• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Jaringan Air Bersih dan Air Panas Di Gedung Rumah Sakit St.Borromeus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Jaringan Air Bersih dan Air Panas Di Gedung Rumah Sakit St.Borromeus."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI JARINGAN

AIR BERSIH DAN AIR PANAS

DI RUMAH SAKIT St BORROMEUS

Agus NRP: 0121021

Pembimbing : Ir. Yohanes Lim Dwi Adianto, MT

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Pembangunan perkantoran dan gedung-gedung tinggi yang sangat pesan di Indonesia membuktikan bahwa negara kita tidak dalam kondisi krisis moneter. Hampir disetiap kota terjadi pembangunan dan banyak masyarakat Indonesia merasakan dampak dari pembangunan tersebut.

Salah satu dampak yang timbul adalah penggunaan air bersih yang baik dan sehat. Banyak daerah-daerah tempat peresapan air bersih dijadikan lahan perumahan dan perkantoran atau fasilitas umum. Ini berdampak pada berkurangnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan masyarakat, maka dibutuhkan pengaturan kebutuhan air bersih yang dilakukan dengan efisien dan sehat.

Cara pengaturan yang efisien dan sehat adalah dengan pemipaan, karena dengan pemipaan, air bersih, air kotor dan air panas tidak dalam satu saluran sehingga tidak bercampur. Dan kebutuhan air yang digunakan dapat direncanakan se-efisien mungkin sesuai dengan kebutuhan.

Rumah sakit merupakan salah satu bangunan yang memerlukan pengaturan air bersih yang efisien dan sehat. Dengan pemipaan, air dapat dialirkan ke seluruh ruangan yang membutuhkan. Dari hasil penelitian dan perhitungan didapat kebutuhan air bersih pada Rumah Sakit St Borromeus Gedung Carolus adalah 1,87875 m3/menit yang berdasarakan pada luas dan kepadatan hunian, serta berdasarkan jumlah penghuni adalah 0,67188 m3/menit, sedangkan berdasarkan unit beban alat plambing adalah 0,99 m3/menit. Untuk kebutuhan air panas berdasarkan jenis dan alat plambing adalah 3.459 liter/jam.

(2)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ...i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ...ii

ABSTRAK ...iii

PRAKATA ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN...viii

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1

1.2. Maksud Dan Tujuan Penelitian ...2

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan . ...2

1.4. Sistematika Penulisan. ...3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Plambing ...5

2.1.1 Pengertian Umum ...5

2.1.2 Kualitas Alat Plambing ...5

2.1.3 Fungsi Alat Plambing...6

2.1.4 Jenis Peralatan Plambing...6

2.2 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air ...7

2.2.1 Sistem Penyediaan Air...7

(3)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

2.2.3 Pencegahan Pencemaran Air...12

2.2.4 Laju Aliran Bebas...15

2.2.5 Tekanan Air Dan Kecepatan ...17

2.2.6 Penaksiran Laju Aliran Air ...18

2.3 Dasar Perancangan Sistem Penyediaan Air Panas...25

2.3.1 Pengaruh Kualitas Air Dan Temperatur ...25

2.3.2 Sistem Penyediaan Air Panas...26

2.3.3 Cara Pemanasan ...28

2.3.4 Laju Aliran Air Panas... ...30

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Metode Penelitian ...33

3.2 Data Bangunan ...35

BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Kebutuhan Air Bersih ... 42

4.1.1 Analisis Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Luas Dan Kepadatan Penghuni……….………42

4.1.2 Analisis Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Penghuni……… ………46

4.1.3 Analisis Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing…..……… 48

4.1.4 Volume Tangki Atap...50

4.2 Analisis Kebutuhan Air Panas Berdasarkan Jenis Dan Jumlah Alat Plambing…...………52

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...54

5.2 Saran...55

(4)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

C A = C a l o r f i l t e r F C = F a u c e t Kc a l = Ki l o k a l o r i KR = Ke r a n KW = Ki l o w a t t

K g / c m 2 = S a t u a n t e k a na n ( k i l o gr a m p e r c e n t i m e t er p e rs e g i ) L V = L a va t o r y

m 2 = S a t u a n l ua s ( m e t e r pe r s e g i ) .

m 3 / m e n it = S a t u a n k e c e p a ta n a l i r a n a i r ( m e t e r k u b ik pe r m e n i t ) .

M a ks = N i l a i t e r b e s a r d a r i s u a t u d a t a . P A B = P o m p a A i r B e r s i h

(5)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pemakaian Air Rata-Rata Per Orang Tiap Hari ... 15

Tabel 2.2 Unit Alat Plambing Untuk Penyediaan Air Dingin. ... 22

Tabel 2.3 Pemakaian Air Panas Tiap Alat Plambing Menurut Jenis Penggunaan Gedung ... 30

Tabel 3.1 Luas Dan Fungsi Tiap Lantai Bangunan... ... 35

Tabel 3.2 Jumlah Alat Plambing Pada Tiap Lantai Yang Menggunakan Air Bersih ... 38

Tabel 3.3 Jumlah Alat Plambing Pada Tiap Lantai Yang Menggunakan Air Panas ...40

Tabel 3.4 Tangki Atap Dan Tangki Air Panas... 40

Tabel 3.5 Data Jumlah Pegawai Atau Staf ... 41

Tabel 3.6 Pasien Rawat Inap Dan Rawat Jalan ... 41

Tabel 4.1 Jumlah Penghuni ... 46

Tabel 4.2 Jumlah Kebutuhan Air Per Orang ... 47

Tabel 4.3 Jumlah Unit Beban Alat Plambing... 48

(6)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan antar unit beban alat plambing dengan laju aliran...23

