• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. membaca dengan ketekunan belajar siswa di mts at-taqwa desa jatingarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. membaca dengan ketekunan belajar siswa di mts at-taqwa desa jatingarang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada pembahasan analisis data ini adalah mengarah pada penyelesaian dari permasalahan yang telah diajukan pada bab 1 yaitu bagaimana korelasi antara minat membaca dengan ketekunan belajar siswa di mts at-taqwa desa jatingarang

Adapun langkah yang akan dilakukan adalah melalui beberapa tahapan analisis yaitu: 1) Analisis Pendahuluan

2) Analisis Uji Hipotesis 3) Analisis Lanjut A. Analisis Pendahuluan

Untuk memperoleh gambaran validitas korelasi antara minat membaca dengan ketekunan belajar siswa di mts at-taqwa desa jatingarang kecamatan bodeh kabupaten pemalang maka dalam hal ini akan dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu analisis statistik.

Dalam analisis ini peneleti akan menyajikan data tentang nilai hasil angket dari variabel X dan Y. Untuk data variabel X yang diperoleh dari hasil angket siswa, adapun data angket minat membaca siswa (variabel X) adalah sebagai berikut:

(2)

37 25 31 41 31 30 30 29 30 31 26 38 31 25 26 39 38 29 43 42 29 34 37 37 30 30 40 34 37 29 31 31 29 40 32 33 35 39 35 34

Dari data di atas diketahui bahwa Ʃx jumlah keseluruhan skor x adalah 1328 dan N = 40, kemudian dari data tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Menentukan nilai rata-rata variabel X, untuk mencari nilai rata-rata variabel X perlu menggunakan rumus mean.

µ = Ʃx 1 N

µ = mean/nilai rata-rata

Ʃx = jumlah keseluruhan skor variabel x N = jumlah data µ = Ʃx N = 1328 40 = 33.2 dibulatkan menjadi 33

2. Menentukan klasifikasi dan interval nilai dengan cara. a. Menghitung range (R)

R = range

1 Salafudin, STATISTIK TERAPAN UNTUK PENELITIAN SOSIAL, (Pekalongan: STAIN

(3)

Xmax = skor tertinggi yaitu 43 Xmin = skor terkecil yaitu 25

R = Xmax – Xmin

= 43 – 25 = 18

b. Menentukan banyak kelas interval (K)

K = 1 + 3.3 log n 2

= 1 + 3.3 log 40 = 1 + 3.3 · 1.6 = 1 + 5.28

= 6.28 dibulatkan menjadi 6 3. Menentukan panjang interval kelas (i)

i = interval R = range K = kelas interval Diketahui : R = 18 K = 6 i = R K = 18 6 = 3 2

(4)

Dengan demikian data yang diperoleh berdasarkan klasifikasi nilai minat membaca siswa den interval nilai dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IX

Klasifikasi nilai interval variabel X

Interval Kategori 40 – 43 Istimewa 37 – 39 Sangat baik 34 – 36 Baik 31 – 33 Cukup 28 – 30 Kurang 25 – 27 Sangat kurang

Dengan melihat tabel tersebut maka dapat dikatakan bahwa (variabel X) yaitu Minat membaca siswa memiliki rata-rata 33 terdapat pada interval 31-33 yang dikategorikan cukup.

Kemudian untuk data variabel Y yang diperoleh dari hasil angket siswa, adapun data engket ketekunan belajar siswa (variabel Y) adalah sebagai berikut.

41 35 33 35 38 35 35 35 42 36 27 37 32 28 30 39 36 37 35 50 42 34 46 35 30 42 32 38 37 31

(5)

33 33 28 37 32 35 35 40 34 32

Dari data di atas diketahui bahwa jumlah keseluruhan skor Y adalah 1422 N = 40 kemudian dari data tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Menentukan nilai rata-rata variabel Y. untuk mencari nilai rata-rata variabel Y perlu menggunakan rumus mean

µ = Ʃy N

µ = mean/nilai rata-rata

Ʃy = jumlah keseluruhan skor variabel x N = jumlah data µ = Ʃy N = 1422 40 = 35.55 dibulatkan menjadi 36

