Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di Kabupaten Karo. Sampel penelitian ini adalah 205 orang masyarakat desa “X” dengan latar belakang suku Karo di Kabupaten Karo dengan rentang usia dewasa awal hingga dewasa akhir.
Teori yang digunakan adalah value dari Schwartz (1990). Value pada penelitian ini terdiri atas 10 tipe value, yaitu value self-direction, stimulation, hedonism, achievement, power, tradition, conformity, security, benevolence dan universalism.
Alat ukur yang digunakan adalah Portrait Value Quetionnaire (PVQ) yang dikembangkan oleh Schwartz (1992). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sementara data yang didapat berskala ordinal dan diolah dengan mencari mean, korelasi dan Smallest Space Analysis.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan data terhadap sampel penelitian dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan sampel penelitian. Ukuran sampel yang digunakan adalah 300 orang namun kuesioner yang kembali pada peneliti sebanyak 205 buah.
Berdasarkan pengolahan data, didapatkan content, structure, dan hierarchy value. Pada content teridentifikasi sepuluh tipe value Schwartz pada regionnya masing-masing. Pada structure teridentifikasi hubungan compatibilities sesuai dengan teori Schwartz, sementara hubungan conflict banyak pasangan conflict yang tidak teridentifikasi. Hierarchy value pada penelitian ini adalah security, conformity, benevolence, universalism, tradition, self-direction, achievement, stimulation, hedonism dan power.
Saran bagi penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian value Schwartz pada masyarakat yang berlatar belakang suku-suku lain di Indonesia; dan membandingkan antara value orang tua dan anak.
Halaman
Lembar Judul...i
Lembar Pengesahan...ii
ABSTRAK...iii
KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR SKEMA...xii
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah...1
1. 2. Identifikasi Masalah...11
1. 3. Maksud dan Tujuan Penelitian...11
1. 4. Kegunaan Penelitian...12
1. 5. Kerangka Pikir...12
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Value...23
2. 1. 1. Definisi Value...23
2. 1. 2. Tipe-tipe Value...24
2. 1. 3. Struktur Dinamik Relasi Value...27
2. 1. 5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Value...31
2. 1. 5. 1. Latar Belakang Sosial...31
2. 1. 5. 2. Sikap dan Perilaku...33
2. 1. 5. 3. Agama...34
2. 1. 6. Value dan Konsep-konsep Lain...35
2. 2. Transmision dan Perkembangan Budaya...37
2. 2. 1. Akulturasi dan Enkulturasi...37
2. 2. 2. Strategi-strategi Akulturasi...42
2. 3. Kebudayaan ...43
2. 3. 1. Definisi Kebudayaan...43
2. 3. 2. Wujud Kebudayaan...44
2. 3. 3. Unsur-Unsur kebudayaan...46
2. 4. Batak Karo ...46
2. 4. 1. Sejarah Singkat...46
2. 4. 2. Wujud Kebudayaan Karo……...47
2. 4. 2. 1. Wujud Ideal...47
2. 4. 2. 2. Wujud Tingkah Laku...48
2. 4. 2. 3. Wujud Kebudayaan Fisik...48
2. 4. 3. Kekerabatan Pada Masyarakat Karo...48
2. 4. 3. 1. Merga Si Lima...49
2. 4. 4. Ertutur...55
2. 4. 5. Nilai Budaya Karo...56
2. 4. 5. 1. Sistem Religi...57
2. 4. 5. 2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan...57
2. 4. 5. 3. Sistem Bahasa...58
2. 4. 5. 4. Sistem Pengetahuan...59
2. 4. 5. 5. Kesenian...59
2. 4. 5. 6. Mata Pencaharian Nidup dan Teknologi Peralatan...60
2. 4. 5. 7. Hukum Karo...60
2. 4. 6 Sifat dan Watak Manusia Karo...63
2. 5. Tahap Perkembangan...66
2. 5. 1. Dewasa Awal...66
2. 5. 1. 1. Teori Perkembangan Psikososial dari Erik Erikson (Intimacy vs Isolation)...67
2. 5. 1. 2. Perkembangan Kognitif...67
2. 5. 1. 3. Karir dan Pekerjaan...69
2. 5. 1. 4. Perkembangan Sosio-Emosional...70
2. 5. 2. Dewasa Madya...72
2. 5. 2. 1. Teori Perkembangan Psikososial dari Erik Erikson (Generativity vs Stagnation...72
2. 5. 3. Dewasa Akhir...77
2. 5. 3. 1. Teori Perkembangan Psikososial dari Erik Erikson (Integrity vs Despair...77
2. 5. 3. 2. Perkembangan Kognitif...78
2. 5. 3. 3. Kebijaksanaan...79
2. 5. 3. 4. Penyesuaian diri yang baik pada fase Pensiun...80
2. 5. 3. 5. Perkembangan Sosio-Emosional...81
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Rancangan Penelitian...83
3. 2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...84
3. 3. Alat Ukur...86
3. 3. 1. Jenis Alat Ukur...86
3. 3. 2. Data Penunjang...87
3. 3. 3. Prosedur Pengisian...88
3. 3. 4. Sistem Penilaian...88
3. 3. 5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...89
3. 3. 5. 1. Validitas Alat Ukur...89
3. 3. 5. 2. Reliabilitas Alat Ukur...89
3. 4. Populasi Sasaran dan Karakteristik Sampel...90
3. 4. 1. Populasi Sasaran...90
3. 5. 1. Content...90
3. 5. 2. Structure...91
3. 5. 3. Hierarchy...91
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Responden...92
4. 2. Hasil Penelitian...93
4. 2. 1. Content...94
4. 2. 2. Structure...95
4. 2. 3. Hierarchy...97
4. 3. Pembahasan...98
4. 3. 1. Content...98
4. 3. 2. Structure...105
4. 3. 3. Hierarchy...109
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan...118
5. 2. Saran...120
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
Tabel 3. 2. Kisi-kisi alat ukur value Schwartz...87
Tabel 3. 3. Validitas alat ukur...89
Tabel 3. 4. Reliabilitas alat ukur...89
Tabel 4.1. Jenis kelamin responden...92
Tabel 4. 2 Usia responden...92
Tabel 4. 3. Agama responden...93
Tabel 4. 4. Pekerjaan responden...93
Tabel 4. 5. Status pendidikan responden...93
Tabel 4.7. Korelasi antara tipe value...95 Tabel 4.8. Hierarchy value...
Skema 2.1 Struktur value...27
Skema 2.2 Kekerabatan pada masyarakat Karo...49
Skema 2.3 Rakut si telu ...53
Skema 3. 1. Rancangan penelitian...83
Skema 4. 6. Multidimentional space...94
Lampiran 1 Kuesioner Lampiran 2 Data pribadi
Lampiran 3 Potrait Value Questionnaire
Lampiran 4 Data mentah (PVQ)
Lampiran 5 Hierarchy value berdasarkan jenis kelamin
Lampiran 6 Hierarchy value berdasarkan usia
Lampiran 7 Hierarchy value berdasarkan pendidikan
Lampiran 8 Hierarchy value berdasarkan pekerjaan
Lampiran 9 Hierarchy value berdasarkan agama
Lampiran 10 Data mentah (identitas) Lampiran 11 Data mentah (data penunjang)
Lampiran 12 Data mentah (transmisi upper dan horizontal) Lampiran 13 Data mentah (transmisi lower dan media masa)
Lampiran 15 Data mentah (orang yang paling berpengaruh, sikap terhadap budaya Karo dan pengaruh agama)
Lampiran 15 Hasil perhitungan data penunjang Lampiran 16 Correlations
Saya mahasiswi Fakultas psikologi Universitas Kristen Maranatha yang bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap masyarakat desa. Penelitian ini ditujukan dalam rangka memenuhi syarat tugas akhir.
