18 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Paradigma ialah akar untuk melakukan kebenaran, Bogdan dan Biklen menyatakan bahwa paradigma sebagai kumpulan dari asumsi-asumsi bersama, konsep yang menuntun cara berpikir dan penelitian (Mamik, 2015). Pada penelitian ini, paradigma yang digunakan oleh peneliti ialah paradigma interpretif karena mencari sebuah uraian mengenai sebuah peristiwa sosial ataupun budaya yang bersumber pada pemahaman dan juga pengalaman dari subjek penelitian.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini. Menurut Nurdin dan Hartati, penelitian kualitatif merupakan metode penelitian didasarkan filsafat postpositivisme, digunakan untuk dapat meneliti terhadap situasi objek yang alami (Nurdin & Hartati, 2019). Fokus daripada penelitian kualitatif yaitu bagaimana proses-proses dan juga kesimpulannya. Jenis daripada pendekatan penelitian ini adalah fenomenologi-kualitatif. Penelitian fenomenologi dilaksanakan pada kondisi sebenarnya atau alami dan berusaha untuk menjelaskan suatu kejadian atau fenomena dari pengalaman pada individu-individu. Mamik menjelaskan bahwa, pada paham fenomenologi, peneliti berupaya untuk dapat memahami arti dari sebuah kejadian dan dengan kaitannya pada orang biasa di situasi tertentu (Mamik, 2015). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengutamakan terhadap pemahaman atau pengertian mengenai masalah-masalah yang terjadi pada kehidupan sosial yang didasarkan pada kondisi yang natural atau realitas (Anggito & Setiawan, 2018). Pada penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna tersembunyi dari munculnya pendapat dengan konotasi negatif yang dilakukan oleh seseorang dan memahami interaksi- interaksi sosial yang terjadi pada kasus penelitian. Ketika masalah belum tuntas, penelitian kualitatif akan digunakan karena untuk dapat mengetahui maksud yang tersembunyi, untuk memastikan sebuah kebenaran data,
19 memahami mengenai interaksi sosial, mengembangkan teori-teori, dan meneliti dari sejarah perkembangan (Mamik, 2015).
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dan dilakukan setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, yang dilakukan penelitian selama 2 bulan.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sasaran pengamatan, individu yang diamati dan dijadikan sumber infomasi dalam pengumpulan data penelitian. Subjek penelitian juga disebut dengan subjek penelitian. Subjek penelitian merupakan subjek penelitian yang mengetahui dan mampu memberikan subjek penelitian mengenai penelitian. Pada kegiatan penelitian, subjek penelitian dianggap berkompeten dan memiliki hubungan dengan penelitian yang mana subjek penelitian tersebut dijadikan sebagai sumber subjek penelitian (Rukajat, 2018).
Dalam penelitian ini, sebagai subjek penelitiannya adalah warga internet yang memiliki dan menggunakan akun Instagram, yang kemudian menyuarakan pendapat dengan konotasi negatif terhadap Malang Heritage di akun Instagram
@newmalangpos.id.
3.4 Sampling
Sampel merupakan sekumpulan data yang lebih kecil dari anggota atau populasi subjek penelitian yang sedang diteliti atau dituju. Pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling ialah metode untuk menentukan sebuah sampel yang bertumpu pada penentuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti (Siyoto & Sodik, 2015). Pertimbangan tertentu disini adalah subjek penelitian yang memiliki kriteria yaitu, subjek penelitian telah berkomentar pada akun Instagram @newmalangpos.id dan komentar tersebut adalah pendapat dengan konotasi negatif warga Internet terhadap Malang Heritage, kemudian dari banyak komentar yang sesuai dengan pertimbangan tersebut telah disaring kembali dan mendapatkan 5 subjek penelitian karena
20 memiliki kemiripan komentar dengan komentar lain, sehingga mendapatkan jawaban spesifik dan ringkas dari subjek penelitian mengenai Malang Heritage.
Dalam pengambilan sampel ini, peneliti telah menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan fenomena yang akan diteliti, sehingga mendapatkan 5 subjek penelitian, yaitu KP; AS; SA; L; dan R. Dalam penelitian ini penggunaan teknik purposive sampling dimaksudkan untuk meyakini peneliti dalam mengetahui mengenai fenomena yang akan diteliti dan dapat mewakili sudut pandang lebih luas dari kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
3.5 Sumber Data
3.5.1 Data Primer
Data primer ialah data yang didapatkan yang kemudian dikumpulkan peneliti secara langsung melalui sumber data aslinya (Siyoto & Sodik, 2015). Data primer sendiri merupakan data yang asli dan memiliki sifat sebagai data yang selalu diperbarui. Pada penelitian ini, data primer ini diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dan chatting melalui WhatsApp terhadap sampling yang dituju.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan yang kemudian diambil peneliti melalui sumber-sumber yang telah ada (Siyoto & Sodik, 2015).
