llo
029 Tll lo:-Sg
WACANA
BERNA5J9GJA
^amrsLes,
raoelloer
zoy
Sejarah
Bangsa
Majemuk
TANGGAL
14 Desember 2014.
untuk pertama kalinya Hari Sejarah Indonesia diperingati.Hari
Sejarahlndonesia
dideklarasikan
dalampertemuan Apresiasi Historiografi
Indonesia
yang
berlangsung 5-8Mei2014 di Yogyakarta. Dipilihnya
tanggal 14 Desember mengacu pada
Seminar Sejarah Indonesia pertama
yang diselenggarakan
di
Universi-tas Gadjah Mada Yo-eyakarta rang--sal
l4-18
Desember 1957. Artinya peringatanHari
Sejarah Indonesiatahun
ini
sekaligus mengenang 57tahun
Seminar Sejarah Indonesiayang,menjadi landasan
bagi
penu-lisan Sejarah Nasioiial Iridonesia. Mengkaji mengenai' Sejarah
Na-sional Indonesia
tidak
dapat
di-lepaskandari
berbagai
dinamikamasyarakat Indonesia sampai yang
terkecil sekali pun. Sartono
Karto-dirdjo
pernah
mengemukakan bahwa Sejarah Nasional Indonesiamerupakan sejarah
yang
meng-ungkapkan"sejarah
dari
dalarn".Sejarah
nasional harus
mampu'menguraikan berbagai kekuatip
yang
memengaruhi perkembangan masyarakat. Untuk itulah sejarah na-sional perlu mengungkapkhnaktivi-tas
dari
berbagai golongan rnasya-rakat, bukah hanyadari
kaumelite
.dan kelompok
rerrentusaja
yang jumlahnya mayoritas. Pada akhirnyasejarah
nasional harus
mengarahpada integrasi bangsa dengan
men-e-hadirkan peranan'berbagai
kelom-pok
dan golongan yangjuga.turut
mewarnai kemajemukan bangsa.
Perlu disadari bahwa masyarakat
Indonesia sejak dulu memi li ki struktur
yang unik. J.S. Furnivall
mengungkap-Oleh:
Hendra Kurniawan
, bagi Indon'esia. terbentuknya negara RepublikMasyarakat
Tionghoamemberi warna dalam Sejarah
Indo-'nesia sejak
masa
Isla"m hingga"Republik. $ebut saja
Laksamana''Cfien-q
Ho
yang
berperan dalam peuyebururr lsl.rintli
Jawa.Dtrnikian
pula
pada masa ko-Iurrr.rr.
I .rrr rtasional, persiap-rn kemerdc i,aarr, irrn-sga Inolnp€fto: Irurrkan kemerdekaan. masyarakatdan toknh.tnl'
'|
Ironghoa
ikut
...,r,r..r,, ireran.
Ini
n(rrting gunamenrrhlnri
.
.,
irluh
kenyataan .1.irrdiir
udlrgsadfln
nL'.qara )'an-gmrierrrrrl
5e1.rrah
memang
memegangperan stratL-ris dalarn pembentukan karakter keban gsaan. Generasi muda
hendaknya
dapat
memahami ke-nyataan akan kernajemukan bangsayang
bermuara pada penanamansikap rnenghargai nilai-nilai
multikul-tural.
Derlgan adanya sikap meng-hargai dan menghormati perbedarinmaka akan semakin
menumbuh-kembangkan rasa toleransi yang saatini muldi luntur. Tidak hanya Tiong-hoa, namun setiap kelompok suku maupun agama yang ada perlu du akui
memiliki
kedudukari
yang
sama sebagai ba-liandari
Indoncsia. MernperingatiHari
Se1arah Indonc,'sia
kiranla
kesadaran
\rjrrrh'se-bagai sehrr:rh lr.111gs.r yang m:rj.'rrrukda|x1
x[slgst6uhkemhrrrr'l;rrr
h:r!-'iterwuirrdnva nr.r').rrakat
yanglr.rrr,r.rrrrs d.rl.rrrr wadah Bhinn '1 r
Tungaal
Tka **"'
Henrlia Kulrriawan trIPtl,
lJersenl'c'ttdidiknn
lr'.i,rt'rtltFh'll I'ttit,
rsitus Sanata
Dharma
Yoqtakana.kan
bahwa
masyarakatIndond;ia
merupakanrnasyarakai yang rnajemuk
Qtlural societres). Secara
horizontal, masyarakat
In-donesia merniliki kesatu.
