BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode quasi experiment (eksperimen semu). Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Sugiyono, metode quasi experiment dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada subjek penelitian kemudian memberikan tes pada subjek penelitian. Dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang akan mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2009: 114).
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :
Waktu penelitian berdasarkan Surat Keputusan Nomor:
0152/In.08/F.1/PP.00.9/01/2017 dilakukan pada 02 januari sampai dengan 02 maret 2018. Tempat di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu
B. Sumber dan Jenis Data 1. Sumber Data
a. Sumber Data Teoritik
Sumber data Teoritik adalah sumber data yang dapat diperoleh dari sejumlah buku dan literature lainnya yang ada hubungannya dengan pembahasan penelitian ini.
b. Sumber Data Empirik
Sumber data Empirik adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung dari objek penelitian untuk memperoleh data yang diambil sumbernya.
Sumber data empirik ini adalah siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu
2. Jenis Data
Penelitian ini bersifat kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penyajian dari hasil analisis datanya. Penelitian ini berbentuk korelasi sebab-akibat. (Suharsimi Arikunto, 2014: 10).
Dengan demikian, korelasi sebab-akibat dalam penelitian ini adalah Pengaruh Penerapan Metode Group Investigationdan Hasil Belajar Siswa. Antara keadaan pertama dengan yang kedua terdapat hubungan sebab akibat, yaitu pengaruh penerapan metode group investigation terhadap hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2014:
173). Dalam penelitian ini, populasinya yaitu seluruh siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu yang berjumlah 285 terdiri dari kelas VII berjumlah 102 ada 3 kelas, kelas VIII berjumlah 102 ada 3 kelas, dan kelas IX berjumlah 81 ada 3 kelas.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2014: 174). Sampel memberikan suatu gambaran tentang populasi pengambilan sampel dan suatu populasi disebut dengan penarikan sampel atau sampling.
Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah cluster sampling.
Menurut Sugiyono (2012: 121) cluster sampling yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti terlalu luas.
Teknik sampling (cluster sampling) ini dipergunakan untuk menentukan tingkatan kelas yakni kelas VIII dengan pertimbangan dari guru dan kepala sekolah, karena kelas VIII ada Tiga kelas dengan menggunakan random sampling dan diperoleh kelas VIII A dan VIII B, dengan demikian teknik
sampling yang digunakan adalah gabungan antara cluster sampling dengan random sampling.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas VIII di MTs Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu
Kelas Jumlah siswa
VIII
A 40
B 32
C 30
Jumlah 102
Berdasarkan data populasi di atas, peneliti mengundinya dan hasil pengundian tersebut kelas VIII A yang dijadikan sampel kelas eksperimen yang berjumlah 40, kelas VIII B yang dijadikan sampel kelas kontrol berjumlah 32.
Tabel 3.2
Jumlah Siswa Kelas VIII A dan VIII B
Kelas Jumlah
VIII A 40
VIII B 32
Total 72
D. Variabel Penelitian
Variabel peneltian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 60)”. Variabel terdiri dari variabel bebas (X) yaitu Penerapan Metode Group Investigation serta variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar pada materi Akidah Akhlak.
1. Variabel Independen,
Menurut Sugiyono (2012: 61) variable Independen adalah variable ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable bebas. Variable bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
Dalam penelitian ini variable independen (bebas) yaitu Penerapan metode group investigation sebagai variabel X, untuk menghimpun data pada variabel X dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
a. Melakukan eksperimen pada kelas eksperimen sebanyak 3 kali pertemuan dan kelas kontrol sebanyak 3 kali pertemuan.
b. Menghimpun data-data hasil eksperimen itu melakukan penyebaran angket.
2. Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2012:61) “variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini variabel dependen (terikat) yaitu Hasil Belajar sebagai variabel Y, untuk menghimpun data pada variabel Y dilakukan tes terhadap materi baru yang akan diajarkan, baik pada kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 3.3
Jadwal Ekperimen dan Kontrol
No Kegiatan Tanggal
1 Silaturahim sebelum menyampaikan surat izin dan tujuan
03 Januari 2018
2 Penyerahan surat izin penelitian kepada pihak madrasah
05Januari 2018
3 Observasi awal (pengamatan keadaan kelas, madrasah)
08 Januari 2018
4 Mengenalkan diri dan menjelaskan dengan singkat maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Dan mulai materi pertama tentang Husnudzan, Tawadhu, Tasamuh dan Ta’awun dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation Kelas VIII A
09Januari 2018
6 Mengenalkan diri dan menjelaskan dengan singkat maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Dan mulai materi pertama tentang Husnudzan, Tawadhu, Tasamuh dan Ta’awun di Kelas VIII B
23 Januari 2018
5 Masuk ruang kelas VIII A dengan mata pelajaran yang sama dengan BAB 8 kemaren dengan poin yang ke-3 dan 4 dengan menerapkan metode pembelajaran group investigation
30 Januari 2018
6 Masuk ruang kelas VIII B dengan materi lanjutan dari BAB 2 kemaren dengan poin yang ke-3 dan 4 , secara Verbal
09 Februari 2018
7 Ekperimen selanjutnya pada materi BAB 2 dengan poin berikutnya menerapkan Metode pembelajaran Group Investigation
02 Februari 2018
8 Masuk kelas kontrol dengan pada materi yang sama BAB 2 menggunakan verbal
09 februari 2018
11 Mengolah hasil dan penyusunan laporan 1 maret 2018
E. Instrumen Penelitian
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket
Pengaruh Penerapan Metode Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut
Kabupaten Indramayu
No Variabel X Indikator No. Item Ket
1. Penerapan metode group investigation
1. Pembukaan a. Membuka
pembelajaran dengan salam b. Guru memeriksa
kehadiran siswa c. Guru menanyakan
materi terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran
2. Persiapan a. Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dengan model pembelajaran group investigation
b. Guru menjelaskan secara spesifik
1
2 3
4
Angket
Angket
model
pembelajaran group investigation dalam pembelajaran akidah akhlak c. Guru
menyampaikan secara umum materi akidah akhlak 3. Pelaksanaan
a. Guru membagi kelas dalam
beberapa kelompok heterogen
b. Guru menjelaskan maksud
pembelajaran dan tugas kelompok c. Guru memanggil
ketua-ketua kelompok untuk mengambil satu materi tugas yang berbeda
d. Masing-masing kelompok
membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi temuan
5
6
7,8,10
9
11
12 Angket
e. Setelah selesai diskusi kelompok, masing-masing juru bicara,
menyampaikan hasil
pembahasannya f. Kelompok lain
diberi kesempatan untuk bertanya dan berkomentar g. Kelompok yang
mendapatkan pertanyaan diminta untuk menanggapi pertanyaan atau komentar
h. Guru melakukan tes evalusi
berbentuk tes lisan terkait
pembelajaran i. guru meminta
siswa untuk mempersiapkan materi minggu depan
4. Penutup
a. Guru melakukan refleksi setelah pembelajaran
13,14,18
15
16
17
18
19
b. Guru mengucapkan terimakasih di akhir pembelajaran dan berdoa
20
Variabel Y
2. Hasil Belajar 1. Aspek Kognitif - Pengetahuan - Pemahaman - Penerapan - Penguraian - Pemanduan - Penilaian
Tes
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal (Variabel Y)
Penerapan Metode Group Investigation terhadap Hasil Belajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu
INDIKATOR BUTIR SOAL BENTUK
SOAL
No.