Data digunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan untuk penelitian. Data sekunder pada penelitian ini didapatkan melalui buku, internet, bukti komentar, dan rekaman suara saat wawancara langsung.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Informasi mengenai penelitian diperlukan dalam penelitian ini, sehingga peneliti memerlukan beberapa metode pengumpulan data, antara lain:
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode atau teknik dari pengumpulan data-data dengan dilakukannya tanya jawab atau percakapan langsung antara peneliti bersama subjek penelitian mengenai pokok penelitian
21 (Helaluddin & Wijaya, 2019). Peneliti melakukan wawancara secara langsung agar mendapatkan informasi melalui subjek penelitian dan mendapatkan informasi-informasi yang realitas dan dapat dipercaya.
Informasi tersebut adalah bagaimana atau faktor apa yang menyebabkan timbulnya komentar pendapat dengan konotasi negatif. Wawancara dilakukan kepada warga internet yang memiliki dan menggunakan akun Instagramnya dan pernah melakukan komentar pendapat dengan konotasi negatif terhadap Malang Heritage di akun Instagram @newmalangpos.id.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sumber dari informasi yang sebanding atau stabil karena tidak akan mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan karena adanya faktor-faktor seperti perubahan waktu atau tempat (Helaluddin & Wijaya, 2019). Peneliti melakukan dokumentasi karena untuk memanfaatkan dokumen sebagai bukti akurat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau validitasnya dan dapat mendukung yang kemudian melengkapi dari hasil wawancara.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah kegiatan dari memilih, menyederhanakan, mengabstraksi dan perubahan informasi atau data kasar yang didapatkan dari memo di lapangan (Moleong, 2006). Reduksi data dilakukan untuk mengarahkan data hasil wawancara, membuang data yang tidak perlu, pemilihan, penajaman, penggolongan, yang kemudian data tersebut akan dikumpulkan dengan rapi dan yang pada akhirnya dapat diuraikan sebuah kesimpulan pada penelitian ini. Dengan demikian data-data yang telah direduksi akan menghasilkan situasi jelas dan juga memudahkan peneliti dapat melakukan pengumpulan data berikutnya dan mencari bila dibutuhkan (Sugiyono, 2013). Reduksi data dilakukan secara berkepanjangan oleh peneliti, selama pengumpulan data tengah berjalan dan masih berlangsung.
22 2. Penyajian Data
Penyajian data adalah proses ketika kumpulan informasi-informasi telah disusun, kemudian memberikan adanya kemungkinan akan adanya sebuah penarikan kesimpulan dan juga pengambilan sebuah tindakan (Moleong, 2006). Penyajian data ini merupakan kegiatan penting yang dilakukan didalam sebuah penelitian kualitatif. Pada penelitian kualitatif ini, penyajian data dapat dilakukan dengan uraian singkat, bagan, relasi antar kategori, dan sejenisnya (Sugiyono, 2013). Penyajian data dibentuk melalui hasil data dari wawancara yang sudah tersusun baik dan selaras, yang kemudian dapat dijelaskan dan diuraikan secara narasi mengenai fokus penelitian ini.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan berfungsi sebagai pemahaman makna, kemudian alur dari sebab dan akibat, dan penjelasan. Awalnya, kesimpulan ini tentu tidak jelas dan juga tidak secara terperinci, namun seiring dengan berjalannya proses penelitian, kesimpulan akan terus meningkat dan naik menjadi jelas dan terperinci. Kesimpulan tersebut akan ditarik dari penggolongan dari hasil data wawancara, lalu disudutkan terhadap tujuan dari penelitian. Dimulai melalui awal yaitu pengumpulan data, kemudian peneliti mulai mencari-cari dari arti benda-benda, menulis keteraturan pola, penjelasan uraian, konfigurasi atau bentuk yang memungkinkan, alur dari sebab dan akibat, dan juga proposisi (Rijali, 2018). Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan disajikan dengan bentuk sebuah narasi.
3.7 Uji Keabsahan Data
Keabsahan data digunakan untuk meraih dari tingkat kepercayaan perihal kebenaran dari hasil penelitian, yang juga dapat dipertanggungjawabkan hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan uji keabsahan data:
23 1. Dependability
Pada metode penelitian kualitatif, uji dependability akan dilaksanakan dengan dilakukannya pengujian kepada seluruh proses dari penelitian (Tegor, Susanto, Togatorop, Sulivyo, & Siswanto, 2020).
Dependability atau dalam penelitian kualitatif disebut reliabilitas. Isu
realibilitas dalam dalam penelitian kualitatif menunjukkan konsistensi atau kestabilan dari hasil temuan penelitian yang jika dilakukan oleh peneliti lain walaupun dengan waktu yang berbeda, namun dilakukannya dengan metodologi dan naskah wawancara yang sama (Alfiyanti, 2008).
Dependability memperlihatkan apakah proses atau kegiatan penelitian
kualitatif ini bermutu atau tidaknya, apakah dapat dipercaya, apakah stabil, dan apakah peneliti sudah berhati-hati. Uji dependability dilaksanakan dengan mengevaluasi kepada seluruh dari proses penelitian. Dependability menunjukkan proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan apakah peneliti sudah cukup hati-hati. Uji dependability dilakukan dengan cara mengevaluasi terhadap keseluruhan proses penelitian.