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian...34

Gambar 3.2 Isometrik Toilet 1... ...36

Gambar 3.3 Isometrik Toilet 6... ...36

Gambar 3.4 Isometrik Toilet 7... ...37

Gambar 3.5 Isometrik Toilet 8... ...37

(7)

U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR LAMPIRAN

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(27)

Universitas Kristen Marantha 2

Oleh karena pentingnya kebutuhan air bagi kehidupan masyarakat maka dibutuhkan pengaturan kebutuhan air bersih dan pembuangan air kotor dengan baik, terutama pada bangunan yang membutuhkan air bersih yang banyak, sehingga tidak merugikan orang banyak.

Rumah sakit merupakan salah satu bangunan yang banyak membutuhkan air, selain itu harus memenuhi standart kesehatan. Maka penggunaan air bersih harus dilakukan secara efisien sesuai dengan kapasitas alat plambing yang digunakan dan menjaga kualitas air supaya tetap sehat tidak tercemar.

1.2Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk :

1. Mengetahui jenis-jenis alat plambing yang digunakan di Rumah Sakit. St Borromeus Gedung Carolus.

2. Menghitung kebutuhan air bersih berdasarkan luas dan kepadatan penghuni, jumlah penghuni, dan unit beban alat plambing, serta membandingkan dengan kapasitas tangki di Rumah Sakit St Borromeus Gedung Carolus.

3. Untuk menentukan kebutuhan air panas berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing serta membandingkan dengan kapasitas tangki di Rumah Sakit St Borromeus Gedung Carolus.

.

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membahas tentang:

(28)

Universitas Kristen Marantha 3

2. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penghuni.

3. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan unit beban alat plambing. 4. Perhitungan kebutuhan air panas berdasarkan jenis dan jumlah alat

plambing.

5. Mengevaluasi hasil perhitungan air bersih dan air panas dengan kapasitas tangki yang digunakan.

1.4Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membuat suatu garis besar yang terdiri dari 5 bab yaitu:

Bab 1. Pendahuluan

Berisi tentang penjelasan latar belakang, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Berisi teori-teori dasar yang digunakan untuk menunjang permasalahan yang berhubungan dengan sistem plambing.

Bab 3. Studi Kasus

Berisikan tentang data bangunan, data pegawai dan staf serta data sistem plambing.

Bab 4. Analisis Data

(29)

Universitas Kristen Marantha 4

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

(30)

54 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang ada dalam studi dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1.

Kebutuhan air bersih berdasarkan luas dan kepadatan penghuni untuk

pemakaian air pada menit puncak adalah 1,87875 m

3

/menit sehingga diperoleh

volume tangki atas sebesar 19.987,5 liter

2.

Kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penghuni adalah 0,67188 m

3

/menit

(31)

Universitas Kristen Maranatha

55

3.

Kebutuhan air bersih berdasarkan unit beban alat plambing adalah 0,99

m

3

/menit sehingga diperoleh volume tangki atas sebesar16.050 liter.

4.

Hasil perhitungan volume tangki atas yang diperoleh berdasarkan ketiga cara

tersebut diatas bila dibandingkan dengan kapasitas tangki atas yang digunakan

masih mencukupi yaitu sebesar 20.000 liter.

5.

Kebutuhan air panas berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing adalah 3.459

liter/jam sehingga diperoleh volume tangki penyimpan air panas sebesar 2.075,7

liter, dan bila dibandingkan dengan volume tangki air panas yang digunakan

masih mencukupi yaitu sebesar 2.500 liter.

5.2

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapat dan sebagai implikasi dari pelaksanaan

hasil studi ini, maka saran yang perlu direkomendasikan adalah:

1.

Evaluasi yang dilakukan terhadap kebutuhan air pada suatu gedung sebaiknya

dilakukan dengan lebih dari satu ( 1 ) cara.

2.

Dalam merencanakan kebutuhan alat plambing suatu gedung sebaiknya

digunakan dengan cara menghitung kebutuhan air berdasarkan luas dan

kepadatan penghuni, karena hasil yang diperoleh akan lebih mendekati dengan

(32)

Universitas Kristen Maranatha 56

DAFTAR PUSTAKA

1. Babbit, Harold E,(1960), Plambing, Third Edition, McGRAW- HILL BOOK

COMPANY.

2. Noerbambang, Soufyan M dan Takeo Morimura, Perancangan Dan

Pemeliharaan Sistem Plumbing, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

3. Simangunsong, Sergius dan Daryanto, (2003), Teknologi Plumbing, Penerbit

Bayumedia Publising, Malang, Jawa Timur.

4. Susanto, Paulus Agus,Ir. MT, Utilitas, Universitas Katholik Parahyangan,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas dengan target pencapaian untuk tahun kedepan, baik prediksi untuk pencapaian target kinerja dan status

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan

Metode pembelajaran discovery (penemuan) dapat diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum

Selanjutnya guna memperlancar kegiatan tersebut diatas, kami Yayasan Satlat Graha Sembada Perkasa (GSP) Kota Tasikmalaya sangat memerlukan media penunjang untuk

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (4) Peraturan Menteri Keuangan

Karena bagian tersempit dari liang telinga terletak di tengah, pemakaian lidi kapas dapat mendorong serumen ke ismus yang sempit dan menempel pada membran timpani, sehingga