WACANA'
I
ruor,
Ktiwon,3 oktober
201s IIARIAITI BERNAS
Rindu
Pemimpin
Bernurani
*TIDAK
adayang
mampu sungguh-sungguh menutupi
ke-benaran,
kecuali
kekuasaan."Kiasan
ini
seolah
melukiskankeadaan Indonesia saat
ini
yangbegitu
kompleks. Aktor-aktor
politik Indonesia mengalami turun
pamor ketika dilanda
berbagaimasalah yang kompleks. Kunjugan kerja (kunker) bahkan pelesir oleh beberapa petinggi daerah
di
saatbencana asap
di
Sumatera dan Kalimantan, menunjukkan inkon-sistensi pemimpin yang sejatinya dapat menanggulangi penderitaan masyarakat. Dimananwani
dankomitrnen seorang pemimpin?
Kehilangan
nurani
Berbagai interpretasi seolah
menjadi oposisi para
pernainpolitik,
bahkantak
tampak lagi manunggaling kawula- gusti,
per-satuan antara pemimpin denganrakyatnya. Target
politik
untukmenciptakan kehidupan
amandan tentram dalam
bernegara nyaris binasa. Ada j embatan besarantara masyarakat dengan para pemimpin. Nurani seolah ditutupi
oleh ambisi pribadi dan menguta-makan kepentingan kelompok.
,Begitu
kompleks dandang-kalnya kepekaan sosial
dari elit
menunjukkan bahwa Indonesia
mengalami bencana
kemanu-siaan
besarydng
ditimbulkan
dari
pemangku-pemangkuke-Oleh
:
Brigida
lntan
.
Bahkan hukum yangatau masalah pembunuhan
seharusnya
dapat melindungi,
sekarang menjadi ancaman bagi
masyarakat
yang
tah
berdaytrr Peringatan I 0 Tahun Pejuang FIAMMunir seolah wacana yang tak
beru-dangkal para pemegang kekuasaan dan institusi:
Berbagai
transfor-masi hukurn transfor-masih
me-nimbulkan
multi
inter-pretatif, sehingga dapat menimbulkan instabilas
hukumdanpolitik.Bah-kan
selalu ada perom-bakanbaik
UUDmau-pun kabinet yang terlihat
lebih
rnendahulukankepentingan politiknya
masing-masing dan
ku-rang
mengakomodasiaspilasi rakyat. Pada akhirnya, sistem perombakan yang sudah membudaya menciptakan konstitusi dengan sistem check and balances yangtidak seim-bang. Setidaknya ada program sosia-lisasi dan tanggapan publik, sehingga
tidak
menimbulkan kesan
bahwaurusan konstitusi adalah.
urusan
elit.
Penekananmendasar
akan nilai
hukum
juga
sangatlah penting agar masyarakattidak
terperdaya
atavterintervensi oleh sistem yang berlangsung.
Kunci
membukanurani
Sebagai
kunci
untuk
memahami nurani
kepe-mimpinan, ada
prinsip-prinsip dasar yang perlu
diterapkan oleh pemer-intah. Pertama, nurani berlandaskan
prinsip demokrasi, intinya ada akses
bagi
semua warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan hakpilih,
perhitungan yang
jujur
dan terbukaterhadap
hasil
pemungutan suara,serta keamanan
yang
penting bagi negara.besar dan heterogen,Ketiga,
nurani
berlandaskankecakapan
politik,
dimana ada ker-jasama dalam menetapkan kerangka pembangunan, sehingga masyarakat merasa aman, pembatasan konstitusi menjamin pemimpin adalah abdibu-kan majibu-kan
bagi
rakyat. Keempat, nurani berdasarkan agenda terkontrol, masyarakat diberi kesempataneksklu-sif
untuk
menentukan agenda yang baik diputuskan oleh pemerintah.Esensi di atas menyiratkan bahwa
masyarakat hanya
rindu
kepadape-mimpin
yang mengangkat martabatdan keselamatan bangsa dengan nura-ninya. Konsolidasi nurani pernerintah
dan rakyat dapat terbentukjika ditandai oleh tertatanya perangkat dari sistem politik, sehingga menghasilkan pemer-intah yang memiliki nurani berprinsip dan pada saatnya ada prospek cerah yang dinanti masyarakat Indonesia.
Elemen nurani kepemimpinan yang
kuat didasarkanpada kualitas moral dan intelekhral tinggi, lewat aplikasi yang berkesinambungan. Tidak ada lagr
gen-erasi yang mengeluh akan keserakahan para leluhumya karena di masa men-datang situasi dengan tantangan yang
lebih besar telah menanti. Bertindak
dengan hati dan akal budi adalah kunci utamabagaimanapara pemimpin besar
mampu mempimpin demi negatanya.
Proses mencetak
pemimpin
yangbernurani dan
berhati
selayaknyi
diterapkan padasetiap elemen bangsa dan pemangku kepentingan.
***
Brigida lntan,
Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogtakartakonstitusi bahwa prinsipnya
tidakhanya sekedar produk hukum namun
juga tidak mudah diubah karena ke-inginan suara mayoritas yang bersifat
sementara-Kedua, nurani
berlandaskan
a(tivis
pejuang kebemaran lain yangtidak
mendapat perhatidn,