• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Value Schwartz Pada Masyarakat Desa "X" Dengan Latar Belakang Budaya Karo di Kabupaten Karo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Value Schwartz Pada Masyarakat Desa "X" Dengan Latar Belakang Budaya Karo di Kabupaten Karo."

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di Kabupaten Karo. Sampel penelitian ini adalah 205 orang masyarakat desa “X” dengan latar belakang suku Karo di Kabupaten Karo dengan rentang usia dewasa awal hingga dewasa akhir.

Teori yang digunakan adalah value dari Schwartz (1990). Value pada penelitian ini terdiri atas 10 tipe value, yaitu value self-direction, stimulation, hedonism, achievement, power, tradition, conformity, security, benevolence dan universalism.

Alat ukur yang digunakan adalah Portrait Value Quetionnaire (PVQ) yang dikembangkan oleh Schwartz (1992). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Sementara data yang didapat berskala ordinal dan diolah dengan mencari mean, korelasi dan Smallest Space Analysis.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan data terhadap sampel penelitian dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan sampel penelitian. Ukuran sampel yang digunakan adalah 300 orang namun kuesioner yang kembali pada peneliti sebanyak 205 buah.

Berdasarkan pengolahan data, didapatkan content, structure, dan hierarchy value. Pada content teridentifikasi sepuluh tipe value Schwartz pada regionnya masing-masing. Pada structure teridentifikasi hubungan compatibilities sesuai dengan teori Schwartz, sementara hubungan conflict banyak pasangan conflict yang tidak teridentifikasi. Hierarchy value pada penelitian ini adalah security, conformity, benevolence, universalism, tradition, self-direction, achievement, stimulation, hedonism dan power.

Saran bagi penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian value Schwartz pada masyarakat yang berlatar belakang suku-suku lain di Indonesia; dan membandingkan antara value orang tua dan anak.

(2)

Halaman

Lembar Judul...i

Lembar Pengesahan...ii

ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR SKEMA...xii

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah...1

1. 2. Identifikasi Masalah...11

1. 3. Maksud dan Tujuan Penelitian...11

1. 4. Kegunaan Penelitian...12

1. 5. Kerangka Pikir...12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Value...23

2. 1. 1. Definisi Value...23

2. 1. 2. Tipe-tipe Value...24

2. 1. 3. Struktur Dinamik Relasi Value...27

(3)

2. 1. 5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Value...31

2. 1. 5. 1. Latar Belakang Sosial...31

2. 1. 5. 2. Sikap dan Perilaku...33

2. 1. 5. 3. Agama...34

2. 1. 6. Value dan Konsep-konsep Lain...35

2. 2. Transmision dan Perkembangan Budaya...37

2. 2. 1. Akulturasi dan Enkulturasi...37

2. 2. 2. Strategi-strategi Akulturasi...42

2. 3. Kebudayaan ...43

2. 3. 1. Definisi Kebudayaan...43

2. 3. 2. Wujud Kebudayaan...44

2. 3. 3. Unsur-Unsur kebudayaan...46

2. 4. Batak Karo ...46

2. 4. 1. Sejarah Singkat...46

2. 4. 2. Wujud Kebudayaan Karo……...47

2. 4. 2. 1. Wujud Ideal...47

2. 4. 2. 2. Wujud Tingkah Laku...48

2. 4. 2. 3. Wujud Kebudayaan Fisik...48

2. 4. 3. Kekerabatan Pada Masyarakat Karo...48

2. 4. 3. 1. Merga Si Lima...49

(4)

2. 4. 4. Ertutur...55

2. 4. 5. Nilai Budaya Karo...56

2. 4. 5. 1. Sistem Religi...57

2. 4. 5. 2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan...57

2. 4. 5. 3. Sistem Bahasa...58

2. 4. 5. 4. Sistem Pengetahuan...59

2. 4. 5. 5. Kesenian...59

2. 4. 5. 6. Mata Pencaharian Nidup dan Teknologi Peralatan...60

2. 4. 5. 7. Hukum Karo...60

2. 4. 6 Sifat dan Watak Manusia Karo...63

2. 5. Tahap Perkembangan...66

2. 5. 1. Dewasa Awal...66

2. 5. 1. 1. Teori Perkembangan Psikososial dari Erik Erikson (Intimacy vs Isolation)...67

2. 5. 1. 2. Perkembangan Kognitif...67

2. 5. 1. 3. Karir dan Pekerjaan...69

2. 5. 1. 4. Perkembangan Sosio-Emosional...70

2. 5. 2. Dewasa Madya...72

2. 5. 2. 1. Teori Perkembangan Psikososial dari Erik Erikson (Generativity vs Stagnation...72

(5)

2. 5. 3. Dewasa Akhir...77

2. 5. 3. 1. Teori Perkembangan Psikososial dari Erik Erikson (Integrity vs Despair...77

2. 5. 3. 2. Perkembangan Kognitif...78

2. 5. 3. 3. Kebijaksanaan...79

2. 5. 3. 4. Penyesuaian diri yang baik pada fase Pensiun...80

2. 5. 3. 5. Perkembangan Sosio-Emosional...81

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Rancangan Penelitian...83

3. 2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...84

3. 3. Alat Ukur...86

3. 3. 1. Jenis Alat Ukur...86

3. 3. 2. Data Penunjang...87

3. 3. 3. Prosedur Pengisian...88

3. 3. 4. Sistem Penilaian...88

3. 3. 5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...89

3. 3. 5. 1. Validitas Alat Ukur...89

3. 3. 5. 2. Reliabilitas Alat Ukur...89

3. 4. Populasi Sasaran dan Karakteristik Sampel...90

3. 4. 1. Populasi Sasaran...90

(6)

3. 5. 1. Content...90

3. 5. 2. Structure...91

3. 5. 3. Hierarchy...91

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Responden...92

4. 2. Hasil Penelitian...93

4. 2. 1. Content...94

4. 2. 2. Structure...95

4. 2. 3. Hierarchy...97

4. 3. Pembahasan...98

4. 3. 1. Content...98

4. 3. 2. Structure...105

4. 3. 3. Hierarchy...109

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan...118

5. 2. Saran...120

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN

(7)

Tabel 3. 2. Kisi-kisi alat ukur value Schwartz...87

Tabel 3. 3. Validitas alat ukur...89

Tabel 3. 4. Reliabilitas alat ukur...89

Tabel 4.1. Jenis kelamin responden...92

Tabel 4. 2 Usia responden...92

Tabel 4. 3. Agama responden...93

Tabel 4. 4. Pekerjaan responden...93

Tabel 4. 5. Status pendidikan responden...93

Tabel 4.7. Korelasi antara tipe value...95 Tabel 4.8. Hierarchy value...

(8)

Skema 2.1 Struktur value...27

Skema 2.2 Kekerabatan pada masyarakat Karo...49

Skema 2.3 Rakut si telu ...53

Skema 3. 1. Rancangan penelitian...83

Skema 4. 6. Multidimentional space...94

(9)

Lampiran 1 Kuesioner Lampiran 2 Data pribadi

Lampiran 3 Potrait Value Questionnaire

Lampiran 4 Data mentah (PVQ)

Lampiran 5 Hierarchy value berdasarkan jenis kelamin

Lampiran 6 Hierarchy value berdasarkan usia

Lampiran 7 Hierarchy value berdasarkan pendidikan

Lampiran 8 Hierarchy value berdasarkan pekerjaan

Lampiran 9 Hierarchy value berdasarkan agama

Lampiran 10 Data mentah (identitas) Lampiran 11 Data mentah (data penunjang)

Lampiran 12 Data mentah (transmisi upper dan horizontal) Lampiran 13 Data mentah (transmisi lower dan media masa)

Lampiran 15 Data mentah (orang yang paling berpengaruh, sikap terhadap budaya Karo dan pengaruh agama)

Lampiran 15 Hasil perhitungan data penunjang Lampiran 16 Correlations

(10)
(11)

Saya mahasiswi Fakultas psikologi Universitas Kristen Maranatha yang bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap masyarakat desa. Penelitian ini ditujukan dalam rangka memenuhi syarat tugas akhir.