SOAL RANAH
KUNCI JAWAB AN Siswa mampu
menjelaskan pengertian tawadhu
1. Upaya tidak menampakkan
kemampuan yang dimiliki dan selalu rendah hati dalam pergaulan adalah pengertian dari…
a. Tawadhu b. Ta’awun
PG 1 C3 A
c. Tasamuh d. Tafahum Siswa mampu
menjelaskan tanda-tanda perbuatan tawaadhu
2. Di bawah ini yang tidak termasuk bentuk perbuatan tawadhu adalah…
a. Memberi contoh yang baik
b. Menghormati orang yang lebih tua
c. Menyantuni orang d. Selalu merendahkan
PG 2 C3 D
Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri orang tawadhu
3. Berikut ini adalah ciri- ciri orang yang bertawadhu, kecuali…
a. Menghormati orang yang lebih tua atau lebih pandai dari dirinya
b. Sayang kepada yang lebih muda atau lebih rendah kedudukannya c. Menghormati pendapat
orang lain
d. Tidak mendengar nasehat orang lain
PG 3 C2 D
Siswa mampu menyebutkan sikap orang yang
4. Orang yang Tawadhu justru akan…
a. Dihina orang lain b. Memiliki rasa rendah
PG 4 C2 C
bertawadhu diri
c. Dihormati orang lain d. Memiliki rasa hina Siswa mampu
mengetahui contoh dari sifat tawadhu
5. Tawadhu adalah sifat yang sangat disukai Allah SWT. Berikut ini yang merupakan contoh dari tawadlu adalah…
a. Selalu menonjolkan diri terhadap sesama b. Selalu memamerkan
sifat sifat rendahnya c. Selalu sombong dalam
bicara
d. Mau duduk di dekat orang miskin
PG 5 C2 D
Siswa mampu mengetahui sikap tasamuh
6. Berteman baik dengan orang yang berbeda agama dengan kita merupakan perwujudan dari sikap…
a. Qanaah b. Tasamuh c. Ta’awun d. Husnudzan
PG 6 C2 A
Siswa mampu menjelaskan pengertian Tawadhu
7. Tawadhu secara istilah berarti…
a. Orang yang merendahkan hati
PG 7 C1 A
dalam pergaulan b. Orang yang
menghormati orang lain
c. Orang yang
menghargai orang lain d. Orang yang tidak
meremehkan orang lain Siswa mampu
menyebutkan arti potongan ayat Al-
Qur’an tentang tasamuh
8.
arti dari potongan ayat tersebut ialah…
a. Maka berbicaralah kamu Berdua (Nabi Musa As Dan Nabi Harun As) Kepadanya (Firaun) dengan kata- kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut
b. Maka berbicaralah
PG 8 C2 A
kamu berdua (Nabi Isa As Dan Nabi Harun As) Kepadanya (Firaun) dengan kata- kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut
c. Maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa As Dan Nabi ISA As) Kepadanya
(Firaun) dengan kata- kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut
d. Maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Muhammad As Dan Nabi Harun As) Kepadanya (Firaun) dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut Siswa mampu
menjelaskan pengertian tasamuh secara bahasa
9. Tasamuh secara bahasa berarti…
a. Tenggang rasa b. Rendah hati c. Tolong menolong
d. Berprasangka baik
PG 9 C2 B
Siswa mampu menyebutkan contoh sifat tasamuh
10. Contoh perilaku tasamuh di bawah ini adalah...
a. Mengunjungi orang sakit
b. Tidak menggangu ketenangan tetangga c. Santun dalam berbicara
kepada siapapun d. Tidak suka disanjung
orang lain atas kebaikan yang dilakukan
PG 10 C1 C
Siswa mampu mengetahui bentuk perilaku tasamuh
11. Di bawah ini
merupakan merupakan contoh sifat yang mencerminkan tasamuh, kecuali...
a. Adi memantu orang buta menyebrang jalan b. Gotong royong
membangun rumah c. Membiarkan orang
yang jatuh dari sepeda d. Rita selalu membantu
ibunya untuk berjualan
PG 11 C1 C
Siswa mampu menjelaskan pengertian tasamuh
12. Tasamuh secara bahasa adalah…
a. Tidak mencela orang lain
PG 12 C2 B
menurut istilah b. Sikap saling menghormati
c. Sikap saling membantu d. Mengikuti setiap
keinginan orang lain Siswa mampu
menentukan nilai positif dari tasamuh
13. Untuk menghindari berbagai macam perbedaan faham yang terjadi dikalangan umat Islam dewasa, maka perlu dikembangkan adanya sikap tasamuh antara umat islam.
