any
company”. Survei lainnya yang dilakukan terhadap 350 perusahaan besar di
Eropa melaporkan bahwa 78% dari eksekutif mengakui bahwa “integrating
responsible business practices make a company more competitive”. Kondisi
inilah yang mendorong meningkatnya praktek sustainability management.
Namun demikian, timbul masalah bagaimana mengukur keberhasilan
implementasi sustainability report. Dalam perspektif akuntansi, cara yang
dapat dilakukan untuk menunjukkan praktek sustainability management
adalah dengan membuat sustainability reporting, yaitu praktek pengungkapan
perusahaan tentang beberapa elemen penting yang berhubungan dengan aspek
6
6
dari praktek sustainability management yang dilakukan oleh perusahaan.
Global Reporting Initiative (2006) telah mengeluarkan panduan yang dapat
digunakan untuk mengukur praktek sustainability management dengan
menunjukkan beberapa elemen penting yang berhubungan dengan aspek
ekonomi, lingkungan, dan manusia.
Penelitian terdahulu oleh Sembiring (2005) mengenai Karakteristik
Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung jawab Sosial: Studi Empiris pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, faktor-faktor yang
diindikasikan mempengaruhi pengungkapan sustainability, antara lain: ukuran
perusahaan, profitabilitas, tipe industri, ukuran dewan komisaris, dan leverage.
Penelitian berlanjut kepada Amran dan Devi (2008) mengenai “The Impact Of
Government And Foreign Affiliate Influence On Corporate Social Reporting
(The Case Of Malaysia)”, faktor-faktor yang mempengaruhi laporan sosial
perusahaan, antara lain: factor dependence on government, faktor dependence
on foreign partner, faktor kepemilikan saham pemerintah (government
shareholding), faktor kepemilikan saham asing (foreign shareholding), tipe
industi (industry type), ukuran perusahaan (corporate size) dan profitabilitas
(profitability).
Penelitian yang dilakukan Puspitasari (2009) mengadopsi dari Amran
dan Devi (2008), namun faktor kepemilikan saham pemerintah diganti dengan
kepemilikan saham publik. Faktor kepemilikan saham pemerintah tidak
digunakan dalam penelitian karena menimbang proporsi kepemilikan saham
7
7
sedikit, sehingga tidak dapat dijadikan variabel penelitian. Jadi, faktor-faktor
yang diadopsi oleh Puspitasari (2009) dari Amran dan Devi (2008) mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR, antara lain: faktor
kepemilikan saham publik (public shareholding), faktor kepemilikan saham
asing (foreign shareholding), tipe industi (industry type), ukuran perusahaan
(corporate size) dan profitabilitas (profitability).
Berdasarkan uraian penelitian terdahulu diatas, yang pernah dilakukan
oleh Sembiring (2005); Amran dan Devi (2008); dan Puspitasari (2009)
didalam meneliti karakteristik perusahaan yang indikasikan memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan CSR. Diantara karakteristik perusahaan
yang menjadi variabel independen dalam penelitian terdahulu adalah ukuran
dewan komisaris, tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan
saham asing dan kepemilikan saham publik.
Menurut Utomo (2000), berpendapat bahwa tipe perusahaan
berpengaruh terhadap luas pengungkapan sosial perusahaan. Tipe perusahaan
yang lebih tinggi (high-profile) akan lebih banyak mengungkapkan kegiatan
sosial perusahaan dibandingkan tipe perusahaan yang lebih rendah
(low-profile). Sementara itu, sifat peraturan pemerintah yang wajib dan disertai
sanksi bagi pelanggarnya, mengindikasikan bagi perusahaan high-profile dan
low profile untuk wajib melaksanakan peraturan yang berlaku bagi mereka.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sembiring (2005); Amran dan Devi
8
8
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang berfungsi untuk
mengklasifikasikan besar kecilnya entitas bisnis. Skala ukuran perusahaan
dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
mereka. Perusahaan yang besar biasanya memiliki aktivitas yang lebih banyak
dan kompleks, mempunyai dampak yang lebih besar terhadap masyarakat,
memiliki shareholder yang lebih banyak, serta mendapat perhatian lebih dari
kalangan publik, maka dari itu perusahaan besar mendapat tekanan yang lebih
untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosialnya. (Cowen et al., 1987)
dalam (Amran dan Devi, 2008). Penelitian yang pernah dilakukan oleh
Sembiring (2005); Amran dan Devi (2008); dan Puspitasari (2009)
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Penelitian ini menguji pengaruh dari karakteristik perusahaan yang
diproksikan pada size of firm, ratio of leverage, ratio of profitability, dan type
of industry terhadap praktek pengungkapan sustainability reporting pada
perusahaan public di Indonesia..
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diidentifikasi masalah penelitian ini
9
9
1. Apakah yang menyebabkan corporate social responsibility beralih
menjadi pengungkapan sustainability reporting?
2. Apakah yang menyebabkan perusahaan-perusahaan yang telah go-public
diharuskan membuat pengungkapan sustainability reporting?
3. Apakah yang menjadi alasan perusahaan harus menerapkan sustainability
reporting bukan corporate social responsibility ?