Agar penelitian ini dapat terlaksana, saya mengharapkan kesediaan bantuan dari bapak/ibu untuk meluangkan waktu mengisi angket ini. Data yang diberikan sangat bermanfaat bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya saya sangat mengharapkan agar kiranya angket ini dapat diisi dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kenyataan yang ada dan dengan sejujurnya, sehingga dapat diperoleh data yang objektif. Untuk itu saya akan merahasiakan data-data pribadi bapak/ibu.

Partisipasi bapak/ibu sangat saya harapkan. Atas kesediaan dan bantuan yang diberikan saya ucapkan terima kasih.

(12)

DATA PRIBADI

Untuk pertanyaan di bawah ini, Anda diharapkan memilih jawaban yang sesuai dengan diri Anda, dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang tepat. Selamat mengerjakan.

1. Apakah desa ini merupakan desa kelahiran Anda? ‰ Ya ‰ Tidak 2. Apakah Anda merasa telah dapat beradaptasi di desa ini? ‰ Ya ‰ Tidak 3. Sebagai seorang keturunan Batak Karo Anda memandang diri:

a Masih memegang kuat tradisi Batak Karo

b Tradisi yang Anda pegang sudah berbaur dengan budaya lain 4. Bahasa yang Anda gunakan sehari-hari :

5. Tradisi yang dipegang oleh orang tua Anda: a Tradisi Karo yang masih kuat

b Tradisi lain, yaitu

c Tradisi yang sudah berbaur dengan budaya lain d Tidak memegang tradisi manapun

6. Sejak kecil budaya yang ditanamkan orang tua kepada Anda : 7. Kebanyakan orang-orang di sekitar Anda berasal dari suku : 8. Apakah orang tua mengajarkan nilai tertentu pada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah ajaran tersebut mempengaruhi Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

(13)

Apakah nasihat tersebut mempengaruhi Saudara?

‰ Ya ‰ Tidak

10.Apakah orang dewasa lain yang tidak sebudaya dengan Anda pernah menyampaikan nasihat-nasihat kepada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah nasihat tersebut mempengaruhi Saudara?

‰ Ya ‰ Tidak

11.Apakah teman sebaya yang sebudaya dengan Anda pernah menyampaikan pikiran mereka kepada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

12.Apakah teman sebaya yang tidak sebudaya dengan Anda pernah menyampaikan pikiran mereka kepada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

13.Apakah anak (kandung) Anda pernah mengemukakan suatu pendapat atau pandangan-pandangannya kepada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

14.Apakah orang yang lebih muda dan sebudaya dengan Anda pernah mengemukakan suatu pendapat atau pandangan-pandangannya kepada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

15.Apakah orang yang lebih muda namun tidak sebudaya dengan Anda pernah mengemukakan suatu pendapat atau pandangan-pandangannya kepada Anda?

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah mereka mempengaruhi nilai yang ada dalam diri Anda?

(14)

‰ Ya ‰ Tidak

Apakah berita di media cetak/elektronik nilai yang ada dalam diri Anda?

‰ Ya ‰ Tidak 17.Dalam pergaulan, Anda:

a Mempertahankan budaya Batak Karo dan mengabaikan budaya lain di sekitar Anda

(15)

Dibawah ini digambarkan mengenai diri seseorang. Bacalah gambaran tersebut sebaik-baiknya. Lalu tentukan sejauh mana gambaran itu mirip atau tidak mirip dengan anda. Berilah tanda (X) pada kotak yang anda pilih

(16)

No Pernyataan mirip

21 Dia ingin segala sesuatu teratur dan rapi. Dia

(17)
(18)

No Pernyataan mirip saya

Mirip saya

kurang mirip saya

mirip saya

mirip saya

tidak mirip saya

40

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

179 5 1 2 1 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 4 4 3 2 2 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

180 5 2 5 2 5 3 2 5 5 2 4 5 2 5 2 5 2 4 5 5 5 4 5 2 4 2 5 5 3 3 5 3 5 4 5 5 2 4 4 5

181 5 2 5 2 5 3 2 5 5 2 4 5 2 5 2 5 2 4 5 5 5 4 5 2 4 2 5 5 5 3 5 3 5 4 5 5 2 4 4 5

182 6 2 6 2 5 4 5 6 4 1 4 5 4 5 2 5 2 5 4 6 5 4 5 3 2 3 4 6 6 3 5 4 5 4 6 5 2 5 2 5

183 6 3 4 2 5 6 5 3 5 1 1 6 5 6 3 4 2 6 6 6 6 6 6 5 5 1 6 6 6 5 6 6 3 4 4 6 2 4 5 4

184 6 2 6 2 5 4 5 6 4 1 4 5 4 5 2 5 2 5 4 6 5 4 5 3 2 3 4 6 6 3 5 4 5 4 6 5 2 5 2 5

185 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

186 5 1 5 1 6 2 6 4 3 2 5 5 5 5 2 6 4 5 5 6 6 5 5 4 2 2 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 2 4 5 4

187 4 6 6 6 5 3 2 3 4 5 5 5 4 2 6 5 4 2 2 3 4 4 5 5 5 5 3 3 2 3 4 5 3 2 2 3 2 4 4 2

188 2 3 4 5 5 5 4 2 2 4 5 2 3 4 5 5 4 4 5 3 3 2 2 3 3 5 5 5 4 3 2 3 4 5 5 5 4 4 3 3

189 6 5 5 1 5 1 4 2 2 2 1 5 6 6 2 5 2 5 1 5 6 5 6 6 5 1 5 5 4 6 2 4 5 6 4 5 5 5 5 5

190 5 5 4 2 1 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 2 2 1 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4

191 4 5 6 3 2 6 2 3 6 4 2 5 3 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5 3 3 1 5

192 2 4 5 4 3 2 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 3 2 3 3 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 4 2 5 5

193 5 2 2 2 6 6 4 2 3 1 1 6 1 6 1 6 1 6 6 6 6 6 6 1 1 1 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 1 6 6 4

194 5 3 6 1 4 2 1 3 2 2 2 6 5 4 1 1 1 1 1 3 3 3 1 4 2 1 4 3 4 4 6 6 6 1 4 6 6 5 6 6

195 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 1 2 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 2 3 4 5 4 3 2

196 3 4 5 5 4 3 5 5 3 5 5 2 3 4 5 5 4 4 3 2 3 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 2 3 4

197 2 3 4 5 5 5 4 3 4 4 3 2 3 3 5 4 3 2 4 3 4 5 5 3 4 5 5 5 4 3 4 4 2 4 5 4 3 4 5 5

198 5 4 3 3 1 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 2 1 2 3 4 4 3 3 5 5 4 2 2 3 4 5 4 3 4 4 3 3

199 6 6 5 5 5 6 2 5 6 6 5 5 6 2 6 1 2 5 5 5 2 6 5 5 2 6 4 5 6 6 5 5 5 5 2 5 6 2 2 5

200 5 2 3 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5

201 6 6 5 5 6 5 6 5 4 2 4 6 6 5 4 6 3 6 5 6 6 6 6 5 5 2 4 6 6 4 6 6 5 6 5 6 2 5 4 6

202 5 2 3 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

203 6 4 5 6 5 6 2 3 4 6 6 4 6 6 4 5 1 5 4 5 6 6 5 4 4 5 5 6 6 4 6 6 6 5 5 6 1 6 5 6

