• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERCAYA DIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PADA PEMANDU WISATA ARUNG JERAM EXPLORE SUMATERA TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERCAYA DIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PADA PEMANDU WISATA ARUNG JERAM EXPLORE SUMATERA TAHUN 2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERCAYA DIRI TERHADAP KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI PADA PEMANDU WISATA ARUNG

JERAM EXPLORE SUMATERA TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RAY KAL PRANANTA

NIM. 608310177

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh Ray Kal Prananta NIM. 608310177

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Program Studi Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

Telah Diperiksa dan Disetujui dalam Mempertahankan skripsi

Medan, Maret 2014

Dosen Pembimbing,

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia

dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang

berjudul “Hubungan Percaya Diri dan Kemampuan Berkomunikasai Pada

Pemandu Wisata Arung Jeram Explore Sumatera Tahun 2013”, disusun untuk

melengkapi persyaratan menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mendapat

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis juga menyadari bahwa sebagai

manusia biasa tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tidak terhingga

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes., selaku Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd., selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes., selaku Ketua Jurusan PJKR FIK

UNIMED.

5. Bapak Afri Tantri S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK

UNIMED.

6. Bapak M. Ishak S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Drs. Benny Subadiman, M.Kes., dan Ibu Doris Apriani Ritonga S.Psi.,

MA., sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan

bimbingan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini

8. Para dosen, staff tata usaha dan pegawai perpustakaan FIK UNIMED yang

telah banyak memberikan penerangan dan bantuan kepada Penulis selama ini

dan juga telah memperlancar proses akademik dan administrasi penulis.

9. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Ramli Ginting dan

Ibunda Munah Br. Sinulingga, serta adik-adikku Lini Monica Br. ginting, Edi

(6)

telah memberikan dukungan moral maupun moril dan mendoakan penulis

hingga dapat menyelesaikan studi ini.

10.Terimakasih juga disampaikan kepada Abangda Joni Kurniawan selaku

Pimpinan Explore Sumatera yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis dan banyak membantu penulis selama melakukan penelitian di

Explore Sumatera, serta para pemandu wisata arung jeram (guide) yang

bersedia menjadi responden selama penulis melakukan penelitian.

11.Para bung-bung di Mapala UNIMED yaitu Lobu, Selon, Kucrut, Nohil, Rutan,

Bulat, Gulink, Pongo, Delob, Haluank, Andora, Ropa, Gopula, Regam, Acin,

Cinsu dan bung-bung lainnya, serta arahan dan bimbingan dari para senioren

Bung Samsudin Tarigan, Bung Ikel, Bung Kenon, Bung Andong, Bung Cardo,

Bung Rahmat, Bung Gaban dan bung-bung senioren yang namanya tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

12.Kepada sahabat penulis yaitu Cici Pany, Opa Marwa, Cisu, Husan, Acin,

Sibak, Winturi, Rony, Samuel dan mahasiswa PKR Ekstensi yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Anwar Iskandar, dan Reken-rekan Mapala UNIMED yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

14.Keluarga besar IMKA FIK Simbisa dan IMKA Rudang Mayang yang telah

memberikan pengalaman yang sangat berharga pada penulis.

15.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis

mengikuti perkuliahan.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan ilmu

keolahragaaan khususnya olahraga arung jeram. Semoga segala kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah

Swt. Amin.. ya.. Rabbal’ Alamin.

Medan, Januari 2014

Ray Kal Prananta NIM. 608310177

(7)

ABSTRAK

RAY KAL PRANANTA. Hubungan Percaya Diri Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Pada Pemandu Wisata Arung Jeram Explore Sumatera Tahun 2013.

(Pembimbing: M. ISHAK)

Medan, Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED. 2014.

Kegiatan arung jeram merupakan kegiatan yang memiliki resiko tinggi,

sehingga dibutuhkan pengadaan keamanan dan prosedur keselamatan yang ekstra

sebelum melakukan kegiatan arung jeram termasuk seorang pemandu.

Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki

oleh seorang seorang pemandu wisata arung jeram (river guide). Kemampuan

berkomunikasi termasuk bagi seorang pemandu arung jeram juga tidak terlepas

dari faktor percaya diri.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

percaya diri terhadap kemampuan berkomunikasi pada pemandu wisata arung

jeram di Explore Sumatera tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah

pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera sebanyak 15 orang. Sampel

dalam penelitian ini merupakan total unit populasi yaitu sebanyak 15 orang

pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan tingkat percaya diri terhadap kemampuan berkomunikasi pada

pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera tahun 2013 dengan nilai

Pearson Correlation sebesar 0,721 dan nilai sig. 0,002 < 0,05. Tingkat percaya

diri pemandu wisata arung jeram memberikan pengaruh sebesar 51,98% terhadap

kemampuan berkomunikasi pemandu wisata arung jeram dengan nilai thitung > ttabel

yaitu 3,753 > 1,77 dan Fhitung > Ftabel yaitu 14,085 > 4,60. Tingkat percaya diri

pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera mayoritas (sebanyak 40%)

tergolong kategori sangat baik atau sangat percaya diri yaitu dengan rata-rata skor

sebesar 81,87. Sedangkan kemampuan berkomunikasi pemandu wisata arung

jeram di Explore Sumatera mayoritas (sebanyak 46,7%) tergolong kategori sangat

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

2. Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri ... 12

3. Ciri-Ciri Percaya Diri ... 13

a. Ciri Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri Tinggi ... 14

b. Ciri Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri Rendah ... 16

B. Kemampuan Berkomunikasi ... 17

1. Pengertian Komunikasi ... 17

2. Komunikasi Verbal ... 19

3. Komunikasi Nonverbal ... 23

4. Perbedaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal ... 28

(9)

C. Arung Jeram ... 30

1. Sejarah Arung Jeram ... 30

2. Wisata Arung Jeram ... 32

3. Pemandu Wisata Arung Jeram ... 34

4. Peralatan Berarung Jeram ... 39

D. Hubungan Percaya Diri dengan Kemampuan Berkomunikasi Pada Pemandu Wisara Arung Jeram ... 45

E. Kerangka Berpikir ... 49

F. Hipotesis ... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 51

1. Populasi Penelitian ... 51

2. Sampel Penelitian ... 51

C. Metode Penelitian ... 52

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 52

E. Prosedur Penelitian ... 53

F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 56

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 60

B. Hasil Penelitian ... 61

1. Statistik Deskriptif ... 61

2. Uji Normalitas Data ... 63

(10)

4. Uji Heterokedastisitas ... 65

5. Uji Korelasi ... 66

6. Uji Keberartian dan Kelinieran Koefisien Korelasi ... 67

C. Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Perahu Karet ... 40

2.2. Dayung ... 40

2.3. Pompa dan Alat Reparasi ... 41

2.4. Peluit ... 41

2.5. Peta Sungai ... 42

2.6. Carabiner ... 42

2.7. Perlengkapan P3K ... 43

2.8. Pelampung ... 44

2.9. Pakaian/Baju ... 44

2.10. Sepatu ... 44

2.11. Helm ... 45

2.12. Survival Kit ... 46

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket ... 77

2. Data Ujicoba Angket Variabel Percaya Diri (X) ... 82

3. Data Ujicoba Angket Variabel Kemampuan Berkomunikasi (Y) ... 87

4. Tabulasi Data Penelitian Variabel Percaya Diri (X) ... 92

5. Tabulasi Data Penelitian Variabel Kemampuan Berkomunikasi (Y) .... 93

6. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian... 94

7. Hasil Analisis Spss 17.0 ... 95

8. Dokumentasi Penelitian ... 99

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Arung jeram merupakan salah satu kegiatan olahraga yang sangat

menantang yang berhubungan dengan alam. Secara terorganisir arung jeram telah

dikenal di Indonesai sejak tahun 70-an melalui kegiatan kepencitaalaman, namun

secara komersil baru dimulai pada awal tahun 80-an di sungai Alas Aceh

Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya, wisata arung jeram berkembang pesat

di Bali dan hingga akhirnya menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia

termasuk di Sumatera Utara. Wisata arung jeram saat ini tidak hanya diminati oleh

wisatawan mancanegara. Untuk sungai-sungai termasuk di Sumatera, arung jeram

telah menjadi pilihan wisata yang populer bagi wisatawan domestik.

Arung jeram atau rafting adalah kegiatan yang memadukan unsur

olahraga, rekreasi, petualangan dan edukasi. Memang tak ada persyaratan khusus

untuk mengikuti kegiatan ini, karena hampir semua orang dapat mencobanya.

Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orangtua yang berumur 60 tahun

bahkan yang tidak memiliki kemampuan berenang pun bukan menjadi hambatan

untuk mengikuti kegiatan arung jeram. Setiap orang yang pernah merasakan

kegiatan ini, pasti akan tergiur kembali untuk melakukannya lagi. Karena dalam

kegiatan ini, selain dapat menikmati akan serunya berpetualang di sungai dan

menikmati indahnya panorama alam yang dilintasi pada saat berarung jeram di

sungai, orang yang mengikuti kegiatan arum jeram juga akan tertantang untuk

(14)

2

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang olahraga dan rekreasi

wisata arung jeram di Sumatera Utara yang saat ini sudah dikenal, baik oleh

wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Explore Sumatera. Explore

Sumatera sebagai pengelola jasa arung jeram yang berlokasi di Desa Belinteng,

Kecamatan Namo Tating, Kabupaten Langkat memiliki tujuan memasyarakatkan

olahraga arung jeram di Sumatera Utara.

Kegiatan berarung jeram termasuk di Sumatera Utara memang sangat

benar-benar mengasyikkan dan menantang dengan arus sungai, kecuraman dan

jeram yang memiliki tingkat kesulitan 2-3 dalam klasifikasi tingkat kesulitan

internasional atau tergolong kategori aman dan cocok bagi pemula. Meskipun

demikian, kegiatan arung jeram merupakan kegiatan yang memiliki resiko tinggi,

oleh karena itu dibutuhkan pengadaan keamanan dan prosedur keselamatan yang

ekstra sebelum melakukan kegiatan berarung jeram. Untuk itu dalam melakukan

wisata arung jeram dibutuhkan seorang pemandu yang biasa disebut kapten atau

skipper. Pemandu ini bertugas untuk memberi pengarahan mengenai prosedur dan

keselamatan sebelum memulai kegiatan berarung jeram yang sudah sesuai dengan

standar operasi masing-masing perusahaan. Dengan adanya pemandu untuk

melakukan kegiatan berarung jeram, maka kegiatan tersebut diharapkan akan

berjalan dengan baik.

Namun tidak lepas dari hal tersebut, banyak juga kejadian-kejadian yang

di luar dugaan bisa saja terjadi. Seperti terjadinya kecelakaan terhadap

wisatawan/pengunjung pada saat melakukan kegiatan ini. Kecelakaan yang

terjadi, bisa disebabkan karena kurangnya persiapan para pemandu dan

(15)

3

kurangnya komunikasi pemandu terhadap wisatawan/pengunjung, kurangnya

pengalaman pemandu dalam berarung jeram, dan kurangnya pemahaman

pemandu mengenai peraturan yang terkait dalam berarung jeram.

Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu standar kompetensi

yang harus dimiliki seorang pemandu arung jeram (river guide). Karena dalam

mengikuti wisata arung jeram, wisatawan dipandu oleh seorang pemandu yang

akan memberikan pengarahan tentang prosedur dan keselamatan sebelum

memulai aktivitas berarung jeram sesuai dengan standar operasi dari tiap

perusahaan. Pemanduan dalam wisata berarung jeram adalah proses kegiatan yang

sangat dinamis, selain terbangunnya interaksi antara pemandu dan pengunjung

selama berlangsungnya kegiatan, di sisi yang lain juga pemandu dan wisatawan

dihadapkan pada tantangan-tantangan di sungai yang membutuhkan keterampilan

dalam mengendalikan perahu, kerjasama tim dan kekompakan yang tinggi. Pada

intinya dalam menjalankan tugas kepemanduan, seorang pemandu arung jeram

menjalankan dua misi penting yaitu misi rekreatif dan edukatif. Aspek rekreatif

yaitu bagaimana seorang pemandu dapat berperan dalam membangun suasana

yang nyaman dan menyenangkan bagi wisatawan walaupun kegiatan yang diikuti

menghadapi resiko yang cukup tinggi. Sedangkan aspek edukatif yaitu peran

seorang pemandu dalam mengiterpretasikan alam serta adat dan budaya setempat

dalam rangka menambah apresiasi dan wawasan dari wisatawan.

Dengan demikian, dalam menjalankan tugas kepemanduan, seorang

pemandu arung jeram harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik

termasuk komonikasi secara verbal maupun nonverbal baik dalam memberikan

(16)

4

merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain

melalui lisan, seperti berbicara dengan orang lain. Sedangkan komunikasi

nonverbal merupakan semua isyarat yang bukan kata-kata seperti bahasa tubuh,

perasaan, sentuhan, penampilan fisik, maupun emosi.