4. Apakah ukuran perusahaan (size) mempengaruhi secara signifikan
terhadap praktek pengungkapan sustainability reporting?
5. Apakah tingkat leverage perusahaan mempengaruhi secara signifikan
terhadap praktek pengungkapan sustainability reporting?
6. Apakah tingkat profitabilitas mempengaruhi secara signifikan terhadap
praktek pengungkapan sustainability reporting?
7. Apakah tipe perusahaan mempengaruhi secara signifikan terhadap
pengungkapan sustainability reporting?
1.2Pembatasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari permasalahan yang dibahas dan dapat
mencapai sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan
pada fokus Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Praktek
Pengungkapan Sustainability Reporting dalam Laporan Tahunan Perusahan
10
10 1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang
hendak diteliti dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan,
yaitu sebagai berikut:
1. Apakah size perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability reporting?
2. Apakah tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan sustainability reporting?
3. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability reporting?
4. Apakah tipe perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability reporting?
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh tingkat size perusahaan terhadap pengungkapan
sustainability reporting.
2. Menganalisis pengaruh tingkat profitabilitas perusahaan terhadap
pengungkapan sustainability reporting.
3. Menganalisis pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan
11
11
4. Menganalisis pengaruh tipe perusahaan terhadap pengungkapan
sustainability reporting.
1.5.2 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan
kualitas laba perusahaan di dalam maupun di luar pasar modal.
b. Bagi Universitas
Disamping dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori
akuntansi internasional dan seminar akuntansi keuangan juga diharapkan
dapat menambah pengetahuan serta sebagai acuan referensi dan
dokumentasi untuk penelitian selanjutnya.
c. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan penulis dalam memahami masalah-masalah
yang terjadi dalam dunia kerja nyata, terutama permasalahan yang
berkaitan dengan masalah : respon pasar atau investor terhadap penerapan
80
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi
berganda, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor size perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap praktek
pengungkapan sustainability reporting. Artinya bahwa besar kecilnya
ukuran perusahaan akan mempengaruhi praktek pengungkapan
sustainability reporting, yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang
memiliki asset yang besar tentunya tidak lepas dari tuntutan untuk
memiliki performance yang baik. Salah satu cara untuk memperlihatkan
performance yang baik, perusahaan harus lebih memperhatikan keadaan
lingkungan sosial, yaitu dengan melakukan praktek pengungkapan
sustainability reportingyang lebih luas.
2. Faktor leverage tidak berpengaruh terhadap praktek pengungkapan
sustainability reporting perusahaan. Hal ini dikarenakan keputusan untuk
mengungkapkan informasi sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk
pengungkapan yang menurunkan pendapatan. Maka dapat disimpulkan
terjadinya kenaikan maupun penurunan suatu leverage tidak akan
mempengaruhi pengungkapan sustainability reporting.
3. Faktor profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktek pengungkapan
81
masyarakat, menghendaki manajemen untuk membuat perusahaan menjadi
profitable. Dan juga masih banyak perusahaan yang menganggap
bahwasannya pengungkapan sosial perusahaan justru memberikan
kerugian kompetitif (competitive disadvantage) karena perusahaan harus
mengeluarkan tambahan biaya untuk mengungkapkan informasi tanggung
jawab sosial tersebut, dengan kata lain terjadinya kenaikan maupun
penurunan profitabilitas suatu perusahaan tidak akan mempengaruhi
pengungkapan sustainability reporting perusahaan
4. Faktor tipe perusahaan berpengaruh signifikan terhadap praktek
pengungkapan sustainability reportingperusahaan. Artinya bahwa perusahaan-perusahaan yang high-profile dan low profile berpengaruh
terhadap praktek pengungkapan sustainability reportingyang dilakukan
oleh perusahaan. Kedua tipe industri merupakan perusahaan yang
berorintasi pada konsumen diperkirakan sehingga tiap perusahaan
memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial karena hal ini
akan meningkatkan image perusahaan dan mempengaruhi penjualan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tipe perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap praktek pengungkapan sustainability reporting perusahaan.
Perusahaan yang tergolong high profile cenderung melakukan pengungkapan
lebih banyak dari pada perusahaan yang tergolong low profile. Perusahaan
yang tergolong high profile paling sering memperoleh sorotan dari masyarakat
Karena tingkat operasinya yang tinggi dan berpotensi untuk bersinggungan
82
pada perusahaan jenis ini karena kelalaian perusahaan akan membawa akibat
fatal bagi masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan high profile akan
mengungkapkan lebih banyak informasi pada laporan tahunannya untuk
menghindari masalah yang tidak diinginkan nantinya. Sebaliknya, perusahaan
yang tergolong low profile memiliki customer visibility, resiko politik, dan
tingkat kompetisi yang rendah, sehingga informasi yang diungkapkan
cenderung lebih sedikit dibanding perusahaan high profile.
5.1Keterbatasan Penelitian
1. Periode pengamatan yang diteliti oleh peneliti dalam ruang lingkup yang
sempit, yaitu periode 2011-2012.