204 1 1 1 2 4 2 3 1 3 2 3 3 4 5 1 6 3 4 5 5 5 3 3 5 3 3 5 3 4 4 6 5 4 6 5 5 4 4 2 4

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Rank value Mean std.Dev

1 Achievement 2,37 1.248

2 Conformity 2,7 1.471

3 Hedonism 2,72 1.367

4 Traditional 2,72 1.262

5 Stimulation 2,91 1.472

6 Security 3,26 1.514

7 Universalism 3,39 1.548

8 Benevolence 3,62 1.529

9 Self Direction 4,12 1.455

10 Hedonism 4,17 1.42

Rank value Mean std.Dev

1 Security 4.623 1.263

(34)

Lampiran : 5 Nilai mean, ranking dan standar deviasi dari setiap value

berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

rank Value Mean sd Value Mean sd

(35)

Lampiran : 6 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value

berdasarkan usia

Dewasa Awal Dewasa Madya Dewasa Akhir

Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd

(36)

Lampiran : 7 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value

berdasarkan pendidikan

SD SMP SMA Perguruan Tinggi

Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd

1 Security 4.192 1.324 Security 4.405 1.357 Security 4.682 1.268 Security 3.135 1.133 2 Benevolence 3.906 1.306 Conformity 4.083 1.295 Benevolence 4.44 1.192 Universalism 2.923 1.327

3 Universalism 3.806 1.35 Universalism 3.966 1.41 Conformity 4.417 1.459 Benevolence 2.912 1.142 4 Conformity 3.802 1.434 Benevolence 3.962 1.511 Universalism 4.397 1.34 Conformity 2.838 1.401

5 Tradition 3.729 1.447 Tradition 3.897 1.486 Tradition 4.207 1.478 Tradition 2.682 1.419

6 Stimulation 3.333 1.322 Achievement 3.577 1.337 Self Direction 3.85 1.549 Stimulation 2.595 3.526 7 Self Direction 3.323 1.504 Self Direction 3.487 1.479 Achievement 3.71 1.576 Self Direction 2.541 1.389

8 Achievement 3.229 1.365 Stimulation 3.385 1.26 Stimulation 3.337 1.61 Achievement 2.385 1.579

(37)

Lampiran : 8 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value

berdasarkan pekerjaan

Petani PNS Wiraswasta Dll

Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd

1 Security 4.458 1.294 Security 4.977 1.066 Security 4.94.0 1.492 Security 4.38 1.357

2 Conformity 4.185 1.46 Universalism 4.752 1.262 Conformity 4.642 1.492 Conformity 4.275 1.467 3 Benevolence 4.156 1.298 Benevolence 4.593 1.144 Benevolence 4.592 1.16 Benevolence 4.175 1.152 4 Universalism 4.154 1.355 Conformity 4.471 1.519 Universalism 4.45 1.364 Universalism 3.967 1.365

5 Tradition 3.971 1.479 Tradition 4.386 1.491 Tradition 4.35 1.288 Tradition 3.725 1.432

6

Self

Direction 3.538 1.496

Self

Direction 4.014 1.493

Self

Direction 4.292 1.469

Self

Direction 3.7 1.471

7 Achievement 3.508 1.531 Achievement 3.8 1.592 Achievement 3.95 1.493 Stimulation 3.7 1.622

8 Power 2.751 1.323 Stimulation 3.4 1.673 Stimulation 3.722 1.654 Power 3.2 1.606

9 Hedonism 2.381 1.383 Hedonism 3.067 1.583 Power 3.2 1.599 Achievement 3.175 1.566

(38)

Lampiran : 9 Nilai mean, standar deviasi dan ranking dari setiap value

berdasarkan agama

Protestan Katolik Islam

Rank Value Mean sd Value Mean sd Value Mean sd

1 Security 4.761 1.034 Security 4.236 1.26 Security 4.345 1.443 2 Benevolence 4.421 1.177 Universalism 4.026 1.369 Conformity 4.182 1.529 3 Conformity 4.411 1.351 Tradition 4.006 1.352 Tradition 4.023 1.486 4 Universalism 4.397 1.25 Conformity 3.983 1.444

Self

Direction 3.977 1.577 5 Tradition 4.114 1.376 Benevolence 3.956 1.187 Benevolence 3.977 1.406 6

Self

Direction 3.757 1.403 Achievement 3.733 1.393 Universalism 3.924 1.46 7 Achievement 3.577 1.429

Self

(39)

Lapiran :10

Lahir di mampu

(40)

28 L 50 SD Petani protestan ya ya

29 L 61 SMA Petani protestan ya ya

30 L 63 SMA

Purna

ABRI protestan ya ya

31 P 42 SMA Wiraswasta protestan tdk ya

32 L 28 SMA Petani protestan ya ya

33 P 20 SMA IRT protestan tdk ya

34 P 42 SMA Petani protestan ya ya

35 L 69 SD Petani protestan tdk ya

36 P 35 SMA Petani protestan tdk tdk

37 P 30 SMP Petani protestan ya ya

38 P 51 SD Petani protestan tdk tdk

39 L 62 SD Petani protestan ya ya

40 L 35 SMA Petani protestan ya ya

41 L 67 SMA PNS protestan ya ya

42 P 23 SMA Petani protestan tdk ya

43 L 36 SD Petani protestan ya ya

44 L 23 SMA Wiraswasta protestan ya ya

47 P 55 SD Petani protestan ya ya

48 P 34 SMP Petani protestan ya ya

49 P 34 SMA Petani protestan ya ya

(41)
(42)

80 P 46 S1 PNS protestan ya ya

81 P 42 SMA PNS protestan tdk ya

82 L 60 SMA Wiraswasta protestan tdk ya

83 P 64 SMA PNS protestan tdk ya

84 P 62 SD Wiraswasta protestan ya ya

85 P 64 SMA Petani protestan tdk ya

86 L 40 S1 Peg.Sw protestan tdk ya

87 P 38 SMA Petani katholik ya ya

88 P 40 SMA Petani katholik ya ya

89 L 52 SMA PNS katholik ya ya

90 P 40 SMA Petani katholik ya ya

91 L 43 SMP Petani katholik ya tdk

94 L 46 SMA Petani protestan tdk ya

95 P 42 SMA Petani protestan tdk ya

96 P 26 SMA Petani protestan ya ya

97 L 56 SMA PNS protestan ya ya

98 P 57 D3 PNS protestan tdk ya

99 P 42 SMA IRT islam ya ya

100 L 45 SMA PNS protestan ya ya

(43)

Lahir di mampu

(44)

131 P 35 S1 Wiraswasta protestan ya ya

132 P 22 SMP Petani katholik ya ya

133 P 27 SMA Petani katholik tdk ya

134 L 31 SD Petani protestan ya ya

135 P 29 SD Petani katholik tdk ya

136 L 36 SD Petani katholik ya ya

137 P 34 SMA Petani katholik tdk ya

138 P 28 SMA Petani katholik tdk ya

141 L 48 SMA Petani katholik ya ya

142 P 43 SMP Petani katholik ya ya

143 L 36 SMA Petani katholik tdk ya

144 P 24 D3 Peg. Sw katholik ya ya

145 L 36 SMA Petani katholik tdk ya

146 P 31 SMA Petani katholik tdk ya

147 L 43 SD Petani protestan ya ya

148 L 42 SMA Petani protestan ya ya

149 L 37 SMP Petani protestan tdk ya

150 L 36 SMA Wiraswasta protestan ya ya

151 L 41 S1 PNS islam ya ya

(45)
(46)

