iv ABSTRAK
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 294K/PDT.SUS/2012 TENTANG KARTEL PENGGUNAAN INDUSTRI FARMASI KELAS TERAPI AMLODIPINE BESYLATE DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Alvin Saptamandra S. 110110080247
Hakekat setiap pelaku usaha dalam memperoleh penghasilan dan keuntungan yang sebesar-besarnya menimbulkan persaingan usaha diantara pelaku usaha. Persaingan usaha ini terjadi secara sehat maupun tidak sehat. PT. Pfizer Indonesia dan PT. Dexa Medica memproduksi obat anti hipertensi berbahan dasar Amlodipine Besylate masing-masing dengan merk Norvask dan Tensivask. Bahan baku Amlodipine Besylate tersebut sama-sama diperoleh dari Pfizer Inc. yang mempunyai hak paten Amlodipine Besylate sampai tahun 2007 baik sebelum masa paten maupun setelah paten berakhir. PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica menunjuk perusahaan distributor yang sama dalam pendistribusian Norvask dan Tensivask yaitu PT Anugerah Argon Medica yang merupakan anak perusahaan dari PT Dexa Medica. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui apakah terjadi kartel dalam produksi dan pemasaran obat berbahan dasar Amlodipine Besylate sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1999?
Untuk membahas permasalahan dalam studi kasus ini penulis melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan metode deskriptif analitis. Metode yuridis normatif digunakan untuk melakukan pengkajian terhadap kaidah-kaidah hukum yang berlaku, terutama yang berhubungan dengan perjanjian diantara pelaku usaha serta upaya bagi penegak hukum dalam membuktikan terjadinya kartel, dihubungkan dengan UU No. 5 Tahun 1999. Metode deskriptif analitis digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan hukum dalam kasus yang dibahas dalam studi kasus ini.
Kesimpulan akhir dari penulisan studi kasus ini, tidak ada perjanjian langsung yang terjadi antara PT. Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica dalam proses produksi dan pemasaran obat berbahan dasar Amlodipine
Besylate karena hukum perusahaan di Indonesia tidak menganut doktrin