Dalam melakukan tugas kepemanduan berarung jeram, seorang pemandu

dituntut memiliki kemampuan dalam berkomunikasi baik secara verbal (lisan)

maupun nonverbal (isyarat atau bahasa tubuh) dalam melayani pengunjung atau

wisatawan, karena sebagian besar pengunjung termasuk di Epxlore Sumatera

berasal dari berbagai lapisan masyarakat baik dari perusahaan, pegawai,

organisasi, siswa, mahasiswa, bahkan berasal dari mancanegara.

Selain itu faktor kemampuan berkomunikasi, faktor non teknis yang juga

turut berpengaruh pada keselamatan dalam kegiatan berarung jeram adalah aspek

mental atau kejiwaan yang salah satunya faktor kepercayaan diri. Percaya diri

merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan

manusia pada umumnya termasuk bagi seorang pemandu waisata arung jeram

dalam melaksanakan tugas kepemanduannya. Percaya diri adalah kondisi mental

atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk

berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki

konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya. Sebaliknya orang yang

kepercayaan dirinya bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya,

punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap

kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah

orang yang hanya merasa mampu melainkan orang yang mengetahui bahwa

(17)

5

Percaya diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan, percaya diri juga

menyatakan seseorang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Karena semakin

individu kehilangan suatu kepercayaan diri, maka akan semakin sulit untuk

memutuskan yang terbaik apa yang harus dilakukan pada dirinya. Menurut

Thantaway (2005), “percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri

seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau

melakukan sesuatu tindakan”. McClelland dalam Luxori (2005), menyebutkan

bahwa “kepercayaan diri adalah kontrol internal, perasaan akan adanya sumber

kekuatan dalam diri, sadar akan kemampuan-kemampuan dan bertanggung jawab

terhadap keputusan-keputusan yang telah ditetapkannya”.

Beberapa ciri yang dimiliki individu yang memiliki rasa percaya diri

menurut Hakim (2005) adalah “memiliki kemampuan bersosialisasi, mampu

menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi. Kemampuan beradaptasi

yang baik, gaya berkomunikasi dan dialogis yang menarik serta kepandaian dalam

bergaul dengan orang lain”. Berdasarkan pendapat Hakim tersebut dapat dipahami

bahwa kemampuan berkomunikasi seseorang secara tidak langsung dipengaruhi

oleh rasa kepercayaan diri yang dimilikinya.

Explore Sumatera yang merupakan salah satu dari beberapa perusahaan

yang bergerak dalam industri jasa arung jeram, memiliki pemandu-pemandu

wisata arung jeram yang terampil dan terlatih dalam berarung jeram. Meskipun

demikian masih banyak pemandu wisara arung jeram yang ada di Explore

Sumatera kurang memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga kurang mampu

berkomunikasi secara baik dengan para pengunjung/wisatawan. Hal ini tampak

(18)

6

malu-malu saat memberikan pengarahan secara lisan tentang prosedur dan

keselamatan sebelum memulai aktivitas berarung jeram, maupun saat

memperagakan (isyarat atau bahasa tubuh) penggunaan alat-alat dalam berarung

jeram. Berdasarkan pengamatan penulis, para pemandu juga belum terlalu

bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai pemandu wisata arung jeram, hal

ini terlihat dari persiapan, pelaksananan dan akhir kegiatan arung jeram, seperti

mempersiapkan peralatan arung jeram (perahu karet, dayung, pelampung, helm,

peluit, pisau, dan tali lempar), pada saat pelaksanaan pemandu juga kurang

memberi peringatan terhadap hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan

konsumen, seperti adanya holl, seterener, dan jeram yang tidak dapat di lalui.

Pada akhir pelaksanaan para pemandu juga cenderung membiarkan pengunjung

atau konsumen melepaskan dan meletakan peralatan tanpa diberi arahan sehinga

alat yang dipakai konsumen bayak yang tercecer bahkan hilang.

Para pemandu arung jeram sangat diwajibkan dapat menguasai situasi dan

mampu berbuat dalam kondisi apa pun menyangkut keselamatan para konsumen,

pemandu harus mengajak konsumen bekerjasama selama waktu pengarungan

berjalan, dan percaya diri pada waktu memberi aba-aba kepada konsumen.