2. Sampel yang diteliti yaitu hanya perusahaan yang termasuk dalam 50 Biggest
Market Capitalization
3. Dalam penelitian ini yang digunakan hanya proksi size, leverage, profitabilitas,
dan tipe perusahaan untuk mengukur karakteristik perusahaan, dan standar
GRI (Global Reporting Initiative) untuk mengukur pengungkapan
sustainability reporting.
5.3 Saran
Dari kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat
diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Periode pengamatan sebaiknya diperluas agar dapat lebih memprediksi hasil
83
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel perusahaan agar
dapat memprediksi pengaruh faktor-faktor karakteristik perusahaan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau menggunakan variabel
lain untuk menemukan suatu model standar pendugaan pengungkapan tanggung
84
DAFTAR PUSTAKA
Almilia.L.S, Ikka Retrinasari. 2007. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap
Praktek Pengungkapan Sustainability Reporting Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Reviu Akuntansi
dan Keuangan, Vol.3 No. 1, hal. 403-414.
Adistira Sri Aulia,Dhaniel Syam.2013.“Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ”.Proceeding Seminar Nasional Fakultas
Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
Anggraini, Ninik. 2008. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat
Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan”. Skripsi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Amran, Azlan dan S. Susela Devi. 2008. “The Impact Of Government And Foreign AffiliateInfluence On Corporate Social Reporting (The Case Of Malaysia)”. Accounting,Auditing and Accountability Journal, Vol. 23, No. 4, hal. 386-404
Anggaini, Fr. RR. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Infromasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan(Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa EfekJakarta)”.Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006
Ariestiyowati. 2009. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktek
Pengungkapan Intellectual Capital”. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Malang.
Ahmad Daniri. 2008. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.(Online), (www.madani.com, diakses 27 mei 2008).
Beasley, M. dan S. Salterio. 2001. “The Relationship Between Board Characteristics andVoluntary Improvements in Audit CommitteeComposition
andExperience”.http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=272590 diakses tanggal 5 April2010
Belkaoui, A. dan PG. Karpik. 1989. “Determinants of the Corporate Decision to
DiscloseSocial Information”. Acoounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 2, No.1, hal. 36-51
84
Chariri, Anis dan F.A. Nugroho. 2009. “Retorika dalam Pelaporan Corporate Social
Responsibility: Analisis Semiotik atas Sustainabilty Reporting PT Aneka
Tambang (Antam) Tbk”. (online) diakses pada tanggal 11 September 2010.
Cahyandito, M. Fani. Pembangunan Berkelanjutan, Ekonomi Dan Ekologi, Sustainability Communication Dan Sustainability Reporting.
Http://Pustaka.Unpad.Ac.Id/Wp- Content/Uploads/2009/06/Jurnal_Lmfe_Pemb_Berkelanjutan-Ekonomiekologi-Sust_Comm-Sust_Rep_Fani.Pdf. [28 Mei 2011]
Darwin, Ali. 2006. “Sustainability Reporting/Laporan Keberlanjutan”. Makalah
dipresentasikan dalam Temu Nasional Mahasiswa Akuntansi dalam Rangka Kongres IAI X.
Global Reporting Initiative. 2006. Sustainability Reporting Guidelines. Global Reporing
Ghozali, Imam dan Anis Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Undip: Semarang
Ghozali, Imam. 2005. SPSS. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3. Badan Penerbit Undip: Semarang
Hendriksen, E. Teori Akunting 5th, Buku Satu. Batam : Interaksara, 1998.
Hackston, D., and M.J. Milne. 1996. Some determinants of social and environmental disclosures in New Zealand companies. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9, No.1, p. 77-108.
Hendriyeni, Nora Sri. 2011. People, Planet, Profit Dan Akuntan Http://Www.Ppm-Manajemen.Ac.Id/Index.Php?Wb=09&Mib=Ppm_Articles.Detail&Id=5. [28 Mei 2011]
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Standr Akuntansi Keuangan. Jakarta Salemba empat, 2002.
Initiative.Netherland.Ikatan Akuntan Indonesia.2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 Penyajian Laporan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Irawan, Bambang. 2006. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan
Penggungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.Skripsi Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta.
84
Puspitasari,Sontry Oktaviana Politon,2009.“Karakteristik Perusahaan dan
Pengungkapan Tanggung jawab Sosial pada Perusahaan Go Publik”. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi,Madiun, Vol. 1 No. 1.
Rokhim dan Widodo. 2007. CSR dan Undang-Undang PT. Online, (www.Bisnis .com. diakses 30 mei 2007).
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”.Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005.
Undang-undang Perseroan Terbatas pasal 74 2007 tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. 2007. Jakarta .Asa Mandiri.
Utomo, M. Muslim. 2000. Praktik Pengungkapan Sosial pada Laporan Tahunan Perusahaan di Indonesia. Laporan Penelitian Simposium Nasional Akuntansi III. Jakarta.
Winwin Yadiati, 2006. Pertanggung Jawaban Sosial PT. Lapindo online (www.Bisnis.com, diakses 30 mei 2008).
Yusuf Wibisono. 2007. Membedah Konsep Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility).Gresik Fascho Publishing.
www.idx.co.id