• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT STRES MAHASISWA DALAM MENGHADAPI PROSES PEMBELAJARAN DI TENGAH WABAH CORONA VIRUS-19 Meri Rosita 1, Khoirin 2, Yolanda Pradila 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS TINGKAT STRES MAHASISWA DALAM MENGHADAPI PROSES PEMBELAJARAN DI TENGAH WABAH CORONA VIRUS-19 Meri Rosita 1, Khoirin 2, Yolanda Pradila 3"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT STRES MAHASISWA DALAM MENGHADAPI PROSES PEMBELAJARAN DI TENGAH WABAH CORONA VIRUS-19

Meri Rosita

1

, Khoirin

2

, Yolanda Pradila

3

Program Studi DIII Keperawatan, STIKES ‘Aisyiyah Palembang1,2,3 [email protected]1

[email protected]2 [email protected]3

DOI: https://doi.org/10.36729 ABSTRAK

Latar Belakang: Pandemi Covid-19 (Coronavirus disease-19) menjadi salah satu krisis kesehatan bagi setiap individu dari semua bangsa, benua, ras dan kelompok sosial ekonomi. Semakin meningkatnya jumlah Covid-19 mengharuskan sekolah melakukan during dalam perkuliahan, hal ini membuat beberapa mahasiswa menghadapi kendala dalam proses belajar mengajar. Pihak STIKES

‘Aisyiyah Palembang harus berbenah dan meningkatkan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) guna memberikan layanan pendidikan yang terbaik. Tujuan: Untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang analisis tingkat stres mahasiswa dalam menghadapi proses pembelajaran di tengah wabah Covid-19 di STIKES ‘Aisyiyah Palembang Tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan observasi partisipan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2021 di STIKES ‘Aisyiyah Palembang dengan menggunakan lima orang sebagai partisipan dalam penelitian ini. Hasil: Semua informan yang dilakukan wawancara mengalami stres, namun tingkat stresnya berbeda-beda hal ini didapatkan sesuai gejala dan keluhan yang didapat dari informan pada saat wawancara, dimana mereka stres karena sinyal kurang mendukung selama proses kuliahan; tugas yang menumpuk; mata terasa lelah karena sering membuka Hp dan laptop sehingga kepala terasa pusing; dosen yang mengajar tidak pada waktunya sehingga terlambat ikut kuliah; kuota yang cepat habis; dan informan juga merasa kalau ilmu yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran. Saran: Sebaiknya dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang memberikan pembelajaran melalui daring dengan desain pembuatan slide yang mudah di mengerti mahasiswa dan penjelasan yang cepat dipahami sehingga materi mudah dipahami oleh mahasiswa.

Kata Kunci: Covid-19. Tingkat Stres, Proses Pembelajaran

ABSTRACT

Background: The Covid-19 pandemic (Coronavirus disease-19) has become a health crisis for every individual from all nations, continents, races and socio-economic groups. The increasing number of COVID-19 requires schools to conduct during lectures, this makes some students face obstacles in the teaching and learning process. STIKES 'Aisyiyah Palembang must improve and improve the Distance Learning (PJJ) process in order to provide the best education services Objective: To obtain in-depth information about the analysis of students' stress levels in dealing with the learning process in the midst of the Covid-19 outbreak at STIKES 'Aisyiyah Palembang Health in 2020. Methods: This study uses a descriptive qualitative method with a participant observation approach, the study was conducted on January 2021 at STIKES ‘Aisyiyah Palembang by using five people as participants in this study.

Results: All informants who were interviewed experienced stress, but the stress level was different, this was obtained according to the symptoms and complaints obtained from the informants at the time of the interview, where they were stressed because the signals were not supportive during the lecture process, the assignments piled up, the eyes felt tired because they often opened Cell phones and laptops so that the head feels dizzy, lecturers who teach not on time so they are late for class, quotas run out quickly, and informants also feel that the knowledge gained is not worth the expenditure.

Suggestion: It is advisable for the STIKES 'Aisyiyah Palembang lecturer to provide online learning with slide designs that are easy for students to understand and easy-to-understand explanations so that the material is understood by students.

Keywords: Covid-19. Stress Level, Learning Process

(2)

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 (Coronavirus disease-19) menjadi salah satu krisis kesehatan bagi setiap individu dari semua Bangsa, Benua, Ras dan Kelompok sosial ekonomi. Kondisi kesehatan masyarakat terkait penularan covid-19 dibagi menjadi lima kelompok yaitu orang sehat (OS), orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang yang positif covid-19 (Kemenkes RI, 2020).

Penyebaran Covid-19 dari satu individu yang lain telah ditunjukkan dengan gejala demam, sakit tenggorokan, batuk, sesak nafas, dan ada beberapa individu yang positif terkena covid-19 tanpa gejala (Kemenkes RI, 2020). masa inkubasi rata- rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. (Yurianto, Ahmad, Bambang Wibowo, 2020). Data 16 Maret 2021, Covid-19 telah dikonfirmasi di Indonesia dimana Kasus aktif 134.042 jiwa, jumlah suspek yang masih dipantau berjumlah 60.415 jiwa, jumlah kasus terkonfirmasi 1.430.458 jiwa, jumlah kasus Negatif berjumlah 6.397.799 jiwa, jumlah kasus yang diperiksa specimen berjumlah 7.878.257 jiwa, jumlah kasus yang sembuh berjumlah 1.257.663 jiwa, sedangkan jumlah kasus kematian berjumlah 38.753 jiwa (Kemenkes RI, 2021).

Upaya pencegahan Covid 19 Mendikbud Nomor 36962/ MPK.A/ HK/

2020 menyatakan agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metode daring diimplementasikan dengan beragam cara oleh pendidik di tengah penutupan sekolah untuk mengantisipasi virus corona. Namun implementasi tersebut dinilai tidak maksimal dan menunjukan masih ada ketidaksiapan dikalangan pendidik untuk beradaptasi di iklim digital (Charismiadji, 2020).

Di Indonesia, Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) mendukung kebijakan perguruan tinggi untuk meliburkan perkuliahan karena penyebaran Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, sehingga proses pembelajaran yang biasanya terdapat pertemuan dikelas dialihkan dengan pertemuan daring atau work from home (WFH) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pada abad 21 teknologi menjadi salah satu hal kunci dalam pelaksananaan berbagai kegiatan. Dampak dari kemajuan di abad 21 juga terjadi pada bidang pendidikan salah satunya dalah pembelajaran yang berbasis teknologi.

Kemajuan yang terjadi pada abad 21 menjadi tantangan tersendiri bagi guru/

dosen sebagai pendidik terutama dalam

melaksanakan pembelajaran dengan

mengintegrasikan teknologi (Kuncahyono

et al, 2020).