Adapun berikut ini yang tidak termasuk nilai positif dari tasamuh adalah … a. Dapat menumbuhkan
perasaan bahwa pendapatnya paling benar dan harus diikuti umat
b. Dapat menumbuhkan jalinan persaudaraan antar anggota
masyarakat
c. Dapat menumbuhkan kepuasan batin bagi pelakunya
d. Menumbuhkan suasana yang harmonis antar
PG 13 C3 A
anggota masyarakat
Siswa mampu menjelaskan pengertian ta’awun
14. Memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk saling tolong menolong kepada sesama manusia dan rela berkorban untuk kepentingan umat dan agama adalah pengertian dari…
a. Qana’ah b. Tasamuh c. Taa’awun d. Tafahum
PG 14 C2 C
Siswa mampu menyempurna kan potongan ayat yang hilang tentang ta’awun
15.
Potongan ayat yang hilang ialah…
a.
b.
PG 15 C3 B
c.
d.
Siswa mampu memahani pentingnya ta’awun dalam kehdupan sehari-hari
16. Pentingnya ta’awun dalam kehidupan sehari-hari berikut ini adalah…
a. Menumbuhkan
kehidupan yang lebih baik
b. Banyak teman c. Terpenuhinya
kebutuhan hidup d. Menimbulkan fitnah
PG 16 C2 C
Siswa mampu menjelaskan contoh sikap Ta’awun
17. Sikap ta’awun mudah dimiliki seseorang apabila…
a. Hidup dalam keadaan miskin
b. Hidup sudah lumayan tidak memerlukan bantuan orang lain c. Pernah mengalami
kesulitan dalam hidupnya
d. Memiliki kesadaran akan kelemahan dirinya
PG 17 C1 D
Siswa mampu menentukan nilai positif
18. Sebagai orang Islam kita harus kita harus membiasakan sifat
PG 18 C2 C
dalam berta’awun
ta’awun dalam bermasyarakat yang mempunyai
keuntungan (nilai positif) diantaranya…
a. Memperoleh kekayaan yang banyak
b. Dapat menjadi penguasa besar di daerah
c. Disukai banyak orang d. Selalu dihindari orang-
orang yang ada di sekitar kita
Siswa mampu menjelakan pengertian husnudzan secara bahasa
19. Husnudzan secara bahasa berarti…
a. Buruk sangka b. Prasangka c. Baik sangka d. Perasaan
PG 19 C2 D
Siswa mampu menjelaskan contoh husnudzan dalam kehidupan sehari-hari
20. Prasangka baik terhadap siapapun perlu kita jaga dalam kehidupan sehari-hari.
berikut adalah contoh perbuatan husnudzan, kecuali…
a. Sering bersilaturrahmi dengan para ulama b. Selalu berharap ridha
PG 20 C2 D
Allah
c. Selalu berfikir jernih d. Selalu menjelekan
orang lain
Siswa mampu menyebutkan hukum husuudzan
21. Hukum husnudzan adalah…
a. Boleh b. Wajib c. Haram d. Subhat
PG 21 C2 B
Siswa mampu menyebutkan lawan dari husnudzan
22. Lawan dari husudzan adalah…
a. Suul adab b. suuzzon c. suul khotimah d. suulkaul
PG 22 C2 B
Siswa mampu menyebutkan contoh husnudzan
23. Menyakini sepenuh hati bahwa larangan Allah mempunyai kebaikan bagi manusia adalah contoh…
a. suudzan pada Allah b. husnudzan pada Allah c. suudzon pada perintah d. suudzan pada agama
PG 23 C2 B
Siswa mampu menyebutkan ayat Al-qur’an tentang
husnudzon
24.