181 L 53 SMA Petani protestan ya ya

182 L 47 SMA Petani protestan ya ya

183 L 25 SMA Wiraswasta protestan ya ya

184 P 36 SMA Petani protestan ya ya

185 L 50 SMA PNS protestan ya ya

188 P 41 S1 PNS katholik tdk ya

189 L 37 SMA Petani islam tdk ya

190 P 42 SMA Petani katholik tdk ya

191 P 25 SMA Petani protestan tdk ya

192 P 21 SMP Petani protestan ya ya

193 P 31 SMA Petani protestan ya ya

194 P 32 SMA Petani protestan tdk ya

195 P 58 SMP Petani protestan ya ya

196 P 45 SMA Petani protestan ya ya

197 P 27 SMA Petani protestan tdk ya

198 L 38 SMA Petani katholik tdk ya

199 P 20 SMA Wiraswasta katholik ya ya

200 P 37 SMA Wiraswasta khatolik ya ya

201 L 23 SMA Wiraswasta islam tdk ya

202 P 20 SMA Wiraswasta islam ya ya

203 L 43 SMP Petani khatolik ya ya

204 L 60 SD Wiraswasta protestan ya ya

(47)

Lampiran : 11

SUKU tradisi budaya yang sikap terhadap bahasa mayoritas no Ayah Ibu orang tua ditanamkan orang tua tradisi Karo sehari2 suku tetangga

(48)

29 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

30 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

(49)
(50)

62 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

63 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

(51)
(52)

95 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

96 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

(53)
(54)

128 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat campur karo

129 Karo Karo karo yang masih kuat jawa memegang kuat campur karo

(55)
(56)

161 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat campur karo

162 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

(57)
(58)

193 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

194 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

195 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

(59)

SUKU tradisi budaya yang sikap terhadap bahasa mayoritas no Ayah Ibu orang tua ditanamkan orang tua tradisi Karo sehari2 suku tetangga 197 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

198 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

199 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat campur karo

200 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

201 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

202 Aceh Jawa tradisi lain campur sudah berbaur karo karo

203 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

204 Karo Karo karo yang masih kuat karo memegang kuat karo karo

(60)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

(61)

30 ya ya ya ya ya ya tidak tidak

31 ya ya ya ya ya ya ya ya

32 ya tidak ya tidak ya ya ya ya

(62)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

(63)

63 ya ya ya tidak ya tidak ya tidak

64 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak

65 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak

66 ya ya ya ya ya ya ya tidak

(64)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

(65)

97 tdk tidak ya ya ya ya ya ya

98 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak

99 ya ya tdk tidak ya ya ya ya

100 ya ya tdk tidak ya ya tidak tidak

(66)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

(67)

131 ya ya ya ya ya ya ya ya

132 ya ya tdk tidak tidak tidak ya ya

133 tidak tidak tdk tidak ya ya ya tidak

134 ya ya ya ya ya ya tidak tidak

(68)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

(69)

165 ya ya tdk tidak ya ya ya tidak

166 ya ya tdk tidak ya ya ya ya

167 ya ya tdk tidak ya ya ya ya

168 ya ya tdk tidak ya ya ya ya

(70)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

(71)

199 tidak tidak tdk tidak tidak tidak tidak tidak

200 ya ya ya ya ya ya ya ya

201 ya ya ya ya ya ya ya ya

202 ya ya tdk tidak ya ya tidak tidak

(72)

Orang Dewasa Karo

Orang Dewasa Tdk Suku

Karo Tmn Sebaya dari Suku karo Tmn Sebaya Tdk dari Suku karo

no nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh nasihat pengaruh

204 ya ya ya ya ya ya ya ya

(73)

Lampiran : 13

Anak Kandung Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(74)

Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(75)

Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(76)

Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(77)

Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(78)

Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(79)

no Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

(80)

Anak Kandung

Org Lbh Muda dari Suku Karo

Org Lbh Muda Tidak dari Suku

Karo Media Masa

no nasihat pengaruh diberi nasihat pengaruh nasihat pengaruh mengikuti media pengaruh

203 ya tidak ya ya tidak tidak ya ya

204 ya ya ya ya ya ya tidak tidak

205 ya tidak tidak tidak tidak tidak ya tidak

(81)

Lampiran : 14

Orang yang Sikap thd bdy Karo agama

No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh

1 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya

2 orang tua menggabungkan Protestan ya

3 orang tua menyesuaikan Protestan ya

4 orang tua menyesuaikan Protestan ya

5 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya

6 orang tua menyesuaikan Protestan ya

7 orang tua menggabungkan Protestan ya

8 orang tua menyesuaikan Protestan ya

9 orang tua mempertahankan Protestan ya

10 orang tua menyesuaikan Protestan ya

11 orang tua menyesuaikan Protestan ya

12 orang tua mempertahankan Protestan ya

13 orang tua menggabungkan Protestan ya

14 orang tua mempertahankan Protestan ya

15 orang tua menyesuaikan Protestan ya

16 orang tua menyesuaikan Protestan ya

17 orang tua menyesuaikan Protestan ya

18 orang tua menyesuaikan Protestan ya

19 orang tua mempertahankan Protestan tidak

20 orang tua menyesuaikan Protestan ya

21 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya

22 orang tua mempertahankan Protestan ya

23 orang tua menggabungkan Protestan tidak

24 orang tua menyesuaikan Protestan ya

25 orang tua menyesuaikan Protestan ya

26 orang tua mempertahankan Protestan ya

27 orang tua mempertahankan Protestan ya

(82)

29 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya

30 orang tua menyesuaikan Protestan ya

31 orang tua mempertahankan Protestan ya

32 orang tua menyesuaikan Protestan ya

33 orang tua menyesuaikan Protestan ya

34 anak menyesuaikan Protestan tidak

35 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya 36 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya

37 orang tua menyesuaikan Protestan ya

38 anak menyesuaikan Protestan ya

39 orang tua menyesuaikan Protestan ya

40 orang tua menyesuaikan Protestan tidak

41 orang tua menggabungkan Protestan ya

42 orang tua mempertahankan Protestan ya

43 orang tua mempertahankan Protestan ya

44 orang tua menyesuaikan Protestan ya

45 orang tua menyesuaikan Protestan ya

46 org dewasa dr suku Karo menyesuaikan Protestan ya

47 orang tua menyesuaikan Protestan ya

48 orang tua mengabaikan Protestan ya

49 orang tua menyesuaikan Protestan ya

(83)

Orang yang

Sikap thd bdy

Karo agama

No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh

51 orang tua menyesuaikan Protestan ya

52 orang tua menyesuaikan Protestan tidak

53 orang tua menyesuaikan Protestan ya

54 anak menyesuaikan Protestan ya

55 anak menyesuaikan Protestan ya

56

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Protestan ya

57 orang tua menyesuaikan Protestan ya

58 orang tua menggabungkan Protestan ya

59

61 orang tua mempertahankan Protestan ya

62

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Protestan ya

63 orang tua menyesuaikan Protestan ya

64 orang tua menyesuaikan Protestan ya

65 anak menyesuaikan Protestan ya

66 anak menyesuaikan Protestan tidak

67

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Protestan ya

68 orang tua menyesuaikan Protestan ya

69 anak mempertahankan Protestan ya

70 orang tua menyesuaikan Protestan ya

71 orang tua menyesuaikan Protestan ya

72 orang tua mempertahankan Katolik ya

73 orang tua menyesuaikan Protestan ya

74 anak menyesuaikan Katolik ya

(84)

76 orang tua menyesuaikan Protestan tidak 77

org dewasa dr suku

Karo mempertahankan Protestan tidak

78 orang tua menyesuaikan Protestan ya

79 anak menyesuaikan Protestan ya

80

org dewasa dr suku

Karo menggabungkan Protestan ya

81 orang tua menggabungkan Protestan ya

82 orang tua menyesuaikan Protestan ya

83 anak menyesuaikan Protestan ya

84

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Protestan ya

85 orang tua menyesuaikan Protestan ya

86 orang tua menyesuaikan Protestan ya

87

org dewasa dr suku

Karo menggabungkan Katolik ya

88 orang tua mempertahankan Katolik ya

89 orang tua menyesuaikan Katolik tidak

90 anak mempertahankan Katolik ya

91 anak menggabungkan Katolik ya

92

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Katolik ya

93 orang tua menggabungkan Protestan ya

94

96 orang tua menyesuaikan Protestan ya

(85)