(3)

Untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan islami tentu saja dalam upaya pencapaian visi tersebut pihak STIKES ‘Aisyiyah Palembang harus berbenah dan meningkatkan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) guna memberikan layanan pendidikan yang terbaik. Terbaik dalam arti memuaskan mahasiswa sebagai calon Sumber Daya Manusia berkualitas yang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah institusi pendidikan di perguruan tinggi, banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan PJJ diantaranya teknologi, konten edukasi, motivasi dan sikap (Navimipour & Zareie, 2015), tingkat kesiapan mahasiswa (Yilmaz,2017), kesesuaian informasi dengan kebutuhan (Isaac et al, 2019), desain pembelajaran (Rienties & Toetenel, 2016), Kualitas informasi (Pereira et al, 2015), pengalaman (Trivedi et al, 2017).

Gagalnya para pendidik, bingungnya orang tua yang mendampingi anak-anak nya belajar di rumah, dan mahasiswa yang kebingungan menghadapi pembelajaran daring (online) disertai dengan tumpukan tugas menyebabkan semakin meluas terjadinya kecemasan terlebih lagi masa pandemi Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh Livana dkk (2020) menunjukkan bahwa tugas pembelajaran merupakan faktor utama penyebab stress mahasiswa selama pandemi Covid-19. Ansietas dapat berupa

perasaan khawatir, perasaan tidak enak, tidak pasti atau merasa sangat takut sebagai akibat dari suatu ancaman atau perasaan yang mengancam di mana sumber nyata dari kecemasan tersebut tidak diketahui dengan pasti (Nasir, Abdul, Abdul Muhith, 2011).

Tanggung jawab dan tuntutan kehidupan akademik pada mahasiswa dapat menjadi bagian stres yang dialami oleh manusia. Stres yang merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Setiap manusia mempunyai pengalaman terhadap stres bahkan sebelum manusia lahir (Smeltzer &

Bare, 2008 dalam Bangku, T.A dkk, 2014).

Stres akademik merupakan tekanan mental dan emosional atau tension yang terjadi akibat tuntutan kehidupan kampus (Simbolon, 2015).

Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan pada 5

mahasiswa keperawatan dan 3 mahasiswa

kebidanan tentang tingkat stres yang

dialami terhadap proses pembelajaran di

tengah wabah Covid-19 menunjukkan

bahwa mahasiswa mengalami kesulitan

belajar online karena kuota dan sinyal yang

tidak mendukung, rasa takut yang

berlebihan, cemas karena takut

ketinggalan saat belajar online, mudah

tersinggung, gelisah dan merasa sedih

(4)

karena takut nilai Indeks Prestasi Kumulatif menurun, serta merasa bahwa sangat sedikit sekali mendapatkan ilmu yang di pelajari melalui online.

Berdasarkan data dan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui analisis tingkat stres mahasiswa dalam menghadapi proses pembelajaran di tengah wabah Covid-19 di STIKES ‘Aisyiyah Palembang tahun 2020.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yaitu studi analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Penelitian ini dilaksanakan di STIKES ‘Aisyiyah Palembang pada November 2020- Januari 2021, adapun sumber informan dalam penelitian ini adalah: Ketua STIKES, staf dosen 1 orang dan 3 orang mahasiswa.

Informasi yang diperoleh adalah informasi primer, karena peneliti langsung memperoleh data dari sumber

informasi. Agar informasi terkumpul dengan lengkap, terinci, dan jelas maka jalannya diskusi direkam dengan menggunakan handphone dicatat pada saat melakukan penelitian. Informasi akan segera dianalisa tanpa menunggu semua informan di wawancarai, informasi yang diperoleh dicatat dan direkam didalam handphone dan tape recorder kemudian dibuat transkip wawancara mendalam dan matriks setelah dikumpulkan sesuai dengan pertanyanan dan tujuan penelitian.

Informasi akan dianalisa secara manual untuk menemukan alternatif pemecahan masalah penelitian.

HASIL PENELITIAN

Hasil Wawancara dengan Mahasiswa 1. Pengetahuan mahasiswa tentang

penyakit covid-19

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apa yang anda ketahui tentang penyebab dari penyakit

covid-19 ?

Covid-19 itu adalah penyakit yang disebabkanoleh suatu virus yang bernama Corona Virus Disease 19 dimana gejalanya yaitu sesak nafas demam batuk pilek.

Covid 19 adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh virus Covid Disease 19 yang menyerang sistem pernafasan, dengan gejala nafas terasa sesak demam flu.

Covid 19 merupakan suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus yang bernama Corona Virus Disease 19 apabila

terserang virus ini maka tubuh akan batuk batuk dan sesak nafas.

Semua informan tahu mengenai pengertian dari penyakit Covid 19 yaitu suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus yang bernama Corona Virus Disease-19.

(5)

2. Pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana proses penularan penyakit covid-19

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apakah anda tahu

bagaimana Proses penularan penyakit Covid-19?

Kalau sepengetahuan saya proses

penularannya yaitu ketika ada seseorang yang telah terinfeksi virus Covid-19 bersin atau batuk dan pada saat itu kita sedang

berinteraksi dengan orang tersebut maka secara tidak sadar percikan batuk dan bersin tersebut terhirup oleh kita maka disitulah langkah awal penularan covid-19 itu terjadi.

Proses penularannya Covid-19 ini dilalui oleh

droplet ketika orang bersin atau batuk dari seseorang yang positif Covid 19 baik juga dengan berjabat tangan dengan orang yang terkena droplet tersebut.

Penularan penyakit Covid-19 akan terjadi apabila kita yang sehat maupun yang sakit/

yang terkonfirmasi Covid -19 tidak menggunakan masker ketika bersin / batuk, kemudian tidak mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir maka otomatis

penyebaran virus bisa dengan cepat menular ke orang lain.

Semua informan tahu mengenai proses penularan penyakit Covid 19 yaitu melalui Droplet

bersin dan batuk dariseseorang ke

orang lain

3. Pengetahuan mahasiswa tentang obat/vaksin dari penyakit Covid-19.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apakah sudah ada obat/vaksin dari penyakit covid-19 ini?

Kalau obatnya setau saya belum ditemukan tetapi untuk vaksinnya sendiri itu namanya vaksin sinovac

Sampai sejauh ini obat dari covid-19 itu belum ditemukan karena ia merupakan penyakit baru tetapi banyak orang yang sembuh itu karena mereka menguatkan sistem imun mereka melalui

makan- makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup, sedangkan vaksin Itu berbeda dengan obat karena vaksin merupakan virus yang telah di lemahkan yang digunakan sebagai pengantisifasi dari orang yang akan berpergian namun perlu dicatat selain vaksin setiap orang itu

Setau saya vaksin untuk penyakit Covid-19 yaitu ada 6 salah satunya yaitu Sinovac dan Moderna namun yang digunakan saat ini yaitu Vaksin Sinovac

Semua informan tahu mengenai vaksin untuk penyakit Covid-19 yaitu Vaksin Sinovac Walaupun jenis vaksin yang digunakan

sebenarnya ada selain vaksin sinovac, misalnya Asrazeneca, moderna dan lain- lain

(6)

masih harus mengikuti protokol kesehatan agar lebih terhindar dari paparan virus corona tersebut.