an-kesatuan
sosial
atasdasar
ikat:iri
primordialseperti suku, agarna, ada!
kemudian
mengang-qap .Indonesia sebagai tarrahtumpah darahnya. Wajai saja
bila
perjalananse-jarah bangsa
ini.
hurnpirdi
,,setiap .masa,trJ*i.
dapat dileplskan drri
keberadaan'l'ionghoa.
',, Dalarn Sejarah Nasio-nal. Indonesia, perari,iirang:oi an; h'rdo (campuran airtara
[:nrpl
de-ngan pribumi) pada rnasa pergcral
an nasional juga di ungkap, niisalnya tokoh yan-e san gar lirrniliar di tel i n r:.r
kita
adalah Douwes Dekker.: Ileda halnya dengan masyarakatTiong-hoa. Selama
ini
etnis Tionghoarita-lahan sering dianggap sebagai
ke-lompok
masyarakat yan_e apolitikdan asosial. Tentu
ini
bukan tanpa sebab, selain akibat kebijakanko-lonial
Belandayang
masihrnem-bekas, juga didorong oleh perlakuan
diskiminatif
pemerintah Orde Baru.Kondisi
inilah
yang kemudian memberi stigma bahwa masyarakatTionghoa tidak memiliki
peran dalam sejar4h nasional, rasa nasio-nalisme ke-Indonesiaannya rendah,dituduh lebih'memihak Belanda di
masa penjajahan, dan hanya
rnenlen-tingkan
keselamatandiri
sendiri. Pemikiran seperti ini jelas keliru dan perlu diluruskan. Salah satu carilrrladengan rnen_eungkap hcrb.rgar pe-ran dan keterlibatan etnis TionSIr,,a
dalam Sejarah
Nlriorral
IrrJorrcsia. Tak dapat dipunr:ku-r bahs rr ri,.labanyak tOkoh Tionghoil .\.urg turut
berjuang dan
memiliki
sumbangsihssqrrrq, qvaq
daerah, hin-ega,: hubungiint
dariti,,
Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya perbedaan antara lapisan atas de-ngan lapisan bawah. Keanekaragam-an inilah yang apabila tidak disikapi
secara bijak akan melahirkan
perbeda-an kepentingperbeda-an yperbeda-angl berujung pada
konflik horizontal maupun vertikal.
Sejarah Tionghoa
Terkait
dengan. kemajemukan,sejarah yang
mengungkap
.me-ngenai masyarakat Tionghoa jarang diangkat atau hanyamemiliki
porsi kecil dalam,konteks sej arah nasi-onal.Padahal
di
Indonesia, orang Tiong-hoa tersebar dan dapatditemui
disetiap
kota dari
Sabang sampaiMerauke.
Meskipun
sama .halnyadengan
orang
asing,
lain
yangdatang
ke
Indonesia, seperti Ar.ib,India,
dan
Eropa,
namun
oran-qTionghoa
jurnlahnya
yan-e paling banyak. Keberadaan. Tionghoa diNusanJara sudah_ ada sejak ber,abad.
abad
yang
lalu.'Orang
Tionghoaberdagang,
mencari
penghidupan,' beranak cucu, dan hidupdi
Indone-sia. Tidak sedikit pula orangTiong-hoa
yang
menikah dengan wanita pribumi dan memiliki keturunan yang'-STil
@i
\nr:."'"t.1
h\--,-.. -/r.
!
r