Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia 2019 2019
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan KonstruksiKonstruksi Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Bandar Udara Internasional Ahmad Yani
“Konstruksi Apron dan Taxiway”“Konstruksi Apron dan Taxiway”
Disusun oleh : KELOMPOK 4
Dudi Darmansyah 1602062
Nadilla Juliana Samsuar1601614
Yulia Nurwulan 1602155
M. Arif Rikardi 1600377
M. Adam Fajar Pratama 1603783
Pemilik Pekerjaan
PT. Angkasa Pura I
Nama Proyek
Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron &
Exit Taxiway Proyek Pengembangan
Bandar Udara Internasional Ahmad
Yani – Semarang
Waktu Pelaksanaan
L300 (Tiga Ratus) Hari Kalender
Lokasi
Bandar Udara Internasional
Ahmad yani, Kota Semarang,
Jawa Tengah
Apa itu Proyek Konstruksi Apron dan Taxiway ??
Adalah proyek pengembangan
apron, taxiway dan pembuatan
saluran baru, hal ini
dimaksudkan dengan tujuan
semakin memperluasnya area
bandara tersebut demi semakin
memajukan standart
internasional bandara tersebut.
Mengembangkan bandara yang semula sudah ada di area tersebut dengan kata lain
melebarkan luas area dari bandara sebelumnya.
Pembuatan kawasan hijau untuk pendaratan atau gagal mesin (engine failure) pada
pesawat.
1.
2.
TUJUAN
FUNGSI APRON DAN TAXIWAY
Sebagai jalan penghubung
yang menyatukan
apron dan landasan pacu
(runway).
sebagai area parkir pesawat (gate) dan
area sirkulasi pesawat dan taxinguntuk menuju area parkir pesawat
(rump)
PEMBUATAN DAN PERBAIKAN SALURAN
BARU
Melancarkan semua drainase
yang terdapat pada apron dan
exit taxiway maupun pada keseluruhan Bandar Udara
Internasional
Ahmad Yani.
TAH AP P
EMBU ATA
N KO NSTR
UKS I APRO
N D AN
TA XIW
AY
Pembuatan Konstruksi Apron
1.
2. Pembuatan Exit Taxiway
2.
a.Pekerjaan Persiapan b.Pekerjaan tanah c.Pekerjaan Konstruksi Apron (555 m x 142,5 m ) d.Paved Shoulder
( Sepanjang 720 m, Lebar 7,5 m)
e.Tes HWD PCN Apron &
Taxiway
a. Pekerjaan Persiapan b. Pekerjaan tanah
c. Pekerjaan Pile Slab (Exit Taxiway Timur) d. Pekerjaan Pile Slab (Exit Taxiway Barat) e. Pekerjaan Flexible Pavement (Exit taxiway Timur & Barat)
f. Paved Shoulder ( Sebelah Timur & Barat, lebar 7,5 m)
2. Pembuatan Drainase
3.
a. Persiapan
b. Perataan Tanah c. Drainase BC-1
d. Drainase Timur BC-2A
e. Drainase BC-2A s/d BC-2B (Baru & Rehab) f. Perataan Tanah Sholder
g. Rumah Pompa & Bongkar Drainase Lama h. Drainase Sisi Apron Sebelah Barat
i. Drainase Sisi Apron Sebelah Timur j. Drainase Timur Runway 31
k. Drainase Pompa 2
l. Pompa & Rumah Pompa 1 m. Pagar BRC
Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan adalah tahapan yang dilakukan dalam suatu proyek dan urutan kegiatan pembangunan untuk merealisasikan perencanaan yang sudah di buat sesuai dengan standart yang sudah di sepakati. Perlunya metode pelaksanaan agar setiap pekerjaan dapat berjalan dengan efektif.
Dalam proyek Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang ini memiliki
standart internasional sendiri yang berkaitan dengan metode pelaksanaan, yaitu
Proposal Metodologi Pelaksanaan Kerja dan Tahapnya. Metode pelaksanaan
tersebut akan diterapkan pada pengerjaan di lapangan agar dapat dikerjakan
sesuai rencana yang telah dibuat dan disepakati. Berikut ini adalah gambar
denah apron dan zona pekerjaan :
DENAH ZONA PEKERJAAN
A. Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pemadatan Tanah
Pekerjaan timbunan dan pemadatan tanah terdiri dari: :
B. Metode Pelaksanaan Instalasi Spun Pile
Spun Pile adalah tipe tiang pancang yang digunakan untuk pekerjaan pemancangan pada lokasi paved shoulder dan exit taxiway timur dan barat. Metode Pelaksanaan Instalasi Spun Spile sebagai berikut:
PENGENDALIAN MUTU
Tujuan dari pengendalian mutu
pada proyek adalah menjaga mutu
pekerjaan yang dihasilkan agar hasil
dari pekerjaan yang dihasilkan
sesuai dengan Rencana Kerja Syarat-
Syarat (RKS) yang telah disepakati.