Agar penelitian ini dapat terlaksana, saya mengharapkan kesediaan bantuan dari bapak/ibu untuk meluangkan waktu mengisi angket ini. Data yang diberikan sangat bermanfaat bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya saya sangat mengharapkan agar kiranya angket ini dapat diisi dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kenyataan yang ada dan dengan sejujurnya, sehingga dapat diperoleh data yang objektif. Untuk itu saya akan merahasiakan data-data pribadi bapak/ibu.
Partisipasi bapak/ibu sangat saya harapkan. Atas kesediaan dan bantuan yang diberikan saya ucapkan terima kasih.
DATA PRIBADI
Untuk pertanyaan di bawah ini, Anda diharapkan memilih jawaban yang sesuai dengan diri Anda, dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang tepat. Selamat mengerjakan.
1. Apakah desa ini merupakan desa kelahiran Anda? Ya Tidak 2. Apakah Anda merasa telah dapat beradaptasi di desa ini? Ya Tidak 3. Sebagai seorang keturunan Batak Karo Anda memandang diri:
a Masih memegang kuat tradisi Batak Karo
b Tradisi yang Anda pegang sudah berbaur dengan budaya lain 4. Bahasa yang Anda gunakan sehari-hari :
5. Tradisi yang dipegang oleh orang tua Anda: a Tradisi Karo yang masih kuat
b Tradisi lain, yaitu
c Tradisi yang sudah berbaur dengan budaya lain d Tidak memegang tradisi manapun
6. Sejak kecil budaya yang ditanamkan orang tua kepada Anda : 7. Kebanyakan orang-orang di sekitar Anda berasal dari suku : 8. Apakah orang tua mengajarkan nilai tertentu pada Anda?
Ya Tidak
Apakah ajaran tersebut mempengaruhi Anda?
Ya Tidak
Apakah nasihat tersebut mempengaruhi Saudara?
Ya Tidak
10.Apakah orang dewasa lain yang tidak sebudaya dengan Anda pernah menyampaikan nasihat-nasihat kepada Anda?
Ya Tidak
Apakah nasihat tersebut mempengaruhi Saudara?
Ya Tidak
11.Apakah teman sebaya yang sebudaya dengan Anda pernah menyampaikan pikiran mereka kepada Anda?
Ya Tidak
Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?
Ya Tidak
12.Apakah teman sebaya yang tidak sebudaya dengan Anda pernah menyampaikan pikiran mereka kepada Anda?
Ya Tidak
Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?
Ya Tidak
13.Apakah anak (kandung) Anda pernah mengemukakan suatu pendapat atau pandangan-pandangannya kepada Anda?
Ya Tidak
Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?
Ya Tidak
14.Apakah orang yang lebih muda dan sebudaya dengan Anda pernah mengemukakan suatu pendapat atau pandangan-pandangannya kepada Anda?
Ya Tidak
Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?
Ya Tidak
15.Apakah orang yang lebih muda namun tidak sebudaya dengan Anda pernah mengemukakan suatu pendapat atau pandangan-pandangannya kepada Anda?
Ya Tidak
Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?
Ya Tidak
Apakah berita di media cetak/elektronik nilai yang ada dalam diri Anda?
Ya Tidak 17.Dalam pergaulan, Anda:
a Mempertahankan budaya Batak Karo dan mengabaikan budaya lain di sekitar Anda
Dibawah ini digambarkan mengenai diri seseorang. Bacalah gambaran tersebut sebaik-baiknya. Lalu tentukan sejauh mana gambaran itu mirip atau tidak mirip dengan anda. Berilah tanda (X) pada kotak yang anda pilih
No Pernyataan mirip
21 Dia ingin segala sesuatu teratur dan rapi. Dia
No Pernyataan mirip saya
Mirip saya
kurang mirip saya
mirip saya
mirip saya
tidak mirip saya
40
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
179 5 1 2 1 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 4 4 3 2 2 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
180 5 2 5 2 5 3 2 5 5 2 4 5 2 5 2 5 2 4 5 5 5 4 5 2 4 2 5 5 3 3 5 3 5 4 5 5 2 4 4 5
181 5 2 5 2 5 3 2 5 5 2 4 5 2 5 2 5 2 4 5 5 5 4 5 2 4 2 5 5 5 3 5 3 5 4 5 5 2 4 4 5
182 6 2 6 2 5 4 5 6 4 1 4 5 4 5 2 5 2 5 4 6 5 4 5 3 2 3 4 6 6 3 5 4 5 4 6 5 2 5 2 5
183 6 3 4 2 5 6 5 3 5 1 1 6 5 6 3 4 2 6 6 6 6 6 6 5 5 1 6 6 6 5 6 6 3 4 4 6 2 4 5 4
184 6 2 6 2 5 4 5 6 4 1 4 5 4 5 2 5 2 5 4 6 5 4 5 3 2 3 4 6 6 3 5 4 5 4 6 5 2 5 2 5
185 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
186 5 1 5 1 6 2 6 4 3 2 5 5 5 5 2 6 4 5 5 6 6 5 5 4 2 2 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 2 4 5 4
187 4 6 6 6 5 3 2 3 4 5 5 5 4 2 6 5 4 2 2 3 4 4 5 5 5 5 3 3 2 3 4 5 3 2 2 3 2 4 4 2
188 2 3 4 5 5 5 4 2 2 4 5 2 3 4 5 5 4 4 5 3 3 2 2 3 3 5 5 5 4 3 2 3 4 5 5 5 4 4 3 3
189 6 5 5 1 5 1 4 2 2 2 1 5 6 6 2 5 2 5 1 5 6 5 6 6 5 1 5 5 4 6 2 4 5 6 4 5 5 5 5 5
190 5 5 4 2 1 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 2 2 1 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4
191 4 5 6 3 2 6 2 3 6 4 2 5 3 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5 3 3 1 5
192 2 4 5 4 3 2 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 3 2 3 3 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 4 2 5 5
193 5 2 2 2 6 6 4 2 3 1 1 6 1 6 1 6 1 6 6 6 6 6 6 1 1 1 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 1 6 6 4
194 5 3 6 1 4 2 1 3 2 2 2 6 5 4 1 1 1 1 1 3 3 3 1 4 2 1 4 3 4 4 6 6 6 1 4 6 6 5 6 6
195 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 1 2 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 2 3 4 5 4 3 2
196 3 4 5 5 4 3 5 5 3 5 5 2 3 4 5 5 4 4 3 2 3 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 2 3 4
197 2 3 4 5 5 5 4 3 4 4 3 2 3 3 5 4 3 2 4 3 4 5 5 3 4 5 5 5 4 3 4 4 2 4 5 4 3 4 5 5
198 5 4 3 3 1 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 2 1 2 3 4 4 3 3 5 5 4 2 2 3 4 5 4 3 4 4 3 3
199 6 6 5 5 5 6 2 5 6 6 5 5 6 2 6 1 2 5 5 5 2 6 5 5 2 6 4 5 6 6 5 5 5 5 2 5 6 2 2 5
200 5 2 3 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5
201 6 6 5 5 6 5 6 5 4 2 4 6 6 5 4 6 3 6 5 6 6 6 6 5 5 2 4 6 6 4 6 6 5 6 5 6 2 5 4 6
202 5 2 3 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
203 6 4 5 6 5 6 2 3 4 6 6 4 6 6 4 5 1 5 4 5 6 6 5 4 4 5 5 6 6 4 6 6 6 5 5 6 1 6 5 6
204 1 1 1 2 4 2 3 1 3 2 3 3 4 5 1 6 3 4 5 5 5 3 3 5 3 3 5 3 4 4 6 5 4 6 5 5 4 4 2 4
Rank value Mean std.Dev
1 Achievement 2,37 1.248
2 Conformity 2,7 1.471
3 Hedonism 2,72 1.367
4 Traditional 2,72 1.262
5 Stimulation 2,91 1.472
6 Security 3,26 1.514
7 Universalism 3,39 1.548
8 Benevolence 3,62 1.529
9 Self Direction 4,12 1.455
10 Hedonism 4,17 1.42
Rank value Mean std.Dev
1 Security 4.623 1.263
Lampiran : 5 Nilai mean, ranking dan standar deviasi dari setiap value
berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
rank Value Mean sd Value Mean sd
Lampiran : 6 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value
berdasarkan usia
Dewasa Awal Dewasa Madya Dewasa Akhir
Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd
Lampiran : 7 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value