4. Pengetahuan mahasiswa tentang dosis obat/ vaksin penyakit covid 19.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Coba sebutkan berapa dosis obat / vaksin dari penyakit Covid 19?

Kalau untuk dosisnya yaitu 0,5 ml dan

rentang waktu penyuntikannya kalau idak salah 2 minguan.

Sekarang sudah ditemukan vaksin namun vaksin digunakan untuk mencegah bukan untuk mengobati yaitu vaksin sinovac dan juga kalau dari segi dosis melalui 2 tahap yaitu sekitar 1 cc tiap dosisnya

Dosis vaksin Sinovac yaitu 0,5 Ml jarak disuntiknya yaitu 2 minggu setelah disuntik pertama

2 informan mengatakan dosis vaksin Sinovac untuk penyakit Covid-19 yaitu sebayak 0,5 Ml dengan jarak disuntik

selanjutnya 14 hari setelah penyuntikan pertama, namun 1 orang informan mengatakan kalau dosisnya yaitu 1 cc

5. Apa kebijakan yang diambil oleh pihak kampus untuk penanggulangan dan pencegahan covid-19 pada proses pembelajaran di kampus.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apa kebijakan yang diambil oleh pihak Stikes

‘Aisyiyah Palembang untuk penanggula ngan dan pencegahan Covid-19 pada proses

pembelajaran di Stikes ‘Aisyiyah Palembang?

Selama pandemi ini pihak kampus meliburkan

mahasiswa dan melaksanakan pembelajaran online melalui rumah

masing –masing dengan menggunakan berbagai aplikasi

Kami disuruh pembelajaran via daring/online terkecuali ketika saat praktikum karena pada saat praktikum kami diwajibkan hadir dikampus Stikes

‘Aisyiyah Palembang

Selama lebih kurangsatu tahun terakhir pihak kampus meliburkan mahasiswanya untuk belajar secara

offline,namun digantikan dengan belajar secara online melalui berbagai macam aplikasi

Kebijakan yang diambil oleh pihak stikes ‘Aisyiyah

Palembang yaitu meliburkan

mahasiswa belajar secara online kecuali praktikum maka mahasiswa boleh kekampus

6. Penerapan media apa yang dilakukan oleh kampus terkait proses pembelajaran yang

dilakukan pada saat pandemi covid-19.

(7)

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Penerapan media apa yang di lakukan oleh Stikes ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaranyang di lakukan pada saat pandemi Covid-19?

Sebenarnya sih ada berbagai media yang di pakai oleh dosen Stikes ‘Aisyiyah Palembang

seperti Google Clasroom, Zoom, Whatsapp group dan lain sebagainya namun untuk penggunaan nya setiap dosen berbeda-beda dalam hal mengajar

Selama proses pembelajaran daring kami banyak menggunakan aplikasi diantaranya adalah Zoom, google meet Whatsapp dan media lainnya tetapi kami paling sering menggunakan zoom.

Selama kuliah online kami belajar melalui aplikasi yang paling sering digunakan ada whatsapp group ketimbang aplikasi lainnya, karena itu merupakan kesepakatan

antara kelas kami dengan dosen yang bersangkutan

Semua informan mengatakan bahwa penerapan media pembelajaran berupa aplikasi seperti Google Clasroom, Zoom, Whatsapp group dan lain-lain.

7. Bagaimana perkembangan dari penerapan media tersebut terkait proses pembelajaran di kampus.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Bagaimana perkembangandari penerapan media tersebut terkait proses pembelajran bagi mahasiswa di

Stikes ‘Aisyiyah Palembang?

Saya merasa perkembangannya cukup pesat pasalnya mau tidak mau suka atau tidak suka saya dituntut untuk belajar online melalui media yang di tentukan karena apabila saya tidak mengikuti

Perkembangan dari kampus maka saya akan ketinggalan, walaupun sebenarnya saya lebih suka kuliah offline

Menurutku perkembangannya cukup baik, baik dari dosen maupun kami sebagai mahasiswa karena kami lebih enjoy

dalam menggunakan aplikasi tersebut dan juga dapat diselingi dengan hiburan melalui media yang

digunakan seperti handphone untuk mendengar musik dan lainnya.

Terkadang saya tidak bisa mengikuti, memang ada beberapa kendala seperti kuota, batre hp ,namun saya cukup senang karena kuliah online itu santuy kalau di nikmati, namun kadang kadang juga jenuh karena rindu ketemu kawan

Jadi perkembangan dari media yang di gunakan di kampus adalah cukup berjalan dengan baik,

meskipun tidak semua informan

menyukai proses pembelajaran online

melalui aplikasi yang digunakan

8. Bagaimana Efektivitas dari penerapan media yang di terapkan pada proses

pembelajaran di kampus.

(8)

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Bagaimana

Efektivitas dari penerapan media yang di terapkan pada proses pembelajarn di Stikes ‘Aisyiyah Palembang?

Sebagian efektif sebagian tidak karena efektif atau tidaknya itu tergantung dosen yang mengajar.

Perkuliahan online ini

menurut saya kurang efektif karena banyak sekali hambatan dimulai dari sinyal terus dosen sendiri juga dan juga tugas tugas yang menumpuk

Jujur saya merasa perkuliahan online tidak efektif kenapa karena banyaklah bermain hp ketimbang belajar, terus tugas juga banyak tidak seperti kuliah offline, selama kuliah online saya merasa lelah yang berlebihan terutama mata saya sering pedih karena terlalu sering bermain hp dan laptop untuk membuat tugas, Askeb, video yang membuat Kepala sering sakit, sulit tidur.

Sebagian besar informan mengatakan bahwa kuliah online melalui media yang diterapkan tidak efektif melainkan banyak keluhan dan kesulitan yang dialami mahasiswa selama proses pembelajaran.

9. Apa yang mahasiswa rasakan terkait proses pembelajaran yang di terapkan di kampus.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apa yang anda rasakan terkait proses pembelajaran yang di terapkan di Stikes

‘Aisyiyah Palembang?

Selama

pembelajaran online saya merasakan berbagai hal salah satunya seperti kekhawatiran ketika dosen mengajar tidak pada waktunya dan itulah yang membuat saya telat ikut, kadang kadang saya tidak ikut belajar karena terlambat join, dan akhirnya saya merasa cemas, khawatir yang berlebihan, takut dimarahi, sakit

kepala dan tidak nafsu makankarena beban tugas serta ujian yang di berikan.

Sejauh ini yang saya rasakan yaitu,

Terkadang saya badmood, suka kesal yang berlebihan pusing kepala dan pernah mual dan muntah karena asam lambung saya kambuh dikarenakan stres tugas dan laporan.

Jujur saya saya merasa lelah yang berlebihan terutama matasaya sering pedih karena terlalu sering memainkan hp dan laptop untuk membuat tugas, Askeb, video yang membuat kepala sering sakit, sulit tidur pikiran kemana- mana.

Dari ketiga informan didapatkan bahwa semuanya mengalami tanda dan gejala stres seperti sakit kepala dll, akibat proses pembelajaran yang dilaksanakan secara online.