4. Menentukan klasifikasi dan interval nilai dengan cara. c. Menghitung range (R)

R = range

Ymax = skor tertinggi yaitu 43 Ymin = skor terkecil yaitu 25

R = Ymax – Ymin

= 50 – 27 = 23

(6)

d. Menentukan banyak kelas interval (K) K = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 40 = 1 + 3.3 · 1.6 = 1 + 5.28 = 6.28 dibulatkan menjadi 6 5. Menentukan panjang interval kelas (i)

i = interval R = range K = kelas interval Diketahui : R = 23 K = 6 i = R K = 23 6 = 3.8333 dibulatkan menjadi 4

Dengan demikian data yang diperoleh berdasarkan klasifikasi nilai ketekunan belajar siswa den interval nilai dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(7)

Tabel IX

Klasifikasi nilai interval variabel X

Interval Kategori 47 – 50 Istimewa 43 – 46 Sangat baik 39 – 42 Baik 35 – 38 Cukup 31 – 34 Kurang 27 – 30 Sangat kurang

Dengan melihat tabel tersebut maka dapat dikatakan bahwa (variabel Y) yaitu Ketekunan belajar siswa memiliki rata-rata 36 terdapat pada

interval 35 - 38 yang dikategorikan cukup. B. Analisis Uji Hipotesis

Pada penjelasan Bab I disebutkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan adalah terdapat korelasi yang signifikan antara minat membaca dengan

ketekunan belajar siswa di mts At-Taqwa desa jatingarang kecamatan bodeh kabupaten pemalang. Kemudian untuk mengetahui kebenaran untuk

mengetahui kebenaran hipotesis tersebut maka perlu diadakan analisis uji hipotesis, untuk menganalisis hipotesis tersebut menggunakan analisis statistic dengan menggunakan rumus product moment. Dengan rumus sebagai berikut.

(8)

3

Untuk memperoleh angka indeks korelasi antara minat membaca dengan ketekunan belajar siswa mts at-taqwa desa jatingarang kecamatan bodeh kabupaten pemalang. Maka langkah pertama membuat tabel perhitungan sebagai berikut.

Tabel XI KOEFISIEN KORELASI No. X Y XY 1 37 41 1517 1369 1681 2 25 35 875 625 1225 3 31 33 1023 961 1089 4 41 35 1435 1681 1225 5 31 38 1178 961 1444 6 30 35 1050 900 1225 7 30 35 1050 900 1225 8 29 35 1015 841 1225 9 30 42 1260 900 1764 10 31 36 1116 961 1296 11 26 27 702 676 729 12 38 37 1406 1444 1369 13 21 32 992 961 1024 14 25 28 700 625 784 15 26 30 780 676 900 16 39 39 1521 1521 1521 17 38 36 1368 1444 1296

3 Salafudin Dan Nalim, cet.1, STATISTIK INFERENSIAL, (Pekalongan: STAIN Pekalongan

(9)

18 29 37 1073 841 1369 19 43 35 1505 1849 1225 20 42 50 2100 1764 2500 21 29 42 1218 841 1764 22 34 34 1156 1156 1156 23 37 46 1702 1369 2116 24 37 35 1295 1369 1225 25 30 30 900 900 900 26 30 42 1260 900 1764 27 40 32 1280 1600 1024 28 34 38 1292 1156 1444 29 37 37 1369 1369 1369 30 29 31 899 841 961 31 31 33 1023 961 1089 32 31 33 1023 961 1089 33 29 28 812 841 784 34 40 37 1480 1600 1369 35 32 32 1024 1024 1024 36 33 35 1155 1089 1225 37 35 35 1225 1225 1225 38 39 40 1560 1421 1600 39 35 34 1190 1225 1156 40 34 32 1088 156 1024 Ʃ 1328 1422 47617 44904 50824

Dari data di atas dapat diketahui.

Ʃx = 1328 Ʃy = 1422

Ʃxy = 47617 Ʃx² = 44904 Ʃy² = 50824

Kemudian langkah selanjutnya adalah memulai perhitungan dengan memasukkan hasil data tabel tersebut ke dalam rumus product moment sebagai berikut.