berdasarkan pendidikan
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd
1 Security 4.192 1.324 Security 4.405 1.357 Security 4.682 1.268 Security 3.135 1.133 2 Benevolence 3.906 1.306 Conformity 4.083 1.295 Benevolence 4.44 1.192 Universalism 2.923 1.327
3 Universalism 3.806 1.35 Universalism 3.966 1.41 Conformity 4.417 1.459 Benevolence 2.912 1.142 4 Conformity 3.802 1.434 Benevolence 3.962 1.511 Universalism 4.397 1.34 Conformity 2.838 1.401
5 Tradition 3.729 1.447 Tradition 3.897 1.486 Tradition 4.207 1.478 Tradition 2.682 1.419
6 Stimulation 3.333 1.322 Achievement 3.577 1.337 Self Direction 3.85 1.549 Stimulation 2.595 3.526 7 Self Direction 3.323 1.504 Self Direction 3.487 1.479 Achievement 3.71 1.576 Self Direction 2.541 1.389
8 Achievement 3.229 1.365 Stimulation 3.385 1.26 Stimulation 3.337 1.61 Achievement 2.385 1.579
Lampiran : 8 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value
berdasarkan pekerjaan
Petani PNS Wiraswasta Dll
Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd
1 Security 4.458 1.294 Security 4.977 1.066 Security 4.94.0 1.492 Security 4.38 1.357
2 Conformity 4.185 1.46 Universalism 4.752 1.262 Conformity 4.642 1.492 Conformity 4.275 1.467 3 Benevolence 4.156 1.298 Benevolence 4.593 1.144 Benevolence 4.592 1.16 Benevolence 4.175 1.152 4 Universalism 4.154 1.355 Conformity 4.471 1.519 Universalism 4.45 1.364 Universalism 3.967 1.365
5 Tradition 3.971 1.479 Tradition 4.386 1.491 Tradition 4.35 1.288 Tradition 3.725 1.432
6
Self
Direction 3.538 1.496
Self
Direction 4.014 1.493
Self
Direction 4.292 1.469
Self
Direction 3.7 1.471
7 Achievement 3.508 1.531 Achievement 3.8 1.592 Achievement 3.95 1.493 Stimulation 3.7 1.622
8 Power 2.751 1.323 Stimulation 3.4 1.673 Stimulation 3.722 1.654 Power 3.2 1.606
9 Hedonism 2.381 1.383 Hedonism 3.067 1.583 Power 3.2 1.599 Achievement 3.175 1.566
Lampiran : 9 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value
berdasarkan agama
Protestan Katolik Islam
Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd
1 Security 4.761 1.034 Security 4.236 1.26 Security 4.345 1.443 2 Benevolence 4.421 1.177 Universalism 4.026 1.369 Conformity 4.182 1.529 3 Conformity 4.411 1.351 Tradition 4.006 1.352 Tradition 4.023 1.486 4 Universalism 4.397 1.25 Conformity 3.983 1.444
Self
Direction 3.977 1.577 5 Tradition 4.114 1.376 Benevolence 3.956 1.187 Benevolence 3.977 1.406 6
Self
Direction 3.757 1.403 Achievement 3.733 1.393 Universalism 3.924 1.46 7 Achievement 3.577 1.429
Self
Lapiran :10
Lahir di mampu
28 L 50 SD Petani protestan ya ya
29 L 61 SMA Petani protestan ya ya
30 L 63 SMA
Purna
ABRI protestan ya ya
31 P 42 SMA Wiraswasta protestan tdk ya
32 L 28 SMA Petani protestan ya ya
33 P 20 SMA IRT protestan tdk ya
34 P 42 SMA Petani protestan ya ya
35 L 69 SD Petani protestan tdk ya
36 P 35 SMA Petani protestan tdk tdk
37 P 30 SMP Petani protestan ya ya
38 P 51 SD Petani protestan tdk tdk
39 L 62 SD Petani protestan ya ya
40 L 35 SMA Petani protestan ya ya
41 L 67 SMA PNS protestan ya ya
42 P 23 SMA Petani protestan tdk ya
43 L 36 SD Petani protestan ya ya
44 L 23 SMA Wiraswasta protestan ya ya
47 P 55 SD Petani protestan ya ya
48 P 34 SMP Petani protestan ya ya
49 P 34 SMA Petani protestan ya ya
80 P 46 S1 PNS protestan ya ya
81 P 42 SMA PNS protestan tdk ya
82 L 60 SMA Wiraswasta protestan tdk ya
83 P 64 SMA PNS protestan tdk ya
84 P 62 SD Wiraswasta protestan ya ya
85 P 64 SMA Petani protestan tdk ya
86 L 40 S1 Peg.Sw protestan tdk ya
87 P 38 SMA Petani katholik ya ya
88 P 40 SMA Petani katholik ya ya
89 L 52 SMA PNS katholik ya ya
90 P 40 SMA Petani katholik ya ya
91 L 43 SMP Petani katholik ya tdk
94 L 46 SMA Petani protestan tdk ya
95 P 42 SMA Petani protestan tdk ya
96 P 26 SMA Petani protestan ya ya
97 L 56 SMA PNS protestan ya ya
98 P 57 D3 PNS protestan tdk ya
99 P 42 SMA IRT islam ya ya
100 L 45 SMA PNS protestan ya ya
Lahir di mampu
131 P 35 S1 Wiraswasta protestan ya ya
132 P 22 SMP Petani katholik ya ya
133 P 27 SMA Petani katholik tdk ya
134 L 31 SD Petani protestan ya ya
135 P 29 SD Petani katholik tdk ya
136 L 36 SD Petani katholik ya ya
137 P 34 SMA Petani katholik tdk ya
138 P 28 SMA Petani katholik tdk ya
141 L 48 SMA Petani katholik ya ya
142 P 43 SMP Petani katholik ya ya
143 L 36 SMA Petani katholik tdk ya
144 P 24 D3 Peg. Sw katholik ya ya
145 L 36 SMA Petani katholik tdk ya
146 P 31 SMA Petani katholik tdk ya
147 L 43 SD Petani protestan ya ya
148 L 42 SMA Petani protestan ya ya
149 L 37 SMP Petani protestan tdk ya
150 L 36 SMA Wiraswasta protestan ya ya
151 L 41 S1 PNS islam ya ya
181 L 53 SMA Petani protestan ya ya
182 L 47 SMA Petani protestan ya ya
183 L 25 SMA Wiraswasta protestan ya ya
184 P 36 SMA Petani protestan ya ya
185 L 50 SMA PNS protestan ya ya
188 P 41 S1 PNS katholik tdk ya
189 L 37 SMA Petani islam tdk ya
190 P 42 SMA Petani katholik tdk ya
191 P 25 SMA Petani protestan tdk ya
192 P 21 SMP Petani protestan ya ya
193 P 31 SMA Petani protestan ya ya
194 P 32 SMA Petani protestan tdk ya
195 P 58 SMP Petani protestan ya ya
196 P 45 SMA Petani protestan ya ya
197 P 27 SMA Petani protestan tdk ya
198 L 38 SMA Petani katholik tdk ya
199 P 20 SMA Wiraswasta katholik ya ya
200 P 37 SMA Wiraswasta khatolik ya ya
201 L 23 SMA Wiraswasta islam tdk ya
202 P 20 SMA Wiraswasta islam ya ya
203 L 43 SMP Petani khatolik ya ya
204 L 60 SD Wiraswasta protestan ya ya
Lampiran : 11
SUKU tradisi budaya yang sikap terhadap bahasa mayoritas no Ayah Ibu orang tua ditanamkan orang tua tradisi Karo sehari2 suku tetangga
29 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
30 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
62 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
63 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
95 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
96 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
128 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat campur karo
129 Karo Karo karo yang masih kuat jawa memegang kuat campur karo
161 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat campur karo
162 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
193 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
194 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
195 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
SUKU tradisi budaya yang sikap terhadap bahasa mayoritas no Ayah Ibu orang tua ditanamkan orang tua tradisi Karo sehari2 suku tetangga 197 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