(9)

10. Bagaimana sikap mahasiswa terkait proses pelaksanaan pembelajaran daring yang diterapkan.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Bagaimana sikap anda terkait proses pelaksanaan pembelajaran daring yang diterapkan?

Sikap saya yaitu menerima apapun yang diberikan oleh pihak kampus tentang mana baiknya proses pembelajaran kedepannya serta bertanggung jawab atas tugas yang di berikan dosen kepada saya

Dari pertanyaa tadi Saya menerima seluruh

pembelajaran yang dilakukan oleh stikes’Aisyiyah Palembang walaupun saya sering terlambat mengumpulkan tugas

Sejauh ini alhamdulillah saya sangat menghargai dan menerima perjuangan dari pihak kampus, terutama dosen – dosennya dalam mengajar di tengah wabah covid -19 ini dengan penuh semangat dan nasehat saya menerima dan menghargai perjua ngan mereka, meskipun belajar daring ini tidaklah enak.

Dari ketiga informan sikap mereka yaitu Menerima

merespon , serta menghargai proses pembelajaran yang diberikan

11. Apakah proses pembelajaran yang diterapkan di STIKES ‘Aisyiyah Palembang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mahasiswa.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apakah proses pembelajaran yang diterapkan di stikes ‘Aisyiyah Palembang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mahasiswa?

Ya kalau saya pribadi semenjak kuliah online ini

pengeluaran saya meningkat, yaitu antara uang untuk beli kuota terkadang tidak sebanding dengan ilmu yang saya terima dan sampai sejauh ini pihak kampus

memberikan bantuan kuota sebanyak 2 kali namun

semuanya datang di saat yang tidak tepat, belum lagi bayaran kuliah yang tidak ada potongan terhadap pembayaran spp, itu yang membuat saya dan keluarga merasa kecewa

Sampai sejauh ini menurut saya banyak pengeluaran dikarenakan untuk membeli kuota internet dan juga pihak kampus belum bisa memberikan potongan pengurangan biaya spp karenakan kami lebih banyak belajar dirumah harusnya ada potongan spp sedikit agar bisamengurangi sedikit beban orang tua kami

Jelas proses pembelajaran daring yang digunakan sangat

mempengaruhi ekonomi saya terutama penggunaan zoom meeting di aplikasi tersebut karena kuota internet saya cepat habis sehingga saya harus harus membeli lagi dan itu berbeda ketika saya kuliah offline tata p muka belum ditambah lagi spp tidak dipotong sama

Dari ketiga informan

mengeluhkan kalau kondisi ekonomi mereka terganggu lantaran kuota internet yang harus di beli melebihi batas wajar digunakan sebelum Covid-19.

(10)

sekali padahal di zaman Covid-19 ini banyak orang tua dari siswa yang pendapatan nya berubah menjadi lebih rendah, bahan ada orang tua nya yang di PHK gara -gara pandemi Covid-19.

12. Apakah harapan mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Palembang dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Pertanyaan Informan Kesimpulan

Nn.”M” Tn.”D” Nn.”R”

Apakah harapan anda selaku mahasiswa Stikes ‘Aisyiyah Palembang dalam pencegahan dan penanggulangan Covid 19 ?

Saya berharap semoga proses pembelajaran kedepannya lebih efektif dan pada protokol kesehatan berjalan denganbaik dan saya juga sangat mengharapkan agar virus corona segera menghilang dari muka bumi

Harapan saya mungkin Cuma satu yaitu lebih diperketat lagi dalam protokol kesehatan, mungkin menurut saya pada saat pelajaran tatap muka praktik itu

banyak sekali protokol kesehatan yang tidak dipenuhi oleh pihak kampus seperti kami tidak menjaga jarak dan lainnya.

Semenjak wabah Covid-19 berada di Indonesia dan

sekolah di liburkan dan diganti dengan proses belajar online saya berharap semoga program pencegahan dan penularan Covid- 19 terlaksana dengan baik dan di patuhi oleh seluruh warga Stikes ‘Aisyiyah Palembang agar Covid -19 musnah dari kehidupan dunia.

Mereka berharap supaya proses pembelajaran lebihe fektif, protokol kesehatan berjalan dengan baik,supaya

Covid-19 cepat hilang dan dapat kuliah seperti normal lagi.

Hasil Wawancara dengan Ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang

1. Pengetahuan ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang wabah covid-19.

Pertanyaan Informan

Kesimpulan Tn.K

Apa yang bapak ketahui tentang penyakit Covid- 19?

Penyebab dari covid-19 itu adalah virus nama virusnya adalah Corona virus-19

Jadi Covid-19 itu disebab kan oleh virus yang berna ma Corona.

2. Pengetahuan ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang bagaimana proses penularan

penyakit covid-19.

(11)

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Apakah bapak tahu bagaimana proses penularan penyakit covid-19?

Setau saya covid-19 ini menular melalui proses droplet, droplet itu artinya percikan ludah dari satu orang ke orang lain seperti itu.

Jadi Covid-19 menular melalui proses droplet.

Droplet itu artinya percikan ludah / cairan tubuh dari satu orang ke orang lain.

3. Pengetahuan ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang obat/vaksin dari covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Apakah bapak tahu

obat/

vaksin dari covid-19?

Kalau yang namanya virus itu sampai saat ini belum ada obat termasuk covid 19 ini belum ada obatnya. Kemudian kalau untuk mencegah pemerintah saat ini sedang mencanangkan vaksinasi untuk covid-19 supaya tubuh itu mengenal dan kebal terhadap virus ini tetapi

keefektivan dan manfaat dari vaksin ini sampai sekarang belum begitu kentara tapi saat ini ada vaksin covid ini.

Informan mengatakan kalau obatnya belum ada, namun untuk mencegahnya pemerintah telah

melaksanakan proses pemberian vaksin untuk Covid, walaupun

keefektifannya belum terlihat dengan jelas.

4. Pengetahuan ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang dosis obat/vaksin dari covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Berapa dosis obat/ vaksin yang digunakan untuk penyakit Covid-19?

Saya kurang tahu karena saya belum pernah pelatihan

Informan tidak mengetahui jumlah dosis yang digunakan pada penyuntikan vaksin.

5. Kebijakan yang diambil oleh ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang untuk penanggulangan dan pencegahan covid-19 pada proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Apakah kebijakan yang diambil oleh ketua STIKES

‘Aisyiyah Palembang untuk penanggulangan dan pencegahan covid-19 pada proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang?

Sebagaimana yang sudah kita lakukan, bahwa covid ini sangat menular sehingga STIKES ‘Aisyiyah Palembang selaku institusi pendidikan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk melakukan pencegahan dengan membatasi aktivitas di kampus mahasiswa kalau belajar teori itu diwajibkan daring dan tidak diwajibkan tatap muka, tetapi untuk belajar praktek itu tetap di lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dengan mahasiswa yang dibatasi bergelombnag, kemudian untuk staf dosennya itu dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, seperti cuci tangan, pakai masker,

Kebijakan yang diambil oleh ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang yaitu

memberlakukan pembelajaran daring, untuk teori, tetapi untuk praktik tetap dikampus dengan catatan mahasiswanya dibatasi dan difasilitasi dengan protokol kesehatan, dan juga menerapkan sistem piket kepada dosen yang datang ke kampus.

