• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Pusat sekolah Balet Bertaraf Internasional Dengan Konsep Toe Shoe.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Pusat sekolah Balet Bertaraf Internasional Dengan Konsep Toe Shoe."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

Ballet masih tetap terkenal dalam bidang seni tari walaupun ditengah munculnya tari modern dan tradisional group-group tari baru yang semakin banyak bermunculan, Di Indonesia banyak sekolah balet yang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, namun mereka hanya sebatas tempat kursus saja. Kita belum punya sekolah balet yang lengkap, modern dan tertata dengan baik.

Sekolah balet yang modern dan lengkap merupakan sebuah keharusan, guna untuk melahirkan penari balet yang bagus. Sebuah sekolah balet seharusnya mempunyai fasilitas belajar yang menjadi satu kesatuan dalam hal teori, latihan praktek, dan pertunjukan. Dalam desain interior sekoalh balet harus menitikberatkan pengaturan ruang-ruang yang ada, agar dapat memberikan kemudahan, kecepatan, kenyamanan, dan teratur.

(2)

iv ABSTRACT

Ballet does still exist in dance world even though new dances, modern and traditional grow rapidly. In Indonesia many school ballets have been established for many years, but they are just course places. We have not yet a complete, modern and well management ballet school.

A modern and comprehensive ballet school is a must to bear good ballet dancers. This ballet school should have integrated study facilities for theory, exercise, and performance. In designing this school’s interior should give a strong point in arranging spaces and rooms which will give easy, quick, safe, regular and unhampered moving for users.

(3)

v DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Ide / Gagasan Konsep 1.3 Identifikasi Masalah 1.4 Tujuan Perancangan 1.5 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI 3.1 Deskripsi Obyek Studi

3.2 Ide Implementasi Konsep 3.2.1 Kajian Desain

(4)

vi

4.4.1 Ceiling Denah Khusus Gallery Hall 4.4.2 Ceiling Denah Khusus Ballet Shop 4.4.3 Ceiling Denah Khusus Auditorium

4.4.4 Ceiling dan Saklar Denah Khusus Gallery Hall 4.4.5 Ceiling dan Saklar Denah Khusus Ballet Shop 4.4.6 Ceiling dan Saklar Denah Khusus Auditorium 4.5 Potongan Denah Khusus

4.5.1 Potongan Denah Khusus Gallery Hall dan ballet shop 4.5.2 Potongan Denah Khusus Auditorium

(5)

vii 4.6.1 Detail Interior 1(panel gallery) 4.6.2 Detail Interior 2(dinding auditorium) 4.6.3 Detail Interior 3(dinding void) 4.6.4 Detail Interior 4(tangga) 4.7 Furniture

4.7.1 Kursi Auditorium 4.7.2 Meja Receptionist

4.7.3 Rak Display Kostum 4.7.4 Kursi area Tunggu 4.8 Perspektif Interior

4.8.1 Perspektif Interior Gallery hall dan Ballet shop 4.9 Skema Material

BAB V SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Detail toe shoe

Gambar 3.1 Gedung UNTAR perspektif mata burung Gambar 3.2 Gedung UNTAR tampak depan

Gambar 3.3 Gedung UNTAR tampak samping depan Gambar 3.4 Gedung UNTAR tampak samping

Gambar 3.5 Interior gedung UNTAR tampak samping

Gambar 3.6 Gedung UNTAR tampak depan

Gambar 3.7 Interior gedung UNTAR lantai 1

Gambar 3.8 Pintu masuk auditorium UNTAR Gambar 3.9 Bentuk dinamis

Gambar 3.10 Bentuk asimetri Gambar 3.11 Bentuk geometris Gambar 3.12 Furniture dynamic Gambar 3.13 Furniture dynamic Gambar 3.14 Furniture dynamic Gambar 3.15 Furniture dynamic Gambar 3.16 Furniture dynamic

Gambar 3.17 Inteior Mall Rivera Monaire Gambar 3.18 Theatre_colored_04

(7)

ix Gambar 3.21 ICA

Gambar 3.22 School American Ballet Gambar 3.23 School American Ballet Gambar 3.24 Interior kelas balet

Gambar 4.1 Denah Khusus Gallery dan Ballet shop Gambar 4.2 Denah Khusus Auditorium dan Ruang Antara Gambar 4.3 Ceiling Denah Khusus Gallery dan Ballet shop

Gambar 4.4 Ceiling Denah Khusus Auditorium dan Ruang Antara lantai 2 Gambar 4.5 Ceiling Denah Khusus Auditorium dan Ruang Antara lantai 3 Gambar 4.6 ME Denah Khusus Gallery dan Ballet shop

Gambar 4.7 ME Denah Khusus Auditorium dan Ruang Antara lantai 2 Gambar 4.8 ME Denah Khusus Auditorium dan Ruang Antara lantai 3 Gambar 4.9 Potongan Denah khusus Gallery C-C’