Hasil Akhir Pengecoran
Hasil akhir pengecoran dapat dilihat setelah bekesting dilepas apakah terjadi pengkroposan atau tidak.
Pengkroposan pada sisi luar bisa dilihat dari luar, terjadi karena saat pengecoran vibrator yang digunakan untuk meratakan beton ke bekesting kurang dalam sela-sela antar tulangan sehingga menyebabkan terjadinya pengkroposan. Yang dilakukan yaitu dengan grouting pada bagian yang kropos.
Mutu / Kualitas Sub-Base + Semen 5%
Pengecekan kualitas Sub-Base + Semen 5% dilakukan dengan cara uji sandcone dan uji CBR pada beberapa titik yang ditentukan secara acak pada zona Sub- Base + Semen 5% yang sudah dipadatkan dengan vibroroller.
Mutu / Kualitas Beton
upaya yang dilakukan untuk menjaga kualitas beton adalah uji slump dan pengetesan kuat tekan beton. Uji slump dilakukan sesaat setelah Truck Molen (TM) sampai ke proyek. Di Proyek Pekerjaan Pembuatan Konstruksi Apron &
Taxiway ini pengambilan sampel 1 kali setiap 1 Truk Molen (TM) yang tiba di proyek. Uji slump dilakukan untuk mengetahui kualitas beton yang diangkut dalam Truk Molen (TM) apakah sudah sesuai dengan kualitas yang telah dipesan atau disepakati.
Mutu / Kualitas Tulangan
Pengecekan kualitas tulangan baja yang akan digunakan dilakukan dengan pengujian kuat tarik baja secara berkala di laboratorium Politeknik Negri Semarang, di proyek konstruksi apron dan taxiway ini melakukan uji kuat tarik untuk mengetahui tegangan leleh, regangan leleh, tegangan maksimum dan regangan maksimum pada baja tulangan yang digunakan.
PENGENDALIAN WAKTU
Pengendalian waktu adalah bagian dari pengendalian proyek dalam bentuk penjadwalan pelaksanaan pekerjaan agar proyek tersebut dapat selesai sesuai waktu yang sudah direncanakan.
Pekerjaan dibagi menjadi beberapa Zona, diantaranya:
Pembagian pekerjaan antar zona
digunakan untuk membagi jumlah pekerja,
waktu pabrikasi dan siklus penggunaan
alat secara efisien. Pada Proyek Konstruksi
Apron dan Taxiway ini di bagi menjadi 6
zona pekerjaan antara lain : zona 1, zona 2
(Barat, tengah dan timur), zona 3 , zona 4,
zona 5, Apron (Barat, tengah, dan timur),
dan Taxiway (Barat dan Timur).
DENAH ZONA PEKERJAAN
Garis besar pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap Garis besar pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap zona antara lain :
zona antara lain :
ZONA I
ZONA II
ZONA III
Pekerjaan perataan tanah, pekerjaan pembersihan lahan, pekerjaan galian untuk saluran, pekerjaan pemasangan batu belah dan pekerjaan plesteran dinding saluran.
Pekerjaan cut and fill tanah karena pada zona ini akan dibangun saluran dan zona hijau.
Pekerjaan perataan tanah, pekerjaan pembersihan lahan, pekerjaan galian untuk saluran, pekerjaan pemasangan batu belah dan pekerjaan plesteran dinding saluran
ZONA IV
Pekerjaan perataan tanah karena pada zona ini dibangun batching plant yang digunakan untuk mixing beton yang akan digunakan dalam konstruksi rigid pavement pada apron.
Garis besar pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap zona Garis besar pekerjaan yang dilaksanakan pada setiap zona antara lain :
antara lain :
ZONA V
APRON
TAXIWAY
Pekerjaan cut and fill tanah karena pada zona ini akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi gedung terminal Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang yang baru.
Konstruksi apron terdiri dari sub-base + semen 5%, Lean Concrete (Lantai Kerja), dan Rigid Pavement. Pekerjaan yang dilaksanakan dalam zona apron antara lain : Mixing sub-base + semen 5%, pekerjaan perataan dan pemadatan sub-base + semen 5%, pekerjaan pengecoran dan perataan Lean Concrete, dan pekerjaan pemasangan weremess, pengecoran, perataan, dan pemotongan Rigid Pavement.
Pekerjaan perataan dan pemadatan sub-base + semen 5% dilakukan .
sebanyak 4 lapisan karena pada zona ini sub-base + semen 5%
direncanakan setinggi 73 cm.