Orang yang

Sikap thd bdy

Karo agama

No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh

102 anak menyesuaikan Protestan ya

106 orang tua menyesuaikan Islam tidak

107 orang tua menyesuaikan Protestan ya

108 orang tua menyesuaikan Protestan ya

109 orang tua mempertahankan Protestan ya

110 orang tua mempertahankan Katolik ya

111 orang tua mempertahankan Protestan ya

112 orang tua mempertahankan Katolik ya

113 orang tua mempertahankan Katolik tidak

114 orang tua menyesuaikan Protestan ya

115 orang tua mempertahankan Katolik ya

116 orang tua menyesuaikan Protestan ya

117 orang tua mempertahankan Protestan ya 118 orang tua mempertahankan Protestan ya

119 orang tua menyesuaikan Protestan ya

120 orang tua mempertahankan Protestan ya

121 orang tua mempertahankan Katolik ya

122 orang tua mengabaikan Katolik ya

123 orang tua menyesuaikan Katolik ya

124 orang tua menyesuaikan Protestan ya

125 orang tua mempertahankan Katolik ya

126 orang tua mempertahankan Katolik ya

127 orang tua mempertahankan Protestan ya

128 orang tua menyesuaikan Islam ya

(86)

130 orang tua menyesuaikan Protestan ya 131 teman sebaya menyesuaikan Protestan ya

132 orang tua mempertahankan Katolik ya

133 orang tua menyesuaikan Protestan ya

134 orang tua mempertahankan Protestan ya

135 orang tua menggabungkan Katolik ya

136 orang tua mempertahankan Katolik ya

137 orang tua menyesuaikan Katolik ya

138 orang tua mempertahankan Katolik ya

139 orang tua mempertahankan Protestan ya 140 orang tua mempertahankan Protestan ya

141 orang tua menyesuaikan Katolik ya

142 orang tua menyesuaikan Katolik ya

143 orang tua mempertahankan Katolik ya

144 orang tua mempertahankan Katolik ya

145 orang tua mempertahankan Katolik ya

146 orang tua menyesuaikan Katolik ya

147 orang tua mempertahankan Protestan ya 148 orang tua mempertahankan Protestan ya

149 orang tua menyesuaikan Protestan ya

150 anak menyesuaikan Protestan ya

151

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Islam ya

(87)

Orang yang

Sikap thd bdy

Karo agama

No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh

153 orang tua menyesuaikan Katolik ya

154 teman sebaya menyesuaikan Protestan ya

155 orang tua menyesuaikan Protestan ya

156

160 orang tua menggabungkan Protestan ya

161 orang tua menyesuaikan Protestan tidak

162 anak menyesuaikan Protestan ya

163 org dewasa bukan Karo menyesuaikan Katolik ya 164

168 orang tua menggabungkan Protestan ya

169

171 orang tua mempertahankan Katolik ya

172 orang tua mempertahankan Protestan ya

173 anak menyesuaikan Katolik ya

174

org dewasa dr suku

(88)

175 orang tua mempertahankan Protestan ya

176 orang tua mempertahankan Katolik ya

177

179 orang tua menggabungkan Protestan ya

180 orang tua menyesuaikan Protestan tidak

181 orang tua menyesuaikan Protestan tidak

182 orang tua menggabungkan Protestan ya

183 orang tua menyesuaikan Protestan ya

184 orang tua menyesuaikan Protestan ya

185 orang tua menggabungkan Protestan tidak

186 orang tua menyesuaikan Protestan ya

187 orang tua mempertahankan Katolik ya

188 orang tua mempertahankan Katolik ya

189 orang tua mempertahankan Islam tidak

190 orang tua mempertahankan Katolik tidak 191

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Protestan ya

192 orang tua mengabaikan Protestan ya

193 orang tua menyesuaikan Protestan ya

194 orang tua menggabungkan Protestan ya

195 orang tua mempertahankan Protestan tidak

196 orang tua mempertahankan Protestan ya

197 orang tua mempertahankan Protestan ya

198 orang tua mempertahankan Katolik ya

199 orang tua menyesuaikan Katolik ya

200 orang tua mempertahankan Katolik ya

201 orang tua menyesuaikan Islam tidak

202 orang tua menyesuaikan Islam tidak

203

org dewasa dr suku

(89)

Orang yang

Sikap thd bdy

Karo agama

No Paling berpengaruh dg Budaya Lain agama pengaruh

204

org dewasa dr suku

Karo menyesuaikan Protestan ya

(90)

Lampiran : 15

15.1. Pengaruh orang dewasa Karo

Pengaruh

ya tidak Total

Nasihat ya 179 17 196

tidak 0 9 9

Total 179 26 205

15.2. Pengaruh orang dewasa yang tidak berasal dari suku Karo

Pengaruh

ya tidak Total

Nasihat ya 70 17 87

tidak 0 118 118

Total 70 135 205

15.3. Pengaruh teman sebaya dari suku Karo

Pengaruh

ya tidak Total

Nasihat ya 167 25 192

tidak 0 13 13

Total 167 38 205

15.4. Pengaruh teman sebaya yang bukan berasal dari suku Karo

Pengaruh

(91)

Nasihat ya 75 58 133

tidak 0 72 72

Total 75 130 205

15.5. Pengaruh anak kandung

Pengaruh

ya tidak Total

Nasihat ya 76 22 98

tidak 0 74 74

(92)

15.6. Pengaruh orang yang lebih muda dari suku Karo

Pengaruh

ya tidak Total

Nasihat ya 116 17 133

tidak 0 72 72

Total 116 89 205

15.7. Pengaruh orang yang lebih muda bukanberasal dari suku Karo

Pengaruh

ya tidal Total

Nasihat ya 61 12 73

tidak 0 132 132

Total 61 144 205

15.8. Pengaruh media masa

Pengaruh

ya tidak Total

Media ya 59 30 89

Masa tidak 0 116 116

Total 59 146 205

15.8. Pengaruh ajaran agama

Pengaruh

(93)

Ajaran ya 130 43 3 173

Agama tidak 19 2 8 21

(94)

Lampiran 16

Tabel suku ayah Tabel suku ibu

Frekuensi Persen Frekuensi Persen

Suku Karo 193 94.1% Suku Karo 189 92.2%

Suku Toba 8 3.9% Suku Toba 11 5.4%

Suku Jawa 3 1.5% Suku Jawa 4 2.0%

Suku Aceh 1 0.5%

Suku

Simalungun 1 0.5%

Total 205 100% Total 205 100%

Tabel lahir di desa "X" Tabel kemampuan beradaptasi

Frekuensi Persen Frekuensi Persen

Ya 129 62.9% Mampu 195 95.1%

Tidak 76 37.1% Tidak mampu 10 4.9%

Total 205 100% Total 205 100%

Tabel Tradisi Orang tua Tabel bdy yg ditanamkan ortu

Frekuensi Persen Frekuensi Persen

Karo 184 89.8% Karo 194 94.6%

Tradisi lain 9 4.4% Toba 7 3.4%

Sudah

(95)

Tdk ada 1 0.5% Campur 2 1.0%

Total 205 100% Total 205 100%

Tabel sikap thd budaya Karo Tabel bahasa sehari-hari

Frekuensi Persen Frekuensi Persen

Memegang

kuat 187 91.2% Karo 191 93.2%

Sudah

berbaur 18 8.8% Campur 13 6.3%

Total 205 100% Indonesia 1 0.5%

Total 205 100%

Tabel orang2 sekitar

Frekuensi Persen

Karo 202 98.5%

Campur 3 1.5%

(96)