198 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
199 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat campur karo
200 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
201 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
202 Aceh Jawa tradisi lain campur sudah berbaur karo karo
203 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
204 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
30 ya ya ya ya ya ya tidak tidak
31 ya ya ya ya ya ya ya ya
32 ya tidak ya tidak ya ya ya ya
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
63 ya ya ya tidak ya tidak ya tidak
64 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak
65 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak
66 ya ya ya ya ya ya ya tidak
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
97 tdk tidak ya ya ya ya ya ya
98 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak
99 ya ya tdk tidak ya ya ya ya
100 ya ya tdk tidak ya ya tidak tidak
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
131 ya ya ya ya ya ya ya ya
132 ya ya tdk tidak tidak tidak ya ya
133 tidak tidak tdk tidak ya ya ya tidak
134 ya ya ya ya ya ya tidak tidak
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
165 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak
166 ya ya tdk tidak ya ya ya ya
167 ya ya tdk tidak ya ya ya ya
168 ya ya tdk tidak ya ya ya ya
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
199 tidak tidak tdk tidak tidak tidak tidak tidak
200 ya ya ya ya ya ya ya ya
201 ya ya ya ya ya ya ya ya
202 ya ya tdk tidak ya ya tidak tidak
Orang Dewasa Karo
Orang Dewasa Tdk Suku
Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo
no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh
204 ya ya ya ya ya ya ya ya
Lampiran : 13
Anak Kandung Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
no Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
Anak Kandung
Org Lbh Muda dari Suku Karo
Org Lbh Muda Tidak dari Suku
Karo Media Masa
no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh
203 ya tidak ya ya tidak tidak ya ya
204 ya ya ya ya ya ya tidak tidak
205 ya tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak
Lampiran : 14
Orang yang Sikap thd bdy Karo agama
No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh
1 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya
2 orang tua menggabungkan Protestan ya
3 orang tua menyesuaikan Protestan ya
4 orang tua menyesuaikan Protestan ya
5 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya
6 orang tua menyesuaikan Protestan ya
7 orang tua menggabungkan Protestan ya
8 orang tua menyesuaikan Protestan ya
9 orang tua mempertahankan Protestan ya
10 orang tua menyesuaikan Protestan ya
11 orang tua menyesuaikan Protestan ya
12 orang tua mempertahankan Protestan ya
13 orang tua menggabungkan Protestan ya
14 orang tua mempertahankan Protestan ya
15 orang tua menyesuaikan Protestan ya
16 orang tua menyesuaikan Protestan ya
17 orang tua menyesuaikan Protestan ya
18 orang tua menyesuaikan Protestan ya
19 orang tua mempertahankan Protestan tidak
20 orang tua menyesuaikan Protestan ya
21 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya
22 orang tua mempertahankan Protestan ya
23 orang tua menggabungkan Protestan tidak
24 orang tua menyesuaikan Protestan ya
25 orang tua menyesuaikan Protestan ya
26 orang tua mempertahankan Protestan ya
27 orang tua mempertahankan Protestan ya
29 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya
30 orang tua menyesuaikan Protestan ya
31 orang tua mempertahankan Protestan ya
32 orang tua menyesuaikan Protestan ya
33 orang tua menyesuaikan Protestan ya
34 anak menyesuaikan Protestan tidak
35 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya 36 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya
37 orang tua menyesuaikan Protestan ya
38 anak menyesuaikan Protestan ya
39 orang tua menyesuaikan Protestan ya
40 orang tua menyesuaikan Protestan tidak
41 orang tua menggabungkan Protestan ya
42 orang tua mempertahankan Protestan ya
43 orang tua mempertahankan Protestan ya
44 orang tua menyesuaikan Protestan ya
45 orang tua menyesuaikan Protestan ya
46 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya
47 orang tua menyesuaikan Protestan ya
48 orang tua mengabaikan Protestan ya
49 orang tua menyesuaikan Protestan ya
Orang yang
Sikap thd bdy
Karo agama
No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh
51 orang tua menyesuaikan Protestan ya
52 orang tua menyesuaikan Protestan tidak
53 orang tua menyesuaikan Protestan ya
54 anak menyesuaikan Protestan ya
55 anak menyesuaikan Protestan ya
56
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Protestan ya
57 orang tua menyesuaikan Protestan ya
58 orang tua menggabungkan Protestan ya
59
61 orang tua mempertahankan Protestan ya
62
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Protestan ya
63 orang tua menyesuaikan Protestan ya
64 orang tua menyesuaikan Protestan ya
65 anak menyesuaikan Protestan ya
66 anak menyesuaikan Protestan tidak
67
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Protestan ya
68 orang tua menyesuaikan Protestan ya
69 anak mempertahankan Protestan ya
70 orang tua menyesuaikan Protestan ya
71 orang tua menyesuaikan Protestan ya
72 orang tua mempertahankan Katolik ya
73 orang tua menyesuaikan Protestan ya
74 anak menyesuaikan Katolik ya
76 orang tua menyesuaikan Protestan tidak 77
org dewasa dr suku
Karo mempertahankan Protestan tidak
78 orang tua menyesuaikan Protestan ya
79 anak menyesuaikan Protestan ya
80
org dewasa dr suku
Karo menggabungkan Protestan ya
81 orang tua menggabungkan Protestan ya
82 orang tua menyesuaikan Protestan ya
83 anak menyesuaikan Protestan ya
84
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Protestan ya
85 orang tua menyesuaikan Protestan ya
86 orang tua menyesuaikan Protestan ya
87
org dewasa dr suku
Karo menggabungkan Katolik ya
88 orang tua mempertahankan Katolik ya
89 orang tua menyesuaikan Katolik tidak
90 anak mempertahankan Katolik ya
91 anak menggabungkan Katolik ya
92
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Katolik ya
93 orang tua menggabungkan Protestan ya
94
96 orang tua menyesuaikan Protestan ya
Orang yang
Sikap thd bdy
Karo agama
No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh
102 anak menyesuaikan Protestan ya
106 orang tua menyesuaikan Islam tidak
107 orang tua menyesuaikan Protestan ya
108 orang tua menyesuaikan Protestan ya
109 orang tua mempertahankan Protestan ya
110 orang tua mempertahankan Katolik ya
111 orang tua mempertahankan Protestan ya