(12)

kemudian kita juga menggunakan piket, jadi tidak semuanya staf dosen masuk barengan tetapi ada piket masing-masing, dan setiap belum masuk di bebeapa bagian kampus ada tempat cuci tangan.

6. Penerapan media apa yang diberlakukan oleh STIKES ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaran yang dilakukan pada saat pandemic covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Penerapan media apa yang diberlakukan oleh STIKES

‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaran yang dilakukan pada saat pandemi covid-19?

Dengan daring yaitu dengan google clasrom, zoom, dengan whatsapp, dengan email dan media-media yang mungkin mempermudah untuk belajar dan mempermudah mahasiswa untuk belajar, karena mahasiswa banyak dari daerah mereka juga tidak kekampus, jadi yang paling mudah untuk proses belajar mengajar apa itulah yang digunakan, tetapi kita memfasilitasi dengan zoom dan google meet.

Media yang diterapkan oleh informan ada banyak, namun yang dipilih ialah

yang mempermudah

mahasiswa dalam melakukan pembelajaran daring seperti zoom dan google meet.

7. Bagaimana perkembangan dari penerapan media tersebut terkait proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Bagaimana perkembangan dari penerapan media tersebut terkait proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah

Palembang?

Kalau yang daring selama ini alhamdulillah berjalan dengan baik namun dengan keterbatasan yang wajar dan sudah berjalan capaian belajarnya tercapai walaupun ada beberapa keluhan dari anak-anak tentang sinyal karena mereka dari daerah waktu belajar sinyal hilang tetapi pada dasarnya proses belajar teori secara daring terlaksana dengan baik yang kedua untuk praktek memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk praktik langsung untuk ke laboratorium karena perawat yang diutamakan adalah skill karena yang dihadapi manusia jadi praktik tidak bisa dilakukan daring, jadi kita memberikan kesempatan kepada dosen dan

mahasiswa untuk kelaboratorium.

Sampai saat ini berjalan walaupun bergelombang dan mahasiswa kayak nya melakukan semua itu walaupun kadang- kadang mahasiswa itu susah diomongin disuruh menjaga jarak malah berkumpul-

Dari informan

perkembangannya yaitu Berjalan dengan baik namun dengan keterbatasan yang wajar dan sudah berjalan capaian belajarnya tercapai walaupun ada beberapa keluhan dari anak-anak tentang sinyal.

(13)

kumpul, tetapi kita berusaha

mengingatkan protokol kesehatan tetap dilaksanakan seperti itu.

8. Bagaimana efektivitas dari penerapan media yang diterapkan pada proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Bagaimana efektivitas dari penerapan media yang diterapkan pada proses pembelajaran di STIKES

‘Aisyiyah Palembang?

Sepanjang pengamatan saya efektif karena semuanya berjalan tetapi kita memang ada keterbatasan-keterbatasan, ya tadi ketika belajar karena sinyal bukan kita yang menciptakan dan mahasiswa banyak berasal dari daerah- daeerah yang susah sinyal sehingga kurang efektif, namun secara umum semuanya efektif.

Dari informan didapatkan bahwa proses belajar mengajar efektif karena semuanya berjalan, Meskipun dengan keterbatasan kendala.

9. Apa yang dirasakan ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaran yang diterapkan.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Apa yang dirasakan ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaran yang diterapkan?

Yang saya rasakan ternyata belajar daring itu membutuhkan tantangan, inovasi, dan kepedulian yang tinggi saya merasakan bahwa belajar daring itu bisa dilakukan dengan adanya komitmen dari anak-anak, alhamdulillah anak- anak semangat untuk belajar daring walaupun kita tidak tahu walaupun ada foto tidak ada gambarnya/ tidak

memperhatikan gak tahu gimana mereka tahu-tahu ada tetapi semoga aja mereka memperhatikan tetapi secara umum tetapi secara umum yang saya rasakan bagus, tetapi lebih bagus kalau covid ini selesai kita melakukan pertemuan secara fisik.

Dari informan didapatkan bahwa daring itu

membutuhkan tantangan, inovasi, dan kepedulian yang tinggi saya merasa kan bahwa belajar daring itu bisa dilakukan dengan adanya komitmen dari anak-anak.

10. Bagaimana sikap ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pelaksanaan pembelajaran daring yang diterapkan.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Bagaimana sikap ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pelaksanaan pembelajaran daring yang diterapkan?

Ya kalau misalnya pandemi ini belum berakhir, ya saya sangat mendukung proses pembelajaran daring,

pembatasan-pembatan yang dilakukan ya tadi pake shift, kelompok-kelompok

Dari informan didapatkan kalau ia mendukung penuh proses pembelajaran daring ini selama pandemi covid- 19.

(14)

kecil, pakek protokol kesehatan. Tapi klo pandemi covid ini telah selesai ya lebih bagus, namun jika covid ini belum selesai ya saya mendukung penuh proses pembelajaran daring dan pembatasan serta protokol kesehatan yang ketat.

11. Apakah proses pembelajaran yang diterapkan di STIKES ‘Aisyiyah Palembang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mahasiswa.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Apakah proses pembelajaran yang diterapkan di STIKES

‘Aisyiyah Palembang

mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mahasiswa?

Untuk mempengaruhi sosial ekonomi mahasiswa saya kira tidak juga yak arena yang mempengaruhi sosial ekonomi itu karena kondisi pandemi dan ada pembatasan-pembatasan dari pemerintah dan keadaan perekonomian di luaran sana ya termasuk orang tua yang biasa dagang, mungkin tidak bisa dagang secara bagus, tetapi kalau sosial ekonomi berpengaruh pada sosial ekonomi saya kira gak begitu mempengaruhi kondisi mereka, tapi sosial ekonomi mereka memang terpengaruhi saat ini kami merasakan saat ini orang tua anak-anak saat ini ada perubahan yang selama ini mungkin pembayaran nya lancar karena ada pandemi Covid ini jadi agak kurang lancar, tapi itu bukan karena proses belajar kita secara umum pandemi ini mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat karena pembatasan- pembatasan aktivitas yang dibatasi Kalau masalah kuota kita sudah memberikan kuota dari pemerintah walaupun terlambat, kita juga pernah memberikan potongan spp ketika UAS, kalau dibandingkan dengan aktivitas secara fisik saya kira untuk kuota memang ada keluhan seperti pak kuota kami habis, pak kuota kami ini dant itu seperti itu ya, tapi tidak semuanya seperti itu dan kalau itu dibandingkan dengan aktivitas fisik kalau datang ke kampus mereka jajan pakek ongkos saya kira bisa tersubsidi seperti itu kalau semisalnya mau dibandingkan.