Tabel orang yang paling berpengaruh terhadap diri

Frekuensi Persen

Orang tua 143 70%

Orang dewasa dari suku Karo 37 18%

Orang dewasa dari suku lain 0 0%

Teman sebaya dari suku Karo 2 1%

Teman sebaya dari suku lain 0 0%

Anak 23 11%

Orang yang lebih muda dari suku Karo 0 0% Orang yang lebih muda dari suku lain 0 0%

Total 205 100%

Tabel sikap terhadap budaya Karo dengan budaya lain

Frekuensi Persen

Mempertahankan budaya Karo 55 26.8%

dan mengabaikan budaya lain

Menyesuaikan bdaya Karo 120 58.5%

dengan budaya lain di sekitar

Menggabungkan budaya Karo 28 13.7%

dengan budaya lain di sekitar Mengabaikan budaya Karo dan juga 2 1.0% mengabaikan budaya lain di sekitar

(97)
(98)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam suku bangsa yang menyebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku tersebut adalah suku Batak. Batak terdiri atas enam suku yaitu Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pak-pak, dan Angkola. Masing-masing suku tersebut mempunyai keunikan tersendiri dan budaya yang berbeda pula (Tridah Bangun, 1986).

Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1983). Kebudayaan pada suatu daerah berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena proses terbentuknya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh faktor iklim, letak geografis, keadaan alam dan masyarakat. Seperti halnya kebudayaan Karo yang berada di dataran tinggi tanah Karo propinsi Sumatera Utara, dengan iklim tropis dan sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani.

Kebudayaan Karo merupakan kebudayaan yang tidak tertulis, namun dijadikan sebagai panutan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya oleh anggota masyarakat Karo yang umumnya bertempat tinggal di tanah Karo. Sedangkan yang dimaksud dengan orang Karo adalah seseorang yang lahir dari keluarga dengan latar belakang ayah atau ibu atau kedua-duanya

(99)

berbudaya karo, atau orang luar yang telah diangkat secara adat menjadi orang Karo (Tridah Bangun, 1990).

Penduduk Kabupaten Karo dalam sensus yang dilakukan pada tahun 2004 berjumlah 312.300 jiwa, terdiri atas 80.081 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki adalah 156.262 orang (50.04%) dan jumlah penduduk perempuan 156.038 orang (49.96%). Mayoritas usia penduduk berkisar 15-64 tahun yakni 62.7%, usia 0-14 tahun sebanyak 32.8% dan selebihnya berusia di atas 65 tahun sebanyak 4.5% (Badan Pusat Statistik, 2004).

Kata “Karo” menurut ilmu pengetahuan penyelidikan ilmu akar kata, berarti orang yang datang. Seseorang disebut orang Karo apabila orang tersebut termasuk dalam kelompok ”merga silima” (lima marga di suku Karo, yakni Karo-karo, Ginting, Tarigan, Sembiring dan Perangin-angin), ”rakut sitelu” (tiga fungsi sosial umum, yaitu kalimbubu, senina dan anak beru), ”tutur siwaluh” (delapan hubungan kekerabatan yang berkembang dari sangkep sitelu, yakni anak beru,

anak beru menteri, anak beru singikuri, sipemereen, sipengalon, siparibanen,

kalimbubu dan puang), ”perkade-kaden sepuluh dua” (sifat tutur untuk

memperjelas lagi fungsi kekeluargaannya, yakni nini, bulang, kempu, bapa,

nande, anak, bengkila, bibi, permen, mama, mami dan bere-bere) dan masih

menggunakan adat istiadat Karo dalam hidup mereka sehari-hari dalam rangkuman kekerabatan masyarakat Karo (Perdana Gintings, 1989).

Uraian di atas merupakan keunikan dalam kekerabatan pada masyarakat Karo. Hubungan kekerabatan pada masyarakat Karo mengacu pada empat hal di atas yakni, merga silima, rakut sitelu, tutur siwaluh dan perkade-kaden sepuluh

(100)

dua. Setiap orang Karo memiliki marga dan cabang marga. Misalnya Marga

Tarigan terdiri atas cabang marga Sibero, Tambak, Tua, Pekan, Ganagana, Jampang dan sebagainya. Setiap orang yang semarga tidak dibenarkan untuk menikah. Umpamanya seorang laki-laki bermarga Tarigan Sibero tidak dibenarkan menikahi gadis dengan beru (sebutan marga untuk wanita) Tarigan Tambak, karena mereka adalah sedarah walaupun antara keduanya sama sekali tidak saling mengenal. Namun ada beberapa cabang dari marga Perangin-angin dan Sembiring yang dibenarkan untuk kawin dengan satu marga tetapi berbeda cabang.

Dalam rakut sitelu dijelaskan bahwa pada dasarnya semua orang Karo adalah sederajat. Dalam masyarakat Karo, semua orang adalah raja dan dihormati karena posisinya sebagai kalimbubu (golongan saudara laki-laki atau ayah dari pihak istri yang punya hajat atau upacara). Dalam peristiwa atau upacara lain,

kalimbubu bisa beralih sebagai pekerja karena posisinya berubah menjadi anak

beru (pihak yang mengawini saudara perempuan dari yang punya hajat atau

upacara adat). Demikian juga dengan senina (pihak yang mengadakah hajat atau upacara adat), dapat berubah peran sebagai kalimbubu atau anak beru. Dalam suatu upacara adat tidak berlaku pangkat atau jabatan seseorang. Misalnya seorang yang berpangkat Jendral ataukah Bupati, jika posisinya dalam upacara adat adalah sebagai anak beru (pekerja atau pelayan), ia harus mengurus segala upacara adat baik dalam masak-memasak maupun dalam permusyawaratan untuk suksesnya upacara adat itu (Tridah Bangun, 1986).

(101)

Jika seseorang berperan sebagai kalimbubu, maka akan ditentukan pula apakah seseorang adalah kalimbubu atau puang. Kaduanya merupakan cabang dari kalimbubu namun berbeda posisinya. Kalimbubu merupakan golongan saudara laki-laki atau ayah dari pihak istri yang punya hajat atau upacara, sedangkan puang adalah pihak kalimbubu dari kalimbubu (derajatnya dua kali lebih tinggi dari kalimbubu). Demikian juga dengan anak beru (anak beru, anak

beru menteri dan anak beru singikuri) dan senina (sipemeren, sipengalon,

siparibanen). Hal ini merupakan bagian-bagian dalam tutur siwaluh (Perdana

Gintings, 1989).

Perkade-kaden sepuluh dua menyatakan fungsi keluarga. Apabila orang

Karo telah mengetahui tuturnya satu terhadap yang lain maka dia harus tahu bagaimana sifat tutur itu. Apakah A panggil bapa atau panggil bulang atau sebaliknya panggil kempu atau anak terhadap B. Demikian seterusnya sehingga hubungan keberadatan dalam masyarakat sangat sempurna bila dipahami secara mendalam. (Perdana Gintings, 1989). Keunikan pada suku Karo ini berbeda dengan suku-suku lainnya. Keunikan dari budaya Karo ini akan menunjukkan perbedaan nilai-nilai dan kriteria yang digunakan masyarakat desa ”X” untuk memilih dan menjustifikasi perilaku-perilaku dan mengevaluasi orang lain (termasuk dirinya sendiri) dan kejadian-kejadian (Schwartz & Bilsky, 1992). Schwartz menyebutkan ada 10 tipe value, yaitu self-direction, stimulation,

conformity, hedonism, achievement, power, tradition, security, benevolence dan

universalism.