112 orang tua mempertahankan Katolik ya
113 orang tua mempertahankan Katolik tidak
114 orang tua menyesuaikan Protestan ya
115 orang tua mempertahankan Katolik ya
116 orang tua menyesuaikan Protestan ya
117 orang tua mempertahankan Protestan ya 118 orang tua mempertahankan Protestan ya
119 orang tua menyesuaikan Protestan ya
120 orang tua mempertahankan Protestan ya
121 orang tua mempertahankan Katolik ya
122 orang tua mengabaikan Katolik ya
123 orang tua menyesuaikan Katolik ya
124 orang tua menyesuaikan Protestan ya
125 orang tua mempertahankan Katolik ya
126 orang tua mempertahankan Katolik ya
127 orang tua mempertahankan Protestan ya
128 orang tua menyesuaikan Islam ya
130 orang tua menyesuaikan Protestan ya 131 teman sebaya menyesuaikan Protestan ya
132 orang tua mempertahankan Katolik ya
133 orang tua menyesuaikan Protestan ya
134 orang tua mempertahankan Protestan ya
135 orang tua menggabungkan Katolik ya
136 orang tua mempertahankan Katolik ya
137 orang tua menyesuaikan Katolik ya
138 orang tua mempertahankan Katolik ya
139 orang tua mempertahankan Protestan ya 140 orang tua mempertahankan Protestan ya
141 orang tua menyesuaikan Katolik ya
142 orang tua menyesuaikan Katolik ya
143 orang tua mempertahankan Katolik ya
144 orang tua mempertahankan Katolik ya
145 orang tua mempertahankan Katolik ya
146 orang tua menyesuaikan Katolik ya
147 orang tua mempertahankan Protestan ya 148 orang tua mempertahankan Protestan ya
149 orang tua menyesuaikan Protestan ya
150 anak menyesuaikan Protestan ya
151
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Islam ya
Orang yang
Sikap thd bdy
Karo agama
No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh
153 orang tua menyesuaikan Katolik ya
154 teman sebaya menyesuaikan Protestan ya
155 orang tua menyesuaikan Protestan ya
156
160 orang tua menggabungkan Protestan ya
161 orang tua menyesuaikan Protestan tidak
162 anak menyesuaikan Protestan ya
163 org dewasa bukan Karo menyesuaikan Katolik ya 164
168 orang tua menggabungkan Protestan ya
169
171 orang tua mempertahankan Katolik ya
172 orang tua mempertahankan Protestan ya
173 anak menyesuaikan Katolik ya
174
org dewasa dr suku
175 orang tua mempertahankan Protestan ya
176 orang tua mempertahankan Katolik ya
177
179 orang tua menggabungkan Protestan ya
180 orang tua menyesuaikan Protestan tidak
181 orang tua menyesuaikan Protestan tidak
182 orang tua menggabungkan Protestan ya
183 orang tua menyesuaikan Protestan ya
184 orang tua menyesuaikan Protestan ya
185 orang tua menggabungkan Protestan tidak
186 orang tua menyesuaikan Protestan ya
187 orang tua mempertahankan Katolik ya
188 orang tua mempertahankan Katolik ya
189 orang tua mempertahankan Islam tidak
190 orang tua mempertahankan Katolik tidak 191
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Protestan ya
192 orang tua mengabaikan Protestan ya
193 orang tua menyesuaikan Protestan ya
194 orang tua menggabungkan Protestan ya
195 orang tua mempertahankan Protestan tidak
196 orang tua mempertahankan Protestan ya
197 orang tua mempertahankan Protestan ya
198 orang tua mempertahankan Katolik ya
199 orang tua menyesuaikan Katolik ya
200 orang tua mempertahankan Katolik ya
201 orang tua menyesuaikan Islam tidak
202 orang tua menyesuaikan Islam tidak
203
org dewasa dr suku
Orang yang
Sikap thd bdy
Karo agama
No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh
204
org dewasa dr suku
Karo menyesuaikan Protestan ya
Lampiran : 15
15.1. Pengaruh orang dewasa Karo
Pengaruh
ya tidak Total
Nasihat ya 179 17 196
tidak 0 9 9
Total 179 26 205
15.2. Pengaruh orang dewasa yang tidak berasal dari suku Karo
Pengaruh
ya tidak Total
Nasihat ya 70 17 87
tidak 0 118 118
Total 70 135 205
15.3. Pengaruh teman sebaya dari suku Karo
Pengaruh
ya tidak Total
Nasihat ya 167 25 192
tidak 0 13 13
Total 167 38 205
15.4. Pengaruh teman sebaya yang bukan berasal dari suku Karo
Pengaruh
Nasihat ya 75 58 133
tidak 0 72 72
Total 75 130 205
15.5. Pengaruh anak kandung
Pengaruh
ya tidak Total
Nasihat ya 76 22 98
tidak 0 74 74
15.6. Pengaruh orang yang lebih muda dari suku Karo
Pengaruh
ya tidak Total
Nasihat ya 116 17 133
tidak 0 72 72
Total 116 89 205
15.7. Pengaruh orang yang lebih muda bukanberasal dari suku Karo
Pengaruh
ya tidal Total
Nasihat ya 61 12 73
tidak 0 132 132
Total 61 144 205
15.8. Pengaruh media masa
Pengaruh
ya tidak Total
Media ya 59 30 89
Masa tidak 0 116 116
Total 59 146 205
15.8. Pengaruh ajaran agama
Pengaruh
Ajaran ya 130 43 3 173
Agama tidak 19 2 8 21
Lampiran 16
Tabel suku ayah Tabel suku ibu
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Suku Karo 193 94.1% Suku Karo 189 92.2%
Suku Toba 8 3.9% Suku Toba 11 5.4%
Suku Jawa 3 1.5% Suku Jawa 4 2.0%
Suku Aceh 1 0.5%
Suku
Simalungun 1 0.5%
Total 205 100% Total 205 100%
Tabel lahir di desa "X" Tabel kemampuan beradaptasi
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Ya 129 62.9% Mampu 195 95.1%
Tidak 76 37.1% Tidak mampu 10 4.9%
Total 205 100% Total 205 100%
Tabel Tradisi Orang tua Tabel bdy yg ditanamkan ortu
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Karo 184 89.8% Karo 194 94.6%
Tradisi lain 9 4.4% Toba 7 3.4%
Sudah
Tdk ada 1 0.5% Campur 2 1.0%
Total 205 100% Total 205 100%
Tabel sikap thd budaya Karo Tabel bahasa sehari-hari
Frekuensi Persen Frekuensi Persen
Memegang
kuat 187 91.2% Karo 191 93.2%
Sudah
berbaur 18 8.8% Campur 13 6.3%
Total 205 100% Indonesia 1 0.5%
Total 205 100%
Tabel orang2 sekitar
Frekuensi Persen
Karo 202 98.5%
Campur 3 1.5%
Tabel orang yang paling berpengaruh terhadap diri
Frekuensi Persen
Orang tua 143 70%
Orang dewasa dari suku Karo 37 18%
Orang dewasa dari suku lain 0 0%
Teman sebaya dari suku Karo 2 1%
Teman sebaya dari suku lain 0 0%
Anak 23 11%
Orang yang lebih muda dari suku Karo 0 0% Orang yang lebih muda dari suku lain 0 0%
Total 205 100%
Tabel sikap terhadap budaya Karo dengan budaya lain
Frekuensi Persen
Mempertahankan budaya Karo 55 26.8%
dan mengabaikan budaya lain
Menyesuaikan bdaya Karo 120 58.5%
dengan budaya lain di sekitar
Menggabungkan budaya Karo 28 13.7%
dengan budaya lain di sekitar Mengabaikan budaya Karo dan juga 2 1.0% mengabaikan budaya lain di sekitar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam suku bangsa yang menyebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku tersebut adalah suku Batak. Batak terdiri atas enam suku yaitu Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pak-pak, dan Angkola. Masing-masing suku tersebut mempunyai keunikan tersendiri dan budaya yang berbeda pula (Tridah Bangun, 1986).