Informan tidak yakin sepenuhnya kalau proses pembelajaran daring bisa mempengaruhi kondisi ekonomi mahasiswa, melainkan lebih terbeban kepada ekonomi orang tua mahasiswa.

(15)

12. Apakah harapan bapak selaku ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang dalam pencegahan dan penanggulangan covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Tn.K

Apakah harapan bapak selaku ketua STIKES ‘Aisyiyah Palembang dalam pencegahan dan penanggulangan covid- 19?

Harapan saya selaku ketua stikes semoga pencegahan covid ini berjalan efektif seluruh masyarakat, mahasiswa, dosen khususnya stikes Aisyiyah Palembang sehingga pandemi ini segera berakhir dan bisa kembali seperti semula walaupun masih amat sangat panjang, dan semoga mahasiswa mahasiswa yang saat ini sedang belajar dan praktik diluar tetap menjaga protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas mereka.

Informan mengharapkan agar pandemi segera berakhir serta belajar dan praktik tetap menjaga protokol kesehatan.

Hasil Wawancara dengan Dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang

1. Pengetahuan dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang wabah covid-19.

Pertanyaan Informan

Kesimpulan Ny. N

Apa yang ibu ketahui tentang penyakit Covid- 19?

Disebabkan oleh virus yang bernama Corona Virus.

Informan mengetahui kalau penyebab pandemi ini adalah corona virus.

2. Pengetahuan dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang bagaimana proses penularan penyakit covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Apakah ibu tahu bagaimana proses penularan penyakit covid-19?

Penularannya yang saya tau adalah dia bisa lewat udara, dia bisa lewat benda- benda atau dia juga bisa kontak fisik langsung dengan orang yang ada virusnya kurang lebih seperti itu.

Dari informan didapatkan bahwa lebih dan kurangnya penyebaran covid ini melalui droplet/ kontak langsung dengan orang yang sudah ada virusnya.

3. Pengetahuan dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang obat/vaksin dari covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Apakah ibu tahu obat/ vaksin dari covid-19?

Kalau sejauh yang saya tahu sudah ada vaksinnya sekarang ini, kalau obat setau saya ada juga pengobatannya tapi pengobattanya untuk mengatasi gejala atau symptom dari penyakitnya, karena yang namanya virus itu kan obatnya imunitas untuk menguatkan diri, jadi obat untuk virus ini hanya bisa dilawan dengan sistem kekebalan tubuh kita

Informan mengatakan kalau obatnya sendiri yaitu imunitas seseorang masing - masing harus kuat agar bisa sembuh, sedangkan untuk vaksinnya sendiri yaitu vaksin sinovac.

(16)

sendiri, supaya system imun meningkat maka kita bisa berolahraga, menjaga pola makan yang baik, istirahat aktivitas, dan untuk mencegah covid kita bisa mencuci tangan, jaga jarak, menggunakan masker, kurang lebih seperti itu. Dan mengenai vaksin Kalau gak salah Sinovac, dan sejauh yang saya tau dan saya dengar hanya itu

4. Pengetahuan dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang tentang dosis obat/vaksin dari covid- 19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Berapa dosis obat/ vaksin yang digunakan untuk penyakit Covid-19?

Kalau dosis saya tidak terlalu memahami seberapa banyak dosis yang diberikan tapi yang saya dengar dia kan di kasih via 1 ampul, 1 ampul itu untuk satu kali injeksi, vaksin itu kan diberikan 2 kali, pemberian pertama, kemudian nanti setelah 14 hari kemudian diberikan dosis yang kedua.

Dari informan didapatkan kalau dosis yang diberikan ialah 1 ampul dan diberikan 2 kali dengan rentang waktu 14 hari

5. Kebijakan yang diambil oleh ibu sebagai dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang untuk penanggulangan dan pencegahan covid-19 pada proses pembelajaran di STIKES

‘Aisyiyah Palembang.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Apakah kebijakan yang diambil oleh ibu sebagai dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang untuk

penanggulangan dan pencegahan covid-19 pada proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang?

Kalau saya, saya kan selaku dosen jadi saya bukan pengambil kebijakan, yang mengambil kebijakan disini adalah yang pasti ada kaprodi, wakil ketua, ada ketua stikes, badan pembina harian yang lebih berhak mengambil kebijakan di stikes terkait kondisi covid sekarang ini tergantung pemimpin mengambil kebijakan terhadap proses pembelajaran, sedangkan kami sebagai dosen hanya menjalankan apa yang sudah diputuskan oleh pengambil kebijakan. Namun kalau di prodi keperawatan selama terjadinya pandemi ini yang diambil kebijakannya adalah perkuliahan menggunakan sistem daring, kalaupun ada perkuliahan praktikum maka kita datangkan mahasiswanya kita lakukan tatap muka untukmelakukan perkuliahan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Tapi setau saya

masih tidak terlaksana protokol kesehatannya kesalahan nya

Terhadap proses

pembelajaran kami sebagai dosen hanya menjalankan apa yang sudah diputuskan oleh pengambil kebijakan seperti ketua stikes, BPH, dan lain- lain namun untuk prodi keperawatan, kebijakannya adalah perkuliahan

menggunakan sistem daring.

(17)

dimana atau seperti apa kadang sudah disuruh jaga jarak tapi tidak jaga jarak yah kembali lagi ke individu masing- masing. Dan kalau untuk

mahasiswanya sendiri biasanya ada praktik klinik di rumah sakit atau puskesmas biasanya untuk mengetahui mahasiswanya terpapar covid kita lakukan rapid yang salah satu dilakukan rapid untuk mendeteksi apakah

mahasiswa terpapar atau tidak, apabila saat dilakukan rapid mahasiswanya terpapar maka harus isolasi mandiri dulu tidak diperkenankan dulu untuk masuk praktik.

6. Penerapan media apa yang diberlakukan oleh STIKES ‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaran yang dilakukan pada saat pandemic covid-19.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Penerapan media apa yang diberlakukan oleh STIKES

‘Aisyiyah Palembang terkait proses pembelajaran yang dilakukan pada saat pandemi covid-19?

Klo saya pribadi biasanya saya lebih menggunakan whatsapp kemudian google classroom, atau saya kirimkan powerpoint tetapi didalamnya ada materi perkuliahan saya dan juga saya sertai dengan suara dan penjelasan saya di slide itu, jadi seperti itu.

Informan mengatakan kalau ia sering menggunakan

whatsapp, google

classroom, dan powerpoint yang di share lewat whatsapp, dan lain-lain.

7. Bagaimana perkembangan dari penerapan media tersebut terkait proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Bagaimana perkembangan dari penerapan media tersebut terkait proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah

Palembang?