Kurangnya rasa percaya diri dan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki

seorang pemandu wisata arung jeram juga dapat berpengaruh buruk terhadap

keselamatan pengunjung saat berarung jeram, karena kegiatan wisata arung jeram

ini memiliki resiko cedera yang lebih tinggi dibandingkan olahraga air lainnya.

Beranjak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

beberapa masalah terkait dengan pemandu wisata arung jeram dalam

melaksanakan tugasnya, antara lain:

1. Bagaimana kemampuan berkomunikasi pemandu wisata arung jeram di

ExploreSumatera?

2. Apakah kemampuan berkomunikasi pemandu wisata arung jeram di Explore

Sumatera membuat pengunjung/konsumen merasa nyaman dalam melakukan

kegiatan berarung jeram?

3. Bagaimana cara pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera

berkomunikasi dengan para konsumen?

4. Bagaimana tingkat rasa percaya diri para pemandu wisata arung jeram di

ExploreSumatera?

5. Apakah tingkat kepercayaan diri pemandu wisata arung jeram di Explore

Sumatera membuat yakin konsumen terhadap pemandu tersebut?

6. Apakah ada hubungan rasa percaya diri dengan kemampuan berkomunikasi

pemandu wisata arung jeram?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas ada banyak

masalah yang muncul bisa diteliti. Setiap masalah yang muncul tentu memerlukan

penelitian sendiri. Oleh karena itu, penulis perlu melakukan batasan masalah agar

(20)

8

pada pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera Desa Belinteng,

Kecamatan Namo Tating, Kabupaten Langkat sebagai pengelola wisata arung

jeram tahun 2013.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah di

atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat

hubungan percaya diri terhadap kemampuan berkomunikasi pada pemandu wisata

arung jeram di Explore Sumatera tahun 2013?”.

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan percaya diri terhadap

kemampuan berkomunikasi pada pemandu wisata arung jeram di Explore

Sumatera tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, adalah:

1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan percaya diri pemandu wisata

arung jeram Explore Sumut dan pemandu wisata lainnya.

2. Sebagai bahan pertimbangan para konsumen arung jeram untuk melakukan

olahraga wisata arung jeram.

3. Menambah wawasan para pemandu wisata arung jeram tentang berkomunikasi

(21)

9

4. Memberi gambaran tentang kualitas pemandu wisata arung jeram Explore

Sumatra.

5. Sebagai referensi bagi pembaca yang ingin meneliti tentang pemandu wisata

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasan

yang telah dipaparkan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan tingkat percaya diri terhadap

kemampuan berkomunikasi pada pemandu wisata arung jeram di Explore

Sumatera tahun 2013 dengan nilai Pearson Correlation sebesar 0,721 dan

nilai sig. 0,002 < 0,05. Tingkat percaya diri pemandu wisata arung jeram

memberikan pengaruh sebesar 51,98% terhadap kemampuan berkomunikasi

pemandu wisata arung jeram dengan nilai thitung > ttabel yaitu 3,753 > 1,77 dan

Fhitung > Ftabel yaitu 14, 085 > 4,60.

2. Tingkat percaya diri pemandu wisata arung jeram di Explore Sumatera

mayoritas (sebanyak 40%) tergolong kategori sangat baik atau sangat percaya

diri yaitu dengan rata-rata skor sebesar 81,87.

3. Kemampuan berkomunikasi pemandu wisata arung jeram di Explore

Sumatera mayoritas (sebanyak 46,7%) tergolong kategori sangat baik dengan

rata-rata skor angket 68,60.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak

lanjut dari hasil penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat percaya diri berpengaruh secara

signfikan terhadap kemampuan berkomunikasi pemandu wisata arung jeram di

(23)

74

Explore Sumatera. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada para

pemandu wisata arung jeram (river guide) untuk lebih meningkatkan

kepercayaan diri dengan yakin terhadap diri sendiri, memiliki penilaian positif

terhadap diri sendiri, karena dengan berbekal kepercayaan diri maka dapat

membantu untuk mampu berkomunikasi dengan siapapun termasuk

pengunjung wisata arung jeram di Explore Sumatera.

2. Kepada para pemandu wisata arung jeram juga diharapkan untuk lebih

meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan terus membangun komunikasi

dengan sesama pemandu maupun para pengungjung (wisatawan) sehingga

kegiatan berarung jeram yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan

lancar.