(102)

Salah satu value yang cukup menonjol pada masyarakat desa “X” adalah tradition

value. Hal ini terlihat dalam beberapa hal, misalnya saja dalam memegang teguh

nilai adat yang terkandung di dalam ikatan kekeluargaan yakni: “mehamat

erkalimbubu, metenget ersembuyak/ersenina, janah metami man anak beru”

yang artinya hormat kepada kalimbubu, senantiasa menunjukkan perhatian terhadap senina dan menyayangi anak beru. Motto ini dimaksudkan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat Karo. Masyarakat desa “X” yang memiliki nilai tradisi ini dapat dikatakan memiliki tradition value yakni sejauh mana masyarakat desa ”X” mengutamakan (Schwartz & Bilsky, 1987).

Di desa “X” ikatan kekeluargaan dan adat istiadat ini dijalankan dengan sukarela dan patuh oleh setiap anggota masyarakat. Untuk menjalankan kehidupan setiap orang membutuhkan orang lain, oleh karena itu masyarakat desa “X” sangat menjaga perilakunya dan patuh pada motto hidup tersebut (Sempa Sitepu, 1993). Kepatuhan dan kesopanan serta menghormati orang lain ini merupakan tingkah laku yang menunjukkan bahwa masyarakat Karo di desa ”X” ini juga mementingkan convormity value.

Dalam kehidupan orang Karo terdapat sembilan sumbang (larangan), yakni sumbang perkundul (cara duduk yang tidak sopan, terlarang dan tabu),

sumbang pengerana (cara berbicara atau cara berkata-kata)yang tidak senonoh,

tidak sopan dan kasar), sumbang pengenen (yang tidak pantas tidak bisa dilihat),

sumbang perpan (cara makan yang tidak senonoh, tidak sopan, tidak memikirkan

kepentingan orang lain), sumbang perdalan (perbuatan berjalan yang tidak sopan, tidak senonoh baik langkah kaki maupun ayunan tangan), sumbang perdahin (cara

(103)

bekerja atau tindakan yang tidak wajar, tidak sopan, tidak menurut tata krama),

sumbang perukuren (cara berfikir yang tidak baik, berat sebelah dan pemikiran

yang salah), sumbang peridi (cara mandi yang tidak sopan, yang dilarang oleh adat istiadat), sumbang perpedem (cara atau praktek tidur yang tidak senonoh). Pada masyarakat Karo, seorang dikatakan sopan dan patuh apabila orang tersebut sanggup menghindarkan tingkah laku dari kesembilan sumbang ini. (Henry Guntur Tarigan, 1989). Menurut teori Schwartz hal ini juga menunjukkan adanya conformity value pada masyarakat Karo.

Hubungan kekerabatan dalam masyarakat Karo diketahui melalui ertutur. Jika orang Karo bertemu dengan orang Karo lainnya biasanya akan segera berkenalan dengan ertutur. Dalam ertutur mereka saling menanyakan merga atau

beru, bebere, soler, kampah, binuang dan kempunya (E. P. Gintings, 1995). Hal

ini dilakukan untuk menjalin relasi yang erat dengan sesama yang oleh Schwartz selain mengandung tradition value dalam mengikuti aturan adat dalam berelasi, hal ini juga termasuk benevolence value yakni mengenai kebutuhan untuk berinteraksi secara positif dengan sesama suku Karo.

Pengertian kekeluargaan pada masyarakat Karo adalah sangat luas dan rumit, sehingga masyarakat Karo mengilustrasikannya sebagai jaringan kekeluargaan yang menyangkut semua orang Karo. Oleh karena itu dalam prinsip Karo, semua orang Karo adalah berkerabat (Masri Singarimbun, 1959). Jadi tidak heran jika melihat orang Karo yang baru berkenalan langsung terlihat dekat dan bersahabat. Kedekatan ini juga terjadi jika ada sesama orang Karo yang tertimpa musibah maka mereka akan saling menolong satu dengan yang lain.

(104)

Masyarakat desa “X” sendiri tidak jarang yang menyekolahkan anak mereka ke luar kota karena merasa akan banyak sesama orang Karo disana. Sebagai sesama orang Karo mereka merasa bertanggung jawab untuk saling menolong (Djaja S. Meliala dan Aswin Peranginangin, 2005). Hal ini mencerminkan benevolence

value mengenai kebutuhan untuk berinteraksi terutama dalam kelompok yang

sama pada masyarakat desa “X” cukup kuat.

Pada umumnya orang Karo yang telah lanjut usia di desa “X” tidak banyak yang mengecap pendidikan tinggi. Dalam hal-hal yang mereka lakukan sehari-hari bukanlah hasil dari pendidikan tapi mencoba hal-hal baru dengan ide-ide yang muncul dari dalam dirinya. Misalnya saja dalam bercocok tanam ataupun membuat ramuan tradisional untuk pengobatan, umumnya mereka tidak belajar dari pendidikan formal ataupun membaca buku, tapi mencoba dari hal-hal yang mereka anggap baik. Dalam Schwartz hal ini disebut self direction value. Value ini terlihat juga pada survey awal yang menggambarkan 91,7% dari 26 orang Karo di desa “X” yang suka memikirkan ide-ide baru untuk kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari.

Pada budaya Karo, kedudukan pria dianggap lebih tinggi dan lebih penting dari pada wanita. Biasanya pria lebih banyak berperan dalam adat istiadat maupun dalam kedudukan sosial. Misalnya sebagai tokoh adat, kepala desa dan lain sebagainya. Dalam adat istiadat, pendapat pria akan lebih berpengaruh daripada wanita, dan biasanya dalam musyawarah adat lebih banyak pria yang mengambil bagian penting daripada wanita (Tridah Bangun, 1986). Menurut teori Schwartz

(105)

hal ini merupakan gambaran dari power value mengarah pada kekuasaan atas orang lain dan pencapaian status sosial.

Pencapaian kesuksesan masyarakat Karo bukan hanya didasarkan pada seberapa banyak kekayaan yang diperoleh dari usaha yang dijalaninya. Tapi yang unik adalah, orang Karo akan merasa sukses apabila mereka berhasil dalam mendidik anak dan menyekolahkan anak hingga mendapat gelar yang tinggi. Oleh karena itu masyarakat Karo berlomba-lomba menyekolahkan anaknya hingga meraih gelar kesarjanaan. Anak yang sudah mendapat gelar kesarjanaan merupakan kebanggaan suatu keluarga. Meskipun (mungkin) setelah lulus kuliah anak mereka belum atau susah mendapat pekerjaan, hal itu tidak terlalu mereka hiraukan lagi (Segel Karo Sekali, 2005). Hal ini merupakan gambaran dari

achievement value yang menunjukkan ambisi dalam mencapai kesuksesan.

Di desa “X” sendiri, masyarakat sangat menjaga terpeliharanya kerukunan masyarakat dan keamanan. Dalam hal ini tokoh/pemuka adat dan kepala desa berperan sebagai pengawas sekaligus pihak yang mengendalikan tingkah laku masyarakat. Dalam Schwartz tindakan ini merupakan gambaran dari security

value yang menganggap penting rasa aman.

Orang Karo pada umumnya kurang suka bersenang-senang. Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu untuk bekerja dari pada pergi bertamasya atau

refreshing. Orang-orang tua sering menasihatkan anak cucunya untuk bekerja

keras guna menghidupi diri dan keluarganya. Orang Karo akan merasa malu apabila tergantung kepada orang lain. Orang yang suka bersenang-senang akan dipandang sebagai seorang pemalas (Truman Tarigan, 1989). Menurut teori

(106)

Schwartz, ini merupakan gambaran dari hedonism value yakni sejauh mana masyarakat desa ”X” mengutamakan untuk mendapat kesenangan.