Kalau saya pribadi kayaknya kurang greget kurang puas walaupun hasilnya kalu saya lihat nilai ujiannya lumayan sih, namun tetap saja saya kurang puas kalau saya tidak memberikan materi secara langsung tatap muka gitu, karena kita tidak bisa melihat lawan bicara yang kita kasih, kemudian kita tidak bisa memastikan apakah pada saat kita memberikan materi itu dia memperhatikan tidak, didengerin tidak, dibaca atau tidak atau cuman Hadir buk hadir buk tapi gak taunya pergi kemana, kemudian nanti pada saat ujian juga kan

Informan mengatakan kalau ia kurang puas kalau saya tidak memberikan materi secara langsung tatap muka karena informan tidak mengetahui bagaiman a Proses pembelajaran itu berlangsung mahasiswanya memperhatikan atau tidak, memahami atau tidak dan lain-lain.

(18)

daring kita gak tau apakah dia bener- bener paham dengan materi terus pada saat ngisi Cuma tinggal ngisi aja atau sambal ujian sambil liat materi jadi intinya saya kurang puas dengan metode yang saya kasih

8. Bagaimana efektivitas dari penerapan media yang diterapkan pada proses pembelajaran di STIKES ‘Aisyiyah Palembang.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Bagaimana efektivitas dari penerapan media yang diterapkan pada proses pembelajaran di STIKES

‘Aisyiyah Palembang?

Kalau saya pribadi itu gak efektif ya karena akan berbeda penyampaiannya secara langsung, balik lagi sebenarnya efektif atau tidak bukan saya yang harus mengukur tetapi mahasiswanya, kalau saya bisa mengukur dari tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menyerap materi saya dari UAS dan UTS, tapi sejauh yang saya lihat kurang efektif ya sebenarnya.

Informan mengatakan kalau proses pembelajaran tidak efektif karena akan berbeda penyampaiannya secara langsung.

9. Apa yang dirasakan ibu terkait proses pembelajaran yang diterapkan.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Apa yang dirasakan ibu terkait proses pembelajaran yang diterapkan?

Nah gini masalah pandemi kita kan gak tau ni anak-anak stay atau enggak pokoknya saya Husnudzhon aja ya selalu berfikir positif kalau anak-anak membaca materi saya, mendengarkan yang saya jelaskan dan insya Allah ketika saya kasih ujian soal atau saya kasih quis evaluasi mereka bisa mengerjakan dengan baik, saya hanya berfikir seperti itu diluar itu kamu mau ikut kuliah saya silahkan kalau tidak mau juga silahkan itu hak kamu mahasiswa masing- masing karena yang butuh ilmu kan mahasiswanya saya sebagai dosen hanyalah fasilitator, saya sudah menjalankan tugas saya sebagai dosen memberi kan materi menjelaskan balik lagi kalian mau gak mendapatkan itu semua, kalau mau ya silahkan gak mau juga ya gak masalah saya tidak bisa memaksa.

Informan selalu berfikir positif kalau mahasiswa menyimak materi yang diberikan dan ketika informan memberikan ujian soal atau diberikan kuis evaluasi mereka bisa mengerjakan dengan baik

(19)

10. Bagaimana sikap ibu terkait proses pelaksanaan pembelajaran daring yang diterapkan.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Bagaimana sikap ibu terkait proses pelaksanaan

pembelajaran daring yang diterapkan?

Kalau saya sih mengikuti dari pemerintah kemudian mengikuti dari kebijakan stikesnya, kalau memang harus daring ya udah kita lakukan daring karena kan itu juga untuk kebaikan kita bersama jangan sampai nanti tempat kita ini jadi claster jadi tempat penyebaran si covid itu kan, jangan maksa buat tatap muka malah kita bikin penularan penyakit ke orang lain, kalau sampai sejauh ini lebih banyak manfaatnya daring ya dilakuin daring dengan berbagai macam aplikasi.

Informan mengikuti danmenerapkan kebijakan yang diterapkan dari pihak kampus terkait proses pembelajaran yang diterapkan yaitu sistem daring, karena ditakutkan kalau kampus menjadi klaster atau tempat penyebaran covid.

11. Apakah proses pembelajaran yang ibu terapkan di STIKES ‘Aisyiyah Palembang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mahasiswa.

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Apakah proses pembelajaran yang ibu terapkan di STIKES

‘Aisyiyah Palembang

mempengaruhi kondisi sosial ekonomi mahasiswa?

Kalo menurut saya ya, yang saya tahu mungkin berpengaruh karena kan daring butuh kuota kita kan gak pernah tau ni orang tuanya mahasiswa itu pekerjaannya seperti apa apakah petani/

karyawan tetap macam macam pekerjaan pokoknya, yang pasti menurut saya mahasiswa pasti merasakan dampak itu semua apalagi yang namanya mahasiswa pasti bergantung kepada orang tua kan, dan kita gak tau kondisi orang tuanya seperti apa, apakah memang kesulitan atau mudah, yang pegawai tetap menerima gaji setiap bulan mungkin tidak masalah bagi dirinya namun bagi orang tuanya yang petani yang harus menjual hasilnya dulu ya mungkin agak berat bagi dia untuk menjalani ini semua.

Informan mengatakan kalau daring berpengaruh terhadap sosial ekonomi mahasiswa karena kan daring butuh kuota dan informan tidak tau pekerjaan orang tua

mahasiswa itu seperti apa.

12. Apakah harapan ibu selaku dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang dalam pencegahan dan

penanggulangan covid-19.

(20)

Pertanyaan

Informan

Kesimpulan Ny. N

Apakah harapan ibu selaku dosen STIKES ‘Aisyiyah Palembang dalam pencegahan dan penanggulangan covid- 19?

Harapan saya balik lagi ke kesadaran individu itu sendiri, kedua semoga Allah cepat angkat wabahnya ya namanya wabah takdir Allah, setidaknya kita sebagai orang yang sudah tahu jalanin aja protokol kesehatan, mau kena atau tidak itu urusan Allah tapi setidaknya kita sudah berusaha mencegah dan menanggulangi.

Informan berharap supaya wabahnya cepat diangkat oleh Allah dengan cara ikhtiar, selalu menjalani protokol kesehatan.

PEMBAHASAN

Analisis Tingkat Stres Mahasiswa dalam Menghadapi Proses Pembelajaran di Tengah Wabah Covid-19

Dari ketiga informan diperoleh bahwa semua informan mengalami stress dimana mahasiswa mengalami hal-hal seperti sakit kepala, cemas, pikiran kemana-mana, khawatir yang berlebihan, tidak nafsu makan,, sulit tidur, mual dan muntah.

Menurut penelitian terdahulu yang telah dilakukan Kholidah & Alsa (2012) menemukan bahwa stres pada mahasiswa adalah ketegangan atau beban yang dirasakan mahasiswa karena tuntutan akademik, lingkungan sosial budaya, penyesuaian diri dan sosial sebagai mahasiswa. Penelitian yang dilakukan secara eksperimen adalah untuk melihat efektifitas berfikir positif. Rerata gained score (presentase penurunan) antara skala tingkat stres pada mahasiswa awal pada kelompok eksperimen (-20,16%) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control (-3,87%). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa pelatihan berfikir positif efektif menurunkan tingkat stres pada mahasiswa secara signifikan.