3. Kepada peneliti selanjutnya, karena penelitian ini baru sampai mengangkat

hubungan percaya diri terhadap kemampuan berkomunikasi pada pemandu

wisata arung jeram, maka peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut dan

lebih mendalam tentang percaya diri dan kemampuan berkomunikasi agar

diperoleh hasil yang menyeluruh sehingga dapat bermanfaat sebagai

penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia olahraga

khususnya olahraga yang berhubungan dengan alam. Peneliti juga

menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan

memperluas area populasi dan menambah sampel penelitian yang

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barbara, D.A. 2002. Confidence, Percaya Diri, Sumber Sukses dan Kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Buck, R and VanLear, C.A. 2002. Verbal and Nonverbal Communication Distinguishing Symbolic, Spontaneous, and Pseudo-Spontaneous

Nonverbal Behavior. Journal of Communication, September 2002,

522-541.

Cynthia, B.T., 2009. Nonverbal Comunication: Teaching Your Child thes Skills of Social Success. The Ohio State University, FLM-FS-10-03-R09.

Dariyo, A. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Usia Tiga Tahun Pertama. Jakarta: Refika Aditama.

Darsono, 2008. Olahraga Alam. Jakarta: Parca.

Davies, P. 2004. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Increasing Confidence. Yogyakarta: Torrens Books.

Fachrunnisa, O. 2008. Indetifikasi Komunikasi Non Verbal di Organisasi. Ekobis, Vol. 9, Januari 2008: 57-67.

FAJI, 1998. Standar Kompetensi Kerja Nasional-Pemandu Arung Jeram/River Guide. PB FAJI.

Fatimah, E. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia.

Felber, T. 2007. Kiat Praktis Komunikasi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hakim, T. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Indriantoro, N., dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akutansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Kujanpää T & Manninen T. (2003) Supporting Visual Elements of Non-Verbal Communication in Computer Game Avatars. In Proceedings of Level Up -

Digital Games Research Conference. Copier M., and Raessens J. (eds),

Universiteit Utrecht, pp. 220-233.

(25)

76

Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik indonesia Nomor Kep. 62/Men/III/2009 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Pariwisata Bidang Kepemanduan Arung Jeram

Lauster, P. 2005. Tes Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Leman, M. 2000. Membangun Rasa Percaya Diri Anak. Majalah Anakku.

Lie, A. 2003. Menjadi Orangtua Bijak, 1001 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Lubis, F.W. 2008. Peranan Komunikasi dalam Organisasi. Jurnal Harmoni Sosial, Volume II, No. 2, Januari 2008: 53-57.

Luxori, Y. 2005. Percaya Diri. Jakarta: Khalifa.

Mulyana, D. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Panuju, R. 2001. Komunikasi Organisasi: dari Konseptual Teoritis ke Empirik, Bandung: Pustaka Pelajar.

Perry, M. 2005. Confidence Boosters: Pendongkrak Kepercayaan Diri. Jakarta: Erlangga.

Rakhmat, J. 2004. Psikologi Komunikasi.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sampurna, K. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Cipta Karya.

Gambar

Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

The similarity is shown through each poem in which Herrick always urges young women to live and appreciate their lives by living it to the fullest or. taking opportunity that

Uji biodegradasi plastik dalam penelitian ini menggunakan metode kolom Winogradsky (Gambar 1) dengan menggunakan inokulum berupa mikroorganisme yang berasal dari air sampah

Ibid.. sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya 6. Dewasa ini banyak keluarga yang kembali melirik

1. Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Tata Busana sudah menerapkan penilaian berbasis portofolio melalui penilaian dokumen desain sebagai kumpulan tugas pada

Hasil pengamatan pada benih jagung yang telah dilakukan dengan menggunakan metode uji diatas kertas, pengukuran dilakukan pada hari ke-3 yaitu benih tidak ada

ada hanyalah yang terlihat; dalam pendengaran yang ada hanyalah yang terdengar; dalam rasa sentuhan yang ada hanyalah yang dirasakan; dalam persepsi yang ada hanyalah

Sejarah (Jakarta: Depdikbud, 1989).. Upaya guru di MI Perwanida dalam memberikan semangat belajar kepada siswa yang belum siap menerima pembelajaran adalah dengan

Rahwanto, Muchtar, Kedudukan Anak dalam Hukum Waris Menurut KUH Perdata dan Hukum Islam , Graha Ilmu, Jakarta, 2009.. Rasyid, Abdul, Hukum Perkawinan di Indonesia , Pustaka