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1983). Kebudayaan pada suatu daerah berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena proses terbentuknya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh faktor iklim, letak geografis, keadaan alam dan masyarakat. Seperti halnya kebudayaan Karo yang berada di dataran tinggi tanah Karo propinsi Sumatera Utara, dengan iklim tropis dan sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Kebudayaan Karo merupakan kebudayaan yang tidak tertulis, namun dijadikan sebagai panutan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya oleh anggota masyarakat Karo yang umumnya bertempat tinggal di tanah Karo. Sedangkan yang dimaksud dengan orang Karo adalah seseorang yang lahir dari keluarga dengan latar belakang ayah atau ibu atau kedua-duanya
berbudaya karo, atau orang luar yang telah diangkat secara adat menjadi orang Karo (Tridah Bangun, 1990).
Penduduk Kabupaten Karo dalam sensus yang dilakukan pada tahun 2004 berjumlah 312.300 jiwa, terdiri atas 80.081 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki adalah 156.262 orang (50.04%) dan jumlah penduduk perempuan 156.038 orang (49.96%). Mayoritas usia penduduk berkisar 15-64 tahun yakni 62.7%, usia 0-14 tahun sebanyak 32.8% dan selebihnya berusia di atas 65 tahun sebanyak 4.5% (Badan Pusat Statistik, 2004).
Kata “Karo” menurut ilmu pengetahuan penyelidikan ilmu akar kata, berarti orang yang datang. Seseorang disebut orang Karo apabila orang tersebut termasuk dalam kelompok ”merga silima” (lima marga di suku Karo, yakni Karo-karo, Ginting, Tarigan, Sembiring dan Perangin-angin), ”rakut sitelu” (tiga fungsi sosial umum, yaitu kalimbubu, senina dan anak beru), ”tutur siwaluh” (delapan hubungan kekerabatan yang berkembang dari sangkep sitelu, yakni anak beru,
anak beru menteri, anak beru singikuri, sipemereen, sipengalon, siparibanen,
kalimbubu dan puang), ”perkade-kaden sepuluh dua” (sifat tutur untuk
memperjelas lagi fungsi kekeluargaannya, yakni nini, bulang, kempu, bapa,
nande, anak, bengkila, bibi, permen, mama, mami dan bere-bere) dan masih
menggunakan adat istiadat Karo dalam hidup mereka sehari-hari dalam rangkuman kekerabatan masyarakat Karo (Perdana Gintings, 1989).
Uraian di atas merupakan keunikan dalam kekerabatan pada masyarakat Karo. Hubungan kekerabatan pada masyarakat Karo mengacu pada empat hal di atas yakni, merga silima, rakut sitelu, tutur siwaluh dan perkade-kaden sepuluh
dua. Setiap orang Karo memiliki marga dan cabang marga. Misalnya Marga
Tarigan terdiri atas cabang marga Sibero, Tambak, Tua, Pekan, Ganagana, Jampang dan sebagainya. Setiap orang yang semarga tidak dibenarkan untuk menikah. Umpamanya seorang laki-laki bermarga Tarigan Sibero tidak dibenarkan menikahi gadis dengan beru (sebutan marga untuk wanita) Tarigan Tambak, karena mereka adalah sedarah walaupun antara keduanya sama sekali tidak saling mengenal. Namun ada beberapa cabang dari marga Perangin-angin dan Sembiring yang dibenarkan untuk kawin dengan satu marga tetapi berbeda cabang.
Dalam rakut sitelu dijelaskan bahwa pada dasarnya semua orang Karo adalah sederajat. Dalam masyarakat Karo, semua orang adalah raja dan dihormati karena posisinya sebagai kalimbubu (golongan saudara laki-laki atau ayah dari pihak istri yang punya hajat atau upacara). Dalam peristiwa atau upacara lain,
kalimbubu bisa beralih sebagai pekerja karena posisinya berubah menjadi anak
beru (pihak yang mengawini saudara perempuan dari yang punya hajat atau
upacara adat). Demikian juga dengan senina (pihak yang mengadakah hajat atau upacara adat), dapat berubah peran sebagai kalimbubu atau anak beru. Dalam suatu upacara adat tidak berlaku pangkat atau jabatan seseorang. Misalnya seorang yang berpangkat Jendral ataukah Bupati, jika posisinya dalam upacara adat adalah sebagai anak beru (pekerja atau pelayan), ia harus mengurus segala upacara adat baik dalam masak-memasak maupun dalam permusyawaratan untuk suksesnya upacara adat itu (Tridah Bangun, 1986).
Jika seseorang berperan sebagai kalimbubu, maka akan ditentukan pula apakah seseorang adalah kalimbubu atau puang. Kaduanya merupakan cabang dari kalimbubu namun berbeda posisinya. Kalimbubu merupakan golongan saudara laki-laki atau ayah dari pihak istri yang punya hajat atau upacara, sedangkan puang adalah pihak kalimbubu dari kalimbubu (derajatnya dua kali lebih tinggi dari kalimbubu). Demikian juga dengan anak beru (anak beru, anak
beru menteri dan anak beru singikuri) dan senina (sipemeren, sipengalon,
siparibanen). Hal ini merupakan bagian-bagian dalam tutur siwaluh (Perdana
Gintings, 1989).