Penelitian mengenai tingkat stres pada mahasiswa sesuai pilihan fakultas mereka telah dilakukan pada beberapa universitas di dunia. Prevalensi mahasiswa di dunia yang mengalami stres didapatkan sebesar 38-71%, sedangkan di Asia sebesar 39,6-61,3% (Habeeb 2010, Koochaki 2009). Sementara itu, prevalensi mahasiswa yang mengalami stres di Indonesia sendiri didapatkan sebesar 36,7- 71,6% (Fitasari 2011).

Hal ini sesuai dengan teori tingkat stress menurut Potter & Perry (2006) yang terbagi menjadi: 1) sres ringan biasanya tidak merusak aspek fisiologis seseorang, stres ringan umumnya dapat dirasakan oleh semua orang. Adapun gejalanya yaitu:

lupa, terlalu banyak tidur, dikritik,

Semangat Besar, penglihatan tajam,

pusing, Energi dan gugup berlebihan,

kemampuan menyelesaikan masalah

pekerjaan lebih dari biasanya. Stres ringan

sering terjadi pada kehidupan sehari hari

(21)

dan kondisi dapat membantu individu menjadi waspada. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus; 2) stres sedang yaitu terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari, adapun gejalanya yaitu: respon dari tingkat stres ini didapat gangguan pada lambung dan usus misalnya maag, buang air besar tidak teratur, ketegangan pada otot, gangguan pola tidur, perubahan siklus menstruasi, daya konsentrasi dan daya ingat menurun; 3) stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun, adapun gejalanya yaitu respon dari tingkat stres ini didapat gangguan pencernaan berat, debar jantung semakin meningkat, sesak napas, tremor, perasaan cemas dan takut meningkat, mudah bingung dan panik.

Menurut analis peneliti terhadap wawacara mendalam yang dilakukan, bahwa semua informan mengalami stres, namun untuk tingkat stresnya sendiri berbeda-beda yaitu 2 orang mengalami stress ringan, 1 orang mengalami stress sedang.

Usia

Dari kelima informan, diperoleh bahwa semua informan yang mengalami stres berusia 20 tahun. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Oswalt dan Riddock (2014) melaporkan bahwa peristiwa kehidupan bisa juga menjadi sumber stres

terhadap siswa ketika mereka baru mulai memasuki masa perkuliahan. Menurut Santrock (2003) menekankan bahwa kehidupan sehari-hari dapat menjadi penyebab stres seperti halnya kejadian besar dalam hidup, ditemukan bahwa remaja berusia 16-18 tahun yang paling banyak mengalami gangguan sehari-hari memiliki citra diri yang paling negatif yang dapat menyebabkan stres.

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Menurut analisis peneliti terhadap wawancara mendalam yang dilakukan yaitu stres bisa menimpa siapa saja, dan itu tidak memandang usia karena stres banyak faktor nya baik dari individu itu sendiri maupun dari lingkungan rumah ataupun lingkungan kampus.

Jenis Kelamin

Dari kelima informan, diperoleh bahwa didapatkan 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan yang mengalami stress.

Berasarkan hasil penelitian perempuan cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibaningkan laki-laki, yaitu 50,3% dan 4,9% (Lusia Nasrani, 2015)

Studi prevalensi stres yang dilakukan oleh Health and Safety Executive di Inggris melibatkan penduduk Inggris sebanyak 487.000 orang yang masih produktif dari tahun 2013-2014.

Didapatkan data bahwa angka kejadian

stres lebih besar terjadi pada wanita

(22)

(54,62%) dibandingkan pada pria (45,38%).

Jenis kelamin berperan terhadap terjadinya stres, ada perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan saat menghadapi konflik. Otak perempuan memiliki kewaspadaan yang negatif terhadap konflik dan stres, pada perempuan konflik memicu hormon negatif sehingga memunculkan stress, gelisah, dan rasa takut, sedangkan laki-laki umumnya menikmati adanya konflik dan persaingan, bahkan mengangkap bahwa konflik dapat memberikan dorongan yang positif, dengan kata lain ketika perempuan mendapat tekanan, maka umumnya akan lebih mudah mengalami stres.

Menurut analis peneliti terhadap wawancara mendalam yang dilakukan yaitu wanita lebih banyak mengalami stres karena pada saat wawancara mendalam wanita lebih banyak keluhan dibanding dengan laki-laki. Perempuan cenderung ke gejala psikis sedangkan laki-laki cenderung ke gejala Fisik.

Sosial Ekonomi

Dari ketiga informan, diperoleh bahwa ketiga informan mengeluhkan kalau kondisi ekonomi mereka terganggu lantaran kuota internet yang harus di beli melebihi batas wajar yang digunakan sebelum terjadinya covid-19.

Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok

masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan (Astrawan, 2014). Berdasarkan survei pembelajaran yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diketahui bahwa mayoritas responden mahasiwa merasa kuliah daring tidak efektif, hal ini diketahui bahwa sebanyak 89,17% mahasiswa merasa bahwa pembelajaran tatap muka lebih baik dari pada daring, pengeluaran mahasiswa untuk membeli kuota juga lebih ekstra selama kuliah dari rumah dimana mereka harus menguras kocek mulai dari 10 ribu- 400 ribu/bulan untuk biaya koneksi internet.

Menurut analis peneliti terhadap wawancara mendalam yang dilakukan yaitu kondisi ekonomi mahasiswa benar terganggu hal ini didapat ketika keluhan yang di dapatkan diluar dari topik wawancara. selain kuota, ternyata bayaran spp yang terhambat lantaran penghasilan orang tua mahasiswa yang menurun atau mengalami perubahan sehingga menyebabkan terganggu nya kondisi ekonomi pada mahasiswa yang memicu terjadinya stres pada mahasiswa.

Sikap

Dari ketiga informan, diperoleh

bahwa Dari hasil wawancara mendalam

ketiga sikap informan yaitu mereka

menerima, merespon, serta menghargai

terhadap proses pelaksanaan pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini data diperoleh dari wawancara secara mendalam kepada informan dan melakukan observasi terhadap informan dalam kegiatan YVCI-Sa dan komunitas

(FGD) atau diskusi kelompok terarah (DKT) dengan beberapa siswa SLTP dan SMU yang telah mengikuti proses penyampaian KIE, dimana peneliti telah melakukan observasi, wawancara

Wawancara mendalam dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi secara langsung dari informan yang benar menguasai dan memahami focus penelitian mengenai, wawancara mendalam

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan: (1) Wawancara mendalam dengan membuat pedoman wawancara; (2) Observasi partisipasi. Hasil penelitian ini menunjukkan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara secara mendalam yang dilakukan oleh peneliti pada ke tiga informan yakni saudara, H, P dan YJ maka hasil penelitian

Sejalan dengan paparan di atas, dalam hal ini Peneliti bermaksud untuk melaksanakan penelitian yang berfokus pada bagaimana persepsi masyarakat desa mengenai

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan observasi partisipasif yang dilakukan dengan informan, hasilnya bahwa Tujuan Pemberian Reward adalah suatu landasan dalam

Analisis Ketersediaan Safety Sign Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan, didapatkan hasil bahwa sign jalur