Gambar 4.10 Potongan Denah khusus Gallery D-D’

Gambar 4.11 Potongan Denah khusus Auditorium dan Ruang antara E-E’ Gambar 4.12 Potongan Denah khusus Auditorium dan Ruang antara F-F’ Gambar 4.13 Panel

Gambar 4.14 Elemen Interior Auditorium Gambar 4.15 Elemen Interior Void Gambar 4.16 Tangga

(8)

x

Gambar 4.21 Perspektif Gallery hall dan ballet shop

DAFTAR TABEL

(9)
(10)

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah

dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak

perubahan. Seni dan budaya dari beberapa negara pun bersatu dan bercampur

menjadi seni yang hebat dan luar biasa. Saat ini di Indonesia sudah memiliki seni

(11)

 

 

budaya. Setiap jenis seni dapat dijadikan suatu hal yang berguna dan bernilai positif

bagi orang yang melihatnya.

Karya seni yang sudah sering tampil dalam kancah dunia memberikan dampak

yang baik bagi masyarakat dunia sekarang ini. Perkembangan seni yang terus

menerus maju menjadikan masyarakat yang kreatif dan inovatif dalam

menyelesaikan suatu permasalahan yang modern.

Seperti halnya pada balet, jenis seni tari ini sudah muncul pada abad ke 17 pada

masa pemerintahan raja Louis ke XIV. Sampai saat ini pun balet masih terkenal di

seluruh dunia, walaupun banyak jenis tari baru yang bermunculan. Sebenarnya balet

merupakan dasar dari semua jenis tarian. Balet merupakan seni tari yang

memerlukan teknik pelatihan yang berat dan sukar, Sedangkan jenis tarian lainnya

belum jelas pembentukannya dari mana. Seperti halnya modern dance yang ditemukan oleh Isadora Duncan, merupakan tarian yang memberontak balet. Jenis

tari-tarian tersebut lebih mengandalkan kemewahan kostum dan panggung, mereka

tidak mementingkan teknik tariannya dan cara penyampaiannya pada penonton.

Maka dari itu diperlukan sekolah balet dimana masyarakat yang memang

berminat dan mempunyai bakat dalam menari akan memperoleh pendidikan dan

teknik yang benar dalam menari. Dalam perancangan tugas akhir ini penulis

merancang pusat sekolah balet. Di dalam perancangan ini tidak hanya dapat belajar

balet seperti apa yang banyak dikenal orang Indonesia sebelumnya. Penulis akan

merancang sebuah sekolah balet yang memiliki banyak fasilitas dan menggunakan

sistem internasional. Internasional disini maksudnya ialah adanya kelas teori yang

dapat mendukung kegiatan belajar. Di Indonesia sekolah balet yang dimaksud

(12)

 

 

merencanakan fasilitas-fasilitas yang akan direncanakan dalam proyek tugas akhir

ini; meliputi ruang kelas praktek atau teori, auditorium, gallery(area pengenalan sejarah), perpustakaan, ruang kantor, ruang ganti, dan kafe. Adapula kegiatan dalam

fasilitas sebagai berikut junior class(3-6), pre senior class(7-12), senior class(13-19), adult class(20-25), diadakannya juga kelas intensif ketika anak-anak liburan sekolah. Kemudian diadakan juga pertunjukan para murid untuk setiap kelas per

tahun, dan diadakannya ujian kenaikan tingkat setiap 1 tahun sekali. Di dalam setiap

kelasnya para murid diberi kegiatan sebgai berikut, yaitu dalam junior class adanya kelas teknik, variasi dari teknik, pointe, pas de deux, ballet kontemporer, kelas pembentukan mimik muka penari, Jazz ballet, dan kelas pilates. Untuk kegiatan

pre-senior class yaitu kelas Ballet klasik, ballet kontemporer, Pointe work, pemahaman akan lagu-lagu, Pilates, dan tarian kreatif. Untuk setiap kelas senior

diberikan program kegiatan sebagai berikut kelas koreografi, Tari Spanyol, ballet

Cina, Pilates, Jazz Dance, Drama, Ritmik ballet, menyanyi, pembelajaran hubungan dengan partner.

Untuk kelas dewasa program kegiatan yang diberikan hampir sama dengan kelas

junior hanya waktu saja yang membedakannya. Untuk kegiatan kelas intensif dibagi

menjadi 3 kelas yaitu, kelas pertama usia 3-6 tahun, kedua usia 7-9 tahun, ketiga

usia 10-13 tahun. Kegiatan yang diberikan sesuai dengan usia mereka, untuk kelas

intensif ini diberikan program-program khusus dan mengemasnya dengan kreatif

dan inovatif.