Perkade-kaden sepuluh dua menyatakan fungsi keluarga. Apabila orang
Karo telah mengetahui tuturnya satu terhadap yang lain maka dia harus tahu bagaimana sifat tutur itu. Apakah A panggil bapa atau panggil bulang atau sebaliknya panggil kempu atau anak terhadap B. Demikian seterusnya sehingga hubungan keberadatan dalam masyarakat sangat sempurna bila dipahami secara mendalam. (Perdana Gintings, 1989). Keunikan pada suku Karo ini berbeda dengan suku-suku lainnya. Keunikan dari budaya Karo ini akan menunjukkan perbedaan nilai-nilai dan kriteria yang digunakan masyarakat desa ”X” untuk memilih dan menjustifikasi perilaku-perilaku dan mengevaluasi orang lain (termasuk dirinya sendiri) dan kejadian-kejadian (Schwartz & Bilsky, 1992). Schwartz menyebutkan ada 10 tipe value, yaitu self-direction, stimulation,
conformity, hedonism, achievement, power, tradition, security, benevolence dan
universalism.
Salah satu value yang cukup menonjol pada masyarakat desa “X” adalah tradition
value. Hal ini terlihat dalam beberapa hal, misalnya saja dalam memegang teguh
nilai adat yang terkandung di dalam ikatan kekeluargaan yakni: “mehamat
erkalimbubu, metenget ersembuyak/ersenina, janah metami man anak beru”
yang artinya hormat kepada kalimbubu, senantiasa menunjukkan perhatian terhadap senina dan menyayangi anak beru. Motto ini dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat Karo. Masyarakat desa “X” yang memiliki nilai tradisi ini dapat dikatakan memiliki tradition value yakni sejauh mana masyarakat desa ”X” mengutamakan (Schwartz & Bilsky, 1987).
Di desa “X” ikatan kekeluargaan dan adat istiadat ini dijalankan dengan sukarela dan patuh oleh setiap anggota masyarakat. Untuk menjalankan kehidupan setiap orang membutuhkan orang lain, oleh karena itu masyarakat desa “X” sangat menjaga perilakunya dan patuh pada motto hidup tersebut (Sempa Sitepu, 1993). Kepatuhan dan kesopanan serta menghormati orang lain ini merupakan tingkah laku yang menunjukkan bahwa masyarakat Karo di desa ”X” ini juga mementingkan convormity value.
Dalam kehidupan orang Karo terdapat sembilan sumbang (larangan), yakni sumbang perkundul (cara duduk yang tidak sopan, terlarang dan tabu),
sumbang pengerana (cara berbicara atau cara berkata-kata)yang tidak senonoh,
tidak sopan dan kasar), sumbang pengenen (yang tidak pantas tidak bisa dilihat),
sumbang perpan (cara makan yang tidak senonoh, tidak sopan, tidak memikirkan
kepentingan orang lain), sumbang perdalan (perbuatan berjalan yang tidak sopan, tidak senonoh baik langkah kaki maupun ayunan tangan), sumbang perdahin (cara
bekerja atau tindakan yang tidak wajar, tidak sopan, tidak menurut tata krama),
sumbang perukuren (cara berfikir yang tidak baik, berat sebelah dan pemikiran
yang salah), sumbang peridi (cara mandi yang tidak sopan, yang dilarang oleh adat istiadat), sumbang perpedem (cara atau praktek tidur yang tidak senonoh). Pada masyarakat Karo, seorang dikatakan sopan dan patuh apabila orang tersebut sanggup menghindarkan tingkah laku dari kesembilan sumbang ini. (Henry Guntur Tarigan, 1989). Menurut teori Schwartz hal ini juga menunjukkan adanya conformity value pada masyarakat Karo.
Hubungan kekerabatan dalam masyarakat Karo diketahui melalui ertutur. Jika orang Karo bertemu dengan orang Karo lainnya biasanya akan segera berkenalan dengan ertutur. Dalam ertutur mereka saling menanyakan merga atau
beru, bebere, soler, kampah, binuang dan kempunya (E. P. Gintings, 1995). Hal
ini dilakukan untuk menjalin relasi yang erat dengan sesama yang oleh Schwartz selain mengandung tradition value dalam mengikuti aturan adat dalam berelasi, hal ini juga termasuk benevolence value yakni mengenai kebutuhan untuk berinteraksi secara positif dengan sesama suku Karo.
Pengertian kekeluargaan pada masyarakat Karo adalah sangat luas dan rumit, sehingga masyarakat Karo mengilustrasikannya sebagai jaringan kekeluargaan yang menyangkut semua orang Karo. Oleh karena itu dalam prinsip Karo, semua orang Karo adalah berkerabat (Masri Singarimbun, 1959). Jadi tidak heran jika melihat orang Karo yang baru berkenalan langsung terlihat dekat dan bersahabat. Kedekatan ini juga terjadi jika ada sesama orang Karo yang tertimpa musibah maka mereka akan saling menolong satu dengan yang lain.
Masyarakat desa “X” sendiri tidak jarang yang menyekolahkan anak mereka ke luar kota karena merasa akan banyak sesama orang Karo disana. Sebagai sesama orang Karo mereka merasa bertanggung jawab untuk saling menolong (Djaja S. Meliala dan Aswin Peranginangin, 2005). Hal ini mencerminkan benevolence
value mengenai kebutuhan untuk berinteraksi terutama dalam kelompok yang
sama pada masyarakat desa “X” cukup kuat.
Pada umumnya orang Karo yang telah lanjut usia di desa “X” tidak banyak yang mengecap pendidikan tinggi. Dalam hal-hal yang mereka lakukan sehari-hari bukanlah hasil dari pendidikan tapi mencoba hal-hal baru dengan ide-ide yang muncul dari dalam dirinya. Misalnya saja dalam bercocok tanam ataupun membuat ramuan tradisional untuk pengobatan, umumnya mereka tidak belajar dari pendidikan formal ataupun membaca buku, tapi mencoba dari hal-hal yang mereka anggap baik. Dalam Schwartz hal ini disebut self direction value. Value ini terlihat juga pada survey awal yang menggambarkan 91,7% dari 26 orang Karo di desa “X” yang suka memikirkan ide-ide baru untuk kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari.
Pada budaya Karo, kedudukan pria dianggap lebih tinggi dan lebih penting dari pada wanita. Biasanya pria lebih banyak berperan dalam adat istiadat maupun dalam kedudukan sosial. Misalnya sebagai tokoh adat, kepala desa dan lain sebagainya. Dalam adat istiadat, pendapat pria akan lebih berpengaruh daripada wanita, dan biasanya dalam musyawarah adat lebih banyak pria yang mengambil bagian penting daripada wanita (Tridah Bangun, 1986). Menurut teori Schwartz
hal ini merupakan gambaran dari power value mengarah pada kekuasaan atas orang lain dan pencapaian status sosial.
Pencapaian kesuksesan masyarakat Karo bukan hanya didasarkan pada seberapa banyak kekayaan yang diperoleh dari usaha yang dijalaninya. Tapi yang unik adalah, orang Karo akan merasa sukses apabila mereka berhasil dalam mendidik anak dan menyekolahkan anak hingga mendapat gelar yang tinggi. Oleh karena itu masyarakat Karo berlomba-lomba menyekolahkan anaknya hingga meraih gelar kesarjanaan. Anak yang sudah mendapat gelar kesarjanaan merupakan kebanggaan suatu keluarga. Meskipun (mungkin) setelah lulus kuliah anak mereka belum atau susah mendapat pekerjaan, hal itu tidak terlalu mereka hiraukan lagi (Segel Karo Sekali, 2005). Hal ini merupakan gambaran dari
achievement value yang menunjukkan ambisi dalam mencapai kesuksesan.