(10)

Dengan perhitungan dengan menggunakan rumus product moment tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa adalah 0.864

C. Analisis lanjut

1. Interpretasi secara sederhana

Interpretasi secara sederhana ini adalah melakukan analisis lanjutan setelah melakukan analisis uji hipotesis yang menghasilkan nilai = 0.864. Interpretasi ini dilakukan dengan cara melihat tabel interpretasi “r” sebagai berikut.

(11)

Tabel XII

Patoakan Interpretasi Nilai “r” 4

Nilai Interpretasi

0.000 – 0.200 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah sekali, sehingga dianggap tidak ada korelasi

0.210 – 0.400 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah

0.410 – 0.700 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang cukup/sedang

0.710 – 0.900 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat

0.910 – 1.000 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat

Dengan memperhatikan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai = 0.864 terletak pada 0.710 – 0.900 maka terdapat korelasi yang kuat antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di Mts At-Taqwa Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.

2. Interpretasi dengan “r” tabel a. Rumusan hipotesis

Dengan menggunakan “r” tabel interpretasi terhadap terlebih dahulu merumuskan hipotesis Ha dan Ho sebagai berikut.

(12)

Ha : Terdapat Korelasi Yang Signifikan Antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di Mts At-Taqwa Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang

Ho : Tidak Terdapat Korelasi Yang Signifikan Antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di Mts At-Taqwa Desa

Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang

b. Untuk menentukan “r” tabel product moment pada taraf signifikan 5% dan taraf signifikan 1% adalah dengan melihat tabel berikut.

Tabel XIII

Nilai “r” product moment 5

N TARAF SIGNIFIKAN

5% 1%

40 0.312 0.403

Dengan memperhatikan tabel di atas maka N sebesar 40 pada taraf signifikan 5% diperoleh = 0.312 sedangkan pada taraf signifikan 1% diperoleh = 0.403

c. Membandingkan dangan

Jika ≥ maka Ha diterima dan Ho ditolak Jika ≤ maka Ha ditolak dan Ho diterima

5

(13)

1. Pada taraf signifikan 5% diperoleh = 0.864 ≥ = 0.312 Maka Ha diterima dan Ho ditolak

Jadi pada taraf signifikan 5% terdapat korelasi yang kuat antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di Mts At-Taqwa Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang. 2. Kemudian pada taraf 1% diperoleh = 0.864 ≥ = 0.403

Maka Ha diterima dan Ho ditolak

Jadi pada taraf signifikan 1% terdapat korelasi yang kuat antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di Mts At-Taqwa Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.

Dari analisis di atas maka dapat dikemukakan bahwa hiotesis yang peneliti ajukan pada Bab 1 yaitu Terdapat Korelasi Yang Signifikan Antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di MTs. At-Taqwa Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang diterima. Karena setelah diadakan penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa terdapat Korelasi Yang Kuat Antara Minat Membaca Dengan Ketekunan Belajar Siswa Di Mts At-Taqwa Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.

Gambar

Tabel IX
Tabel IX
Tabel XII

Referensi

Dokumen terkait

Lebih tingginya tingkat akumulasi Hg di bagian akar, dibandingkan dengan bagian lain dari tanaman, dapat menjadi suatu tanda bukti bahwa mikroba dari kompos

Tahun 2014 merupakan awal diberlakukannya UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, khususnya PBB Pedesaan dan Perkotaan serta BPHTB sehingga menarik untuk diteliti

Konsultan Pensiun, Masa Persiapan Pensiun, Training Persiapan Pensiun, Pelatihan Persiapan Pensiun, Usaha Persiapan Pensiun, Pensiun Dini, Training Pensiun, Usia Pensiun, Uang

Pengaruh anil pada setiap temperatur terhadap koefisien absorpsi ortis untuk lapisan tipis a-SiC:H yang dideposisi dengan menggunakan metode PECVO dan OCRMS dapat

Metode circuit learning dengan media ber- basis multimedia digunakan untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan karena dalam pembelajarannya

Simpulan penelitian ini adalah didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian pneumonia terhadap lama rawatan pada pasien kanker paru.. Kata kunci: kanker paru,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan baik secara simultan maupun parsial terhadap kebijakan

Namun pada hitungan sebelumnya, yaitu pada uji korelasi dan determinasi terdapat hubungan yang positif atau sangat kuat antara potongan harga dan penjualan pada PT Dunia