Ayat tersebut adalah ayat tentang…
a. husnudzan kepada Allah
b. suudzan kepada Allah c. perintah menyembah
Allah
d. perintah untuk tidak menyembah Allah
PG
24
C3 A
Siswa mampu menentukan pentingnya sikap husnudzan
25. Sikap Husnudzan harus selalu dipertahankan dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini, karena dengan dikembangkannya sikap husnudzan maka akan menimbulkan dampak positif dalam kehidupan
bermasyarakat. Adapun pertanyaan berikut ini yang tidak termasuk dampak positif dari husnudzan adalah…
PG 25 C1 A
Tabel 3.6
Angket penelitian (Validitas) Penerapan Metode Group Investigation
terhadap Hasil Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu
Petunjuk Pengisian:
Baca Basmalah terlebih dahulu
Bacalah secara teliti sebelum mengisi.
Pilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Anda dan berilah tanda () dari empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP).
Jangan ada satu nomor pun yang terlewatkan karena tidak ada jawaban yang dianggap salah.
Setelah Anda mengisi angket ini, kumpulkan kembali kepada peneliti a. Timbulnya perasaan
saling mempercayai diantara anggota masyarakat
b. Terjadinya ikatan batin yang kuat antara anggota masyarakat c. Terciptanya suasana
kehidupan yang tentram
d. Hidup terasa kurang mengesankan
dan jawaban Anda akan dijamin kerahasiaannya.
Pernyataan-pernyataan berikut ini berkaitan dengan penerapan metode Group Investigation terhadap Hasil belajar .
NO PERNYATAAN SL SR KK TP
1 Guru memberikan salam sebelum pembelajaran dimulai
2 Guru memeriksa kehadiran siswa
3 Guru menanyakan materi terdahulu sebelum memulai pembelajaran
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan model group investigation 5 Guru menjelaskan secara spesifik model
pembelajaran group investigation
6 Guru menyampaikan gambaran untuk materi akidah akhlak yang akan dipelajari
7 Guru membentuk beberapa kelompok
8 Guru membagi kelompok secara acak (heterogen) 9 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
10 Dalam pembagian kelompok guru hanya terfokus pada beberapa anak
11 Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil satu materi tugas yang berbeda
12 Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara bersama yang berisi temuan 13 Guru memberikan waktu untuk berdiskusi
kelompok
14 Guru memberi waktu untuk mempresentasikan hasil diskusi
15 Kelompok lain diberikan kesempatan untuk
bertanya atau berkomentar
16 Kelompok yang mendapatkan pertanyaan diminta untuk menanggapi pertanyaan atau komentar 17 Guru melakukan tes evaluasi berbentuk tes lisan
terkait pembelajaran berkenaan dengan materi 18 Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi
minggu depan
19 Guru melakukan refleksi di akhir pembelajaran 20 Guru mengucapkan salam setelah pembelajaran
F. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Nana Syaodih Sukmadinata (2010:220) mengemukakan observasi merupakan suatu teknik/cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Teknik observasi dilakukan penulis dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian, dalam rangka untuk memperoleh data tentang pengaruh penerapan metode group investigation terhadap hasil belajar kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiono, 2016: 194). Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara dengan guru Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Langut Kabupaten Indramayu mengenai penerapan penerapan metode Group Investigation terhadap hasil belajar kelas VIII.
b. Kuesioner (Angket)
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2016: 199).
Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan daftar pernyataan tertulis atau angket kepada siswa-siswi kelas VIII A yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini. Dalam pemberian skor atau penilaian dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Dengan skala likert alternatif jawabannya adalah sebagai berikut
Tabel 3.7 Bobot Skor
Jawaban Alternatif Skor pernyataan positif
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak pernah 1
(Sugiyono, 2013:199) c. Tes
“Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsismin Arikunto : 32)”. Teknik ini dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan, yaitu untuk uji coba instrumen berupa soal test, nilai post test baik dari kelas eksperimen maupun kelas control.
“Tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar dicapai siswa selama kurun waktu tertentu.(Sukmadinata, 2015:223)”. Tes hasil belajar menentukan adanya peningkatan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung, sebagai evaluasi bagi peserta didik dan pendidik. Menggunakan tes hasil belajar dapat membantu menetukan keefektivan matode, strategi, dan media pemebelajaran yang digunakan. Setelah dapat
diketahui dari hasil belajar, maka dapat disimpulkan apa yang dibutuhkan untuk pemebalajaran selanjutnya.
Siswa terbagi kedalam dua kelompok, kedua kelompok tresbut diberikan perlakuan yang berbeda, dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya peningkatan hasil belajar dengan menerapkan Metode group investigation.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu, baik berupa arsip-arsip yang termasuk buku-buku, jurnal maupun literatur-literatur yang relevan dengan objek penelitian. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi (W. Gulo, 2007: 123).
Dalam hal ini adalah dokumen yang berkaitan dengan MTs Ma’Arif Langut Kabupaten Indramayu.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah pengolahan dan dianalisis.
Untuk mempermudah analisis data maka digunakan tabel frekuensi. Analisis digunakan dengan teknik korelasional, yang mana teknik ini digunakan untuk mencari dua variabel. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment secara operasional, analisis tersebut dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
Tabel 3.8 Skoring
No Interval Kategori
1 2,68– 4,00 Baik
2 1,34– 2,67 Cukup
3 0,01–1,33 Kurang
Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Deskriptif Kuantitatif
Menggunakan data interval sebagai analisis data penelitian kemudian dihitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden, yakni:
Jumlah skor untuk berapa responden yang menjawab S x 4 Jumlah skor untuk berapa responden yang menjawab SR x 3 Jumlah skor untuk berapa responden yang menjawab KK x 2 Jumlah skor untuk berapa responden yang menjawab TP x 1
2. Perhitungan Mean, Median, Modus a. Perhitungan Mean
Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan data yang representatif. Taknik ini digunakan untuk menjawab masalah penelitian mengenai bagaimana hasil belajar siswa.
Rumus untuk mencari mean yang digunakan adalah:
∑ Keterangan:
M = Mean
∑ = jumlah
N= banyaknya siswa X= Skor
b. Perhitungan Median
Median adalah salah satu tehnik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah kelompok data yang telah disusun urutanya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya. Untuk menghitung median data bergolong yang tersusun dalam tabel distribusi frekuensi, rumus yang digunakan adalah:
Me =Bb +(1 2.N- ).i
Keterangan:
Me = Batas bawah nyata
= Comulatif Frekuensi di bawah Me Fd = Frekuensi dalam Me
Bb = Batas bawah c. Perhitungan Modus
Modus merupakan teknis penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut. Untuk menghitung modus data bergolong yang tersusun dalam tabel distribusi frekuensi digunkan rumus:
( ) Keteranagn:
Mo = Modus
b = batas interval dengan frekuensi terbanyak p = panjang kelas interval
= frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas unterval berikutnya.
3. Korelasi Product Moment
Rumus korelasi product moment, yaitu:
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan:
= Angka indeks korelasi antara variabel X dan Y
ƩXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ƩX = Jumlah total variabel X
ƩY = Jumlah total variabel Y
ƩX2 = Jumlah total kuadrat variabel X
ƩY2 = Jumlah total kuadrat variabel Y
N = Jumlah responden keseluruhan (Subana, 2000: 148)
Berdasarkan rumus di atas nilai koefisisen (rxy) perlu diuji. Untuk menguji penulis menggunakan rumus sebagai berikut :
√
√
Keterangan :
r = koefisien korelasi product moment n = Number of cases (banyaknya sampel)
Dengan Ketentuan :
Jika thitung ttabel maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima
Jika thitung ttabel maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
(Riduwan. 2011 : 229)
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan. Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Rumus Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi atau pengaruh antara variabel X dengan variable Y dilakukan pengujian hipotesis statistik menjadi :
Ho
Ha :
:
Tidak terdapat korelasi posistif yang signifikan antara Variabel X dan Variabel Y
Terdapat korelasi posistif yang signifikan antara Variabel X dan Variabel Y