Di desa “X” sendiri, masyarakat sangat menjaga terpeliharanya kerukunan masyarakat dan keamanan. Dalam hal ini tokoh/pemuka adat dan kepala desa berperan sebagai pengawas sekaligus pihak yang mengendalikan tingkah laku masyarakat. Dalam Schwartz tindakan ini merupakan gambaran dari security
value yang menganggap penting rasa aman.
Orang Karo pada umumnya kurang suka bersenang-senang. Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu untuk bekerja dari pada pergi bertamasya atau
refreshing. Orang-orang tua sering menasihatkan anak cucunya untuk bekerja
keras guna menghidupi diri dan keluarganya. Orang Karo akan merasa malu apabila tergantung kepada orang lain. Orang yang suka bersenang-senang akan dipandang sebagai seorang pemalas (Truman Tarigan, 1989). Menurut teori
Schwartz, ini merupakan gambaran dari hedonism value yakni sejauh mana masyarakat desa ”X” mengutamakan untuk mendapat kesenangan.
Pada masyarakat Karo terdapat istilah ”ndarami si muat ulina”. Istilah ini menjelaskan bahwa orang Karo menyukai tantangan yang dipandang akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang ada saat ini. Namun mereka akan menghindari tantangan yang menghasilkan dampak yang lebih buruk terhadap kehidupan mereka. Di desa ”X” mayoritas penduduknya berusia dewasa dan sudah berkeluarga (Segel Karo Sekali, 2005). Semakin tua usia seseorang maka akan mencari situasi yang pasti dan tetap serta tidak memiliki banyak tantangan (Santrock, 2002).
Masyarakat Karo di desa “X” pada umumnya bekerja sebagai petani yang memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan mereka. Untuk itu masyarakat Karo sangat menjaga kesuburan lahan pertanian mereka untuk mendapat hasil pertanian yang baik. Apakah itu dengan memupuk atau mengganti jenis tanaman mereka. Menurut teori Schwartz, ini merupakan gambaran dari universal value yang mengarah pada penghargaan dan perlindungan terhadap alam.
Saat ini sudah banyak para pendatang yang tinggal dan menetap di desa “X”. Keberadaan mereka tidak menimbulkan antipati dari penduduk setempat. Biasanya penduduk setempat sangat menerima keberadaan mereka. Para pendatang juga mempunyai hak yang sama dengan penduduk setempat. Tak jarang diantara mereka ada yang diangkat sebagai Penatua (salah satu pemimpin gereja), pengurus desa dan sebagainya. Menurut teori Schwartz, ini merupakan gambaran dari universal value pada masyarakat Karo yang mengarah pada
penghargaan terhadap seluruh umat manusia. Dari survey awal dapat dilihat bahwa 83,3% orang Karo di desa “X” yang mau menjalin relasi dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.
Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan adat kepada anaknya sejak kecil, yakni apa yang seharusnya dilakukan sebagai orang Karo dan memperkenalkan orang-orang yang menjadi “sangkep nggeluh”nya ataupun kerabatnya. (Segel Karo Sekali, 2005). Selain itu, melalui survey awal dikatakan bahwa masyarakat desa “X” juga belajar adat dari saudara/kerabat yang lebih tua, lingkungan, dan beberapa diantaranya juga belajar dari seminar budaya yang sering diadakan oleh pemerintah daerah.
Di desa “X” juga sudah terlihat adanya percampuran (transmisi) dengan budaya lain ataupun dengan orang-orang yang tidak berasal dari suku Karo. Misalnya orang-orang yang berasal dari suku Batak Toba ataupun daerah-daerah lainnya. Lebih kurang 20% penduduk desa ”X” bukan merupakan penduduk asli. Kebanyakan merekalah yang mengikuti budaya Karo di desa “X”. Dalam kesenian Karo juga sudah terlihat adanya transmisi dengan budaya asing. Dulu, setiap kali ada upacara adat maka alat musik yang digunakan adalah “Gendang
Lima Sendalanen”. Namun sekarang orang-orang lebih memilih keyboard sebagai
alat musik dalam upacara adat. Hal ini disebabkan keyboard lebih murah, praktis, meriah dan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Percampuran budaya ini juga dipengaruhi oleh berbagai media seperti televisi, koran dan sebagainya (Segel Karo Sekali, 2005). Dengan adanya fenomena diatas, peneliti tertarik
untuk meneliti gambaran value Schwartz pada masyarakat desa ”X” dengan latar belakang budaya Karo di Kabupaten Karo.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Bagaimana gambaran value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di Kabupaten Karo.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di
Kabupaten Karo.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran yang lebih rinci, yaitu mengenai content, structure dan hierarchy value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di kabupaten Karo.
1.4 KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Ilmiah
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai value Schwartz 2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi ilmu
Psikologi Sosial dan Psikologi Lintas Budaya khususnya mengenai value terhadap masyarakat dengan latar belakang budaya Karo.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Memberi informasi khususnya bagi masyarakat Karo mengenai gambaran
value pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di
Kabupaten Karo. Informasi ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam melestarikan nilai-nilai budaya Karo yang masih relevan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya lain.
2. Memberikan gambaran kepada masyarakat desa “X” mengenai value yang mereka miliki agar kemudian dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
1.5 KERANGKA PIKIR
Value terbentuk melalui proses transmisi yang mekanismenya seperti
proses terbentuknya belief yaitu keyakinan apakah sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, dikehendaki atau tidak dikehendaki. Value memiliki komponen kognitif, afektif, dan behavioral (International Encyclopedia of The Social
Science, 1998). Komponen pertama adalah kognitif, yaitu muncul dalam bentuk
pemikiran atau pemahaman terhadap value mengenai baik-buruk, diinginkan-tidak diinginkan mengenai suatu objek atau kejadian yang ada di sekitar orang yang bersangkutan. Kedua adalah afektif, yaitu value yang awalnya hanya berupa pemahaman mulai menjadi suatu penghayatan tentang suatu objek atau kejadian, seperti suka-tidak suka, senang-tidak senang. Komponen ketiga yaitu behavior, komponen yang sudah semakin mendalam pada diri orang Karo dan muncul dalam bentuk tingkah laku, seperti bertingkah laku sesuai dengan value yang menonjol pada orang tersebut.
Value Schwartz terdiri atas 10 tipe yang merupakan single value atau first
order value type (FOVT), yaitu self-direction, stimulation, hedonism,
achievement, power, security, conformity, tradition, benevolence, dan
universalism value (Schwartz & Bilsky, 1990). Value ini disebut sebagai value
universal karena dalam penelitian Schwartz terhadap 7 negara. Kesepuluh tipe
value ini dapat ditemukan pada negara-negara yang diteliti tersebut. Jadi
penelitian ini juga bisa dilakukan untuk budaya lain, termasuk budaya Karo.
Value pertama adalah self-direction, yang menunjukkan sejauh mana
belief masyarakat mengutamakan kebebasan berpikir, dan bertindak dalam
memilih, menciptakan dan mengeksplor. Stimulation value adalah sejauh mana
belief masyarakat mengutamakan pencarian stimulus yang bertujuan untuk
mendapatkan tantangan dalam hidupnya. Conformity value adalah sejauh mana
belief masyarakat mengutamakan pengendalian diri individu dalam interaksi
sehari-hari dengan orang terdekat mereka. Hedonism value adalah sejauh mana
belief masyarakat mengutamakan untuk mendapatkan kesenangan. Achievement