Alasan penulis merancang pusat sekolah balet karena sekarang ini balet semakin

(13)

 

 

akan ballet, apalagi sekarang Indonesia banyak melakukan hubungan kerja sama

dengan negara lain, sehingga Indonesia dapat memperlihatkan kepada dunia bahwa

Indonesia pun mampu untuk melakukan terobosan baru. Balet sekarang ini sudah

lebih maju dari masa sebelumnya, banyak budaya dari berbagai negara yang masuk

dalam balet, seperti munculnya balet dengan tradisi cina. Semua ini sangatlah

menarik minat para masyarakat yang memang menyukai balet dan mempermudah

masyarakat agar tidak terlalu jauh untuk mendapatkan fasilitas yang diinginkan.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana merancang sebuah interior pusat sekolah balet yang dapat

meningkatkan semangat belajar dan kreatifitas para muridnya?

2. Bagaimana merancang interior pusat sekolah balet bertaraf internasional yang

lengkap dan tertata dengan dinamis?

3. Bagaimana merancang interior sebuah tempat pertunjukan balet yang

memenuhi syarat?

1.3 Tujuan Perancangan

(14)

 

 

2. Menambah fasilitas ruangan yang dapat memenuhi semua kegiatan balet

dengan desain ruang yang mendukung kriteria sekolah balet sehingga dapat

lebih merangsang siswa berprestasi.

3. Menambah fasilitas sekolah untuk kebutuhan masyarakat yang berminat di bidang seni tari balet.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan yang memaparkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Tujuan Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori membahas teori-teori pendukung dalam penulisan

makalah, yaitu penjelasan tentangPengertian Ballet, Auditorium dan Toe shoe. Bab III Deskripsi Obyek Studi yang memaparkan tentang obyek yang dipilih,

ide implementasi konsep, analisa fisik, dan analisa fungsional.

Bab IV Perancangan Desain Interior yang memaparkan tema dari permasalahan

kemudian dituangkan ke dalam desain, dan menjelaskan secara terperinci.

Bab V Simpulan yang menyimpulkan hasil dari desain, baik secara teknik maupun

(15)

 

 

BAB V

SIMPULAN

Merancang sebuah interior pusat sekolah balet dengan pola penataan ruang

pada interiornya terarah sesuai dengan arah sirkulasi pemakainya, yaitu sirkulasi

yang teratur. Pada lay out, auditorium yang cukup luas dengan warna yang gelap

diimbangi dengan ruang lain yang berwarna terang, sehingga tidak memberi kesan

berat sebelah. Desain ruang yang dibuat mengalir dengan adanya kesinambungan

antara ruang yang satu dengan ruang yang lain.

Lantai yang dipilih pada untuk kelas praktek dan panggung tidak licin, karena

(16)

 

 

dengan sirkulasi. Untuk area galeri pengenalan sejarah diberikan elemen dekoratif

berupa gambar para pakar penari balet, sehingga mampu memotivasi siswa dalam

berlatih.

Suasana ruang yang dihasilkan yaitu suasana ruang yang eksklusif, karena

ballet dari dahulu hingga sekarang identik dengan kesan eksklusif. Kemudian

nyaman namun tidak membosankan, maka dari itu bentuk dan warna yang dibuat

tidak monoton namun mengalir seperti pita. Dengan interior ruang yang dapat

meningkatkan semangat belajar dan kreatifitas dengan bantuan semua fasilitas yang

(17)

xi

DAFTAR PUSTAKA

www.americandancefestival.org (Senin, 5 Oktober 2008,pkl. 21.56WIB) camerondancenter.com (Senin, 5 Oktober 2008,pkl 22.05 WIB)

www.americandancefestival.org (Rabu,7 Oktober 2008,pkl 14.21WIB)

Edward T.White. 1984. Ite Analysis Diagramming Information For Architectural Design. Florida. A&M University.

www.northeaststage.com (Jumat,20 Februari 2009, pkl 19.53WIB) Arnold Haskell. The Wonderful World of Dance.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian serta kajian teori dan kerangka konseptual, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: (1) ada pengaruh positif

Kaunang (2013), dalam penelitiannya dengan judul: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan menggunakan Rasio Profitabilitas dan Economic Value Added pada

Alessia Cestaro : “kok kamu tahu sih?” (ekspresi takjub).. Kiki Farel : “karna kamu berhasil membimbingku menuju ke jalan

Aplikasi kamus percakapan bahasa Arab berbasis mobile menggunakan teknologi J2ME ini diharapkan dapat mempermudah dan membantu jamaah haji atau umrah yang kesulitan berkomunikasi

tentang probabilitas Pengertian mengenai probabilitas pokok Ceramah LCD/power point. 100 mnt 10 Mahasiswa mampu memahami dan. menentukan jenis teknik sampel Teknik

Teknisi lnstalasi Kontrol Berbasis PLC bidang Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik ini dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk menjawab

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan

Perubahan dana yang akan ditabung, dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi Formulir Aplikasi MNC Gemesin yang pemberitahuannya minimal 7 (tujuh) hari kalender sebelum