Pada masyarakat Karo terdapat istilah ”ndarami si muat ulina”. Istilah ini menjelaskan bahwa orang Karo menyukai tantangan yang dipandang akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang ada saat ini. Namun mereka akan menghindari tantangan yang menghasilkan dampak yang lebih buruk terhadap kehidupan mereka. Di desa ”X” mayoritas penduduknya berusia dewasa dan sudah berkeluarga (Segel Karo Sekali, 2005). Semakin tua usia seseorang maka akan mencari situasi yang pasti dan tetap serta tidak memiliki banyak tantangan (Santrock, 2002).

Masyarakat Karo di desa “X” pada umumnya bekerja sebagai petani yang memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan mereka. Untuk itu masyarakat Karo sangat menjaga kesuburan lahan pertanian mereka untuk mendapat hasil pertanian yang baik. Apakah itu dengan memupuk atau mengganti jenis tanaman mereka. Menurut teori Schwartz, ini merupakan gambaran dari universal value yang mengarah pada penghargaan dan perlindungan terhadap alam.

Saat ini sudah banyak para pendatang yang tinggal dan menetap di desa “X”. Keberadaan mereka tidak menimbulkan antipati dari penduduk setempat. Biasanya penduduk setempat sangat menerima keberadaan mereka. Para pendatang juga mempunyai hak yang sama dengan penduduk setempat. Tak jarang diantara mereka ada yang diangkat sebagai Penatua (salah satu pemimpin gereja), pengurus desa dan sebagainya. Menurut teori Schwartz, ini merupakan gambaran dari universal value pada masyarakat Karo yang mengarah pada

(107)

penghargaan terhadap seluruh umat manusia. Dari survey awal dapat dilihat bahwa 83,3% orang Karo di desa “X” yang mau menjalin relasi dengan siapa saja tanpa memandang status sosial.

Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan adat kepada anaknya sejak kecil, yakni apa yang seharusnya dilakukan sebagai orang Karo dan memperkenalkan orang-orang yang menjadi “sangkep nggeluh”nya ataupun kerabatnya. (Segel Karo Sekali, 2005). Selain itu, melalui survey awal dikatakan bahwa masyarakat desa “X” juga belajar adat dari saudara/kerabat yang lebih tua, lingkungan, dan beberapa diantaranya juga belajar dari seminar budaya yang sering diadakan oleh pemerintah daerah.

Di desa “X” juga sudah terlihat adanya percampuran (transmisi) dengan budaya lain ataupun dengan orang-orang yang tidak berasal dari suku Karo. Misalnya orang-orang yang berasal dari suku Batak Toba ataupun daerah-daerah lainnya. Lebih kurang 20% penduduk desa ”X” bukan merupakan penduduk asli. Kebanyakan merekalah yang mengikuti budaya Karo di desa “X”. Dalam kesenian Karo juga sudah terlihat adanya transmisi dengan budaya asing. Dulu, setiap kali ada upacara adat maka alat musik yang digunakan adalah “Gendang

Lima Sendalanen”. Namun sekarang orang-orang lebih memilih keyboard sebagai

alat musik dalam upacara adat. Hal ini disebabkan keyboard lebih murah, praktis, meriah dan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Percampuran budaya ini juga dipengaruhi oleh berbagai media seperti televisi, koran dan sebagainya (Segel Karo Sekali, 2005). Dengan adanya fenomena diatas, peneliti tertarik

(108)

untuk meneliti gambaran value Schwartz pada masyarakat desa ”X” dengan latar belakang budaya Karo di Kabupaten Karo.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Bagaimana gambaran value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di Kabupaten Karo.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di

Kabupaten Karo.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran yang lebih rinci, yaitu mengenai content, structure dan hierarchy value Schwartz pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di kabupaten Karo.

(109)

1.4 KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Ilmiah

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai value Schwartz 2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi ilmu

Psikologi Sosial dan Psikologi Lintas Budaya khususnya mengenai value terhadap masyarakat dengan latar belakang budaya Karo.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberi informasi khususnya bagi masyarakat Karo mengenai gambaran

value pada masyarakat desa “X” dengan latar belakang budaya Karo di

Kabupaten Karo. Informasi ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam melestarikan nilai-nilai budaya Karo yang masih relevan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya lain.

2. Memberikan gambaran kepada masyarakat desa “X” mengenai value yang mereka miliki agar kemudian dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

1.5 KERANGKA PIKIR

Value terbentuk melalui proses transmisi yang mekanismenya seperti

proses terbentuknya belief yaitu keyakinan apakah sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, dikehendaki atau tidak dikehendaki. Value memiliki komponen kognitif, afektif, dan behavioral (International Encyclopedia of The Social

Science, 1998). Komponen pertama adalah kognitif, yaitu muncul dalam bentuk

(110)

pemikiran atau pemahaman terhadap value mengenai baik-buruk, diinginkan-tidak diinginkan mengenai suatu objek atau kejadian yang ada di sekitar orang yang bersangkutan. Kedua adalah afektif, yaitu value yang awalnya hanya berupa pemahaman mulai menjadi suatu penghayatan tentang suatu objek atau kejadian, seperti suka-tidak suka, senang-tidak senang. Komponen ketiga yaitu behavior, komponen yang sudah semakin mendalam pada diri orang Karo dan muncul dalam bentuk tingkah laku, seperti bertingkah laku sesuai dengan value yang menonjol pada orang tersebut.

Value Schwartz terdiri atas 10 tipe yang merupakan single value atau first

order value type (FOVT), yaitu self-direction, stimulation, hedonism,

achievement, power, security, conformity, tradition, benevolence, dan

universalism value (Schwartz & Bilsky, 1990). Value ini disebut sebagai value

universal karena dalam penelitian Schwartz terhadap 7 negara. Kesepuluh tipe

value ini dapat ditemukan pada negara-negara yang diteliti tersebut. Jadi

penelitian ini juga bisa dilakukan untuk budaya lain, termasuk budaya Karo.

Value pertama adalah self-direction, yang menunjukkan sejauh mana

belief masyarakat mengutamakan kebebasan berpikir, dan bertindak dalam

memilih, menciptakan dan mengeksplor. Stimulation value adalah sejauh mana

belief masyarakat mengutamakan pencarian stimulus yang bertujuan untuk

mendapatkan tantangan dalam hidupnya. Conformity value adalah sejauh mana

belief masyarakat mengutamakan pengendalian diri individu dalam interaksi

sehari-hari dengan orang terdekat mereka. Hedonism value adalah sejauh mana

belief masyarakat mengutamakan untuk mendapatkan kesenangan. Achievement

Gambar

Tabel suku ayah
Tabel sikap thd budaya Karo
Tabel orang yang paling berpengaruh terhadap diri

Referensi

Dokumen terkait

Pada Penulisan Ilmiah ini, penulis memaparkan tentang langkah langkah perancangan sebuah website sederhana dengan menggunakan web programming PHP. Website ini dimodifikasi

Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam hadir dan dikirim ke bagian akuntansi biaya untuk keperluan distribusi gaji

“The launching of the new communication format is intended to enhance public and customer awareness of the variety of Indosat’s products and services as well as the benefits

dalam menangani hambatan komunikasi pada anak autis di Rumah Terapi Kudos.

Hal lain adalah siswa menjadi menyukai matematika karena pembelajaran berbasis masalah, hal ini didasarkan karena siswa merasa pembelajaran berbasis masalah lebih

Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Berdasarkan banyak kelompok yang dapat menyelesaikan soal maka soal tersebut mengundang siswa dalam mencari alasan serta bersikap secara sistematis dan teratur dengan

Ketika anak autis menceritakan sesuatu tentang dirinya sendiri, misalnya tentang mainannya, temannya atau apapun secara spontan, selalu sempatkan untuk memberi tanggapan dengan